Anda di halaman 1dari 9

APLIKASI TEHNOLOGI SIMULASI PADA PENDIDIKAN KEPERAWATAN JIWA Jesika Pasaribu NPM. 1006749112 Program Magister Keperawatan Ke !

"s"san Keperawatan Jiwa #IK UI A$stra Peserta didik keperawatan jiwa sering sekali mengalami masalah terkait dengan k munikasi terapeutik. !rtikel ini akan membahas pendekatan dengan "ara simulasi untuk meningkatkan kemampuan berk munikasi peserta didik. !plikasi met de belajar simulasi memungkinkan peserta didik melakukan keterampilan pada suasana #ang dibuat mirip dengan kejadian #ang sebenarn#a dengan risik minimal sehingga keselamatan pasien tetap diutamakan. Pelaksanaan high $idelit# human simulati n %&'&()* aplikasi (imMan serta r le pla# nline dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan k munikasi terapeutik pada tatanan keperawatan jiwa. +ata kun"i , simulasi* r le pla#* high $idelit# human simulati n* (imMan* keperawatan jiwa* pendidikan keperawatan jiwa LATAR %ELAKANG -ariasi "ara belajar merupakan tuntutan dari adult learning #ang membutuhkan berbagai ma"am "ara belajar* salah satu#a adalah simulasi. .ara belajar dengan simulasi tern#ata sudah diaplikasikan sejak Perang /unia 00* #akni saat melatih pil t #ang disimulasikan mengalami gangguan pada mesin* kehialngan da#a* penanganan pada "ua"a buruk. 1ujuan utama simulasi tersebut adalah keamanan %sa$et#). & 2an"sek et al* 2009 dalam (an$ rd %2010) mengatakan bahwa pelaksanaan met de simulasi tern#ata bukan han#a dilakukan leh perawat* namun juga pr $esi lain seperti militer* p lisi* petugas pemadam kebakaran* $amasi* radi l gi* dan ked kteran. !lasan utama pelaksanaan simulasi adalah keamanan klien %patient sa$et#). 3erdasarkan tujuan tersebut* simulasi sangat tepat digunakan sebagai salah satu "ara untuk belajar keterampilan klinis pada pendidikan perawat. +eperawatan jiwa* sebagai salah satu dari 4 area keperawatan sangat membutuhkan simulasi dalam pr ses pembelajaran* terutama dalam hal k munikasi terapeutik. Penggunaan diri se"ara terapeutik (therapeutic use of self) dalam k munikasi terapeutik merupakan hal #ang sangat penting karena menjadi inti dari inter2ensi keperawatan jiwa. + munikasi #ang

e$ekti$ serta penggunaan diri se"ara terapeutik merupakan k mp nen #ang paling penting dalam menentukan kualitas asuhan keperawatan jiwa %(tuart* 2009). +emampuan melakukan k munikasi terapeutik menjadi tantangan bagi perawat jiwa. 3agi peserta didik* permasalahan #ang ditemukan adalah ketidakmampuan melakukan k munikasi terapeutik. +etidakmampuan ini terjadi karena ke"emasan* takut* bingung sehingga tidak mengetahui apa #ang hendak disampaikan terutama saat pertama kali bertemu penderita gangguan jiwa. &al ini menimbulkan jarak antara pengetahuan #ang diper leh dikelas dan praktik k munikasi dengan penderita gangguan jiwa. +etidakmampuan peserta didik dapat diminimalkan dengan berlatih teknik k munikasi terapeutik* penguasaan diri* "ara mengatasi ke"emasan dan peningkatan pengetahuan terkait pen#elesaian masalah #ang dihadapi. Penggunaan simulasi pada keperawat jiwa dapat meningkatkan "ara belajar peserta didik dalam penggunaan k munikasi terapeutik* "ara melakukan pengkajian serta implementasi tindakan keperawatan. %'esta et al. 2000). (imulasi dapat dilakukan dengan menggunakan simulat r % rang atau benda5manekin)* pr gram " mputer* r le pla# dan juga pemainan %games). (imulasi menjadi salah satu standar pada pendidikan keperawatan karena merupakan latihan atau praktik sebelum turun ke lahan praktik dimana simulasi dilaksanakan dengan situasi dan s"enari #ang me#erupai kegitan sebenarn#a sehingga membantu peserta didik dalam pr ses belajar. -ariasi simulasipun dibutuhkan untuk membantu pelaksanaan lebih 2ariati$ dan e$isien. KONSEP SIMULASI 6arew et al %2006) men#ebutkan bahwa simulasi berarti suatu kegitan #ang didesain men#erupai sehingga memungkinkan peserta memiliki pengalaman melakukan sesatu dalm situasi #ang hampir sama dengan risik minimal. Pengertian simulasi menurut 7ebster8s %2009) dalam (an$ rd %2010) adalah to look or act like. &al ini berarti kegiatan melihat dan meniru bukan han#a dari benda seperti manekin* namun juga dengan r le pla#* s"enari settings* studi kasus. Penggunaan simulasi juga membantu terbatasn#a akti$itas dilahan praktik atau jarangn#a kasus #ang ditemukan. (elain untuk kepentingan pasien* simulasi juga dapat melatih "ara berk munikasi* "ara pengkajian* managemen perilaku* dan melatih keterampilan. (e"ara garis besar* simulasi bertujuan untuk melakukan suatu keterampilan klinik pada situasi #ang dibuat untuk mempersiapkan peserta didik pada situasi tertentu agar keamanan pasien tetap terjaga %(an$ rd* 2010). (an$ rd %2010) juga mengungkapkan bahwa

keuntungan simulasi adalah melatih kemampuan beresp n dalam situasi krisis* meningkatkan kemampuan menge2aluasi dan re$leksi terhadap tindakan #ang dilakukan* serta dapat meprediksi peristiwa #ang mungkin dapat terjadi. Penelitian (an$ rd %2010) menunjukkan kekurangan dari simulasi adalah sbb, kurangn#a te ri #ang mendukung dan riset e2iden"e: based #ang mendukung simulasi* menghabiskan waktu #ang ban#ak dalam mempersiapkan lab rat rium dan men"iptakan skenari . APLIKASI SIMULASI & HIGH #IDELIT' HUMAN SIMULATION (H#HS) Pelaksanaan simulasi dapat menggunakan latihan keterampilan seperti rang %human patient simulat r) atau manekin. +egiatann#a dapat berupa r le pla# k munikasi pada penderita gangguan jiwa* men#untik intra muskular* memasukkan kateter* dll. (eiring dengan kemajuan tehn l gi* pelaksanaan 2ariasi "ara simulasi dapat dilakukan seperti high fidelity human simulation %&'&()* role play online* penggunaan* penggunaan 2ide klip* permainan interakti$* atau simulasi #ang direkam. (an$ rd %2010) men#atakan high fidelity simulation %&'() merupakan suatu tehn l gi baru pada pendididkan keperawatan berbasis tehn l gi tinggi #ang menggunakan m nit r dan " mputer. Fidelity merupakan suatu istilah #ang menga"u pada keakuratan simulasi atau simulasi #ang sangat mendekati sesungguhn#a. Penggunaan manusia sebagai simulat r dikenal dengan istilah high fidelity human simulation %&'&()* merupakan suatu met de #ang memungkinkan peserta didik melakukan praktik k munikasi terapeutik. Pada pelaksanaan &'&( peserta didik memiliki kesempatan melakukan interaksi dengan berbagai k ndisi pasien seperti pasien agresi$* mani"* halusinasi* dll. (imulasi dilakukan dengan mengikuti s"enari singkat #ang diberikan. Peserta didik akan melakukan k munikasi dengan simulat r %manusia) #ang berperan sebagai penderita sesuai dengan skenari #ang disiapkan. Peserta didik dan simulat r akan berk munikasi tanpa naskah berdasarkan kasus #ang diper leh sehingga masing:masing beresp n se"ara sp ntan. (elama pr ses simulasi* kegiatan akan direkam dan diperlihatkan kembali kepada peserta didik disertai dengan diskusi dengan peer dan pengajar. +euntungan melakukan &'&( selain meningkatkan kemampuan k munikasi peserta didik* juga membantu peserta didik berlatih k munikasi pada kasus #ang jarang ditemukan di lahan praktik. &'&( dilakukan dengan "ara men#iapkan lingkungan men#erupai situasi n#ata* kemudian peserta didik diminta melakukan tindakan keperawatan #ang sesuai dengan kasus singkat %vignette) #ang diberikan. Vignette dapat berisi identitas penderita* diagn sa medis*

riwa#at psikiatri sebekumn#a* tindakan #ang sudah dilakukan dan gejala #ang tampak saat ini. ;ambaran dari vignette akan menuntun peserta didik melakukan interaksi selanjutn#a. APLIKASI SIMULASI & SimMan (imMan merupakan salah satu jenis human simulator #ang berguna untuk meningkatkan ke$eekti$an pendidikan dalam keperawatan. Penggunaan human simulator menstimulasi peserta didik untuk men#elesaikan masalah* ber$ikir* dan bertindak seperti la#akn#a se rang perawat pr $essi nal dan juga met de #ang e$ekti$ bagi peserta didik untuk mempraktikkan keterampilan klinik %Jeffries, Woolf, & Linde, 2003). Penggunaan metode ini dilaporkan menimbulkan rasa puas yang tinggi dan rasa percaya diri peserta didik. simulasi yang dilakukan ekurangan dari metode ini yang suda! !arus diaatur sedemikian rupa se!ingga dilaporkan adala! persiapan yang meng!abiskan "aktu yang lama karena menciptakan situasi yang mendekati nyata #$leeper & %!ompson, 200&). Pada pelaksanaannya, tim penga'ar menyiapkan $im(an agar dapat berespon ter!adap perinta!, menanyakan pertanyaan singkat, men'a"ab pertanyaan singkat peserta didik. %im penga'ar 'uga menyiapkan algoritma sesuai dengan skenario. (isalnya, dilakukan pengaturan algoritma yang didesain untuk bisa berespon pada indi)idu yang memiliki ide bunu! diri. *lgoritma akan dimulai saat peserta didik memulai pembicaraan sesuai dengan skenario yang diberikan. +ngkapan peserta didik akan dinilai apaka! terapeutik atau terapeutik. Penga'ar akan melakukan ,click- pada program $im(an untuk menentukan apaka! peserta didik berespon secara terapeutik atau tidak. Langka! selan'utnya ditentukan ole! algoritma yang suda! dibuat, apaka! percakapan terapeutik atau non terapeutik, apaka! pembicaraan akan dilan'utkan atau ber!enti. APLIKASI SIMULASI & ROLE PLA' ONLINE -ariasi simulasi lain #ang sangat sering dilakukan adalah role play. 7alaupun pada pelaksanaan &'&( menggunakan role play* pada artikel ini akan khusus dibahas mengenai role play. Role play online* merupakan salah satu jawaban terhadap peningkatan kemajuan tehn l gi dalam semua bidang.

Nels n<3lenkin %2007) men#atakan kegiatan dalam role play berarti mengambil suatu karakter atau peran. (e"ara luas* role play berarti menjadi berperan sese rang #ang lain diluar diri sendiri. (e"ara umum* role play bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan melibatkan diri sendiri untuk men"apai pr ses pembelajaran #ang lebih dalam. 0p* et al %2002) dalam Nels n<3lenkin %2007) men#atakan bahwa role play membuat peserta didik semakin men#adari k nsekuensi dari tingkah lakun#a. (aat sese rang perperan sebagi rang lain akan menghasilkan suatu pr ses #ang dinamik dan menjadi pr ses belajar re$leksi. Nels n<3lenkin %2007) menemukan suatu met de role play online sebagai salah satu met de untuk belajar. = le pla# nline dimulai saat peserta didik melakukan log in* kemudian peserta didik akan mendapatkan "erita singkat peristiwa atau kejadian* #ang disebut kickstart episode. Multimedia #ang ditunjukkan pada la#ar dilengkapi dengan $ t 5gambar52ide #ang sesungguhn#a dilengkapi dengan musik atau suara pendukung. (aat peserta didik sudah mengetahui kasus #ang akan dihadapi* selanjutn#a peserta didik akan diminta berperan sebagi sese rang dalam "erita singkat tersebut. Peserta didik diminta men"atat skenari singkat dalam "erita dan diminta beresp n se"ara tepat dan tepat sesuai dengan peran #ang dijalankan. Multimedia juga men#ediakan ruang 2irtual untuk berinteraksi. Misaln#a saat peserta didik mengetik ruang makan* maka 2ide atau gambar pada la#ar akan menunjukkan situasi di ruang makan. 1ehn l gi ini menggunakan i(pa"e #ang membuat suasana ruang makan sangat terasa. Peserta didik dapat memulai interaksi dengan mengetik kata atau kalimat pada k l m tertentu dan menunggu rang #ang diajak interaksi beresp n. +ehadiran rang lain #ang berperan sebagai sese rang dalam "erita tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan peserta didik. >perat r atau pengajar dapat berperan sebagai rang lain #ang turut memberi resp n dalam "erita tersebut. (uasana pada "erita tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga men#erupai situasi atau peristiwa sebenarn#a. Misaln#a* di"eritakan bagaimana perawat beresp n saat mengunjungi panti j mp dimana salah satu angg ta meninggal dan saat perawat berkunjung* para penghuni panti sedang dalam k ndisi berduka. +egiatan ini membutuhkan lebih dari 1 rang pemain agar masing:masing dapat beresp n sesuai dengan peran #ang mereka lakukan. /alam hal ini* peserta didik sebagai perawat harus ber$ikir "epat dan beresp n adekuat terhadap semua resp n #ang ditunjukkan pemain lain. Pembi"araan dalam role play online ini diketik namun untuk membantu peserta didik menganalisis situasi* multimedia ini juga sudah men#iapkan sejumlah resp n n n 2erbal* seperti ekspresi #ang ditunjukkan gambar atau tulisan #ang menunjukkan perasaan atau perilaku rang lain seperti menarik na$as berulang

kali* bi"ara terbata:bata* dll. Pada e2aluasi* pelaksanaan role play online ini meningkatkan kesadaran diri peserta didik dalam melakukan peran sebagai rang lain. +endala dalam pelaksanaan r le pla# nline adalah masih terbatasn#a $asilitas pembi"araan* sehingga sulit membedakan per"akapan #ang sudah diba"a atau per"akapan baru walaupun sudah dilengkapi dengan tanggal dan waktu.

PEM%AHASAN Pelaksanaan simulasi merupakan salah satu "ara terbaik dalam memaksimalkan pr ses pembelajaran. (e"ara umum man$aat bagi peserta didik diketahui bahwa meningkatkan kemampuan berk munikasi se"ara terapeutik* juga dapat meminimalkan perasaan ke"emasan dalam menghadapi penderita gangguan jiwa di tatanan praktik n#ata. Man$aat simulasi bagi pengajar adalah sebagai alat e2aluasi bagi peserta didik dalam menjalankan pr ses belajar mengajar. Man$aat bagi penderita gangguan jiwa* pasien akan menerima inter2ensi terapeutik bagi ptimalisasi kemampuan #ang mereka miliki. 3 ehle %2004) men#atakan simulasi akan menghasilkan retensi #ang tinggi pada peserta didik* meningkatkan pr ses belajar dan memungkinkan peserta didik mempraktikkan keterampilan baru dan mempraktikkan ilmu baru dalam lingkungan #ang realisti" dan aman. 3erdasarkan pertimbangan #ang didapat dari menggunakan met de simulasi* maka man$aat #ang diper leh dari pelaksanaan simulasi dengan &'&( adalah sebagai berikut , meningkatkan kemampuan k munikasi* mem$asilitasi kegiatan ber$ikir kritis* mere$eklsikan kegitan #ang sudah dilakukan. +egiatan ini bisa sebagai pr ses belajar serta alat e2aluasi bagi pengajar. +ameg* et. al %2010) dalam penelitiann#a menunjukkan bahwa simulasi dengan &'&( berman$aat untuk mengaitkan te ri dan praktik serta mengaplikasikann#a* menjadi alat e2aluasi bagi peserta didik* dan meningkatkan trans$er pengetahuan dari k gniti$ ke psik m t r5"lini"al pra"ti"e. ;aba %2004) juga men#atakan bahwa walaupun selama ini simulasi ber$ kus pada keterampilan klinis* juga ber$ungsi sebagai media latihan berk munikasi dengan penderita* rekan kerja* atau tim kesehatan lain. Penelitian +ameg* et. al %2010) menunjukkan bahwa &'&( meningkatkan kemampuan peserta didik dalam meningkatkan kemampuan k munikasi dengan penderita gangguan jiwa. (tudi juga menunjukkan bahwa &'&( meningkatkan kepuasan belajar peserta didik dengan atau tanpa peningkatan keper"a#aan diri. Peserta didik juga mengungkapkan* &'&( membantu mereka mempelajari tehnik k munikasi* meningkatkan

rasa per"a#a diri dan mengharapkan simulasi ini sering digunakan dalam pr ses pembelajaran. (imMan juga merupakan salah satu met de simulasi #ang menggunakan human simulat r. Penelitian $leeper & %!ompson #200&) menun'ukkan keefektifan aplikasi $im(an dalam meningkatkan kemampuan komunikasi terapeutik partisipan. Walaupun dibutu!kan "aktu yang pan'ang untuk persiapan, namun metode ini memba"a dampak positif bagi partisipan. +ngkapan kepuasan partisipan dan rekomendasi agar simulasi dengan $im(an tetap dilan'utkan menun'ukkan ba!"a metode ini dinilai cukup efektif. Pada aplikasi role play se"ara online* peserta didik dituntut ber$ikir "epat dan beresp n se"ara tepat dalam berperan sebagai perawat pada kasus #ang terdapat pada skenari nline. /iharapkan terdapat internalisasi peserta didik saat menghadapi kasus pada skenari . Penggunaan "ara simulasi ini memungkinkan mahasiswa mengulang kembali atau berlatih kembali pada skenari #ang sama namun dengan resp n #ang berbeda. Peserta didik akan mendapatkan pengalaman berbeda pada saat melakukan per"akapan atau beresp n #ang berbeda pula pada latihan berikutn#a. Pada saat menjadi berperan menjadi rang lain kesadaran diri %sel$ awareness) dapat semakin tinggi dan keterlibatan diri dalam skenari menghasilkan pembelajaran re$lekti$. + ndisi ini akan membawa dampak "ara belajar #ang lebih e$ekti$ dan mendalam. Role play juga membuat peserta didik menemukan "ara sendiri dalam belajar dan mengatasi masalah #ang terjadi dalam praktik. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (imulasi merupakan salah satu "ara #ang sangat e$ekti$ untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pr ses belajar mengajar. =etensi #ang tinggi pada peserta didik merupakan man$aat maksimal #ang diper leh peserta didik. Pemilihan dan pelaksanaan met de simulasi #ang e$ekti$ dan e$isien akan semakin mendukung pr ses belajar #ang baik. Pada area keperawatan jiwa* pelaksanaan simulasi dengan menggunakan &'&( tern#ata terbukti sangat mendukung pr ses belajar peserta didik. Man$aat #ang dirasakan adalah meningkatkan kemampuan k munikasi terapeutik sehingga memaksimalkan pr ses keperawatan pada penderita gangguan jiwa. (imMan #ang juga salah satu met de dengan human simulat r mendapatkan hasil #ang maksimal dalam meningkatkan kemampuan peserta didik.

Melalui "ara simulasi ini* ke"emasan* ketakutan peserta didik dalam berk munikasi dengan penderita gangguan jiwa dapat diminimalkan. (elain keuntungan tersebut simulasi juga dpat meningkatkan kemampuan ber$ikir kritis* ber$ikir re$lekti$ sehingga peserta didik dapat disiapkan untuk menghadapi situasi n#ata. (imulasi dengan "ara r le play online* walau dilakukan se"ara 2irtual* tetap mampu menstimulus peserta didik untuk ber$ikir kritis dan ber$ikir re$lekti$. (ituasi #ang di"iptakan dalam multimedia dibuat sangat mendukung peristiwa sehingga se lah: lah terjadi n#ata. Pelaksanaan simulasi #ang dibahas diatas " " k dilakukan untuk peserta didik /9 dan (1 dimana belum memiliki pengalaman berk munikasi dan melakukan inter2ensi dalam mengahadapi penderita ganggua jiwa. + ndisi simulasi di 0nd nesia* khususn#a di keperawatan jiwa saat ini sebenarn#a sudah menganut prinsip &'&(* dimana peserta didik diminta mendem nstrasikan berbagai pendekatan pada penderita gangguan jiwa pada situasi dan k ndisi tertentu dengan menggunakan simulat r rang. &al mendasar #ang membedakan dengan k nsep &'&( pada artikel ini adalah tidak merekam peristiwa dan per"akapan #ang sedang didem nstrasikan* sehingga e2aluasi dari pengajar atau peer han#a berdasarkan hasil bser2asi selama interaksi berjalan. Pelaksanaan &'&( sangat memungkinkan untuk dilakukan di 0nd nesia karena tinggal men#empurnakan simulasi &'&( dengan kegiatan merekam peristiwa dan per"akapan. !plikasi (imMan di 0nd nesia juga direk mendasikan* dimana mahasiswa akan berlatih k munikasi terapeutik dengan sistem alg ritma #ang sudah diatur pada skenari #ang akan dibahas. Peserta didik dapat berlatih k munikasi dalam setiap skenari merupakan in2estasi bagi peningkatan kualitas pembelaajaran. Pelaksanaan role play se"ara online* disarankan dilakukan pada situasi dan peristiwa #ang sangat jarang dihadapi setiap peserta didik di tatanan praktik n#ata* misaln#a berperan sebagai perawat dalam situasi ben"ana. Perkembangan dan kemajuan tehn l gi di 0nd nesia saat ini sudah menunjukkan bahwa multimedia untuk pelaksanaan role play online dapat segera dikembangkan. Pendidikan berbasis tehn l gi* dimana peserta didik dapat melakukan role play online menunjukkan 2ariasi "ara dalam sel$ dire"ted learning. /alam k nsep pedag gi* role play online merupakan pendekatan baru #ang dapat dilakukan pada peserta didik keperawatan jiwa. #ang telah disiapkan. Pengadaan alat dan m nit r akan membutuhkan bia#a #ang besar namun

/!'1!= P?(1!+!

3 ehle* (. %2004). (imulati ns, the ne@t generati n $ e:learning, 1hanks t pr li$erating te"hn l g# and less e@pensi2e " ntent* " mputeriAed simulati ns are n w within rea"h $ m re training budgets than e2er be$ re. &ereBs h w t make sure a simulati n li2es up t # ur e@pe"tati ns. Training, !%1)* 22%10). 3r wn* J. ' %200C). !ppli"ati ns $ simulati n te"hn l g# in ps#"hiatri" mental health nursing edu"ati n* "ournal of #sychiatric and $ental %ealth &ursing* 200C* +,* 69CD 644. /iakses tanggal 9 N 2ember 2011 dari http,55web.ebs" h st." m5eh st5pd$2iewer5pd$2iewer /enise 6. Nels n* /. 6.* 3lenkin. .. %2007). 1he p wer $ nline r le:pla# simulati ns, te"hn l g# in nursing edu"ati n. 0nternati nal j urnal $ nursing edu"ati n s"h larship. - lume 4* 0ssue 1 2007 !rti"le 1 'esta 6.M.* 3alik 3.* Mangia$i" 1.* et al. %2000) Ma@imiAing learning ut" mes b# 2ide taping nursing students8 intera"ti ns with a standardiAed patient. "ournal of sychosocial &ursing '$ental %ealth (ervices -.* 97. Jeffries, P..., Woolf, $., & Linde, /. #2003). %ec!nology0based )s. traditional instruction. * comparison of t"o met!ods for teac!ing t!e skill of performing a 120lead 234. Nursing Education Perspectives, 25 #2), 600 65. Justin !. (leeper* J.!.* 1h mps n* .. %200C). 1he use $ hi $idelit# simulati n t enhan"e nursing students8 therapeuti" " mmuni"ati n skills. 0nternati nal j urnal $ nursing edu"ati n s"h larship - lume 4* 0ssue 1 200C !rti"le 42 ameg, ., 7o"ard, 8.(., 3loc!esy, J., (itc!ell, *.(., $uresky, J.(. %2010). 1he impa"t $ high $idelit# human simulati n n sel$:e$$i"a"# $ " mmuni"ati n skills. )ssues in $ental %ealth &ursing* 91,914D929* 2010. /iakses tanggal 9 N 2ember 2011 dari http,55web.ebs" h st." m5eh st5pd$2iewer5pd$2iewerE sidF$9$C40e9:0d1a:49Cd:Ceea:71d1009$21b4G40sessi nmgr104<2idF2<hidF104 6arew ..* 6essans (.* (punt /.* et al. %2006) 0nn 2ati ns in "lini"al simulati n, !ppli"ati n $ 3enner8s the r# in an intera"ti2e patients "are simulati n. &ursing *ducation #erspectives /0* 16D21. Pamela ;. (an$ rd* P. ; %2010). (imulati n in nursing edu"ati n, a re2iew $ the resear"h* The +ualitative Report - lume 14 Number 4 Jul# 2010 1006:1011. /iakses tanggal 9 N 2ember 2011 dari http,55www.n 2a.edu5ssss5H=5H=14:45san$ rd.pd$ (tuart* ;ail 7. %2009). Prin"iple and pra"ti"e $ ps#"hiatri" nursing. %9th editi n). (t. 6 uis, M sb# Iear 3 k

Anda mungkin juga menyukai