Anda di halaman 1dari 4

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Kebudayaan suatu bangsa dengan bangsa yang lain berbeda-beda .Hal ini dikarenakan wujud dari pembelajaran dari suatu bangsa sesuai kebijakan dari bangsa masing-masing serta warisan budaya turun menurun dari para pendahulu, menjadikan suatu ciri khas pada suatu bangsa tersebut.Dengan adanya ciri maka akan muncul nilai-nilai kebudayaan dari suatu bangsa.Kebudayaan juga dapat terjadi akibat adanya suatu aturan yang berupa norma-norma yang ada ,baik dalam lingkup kelompok maupun lingkup bernegara.Selain itu adanya kontak sosial yang berupa interaksi antar sesama individu akan menciptakan suatu adat ataupun pola pikir yang saling menyatu .Hal ini terjadi bukan dalam waktu yang singkat saja melainkan membutuhkan suatu proses dimana antara berbagai pemahaman ataupun suatu ciri khas dapat melebur menjadi 1 tujuan maupun pemikiran . Di jelaskan bahwa manusia merupakan makhluk budaya yaitu karena manusia tersebut memiliki suatu ciri khas dimana berasal dari nilai etika maupun estetika akibat adanya sebuah interaksi sesuai dengan aturan-aturan norma yang berlaku. Tentunya suatu budaya bukan berhenti pada zaman tertentu saja,melainkan budaya tersebut perlu dilestarikan dan juga perlu di jaga agar suatu budaya tidak punah.Hal itu dapat di lakukan melalui salah satunya dengan pewarisan budaya .Dengan pewarisan budaya maka budaya akan secara turun menurun akan di pahami oleh anak cucunya sehingga budaya tidak akan lenyap karena kepengetahuan seseorang terhadap budaya.Budaya yang baik ialah budaya yang menyesuaikan diri pada norma-norma yang ada dan terjaga kemurniannya.Namun semakin berkembangnya era globalisasi budaya kini menjadi kian dinamis dan bersifat tidak kaku ,dari dulu mulai berpegang teguh pada aturan-aturan baku dari adat istiadat setempat,kini secara perlahan mulai masuknya budaya modern .Hal ini cukup menimbulkan suatu kekhawatiran apabila budaya tersebut akan pudar dari yang semestinya . Bahwa di zaman modern seperti ini budaya asli seakan sedikit mengalami perubahan . Hal itu tentunya tidak masalah apabila suatu budaya yang merupakan suatu ciri khas bangsa tidak hilang budaya dasarnya,melainkan perubahan hanya terjadi pada sisi luar dari budaya tersebut . Yang terpenting ialah menanamkan nilai sebuah kebudayaan kepada anak cucu kita mengenai budaya apa yang kita miliki asalkan sesuai dengan kebenaran dari budaya tersebut . Kemurnian budaya tidak sepenuhnya menjadi penghalang untuk terjadinya akulturasi budaya yang merupakan penggabungan suatu budaya yang hampir serupa namun tidak mengubah budaya asli.Hanya mungkin terdapat suatu pembenahan agar di sesuaikan dengan zaman/ era saat ini. Hal ini juga dapat berfungsi untuk mencitrakan manusia tetap memegang dan melestarikan budayanya namun tetap sesuai dengan style yang telah di anutnya.Jadi manusia tetap bisa melestarikan budayanya tanpa adanya rasa malu mengenai budaya tersebut yang di anggap kuno ataupun sebagainya.

MANUSIA DAN PERADABAN Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya. Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu: a. b. c. d. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

1. Keragaman dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa, ras, agama, ideologi, dan lain sebagainya. 2. Kesederajatan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada didalam manusia yang tetap memiliki suatu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. 3. Kemartabatan mempunyai arti mempunyai arti yang luas meliputi nilai-nilai yang luhur, kemanusiaan yang agamis, sosial budaya masyarakat sehingga tidak bertentangan dengan keinginan masyarakat itu sendiri. 4. Unsur-unsur keanekaragaman di masyarakat meliputi: Suku bangsa dan ras Agama dan keyakinan

Ideologi Tata krama Kesenjangan ekonomi dan sosial

Manusia dengan Moralitas dan Hukum

III.1.

Kesimpulan

1. Hukum dan moral sama-sama berkaitan dengan tingkah laku manusia agar selalu baik, namun positivisme hukum yang murni justru tidak memberikan kepastian hukum. 2. Hukum merupakan positivasi nilai moral yang berkaitan dengan kebenaran, keadilan, kesamaan derajat, kebebasan, tanggung jawab, dan hati nurani manusia. Hukum sebagai positivasi nilai moral adalah legitimasi karena adil bagi semua orang. 3. Tanpa moral, hukum tidak mengikat secara nalar karena moral mengutamakan pemahaman dan kesadaran subjek dalam mematuhi hukum. Hal ini sebagaimana diungkapkan K Bertens bahwa quid leges sine moribus yang memiliki arti apa gunanya undang-undang kalau tidak disertai moralitas. 4. Moral jelas menjadi senjata ampuh yang dapat membungkam kesewenangan hukum dan pertimbangan kepentingan lain dalam penegakan keadilan di pengadilan. Secara substansi hukum memang melakukan pelanggaran berupa delik pencurian, namun secara moral mesti dipahami bahwa keadilan di tengah lalu lintas hukum modern adalah menekankan pada struktur rasional, prosedur, dan format.
MANUSIA SAINS DAN TEKNOLOGI

A. Kesimpulan Sains secara umum dapat diartikan ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau perenyataan semata (misalnya : fisika, kimia, biologi). Pendidikan sains menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai suatu cabang ilmu yang mengkaji sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum dilandasi peradaban dunia modern. Sains merupakan suatu proses untuk mencari dan menemui suatu kebenaran melalui pengatahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan hukum-hukum alam. Sains memberi penekanan kepada sumbangan peran manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, terdapat dalam seluruh alam semesta. Konsep teknologi dapat diartikan juga segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu system

penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai