Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DEFISIT PERAWATAN DIRI

MAKALAH
Dibuat sebagai syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

DOSEN PEMBIMBING : Nugroho Asih W,S.Kep.Ns.MM.Kes.

Disusun Oleh : Agung Sugiarto Achmad Sugiharto Galih Wahyu Aji M.Tri Susilo

PRODI S.1 KEPERAWATAN STIKES INSAN CENDEKIA HUSADA BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2011 / 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT dengan rahmat serta hidayah nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan keperawatan Jiwa Defisit Perawatan Diri Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Keperawatan Jiwa, selain itu menambah pengetahuan bagi para pembaca khususnya program studi keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi para pembaca.

Bojonegoro, 19 Oktober 2011

Penyusun

BAB 2 Tinjauan Teori

2.1Pengertian Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya gunamemepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya,klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri(mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dankesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimanaseseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000 ). 2.2 JenisJenis Perawatan Diri 1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihanKurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitasmandi/kebersihan diri. 2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan memakai pakaian danaktivitas berdandan sendiri. 3. Kurang perawatan diri : MakanKurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan. 4. Kurang perawatan diri : ToiletingKurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikanaktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004, 79 ). 2.3 Etiologi Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut : 1. Kelelahan fisik 2. Penurunan kesadaranMenurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah: a. Faktor prediposisia. PerkembanganKeluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu. b. BiologisPenyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri. c. Kemampuan realitas turunKlien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpeduliandirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri. d. SosialKurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkunganmempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.2. Faktor presipitasiYang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakankognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individukurang mampu melakukan perawatan diri.Menurut Depkes (2000: 59) Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah: 1. Body ImageGambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanyaperubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya. 2. Praktik SosialPada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan polapersonal hygiene.

3. Status Sosial EkonomiPersonal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya. 4. PengetahuanPengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkankesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya. 5. BudayaDi sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan. 6. Kebiasaan seseorangAda kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaansabun, sampo dan lain lain. 7. Kondisi fisik atau psikisPada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untukmelakukannya.Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene. a. Dampak fisikBanyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangandengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas kulit, gangguan membranmukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku. b.Dampak psikososialMasalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. 2.4 Tanda dan Gejala Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah: a) FisikBadan bau, pakaian kotor. Rambut dan kulit kotor. Kuku panjang dan kotor Gigi kotor disertai mulut bau penampilan tidak rapi b) PsikologisMalas, tidak ada inisiatif. Menarik diri, isolasi diri. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina. c) SosialInteraksi kurang. Kegiatan kurang . Tidak mampu berperilaku sesuai norma. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampumandiri. Data yang biasa ditemukan dalam deficit perawatan diri adalah : 1. Data subyektif a. Pasien merasa lemah b. Malas untuk beraktivitas c. Merasa tidak berdaya. 2. Data obyektif a. Rambut kotor, acak acakan b. Badan dan pakaian kotor dan bau c. Mulut dan gigi bau. d. Kulit kusam dan kotore. Kuku panjang dan tidak terawatt

2.5 Mekanisme Koping a. Regresi b. Penyangkalan c. Isolasi diri, menarik diri d. Intelektualisasi 2.6 Rentang Respon Kognitif Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri sendiri adalah : 1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri a) Bina hubungan saling percaya. b) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan. c) Kuatkan kemampuan klien merawat diri. 2. Membimbing dan menolong klien merawat diri. a) Bantu klien merawat diri b) Ajarkan ketrampilan secara bertahap c) Buatkan jadwal kegiatan setiap hari 3. Ciptakan lingkungan yang mendukung a. Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi b. Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien. c. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya, kamar mandi yang dekat dantertutup. 2.7 Pohon Masalah

Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Isolasi social

Defisit perawatan diri : mandi, toileting, makan, berhias

BAB 3 Asuhan Keperawatan Jiwa Defisit Perawatan Diri 3.1 Pengkajian 3.2 Diagnosa dan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai