Semakin berkembangnya aplikasi pemetaan untuk berbagai disiplin ilmu membuat developer software-software pemetaan semakin berlomba untuk mengembangkan kemampuan softwarenya. Software-software pemetaan yang banyak digunakan saat ini (ArcGIS, ArcView, MapInfo, AutoCAD Map, dll) merupakan software yang dinamis, dalam arti kata selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan para pengguna dalam pengaplikasian software tersebut. Kebutuhan dalam penggunaan software pemetaan, merupakan cermin dari aplikasi keilmuan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai software pemetaan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam problem solving yang muncul pada berbagai penelitian maupun pengambilan keputusan demi kepentingan-kepentingan tertentu. Buku, modul maupun tutorial yang membantu dalam memahami penggunaan software pemetaan pun dapat diperoleh dengan mudah. Para pengguna software pemetaan sangat diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan software pemetaan yang ada. Software-software pemetaan ini memiliki berbagai macam keunggulannya masing-masing. Bahkan sudah merupakan hal yang lazim bagi seorang pengguna software pemetaan memiliki 2 atau lebih software yang digunakan untuk olah data spasial dalam PC (Personal Computer) atau laptopnya. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pekerjaan terutama yang berkaitan dengan olah data spasial. Seiring dengan berkembangnya software pemetaan oleh berbagai pihak dan tuntutan akan kegunaan GIS pada aplikasi-aplikasi ilmu pengetahuan yang lebih luas, maka banyak pihak mulai mengembangan suatu aplikasi yang lebih murah namun tetap dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data spasial seperti halnya pada software-software pemetaan yang berlisensi. Tidak sedikit juga software pemetaan yang dikembangkan berbasis sumber terbuka (open source) seperti MapWindow, atau Quantum GIS. Tidak seperti software pemetaan yang berlisensi lainnya, software ini dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan. Selain itu karena software ini merupakan open source maka dapat diperoleh dengan gratis dan dapat pula disebarluaskan (sesuai dengan ketentuan pengembangnya) tanpa ada pelanggaran hak cipta. Modul, teori, buku acuan dan pelatihan-pelatihan pemetaan belum begitu banyak menggunakan software Quantum GIS karena masih relatif masih dianggap kurang menarik secara visual dan masih dianggap terbatasnya kemampuan-kemampuan software ini dalam pengolahan data spasial yang lebih lanjut dibanding dengan software pemetaan terdahulu. Buku manual atau panduan untuk Quantum GIS versi terbaru dan beberapa versi sebelumnya dapat diunduh pada http://www.qgis.org/en/documentation/manuals.html Melalui modul ini akan diberikan materi pengenalan software Quantum GIS yang bersifat open source sebagai salah satu alternatif dalam pengolahan data spasial.
Source GIS yang kebetulan pernah nyicipin. Untuk tulisan kali ini saya mau bahas OpenJump GIS. Untuk lebih lengkapnya tentang Desktop Open Source GIS yang ada saat ini bisa dilihat di Wikipedia. OpenJump GIS merupakan aplikasi desktop open source GIS yang berbasis pada pemrograman Java. Aplikasi OpenJump GIS ini dapat diinstal di multi platform (Windows, Unix, MacOS). Latest rilis adalah versi 1.4.0.3. Aplikasi ini tidak terlalu besar memakan space dalam harddisk kita. Terbukti hanya 13.1 MB saja. Dengan kemajuan teknologi saat ini, aplikasi GIS ini terbilang ringan. Kemampuan yang dimiliki memang tidak seperti software GIS seperti ArcView atau ArcGIS, namun untuk beberapa fungsi GIS terbilang cukup. Terbukti dengan adanya fasilitas yang diberikan seperti intersect, buffer, Join Atribut Spatial, Spatial Query, dan sebagainya. Untuk hasil yang diberikan dapat di-export ke format SVG ( scalable vector graphic) dan raster (png, jpg). Untuk format vector tersedia format ESRI (shp). Aplikasi ini juga tersedia dalam format portable yang ditujukan jika para user hanya ingin menggunakan suatu ketika dan tidak perlu menginstalnya di laptop/ PC. Aplikasi ini juga mampu berintegrasi dengan spatial database postgresql (dengan extention postgis) untuk meng-capture data yang ingin ditampilkan dengan langkah di menu bar Layer - Run Data Store Query.
...................................................................Tampilan OpenJumpGIS dengan hasil Buffer dan Intersect Kesimpulan Software OpenJump GIS dirasakan cukup untuk memenuhi fungsi standar GIS dengan beberapa tambahan fungsi geoprocessing-nya.
dan raster (png, jpg). Untuk format vector tersedia format ESRI (shp). Aplikasi ini juga tersedia dalam format portable yang ditujukan jika para user hanya ingin menggunakan suatu ketika dan tidak perlu menginstalnya di laptop/ PC. Aplikasi ini juga mampu berintegrasi dengan spatial database postgresql (dengan extention postgis) untuk meng-capture data yang ingin ditampilkan dengan langkah di menu bar Layer - Run Data Store Query.
...................................................................Tampilan OpenJumpGIS dengan hasil Buffer dan Intersect Kesimpulan Software OpenJump GIS dirasakan cukup untuk memenuhi fungsi standar GIS dengan beberapa tambahan fungsi geoprocessing-nya.
Dokumentasi yang lengkap. Dokumentasi yang lengkap ditujukan untuk pengembang yang baru dapat dengan cepat mempelajari struktur aplikasi. Tanpa dokumentasi yang lengkap, seseorang akan terbuang waktunya hanya untuk mempelajari struktur aplikasi. Transparansi disain dan proses pengembangan. Setiap orang dapat berkontribusi karena disain dan arah pengembangan selalu dikomunikasikan ke publik melalui web dan mailing list. Kode sumber selalu tersedia pada saat proses pengembangan melalui CVS (concurrent versioning system) dan bukan pada saat dirilis. Timi inti yang modular dan transparan. Tim inti pengembang dipilih oleh komunitas berdasarkan kontribusinya. Apabila sudah tidak memiliki kontribusi yang signifikan maka dengan sendirinya akan keluar dari anggota tim inti dan digantikan oleh yang lain yang memiliki kontribusi yang lebih banyak. Kekuatan AOS harus dapat dievaluasi sebagaimana layaknya aplikasi komersial. Empat faktor diatas setidaknya harus dipenuhi oleh suatu proyek AOS untuk dapat berkembang dan sukses diterima publik. 3. Open Source GIS AOS bidang Geo-Spasial atau GIS dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu library dan aplikasi. Library merupakan modul yang dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi, sehingga dapat menyingkat waktu dalam pengembangan aplikasi tersebut. Aplikasi didisain untuk pengguna akhir (enduser). Aplikasi SIG dan penginderaan jauh termasuk didalamnya. Umumnya aplikasi memiliki tampilan antar muka untuk memudahkan menjalankan aplikasi, sama halnya dengan aplikasi komersial. Review lengkap mengenai open source SIG dan penginderaan jauh disajikan dalam The State of Open Source GIS oleh Paul Ramsey (Refractions Research Inc.). Tulisan tersebut membahas mengenai status dan fungsi dari AOS di bidang SIG dan penginderaan jauh. Makalah ini hanya menyajikan beberapa aplikasi yang telah dicoba sendiri oleh penulis. 3.1. Library Geo-Spasial Library merupakan aplikasi kecil yang berupa modul yang dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi atau untuk tujuan tertentu. Dalam bidang geo spasial, library yang tersedia adalah: GDAL/OGR (http://remotesensing.org/gdal) Geospatial Data Abstraction Library.Library untuk membaca dan menulis data raster (GDAL) dan data vektor(OGR). GDAL dan OGR banyak digunakan pada aplikasi GIS dan penginderaan jauh dan bahkan pada aplikasi komersial. Proj4 (http://proj.maptools.org) Cartographic Projections Library. Library untuk proyeksi peta, menyediakan lebih dari 100 macam proyeksi. GEOS (http://geos.refractions.net) Geometry Engine Open Source. Library untuk topology data vektor. GML4J (http://gml4j.sourceforge.net) Java API untuk Geographic Markup Languge (GML) WK4BJ (http://wk4bj.sourceforge.net) Java library untuk format Well-Known Binary (WKB) dari sumber data dan merubahnya menjadi data yang berhubungan dengan object Java. JTS (http://www.jump-project.org) Library geometri untuk pengembangan SIG berbasis Java. Menyediakan geometri standar dan kompleks.
GeoTools (http://www.geotools.org) Java toolkit untuk mengembangkan aplikasi berbasis Java berdasarkan standar dari OpenGIS. 3.2. Aplikasi Open Source Geo-Spasial Aplikasi Open Source GIS dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, yaitu: 1. Aplikasi Desktop GIS; 2. Aplikasi GIS berbasis Web; 3. Aplikasi Basis Data GIS; 3.2.1. Aplikasi Desktop GIS Aplikasi open source GIS berbasis desktop terdiri dari berbagai macam, dari yang berkemampuan sangat lengkap untuk melakukan analisis data spasial maupun yang hanya sebagai viewer data spasial. Aplikasi tersebut diantaranya adalah: GRASS (http://grass.itc.it/) Geographic Resources Analysis Support System. GRASS merupakan AOS yang cukup lengkap untuk melakukan analisis SIG dan penginderaan jauh. GRASS memiliki kemampuan untuk melakukan manajemen data dan analisis, pengolahan citra, kartografi, pemodelan spasial, dan visualisasi. GRASS dapat dijalankan di sistem operasi Unix/Linux, Windows, dan MacOS. MapWindow (http://www.mapwindow.com). MapWindow tidak hanya sekedar data viewer. Pengembang dapat menambahkan modul untuk melakukan analisa data spasial (plug-in). MapWindow dikembangkan menggunakan kerangka dot Net (.NET Framework). Hal ini menyebabkan MapWindow hanya dapat dijalankan pada sistem operasi Windows. ILWIS (http://www.itc.nl/ilwis/ & http://52north.org/) - Integrated Land and Water Information System) ILWIS merupakan aplikasi analisis data spasial pengolahan citra yang dikeluarkan oleh ITC (International Institute for Geo-Information Science and Earth Observation). Sejak 1 Juli 2007, ILWIS menjadi aplikasi open source dan ditangani oleh 52o Nort Initiatives. OSSIM (http://www.ossim.org) Open Source Software Image Map. Aplikasi penginderaan jauh, pengolahan citra, SIG, dan photogrametri. QGIS (http://qgis.org) Quantum GIS. Aplikasi dekstop SIG yang mendukung format data vektor, raster, dan database (PostGIS dan Oracle). Thuban (http://thuban.intevation.org). Thuban merupakan interaktif data viewer untuk data geospasial. Dapat dijalankan pada sistem operasi Linux, Windows, dan MacOS. GMT (http://gmt.soest.hawaii.edu) The Generic Mapping Tools. Koleksi alat bantu untuk analisis data geospasial, umumnya ditujukan untuk data citra. Dapat dijalankan pada sistem operasi Unix/Linux dan Windows serta MacOS. JUMP/JCS (http://www.jump-project.org) JUMP Unified Mapping Platform. AOS yang merupakan aplikasi dekstop SIG untuk menyajikan dan melakukan analisis data spasial. JUMP merupakan aplikasi yang berorientasi kepada pengguna sehingga cukup mudah digunakan. OpenMap (http://openmap.bbn.com). OpenMap merupakan komponen library untuk membangun aplikasi berbasis Java.
uDig/JUMP (http://udig.refractions.net) User-friendly Desktop Internet GIS. Merupakan aplikasi desktop yang menyediakan teknologi internet mapping seperti WMS dan WFS. uDig terkait erat dengan proyek GeoTools. OpenEV (http://openev.sourceforge.net) OpenEV merupakan library dan aplikasi contih menampilkan dan melakukan analysis geospasial data (vektor dan raster. OpenEV dapat dijalankan di Windows 98/NT/2000/XP, Linux, Irix, Solaris. 3.2.2. Aplikasi GIS berbasis Web Aplikasi open source GIS berbasis web umumnya digunakan untuk menyajikan data spasial secara online melalui media internet. Aplikasi GIS berbasis web sangat erat kaitannya dengan standar dalam bidang geospasial. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung interoperabilitas penyediaan dan kerja sama data spasial. Aplikasi open source GIS berbasis web antara lain: UMN MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu) MapServer merupakan aplikasi pemetaan online (web-mapping) yang cukup popular. Dikembangkan oleh Universitas Minnesota dan didukung oleh NASA dan Departemen Sumber Daya Alam Minnesota (Minnesota Department of Natural Resources). MapGuide Open Source (http://mapguide.osgeo.org/). MapGuide Open Source merupakan aplikasi pemetaan online (web-based mapping) dan dikembangkan dan didukung oleh OSGEO Foundation. Mapguide dapat dikembangkan di Linux atau Windows dan dapat didukung oleh Apache atau IIS, sedangkan bahasa pemrograman yang dapat dipergunakan adalah ASP .NET, PHP, Java dan Javascript. GeoServer (http://geoserver.sourceforge.net/). GeoServer merupakan aplikasi pemetaan online (web-mapping) yang berbasiskan Java dan dibangun menggunakan library GeoTools. GeoServer merupakan implementasi OpenGIS Consortium untuk Spesifikasi Web Feature Server. DeeGree (http://deegree.sourceforge.net/) DeeGree, sebelumnya dikenal dengan nama jaGo, menyediakan beberapa fungsi SIG yang merupakan implementasi dari OpenGIS Consortium. 3.2.3. Aplikasi Basis Data GIS Aplikasi open source basis data GIS meliputi: PostGIS (http://postgis.refractions.net). PostGIS merupakan plugin untuk database PostgreSQL yang berfungsi untuk menyimpan dan melakukan analisis data geospasial. Fungsi dan kegunaannya sama dengan SDE (Spatial Data Engine) ESRI dan Oracle Spasial. 4. Implementasi Aplikasi Open Source GIS Setelah kita melihat dan mengevaluasi aplikasi open source GIS yang tersedia, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kita mengimplementasikan atau menggunakan aplikasi tersebut. Implementasi atau penerapan aplikasi open source bidang geo-spasial perlu didasari beberapa pertimbangan, antara lain: 1. Sistem operasi yang didukung (UNIX, Linux, Windows, MacOS); 2. Kecepatan dan efisiensi; 3. Format data yang didukung; 4. Standar untuk interoperabilitas (Spesifikasi OGC).
Sistem informasi geografis merupakan sistem yang terdiri dari empat komponen yaitu: (1) Pemasukan data (data entry); (2) Penyimpanan data (data storage); (3) Pengolahan data (data analysis); dan (4) Penyajian data (data visualization). Masing-masing aplikasi memiliki beberapa keunggulan dan kelemahannya masingmasing pada komponen GIS tersebut. Hampir dipastikan tidak semua aplikasi open source GIS yang dapat menyediakan semua komponen GIS tersebut. Untuk itu diperlukan kejelian dalam memilih perangkat lunak yang dipakai. 5. Penutup Aplikasi open source bidang geo-spasial belum cukup banyak digunakan di Indonesia. Akan tetapi komunitas pengguna sudah mulai berkembang. Dengan berkembangnya komunitas tersebut diharapkan penetrasi penggunaan aplikasi open source akan semakin cepat. Peran Pemerintah dalam mendukung program IGOS musti lebih ditingkatkan dengan mengkampanyekan penggunaan aplikasi open source dan peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Daftar Pustaka Camara, Gilberto. 2003. Why Open Source GIS Software?. URL: http://www.directionsmag.com/article.php?article_id=343&trv=1. Akses tanggal: 17 Agustus 2007. Horning, Ned.. 2004. Open Source GIS dan Remote Sensing Software. Center for Biodiversity at the American Museum of Natural History. URL: http://geospatial.amnh.org/remote_sensing/guides/viewing_data/open_source.html. Akses tanggal: 17 Agustus 2007. Ramsey, Paul. 2006. The State of Open Source GIS. Refractions Research Inc. URL: http://www.refractions.net/white_papers/oss_briefing/2006-06OSSBriefing. pdf. Akses tanggal: 17 Agustus 2007. Links FreeGIS: http://www.freegis.org Open Source GIS: http://www.opensourcegis.org Remote Sensing: http://www.remotesensing.org OSGEO: http://www.osgeo.org MapTools: http://www.maptools.org Open Geospatial Consortium: http://www.opengeospatial.org
Sedikit niat ingin menulis artikel tentang GIS di Blog WordPress ini kami persembahkan untuk Pak Agus Kusbiantoro, M. T selaku dosen Sistem Informasi Geografis serta teman-teman PKLI GIS Jombang. Artikel ini menjelaskan tool/aplikasi/software/perangkat lunak berbasis Linux untuk membuat Sistem Informasi Geografis (SIG), termasuk ArcReader dari ESRI. Teringat waktu dulu saya suka dengan peta harta karun, sampai membuat harta karun sendiri disebelah rumah sembari iseng buat coretan dan lukisan peta tersebut. Masa kecilku dulu suka banget dengan peta. Sebagai seorang anak, sebelum keluarga saya pergi mudik pasti memastikan mempunyai peta perjalanan agar tidak macet ketika berkendara di jalan. Selama perjalanan saya sering memperhatikan peta tersebut sembari mencocokan ikon yang ada sembari melihat jalanan. Namun dengan berkembangnya dunia IT, sekarang peta-peta tersebut disajikan kedalam bentuk digital. Dan lebih canggih lagi. Dari mengingat cerita atau kisah masa lampau, saya berfikir apabila kita bisa memetakan semuanya kedalam bentuk digital yang real time akan lebih bagus lagi. Sehingga saat ini saya mendalami dan belajar tentang Sistem Informasi Geografis. Pertama-tama saya menggunakan OS Ubuntu namun karena OS ini bukan buatan Indonesia maka saya putuskan memakai OS buatan Indonesia yaitu BlankOn. Pertama yg saya coba adalah aplikasi Google Earth Dengan latar belakang seperti itu, Anda bisa membayangkan sukacita yang saya alami mungkin menemukan alat kartografi yang paling canggih tersedia, yaitu GIS, atau sistem informasi geografis. Bagi mereka yang pemula untuk GIS tidak mengherankan karena GIS kepemilikan tidak murah jika Anda memiliki bermain-main dengan GoogleEarth, Anda sudah mendapatkan rasa yang baik bagaimana rasanya. Hanya dengan GIS, Anda mengendalikan setiap elemen dan dapat bekerja dengan jenis data yang Anda dapat membayangkan bahwa berhubungan dengan tempat. Hanya beberapa contoh adalah: peta, yurisdiksi (misalnya kota-kota, negara, daerah aliran sungai, kategori zonasi), fitur alam (misalnya sungai, danau), fitur buatan manusia (misalnya bangunan, bendungan, jembatan), ketinggian, data seismik, demografi, satelit citra, foto udara, file CAD, tutupan lahan, dan banyak lagi. GIS adalah alat Anda untuk menggabungkan semua ini data geografis bersama-sama, query data, menemukan hubungan, dan menyajikannya seperti yang anda inginkan, misalnya di dalam peta kustom. Hanya sehingga Anda tidak bingung, Anda juga akan menemukan istilah-istilah GIS lain seperti cakupan, shapefile, geodatabase, vektor dan raster, yang hanya format data dalam aplikasi GIS. Kita akan mendapatkan lebih ke istilah-istilah seperti yang kita menjelajahi aplikasi khusus. Untuk gambaran yang baik dari GIS, link ini dari ESRI, perusahaan terbesar dan paling terkenal yang ditujukan untuk GIS, adalah tempat yang baik untuk memulai: http://www.gis.com/whatisgis/index.html Saya adalah pengguna GIS desktop, dan hampir semua pengalaman saya telah di program proprietary yang disebut ESRI ArcGIS dari. Saya telah menggunakan ArcGIS terutama dalam konteks studi pascasarjana saya di alam-sumber daya manajemen. Untungnya universitas saya, Michigan State, mampu pricetag $ 1500 per kursi ArcGIS, tapi sayangnya saya tidak bisa. Kenyataan bahwa, bersama dengan menjadi penasaran saya dan seorang advokat Linux dan open source, mendorong saya menyelidiki keadaan alat GIS untuk Linux. Maukah Anda bergabung dengan saya dalam eksplorasi?
Pada artikel ini, saya secara singkat akan memperkenalkan alat-alat berbasis GIS yang paling menarik yang berjalan di Linux, termasuk pandangan pertama singkat di sebuah alat yang menarik untuk menyelidiki GIS, ESRI ArcReader itu.
Dalam waktu yang berarti, saya akan membahas instalasi lain kerja ArcReader untuk menggambarkan fitur-fiturnya. Sebagai penampil dan alat query, ArcReader adalah luar biasa kuat dan memiliki tampilan yang sama dan merasa seperti ArcGIS, hanya dengan sedikit pilihan banyak. Anda dapat menarik sejumlah pra-membuat peta (Anda tidak dapat membuat Anda sendiri), selama mereka memiliki ekstensi PMF,. Dan membacanya dan menganalisis mereka. Mari kita periksa contoh. Dari situs Jaringan Web Geografi Aku menarik dalam peta global dingin zona curah hujan dan menyelidiki apa yang bisa saya lakukan dengan itu. Berikut adalah tampilannya. Cukup melihat skema warna, Anda dapat membuat keluar daerah curah hujan ekstrim, seperti Gurun Sahara, hutan hujan tropis Afrika Barat, lembah Amazon, gurun pasir di barat Amerika dan Great Plains, tundra Utara Kanada dan Rusia, dll Anda juga bisa melihat gradasi dalam menghasilkan hujan, seperti di Australia di mana pantai timur yang subur memberikan cara untuk padang pasir yang kering interior di band yang berbeda setiap beberapa ratus mil. Dalam gambar yang sama, di sisi kiri GUI Anda dapat melihat di mana peta itu mengandung sejumlah unsur yang berbeda, atau lapisan, dimana pengguna dapat menghidupkan dan mematikan. Misalnya, Anda dapat mengaktifkan atau menonaktifkan perbatasan nasional, kotakota besar, sungai, dll Namun, tidak seperti dengan ArcGIS, Anda tidak dapat mengubah karakteristik setiap lapisan. Sebanyak yang Anda ingin Anda tidak bisa, misalnya, membuat batas-batas nasional merah muda, hijau lautan maupun modal-nama kota dengan 50-point font. Anda berada di belas kasihan pencipta peta itu. ArcReader memungkinkan Anda untuk melakukan beberapa analisis yang berguna dari peta Anda. Dua yang paling menarik adalah pengukuran jarak dan identifikasi unsur-unsur peta. Dalam rangka untuk menguji ini, saya meluncur ke tingkat negara-negara Guatemala, El Salvador dan Honduras. Menggunakan alat pengukuran, dimulai dengan ikon penguasa-melihat, aku mengukur jarak antara kota Guatemala City dan Tegucigalpa dengan menggambar garis di antara mereka. Dan kotak info muncul untuk menunjukkan 295.000 meter! Untungnya, ArcReader memungkinkan Anda mengubah unit dalam kotak info yang muncul setelah Anda melakukan pengukuran. Selain itu, alat pengukuran memungkinkan Anda untuk mengukur jarak kumulatif, wilayah dan fitur tertentu. Untuk mengidentifikasi elemen pada peta, Anda pilih ikon dengan huruf i dengan lingkaran di sekelilingnya. Saya kemudian mengklik danau di Guatemala yang saya tahu untuk menjadi Danau Izabal. Sebuah kotak info muncul untuk memberi Anda kesempatan untuk pilih layer dari mana Anda ingin informasi Anda, kota-kota besar misalnya, badan air, dll Namun, peta saya tidak cukup rinci untuk memberitahu saya lebih dari itu hanyalah sebuah danau. Sepotong informasi yang Anda mungkin ingin untuk mengidentifikasi adalah curah hujan di daerah seperti Gurun Sahara, seperti yang ditunjukkan di sini . Hati-hati karena, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah, Anda mendapatkan sedikit informasi dalam kotak info Anda. Jika Anda memilih layer Tahun-hujan dari Identifikasi Dari drop box di atas dan klik pada Gurun Sahara, jumlah 694.1366 menunjukkan di bawah hujan-Tahun. Ini bukan 694.1366 mm, melainkan sejumlah daerah, atau poligon, yang memiliki tingkat curah hujan seragam. Lihatlah, bukan di Lapangan dan Nilai bidang ke kanan, di mana Anda mengisi menemukan lapangan untuk curah hujan minimum, pada 0 mm, dan lapangan untuk curah hujan maksimum, pada 100 mm. Berikut ini adalah nilai yang membentuk kunci warna peta.
Jika tidak, sementara Anda tidak dapat membuat perubahan pada tampilan peta Anda diimpor, Anda dapat menggunakan alat stabilo, satu dalam bentuk pensil, untuk membuat kuning, hijau atau merah muda menyoroti hal itu. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa ArcReader, dan program desktop GIS ESRI sangat memori intenstive, jadi kecuali Anda memiliki mesin berteriak, siap untuk itu untuk menghabiskan waktu membuat peta Anda, mengubah tingkat zoom, dll. Sementara ArcReader untungnya gratis, itu adalah bagian dari sebuah ekosistem, yang mahal proprietary tertutup. Sekarang bahwa kita memiliki rasa kepemilikan dunia, mari kita lihat beralih ke open-source di Linux pilihan.
Akhirnya, karena Anda dapat mengumpulkan dari link di atas, salah satu organisasi yang paling penting mempromosikan GIS desktop adalah Open Source Geospatial Foundation, atau OSGeo. OSGeo mendukung sebagian besar proyek di atas dan mengatur Perangkat Lunak Bebas dan Open Source tahunan untuk Geospasial (FOSS4G) konferensi.
OSGeo Live 5.5 merupakan versi terbaru kumpulan open source geospatial/gis software berbasis Linux Ubuntu yang di kemas dalam satu paket yang memungkinkan Anda untuk menjalankannya langsung dari cakram DVD, USB flash disk, atau dari Virtual Machine tanpa harus menginstall apapun. Seluruh program yang terdapat di dalamnya merupakan free software, memungkinkan untuk didistribusikan secara bebas, digandakan dan diedarkan.
Untuk menjalankan OS Geo Live 5.5, cukup dengan melakukan restart komputer dengan sebelumnya memasukkan OSGeo Live 5.5 DVD tersebut, atau Anda juga bisa menggunakan Virtual Machine seperti VMware Player atau VirtualBox. Pada boot menu, pilih live kemudian tunggu sesaat. Komputer Anda akan mulai menjalankan sistem operasi Linux dan Anda sudah bisa mencoba seluruh aplikasi dan software open source geospatial/gis software tersebut dari komputer Anda. Berikut konten dari paket OSGeo-Live 5.5 yang baru di rilis hari ini. Browser Clients OpenLayers Browser GIS Client Geomajas Browser GIS Client Mapbender Geoportal Framework
MapFish Web Mapping Framework GeoMoose Web GIS Portal Crisis Management Sahana Eden Disaster management Ushahidi Mapping and Timeline for events Databases PostGIS Spatial Database SpatiaLite Lightweight Database Rasdaman Multi-Dimensional Raster Database pgRouting Routing for PostGIS Quantum GIS (QGIS) GRASS GIS gvSIG Desktop User-friendly Desktop Internet GIS (uDig) Kosmo Desktop OpenJUMP GIS SAGA OSSIM Image Processing Geopublisher Catalogue AtlasStyler Style Editor osgEarth 3D Terrain Rendering MB-System Sea Floor Mapping GpsDrive GPS Navigation Marble Spinning Globe OpenCPN Marine GPS Chartplotter OpenStreetMap OpenStreetMap Tools Prune View, Edit and Convert GPS Tracks Viking GPS Data Analysis and Viewer zyGrib Weather Forecast Maps GeoKettle ETL (Extract, Transform and Load) Tool GDAL/OGR Geospatial Data Translation Tools GMT Cartographic Rendering Mapnik Cartographic Rendering MapTiler Create Map Tiles OTB Image Processing R Spatial Task View Statistical Programming
Desktop GIS
Spatial Tools
Web Services
Data
GeoServer MapServer deegree GeoNetwork Metadata Catalogue pycsw Metadata Catalogue MapProxy Proxy WMS & tile services QGIS Server Web Map Service 52North WSS Web Security Service 52North WPS Web Processing Service 52North SOS Sensor Observation Service TinyOWS WFS-T Service ZOO Project Web Processing Service
Natural Earth Geographic Data Sets OSGeo North Carolina, USA Educational dataset OpenStreetMap Sample extract from OpenStreetMap Geospatial Libraries GeoTools Java GIS Toolkit MetaCRS Coordinate Reference System Transformations libLAS LiDAR Data Access Other software of interest (not available Live) MapWindow GIS Microsoft Windows based GIS MapGuide Open Source Web Service