Sistem Saraf
Sistem Saraf
DI SUSUN OLEH
RIA APRILIA SUCI HENI
Ada tiga devisi utama dalam sistem sistem syaraf : Sisten Saraf Pusat (SSP) Sistem Safar Periper Sisten Saraf Otonom
Unit dasar yg turut serta dalam semua aktivitas sistem saraf adalah neuron, yaitu sel yang sangat khusus dan menerima serta nebtranmisi impus saraf elektrokimiawi melalui serabut-serabut saraf yang halus.
Sebagian besar neuron memiliki beberapa dendrit tetapi hanya memiliki satu akson. Neuron sensorik (aferen) Neuron motorik (eferen) interneuron
Perubahan patofisiologi
Secara khas gangguan sistem saraf melibatkan beberapa perubahan pada bangkitan (arousal), daya kognitif (kognisi), gerakan, tonus otot, mekanisme homeostasis, atau rasa nyeri.
Bangkitan
Bangkitan mengacu pada tingkat kesadaran atau keadaan sadar diri.
kognisi
Kognisi merupakan kemampuan untuk sadar dan untuk mempersepsi, berpikir logis, melakukan penilaian dan mengingat.
Gerakan
Gerakan merupakan rangkaian aktivitas yang kompleks dan dikendalikan oleh korteks serebri, sistem piramidal, sistem ekstrapiramidal serta unit-unit motorik.
Tonus otot
Tonus otot yg normal merupakan resistensi ringan yg timbul sebagai respons terhadap gerakan pasif.
Meningitis
Selapur otak dan medula spinalis akan mengalami inflamasi yang biasanya terjadi karena infeksi bakter.
Inflamasi tersebut dapat meliputi 3 membran yang membentuk selaput otak atau medula spinalis (meningen). Duramater Araknoid Medula spinalis
Penyebab
Peneumonia Empiema Osteomielitis endolarditis
Patofisiologi
Meningitis umumnya dimulai dengan bentuk imflamasi piaaraknoid, yg dapat berlanjut dengan timbul kongesti pada jaringan sekitarnya dan kerusakan pada sebagian sel saraf.
Mikroorganisme secara khas masuk ke dalam SSP melalui Darah Lubang yg menghubungkan secara langsung cairan serebrospinal deng lingkungan Lintasan di sempanjang nervur kranialis dan saraf perifer Lintasan melalui mulut dan hidung
komplikasi
peningkatan tekanan intrakranial Hidrosefalus Infark serebral Gangguan nervus kranialis yg meliputi optika dan tuli
Diagnosa
Fungsi lumbal Tanda-tanda bruznski Pemeriksaan kultur darah, urin, sekret hidung Foto rontgen toraks, sinus Hitung leukosit Pemeriksaan CT scan
penanganan
Pemberian antibiotik min 2 minggu Pemberian digoksi Pemberian monitol Pemberian antikonvulsan Pemberian aspirin
Pertimbangan kasus
Kaji funsi neurologi dengan sering Pantau keseimbangan cairan Awasi kemungkinan timbul efek penyuntikan atibiotik Berikan pasien pada posisi yg tepat untuk mencegah kekakuan sendi dan nyeri leher.
Pertahankan nutrisi dan proses eliminasi Pastikan rasa nyaman pasien Tentramkan perasaan pasien dan berikan dkungan Beritahu pengobatan yg benar