Anda di halaman 1dari 3

Sena Wahyu Purwanza 1101100121 II-B Keperawatan Maternitas I ANATOMI ORGAN REPRODUKSI

Gambar alat kelamin luar dan dalam pada laki-laki.

Gambar alat kelamin luar dan dalam pada perempuan. A. FISIOLOGI MENSTRUASI Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan, abortus berulang, atau keganasan. Gangguan dari sikluas menstruasi merupakan salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter. Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia

reproduksi yang ekstrim (setelah menarche <pertama kali terjadinya menstruasi> dan menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.

B. SIKLUS MENSTRUASI

Gambar Siklus Menstruasi pada perempuan

Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik.

Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedangkan pada mamalia terjadi siklus esterus, bedanya pada siklus menstruasi, jika terjadi pembuhan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan siklus estrus jika tidak terjadi pembuahan endometrium akan direabsorbsi oleh tubuh.

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari ( ada pula setiap 21 hari dan 30 hari ).

Siklus menstruasi pada wanita terdiri atas tiga fase yaitu 1. fase poliferasi 2. fase sekresi 3. fase aliran menstruasi.

1. Fase Proliferasi

Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga fase proliferasi .

Fase ini dimulai dari hari ke - 5 sampai hari ke-14. Pada hari tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormone FSH.

Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folike graaf yang masak , folikel ini juga menghasilkan hormone estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.

Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas wktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada harike- 14.

2. Fase sekresi

Fase ini terjadi pada hari ke- 14 sampai hari ke 28 dari siklus. Folikel yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah.

LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (corpus Luteum ) .

Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio.

Periode ini disebut fase luteal, selain itu juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH , akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang.

Selama fase sekresi endometriun terus menebal. Arteri-arteri membesar dan kelenjar endometrium tumbuh.

3. Fase aliran Menstruasi


Tahap ini berakhir pada 4 sampai 6 hari suatu siklus. Dengan demikian hormone estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka sebagian darah atau fase menstruasi yang mulai terbentuk lagi dan terjadilah proses oogenesis kembali.

Anda mungkin juga menyukai