Anda di halaman 1dari 10

Ilmu Budaya Dasar

Galau

Luthfiyah Risdiana 11/25/2013

Pengantar
Cinta, bicara soal cinta pasti mempunyai sensasi tersendiri. Menurut Fromm (1983), cinta itu terutama memberi bukan menerima dan member merupakan ungkapan paling tinggi dan kemampuan. Cinta dapat diibaratkan sebagai suatu seni sebagaimana bentuk seni lainnya, sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk dapat menggapainya. Menurut Sarwono (dalam Supartono,1996) bahwa cinta ideal memiliki tiga unsur, yaitu keterikatan, keintiman, dan ikatan adalah adanya perasaan untuk bersama dia, secara totalitas untuk dia, tidak mau bersama orang lain kecuali dengan dia. Cinta itu anugerah. Cinta itu perasaan yang lebih dari sayang. Dari pengertian-pengertian tersebut, membuat kita sulit mengerti apa arti sebenarnya dari cinta. Karena cinta itu cinta. Cinta itu bebas, tidak terbatas oleh subjek atau objek manapun. Banyak yang menganggap cinta itu sebuah kewajiban, ada juga yang menganggap cinta itu sebuah kebutuhan. Beberapa orang juga merasakan tidak bisa hidup tanpa cinta. Memang sekuat apa cinta? Apa bisa membelah gunung menjadi dua? Cinta itu kuat, bisa mematahkan hati banyak orang menjadi berkeping-keping. Cinta itu kuat, bisa melunakkan hati banyak orang. Cinta itu kuat, bisa membuat senyum menjadi tangis, atau bahkan sebaliknya. Dan cinta itu kuat, bisa menyatukan banyak perbedaan. Cinta adalah jatuh, maka dari itu ada yang namanya jatuh cinta. Cinta adalah hal yang datangnya tidak diketahui, kapan dan dimana cinta datang, ia tidak akan bilang permisi terlebih dahulu. Cinta adalah ikatan, jika tidak terikat, bukan cinta namanya. Pengertian tentang cinta itu sangat luas, karena cinta bukan lautan, jadi tidak bisa dibendung keberadaannya. Cinta juga tidak mengenal waktu, tapi ia bisa mengendalikan waktu. Tuhan menciptakan cinta dengan berbagai rasa. Dan Tuhan juga mengakhiri cinta dengan berbagai rasa. Cinta sendiri bisa membawa dampak negatif dan positif. Cinta juga berpengaruh pada sebab dan akibat hidup ini. Ada yang hidupnya hancur karena putus

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

cinta, ada juga yang sebaliknya. Maka dari itu dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang pengaruh keberadaan cinta yang saya persempit menjadi galau.

Jika kita siap untuk jatuh cinta, kita juga harus siap patah hati. Patah hati bisa terjadi karena putus cinta atau karena faktor eksternal. Dan saat patah hati datang, yang terjadi adalah galau. Perbedaan pendapat karena berpegang pada prinsip masing-masing membuat rasa tidak nyaman. Ada orang yang rela melakukan semuanya demi orang yang dicintai. Tapi saat orang yang dicintai tidak merespon sedikitpun pengorbanan yang sudah dilakukan, maka terjadilah galau. Galau adalah perasaan yang muncul akibat ketidaksesuaian antara keinginan dan kenyataan yang diterima. Perasaan sakit hati, sedih dan menyesal membuat banyak orang menjadi berubah. Berubah menjadi lebih pendiam atau bahkan menjadi sensitif. Sebab terjadinya galau biasanya karena cinta. Ada yang galau karena cinta kepada orang tua, atau bahkan karena cinta kepada pasangan.

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

Galau Karena Orang Tua


Sering kita alami perbedaan pendapat dengan orang tua. Misalnya, kita ingin masuk perguruan tinggi A, tetapi orang tua tidak setuju, mereka ingin kita masuk perguruan tinggi B. Dan kita sendiri sebagai anak merasa bingung untuk mengikuti kemauan orang tua atau tetap berpegang teguh terhadap keinginan sendiri. Banyak alasan orang tua tidak menyetujui keinginan kita, karena mereka khawatir perguruan tinggi A sangat jauh dari rumah dan mereka tidak bisa mengontrol. Karena mereka takut jika terjadi sesuatu kepada anaknya yang hidup sendiri di tempat asing. Mereka khawatir dan takut karena mereka cinta pada anaknya. Terdapat pilihan sebagai solusi, kita yang mengalah atau mereka yang mengalah. Masing-masing dari solusi memiliki akibat. Misalnya kita yang mengalah, kita akan memilih perguruan tinggi B. Kita memilih perguruan tinggi B atas dasar kemauan orang tua. Apa semangat kita di perguruan tinggi B sama dengan semangat kita di perguruan tinggi A? Tidak. Mungkin di awal memang tidak bersemangat. Tapi kelak setelah kita mengerti tujuan orang tua, semangat itu akan muncul dengan sendirinya. Lalu jika orang tua yang mengalah. Kita dengan perasaan senang dan bangga memilih perguruan tinggi A. Mungkin di awal semangat berkobar, tapi setelah kita tau maksud dan tujuan orang tua memilih perguruan tinggi B, kelak kita akan menyesal. Kita akan mengerti betapa kasih sayang orang tua sangatlah berarti, betapa naluri orang tua sangat berpengaruh pada hidup kita. Dan rasa sesal akan begitu selamanya. Ini bukan masalah pilihan, tapi soal masa depan. Kita begitu selektif dalam memilih jalan demi masa depan yang cerah. Tapi kita juga lupa bahwa kata-kata orang tua sangat lah berarti dalam memilih jalan demi masa depan yang cerah. Atau bahkan kita lupa bahwa yang menjadikan kita seperti ini adalah orang tua. Atau bahkan kita lupa ketika Ibu mengandung selama 9 bulan. Atau bahkan kita lupa selalu ada perhatiaan Ayah di setiap harinya. Atau bahkan kita lupa bahwa Ibu dan Ayah dahulu memperlakukan kita sebagai raja.

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

Naluri orang tua mungkin memang hal kecil. Itu hanya sebuah naluri, yang belum pasti kebenarannya. Tapi ingatkah kita bahwa darah yang mengalir ditubuh kita juga mengalir pada tubuh orang tua kita. Mungkin secara ilmu pasti, itu tidak logis. Tapi taukah kita bahwa orang tua kita adalah peramal terbaik dalam hidup ini, mereka bisa tau apa yang kita rasakan, dan bahkan mereka bisa merasakannya. Orang tua adalah dokter terbaik sepanjang masa. Ingatkah kita dulu ketika sakit, Ibu dan Ayah lah yang berada disamping kita, merawat, melindungi, bahkan mereka terjaga dalam tidurnya. Dan apakah ketika kita sudah sembuh mengucapkan Terimakasih kepada kedua orang tua kita? Mungkin terlalu sulit mengucapkannya, atau terlalu gengsi. Orang tua adalah guru terbaik sepanjang masa. Ingatkah kita dulu ketika bisa mengucapkan kata mama, ketika kita bisa mengenal huruf A, ketika kita bisa menulis sebuah cerita, ketika kita tau hal yang baik dan yang buruk. Semua itu karena kedua orang tua kita begitu sabar dalam mendidik. Walaupun kita sedang marah, tidak bersemangat atau bahkan malas dalam belajar, Ibu dan Ayah dengan lembut menyuruh kita untuk belajar. Dan apakah ketika kita sudah pintar mengucapkan Terimakasih kepada kedua orang tua kita? Mungkin terlalu sulit mengucapkannya, atau terlalu gengsi. Ketika kita beranjak dewasa dan sedang menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Ibu adalah orang yang doanya tidak pernah terputus untuk kita. Dan Ayah adalah orang yang tenaganya selalu bertambah ketika ingat anaknya akan memakai baju toga. Mungkin sebagian orang pernah mengalaminya, ketika uang bukanlah sesuatu yang bernilai besar. Saat kita meminta uang untuk keperluan kuliah dengan jumlah yang besar kepada Ayah, beliau hanya diam lalu mengangguk. Padahal kita tau bahwa uang itu sangat banyak, padahal kita tau batas kemampuan kedua orang tua kita. Lalu Ibu berkata, Nak, jangan terlalu dipikirkan masalah uang. Kalau untuk biaya kuliah kamu, Ayah pasti berusaha, Nak. Ayah pasti mati-matian dalam mencari uang. Jadi kamu tidak perlu khawatir, kuliah saja yang benar. Apa setelah uang itu diberikan kita mengucapkan Terimakasih atau menganggapnya sebagai kewajiban yang memang harus dan biasa dilakukan semua orang tua?

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

Ayo kita balas budi mereka dengan mendoakannya. Berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan, kesehatan dan kebahagian mereka. Panjatkan doa disetiap harinya, ingat wajah kedua orang kita disetiap hembusan nafas yang keluar. Kita tidak tau kapan mulut Ibu berhenti untuk mendoakan kita. Kita tidak tau sampai kapan Ayah menunggu demi melihat kita memakai baju toga. Dan kita tidak tau siapa yang akan pergi terlebih dahulu. Cinta yang sejati adalah cinta yang tulus. Cinta yang tulus adalah cinta yang tidak mengharapkan imbalan apapun. Begitulah cinta orang tua kepada anaknya.

Galau Karena Pasangan


Terkadang cinta memang diluar batas pemikiran seseorang. Perbedaan yang seharusnya disatukan malah menjadi tembok keras dan tinggi sebagai penghalang. Perselisihan yang seharusnya dihindari malah menjadi bumbu dalam setiap hubungan. Cinta yang seharusnya menguatkan, malah bisa membuat kita menjadi pribadi yang lemah. Kesalahpahaman, perbedaan prinsip, atau bahkan pihak ketiga bisa menyebabkan putus cinta. Putus cinta yang berakibatkan pada kegalauan. Kegalauan yang berakibat pada perubahan sikap seseorang. Perubahan sikap orang yang berakibat pada hubungan sosial. Masalah galau karena pasangan memang ringan, tapi jika akibat yang ditimbulkan sudah berlebih, itu bukan lagi menjadi masalah ringan. Tapi galau karena pasangan itu dapat dihindari. Cara yang ampuh adalah dengan tidak jatuh cinta. Jika tidak jatuh cinta, maka tidak akan patah hati. Jika tidak patah hati, maka tidak akan galau. Hidup tidak sulit, tapi kadang kita sendiri yang membuatnya menjadi sulit. Dan suatu masalah tidaklah rumit, tapi kadang kita sendiri yang membuatnya menjadi rumit. Galau karena pasangan bahkan tidak mengenal usia. Dari mulai cinta monyet, sampai cinta gorilla. Dari mulai malu-malu, sampai memalukan. Galau itu sebenarnya bukan masalah rumit, jika kita menyikapinya dengan sewajarnya. Ada yang galau karena

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

pasangan sampai menangis terisak-isak, sampai lupa makan, lupa belajar. Ada yang galau karena pasangan dengan menunjukkan sikap acuh tak acuh, yang lebih memilih memendam semuanya. Tepuk tangan yang terjadi kadang tidak selalu meriah. Misalnya, cinta kita bertepuk sebelah tangan. Banyak orang belum bisa berpindah ke lain hati karena menganggap bahwa pasangannya adalah yang terbaik. Bagaimana kita tau bahwa dia yang terbaik jika tidak mencoba yang lain. Masalahnya, ketika kita mencoba yang baru, kita tidak bisa kembali kepada yang lama. Kadang kita berpikir bahwa dia adalah satu-satunya. Tapi ayolah, kita adalah makhluk sosial, kita tidak hidup sendiri didunia ini. Kadang kita berpikir hanya dia yang bisa mengubah tangis menjadi senyum. Tapi ayolah, kita punya televisi yang memuat banyak film komedi. Kadang kita berpikir hanya dia yang ada saat kita butuhkan. Tapi ayolah, kita punya Tuhan. Galau terkadang membuat kita menyempitkan pola pikir. Kita hanya memikirkan seseorang, bahkan kita lupa memikirkan diri sendiri. Kita hanya melihat semuanya dari satu sisi, padahal kita tau bahwa kita bisa melihat dari semua sisi yang berbeda. Galau terkadang membuat kita menjadi pribadi yang emosional. Kita begitu sensitif terhadap segala hal. Kita menjadi pribadi yang mudah marah. Galau terkadang membuat kita memiliki wajah yang jelek. Karena galau menyebabkan tangis yang sulit dihentikan. Membuat mata kita menjadi sembab dan tidak bagus. Galau terkadang membua kita menjadi buta. Kita menganggap cinta itu buta, tapi apakah kita tau bahwa cinta punya mata. Kita bahkan tidak tau bahwa cinta itu punya hidung, telinga atau bahkan mulut.

Solusi Mengatasi Kegalauan


Ketika galau datang, banyak orang yang fokus terhadap masalah yang alami. Tapi sedikit orang yang berfokus terhadap solusi. Dan dampaknya bisa kita lihat, orang yang

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

fokus terhadap masalah, akan berada pada posisinya dalam waktu yang lama. Sedangkan orang yang fokus terhadap solusi, akan mudah berpindah-pindah. Berikut solusi mengatasi kegalauan : 1. Buatlah diri anda menjadi sibuk. Luangkan waktu anda untuk hal-hal yang positif. Karena dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, membuat kita menjadi lupa dengan masalah. 2. Jangan biarkan diri anda menjadi sendirian. Karena ketika seseorang merasa sendirian, akan lebih mudah mengingat masalah. 3. Hindari hal-hal yang membuat anda menjadi galau. Contohnya, jangan mengingat hal-hal yang berhubungan dengan mantan pacar. 4. Berkumpulah bersama orang-orang periang. Jika kita berkumpul bersama orang-orang yang galau, kita akan ikut merasakan apa yang mereka derita. 5. Mencoba hubungan yang baru. Kita harus membuka hati untuk orang-orang tertentu. Kita tidak mau selamanya hanya bergantung kepada orang yang mebuat kita sakit hati. 6. Memberi perhatian kepada keluarga. Dengan berusaha melupakan masa lalu, cobalah untuk memberi perhatian ekstra yang pernah terbuang karena terlalu fokus terhadap masalah. 7. Mendekatkan diri kepada Tuhan. Ini adalah cara yang paling ampuh dalam mengatasi galau.

Kita sudah mengetahi bagaimana cara mengatasi kegalauan. Sebelum kita melakukannya, hal yang paling utama yang harus kita lakukan adalah ikhlas. Ada perasaan yang jauh lebih tinggi dari cinta, yaitu ikhlas. Ikhlas bahkan bisa mengalahkan cinta manapun yang pernah ada. Cobalah untuk bisa mengikhlaskan masalah yang sedang dihadapi. Cobalah untuk bisa mengikhlaskan seseorang yang dicintai untuk pergi. Cobalah untuk ikhlas menerima hal yang baru. Dan cobalah untuk ikhlas menerima segala perbedaan.

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

Jika sudah bisa mengikhlaskan, cobah untuk sabar. Mengatasi kegalauan adalah sebuah proses, bukan sesuatu yang instan. Sabarlah menunggu kegalauan berubah menjadi kebahagiaan. Nikmati setiap proses yang dilakukan. Kita pasti sering mendengar pepatah ini, Habis Gelap Terbitlah Terang. Sama halnya seperti galau, Habis Kegalauan Terbitlah Kebahagiaan. Berfikir positif juga berpengaruh dalam mengatasi kegalauan. Ikhlas, sabar, berfikir positif, nikmati prosesnya, maka galau akan segera hilang. Galau itu sudah biasa, tapi jika bangkit dari galau itu, luar biasa.

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

Daftar Pustaka
Jurnal Ilmu Budaya Dasar - Rowland Bismark Fernando Pasaribu: Bab 4 Manusia dan Cinta Kasih

10

Galau| Manusia dan Cinta Kasih

Anda mungkin juga menyukai