Galau
Pengantar
Cinta, bicara soal cinta pasti mempunyai sensasi tersendiri. Menurut Fromm (1983), cinta itu terutama memberi bukan menerima dan member merupakan ungkapan paling tinggi dan kemampuan. Cinta dapat diibaratkan sebagai suatu seni sebagaimana bentuk seni lainnya, sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk dapat menggapainya. Menurut Sarwono (dalam Supartono,1996) bahwa cinta ideal memiliki tiga unsur, yaitu keterikatan, keintiman, dan ikatan adalah adanya perasaan untuk bersama dia, secara totalitas untuk dia, tidak mau bersama orang lain kecuali dengan dia. Cinta itu anugerah. Cinta itu perasaan yang lebih dari sayang. Dari pengertian-pengertian tersebut, membuat kita sulit mengerti apa arti sebenarnya dari cinta. Karena cinta itu cinta. Cinta itu bebas, tidak terbatas oleh subjek atau objek manapun. Banyak yang menganggap cinta itu sebuah kewajiban, ada juga yang menganggap cinta itu sebuah kebutuhan. Beberapa orang juga merasakan tidak bisa hidup tanpa cinta. Memang sekuat apa cinta? Apa bisa membelah gunung menjadi dua? Cinta itu kuat, bisa mematahkan hati banyak orang menjadi berkeping-keping. Cinta itu kuat, bisa melunakkan hati banyak orang. Cinta itu kuat, bisa membuat senyum menjadi tangis, atau bahkan sebaliknya. Dan cinta itu kuat, bisa menyatukan banyak perbedaan. Cinta adalah jatuh, maka dari itu ada yang namanya jatuh cinta. Cinta adalah hal yang datangnya tidak diketahui, kapan dan dimana cinta datang, ia tidak akan bilang permisi terlebih dahulu. Cinta adalah ikatan, jika tidak terikat, bukan cinta namanya. Pengertian tentang cinta itu sangat luas, karena cinta bukan lautan, jadi tidak bisa dibendung keberadaannya. Cinta juga tidak mengenal waktu, tapi ia bisa mengendalikan waktu. Tuhan menciptakan cinta dengan berbagai rasa. Dan Tuhan juga mengakhiri cinta dengan berbagai rasa. Cinta sendiri bisa membawa dampak negatif dan positif. Cinta juga berpengaruh pada sebab dan akibat hidup ini. Ada yang hidupnya hancur karena putus
cinta, ada juga yang sebaliknya. Maka dari itu dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang pengaruh keberadaan cinta yang saya persempit menjadi galau.
Jika kita siap untuk jatuh cinta, kita juga harus siap patah hati. Patah hati bisa terjadi karena putus cinta atau karena faktor eksternal. Dan saat patah hati datang, yang terjadi adalah galau. Perbedaan pendapat karena berpegang pada prinsip masing-masing membuat rasa tidak nyaman. Ada orang yang rela melakukan semuanya demi orang yang dicintai. Tapi saat orang yang dicintai tidak merespon sedikitpun pengorbanan yang sudah dilakukan, maka terjadilah galau. Galau adalah perasaan yang muncul akibat ketidaksesuaian antara keinginan dan kenyataan yang diterima. Perasaan sakit hati, sedih dan menyesal membuat banyak orang menjadi berubah. Berubah menjadi lebih pendiam atau bahkan menjadi sensitif. Sebab terjadinya galau biasanya karena cinta. Ada yang galau karena cinta kepada orang tua, atau bahkan karena cinta kepada pasangan.
Naluri orang tua mungkin memang hal kecil. Itu hanya sebuah naluri, yang belum pasti kebenarannya. Tapi ingatkah kita bahwa darah yang mengalir ditubuh kita juga mengalir pada tubuh orang tua kita. Mungkin secara ilmu pasti, itu tidak logis. Tapi taukah kita bahwa orang tua kita adalah peramal terbaik dalam hidup ini, mereka bisa tau apa yang kita rasakan, dan bahkan mereka bisa merasakannya. Orang tua adalah dokter terbaik sepanjang masa. Ingatkah kita dulu ketika sakit, Ibu dan Ayah lah yang berada disamping kita, merawat, melindungi, bahkan mereka terjaga dalam tidurnya. Dan apakah ketika kita sudah sembuh mengucapkan Terimakasih kepada kedua orang tua kita? Mungkin terlalu sulit mengucapkannya, atau terlalu gengsi. Orang tua adalah guru terbaik sepanjang masa. Ingatkah kita dulu ketika bisa mengucapkan kata mama, ketika kita bisa mengenal huruf A, ketika kita bisa menulis sebuah cerita, ketika kita tau hal yang baik dan yang buruk. Semua itu karena kedua orang tua kita begitu sabar dalam mendidik. Walaupun kita sedang marah, tidak bersemangat atau bahkan malas dalam belajar, Ibu dan Ayah dengan lembut menyuruh kita untuk belajar. Dan apakah ketika kita sudah pintar mengucapkan Terimakasih kepada kedua orang tua kita? Mungkin terlalu sulit mengucapkannya, atau terlalu gengsi. Ketika kita beranjak dewasa dan sedang menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Ibu adalah orang yang doanya tidak pernah terputus untuk kita. Dan Ayah adalah orang yang tenaganya selalu bertambah ketika ingat anaknya akan memakai baju toga. Mungkin sebagian orang pernah mengalaminya, ketika uang bukanlah sesuatu yang bernilai besar. Saat kita meminta uang untuk keperluan kuliah dengan jumlah yang besar kepada Ayah, beliau hanya diam lalu mengangguk. Padahal kita tau bahwa uang itu sangat banyak, padahal kita tau batas kemampuan kedua orang tua kita. Lalu Ibu berkata, Nak, jangan terlalu dipikirkan masalah uang. Kalau untuk biaya kuliah kamu, Ayah pasti berusaha, Nak. Ayah pasti mati-matian dalam mencari uang. Jadi kamu tidak perlu khawatir, kuliah saja yang benar. Apa setelah uang itu diberikan kita mengucapkan Terimakasih atau menganggapnya sebagai kewajiban yang memang harus dan biasa dilakukan semua orang tua?
Ayo kita balas budi mereka dengan mendoakannya. Berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan, kesehatan dan kebahagian mereka. Panjatkan doa disetiap harinya, ingat wajah kedua orang kita disetiap hembusan nafas yang keluar. Kita tidak tau kapan mulut Ibu berhenti untuk mendoakan kita. Kita tidak tau sampai kapan Ayah menunggu demi melihat kita memakai baju toga. Dan kita tidak tau siapa yang akan pergi terlebih dahulu. Cinta yang sejati adalah cinta yang tulus. Cinta yang tulus adalah cinta yang tidak mengharapkan imbalan apapun. Begitulah cinta orang tua kepada anaknya.
pasangan sampai menangis terisak-isak, sampai lupa makan, lupa belajar. Ada yang galau karena pasangan dengan menunjukkan sikap acuh tak acuh, yang lebih memilih memendam semuanya. Tepuk tangan yang terjadi kadang tidak selalu meriah. Misalnya, cinta kita bertepuk sebelah tangan. Banyak orang belum bisa berpindah ke lain hati karena menganggap bahwa pasangannya adalah yang terbaik. Bagaimana kita tau bahwa dia yang terbaik jika tidak mencoba yang lain. Masalahnya, ketika kita mencoba yang baru, kita tidak bisa kembali kepada yang lama. Kadang kita berpikir bahwa dia adalah satu-satunya. Tapi ayolah, kita adalah makhluk sosial, kita tidak hidup sendiri didunia ini. Kadang kita berpikir hanya dia yang bisa mengubah tangis menjadi senyum. Tapi ayolah, kita punya televisi yang memuat banyak film komedi. Kadang kita berpikir hanya dia yang ada saat kita butuhkan. Tapi ayolah, kita punya Tuhan. Galau terkadang membuat kita menyempitkan pola pikir. Kita hanya memikirkan seseorang, bahkan kita lupa memikirkan diri sendiri. Kita hanya melihat semuanya dari satu sisi, padahal kita tau bahwa kita bisa melihat dari semua sisi yang berbeda. Galau terkadang membuat kita menjadi pribadi yang emosional. Kita begitu sensitif terhadap segala hal. Kita menjadi pribadi yang mudah marah. Galau terkadang membuat kita memiliki wajah yang jelek. Karena galau menyebabkan tangis yang sulit dihentikan. Membuat mata kita menjadi sembab dan tidak bagus. Galau terkadang membua kita menjadi buta. Kita menganggap cinta itu buta, tapi apakah kita tau bahwa cinta punya mata. Kita bahkan tidak tau bahwa cinta itu punya hidung, telinga atau bahkan mulut.
fokus terhadap masalah, akan berada pada posisinya dalam waktu yang lama. Sedangkan orang yang fokus terhadap solusi, akan mudah berpindah-pindah. Berikut solusi mengatasi kegalauan : 1. Buatlah diri anda menjadi sibuk. Luangkan waktu anda untuk hal-hal yang positif. Karena dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, membuat kita menjadi lupa dengan masalah. 2. Jangan biarkan diri anda menjadi sendirian. Karena ketika seseorang merasa sendirian, akan lebih mudah mengingat masalah. 3. Hindari hal-hal yang membuat anda menjadi galau. Contohnya, jangan mengingat hal-hal yang berhubungan dengan mantan pacar. 4. Berkumpulah bersama orang-orang periang. Jika kita berkumpul bersama orang-orang yang galau, kita akan ikut merasakan apa yang mereka derita. 5. Mencoba hubungan yang baru. Kita harus membuka hati untuk orang-orang tertentu. Kita tidak mau selamanya hanya bergantung kepada orang yang mebuat kita sakit hati. 6. Memberi perhatian kepada keluarga. Dengan berusaha melupakan masa lalu, cobalah untuk memberi perhatian ekstra yang pernah terbuang karena terlalu fokus terhadap masalah. 7. Mendekatkan diri kepada Tuhan. Ini adalah cara yang paling ampuh dalam mengatasi galau.
Kita sudah mengetahi bagaimana cara mengatasi kegalauan. Sebelum kita melakukannya, hal yang paling utama yang harus kita lakukan adalah ikhlas. Ada perasaan yang jauh lebih tinggi dari cinta, yaitu ikhlas. Ikhlas bahkan bisa mengalahkan cinta manapun yang pernah ada. Cobalah untuk bisa mengikhlaskan masalah yang sedang dihadapi. Cobalah untuk bisa mengikhlaskan seseorang yang dicintai untuk pergi. Cobalah untuk ikhlas menerima hal yang baru. Dan cobalah untuk ikhlas menerima segala perbedaan.
Jika sudah bisa mengikhlaskan, cobah untuk sabar. Mengatasi kegalauan adalah sebuah proses, bukan sesuatu yang instan. Sabarlah menunggu kegalauan berubah menjadi kebahagiaan. Nikmati setiap proses yang dilakukan. Kita pasti sering mendengar pepatah ini, Habis Gelap Terbitlah Terang. Sama halnya seperti galau, Habis Kegalauan Terbitlah Kebahagiaan. Berfikir positif juga berpengaruh dalam mengatasi kegalauan. Ikhlas, sabar, berfikir positif, nikmati prosesnya, maka galau akan segera hilang. Galau itu sudah biasa, tapi jika bangkit dari galau itu, luar biasa.
Daftar Pustaka
Jurnal Ilmu Budaya Dasar - Rowland Bismark Fernando Pasaribu: Bab 4 Manusia dan Cinta Kasih
10