Anda di halaman 1dari 27

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat batuk lama : disangkal Riwayat gangguan BAK : disangkal

RIWAYAT PEKERJAAN Pasien bekerja sebagai buruh bangunan sejak 20 tahun yang lalu.

PEMERIKSAAN FISIK
I. PEMERIKSAAN FISIK (dilakukan di IGD)
Status GeneralisKeadaan umum : Sedang

Kesadaran : E4V5M6 Tanda Vital : Tekanan darah : 110/70 mmhg.

Nadi : 84 x/menit.
Respirasi : 22 x/menit Suhu rectal : 36,2 oC.

Kepala : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar.

Thoraks : Inspeksi : Pergerakan nafas simetris kiri = kanan Auskultasi : Suara pernapasan kiri = kanan Palpasi : Stem fremitus kiri = kanan Perkusi : Sonor kiri = kanan Abdomen : Inspeksi : Datar Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi : Lemas, nyeri tekan (-) Perkusi : Timpani, pekak hepar (+)

Inguinalis : Inspeksi : Benjolan (+), warna kulit sama dengan sekitar Palpasi : Tes invaginasi : impuls pada ujung jari Tes Ziemann : teraba pulsasi di anulus internus

Diagnosis Kerja

HERNIA INGUINALIS LATERALIS SINISTRA IRREPONIBLE

TERAPI

Terapi di IGD: Inj. Cefotaxime 2x1 A Inj. Ketorolac 30 mg 3 x 1 A Inj. Ranitidine 2x1 A

- Pro herniorafi

FOLLOW UP PASIEN
30 sept 2013 (pukul 08.00 WIB) S : (-) O : KU : Cukup Kes : Compos mentis Tensi 120/80 mmhg, Nadi 80 x/menit, Respirasi 22 x/menit, Suhu 36oC Regio inguinalis sinistra : terdapat benjolan yang tidak dapat keluar masuk. A : Hernia inguinalis lateralis sinistra ireponibel P : Dilakukan herniotomi dan hernioplasti,

01 Oktober 2013 S : Nyeri luka bekas operasi (+) O : KU : Cukup Kes : Compos mentis Tensi 110/70 mmhg, Nadi 84 x/menit, Respirasi 22 x/menit, Suhu 36,6oC Abdomen : Datar lemas, bising usus (+), defence muscular (-), nyeri tekan pada bekas operasi (+). A : Post herniotomi dengan metode Bassini

TINJAUAN PUSTAKA

HERNIA

Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah (Locus Minoris) dari dinding yang bersangkutan

HERNIA INGUINALIS
1. Hernia Inguinalis Lateralis Keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus masuk ke dalam kanalis inguinalis menonjol keluar dari anulus inguinalis eksternus.

2. Hernia Inguinalis Medialis menonjol langsung ke depan melalui segitiga hasselbach. 3. Hernia Femoralis lemak peritoneal masuk ke kanalis femoralis

HERNIA INGUINALIS LATERALIS

HERNIA INGUINALIS MEDIALIS

ANATOMI Hesselbach's triangle


Boundaries:
Medial: Rectus abdominis muscle medially, Inferiorly: Inguinal ligament Laterally: Inf. Epigastrics

KLASIFIKASI HERNIA 1. Hernia reponibel (reducible hernia), yaitu apabila isi hernia dapat keluar masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus
2. Hernia ireponibel , yaitu apabila kantong hernia tidak dapat kembali ke abdomen. Ini biasanya disebabkan oleh perlengkatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia.

3. Hernia inkarserata, yaitu jenis hernia ireponibel yang sudah mengalami obstruksi tetapi belum ada gangguan vaskularisasi.
4. Hernia strangulasi, hernia yang sudah mengalami gangguan vaskularisasi.

ETIOLOGI HERNIA INGUINALIS LATERALIS 1. Kelemahan aponeurosis dan fasia tranversalis 2. Prosesus vaginalis yang terbuka, baik kongenital maupun didapat 3. Tekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik, hipertrofi prostat, konstipasi, dan asites, 4. Kelemahan otot dinding perut karena usia, 5. Defisiensi otot, 6. Hancurnya jaringan penyambung oleh karena merokok, penuaan atau penyakit sistemik

PATOFISIOLOGI

PEMERIKSAAN
TES INVAGINASI

TES ZIEMANN

TERAPI HERNIORAFI = Herniotomi & Hernioplasti

- Herniotomi : merupakan tindakan membuka kantong hernia, memasukkan isi kantong hernia kembali ke rongga abdomen, mengikat dan memotong kantong hernia. - Hernioplasti : memperkuat daerah defek, dgn memperkuat cincin inguinalis internus dan dinding posterior kanalis inguinalis

Bassini Repair

McVay Repair
Note: This repair reconstructs the inguinal canal without using a mesh prosthesis.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi 2. Jakarta : EGC, 2004. pp. 519-37 2. Schwartz, Hernia dinding abdomen dalam Intisari prinsip-prinsip Ilmu bedah, edisi VI, Jakarta : EGC, 2000, 509-518.

WASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAH WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai