Anda di halaman 1dari 7

Pebrin Manurung 240210090132 BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan Kelompok 21-22 Beratcawanawal = 6,8286 g Beratcawansetelahdipanaskan = 6,8263 g Beratsampel = 2,0006 g Beratcawan + sampel = 8,8269 g

Perlakuan Di-oven 1 jam Di-oven 15 menitpertama Di-oven 15 menitkedua

BeratSebelum

Beratsetelah 8,259 g 8,2505 g

Selisih 0,5679 g 0,5764 g

8,8269 g 8,2511 g 0,5758 g

2,0006= 0,5758 161,43+18x 18x 36,0108 = 92,951 + 10,3644x 25,6464x = 92,951 x = 3,624

kelompok 23-24 Wc sebelum Oven Wc setelah oven Wsampel : 6,9826 gram : 6,9821 gram : 2,0025 gram

Oven 1 jam pertama : 8,4131 gram Sampel : 1,4310 gram

Oven 30 menit selanjutnya : 8,4096 gram

Sampel : 1,4275 gram CuSO4.xH2O a gram c=a-b CuSO4 + xH2O b gram c gram

a = 2,0035 gr c = 2,0025 1,4275 = 0,575 gram

4.2. Pembahasan Gravimetri merupakan salah satu cabang utama kimia analisis. Gravimetri menjadi metode klasik yang masih sering digunakan. Prinsip gravimetri adalah penentuan jumlah zat didasarkan pada penimbangan. Penimbangan merupakan penimbangan hasil reaksi setelah zat yang dianalisis direaksikan. Hasil reaksi dapat berupa sisa bahan atau suatu gas yang terjadi atau suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang dianalisis. Gravimetri merupakan cara analisis tertua dan paling murah. Hanya saja gravimetri memerlukan waktu yang relatif lama karena harus menunggu dan hanya dapat digunakan untuk kadar komponen yang cukup besar. Suatu kesalahan kecil, secara relatif akan berakibat besar. Kendati demikian gravimetri masih dipergunakan untuk keperluan analisis karena waktu pengerjaannya yang tidak perlu terus-menerus dilakukan analis karena setiap tahapan pengerjaan memakan waktu yang cukup lama. Sebagian analisis gravimetri menyangkut unsur yang akan ditentukan menjadi senyawa murni yang stabil dan mudah diubah ke dalam bentuk yang dapat ditimbang. Berat analat dapat dihitung dari rumus dan berat atom senyawa yang ditimbang. Pengendapan merupakan teknik yang paling luas penggunaannya. Hal terpenting dalam pengendapan suatu analit adalah kemurniannya dan kemudahan penyaringan yang pasti dilakukan dalam teknik pengendapan. (JR, R.A. Day & A.L. Underwood. 1998) Metode gravimetri untuk analisis pada umumnya didasarkan pada suatu reaksi kimia : CuSO4.xH2O Molekul CuSO4 + xH2O

CuSO4 yang masih bercampur dengan air dilalui dengan proses

pengeringan atau dipijarkan dengan tujuan memperoleh endapan kering. Karena perlakuan panas ini, maka air pada sampel akan menguap dan menyisakan endapan kering yang bebas air. Dari endapan yang telah diketahui beratnya maa dapat dihitung jumlah air yang telah dilepaskan ke udara. Semakin maksimal proses pengeringan akan semakin tepat data yang akan diperoleh. Analisis gravimetri yang dilakukan terhadap sampel CuSO4 didapat

kofisien H2O sebesar 3,6125. Pada literatur menyebutkan bahwa koefisien H2O adalah 5. Pada analisis ini terjadi perbedaan nilai yang didapat dengan nilai

literatur. Kemungkinan penyebab adalah air yang belum 100% menguap dan atau kontaminasi zat pengotor selama proses penyiapan sampel sampai produk. Agar penetapan kuantitas analit dalam metode gravimetri mencapai hasil harus dipenuhi dua kriteria yaitu :
1. proses

pemisahan atau pengendapan analit dari komponen lainnya

berlangsung sempurna, semisal air yang dihasilkan dalam produk masih tersisa.
2. endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat

tidak komposisinya

dan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi bercampur dengan zat pengotor. (http://sodiycxacun.blogspot.com/2010/01/gravimetri.html). Kesalahan dlm analisis Gravimetri 1. Kesalahan yang sering terjadi pada metode analisis gravimetri adalah pembentukan endapan, pemurnian(pencucian), pemanasan atau pemijaran dan penimbangan. 2. Pada pembentukan endapan kadang dalam contoh mengandung zat lain yang juga membentuk endapan dengan pereaksi yang digunakan,

sehinggadiperoleh hasil yang lebih besar dari yang sebenarnya. Kesalahan ini kadang dimbangi dengan kelarutan zat dalam pelarut yang digunakan. 3. Pada proses pemurnian (pencucian endapan), dengan melakukan pencucian bukan hanya zat pengotor saja yang larut tetapi juga zat yang dianalisis

juga ikut larut, meskipun kelarutannya jauh lebih kecil. Dengan demikan penggunaan pencuci harus sedemikan kecil supaya kehilangan zat yang dianalisis masih dapat diabaikan, artinya masih lebih kecil dari pada sensitivitas timbangan yang digunakan. 4. Pada proses pembakaran atau pemijaran kadang terjadi pelepasan air yang tidak sempurna atau sifat zat (volatil). 5. Hal yang penting juga adalah adanya beberapa endapan yang mudah tereduksi oleh karbon bila disaring dengan kertas saring seperti perak klorida, yang diendapkan yang mudah menguap

sehingga harus disaring dengan menggunakan cawan penyaring (berpori) dapat juga terjadi kelebihan pemijaran sehingga terjadi dekomposisi sehingga komposisi zat tidak tentu.

6.

Kesalahan juga terjadi dari suatu endapan yang telah dipijarkan akan mengalami penyerapan air atau gas sehingga hasil penimbangan karbondioksida selama pendinginan menjadi lebih besar dari yang

seharusnya, ini dihindari dengan alat penggunaan penutup cawan yang rapat dan desikator yang cukup baik selama pendinginan.

(http://www.scribd.com/doc/24485076/Analisis-Gravimetri-Oleh-Musrin-

Salila).

KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan : 1. Koefisien air yang didapat dari 2 percobaan adalah 3,624 dan sedangkan pada literatur adalah 5. 2. Semakin lama tahap pemanasan terhadap sampel, maka akan didapatkan hasil yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. http://sodiycxacun.blogspot.com/2010/01/gravimetri.html( tanggal 14 November 2010) JR, R.A. Day & A.L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi keenam, Penerjemah : Dr. Ir. Iis Sopyan, M.Eng. Penerbit Erlangga, Jakarta. Sailahi, Musrin. 2010. Analisis Gravimetri. Gravimetri. diakses

http://www.scribd.com/doc/24485076/Analisis-Gravimetri-OlehMusrin-Salila( diakses tanggal 14 November 2010)

Anda mungkin juga menyukai