Anda di halaman 1dari 23

USULAN PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA GOLONGAN DARAH DENGAN TEBAL LIPATAN LEMAK BAWAH KULIT (SKINFOLD) PADA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Oleh : Melati Putri Dahlan G1D010045


Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3 Wakil Komisi : Desiyani Nani, S.Kep., Ns., M.Sc : Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes : Agus Yulianto, S.Kep., Ns : Luthfatul Latifah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PURWOKERTO 2013

Latar Belakang Masalah


Prevalensi obesitas di seluruh dunia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Obesitas diartikan sebagai akumulasi lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit). (Ganong, 2003; Gillum & Hyattsville, 2010)

World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 mencatat bahwa sekitar satu milyar penduduk dunia mengalami overwight dan sekitar 300 juta
menderita obesitas secara klinis. Menurut WHO, pada tahun 2015 diproyeksikan sebanyak 2,3 milyar orang dewasa akan mengalami overweight dan 700 juta yang mengalami obesitas (Menezes et al., 2012). Faktor genetik merupakan salah satu faktor terjadinya obesitas. Faktor genetik yang dibawa oleh setiap individu berbeda-beda, termasuk golongan darah. Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. (Guyton & Hall, 2008)

Hasil penelitian Destyana R, Saryono, & Mursiyam (2009), diketahui bahwa pada orang yang bergolongan darah A, AB, dan B memiliki kadar asam lambung yang lebih rendah daripada orang yang bergolongan darah O, sehingga orang yang bergolongan darah A, AB, dan B sulit mencerna protein. Selain itu, kadar enzim fosfatase alkalin pada orang yang bergolongan darah A, AB, dan B juga lebih rendah daripada orang yang bergolongan darah O, sehingga selain sulit untuk mencerna protein orang yang bergolongan darah A, AB, dan B sulit mencerna lemak. Hasil studi pendahuluan menunjukan angka kejadian peningkatan tebal lipatan lemak bawah kulit pada bagian abdomen, subskapula, dan triceps yang diperoleh dari survey pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto menunjukan angka yang cukup tinggi. Pada 20 mahasiswa, diperoleh hasil 16 mahasiswa yang mengalami peningkatan tebal lipatan lemak bawah kulit, dengan rata-rata terjadi pada golongan darah B sebanyak 10 orang.

Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara golongan darah dengan tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold) pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman ?
Tujuan Penelitian Khusus: Umum:
Mengetahui: - karakteristik (jenis kelamin, tingkat aktivitas) mahasiswa - golongan darah mahasiswa - tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold) mahasiswa - menganalisis hubungan antara golongan darah dengan tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold) pada mahasiswa

Mengetahui hubungan antara golongan darah dengan tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold) pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman

Manfaat Penelitian

Teoritis

Praktisi

Peneliti

Institusi

Masyarakat

Keaslian Penelitian
Penelitian Darniawati (2011) judul Hubungan Persamaan dengan Variabel bebas antara desain penelitian Perbedaan dan Variabel terikat

golongan darah sistem ABO dengan kejadian gastritis

Hidayat (2011) dengan judul Variabel bebas

Hubungan antara golongan darah sistem ABO dengan kejadian hipertensi

Variabel terikat dan desain penelitian

Zahirsyah (2012) dengan Desain penelitian judul Hubungan tebal lemak

bawah kulit (skinfold) dengan intensitas nyeri

Variabel bebas dan Variabel terikat

TINJAUAN PUSTAKA OBESITAS


Ginekoid
Hiperplasia Hipertropi Genetik Faktor Risiko Lingkungan
Aktivitas Nutrisi Sosial Ekonomi

Android

(Wirakusumah, 2001))

Tipe

(Atikah dalam Pamillian , 2010)

DM Tipe 2 Dislipidemia Penyakit Jantung Koroner

Dampak Obesitas

Hipertensi Stroke

nonalcoholic steatohepatitis

(Price & Wilson, 2005)

Tebal Lipatan lemak bawah kulit


subskapula skinfold

Pengukuran

Skinfold

Abdominal skinfold trisep skinfold

Standar penilaian kurus, normal dan gemuk pada orang dewasa Kategori Laki-laki Perempuan Kurus Normal Gemuk <33 mm 33-46 mm >46 mm <57 mm 57-71 mm >71 mm

Sumber: Departemen kesehatan Jepang.

Golongan darah
Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (antigen) yang terkandung dalam sel darah merah (Ganong, 2003) Golongan darah dunia yang terbagi menjadi 4, yaitu O (46%), A (40%), B (10%), dan AB (4%) (Kee dalam Destyana R et al., 2009).
Golongan darah, unsur pokok aglutinogen dan aglutinin

Golongan Darah O A B AB

Aglutinogen A B A dan B

Aglutinin Anti-A dan Anti-B Anti-B Anti-A -

Sumber: Guyton and Hall, 2008

Keterangan

KERANGKA TEORI
Lektin Kadar enzim fosfatase alkalin Pola Makan Aktivitas fisik Sosial ekonomi keluarga Genetik Usia Jenis kelamin Kerusakan hati

Akumulasi lemak

Dehidrasi Oedema Asites Hiperemia

Obesitas
Tebal Lipatan Lemak Bawah Kulit (skinfold)

Faktor Genetik

Golongan Darah

KERANGKA KONSEP

Variabel bebas Golongan Darah

Variabel terikat Tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold)

Kurus Normal Gemuk

AB

Pola Makan Sosial Ekonomi

Keterangan : Diteliti : Tidak Diteliti

Hipotesis

Ha: Ada hubungan antara golongan darah dengan tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold) pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional

Lokasi dan Waktu

Lokasi di kampus Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Waktu bulan Oktober-November 2013

Populasi dan Sampel


Populasi seluruh mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman angkatan 2010-2012. Jumlah populasi sebanyak 249 mahasiswa.

Populasi

Sampel

Purposive sampling

Untuk mendapatkan sampel yang tepat menggunakan rumus besar sampel korelatif berdasarkan masalah penelitian secara statistik :
Keterangan : Z : Kesalahan tipe I 5% (dua arah) = 1,96 Z : Kesalahan tipe II 10% (dua arah) = 1,44 n : Sampel r : Kekuatan korelasi = 0,4 (Nuraeni, 2011)

= 69 + 10% = 76

Kriteria Sampel
KRITERIA INKLUSI
Bersedia menjadi responden Mahasiswa aktif Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Semua angkatan dari 20102012 Sehat, sedang tidak menderita penyakit Mahasiswa tinggal di asrama/kost Usia >19 Tahun

KRITERIA EKSKLUSI
Mengalami dehidrasi, asites, oedem Hamil Menikah dan menggunakan alat kontrasepsi hormon Mempunyai penyakit : hepatitis Transportasi utama jalan kaki Sedang puasa saat

dilakukan penelitian

Variabel Penelitian
Variabel bebas Golongan darah Variabel terikat Tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold)

DEFINISI OPERASIONAL

Jalannya Penelitian
Mencari mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dari mulai angkatan 2010-2012 yang bersedia menjadi responden. Setelah itu, responden diberikan lembar permohonan untuk dibaca terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian. Responden yang sudah bersedia, diberikan lembar pengamatan responden, responden yang masuk dalam kriteria inklusi kemudian diberikan pernyataan kesediaan menjadi responden dengan memberikan tanda tangan di atas lembar persetujuan tersebut. Responden yang sudah menyetujui lembar persetujuan menjadi responden diberikan 1 lembar pengumpulan data yang berisi identitas, golongan darah, dan tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold).

Melakukan pemeriksaan golongan darah yang hasilnya dicatat di lembar pengumpulan data yang sudah dibagikan. Melakukan pemeriksaan tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold) yang dilakukan di tiga tempat pengukuran menggunakan alat skinfold caliper yang pemerikasaannya dilakasanakan di asrama masing-masing responden, dan hasilnya dicatat di lembar pengumpulan data yang sudah dibagikan. Hasil yang sudah didapatkan berupa tipe golongan darah, dan nilai tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold) dalam (mm) didokumentasikan pada lembar observasi.

Analisa Data
Pengolahan data: Editing, Coding, Entry Data, Tabulating Analisis Univariat
Variabel bebas (golongan darah sistem ABO), variabel terikat (tebal lipatan lemak bawah kulit) dan karakteristik responden (jenis kelamin, tingkat aktivitas) pada penelitian ini menggunakan skala data ordinal dan nominal sehingga disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Analisis Bivariat
Chi-Square untuk mengetahui
hubungan antara golongan darah dengan tebal lipatan lemak bawah kulit (skinfold). Dilanjut dengan Contingency Coefficient (CC) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat).

Anonymity

Safety

Informed consent

Privacy

Etika Penelitian

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai