Anda di halaman 1dari 9

BAB I KASUS I. IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Status Alamat : Ny.

D : 31 tahun : Perempuan : Pedagang : Cikohkol, Sukasari

Tanggal pemeriksaan : 18 November 2013 II. ANAMNESIS Keluhan utama : Bercak-bercak putih yang tidak terasa gatal pada kedua tungkai, kedua lengan dan dikulit kepala 3 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Banjar dengan keluhan bercakbercak putih yang tidak terasa gatal pada kedua tungkai, kedua lengan dan dikulit kepala 3 minggu yang lalu. Bercak ini lebih putih dari warna kulit sekitarnya, tidak kemerahan, pasien menyangkal terdapat sisik atau kulit tipis seperti ketombe dibercaknya tersebut. Pasien mengatakan bercak putih ini muncul sejak 5 bulan yang lalu, bercak ini timbul awalnya dimata kaki kiri berwarna seperti susu berukuran kecil namun lama kelamaan bercak membesar dan menyebar ke punggung kaki dan kaki kanan, kedua lengan dan kulit kepala. Pasien juga mengeluh timbulnya rambut uban secara cepat sehingga pasien sering menyemir rambutnya namun setelah 2 minggu disemir rambut ubannya timbul kembali. Baal pada bercak disangkal pasien, riwayat terkena bahan iritan disangkal dan riwayat pernah mengalami luka-luka sebelumnya disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat DM dan Anemia disangkal. Riwayat kebotakan sebagian dirambut disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga Dikeluarga tidak ada yang mengalami gejala seperti ini. Riwayat DM dikeluarga disangkal. Riwayat tumbuh uban dini dikeluarga disangkal.

Riwayat Pengobatan Pasien belum pernah berobat sebelumnya untuk gejala ini.

Riwayat Alergi Alergi obat dan makanan disangkal.

Riwayat Psikososial Pasien tinggal bersama suami dan anak-anaknya Pasien biasanya mandi 2x sehari, setiap mandi pasien mengganti pakaian Pasien mengaku akhir-akhir ini banyak pikiran karna takut penyakitnya tidak bisa disembuhkan. Pasien mengaku berdagang dipinggir jalan dan sering terpapar sinar matahari.

III. PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran Keadaan umum Vital Sign o TD o Nadi o RR o Suhu : Composmentis : Tampak sakit ringan : : 110/70 mmHg : 82 x/menit : 22 x/menit : 36 C

Status Generalisata : Tidak diperiksa

IV. STATUS DERMATOLOGI Distribusi A/R Regional Kedua tungkai, kedua lengan dan dikulit kepala Multiple, diskret, bentuk sebagian bulat, lonjong dan tidak Lesi beraturan, batas tegas. Ukuran variatif dimana yang terbesar 15x5 cm , ukuran terkecil 1x0,5 cm, tidak menimbul, permukaan rata, kering Efloresensi Makula hipopigmentasi.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan lampu wood tidak dilakukan

VI. RESUME Anamnesis Perempuan 31 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Banjar dengan keluhan bercak-bercak putih yang tidak terasa gatal pada kedua tungkai, kedua lengan dan dikulit kepala 3 minggu yang lalu. Bercak ini lebih putih dari warna kulit sekitarnya. Pasien mengatakan bercak putih ini muncul sejak 5 bulan yang lalu, bercak ini timbul awalnya dimata kaki kiri berwarna seperti susu berukuran kecil namun lama kelamaan bercak membesar dan menyebar ke punggung kaki dan kaki kanan, kedua lengan dan kulit kepala. Pasien juga mengeluh timbulnya rambut uban secara cepat sehingga pasien sering menyemir rambutnya namun setelah 2 minggu disemir rambut ubannya timbul kembali. Pasien mengaku akhir-akhir ini banyak pikiran karna takut penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan berdagang dipinggir jalan dan sering terpapar sinar matahari.

Pemeriksaan fisik Didapatkan tanda vital dalam batas normal, status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan dermatologikus ditemukan: Distribusi A/R Regional Kedua tungkai, kedua lengan dan dikulit kepala Multiple, diskret, bentuk sebagian bulat, lonjong dan tidak Lesi beraturan, batas tegas. Ukuran variatif dimana yang terbesar 15x5 cm , ukuran terkecil 1x0,5 cm, tidak menimbul, permukaan rata, kering Efloresensi Makula hipopigmentasi.

VII. DIAGNOSIS BANDING Tinea Versikolor Pitiriasis Alba

VIII. -

DIAGNOSA KERJA Vitiligo

IX. SARAN / USULAN Tes Lampu Wood Pemeriksaan Histopatologi Pemeriksaan Biokimia Pemeriksaan dengan mikroskop electron

X. PENATALAKSANAAN Umum :

Hindari factor-factor predisposisi, seperti stress dan terbakar surya. Dianjurkan pasien menggunakan tabir surya lesi cenderung mudah terbakar bila terkena sinar matahari.

Edukasi pasien bahwa terapi yang diberikan selama 6-12 bulan, dikarenakan melanosit sangat lamban dalam merespon pengobatan, maka pasien harus teratur berobat untuk hasil yang lebih memuaskan. Khusus : : Klobetasol propionate 0,05% 2xsehari : Metilperdnisolon 2x8mg Meroksalen kaps ( metoksi prosalen) 2x10mg dipakai 2 jam sebelum berjemur sebanyak 3xseminggu.

Topical Sistemik

XI. PROGNOSIS Quo Ad Vitam Quo Ad Functionam : : Ad Bonam Ad Bonam Ad Bonam

Quo Ad Sanantionam :

BAB II ANALISA KASUS Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan pada pasien ini didapatkan keluhan : Anamnesis - Bercak-bercak putih yang tidak terasa gatal pada kedua tungkai, kedua lengan dan dikulit kepala 3 minggu yang lalu. Bercak ini lebih putih dari warna kulit sekitarnya. - Bercak berukuran kecil namun lama kelamaan bercak membesar dan menyebar ke punggung kaki dan kaki kanan, kedua lengan dan kulit kepala, serta timbulnya rambut uban secara cepat. - Pasien mengaku akhir-akhir ini banyak pikiran karna takut penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan berdagang dipinggir jalan dan sering terpapar sinar matahari.

Status dermatologi Distribusi A/R Regional Kedua tungkai, kedua lengan dan dikulit kepala Multiple, diskret, bentuk sebagian bulat, lonjong dan tidak Lesi beraturan, batas tegas. Ukuran variatif dimana yang terbesar 15x5 cm , ukuran terkecil 1x0,5 cm, tidak menimbul, permukaan rata, kering Efloresensi Makula hipopigmentasi.

Berdasarkan teori Pada pasien ini dapat di diagnosis vitiligo . dimana hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa: 1. Sesuai dengan definisinya vitiligo yaitu hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya macula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan mata.1,3

2. Distribusi : dapat mengenai seluruh tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan mata, distribusi bagian ekstensor tulang terutama diatas jari, periofisial sekitar mata, mulut,hidung, tibialis anterior dan pergelangan tangan bagian fleksor. 1,3 3. Vitiligo dapat terjadi karena factor pencetus, misalnya stress, emosi, terbakar surya, dan pajanan bahan kimia. 1,2 4. Pemeriksaan fisik pada status dermatologi pasien sesuai dengan teori yaitu pada gambaran klinis vitiligo macula berwarna putih dengan diameter beberapa millimeter sampai beberapa sentimeter, bulat atau lonjong dengan batas tegas tanpa perubahan epidermis yang lain. Kadang-kadang terlihat macula hipomelanotik selain macula epigmentasi, lesi bilateral dapat simetris atau asimetris. Pada area yang terkena trauma dapat timbul vitiligo. Mukosa jarang terkena, kadang mengenai genital eksterna, putting susu, bibir dan gingival. Dan berdasarkan gambaran klinis pasien ini dapat diklasifikasi kedalam vitiligo lokalisata ( Segmental : satu atau lebih macula pada satu area, dengan distribusi menurut dermatom, misalnya satu tungkai ). 2,3

Pemeriksaan Penunjang Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang, namun ada beberapa usulan pemeriksaan yang didasarkan atas teori :4,5,6 Tes Lampu Wood : lesi vitiligo tampak putih berkilau dan hal ini berbeda dengan kelainan hipopigmentasi lainnya. Pemeriksaan Histopatologi : dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE) tampak normal kecuali tidak ditemukan melanosit, kadang-kadang ditemukan limfosit pada tepi macula. Reaksi dopa untuk melanosit negative pada daerah apigmentasi, tetapi meningkat pada daerah yang hiperpigmentasi. Pemeriksaan Biokimia : pemeriksaan histokimia pada kulit yang diinkubasi dengan DOPA menunjukan tidak adanya tirosinase. Kadar tirosin plasma dan kulit normal. Pemeriksaan dengan mikroskop electron : terlihat hilangnya melanosit, sedangkan pada tepi lesi sering dijumpai melanosit yang besar dengan prosesus dendritikus yang panjang. Penatalaksanaan pada kasus ini adalah : Umum :

Hindari factor-factor predisposisi, seperti stress dan terbakar surya.


7

Dianjurkan pasien menggunakan tabir surya lesi cenderung mudah terbakar bila terkena sinar matahari.

Edukasi pasien bahwa terapi yang diberikan selama 6-12 bulan, dikarenakan melanosit sangat lamban dalam merespon pengobatan, maka pasien harus teratur berobat untuk hasil yang lebih memuaskan. Khusus : : Klobetasol propionate 0,05% 2xsehari : Metilperdnisolon 2x8mg

Topical Sistemik

Sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan vitiligo adalah : Pengobatan sistemik adalah dengan trimetripsoralen atau metoksi-psoralen dengan gabungan sinar matahari atau sumber sinar yang mengandung ultraviolet gelombang panjang ( ultraviolet A ). Dosis psoralen adalah 0,6 mg/kg berat badan 2 jam sebelum penyinaran selama 6 bulan sampai setahun. Pengobatan dengan psoralen secara topical yang dioleskan 5 menit sebelum penyinaran sering menimbulkan dermatitits kontak iritan. Pada beberapa penderita, kortikosteroid potensi tinggi, misalnya beta metason valerat 0,1% atau klobetasol propionate 0,05% efektif menimbulkan pigmen. Pada usia diatas 18 tahun jika kelainan kulitnya generalisata pengobatan digabung dengan kapsul metoksalen (10mg), obat tersebut dimakan 2 kapsul (20mg) 2 jam sebelum dijemur, seminggu 3 kali. Bila lesi lokalisata hanya diberikan pengobatan topical, kalau setelah 6 bulan tidak ada perbaikan pengobatan dihentikan dan dianggap gagal. 1,2 Dari kasus ini didapatkan diagnosis banding : Penyakit Epidemiologi Predileksi Tinea versikolor Usia belasan, bisa dijumpai pada usia muda atau tua Bagian punggung, dada atas, dan meluar ke lengan atas, leher, perut dan tungkai atas/bawah Makula hipopigmentasi atau hiperpigmentasi dengan rasa gatal ringan bila berkeringat. Ukuran lesi bervariasi, makula berbentuk bulat atau oval. Pitiriasis alba Anak-anak usia 3-16 tahun Muka, (bibir, dagu, pipi, dan dahi), dapat pula diekstremitas dan badan Bentuk lesi bulat, oval atau plakat yang tidak teratur, batas tidak tegas dan sering diawali dengan lesi eritematous yang bersisik menghilang dan meninggalkan bercak putih
8

Gejala Klinis

Prognosis pada kasus Quo Ad Vitam Quo Ad Functionam : : Ad Bonam Ad Bonam Ad Bonam

Quo Ad Sanantionam : Bedasarkan teori

Prognosis vitiligo bukan penyakit yang membahayakan kehidupan, tetapi prognosisnya masih meragukan dan bergantung pula pada kesabaran dan kepatuhan penderita terhadap pengobatan yang diberikan. Efek psikososial vitiligo juga tidak boleh dilupakan, tiap penderita memerlukan dukungan psikologis, lebih-lebih bila terdapat hambatan social atau psikis. 1,3,4

Anda mungkin juga menyukai