Anda di halaman 1dari 26

PENYAKIT JANTUNG KORONER KELOMPOK A2 PROFESI NURSE

Disusun Oleh :

Sukesi Kumalayanti Trikristiawati Nurlaela Fitriana Winda Mutiara N D. Elizabeth Sitinjak Natalia Sembiring Suropo Sembiring

Ita Hartini Ni Komang Budayani Neli Evi Sulastri Viky Putri Sudarianti Dewa Ayu Dewik A Supianto

Apa itu PJK Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokrad ( buku ajar keperawatan kardiovaskuler, 2001)
PJK dibagi menjadi Angina pektoris dua yaitu :Infark miokard adalah

adalah rasa sakit dada akibat adanya iskemia otot jaringan jantung atau perasaan tertekan di depan dada akibat kurangnya aliran darah koroner.

jaringan otot jantung yang ditandai adanya sakit dada khas : lama sakitnya lebih dari 30 menit, tidak hilang dengan istirahat atau pemberian anti

Anatomi Jantung

KLASIFIKASI PJK (PENYAKIT JANTUNG KORONER)

ANGINA PECTORIS

INFARK MIOKARD

ANGINA PECTORI S STABIL

ANGINA PECTORI S TIDAK STABIL

PRINZM ETAL

Klasifikasi Angina Pectoris


Angina pektoris stabil : nyeri segera hilang dengan istirahat, durasi
Angina pektoris tidak stabil : sifat, tempat dan penyebaran nyeri dara dapat mirip dengan angina pektoris stabil, durasi serangan lebih lama dari angina pektoris

Angina prinzmental : nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari, nyeri disebabakan karena spasme pembuluh

Etiologi PJK
Yang tidak dapat diubah
1. Jenis Kelamin Data menunjukkan bahwa jenis kelamin laki2 banyak terserang PJK dibanding perempuan, perempuan baru banyak menderita PJK setelah menopause. Hal ini disebabkan karena hormon estrogen memiliki efek proteksi terhadap terjadinya aterosklerosis di pembuluh darah koroner Yang dapat diubah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kegemukan Hipertensi Diabetes Melitus Kebiasaan Merokok kadar lemak darah yang tinggi stres saat stress terjadi ketidakseimbangan kerja pada jantung. Kerja jantung bertambah, sehingga otot jantung memerlukan banyak asupan darah

2.
3.

Usia
Genetik

http://penyakitjantungkoroner.org/

http://lifestyle.okezone.co /read/2009/10/27/27/269 70/inilah-penyebab-penyakit jantung-koroner

KOMPLIKA SI PJK

1.Diabetes melitus 2.Hipertensi

TERMINOLOGI

PROBLEM

1. Diaphoresis 2. Dyspnue 3. Pale 4. Nyeri Menjalar 5. BB Berlebih 6. PJK (Penyakit Jantung Koroner)

1. Apa itu PJK ? 2. Apa saja jenis PJK ? 3. Pembuluh darah mana yang rusak ? 4. Waktu terjadinya serangan PJK ? 5. Siapa saja yang beresiko ? 6. Bagaimana terjadinya PJK ? 7. Kenapa pasien terjadi diaphoresis? 8. Kenapa pasien bisa sesak ? 9. Kenapa pasien terlihat pucat ? 10.Mengapa nyeri menjalar ? 11.Mengapa BB berlebihan dapat menyebabkan PJK ?

CRITICAL THINKING dan EKSPLORE


1. IMT (Indeks Masa Tubuh) :

KLASIFIKASI Berat badan kurang Kisaran normal Berat badan lebih Beresiko Obese I Obese II 2. Diet 3. Tanda dan Gejala 4. Pemeriksaan Penunjang <18,5 18,5-22,9 >23,0 23,0-24,9 25,0-29,9 >30,0

IMT

PATOFISIOLOGI PJK (PENYAKIT JANTUNG KORONER)

PATOFISIOLOGI.doc

Karakteristik

Angina Pectoris P : saat beraktivitas, saat makan banyak. Q : nyeri tertekan R : menjalar ke punggung sebatas retro sternum, leher, salah satu tangan bagian dalam. S : nyeri hilang jika diberi nitro gliserin ( Vasodilator ) dan istrirahat T : 1-15 menit.

Infark Miokard P : secara tiba-tiba

Nyeri

Q : Nyeri tertekan, terhimpit R : menjalar kedada kanan/kiri, rahang, bahu kanan/kiri. 1 atau 2 lengan
S : hilang saat diberikan morfin dan petidin T : 30 menit

Tanda Tanda Vital Tekanan Darah


Nadi Suhu RR

Hipertensi, Hipotensi Takikardi

Hipotensi, Normal Takikardi/brachikardi, aritmia (tdk teratur). Normal dan hipotermi Normal dan sesak

normal

Pemeriksaan Penunjang

Angina Pectoris 1. H2TL : Hb, Ht, Trom, Leu 2. Enzim jantung : CK, CKMB, LDH 3. Profil Lipid : HDL, LDL, Kolestrol total, Trigeliserida. 4. Elektrolit : K+, Na+, Ch5. Kimia Darah : - Gula darah - Fungsi hati : SGOT/SGPT - Fungsi Ginjal : Ureum/creatinin 6. Faktor pembulu darah 1. EKG 2. Echokardiografi

Infark Miokard 1. H2TL : Hb, Ht, Trom, Leu 2. Enzim jantung : CK, CKMB, LDH 3. Troponin T 4. Profil Lipid : HDL, LDL, Kolestrol total, Trigeliserida. 5. Elektrolit : K+, Na+, Ch6. Kimia Darah : - Gula darah - Fungsi hati : SGOT/SGPT - Fungsi Ginjal : Ureum/creatinin 7. Faktor pembulu darah 1. EKG 2. Echokardiografi

Lab

Radiologi

Nursing Process
1. Pengkajian a. Aktifitas dan istirahat Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur (mungkin didapatkan Takikardi dan dispnea pada saat istirahat atau pada saat beraktivitas). b. Sirkulasi Mempunyai riwayat IMA, penyakit jantung koroner, CHF, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus. Tekanan darah mungkin normal dan meningkat, nadi mungkin normalatau terlambatnya capillary refill time, disritmia. Suara jantung, suara jantungtambahanS3 atau S4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ventrikel kehilangan kontraktilitasnya. Murmur jika ada merupakan akibat dari insufisensi katub atau muskulus papiaris yang tidak berfungsi. Heart rate mungkin meningkat atau mengalami penurunan (tachy atau bradi cardia). Irama jantung mungkin ireguler atau juga normal. Edema: jugular vena distension, edema anasarka, crackles mungkin juga timbul dengan gagal jantung.Warna kulit mungkin pucat baik di bibir dan di kuku.

Nursing Process
c.
Eliminasi Bising usus mungkin meningkat atau juga normal. d. Nutrisi Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringet banyak, muntah dan penurunan berat badan. e. Hygiene perseorangan Dispnea atau nyeri dada berdebar-debar pada saat melakukan aktifitas. f. Neuro sensori Nyeri kepala yang hebat, Change smentation. g. Interaksi sosial Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stressor, emosi yang tak terkontrol. h. Pengetahuan Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stoke, hipertensi, perokok.

Nursing Process
i. Kenyamanan

Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan nitrogliserin. Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai kelengan, rahang dan wajah. Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang dan pernah dialami. Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin didapatkan wajah yang menyerangi, perubahan postur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran. j. Respirasi Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin didapatkan peningkatan respirasi, pucat, atau cyanosis, suara nafas crackles atau wheezes atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga merah muda/pink tinged.

Nursing Process
Diagnosa Keperawatan NIC NOC
Tindakan Mandiri : 1. Lakukan pengkajian nyeri (P,Q,R,S,T) R : membantu membedakan nyeri dada dini dan alat evaluasi kemungkinan kemajuan menjadi angina tidak stabil 2. Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan R: nyeri dan penurunan curah jantung dapat merangsang sistem saraf simpatis untuk mengelurkan sejumlah besar noreprineprin yang meningkatkan agregasi trombosit dan mengelurkan trombokxame A2. Nyeri akut b.d injury miocard Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .......x 24 Batasan karakteristik : jam pasien dapat mengontrol - Laporan secara verbal/ nyeri dengan indikator : non verbal - Faktor penyebab - Fakta dan observasi - Mengenali onset (lamanya - Respon autonom sakit) (diporesis, - Menggunakan metode perubahan tekanan darah, pencegahan perubahan pola nafas, - Metode non analgetik nadi dan dilatasi pupil) untuk mengurangi nyeri - Tingkah laku ekpresif - Mengenali gejala-gejala gelisah (marah, menangis, nyeri merintih, nafas panjang - Mencatat pengalaman iritable nyeri sebelumnya - Melaporkan nyeri sudah terkontrol - Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan

Nursing Process
DS : - Klien mengatakan nyeri dada hingga ke punggung - Keringat dingin
DO : - Td : 100 mmHg - N : 110x/menit - S : 36oC

- Melapor adanya nyeri - Bagian tubuh yang terpengaruh - Frekuensi nyeri - Panjangnya episode nyeri - Pernyataan nyeri - Ekspresi nyeri pada wajah - Posisi tubuh protektif

3. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri 4. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik pertama kali 5. Anjurkan tentang teknik non farmakologi : (nafas dalam,relaksasi,distraksi, kompres hangat atau dingin) R: membantu dalam penurunanpersepsi /respon nyeri memberikan kontrol situasi meningkatkan perilaku kognitif. Tindakan kolaborasi : 1. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

Nursing Process
Diagnosa Keperawatan
Penurunan cardiac outpout b.d kontraktilitas jantung menurun
Do/Ds : - Aritmia takikadi, bradikardi - Kulit dingan dan lembab - Penurunan denyut nadi perifer - Nafas pendek/sesak nafas - Perubahab warna kulit (pucat) - Nyeri dada menjalar - Td : 100 mmHg - N : 110 x/m - S : 36 0c

NIC
Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama ...... penurunan cardiac output klien teratasi dengan kriteria hasil: 1. Tanda vital dalam rentang normal : Td : 110/70- 120/80 mmHg N : 60-100 x/menit RR : 16-24 x/menit S : 36-370c 2. Kesadaran komposmentis Gcs : E=4 ,V=5 , M= 6 3. AGD dalam batas normal PH :7,35 7,45 O2 : 40-100 PC02 : 35 45 Sat O2 :80 100 4. Warna kulit tidak pucat
1.

NOC
Kaji adanya nyeri dada menjalar R : membantu membedakan nyeri dada dini dan alat evaluasi kemungkinan kemajuan menjadi angina tidak stabil. 2. Catat adanya disritnia jantung R : pasien sering tidak stabil mengalami peningkatan disritmia yang mengancam hidup secara akut yang terjadi pada respon iskemia/stres 3. Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output R : palpitasi, nadi tidak teratur, ada nyeri dada, dypsnue, dapat mengindikasikan kebutuhan perubahan program olahraga atau obat 4. Atur waktu istirahat untuk menghindari kelelahan. R : menurunkan rangsangan eksternal dimana asietas & peregangan jantung serta keterbatasan kemampuan koping dan keputusan terhadap situasi saat ini

Nursing Process
5. Monitor adanya dypsnue R : disfungsi pernafasan dapat bervariasi tergantung terjadinya proses akut yang menyebabkan pasien harus dirawat. 6. Anjurkan untuk menurunkan stres R : stres mental/emosi meningkatkan kerja miocard 7. Monitor ttv R :TD dapat meningkat secara dini sehubungan dengan rangsangan simpatin kemudian menurun jika curah jantung dipengaruhi takikardi juga terjadi pada respon terhadap rangsangan simpatis & berlanjut sebagai kompensasi bila curah jantung turun

Nursing Process
8. Monitor frekuensi dan irama pernafasan R: pernafasan umumnya tachipnea, cepat dan dangkal, ekspirasi memanjang dibandingkan inspirasi. 9. Monitor pola pernafasan abnormal R : pompa jantung gagal dapat mencetuskan distres pernafasan namun dispnea tiba-tiba/berlanjut menunjukan komplikasi tromboemboli paru. 10. Monitor kulit terhadap pucat dan sianosis R : Pucat menunjukkan menurunnya perfusi perifer sekunder terhadap tidak adekuatnya curah jantung, vasokontriksi dan anemia

Nursing Process
11.Minimalkan stres lingkungan R:stres mental/emosi meningkatkan kerja miocard
12. Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian oksigen R:meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miocard untuk memperbaiki kontraktilitas menurunkan iskemia & kadar asam laktat

Nursing Process
Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktivitas b.d : 1. Tirah baring 2. Kelemahan menyeluruh 3. Ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan gaya hidup

NIC

NOC

1. Evaluasi respon klien Setelah dilakukan tindakan terhadap aktifitas,catat keperawatan selama ...... adanya laporan peningkatan pasien bertoleransi terhadap kelemahan. aktivitas dengan kriteria hasil R:menetapkan : kemampuan/keburuhan 1. Berpartisipasi dalam klien dan memudahkan aktivitas fisik tanpa DS : pilihan intervensi disertai penurunan 1. Melaporkan secara verbal adanya kelelahan dan 2. Berikan lingkungan tenang tekanan darah , kelemahan dan batasi penunjang selama penurunan nadi, dengan 2. Adanya dysnue atau fase akut sesuai indikasi nilai normal TD: 110/70 ketidaknyamanan saat R:menurunkan stress dan 120/80 mmHg, N : 60beraktivitas rangsangan berlebihan, 100 x/m, RR : 16-24x/m, meningkatkan istirahat oC s : 36-37 DO : 2. Mampu melakukan 1. Respon abnormal TD : 100 aktivitas sehari-hari atau mmHg, N : 100x/m, S : 36 oC 2. Keringat dingin sesak dan ADL secara mandiri pucat 3. Keseimbangan aktivitas dan istirahat dengan lama istirahat tidur 8 jam

Nursing Process
3. Jelaskan pentingnya

istirahat dalam perencanaan pengobatan dan perlunya keseimbangan aktifitas dan istirahat. R:tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk menurunkan kebutuhan metabolik, menghemat energi untuk penyembuhan. 4. Bantu klien memilih posisi nyaman untuk istirahat dan/atau tidur. R:klien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur dikursi atau menunduk kedepan meja atau bantal.

Nursing Process
5. Bantu aktifitas perawatan diri yang diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama fase penyembuhan. R : meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
6. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai