Anda di halaman 1dari 2

Pemanenan Tanaman Jeruk Masalah penanganan produk hortikultura setelah dipanen(pasca panen) sampai saat ini masih menjadi

masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius baik dikalangan petani, pedagang, maupun dikalangan konsumen sekalipun. Walau hasil yang diperoleh petani mencapai hasil yang maksimal tetapi apabila penanganan setelah dipanen tidak mendapat perhatian maka hasil tersebut akan segera mengalami penurunan mutu atau kualitasnya. Seperti diketahui bahwa produk hortikultura relative tidak tahan disimpan lama dibandingkan dengan produk pertanian lain. Pengaturan suhu dan penggunaan zat pengatur tumbuh yang tepat dapat mengurangi atau meniadakan terjadinya kerusakan pada komoditi hortikultura. Namun, jika pelaksanaan keduanya tidak tepat malah akan menyebabkan kerusakan dan penurunan kualitas produk seperti chilling injury dan degreening. Sehingga pengetahuan akan pemanfaatan teknologi tersebut menjadi penting untuk dipeajari. Jeruk merupakan komoditas buah yang cukup menguntungkan untuk diusahakan saat ini dan mendatang, dapat dipanen pada tahun ke-4 dengan B/C 1,46-2,74, NPV Rp6.675.812, dan IRR 39,4-55%. Nilai keuntungan usaha taninya sangat bervariasi berdasarkan lokasi dan jenis jeruk yang diusahakan. Nilai ekonomis usaha tani jeruk tercermin dari tingkat kesejahteraan petani jeruk dan keluarganya yang relative baik. Buah jeruk dapat tumbuh dan diusahakan petani di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan varietas/spesies komersial yang berbeda, dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat berpendapatan rendah hingga yang berpenghasilan tinggi. Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28-36 minggu, tergantung jenis/varietasnya. Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas. Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di Negara subtropis yang dapat mencapai 40 ton/ha.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk proses pemanenan jeruk, antara lain: 1. Pengumpulan Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yang teduh dan bersih. Pisahkan buah yang mutunya rendah, memar dan buang buah yang rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yang biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah dengan diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil.

2. Penyortiran dan Penggolongan Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi atau dipisahkan dari buah yang busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dengan ukuran dan jenisnya. 3. Penyimpanan Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yang sehat dan bersih dengan temperature ruangan 8-10C. 4. Pengemasan Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu atau kayu tebal yang tidak terlalu berat untuk kebutuhan lokal dan kardus untuk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga diantara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak bergerak. Wadah untuk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.

Cara pemanenan tanaman jeruk

Anda mungkin juga menyukai