Anda di halaman 1dari 10

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Blog Belajar Pajak Bersama Belajar Pajak Indonesia

Home About Us Contact Form Produk Sitemap TaxNews

PPh Atas Jasa Konstruksi


Posted by dwiyanto April 16, 2009
Sewa Apartement Harian Gaji 20 Juta/bulan, Mau?
Disewakan apartement di Kalibata untuk harian Gaji Rp.20 Juta/Bulan Terbatas untuk 20 Orang. / mingguan / bulanan Garansi 200% Sukses. kalibataresidenceharian... www.mcuo.net

Tidak dipungkiri, bahwa usaha jasa konstruksi begitu dominan dalam pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana di tanah Air. Untuk itulah, karena perannya yang cukup tinggi dan sifatnya yang cukup berbeda dengan jenis usaha lainnya, maka pemerintah mengatur tersendiri mengenai perlakuan PPh atas usaha jasa konstruksi ini. PPh atas usaha jasa konstruksi ini diatur dalam Pasal 4(2) UU PPh, PP No 51 tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187/PMK.03/2008. Sebelum membahas mengenai tarif dan tata cara pemotongan/pelaporan, alangkah baiknya kalau saya pelajari/resume dulu mengenai istilah-istilah yang berhubungan dengan jasa konstruksi. Pengertian: 1. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. 2. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. 3. Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan fisik lain. 4. Pelaksunaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lain, termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan fungsi layanan dalam model penggabungan perencanaan, pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement and construction) serta model penggabungan perencanaan dan pembangunan (design and build). 5. Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi, yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan. 6. Pengguna Jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap yang memerlukan layanan jasa konstruksi. 7. Penyedia Jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap, yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi baik sebagai perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi maupun sub-subnya.

1 dari 10

16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

8.

Nilai Kontrak Jasa Konstruksi adalah nilai yang tercantum dalam satu kontrak jasa konstruksi secara keseluruhan.

Sifat: Atas penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final. Tarif: Tarif Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimana dimaksdu dalam Pasal 2 adalah sebagai berikut: a. 2% (dua persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan kualifikasi usaha kecil; b. 4% (empat persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha; c. 3% (tiga persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b; d. 4% (empat persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha; dan e. 6% (enam persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha. Tata cara pemotongan: 1. Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimana atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi: a. dipotong oleh Pengguna Jasa pada saat pembayaran, dalam hal Pengguna Jasa merupakan pemotong pajak; atau b. disetor sendiri oleh Penyedia Jasa, dalam hal Pengguna Jasa bukan merupakan pemotong pajak. 2. Besarnya, Pajak Penghasilan Final yang dipotong, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah jumlah pembayaran, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dikalikan tarif PPh Final seperti tersebut diatas (sub judul= Tarif). 3. Besarnya, Pajak Penghasilan yang disetor sendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah jumlah penerimaan pembayaran, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dikalikan taril PPh Final seperti tersebut diatas (sub judul= Tarif). 4. Jumlah pembayaran sebagaimana dimaksud pada angka 2 atau jumlah penerimaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada angka 3, merupakan bagian dari Nilai Kontrak Jasa Konstruksi.

Tata cara Penyetoran 1. Pajak Penghasilan yang dipotong oleh Pengguna Jasa disetor ke kas negara melalui Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan, paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah dilakukan pemotongan pajak. 2. Untuk Pajak Penghasilan yang disetor sendiri oleh Penyedia Jasa ke kas negara melalui Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan, paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelaha penerimaan pembayaran dalam hal Pengguna Jasa bukan merupakan pemotong pajak. 3. Dalam hal tanggal jatuh tempo penyetoran sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, maka saat penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya. 4. Pembayaran Pajak Penghasilan atau Penyetoran Pajak Penghasilan dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak. 5. Pemotong Pajak Penghasilan memberikan tanda bukti pemotongan kepada Penyedia Jasa yang dipotong Pajak Penghasilan setiap melakukan pemotongan. Tata cara Pelaporan: Pengguna Jasa atau Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa paling lama 20 (dua puluh) hari setelah bulan dilakukan pemotongan pajak atau penerimaan pembayaran. Dalam hal tanggal jatuh tempo penyampian Surat Pemberitahuan Masa bertepatan dengan hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur nasional, maka saat penyampaian Surat Pemberitahuan Masa dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

2 dari 10

16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Ketentuan Lain: Dalam hal Penyedia Jasa adalah bentuk usaha tetap, tarif Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tidak termasuk Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (4) Undang-Undang PPh. Dasar pengenaan pajak Pasal 26 ayat (4) Undang-Undang PPh adalah Penghasilan Kena Pajak yang dihitung berdasarkan pembukuan yang sudah dikoreksi fiskal dikurangi dengan Pajak Penghasilan termasuk Pajak Penghasilan yang bersifat final.

Saya raya itu dulu ringkasan pembelajaran kali ini. Kalau ada yang punya informasi baru/lama mengenai seluk beluk usaha jasa konstruksi, dapat dipostingkan melalui komentar dibawah ini.
PERUT KEMPES DALAM 3 HARI..! Dulux - letscolourindonesia.com 1 MINGGU TURUN BB +/- 4kg Miss.V LONGGAR & BECEK? TURUN 3-5 KG dalam SEMINGGU..! 1X Pakai VAGINA LGS RAPAT CARA PEMULA DAPAT UANG DARI INTERNET RAHASIA FOREDI BIKIN ISTRI BANGGA !!! Free Trial Contact Lense Acuvue Mau Jadi PENGUSAHA Sejak Mahasiswa? 500rb bisa KUL Bikin Mr. P Tambah Gede dan Perkasa Secara Alami PERUT KEMPES DALAM 3 HARI! BISNIS ONLINE PEMULA LOWONGAN KERJA ONLINE 2013 KumpulBlogger.com

PPh Final Did you enjoy this post? Why not leave a comment below and continue the conversation, or subscribe to my feed and get articles like this delivered automatically to your feed reader.
Comments

Saudara Dwiyanto Adakah contoh pengisian SPT 1771 untuk jasa konstruksi. krn saya masih belum mengerti cara pengisiannya Terima Kasih Rio Comment oleh Rio on 20 April 2009 @ 23:09 Mas Rio, sekarang ini saya belum sempat membuat contoh seperti yang Bapak maksud. Namun pada hakekatnya pengisian SPT untuk jasa konstruksi hampir sama dengan Wajib pajak Badan lainnya. Comment oleh dwiyanto on 22 April 2009 @ 12:32 pak bagaimana pengisian SPT 1771 u/jasa konstruksi mengingat u/tahun 2008 ini penghasilan ada yang dikenakan final dan non final terutama u/pengisian lamp II trus biaya adm apakah proposiaonal atau gimana, dapatkah bapak membantu saya. terimakasih Comment oleh fahmi on 22 April 2009 @ 17:49 untuk pengisian lampiran 2 adalah berdasar laporan keuangan perusahaan, jadi tidak berdasar perbandingan. Semua komponen biaya HPP (final dan non final)masuk dalam kolom HPP, sedangkan untuk biaya usaha bukan komponen HPP masuk dalam kolom biaya usaha lainnya. Selanjutnya dilakukan penjumlahan ke kanan dan kebawah sesuai kolom dan baris yang tersedia.

3 dari 10

16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Comment oleh dwiyanto on 23 April 2009 @ 00:14 maaf pak saya masih bingung karena u/tahun 2008 ini kan penghasilan jasa konstruksi di bagi 2 yaitu u/kontrak sebelum 1/1/2008 dikenakan non final, sedangkan u/kontrak setelah 1/1/2008 dikenakan final berarti yang non final dikenakan tarif psl 17, berarti untuk nilai di form 1771 lampiran 1 angka 8 adalah nilai penghasilan yang non final, kalau pengisian lamp II seperti dijelaskan diatas apakah akan ketemu nilai yang sama dengan penghasilan non final dikarenakan biaya digabung antara final dan non final untuk lebih jelasnya bagaimana pak. terimakasih Comment oleh fahmi on 23 April 2009 @ 10:27 Mas/Pak Fahmi, Lampiran II itu adalah perincian untuk semua komponen HPP/biaya baik yang bersifat final maupun untuk tidak final. Dalam lampiran 1771-I Nomor 1 sd 3 diisi sesuai dengan kondisi laporan keuangan komersial (baik yang final maupun tidak final), Untuk penghasilan yang final dan yang tidak termasuk objek pajak baru dimasukan ke nomor 4. Sehingga pada 1771-I nomor 8 akan ketemu pengasilan neto fiskal yang non final (Penghasilan Neto fiskal diperoleh dari Jumlah penghasilan neto komersial dikurangi dengan Penghasilan yang dikenakan pph final dan yang tidak termasuk Objek Pajak ditambah koreksi fiskal positif dan dikurangi koreksi fiskal negatif) Comment oleh dwiyanto on 23 April 2009 @ 16:34 pak, saya mau tanya bagaimana perhitungan HPP final dan biaya final ? sedangkan pph final sudah ditentukan langsung yaitu sebesar 2% dari peredaran usaha final. mohon jawabannya..tks Comment oleh siti zulaicha on 29 April 2009 @ 18:34 yang bisa saya katakan disini adalah bahwa Ibu/Mba harus membuat pembukuan secara baik, sehingga dapat diketahui dan dipisahkan mana penghasilan yang bersifat final, dan mana penghasilan bersifat tidak final, serta biaya yang dipakai/dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tidak final, serta biaya yang dipakai/dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan yang bersifat final. Comment oleh dwiyanto on 30 April 2009 @ 16:36 Pak, saya mau tanya ttg PPh utk pekerjaan jasa konstruksi nilai kontraknya diatas 3 milyar rupiah, apakah PPh nya msh tetap 2% ? terima kasih Comment oleh Rio Amrullah on 1 Mei 2009 @ 14:34 PP No 51 tahun 2008 tidak mengatur batasan omset atau nilai kontrak. pembatasan adalah pada kualifikasi usaha, sehingga menurut saya jika perusahaan merupakan kualifikasi usaha kecil maka pph nya adalah 2 %. Tapi apakah bisa kualifikasi usaha kecil mendapat nilai kontrak 3M? Comment oleh dwiyanto on 5 Mei 2009 @ 15:05 saya mau menindak lanjuti pertanyaan saya, perusahaan tersebut mempunyai kategori M1 dan mendapat kontrak kerja senilai Rp. 3 M, pada point 3 di Tarif terdapat pemotongan sebesar 3% apakah PPh yg harus dibayarkan sebesar 3% atau hanya 2% ? karena Kualifikasi usaha kecil kalo tidak salah hanya kontrak < 1M. maaf Pa Dwiyanto mohon bantuannya terima kasih. Comment oleh Rio Amrullah on 6 Mei 2009 @ 12:15 Maaf Pak Rio, menurut pemahaman saya, yang dikenakan 2% hanyalah yang kuailifikasi pengusaha kecil. Jadi kalau perusahaan tersebut termasuk jasa konstruksi dengan kualifikasi usaha kecil maka dikenakan pph 2% atas jasa konstruksinya. Kalau memang batasan proyek untuk kualifikasi usaha kecil hanya 1 M, mengapa perusahaan tsb bisa mendapatkan kontrak 3M?
4 dari 10 16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Comment oleh dwiyanto on 8 Mei 2009 @ 11:47 pak rio saya sudah memasukan SPT tahunan sementara 2008 dimana semua peedaraan usaha masuk dalam kategori pph.final yang saya tanyakan klien saya tidak mau PBK dari Pph.23 menjadi Pph. Final karena PP no.51 itu berlaku surut mulai awal 1 Januari 2008, sedangkan klien sudah terlanjur lapor untuk pph.ps.23 bagaimana solusinya supaya SPT perusahaan saya bisa masuk menjadi SPT tidak sementara lagi dikarenakan klien tidak mau PBK untuk bukti potong Comment oleh ria on 13 Mei 2009 @ 17:13 Mohon pencerahan pak, kami prsh konstruksi, kalau penagihan ke bendaharawan faktur pajak kita sdh buat di bln des 2008 tapi realisasi pembayaran baru di maret 2009, apakah nilai di fp masuk omzet 2008? atau 2009 ? PPN terhutang pada saat pembyrn apakah bnr pak? klau bnr berarti yg dicatat sebgi piutang klau dicatat 2008 adalah dpp saja? terimkasih. Comment oleh sahala on 31 Mei 2009 @ 16:02 sebenarnya pembelajaran belum sampai pada PPn, tetapi sebagai informasi bahwa faktur pajak dibuat paling lambat pada saat Pengusaha Kena Pajak rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendaharawan Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai. Sedangkan Terutangnya pajak terjadi pada saat : (pasal 11 UU PPN) a.penyerahan Barang Kena Pajak; b.impor Barang Kena Pajak; c.penyerahan Jasa Kena Pajak; d.pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d; e.pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e; atau f.ekspor Barang Kena Pajak. Comment oleh dwiyanto on 1 Juni 2009 @ 15:08 saya bergerak dalam bidang kontruksi dan perdagangan..dan PPN serta Pph ps 4(2) , Pph ps 22 dipotong oleh pengguna jasa (pemerintah). Untuk bukti potong PPN saya laporkan setiap bulan ke KPP sedangkan Pph ps 4(2) dan Pph ps 22 tidak saya laporkan, hanya saya kumpulkan dan akan saya laporkan sekalian pada saat SPT Tahunan. Dan Pph ps 25 laporan bulanan NIHIl karena sudah saya lunasi pada Pph ps 29. Apakah yang saya lakukan sudah benar.. mengingat rekan saya baru-baru ini kena denda administrasi hanya karena kelalaian laporan bulanan. Comment oleh fauzie on 19 Desember 2009 @ 11:53 menurut pemahaman saya, Saudara masih punya kwajiban membayar pph pasal 25 walupun sudah dan akan dilunasi dengan pph 29, karena masih memiliki usaha perdagangan. Adapun berdasar PMK 187 th 2008, saudara juga wajib lapor SPT masa PPh psl 4(2). salam Comment oleh dwiyanto on 22 Desember 2009 @ 15:11 terima kasih atas bantuan jawaban di atas pak.. saya mau tanya, NPWP saya terdaftar di Wilayah Kota..dan saat ini saya dapat proyek kontruksi di Wilayah Kabupaten. 3 hari yang lalu saya mendapat telp. dari bendahara pemungut yang menanyakan NPWP untuk Kabupaten..Saya bingung?? maksudnya apa?? Saat saya mengecek di arsip SSP untuk PPN ataupn Pph Ps 4(2) pada proyek saya beberapa bulan yang lalu di wilayah kabupaten, NPWP saya ternyata ada yang berubah..kode 622 berubah menjadi 655, dan 655 merupakan kode wilayah NPWP kabupaten. Dan di print out bukti pembayaran di SSP tersebut identitasnya benar, badan usaha saya dengan NPWP Wilayah kota. 622.

5 dari 10

16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Kenapa bisa terjadi seperti itu?? apakah ada perbedaan wilayah dalam pembayaran pajak??? Comment oleh fauzie on 26 Desember 2009 @ 21:57 mungkin perlu ditanyakan dulu, dari mana bendahara pemungut mendapatkan NPWP sesuai kode KPP yang berbeda.. Comment oleh dwiyanto on 29 Desember 2009 @ 16:19 Pak, saya mau tanya, untuk jasa konstruksi dikenakan PPh Final, kalau faktur penjualan dibuka pada bulan desember 2009, dan pembayarannya di tahun 2010, apakah di tahun 2009 itu diakui penjualan atau tidak, karena kan bukti potong didapatkan pada saat customer melakukan pembayaran. Perlakuan pencatatan di perpajakan nya bagaimana ? Terima kasih. Comment oleh kevin on 13 Januari 2010 @ 11:36 Mau tanya PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi dengan tarif 3 % bukan sbg. kredit pajak. Pada SPT PPh Tahunan Badan entrynya pada formulir mana ? Trims. Comment oleh Pujo Sunarsono on 30 Maret 2010 @ 10:50 Pak, saya baru mendirikan perusahaan jasa konstruksi namun saya sangat tidak paham dengan urusan perpajakan sampai sampai yang dimaksud dengan PPh final pun ga ngerti, apa sih pak PPh final itu ? Terima kasih Comment oleh hary on 23 April 2010 @ 08:03 Pak, kalau selama tahun 2009 seluruh peredaran usaha didapatkan dari jasa konstruksi dan tiap bulan sudah dipungut/disetor. berarti pada spt tahunan tidak ada lagi ssp badan. ini yang sering menjadi miskomunikasi ketika kami akan mengurus perpanjangan ijin, karena kami selalu diminta spt tahunan dan ssp badan. Adakah peraturan yang menyebutkan bahwa kami tidak perlu lagi menyetorkan ps 29 sepanjang peredaran usahanya diperoleh dari bidang jasa konstruksi terimasih Comment oleh arifin on 19 Mei 2010 @ 15:08 Pak perusahaan kami adalah perusahaan baru. selama ini kami melaporkan PPh 25 NIHIL, baru pada bulan mei ini kami mulai jalan dan sudah ada omset. omset kami berasal dari pekerjaan yang telah dipotong PPh 23. yang ingin kami tanyakan adalah bagaimana dg PPh 25 kami? Mohon pencerahannya. Terima kasih. Comment oleh erenst on 12 Juli 2010 @ 09:37 Pak, saya mau tanya tentang pasal 23 dan pasal 4 ayat 2.Perusahaan tempat saya bekerja mendapatkan kontrak senilai Kurang lebih 4 miliyar. Perusahaan saya tidak memiliki siujk. Pasal berapakah yang harus kita pakai? Pasal 23 atau pasal 4 ayat 2? Terimakasih atas pencerahannya. Comment oleh adhiethya on 14 Oktober 2010 @ 16:00 sepertinya dapat dilihat disini Angsuran PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak Baru Comment oleh dwiyanto on 17 Oktober 2010 @ 07:41 mohon maaf, sepengetahuan saya belum ada peraturan yang menyebutkan tidak perlu lagi menyetorkan pasal 29.

6 dari 10

16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Comment oleh dwiyanto on 17 Oktober 2010 @ 07:44


Tinggalkan komentar

Nama (wajib) E-mail (wajib) URI Komentar Anda

Iklan Iklan
PERUT KEMPES DALAM 3 HARI..! Dulux - letscolourindonesia.com 1 MINGGU TURUN BB +/- 4kg Miss.V LONGGAR & BECEK? TURUN 3-5 KG dalam SEMINGGU..! 1X Pakai VAGINA LGS RAPAT CARA PEMULA DAPAT UANG DARI INTERNET RAHASIA FOREDI BIKIN ISTRI BANGGA !!! Free Trial Contact Lense Acuvue Mau Jadi PENGUSAHA Sejak Mahasiswa? 500rb bisa KUL Bikin Mr. P Tambah Gede dan Perkasa Secara Alami PERUT KEMPES DALAM 3 HARI! BISNIS ONLINE PEMULA LOWONGAN KERJA ONLINE 2013 KumpulBlogger.com

Tulisan terkini
Seribu Manfaat Jalan Kaki Bagi Kesehatan Coretan malam.. THR PBB. Pajak Pusat apa Pajak daerah ya Rame-Rame Lapor SPT

7 dari 10

16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Blogroll
Berita Pajak Dudi wahyudi pajak98 Peraturan Perpajakan

Ads

Pasang Iklan Disini

Statistik

8 dari 10

16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Statistics
Total Stats 224 Comments 4 Links 313 Spam Blockeds

Kategori
Belajar Hidup Sehat informasi KUP Pendahuluan PPH PPh Final PPH Orang Pribadi PPh pasal 21 PPh Pasal 22 Pph Pasal 23 pph pasal 26 PPN SPT SPT Masa PPN Tak Berkategori

Web Link
DJP DepKeu STAN

Live Traffic

9 dari 10

16/05/2013 15:03

PPh Jasa konstruksi | Blog Belajar Pajak

http://belajarpajak.com/2009/04/16/pph-atas-jasa-konstruksi/

Technorati Profile DJP Blogger Community Copyright Blog Belajar Pajak | WordPress Themes by DBT

10 dari 10

16/05/2013 15:03

Anda mungkin juga menyukai