Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pelaksanaan :
Siapkan alat, periksa apakah cairn penghantar masih diatas batas minimum. Masukkan cairan NaCl secukupnya (+ 10 cc) ke dalam cup obat, kemudian obat Berotec dan Bisolvon dengan dosis : < style=""> : 3 tts Berotec 5 tts Bisolvon 2 10 tahun : 5 tts Berotec 10 tts Bisolvon 10 tahun/dewasa : 10 tts Berotec 20 tts Bisolvon Atur waktu pemakaian (10 15 menit atau lebih lama). Atur kekuatan penguapan disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menghirup uap Nebulizer. Bawa alat ke dekat pasien. Berikan dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. Pasang stop kontak pada aliran listrik. Nyalakan uap Nebulizer dengan menekan saklar ON. Pastikan bahwa uap keluar pada masker dan pasangkan masker ke wajah pasien. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan panjang sambil menghirup uap Nebulizer, lebih efektif dihirup melalui mulut. Observasi pasien saat pemberian Nebulizer. Bila waktu pemakaian selesai, alrm akan berbunyi, lalu lepaskan masker dari wajah pasien. Bereskan alat-alat. Perawat mencuci tangan.
3.4. Memasang reservoir thermometer tepat pada tengah-tengah ketiak atau masuk ke dalam lubung dubur untuk thermometer rectal pada bayi. 3.5. Menghimpitkan lengan pasien pada tubuhnya erat-erat dan tangan memegang bahu yang berlawanan. 3.6. Setelah 10 15 menit, perawat mengambil thermometer dan membaca hasilnya, atau pada thermometer digital setelah terdengar bunyi dan tertera hasil pada layarnya. 3.7. Mencatat hasilnya pada status pasien IGD. 3.8. Menurunkan air raksa pada thermometer atau menekan tombol untuk mematikan. 3.9. Merapikan pasien dan memberitahukan bahwa pemeriksaan telah selesai. 3.10. Perawat mencuci tangan.
7. 8.
7. Nyalakan EKG, start, tunggu alat EKG bekerja. 8. Setelah 12 lead selesai dan add pasien tercatat, matikan EKG. 9. Potong kertas EKG yang sudah terbaca, tulis identitas, jam EKG pada kertas yang sudah tersedia. 10. Bereskan alat sondopan yang melekat pada badan pasien. 11. Catat tindakan pada status.
5. 6. 7.
8.
9. 10. 11.
2. Pelaksanaan :
2.1. Perawat mencuci tangan. 2.2. Perawat memberitahu dengan ramah tentang tindakan yang akan dilakukan. 2.3. Memasang manset pada lengan atas. 2.4. Perawat memasang pangkal stetoskop pada kedua telinga. 2.5. Meraba denyut nadi pada arteri branchialis dan meletakkan ujung stetoskop tepat diatasnya. 2.6. Membuka kunci reservoir pada tensimeter. 2.7. Menutup sekrup dari balon karet. 2.8. Memompa balon karet sampai bunyi detak arteri tidak terdengar lagi. Pada tensimeter akan terlihat air raksa naik pada pipa. 2.9. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sambil melihat pada pipa, air raksa akan turun perlahan-lahan. Angka yang ditunjukkan air raksa pada pipa saat terdengar detak pertama dibaca sebagai systole dan angka yang ditunjukkan pada detak terakhir dibaca sebagai diastole. 2.10. Melepaskan manset dari lengan pasien dan merapikan pasien. 2.11. Mengeluarkan udara dari manset. 2.12. Memasukkan manset kedalam tempatnya. 2.13. Menutup reservoir. 2.14. Merapikan peralatan 2.15. Perawat mencuci tangan. 2.16. Mencatat hasil pengukuran pada status pasien atau lembar observasi.
(jangan sampai penuh), membuka klem, mengalirkan cairan sehingga udara tidak ada dalam slang. 6. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. 7. Menentukan tempat penusukan, memilih pembuluh vena yang besar dan lurus, tempat penusukan yang pertama dipilih pada bagian bawah lengan / distal. 8. Setelah jelas tempat penusukan, dipasang pembendung pada bagian atas, kemudian pada daerah penusukan dilakukan tindakan antiseptis dengan kapas alkohol + 2 3 cm disekitar daerah penusukan, saat penusukan lubang jarum menghadap ke atas. 9. Mengecek ketepatan jarum masuk ke dalam vena, bila berhasil darah akan keluar, pembendung dilepaskan, besi jarum ditarik / dilepas, kemudian sambungkan slang dengan jarum, klem dilonggarkan untuk melihat kelancaran tetesan. 10. Tempat penusukan ditutup dengan kasa steril dan diplester (pasang spalk bila perlu). 11. Hitung tetesan sesuai permintaan. 12. Peralatan dibersihkan dan diatur kembali. 13. Cuci tangan
2. Pelaksanaan :
2.1. Petugas menggunakan masker, handschoen 2.2. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian kanan kepala mulai dari mandibula kearah temporal, demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain dengan cara yang sama. 2.3. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian belakang leher dengan sedikit melewati leher. 2.4. Letakkan bagian neck collar yang bertekuk tepat pada dagu. 2.5. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain 2.6. Pasang bantal pasir di kedua sisi kepala pasien
2. Pelaksanaan :
2.1. Beritahukan dan jelaskan kepada pasien, bila pasien dalam keadaan sadar. 2.2. Untuk mengalirkan oksigen, putarkan spuyer pada tabung flowmeter kearah ON. 2.3. Lakukan tes, apakah oksigen telah keluar dengan cara mendekatkan ujung selah pada punggung telapak tangan. 2.4. Setelah oksigen keluar, atur volume oksigen sesuai permintaan/kebutuhan dengan melihat tingginya bola kecil pada tabung kaca flowmeter, lalu hubungkan selang oksigen pada masker atau kanula oksigen dan dipasang pada hidung pasien serta difiksasi.
2.5. Lakukan observasi selama pemakaian oksigen. 2.6. Perawat mencuci tangan.
5. Tutup dan kunci pintu sterilisator kemudian tekan tombol ON (tombol hijau ON/OFF). 6. Atur derajat / suhu sterilisator (100C - 140C), tekan tombol kuning 7. Tekan tombol tanda waktu / time, atur lama sterilisasi antara 20 30 menit (tekan tombol kuning) 8. Kemudian tekan tanda start 2 x dan akan muncul tanda TLO. 9. Setelah 20 menit akan muncul tanda END yang menandakan sterilisasi sudah selesai. 10. Matikan sterilisator dengan menekan tombol OFF. Tunggu sampai dingin.Buka pintu sterilisator untuk mengeluarkan uap panas. 11. Setelah dingin tutup semua tempat peralatan yang terbuka. 12. Alat siap digunakan.
- Tank piston, sehingga terdapat ruang udara di dalam semprit, lakukan pencampuran secara merata, dengan membalik-balikan semprit beberapa kali. - Jarum di depan, dorong piston sampai obat tampak di ujung semprit. - Hubungkan dengan pipa extension, pertahankan sterilitas. - Berikan label pada semprit. - Semprit dipasang pada syringe pump, perhatikan pada bagian-bagiannya harus sesuai. - Sambung syringe pump dengan aliran listrik. - Siap power ON - Tekan tombol PURGE/BOLUS, sampai cairan menetes di ujung pipa ekstension. - Hubungkan pipa ekstension dengan IV Line yang sudah adathree way stop cooknya. - SET : jumlah tetesa / menit atau cc / jam. - Tekan tombol START untuk memulai pemberian obat sesuai dengan program pengobatan. - Alarm bunyi bila ada yang tidak sesuai. 3. Perlu Diperhatikan : a. Check ulang obat dan pelarutnya untuk keselamatan dan mencegah salah obat. b. Lakukan secara Asepsis waktu mengambil obat atau mencampuri dalam syringe (mencegah infeksi). c. Pasien boleh bergerak bebas bahkan jalan-jalan kalau tidak ada kontra indikasi. Tunjukkan cara jalan dengan terpasang alat syringe pump. 4. Evaluasi a. Inflamasi daerah infuse, stop pompa, kolaborasikan. b. Suara alarm : - Obat hampir habis - Buntu, disebabkan karena bengkak atau ada sumbatan lain (darah) - Semprit tidak cocok. - Alatnya rusak.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kapas Alkohol 70% Betadin kasa steril Gunting Plester Pengalas Bengkok Pelaksanaan : Perawat mencuci tangan Menyiapkan area yang akan dipasang infus Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan Menusukkan infus set kedalam botol infus Keluarkan udara dari selang infus menentukan vena yang akan ditusuk pasang pengalas Disenfektan area yang akan ditusuk Meminta bantuan 1 orang perawat untuk melakukan fiksasi Menusuk jarum bersayap pada vena yang telah ditentukan Menutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril yang sudah diberi Betadin.
B. Penatalaksanaan :
1. Jelaskan pada keluarga dan pasien tentang prosedur yang akan dilakukan serta guna dari dilaksanakannya prosedur ini. 2. Hidupkan BSM, tekan On/Off (tunggu beberapa menit sampai alat siap digunakan) non aktifkan alarm. 3. Pilih tempat untuk pemasangan elektroda BSM yang terdiri atas 3 sadapan.
4. Bersihkan daerah yang akan dipasang elektroda, cukur bila perlu untuk memudahkan konduksi. 5. Hubungkan elektroda dengan kabel parameter BSM. 6. Lepaskan kertas pada bagian belakang elektroda dan letakkan pada posisi yang telah ditentukan. 7. Periksa Ecta, gelombang R harus lebih panjang dari gelombang lainya. 8. Aktifkan menu RR atur sensitivitasnya. 9. Periksa gelombang pernafasan, sesuai tidak dengan pola pernafasan pasien. 10. Aktifkan menu Sp O2 pada layar monitor. 11. Pasang fenger Sp O2 pada jari pasien (telunjuk dan ibu jari) dengan posisi lampu infra red menghadap keatas. 12. Aktifkan menu NEP pada layar monitor. 13. Pasang manset pada lengan atas pasien, perhatikan pemasangan, sebaiknya pada lengan yang tidak terpasang cairan infus, untuk menjaga agar infus tetap lancar. 14. Sambungkan ujung Korektor Nlop dengan Manset. 15. Setting manual atau otomatis sesuai advis. 16. tekan Start pada menu dan tunggu hasil. 17. Aktifkan menu Tump pada monitor. 18. Pasang parameter suhu pada axila pasien. 19. Setelah semua parameter terpasang, setting alarm sesuai dengan limit yang ditentukan (sesuai advis). C. Tindak Lanjut 1. Kaji irama jantung, pola pernafasan, suhu dan tekanan darah. 2. Lakukan monitoring secara berkelanjutan. 3. Pastikan semua parameter terpasang dengan baik dan benar. 4. Kaji integritas kulit lakukan parameter jika diperlukan.
2. Tancapkan stiker listrik ke stop kontak.Perhatikan lampu CHARGE menyala atau tidak, bila lampu sudah menyala berarti alat sudah dapat dipergunakan (dialiri listrik). 3. Tekan tombol POWER ON 4. Buka pintu infusion pump 5. Masukkan infuse set ke dalam tubing slot kemudian pintu ditutup kembali. 6. Masukkan pengatur tetesan infuse pada infuse set. 7. Program tetesan ( cc ) per jam sesuai advis dokter. 8. Tekan tombol START 9. Perhatikan tanda alarm yang ada pada alat : a. Occlusion : ada sumbatan b. Air on line : ada udara pada selang c. Door Open : pintu belum tertutup rapat. d. Low Batt : tidak ada aliran listrik 10. Bila pasien memerlukan ekstra tetesan infus / dipercepat tekan tombol PURGE 11. Apabila merubah program tetesan (menambah / mengurangi) tekan tombol STOP dan atur program baru, kemudian tekan tombol START 12. Perhatikan infus jangan sampai bocor / menetes mengenai alat infusion pump karena alat akan rusak. 13. Sehabis dipakai alat dibersihkan dan simpan di ruangan ber-AC.
samping pasien. 2. Minta pasien membuka baju, dan melepaskan benda-benda logam yang melekat di badan pasien.
dipasang sondopan. 4. Pasang sondopan extremitas : lengan kanan (kabel merah), lengan kiri (kabel kuning), pergelangan kaki kiri (kabel hijau), pergelangan kaki kanan (kabel hitam) 5. Pasang sondopan prekordial pada lokasi-lokasi berikut : V1 : Ruang / celah interkostal IV garis sternal. V2 : Ruang / celah interkostal IV garis sternal kiri V3 : Antara / pertengahan V2 dan V4 V4 : Ruang / interkostal V, garis midclavicula V5 : Sejajar V4 garis aksila depan V6 : Sejajar V5 garis aksila media 6. Pasang stop kontak pad aliran listrik, beritahu pasien agar tenang, dan sementara jangan menggerakkan badan dulu. 7. Nyalakan EKG, start, tunggu alat EKG bekerja. 8. Setelah 12 lead selesai dan add pasien tercatat, matikan EKG. 9. Potong kertas EKG yang sudah terbaca, tulis identitas, jam EKG pada kertas yang sudah tersedia. 10. Bereskan alat sondopan yang melekat pada badan pasien. 11. Catat tindakan pada status.