Anda di halaman 1dari 2

Teknologi di Indonesia Pada era tahun 80-an, Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi negara yang memiliki teknologi

maju mengungguli negara-negara tetangga (Asia Tenggara), karena pada saat itu Indonesia telah memulai era baru pengembangan teknologi di berbagai bidang,hal ini tak lepas dari peran Prof. B.J. Habiebie dalam membuat perencanaan bersama dengan Pemerintah saat itu. Dibanding dengan negaranegara tetangga yang notabene saat itu mengandalkan sektor non-riil seperti Singapura dan Malaysia, Indonesia berhasil menciptakan peluang kemajuan di sektor riil. Hal ini bisa dilihat dengan didirikannya beberapa perusahaan seperti : Industri Pesawat Terbang Negara (IPTN) yang sekarang berubah nama menjadi PT.Dirgantara Indonesia (1985), PT.Penataran Angkatan Laut yang dikenal dengan PT.PAL (1980), PT.PINDAD (1989), PT.Industri Kereta Api yang dikenal dengan PT.INKA (1981). Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan milik Pemerintah (BUMN). Namun, sekarang semua perusahaan tersebut tidak lagi produktif seperti dulu karena adanya alasan hukum maupun politik di Indonesia. Selain itu, pada era tersebut teknologi informasi juga masuk ke Indonesia, hal ini ditandai dengan dipilihnya Universitas Indonesia sebagai gateway internet pertama di Indonesia. Sanggupkah Indonesia Mengahadapi Era Teknologi yang Semakin Maju? Pertanyaan tersebut terdengar klise di telinga kita, karena sekarang ini teknologi di Dunia telah mengalami kemajuan yang sangat cepat, dan kita masyarakat Indonesia baik sadar atau tidak telah terlena dengan adanya berbagai "suguhan" teknologi yang serba cepat dan mudah dalam penggunaanya. Namun, ironisnya kita sebagai masyarakat Indonesia bukan bertindak sebagai subjek dalam pengembangan teknologi namun kita secara tidak langsung bertindak sebagai objek pengembangan teknologi tersebut. Hal ini diperparah dengan sikap masyarakat kita yang lebih cenderung konsumtif. Dalam perkuliahan, saya mempelajari bahwa apabila kita ingin menjadi leader dalam suatu pasar baik industri manufaktur maupun jasa, kita harus memiliki inovasi yang tinggi dan menjadi yang pertama dalam inovasi tersebut atau bisa disebut pencetus, oleh karena itu, apabila kita sebagai masyarakat Indonesia yang "merdeka" ingin menjadikan negara kita menjadi negara yang maju bahkan menjadi leader dalam bidang teknologi maka kita harus memiliki sifat yang inovatif dan didukung oleh pengetahuan atau SDM yang mumpuni. Saat ini, harus kita akui bahwa Indonesia, negara yang kita "cintai" ini sangatlah tertinggal dalam berbagai bidang dibanding negara-negara tetangga kita (ASEAN) walaupun bukan berarti menjadi peringkat terakhir, namun ketertinggalan dari beberapa negara tetangga menjadikan kita "malu" untuk sekedar berkata "I'm Indonesian" didepan orang-orang asing, karena kita sendiri sadar bahwa negara kita tidaklah se-populer Singapura atau Malaysia yang kita kenal dengan (Maling Asia) karena telah mencuri beberapa kebudayaan kita, kembali ke topik, rasa "malu" ini harusnya menjadi cambuk bagi kita bahwa kita harus membuktikan kepada dunia internasional bahwa negara kita bukanlah hanya negara "buruh" atau negara "TKI" walaupun faktanya begitu. Dalam hal ini peran Pemerintah sangatlah sentral, seperti yang telah saya jelaskan sebelum ini bahwa pada era 80-an negara kita berpotensi untuk menjadi negara maju namun berakhir dengan tragis di era akhir 90-an, yang disebabkan oleh ketidakbecusan Pemerintah dalam menangani kondisi keuangan negara, hal tersebut semestinya tidak terjadi apabila Pemerintah berkomitmen tinggi dalam pembangunan negara Indonesia menuju negara yang maju dan memiliki teknologi yang tinggi. Dengan adanya komitmen yang tinggi dari Pemerintah akan mempermudah para Ilmuan, Para Ahli, bahkan Ulama-ulama untuk mewujudkan keinginan tersebut. Contoh riil yang bisa saya sarankan dari masalah ini adalah memberikan pelayanan listrik yang baik kepada masyarakat baik yang berada di pusat Kota maupun yang

berada di wilayah-wilayah pedalaman, saya ambil contoh ini karena masalah tersebut adalah masalah yang sagat mendasar bagi kemajuan teknologi. Saat ini pelayanan listrik masih tergolong buruk baik bagi yang berada di pusat kota maupun wilayah pedalaman (desa). Bagaimana kita bisa menjadikan negara ini berbasis teknologi apabila layanan listrik kita buruk. Pemerintah seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin dengan mendirikan pembangkitpembangkit baru dan memperbaiki sistem yang ada. Apabila Pemerintah masih menunda-nunda penyelesaian masalah ini, maka kita hanya akan bermimpi untuk mewujudkan negara kita yang modern dan berbasis teknologi, karena semua orang mengetahui bahwa listrik adalah sumber energi bagi teknologi. Jadi, untuk menjawab pertanyaan mengenai sejauh mana kesangupan Indonesia dalam menghadapi masa depan yang modern mungkin kita akan menemukan jawaban "Hmmm.." (malah bingung) atau "i..i..iya mungkin" (ragu-ragu) atau bahkan "Ya sangguplah, buktinya sekarang masyarakat banyak yang punya BlackBerry atau IPhone" (Pede). Apapun jawaban yang akan keluar dari mulut anda itu akan merepresentasikan sikap anda bahwa apakah anda hanya ingin ikut menikmati teknologi tanpa ingin mempelajari atau anda yakin bahwa kita sanggup menjadi subjek penting dalam perkembangan teknologi di dunia. Karena pertanyaan tersebut tidak cukup dengan dijawab hanya lewat bibir namun harus dijawab dengan raihanraihan berdasar fakta. Apakah kita hanya akan bangga dengan dipakainya namanama berbau Indonesia terhadap produk atau perusahaan asing seperti Java, Lamborghini Madura, dll namun tidak ada keuntungan secara riil terhadap perkembagan teknologi kita?Silahkan anda memilih sendiri karena kita adalah bansa yang "merdeka".

Sumber : Wikipedia, Media Tempo, http://ppsdms.org P.S. : Tugas Kuliah matakuliah C.Dev, kasih komen yang banyak yah :D

Anda mungkin juga menyukai