Anda di halaman 1dari 9

OTITIS MEDIA AKUT Oleh Taufik Abidin Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Pendahuluan Otitis media peradangan sebagian

atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan non-supuratif, dimana masing-masing memiliki bentuk akut dan kronis. Otitis media akut termasuk kedalam enis otitis media supuratif. !elain itu, terdapat uga enis otitis media spesifik, "aitu otitis media tuberkulosa, otitis media sifilitik, dan otitis media adhesiva. Otitis media pada anak-anak sering kali disertai dengan infeksi pada saluran pernapasan atas. #ada penelitian terhadap $$% pasien &!#A '(-)* bulan+, didapatkan ),mengalami otitis media akut dan .- sinusitis. /pidemiologi seluruh dunia ter adin"a otitis media berusia $ thn sekitar (%-, sedangkan anak-anak berusia ) thn sekitar .)-. 0i Amerika !erikat, diperkirakan 1*- anak mengalami minimal satu episode otitis media sebelum usia ) tahun dan hampir setengah dari mereka mengalamin"a tiga kali atau lebih. 0i &nggris setidakn"a %*- anak mengalami minimal satu episode sebelum usia sepuluh tahun. 2esiko kekambuhan otitis media ter adi pada beberapa faktor, antara lain usia 3* thn, otitis prone 'pasien "ang mengalami otitis pertama kali pada usia 3( bln, ) kali dalam ( bln terakhir+, infeksi pernapasan, perokok, dan laki-laki. Kasus "ang akan dibahas di ba4ah ini adalah otitis media akut akibat komplikasi dari rhinitis alergi "ang dialami oleh anak usia ( thn.

LAPORAN KASUS Identitas pasien 5ama Umur #eker aan Alamat M2! 5o. 2M Anamnesis Keluhan utama 2i4a"at pen"akit sekarang 6 keluar cairan putih dari telinga kiri setelah 6 pasien mengalami batuk < pilek berulang selama beberapa hari batuk dan pilek. beberapa 4aktu ini. Kemudian % hari terakhir ini keluar cairan bening dari telinga kiri dengan konsistensi ken"al, tidak bau, dan disertai n"eri telinga. #asien tidak mengalami demam dan pusing. 2i4a"at pen"akit dahulu sama sebelumn"a. Pemeriksaan fisik Keadaan umum pasien !tatus lokalis6 Telinga 6 baik 6 pasien tidak pernah mengalami pen"akit "ang 6 An. 7!8 6 ( tahun. 6 sis4a !0 6 5armada 6 ,. Agustus %,,. 6 .1 11 ;*

9enis kelamin 6 :aki-laki

Telinga kanan Aurikula #reaurikula /dema '-+, hiperemi '-+, massa '-+. /dema '-+, hiperemi '-+, massa '-+, fistula '-+, abses 2etroaurikula '-+. /dema '-+, hiperemi '-+, massa '-+, fistula '-+, abses '-+. #alpasi MA/ 5"eri pergerakan aurikula '-+, n"eri tekan tragus '-+. /dema '-+, hiperemi '-+, serumen '=+, furunkel '-+.

Telinga kiri /dema '-+, hiperemi '-+, massa '-+. /dema '-+, hiperemi '-+, massa '-+, fistula '-+, abses '-+. /dema '-+, hiperemi '-+, massa '-+, fistula '-+, abses '-+. 5"eri pergerakan aurikula '-+, n"eri tekan tragus '-+. /dema '=+, hiperemi '-+, serumen '=+ kental, furunkel '-+.

Membran timpani

&ntak, ber4arna putih, reflek caha"a '=+.

#erforasi '=+ sentral, aktif, reflek caha"a '-+.

idung

Rin!sk!pi anteri!r Mukosa hidung !eptum Konka inferior dan media

"a#um nasi kanan >iperemi '=+, sekret '=+ mukus purulen, massa '-+. 0eviasi '-+, dislokasi '-+. /dema '=+, hiperemi '=+.

"a#um nasi kiri >iperemi '=+, sekret '=+ mukus purulen, massa '-+. 0eviasi '-+, dislokasi '-+. /dema '=+, hiperemi '=+.

Meatus inferior dan media

!ekret '=+, polip '-+

!ekret '=+, polip '-+.

Tengg!r!kan

Keterangan Mukosa Tonsil #embesaran Kelen ar :imfe6 '-+. Diagn!sis Otitis media akut stadium perforasi aurikuler sunistra et causa rhinitis kronis. Penatalaksanaan $. Antibiotik. ?isa digunakan siproflo@acin, amo@icillin, penisilin, sefotaksim, eritromisin, dan lain-lain. %. 0ekongestan. Obat dekongestan "ang biasa digunakan antara lain pseudoefedrin, efedrin, o@"metaAolin, fenilpropanolamin, dan @"lometaAolin. ). Antihistamin. 9enis antihistamin misaln"a :oratadin, terfenidin, klofeniramin, dipenhidramin, dan lain-lain. B. Kortikosteroid, misaln"a budesonid, metil prednisolon, de@ametason, dan prednison. >iperemi '=+, edema '-+. T$-T$.

TIN$AUAN PUSTAKA Definisi

Otitis media akut ialah peradangan telinga tengah "ang mengenai sebagian atau seluruh periosteum dan ter adi dalam 4aktu kurang dari ) minggu. Eti!l!gi !umbatan pada tuba eustachius merupakan pen"ebab utama dari otitis media. #ertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu, sehingga pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah terganggu uga. !elain itu, &!#A uga merupakan salah satu faktor pen"ebab "ang paling sering. Kuman pen"ebab OMA adalah bakteri piogenik, seperti Streptococcus hemoliticus, Haemophilus Influenzae '%1-+, Staphylococcus aureus '%-+, Streptococcus Pneumoniae ').-+, Pneumococcus. #ada anak-anak, makin sering terserang &!#A, makin besar kemungkinan ter adin"a otitis media akut 'OMA+. #ada ba"i, OMA dipermudah karena tuba eustachiusn"a pendek, lebar, dan letakn"a agak horisontal. Pat!genesis Otitis media sering dia4ali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek "ang men"ebar ke telinga tengah le4at saluran /ustachius. !aat bakteri melalui saluran /ustachius, mereka dapat men"ebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga ter adi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatn"a saluran, dan datangn"a sel-sel darah putih untuk mela4an bakteri. !el-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. !ebagai hasiln"a terbentuklah nanah dalam telinga tengah. !elain itu pembengkakan gendang telinga. 9ika lendir dan nanah bertambah ban"ak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran "ang dialami umumn"a sekitar %B desibel 'bisikan halus+. 5amun cairan "ang lebih ban"ak dapat men"ebabkan gangguan pendengaran hingga B* desibel 'kisaran pembicaraan normal+. !elain itu telinga uga akan terasa n"eri. 0an "ang paling berat, cairan "ang aringan sekitar saluran /ustachius men"ebabkan lendir "ang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang

terlalu ban"ak tersebut akhirn"a dapat merobek gendang telinga karena tekanann"a. OMA dapat berkembang men adi otitis media supuratif kronis apabila ge ala berlangsung lebih dari % bulan, hal ini berkaitan dengan beberapa faktor antara lain higiene, terapi "ang terlambat, pengobatan "ang tidak adekuat, dan da"a tahan tubuh "ang kurang baik. OMA memiliki beberapa stadium klinis antara lain6 $. !tadium oklusi tuba eustachius a. Terdapat gambaran retraksi membran timpani. b. Membran timpani ber4arna normal atau keruh pucat. c. !ukar dibedakan dengan otitis media serosa virus. %. !tadium hiperemis a. #embuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpani. b. !ekret "ang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat "ang serosa sehingga sukar terlihat. ). !tadium supurasi a. Membran timpani menon ol ke arah luar. b. !el epitel superfisila hancur. c. Terbentuk eksudat purulen di kavum timpani. d. #asien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta n"eri di telinga tambah hebat. B. !tadium perforasi a. Membran timpani ruptur. b. Keluar nanah dari telinga tengah. c. #asien lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur n"en"ak. *. !tadium resolusi a. ?ila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali. b. ?ila ter adi perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengering. c. 2esolusi dapat ter adi tanpa pengobatan bila virulensi rendah dan da"a tahan tubuh baik. Diagn!sis

#ada anak, keluhan utama adalah rasa n"eri di dalam telinga dan suhu tubuh tinggi serta ada ri4a"at batuk pilek sebelumn"a. Anak uga gelisah, sulit tidur, tiba-tiba men erit 4aktu tidur, diare, ke ang-ke ang, dan kadang-kadang anak memegang telinga "ang sakit. ?ila ter adi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun, dan anak tertidur tenang. #ada anak "ang lebih besar atau de4asa, selain rasa n"eri terdapat pula gangguan pendengaran dan rasa penuh dalam telinga. 0iagnosis terhadap OMA tidak sulit, dengan melihat ge ala klinis dan keadaan membran timpani biasan"a diagnosis sudah dapat ditegakkan. #enilaian membran timpani dapat dilihat melalui pemeriksaan lampu kepala dan otoskopi. #erforasi "ang terdapat pada membran timpani bermacam-macam, antara lain perforasi sentral, marginal, atik, subtotal, dan total. Penatalaksanaan Terapi OMA tergantung pada stadiumn"a. #ada stadium oklusi, tu uan terapi dikhususkan untuk membuka kembali tuba eustachius. 0iberikan obat tetes hidung >Cl efedrin ,,*- dalam larutan fisiologik untuk anak 3$% thn dan >Cl efedrin $- dalam larutan fisiologik untuk anak "ang berumur D$% thn atau de4asa.. selain itu, sumber infeksi uga harus diobati dengan memberikan antibiotik. #ada stadium presupurasi, diberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan analgesik. ?ila membran timpani sudah hiperemi difus, sebaikn"a dilakukan miringotomi. Antibiotik "ang diberikan ialah penisilin atau eritromisin. 9ika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klavunalat atau sefalosporin. Untuk terapi a4al diberikan penisilin &M agar konsentrasin"a adekuat di dalam darah. Antibiotik diberikan minimal selama 1 hari. #ada anak diberikan ampisilin B@*,-$,, mgEKg??, amoksisilin B@B, mgEKg??Ehari, atau eritromisin B@B, mgEkg??Ehari. #engobatan stadium supurasi selain antibiotik, pasien harus diru uk untuk dilakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh. !elain itu, analgesik uga perlu diberikan agar n"eri dapat berkurang. #ada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga > %O% )- selama )-* hari serta antibiotik "ang adekuat sampai ) minggu.

!tadium resolusi biasan"a akan tampak sekret mengalir keluar. #ada keadaan ini dapat dilan utkan antibiotik sampai ) minggu, namun bila masih keluar sekret diduga telah ter adi mastoiditis. K!mplikasi !ebelum ada antibiotik, komplikasi paling sering pada OMA ialah abses subperiosteal sampai komplikasi "ang berat seperti meningitis dan abses otak. Otitis media "ang tidak diatasi uga dapat men"ebabkan kehilangan pendengaran permanen. Pen%egahan ?eberapa hal "ang tampakn"a dapat mengurangi risiko OMA adalah6 $. #encegahan &!#A pada ba"i dan anak-anak. %. #emberian A!& minimal selama ( bulan. ). #enghindaran pemberian susu di botol saat anak berbaring. B. #enghindaran pa anan terhadap asap rokok. ?erenang kemungkinan besar tidak meningkatkan risiko OMA. Diskusi Otitis media merupakan suatu peradangan pada telingah tengah. Otitis dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaran"a "ang paling sering ialah sumbatan tuba eustachius akibat infeksi. !elain itu, otitis media dapat uga merupakan suatu komplikasi akibat pen"akit lain misaln"a rhinitis, sinusitis, faringitis, otitis eksterna, dan lain-lain. Fe ala "ang sering ditimbulkan pada otitis media biasan"a ialah rasa n"eri, pendengaran berkurang, demam, pusing, uga kadang disertai mendengar suara dengung 'tinitus+. #ada kasus di atas, pasien mengalami ge ala n"eri pada telinga kiri se ak ) hari, "ang disertai dengan batuk pilek berulang se ak lama. #asien uga mengeluhkan adan"a keluar cairan ernih dari telinga kirin"a. Untuk menegakkan diagnosis otitis media, perlu dilakukan pemeriksaan otoskopi. 0itemukan adan"a perforasi sentral pada membran telinga kiri "ang disertai adan"a pengeluaran cairan. Kemungkinan stadium otitis median"a ialah stadium perforasi.

#en"ebab "ang mungkin sebagai pencetus otitis media pada pasien di atas ialah rhinitis "ang sudah lama dialami. #asien mengalami batuk pilek sudah lama. 0ari pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan konka nasalis inferior mengalami edema < hiperemi "ang disertai adan"a cairan mukus purulen. Kemungkinan pasien mengalami rhinitis kronis. !ehingga dapat disimpulkan bah4a pen"ebab dari otitis median"a ialah komplikasi dari rhinitis kronis. #engobatan "ang diberikan pada pasien di atas ialah pemberian antibiotik '?ellamo@ sirup+, kortikosteroid '!omerol+, analgesik, antihistamin '!albutamol+, dan dekongestan ':apifed+. Kemudian pasien diminta untuk kontrol lagi $ minggu ika ge ala tidak hilang. DA&TAR PUSTAKA Anonim. %,,.. Otitis Media Akut. Accessed6 http://www.nlm.nih. o!/medlineplus/ency/ima epa es/"#$%.htm. 2evai, Kr"stal et al. %,,1. Incidence of Acute Otitis Media and Sinusitis &omplicatin 'pper (espiratory )ract Infection: )he *ffect of A e. #/0&AT2&C! Gol. $$; 5o. ( 9une %,,1, pp. e$B,.-e$B$%. Moses, !cott. %,,.. Otitis Media. Accessed6 444.fpnotebook.com. 0 aafar, HA. %,,(. +elainan )elin a )en ah. 0alam6 Telinga >idung Tenggorokan, cetakan ke-*. ?alai #enerbit FKU&. 9akarta.

Anda mungkin juga menyukai