Anda di halaman 1dari 2

Kami mengamati insiden tertinggi kematian akibat AAI terjadi pada tahun 2004.

Sulit untuk menemukan alasan yang tepat yang mendasari hal ini. Namun, kami menduga terdapat beberapa faktor pemicu, secara bersama-sama dapat meningkatkan BAC dan angka kematian akibat AAI. Pertama, terdapat penurunan status sosial seluruh penduduk pada tahun 2004 yang disebabkan persyaratan ekonomi negara secara diktator ditentukan oleh Perjanjian Maastricht, ini terjadi sebelum Slowakia memasuki Eropa Union. Dengan demikian, dukungan sosial dari negara sangat terbatas. Kedua, alasan juga bisa karena "terbukanya" akses ke arah gaya hidup barat yang menjadi jauh lebih mudah diikuti pada tahun 2005. Akhirnya, UDZS ( Health Care Surveillance Authority ) didirikan pada tahun 2004 di Slowakia. Lembaga ini mengontrol kualitas kesehatan dan kegiatan penyedia layanan kesehatan, sehingga banyak tenaga kesehatan yang ikut serta menangani masalah kematian dan secara tidak langsung meningkatkan angka otopsi, karena mereka takut akan konsekuensi

tehadap kematian yang tidak dilakukan otopsi. KESIMPULAN Status wanita dalam masyarakat saat ini telah mengalami perubahan signifikan, wanita memiliki kebebasan moral dan ekonomi yang lebih besar. Peningkatan konsumsi alkohol oleh wanita merupakan hasil dari emansipasi wanita. Dapat dipahami bahwa, dalam kasus kematian akibat keracunan alkohol (intoksikasi), anggota keluarga dekat atau tetangga mencoba menutupi dan menganggap fakta ini merupakan masalah kecil. Alasan utama mengapa evaluasi terhadap fitur spesifik penyalahgunaan alkohol pada perempuan terhambat karena kurang tersedia informasi tentang kematianakibat intoksikasi alkohol. Namun demikian, berdasarkan analisis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa alkoholisme pada wanita memiliki fitur spesifik, sehingga dapat diidentifikasi dan pemberian nama terhadap fitur tersebut. Perbedaan angka kematian wanita akibat AAI di wilayah Slovakia berhenti pada tahun 2005 dimana hal ini berhubungan dengan stabilisasi ekonomi penduduk negara postcommunist ketika bergabung dengan Uni Eropa. Namun, fakta ini harus dilihat lagi karena mungkin data dari tahun 2005 hanya sedikit saja dan tidak ada analisis tahun selanjutnya . Dari semua kematian wanita yang disebabkan oleh keracunan alkohol, 98 % terjadi di rumah, hal ini disebabkan karena tren yang berlaku dimana perempuan yang minum di depan umum tidak diterima secara sosial.

Masalah alkoholisme perempuan masih dalam "zona abu-abu". Penelitian ini memiliki sebuah kelompok dimana diikuti oleh wanita berusia 41 -50- tahun yang berada dalam risiko terbesar konsekuensi letal dan Intoksikasi alkohol akut . Bagaimanapun, sedikitnya kasus dan kurangnya populasi dalam penelitian kami merupakan keterbatasan dalam membuat kesimpulan. Di antara perempuan yang meninggal akibat AAI didapatkan konsentrasi alkohol dalam darah sama atau lebih dari 2 g/ kg, sebanyak 12 % wanita-wanita ini meninggal akibat kekerasan yang dilakukan terhadap mereka, sehingga dapat menunjukkan bahwa adanya korelasi antara penyalahgunaan alkohol dan kekerasan terhadap perempuan. Oleh karena itu, berdasarkan data yang diambil dari penelitian kami, yang mewakili satu dari studi-studi yang lebih besar lainya dalam hal evaluasi mortalitas wanita dengan kematian akibat intoksikasi alkohol, kita bisa menyimpulkan bahwa pengetahuan yang tepat mengenai detail spesifik perempuan yang mengkonsumsi alkohol merupakan langkah penting dalam usaha untuk membalikkan kecenderungan terjadinya peningkatan intoksikasi alkohol sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat intoksikasi alkohol akut.

Anda mungkin juga menyukai