Next Blog
Create Blog
Sign In
In my Mind...
"Hidup adalah bergerak karena itu bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup". So life must go on... :)
Profil
Shofiyatu Al Mukarromah (shopay) | Surakarta, 1004-93 | Freak, Abnormal, sometimes Indigo, Merdaisme hoho | ME=ART+NATURE | Geography UMS'11 | Be a good or bad guys? yeah its a choice...:) Lihat profil lengkapku
jam
Data hujan yang tercatat disetiap stasiun penakar hujan adalah tinggi hujan disekitar stasiun tersebut atau disebut sebagai Point Rainfall. Karena stasiun penakar hujan tersebar di daerah aliran maka akan banyak data tinggi hujan yang diperoleh yang besarnya tidak sama. Didalam analisa hidrologi diperlukan data hujan rata-rata di daerah aliran (Catchment Area) yang kadang-kadang dihubungkan dengan besarnya aliran yang terjadi. Data curah hujan siap dipakai (sebagai hujan terpusat) untuk beberapa stasiun/pos dapat juga diambil dari: Buku publikasi data hujan di Indonesia BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Buku publikasi data hujan untuk pos hujan yang didirikan oleh beberapa instansi pemerintahan.misalnya Pertanian (BPP) dan PU (PSDA) Untuk suatu lokasi bangunan air, dipilih/ditentukan sejumlah pos pengamatan hujan yang mempengaruhi sirkulasi air di situ (sebagai infut dari sistem wilayah sirkulasi air). Dalam analisis hujan daerah, dipilih jenis datanya, sesuai dengan tujuan perencanaan
Viewer... :) 1,028
Pengikut
(kebutuhan datanya), misalnya : untuk rencana banjir dibutuhkan hujan maksimum Join this site dengan intervaltertentu untuk perencanaan penggunaan air (air tanah/permukaan) w ith Google Friend Connect dibutuhkan hujan rata-rata, minimum. Members (6) Ada tiga metode yang dipakai untuk menentukan ketinggian hujan rata-rata (Average depth of rainfall) dari suatu daerah dengan menggunakan data-data stasiun pengamatan: 1. Metode Arithmatic/rata-rata aljabar Already a member? Sign in Metode ini dipakai untuk daerah-daerah datar dengan pos pengamatan hujan tersebar merata, an masing-masing pos mempunyai hasil pengamatan yang tidak jauh berbeda 4 O ct 13, 01:14 P M dengan hasil rata-ratanya. Hana Chaca: Good day, Caranya: great website as mine, have Membagi rata pengukuran pada semua pos hujan terhadap sejumlah stasiun dalam time to visit mine? we can exchange!. daerah aliran yang bersangkutan. 2 A ug 13, 03:33 P M rahma cantik: mbaaak kok ra Rumus:
diupdet??
27 Jul 13, 01:52 P M
Dimana:Pr = Tinggi ujan rata-rata. P1, P2, P3, P4, Pn = Tinggi hujan pada tiap stasiun pengamatan. n = Jumlah stasiun pengamatan. 2. Metode Poligon Thiessen (Thiessen Polygon Method) Metode ini bisa digunakan untuk daerah-daerah dimana distribusi dari pengamatan hujan tidak tersebar merata. Hasilnya lebih teliti. Caranya: Stasiun pengamatan digambarkan peta, dan ditarik garis hubung masing-masing stasiun. Garis bagi tegak lurus dari garis hubung tersebut membentuk poligon-poligon mengelilingi tiap-tiapstasiun, hindari bentuk poligon segi tiga tumpul. Sisi-sisi tiap poligon merupakan batas-batas daerah pngamatan hujan yang bersangkutan. Hitung luas wilayah tiap poligon yang terdapat di dalam DAS dan luas DAS seluruhnya. Dengan planimeter atau metode grid, dan luas tiap poligon dinyatakan sebagai persentase dari luas DAS seluruhnya. Faktor bobot dalam menghitung rata-rata daerah di dapat dengan mengalikan presipitasi tiap stasiun pengamatan dikalikan dengan persentase luas daerah yang bersangkutan. Rumus:
Maria Lee: Hi, There very good look and love you blog visit me too..
5 M ay 13, 08:03 A M
message
Fish
Dimana: Pr = Tinggi hujan rata-rata. P1, P2, P3, P4, Pn = Tinggi hujan tiap pos hujan. A1, A2, A3, A4, An = Luas wilayah tiap pos hujan. A total = Luas wilayah total dari semua pos hujan.
3. Metode Isohyet (Ishohyetal Method) Metode ini dipakai untuk menentukan hujan rata-rata pada daerah bargunung dan sebaran stasiun/pos pengamatan yang tidak merata. Hasilnya lebih teliti dibandingkan dengan metode sebelumnya. Caranya: Lokasi dan stasiun-stasiun pengamatan hujan digambar pada peta berikut nilai urah hujannya. Gambar kontur-kontur untuk presipitasi yang sama (isohyet). Cari harga rata-rata presipitasi untuk sub daerah yang terletak antara dua isohyet berikut luas sub daerah tersebut diatas. Untuk tiap sub daerah dihitung volume presipitasi sebagai perkalian presipitasi rataratanya terhadap sub daerah (netto). Rumus:
Dimana: Pr = Tinggi hujan rata-rata. P1, P2, P3, Pn = Tinggi hujan antara garis isohye. A1, A2, A3, An = Luas wilayah antara garis isohyet. A total = Luas wilayah total pos hujan.
Sebelumnya minta maaf Ngopi dari blog tetangga (http://bonegeographical.blogspot.com/2010/05/curah-hujan-rara-rata.html), dan terimakasi Semoga bermanfaat, amien... :)
Diposkan oleh Shopay Akira Label: Ay o Kuliah... di 09.42
+1 Rekomendasikan ini di Google
Google Account
Publikasikan
Pratinjau
Beranda
Posting Lama
Blog Archive
2013 (6) 2012 (18) Desember (5) November (4) Hidrometeorologi: Curah Hujan Rata-rata 5% dari 100%.... Cinta atau... Kerutan keluh dan Senyum kemenangan.... :) Oktober (8) September (1)
Label..
About me... (4) All about us... (2) Ayo Kuliah... (2) Karya tak sempurna... (11) Tragedi Perkuliahan... (2) Umum... (3)