keterbatasan lahan tempat tinggal, kerusakan lingkungan, tingginya angka kriminalitas. Kekhawatiran ini wajar, karena saat ini saja kita masih diterpa persoalan kenaikan harga cabai, bawang, daging sapi, daging ayam, dan sembako lainnya. Tingginya tingkat konsumsi semakin sulit teratasi ketika jumlah penduduk melambung, sedangkan ketersediaan pangan sangat terbatas. Lalu, apa yang menjadi persoalan kampanye KB selama ini? Permasalahan pertama adalah, luas wilayah Indonesia yang secara geografis terbentang dari satu pulau ke pulau yang lain. Kedua, penerapan kebijakan otonomi daerah, karena masing-masing kepala daerah punya arah yang berbeda dengan program KB. Sarana-prasarana penunjang pemakaian KB, seperti klinik kesehatan, menjadi tidak optimal. Timpangnya pendapatan satu daerah dengan daerah yang lain jelas membuat pembangunan sarana kesehatan juga terhadang. Belum lagi ketersediaan tenaga dokter atau bidan. Di daerah makmur bisa jadi akan memiliki banyak klinik, dokter, dan bidan. Kondisi sebaliknya terjadi di daerah minus. Padahal, klinik-klinik inilah yang menjadi ujung tombak sosialisasi agar masyarakat disiplin memakai alat-alat KB. Selain itu, ada kendala banyak peraturan daerah (perda) yang masih mencantumkan setiap pelayanan alat kontrasepsi dipungut biaya. Ini tidak bisa diubah kecuali perdanya diubah. Padahal, kita semua berharap semua pelayanan alat kontrasepsi ini gratis, toh ini membantu program nasional. Masalah seputar otonomi daerah tersebut, ditambah dengan tingginya angka drop out (DO) atau putus pemakaian kontrasepsi. Sebagai gambaran angka DO untuk produk kontrasepsi berjenis injeksi saja hingga mencapai 40%, padahal kami berharap hanya 20%. Tingginya angka DO tersebut juga berkorelasidengankondisi infrastruktur kesehatan di daerah. Kalau jarak antara klinik dengan rumah warga terlalu jauh, jelas tingkat kedisiplinan penggunaan alat kontrasepsi akan menurun. Biaya ber-KB menjadi tidak ekonomis. Cara mengatasinya Membantu kampanye dengan menyediakan alat kontrasepsi per bulan gratis di suatu daerah terpencil secara bergerak (mobile), sedangkan warga memakai pil dan suntik yang sifatnya temporer hanya beberapa bulan, maka bulan depan warga DO, karena ketiadaan layanan. MKJP adalah penggunaan alat-alat kontrasepsi yang bisa bermanfaat untuk jangka panjang. Kontrasepsi pada MKJP rata-rata efektif 37 tahun. Berbeda dengan kontrasepsi jangka pendek yang sifatnya hanya bertahan beberapa hari atau bulan. Sekadar informasi, alat kontrasepsi berdasarkan waktunya ada dua jenis, yakni kontrasepsi jangka panjang, dan kontrasepsi jangka pendek. Kontrasepsi jangka pendek contohnya pil, dan suntikan. Sedangkan yang jangka panjang yakni, implan dan intra-uterine device (IUD). Berbeda dengan pil dan suntik, implan, dan IUD tingkat kegagalannya tidak lebih dari 1% tiap 100 wanita yang memakai. Untuk implan, tingkat kegagalan hanya sebesar 0,05% per 100 wanita. Bandingkan dengan tingkat kegagalan pil dan suntik yang bisa mencapai 910%. Strategi penggunaan MKJP ini jelas akan mengatasi hambatan geografis dan beragamnya kebijakan otonomi daerah. Contoh, walaupun hanya mengandalkan satu klinik di satu kawasan, mungkin jauh dari tempat tinggal warga lain, namun warga hanya sekali datang dan mungkin beru kembali lagi tujuh tahun kemudian. Memang, kadang-kadang ada perasaan malu para perempuan dalam memasang IUD. Proses pemasangan itu dianggap suatu yang privasi. Jadi walaupun itu dilakukan oleh bidan, kalau tidak perlu banget biasanya para perempuan enggan. Karena itu, tampaknya memang implan saat ini menjadi pilihan yang terbaik. Dengan menggunakan MKJP maka akan mengurangi tingkat DO serta mengurangi faktor
kegagalan kontrasepsi, menekan TFR dan mengurangi jumlah penduduk, dan menghindari risiko masalah-masalah ekonomi dan sosial masyarakat. Dan yang pasti, program KB dua anak cukup akan tercapai. Saat ini untuk mencapai citacita itu, BKKBN punya langkah konkret untuk memperkenalkan MPJP. Sejak 2012, kami berikan implan dan IUD secara gratis di mana pun. Baik di pelayanan kesehatan publik maupun di swasta kami gratiskan. Pemerintah punya dana untuk pengadaan implan sebesar Rp200 miliar pada 2013. Masalah kependudukan adalah tanggung jawab bersama. Harus ada integrasi satu kebijakan dengan yang lainnya. Tahun depan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pelayanan KB masuk dalam layanan dasar.
Solusinya a. Perencanaan, pengaturan, dan pembatasan kelahiran (dengan KB) untuk menekan jumlah penduduk. b. Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup yang baik melalui sekolah, kursus-kursus, dan perkumpulan lainnya untuk menampung tenaga kerja. c. Meratakan persebaran penduduk dengan mengadakan transmigrasi dan melaksanakan pembangunan desa untuk membendung arus urbanisasi dan terkonsentrasinya penduduk di suatu daerah. d. Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan perumahan. e.Perluasan industrialisasi, baik ringan maupun berat. f. Perencanaan penggunaan tanah untuk pertanian, pembangunan, dan permukiman dengan tetap memperhatikan kelestariannya supaya tidak merugikan kehidupan manusia di sekitarnya. g. Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian agar produksi pangan dan produksi hasil pertanian lainnya meningkat. h. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersahabat dengan lingkungan untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia. Sumber : 1. http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/pertumbuhan-penduduk-indonesia.html 2. http://nasional.sindonews.com/read/2013/09/26/18/787552/pertumbuhan-penduduksudah-lampu-merah
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik /negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. 1. Jenis-jenis Migrasi Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu : Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran 2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant 3. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut : 1. Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi 2. Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 3. Ingin mencari pengalaman di kota 4. Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya
aktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi Secara umum factor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi adalah sebagai berikut :
1. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru 2. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya 3. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok 4. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis 5. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris
6. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA 7. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Sumber : http://ips-abi.blogspot.com/2012/10/migrasi-penduduk.html
dengan Hakim Anggota Sdr. Agustina Dyah, SH., Sdr. CH. Retno Damayanti, SH. Saat ini Samuri telah mengadukan hal tersebut kepada Komnas HAM dan Komisi Yudisial RI. Diah Sasanawati, Corporate Communications Manager PT Holcim Indonesia Tbk, dalam keterangan persnya, menegaskan bahwa Samuri memang bersalah melanggar tata tertib kerja perusahaan yang diatur dalam perjanjian kerja bersama. Diah mengacu pada Berita Acara saat Samuri ditangkap oleh satpam perusahaan pada Januari 2012 lalu, yang berisi pengakuan Samuri soal pencurian bola-bola besi. Sedangkan untuk pencurian HP dan dompet, manajemen PT Holcim tidak mengetahuinya dan tidak ikut campur dalam proses hukum di persidangan karena bukan kewenangannya. Proses pengaduan Samuri di Komisi Yudisial saat ini telah selesai melakukan pemeriksaan terhadap Hakim PN Cibinong yang diadukan, kemudian dianalisis dan akan dibawa ke pleno. Sedangkan PT. Holcim telah dipanggil oleh Komnas HAM untuk mendapatkan klarifikasi terkait pengaduan Samuri. Komnas HAM juga telah mengirimkan surat kepada Komisi Yudisial dan Badan Pengawasan MA RI untuk segera menindaklanjuti pengaduan Hakim PN Cibinong untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangannya kasus tersebut. Komentar : Menurut saya hakim tersebut telah salah menfonis bapak samuri, ini mungkin disebabkan kekurang mengertinya hakim tersebut terhadap hukum. Mungkin hakim tersebut merasa bahwa kasus yang sebenarnya dialami bapak samuri terlalu biasa jadi hakim tersebut membuat pernyataan yang salah. seharusnya hakim tersebut harus diselediki lebih lanjut mengapa tuntutan yang diberikan kepada bapak samuri tidak sesuai dengan tindak kejahatan yang dilakukan (mencuri bola besi bekas),atau ada oknum atau orang lain yang menyebabkan hakim tersebut membuat tuntutan yang tidak benar. Hal ini harus segera diatasi agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini, kasus ini sudah terlalu sering terjadi apalagi terhadap orang miskin dan kaya. Sumber : 1. http://pemahamantentanghakasasimanusia.blogspot.com/ 2. http://www.komnasham.go.id/profil-3/pelanggaran-ham/603-karena-bola-besi-bekassamuri-di-pecat-holcim-setelah-22-tahun-bekerja