Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN FOME Berkas Keluarga Binaan

Dosen Pembimbing: Dr. Erly, Sp.MK

oleh:

KELOMPOK 8 B
DIAN RAHMA KASIR 0910312056

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2011

DAFTAR ISI

I. BERKAS KELUARGA BINAAN

II. PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

III. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KESEHATAN

IV. 5 LANGKAH PENCEGAHAN PENYAKIT

V. METODE DAN INSTRUMEN PROMOSI KESEHATAN VI. KESIMPULAN VII. SARAN

I. BERKAS KELUARGA BINAAN Nama Pembina : Rosi Oktarina (BP: 0910312082) Dian (BP: 0910312056) Data Demografi Keluarga: Nama Kepala Keluarga Alamat : Pak Zainal, Umur 33 Tahun. : JL. Anak Aia, RT : 02, RW : 08, Kelurahan Batipuh Panjang Anggota Keluarga No 1 Nama Zainal : Pendidikan SD Pekerjaan Jualan Miso & Ngojek (sebagai pekerjaan sampingan) Ibu Rumah Tangga Petani Sawah Garapan & Keluarga Ibu Rumah Tangga -

Kedudukan Gender Umur dalam Keluarga Suami (kepala L 33 Thn keluarga )

2 3 4 5 6

Welnita Wahyu Riska Ferdy Fendiadi

Istri Anak ke- 1 Anak ke-2 Anak ke-3 Suami (Keluarga ke-2) Istri Anak ke-1 Anak ke-2

P L P L L

31 Thn 8 Thn 6 Thn 3 Thn 29 Thn

SMP SD TK SD

7 8 9

Detrianti Anisa Dina

P P P

29 Thn

SD

5 Thn SD 2 Bln (Anggota keluarga baru)

Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga Faktor Pelayanan Kesehatan Kesimpulan Pembina untuk Faktor Pelayanan Kesehatan Pusat pelayanan kesehatan Bidan, Puskesmas, dan Praktik Keluarga lebih memilih ke yang digunakan oleh Dokter Umum Bidan . Faktor Keterangan

keluarga Cara mencapai pusat Bidan Jalan kaki (letaknya pelayanan kesehatan di depan rumah) tersebut Puskesmas naik ojek (di Daerah Gesang, Aia Dingin) Praktik dokter umum naik ojek (jaraknya 1,5 km) Tarif pelayanan kesehatan Bidan terjangkau tersebut dirasakan Puskesmas terjangkau Praktik dokter umum mahal

Salah satu faktor yang menyebabkan keluarga ini memilih ke bidan adalah karena jaraknya yang sangat dekat.

Kualitas kesehatan dirasakan

Bidan dan puskesmas samasama terjangkau, tapi keluarga merasa obat yang diperoleh di puskesmas kurang memuaskan ditambah jaraknya yang jauh. pelayanan Bidan baik Kualitas yang dirasakan oleh tersebut Puskesmas tidak keluarga ini dari masingmemuaskan masing pelayanan Praktik dokter umum baik kesehatan tersebut menambah alasan mereka untuk lebih memilih ke bidan di banding yang lain.

Lingkungan Tempat Tinggal Kepemilikan rumah : Rumah orang tua Daerah perumahan : Berjauhan Karakteristik Rumah dan Lingkungan

Kesimpulan Pembina Untuk Lingkungan Tempat Tinggal Luas rumah : 6 9 m Kepedulian keluaga ini Jumlah orang dalam satu rumah :11 orang(8 orang terhadap lingkungan tempat tinggalnya sendiri masih menetap, 3 orang hanya menginap di malam hari) sangat kurang. Luas halaman rumah :12 m Tidak bertingkat Lantai rumah terbuat dari : semen, tetapi dapur masih dari tanah. Dinding rumah dari : kombinasi papan dan tembok. Penerangan di dalam rumah : kurang baik, walaupun jendela ada. Ventilasi :keadaan rumah lembab,bantuan ventilasi berupa kipas angin. Kebersihan di dalam rumah : sangat buruk Tata letak barang dalam rumah : sangat buruk

II. PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA Skoring kemampuan penyelesaian maslah dalam keluarga binaan FOME 2011 No . Masalah Sko r awa l Upaya Penyelesaian Resume Hasil Akhir Perbaikan Skor akhir

Fungsi biologis Anak pertama Pak Zainal 2 mengalami keterlambatan pertumbuhan semenjak terkena demam tinggi pada umur 3 bulan. Hal ini membuat anak ini mudah terserang penyakit dan membutuhkan perhatian lebih. Tidak hanya itu, sampai sekarang pun demam tingginya anak ini masih sering kambuh karena tidak rutin obatnya (hanya saat kambuh). Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan a. Pendapatan keluarga 2 yang rendah b. Pendapatan keluarga 2 yang tidak tetap

Edukasi mengenai penyakit dan pencegahannya. Anjuran untuk pengobatan rutin.

3 Pemberian edukasi terselenggara Pengobatan tidak dilakukan secara rutin, hanya jika kambuh saja.

a. Motivasi untuk a. Isti KK berniat 3 menembah memanfaatka penghasilan n waktu luang dengan untuk memanfaatkan memperoleh waktu luang. penghasilan b. Motivasi tambahan. mengenai b. Belum ada 2 perlunya perubahan. tabungan mengingat pendapatan yang tidak tetap tersebut. a. Edukasi mengenai kesehatan pribadi dan lingkungan b. Edukasi dan motivasi untuk memeriksakan a. Keluarga mulai 4 membiasakan cuci tangan sebelum makan, menggunakan alas kaki bila keluar rumah,

Faktor perilaku kesehatan keluarga 3 a. Kebersihan pribadi dan lingkungan kurang 3 b. Berobat jika ada keluhan yang berat

kesehatan berkala karena adanya risiko untuk terjadi kekambuhan

dan ayam sudah tidak keluar masuk rumah dengan bebas lagi. b. Keluarga 3 masih memeriksakan kesehatan bila ada keluhan saja. a. Jendela dan pintu rumah sudah dibuka pada siang hari, ventilasi dan penerangan rumah membaik. b. Pakaian masih ditumpuk tapi tidak di sembarang tempat lagi (di kamar misalnya). c. Sarang labalaba di atap rumah bagian dalam tetap dibiarkan begitu saja. d. Dapur terlihat rapi dan bersih. e. Lantai rumah dan perabotan masih berdebu. 4

Lingkungan rumah a. Ventilasi dan penerangan di dalam rumah kurang b. Banyak pakaian ditumpuk dan digantung di sembarang tempat c. Banyak sarang laba-laba di atap rumah yang dibiarkan begitu saja d. Dapur yang tidak tertata rapi dan tidak bersih e. Debu dilantai, meja, dan perabot rumah lainnya

2 2

2 2

a. Memperbaiki ventilasi dan penerangan rumah dengan membuka jendela dan pintu rumah pada siang hari. b. Edukasi untuk melipat dengan rapi pakaian yang menumpuk tersebut, dan memisahkan mana yang kotor dengan yang bersihnya. c. Edukasi untuk menjaga kebersihan atap rumah bagian dalam, paling tidak seminggu sekali dibersihkan. d. Edukasi dan motivasi untuk menata tata letak di dapur dan menjaga kebersihannya. e. Edukasi dan motivasi untuk membersihkan lantai dan

4 2

perabot rumah dari debu. 5 Sumber air bersih, MCK(Mandi, Cuci, Kakus), Aliran air, dan pembuangan sampah a. Air sumur sangat kotor karena tanah di daerah tersebut tanah liat, sehingga seharusnya air tersebut tidak layak untuk digunakan b. Bibir sumur tidak tinggi, memungkinkan masuknya kembali percikan air yang digunakan c. Sumber air bersih untuk minum dari gunung yang lumayan jauh jaraknya dari rumah keluarga ini d. Air pembuangan tergenang begitu sja di pekarangan rumah e. Sampah menumpuk di salah satu sudut perkarangan rumah f. Kakus jauh dari rumah.

a. Edukasi tentang pentingnya air bersih, kalau pun sumber air sari sumurnya kotor, bisa di saring supaya jernih. b. Edukasi dan motivasi untuk meninggikan bibir sumur supaya air yang sudah dipakai tidak masuk kembali. c. Edukasi dan motivasi untuk mengajukan permohonan pembuatan pompa air bersih kepada pemerintah setempat d. Edukasi dan motivasi tentang bahaya air yang tergenang dan membuat saluran pembuangan air. e. Edukasi dan motivasi untuk mengolah sampah sesuai prosedur, tidak ditumpuk begitu saja. f. Edukasi dan motivasi untuk membuat kakus darurat di rumah.

a. Keluarga sudah melakukan penyaringan terhadap air sumurnya sebelum digunakan, sehingga lebih layak untuk dipakai. b. Bibir sumur masih tetap rendah. c. Belum ada rencana untuk mengajukan permohonan, berhubung dana untuk pembuatan pompa air bersih itu sangat mahal. d. Masih ada genangan air. e. Sampah tidak dibiarkan menumpuk terlalu lama, melainkan langsung dibakar. f. Kakus masih jau dari rumah.

2 4

Faktor

akses

terhadap

pelayanan kesehatan a. Keluarga ini lebih 3 memilih berobat ke bidan dibanding pelayanan kesehatan lain yang tersedia di sana b. Posyandu di daerah 3 keluarga ini tidak menetap, jadi untuk pelayanan kesehatan balita/anak-anaknya seperti imunisasi tidak rutin dilakukan, justru sangat jarang 3 c. Jarak ke puskesmasnya jauh, butuh biaya transportasi, dan pelayanan yang didapat kurang memuaskan bagi keluarga ini.

a. Edukasi dan motivasi untuk memilih berobat rutin ke puskemas, mengingat di puskesmas itu tersedia dokter dan layanan pengobatan yang relatif terjangkau serta gratis untuk masyarakat miskin. b. Edukasi dan memotivasi untuk langsung menuju puskesmas saja bila posyandu tidak ada, atau langsung mengajukan keluhan tidak rutinnya posyandu kepada pemerintah setempat. c. Edukasi dan memotivasi untuk lebih mempertimbang kan untuk ke puskesmas saja walau terkadang butuh biaya untuk naik ojek ke sana, dan dengan memanfaatkan motor yang ada.

a. Keluarga 3 masih memilih untuk berobat ke bidan. b. Keluarga 3 masih memilih menunggu kedatangan posyandu yang tidak rutin dibanding langsunbg ke puskesmas. 3 c. Keluarga masih tetap jarang ke puskesmas.

Total skor Rata rata skor

45/19

45 2,4

58/.19

58 3,05

Klasifikasi skor kemampuan menyelesaikan masalah:

Skor 1 tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi Skor 2 keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya keinginan); penyelesaian masalah sepenuhnya dilakukan oleh provider Skor 3 keluarga mau melakukan tapi perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan, penyelasaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider Skor 4 keluarga mau melakukan tapi tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider Skor 5 dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

Mandala of Haealth
Gaya hidup : Pemenuhan kebutuhan primer menjadi prioritas utama

Perilaku kesehatan : Berobat jika hanya ada keluhan Lingkungan psikososioekonomi : - pendapatan keluarga rendah -hubungan dengan lingkungan sekitar ada yang merenggang

Pelayanan kesehatan : Jarak ke tempat pelayanan kesehatan ada yang dekat tapi ke tempat pusat pelayanan kesehatan cukup jauh Lingkungan kerja berada di dekat rumah dan sekitar bukit

Anggota keluarga ada yang memiliki penyakit yang terkadang kambuh

Lingkungan fisik : Faktor biologis : Anggota keluarga ada yang sakit Ventilasi dan penataan barang baik tapi penerangan belum cukup memadai

III. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN


Masalah kesehatan : - Kesehatan Diri dan Lingkungan - Anak pertama keluarga ini sakit demam tinggi berulang 1). Faktor Internal 1. Prilaku a. Pengetahuan Keluarga ini tidak banyak mengetahui tentang kesehatan diri dan lingkungannya. Ibu dari anak ini tidak mengetahui pentingnya pengobatan yang rutin terhadap pengobatan anak pertamanya. b. Sikap c. Tindakan Menumpuk sampah di halaman rumah, dan tidak rutin membakar sampah tersebut. Membawa anak pertamanya berobat ke praktek dokter jika penyakit anaknya kambuh. 2. umur Untuk menjagn diri dan lingkungan umur tidak berpengaruh, mengingat anggota keluarga ini cukup banyak dan selayaknya bisa menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. Anak pertama keluarga ini (Wahyu) baru berusia 8 tahun dan karena penyakitnya yang berulang anak ini menjadi semakin rentan terhadap penyakit. Keluarga ini lingkungannya. Keluarga ini lebih memilih bermalas-malasan dibanding memperhatikan kebersihan lingkungan dan rumahnya. Ibu hanya ke dokter jika hanya penyakit anaknya kambuh. cenderung tidak peduli terhadap kesehatan diri dan

3. Keturunan pada keluarga ini tidak ada yang menderita penyakit yang diturunkan

4. jenis kelamin demam tinggi berulang ini tidak saja dapat diderita oleh anak laki-laki tapi juga oleh anak perempuan. 5. pekerjaan, status perkawinan, ras pekerjaan kepala keluarga yang tidak tetap ditambah sumberpendapatan keluarga yang hanya bersumber dari kepala keluarga membuat kemampuan keluarga ini untuk berobat rutin pun juga terhambat. Untuk kesehatan diri dan lingkungan seharusnya tidak dipengaruhi oleh pekerjaan, karena walaupun pekerjaan tidak tetap, seharusnya kesehatan diri dan lingkungan tetap terjaga. 6. pola hidup pola hidup keluarga ini termasuk kategori kurang sehat.

7. pertahanan tubuh pertahanan tubuh anak pertama keluarga ini (wahyu) sangat lemah, sehingga mudah terserang penyakit di banding saudara-saudaranya.

2). Faktor Eksternal 1. Lingkungan a. Lingkungan fisik cuaca tidak terlalu panas atau dingin sumber air bersih dari gunung yang jauh jaraknya, sehingga jika terdesak menggunakan air gunung yang termasuk tidak layak digunakan. luas rumah cukup untuk ditempati seluruh anggota dan tapi sayangnya ventilasi di setiap rumah tidak baik, sehingga rumah terkesan lembab dan gelap. b. lingkungan kimia tidak ada sumber pencemaran lingkungan kimia

c. lingkungan biologis tidak ada yang menderita penyakit berhubungan dengan jamur

d. lingkungan social hubungan keluarga dan tetangga kurang baik

e. lingkungan mikrobiologis keluarga jarang menderita penyakit yang disebabkan virus

2. pelayanan kesehatan a. promotif keluarga jarang mengikuti penyuluhan yang ada di daerahnya apalagi di puskesmas terdekat b. preventif ibu menyediakan tempat sampah di dapur lebih mengawasi kegiatan anak pertamanya

c. kuratif anak pertamanya (wahyu) pernah di bawa ke dokter praktek saat penyakitnya kambuh. d. rehabilitative tidak ada tindakan rehabilitatif yang dilakukan setelah pengobatan anak pertamanya.

IV. 5 LANGKAH PENCEGAHAN PENYAKIT


1. Health Promotion Anggota keluarga memiliki media elektronik tetapi tidak digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan. Media elektronik hanya digunakan sebagai hiburan. Jadi, selama ini anggota keluarga hanya mendapatkan info tentang kesehatan melalui puskesmas terdekat, itupun mereka kurang aktif untuk mencari sendiri info tentang kesehatan di puskesmas.

2. Specific Protection Untuk perlindungan khusus dalam menjaga kesehatan anggota keluarga hanya melakukan tindakan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mandi dengan teratur dan menggunakan air yang bersih. Tetapi jika terdesak, anggota keluarga pun kadang terpaksa menggunakan sumber air yang tidak bersih.

3. Early Diagnostic and Prompt Treatment Anggota keluarga jarang memeriksakan kesehatan secara dini. Anggota keluarga hanya memeriksakan kesehatan jika ada keluhan.

4. Disability Limitation Setiap ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lainnya mengupayakan agar anggota keluarga yang sakit tersebut memperoleh pengobatan baik melalui puskesmas maupun bidan terdekat. Tetapi lebih sering dibawa berobat ke bidan akibat jarak puskesmas yang jauh kecuali untuk penyakit kejang yang dialami oleh salah satu anggota keluarga. Untuk penyakit tersebut, mereka selalu membawanya berobat ke dokter.

5. Rehabilitation

Anggota keluarga selalu mendukung anggota keluarga yang sedang sakit agar cepat sembuh dan bisa beraktivitas kembali

V. METODE DAN INSTRUMEN PROMOSI KESEHATAN Brosur mengenai pola hidup bersih dan sehat
Mendidik/Mengajarkan Anak Pola Hidup Sehat Dan Bersih Sejak Dini/Awal Mengutamakan Kesehatan Bersama Anak-anak adalah generasi penerus kita yang akan menggantikan keberadaan kita dan anak kandung adalah aset yang paling berharga ketika kita sudah tua renta nanti. Anak yang sehat umumnya akan tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat. Orang yang sehat akan memiliki banyak peluang dalam kehdupan di dunia dibandingkan dengan orang yang sakit-sakitan. Untuk itu mari kita ajarkan anak-anak kita dengan berbagai pemahaman dengan berbagai metode agar mereka dapat menjadi anak yang sehat. Mendidik anak haruslah sabar dan dilakukan dengan pendekatan yang baik dan jika perlu berikan penjelasan secara mendalam disertai dengan contoh, analogi, cerita, sejarah, gambar, audio, video, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah hal-hal dasar yang perlu kita tanamkan pada anak-anak kita agar dapat menjadi anak dengan perilaku yang sehat dan bersih : 1. Rajin Membersihkan Diri Sendiri - Mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari - Mandi dengan sikat gigi, sabunan, sampoan yang baik dan bersih - Rajin mencuci tangan dengan sabun sampai bersih - Rajin potong kuku tangan dan kaki serta membersihkannya - Memotong rambut jika sudah panjang atau tidak rapi - Menggunakan pakaian yang bersih dan rapi 2. Rajin Membersihkan Lingkungan - Ikut kerja bakti membersihkan lingkungan bersama warga sekitar - Aktif ikut piket di kelas membersihkan kebersihan sekolah - Membantu orang tua bersih-bersih rumah - Tidak membuang sampah sembarangan - Gemar membersihkan kamar tidur pribadi 3. Pola Makan Sehat - Makan makanan minuman yang bergizi - Tidak jajan sembarangan yang tidak terjamin kebersihannya / tidak higienis - Membatasi makanan ringan atau snack - Tidak makan berlebihan agar tidak obesitas - Memebekali anak untuk membedakan makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan 4. Pola Hidup Yang Sehat - Tidur secara teratur dan cukup - Olahraga yang teratur dan rutin - Menjauhi narkoba, rokok, minuman keras, dsb - Hidup sederhana tidak gelamor dan

gengsi - Rajin menabung untuk bekal di masa depan 5. Pola Pergaulan Yang Sehat - Tidak pacaran sebelum dewasa dan mapan - Memilih teman yang berkelakuan dan perilaku baik

- Tidak ikut-ikutan tawuran dan kagiatan vandalisme lain - Tidak semena-mena terhadap orang lain - Menghormati orang yang lebih tua - Menghargai sesama manusia walau berbeda ras, agama, suku, dll - Mengamalkan dan menyebarkan pengetahuan yang dimiliki

VI. KESIMPULAN
Dilihat dari segi kesehatan, keluarga ini masih belum memahami sepenuhnya kesehatan itu apa walaupun secara keseluruhan dapat digolongkan cukup. Namun, masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari keluarga ini. Misalnya, pencahayaan ruangan yang kurang, pengelolaan sampah yang tidak baik, aliran limbah yang tidak baik, penggunaan air bersih yang semestinya, serta nutrisi. Nilai positif dari keluarga ini adalah tata letak barang dan kebersihan rumah. Keluarga ini pun menyadari untuk berobat ke dokter jika sakit. Akan tetapi kendalanya adalah jarak Puskesmas yang sangat jauh dan membutuhkan biaya untuk ke sana, sementara keluarga ini mengalami masalah dalam hal ekonomi. Penghasilan yang didapatkan tidaklah tetap. Salah satu dari anggota keluarga mengalami kejang yang sering kambuh yang membuat intensitas ke dokternya tinggi. Tetapi beberapa bulan terakhir ini penyakit anaknya sudah jarang kambuh. Awalnya di rumah ini kurang kondusif karena jumlah penghuni yang sangat banyak, namun sekarang kakak yang tertua sudah membangun rumah sendiri, di sebelah rumahnya sehingga dapat mengurangi dari kapasitas isi rumah. Secara keseluruhan keluarga ini sudah bisa dikatakan cukup baik. Kesadaran untuk memelihara kesehatan yang harus ditingkatkan.

VII. SARAN
1. Peningkatan kesadaran tentang betapa pentingnya kesehatan 2. Memperhatikan masalah kesehatan mulai dari hal-hal yang sekecil apapun 3. Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan 4. Mengatur pola gizi 5. Menerapkan prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati

Anda mungkin juga menyukai