Anda di halaman 1dari 2

BAB III DISKUSI

Telah dilaporkan seorang pasien anak perempuan umur 5 tahun dengan diagnosis kerja tonsilofarigitis akut bae.c suspect infeksi. Diagnosis kerja ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Data yang diperoleh dari anamnesa yaitu demam sejak 3 hari yang lalu, panas tinggi, terus menerus, tidak menggigil, tidak berkeringat, tidak kejang, nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu, batuk ada, berdahak, dan pilek tidak ada, sesak napas tidak ada, mual ada, muntah tidak ada, nafsu makan berkurang sejak sakit, berat badan tidak naik-naik 3 bulan terakhir, nyeri saat buang air kecil tidak ada, buang air kecil biasa, riwayat berak-berak encer tidak ada, buang air besar warna dan konsistensi biasa, anak telah diberi obat penurun panas sirup yang dibeli Ibunya di toko obat, namun panas hanya turun beberapa jam kemudian naik lagi.Anak juga terdapat kontak dengan penderita batuk-batuk lama yaitu adik mamanya yang dikenal menderita penyakit Tb dan sudah mendapat pengobatan OAT selama 6 bulan 6 tahun yang lalu, tetapi belum pernah dikontrol lagi ke dokter untuk mengecek kesembuhannya. Keluarga juga belum diskrining apakah terdapat infeksi ataupun sakit tb. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bahwa anak tampak sakit sedang, tekanan darah 100/60 mmHg, napas 24 x/menit, nadi 113 x/menit, dan suhu 37 0C. Dari pemeriksaan status gizi anak didapatkan bahwa BB/TB=87,5%. Pada pemeriksaan orofaring didapatkan tonsil ukuran T1-T1, tampak hiperemis, faring hiperemis. Pada pemeriksaan di daerah leher, teraba pembesaran kelenjar di regio coli sinistra bersifat kenyal, tidak nyeri, mobile, ukuran 1x1x0,5 cm. Sesuai dengan literatur, gejala yang ditemukan tersebut merupakan gejala dari tonsilofaringitis akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan juga ada kecurigaan ke arah TB karena demam sering muncul dan terdapat pembesaran KGB di daerah leher. Anak juga menderita gizi kurang . Pengobatan yang dilakukan adalah diet tinggi kalori tinggi protein, Paracetamol 4 x 200 mg, dan Amoxicillin 3 x 300 mg. Anak juga diberikan vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya. Selain itu, orang tua dari anak perlu diberikan pengetahuan tentang pentingnya peningkatan kualitas makanan pada anak untuk memperbaiki status gizinya.

Anda mungkin juga menyukai