Anda di halaman 1dari 6

I.

Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini, diharapkan mahasiswa : Dapat memahami control motor dengan kontaktor Dapat membuat rangkaian aplikasi control motor dengan kontaktor Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control motor DC 2 kecepatan Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control pengubah polaritas putaran motor Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control motor kerja berurutan Dapat membuat dan menjelaskan rangkaian control pompa air

II. Teori Dasar Dalam mengoperasikan motor 1 fasa dengan kendali elektromagnetik, dibutuhkan kontaktor magnet, MCB, dan tombol ON/ OFF (saklar tekan) untuk alat kontrolnya. Dengan kontaktor magnet, motor 1 fasa jenis split phasa dapat dijalankan dari jarak jauh, kontaktor dapat diletakkan pada tempat yang jauh dari operator. Sedangkan operator hanya mengendalikan tombol start untuk menjalankan dan tombol stop untuk mengendalikan. Dengan demikian operator dapat bekerja ditempat yang aman.

Dari gambar rangkaian kontrol dan daya, terlihat kontak-kontak kontaktor magnet dipakai sesuai keperluannya. Pada rangkaian kontrol, fasa dihubungkan ke MCB 1 fase, kemudian melalui tombol OFF, menuju ke tombol ON, yang kemudian menuju

coil pada kontaktor dan berakhir di netral, karena sakelar ON yang digunakan merupakan sakkelar tombol, maka dipakai sakelar pengunci/ bantu yang terhubung pararel ke kontak bantu kontaktor NO (Normally Open). Sedangkan pada rangkaian daya, perjalanannya yaitu dari Fasa melalui MCB dan menuju ke kontaktor (pada kontak utama), dan dari kontak utama menuju motor 1 fasa. Salah satu masukan kontak utama pada kontaktor dihubungkan melalui sumber netral dan keluarannya dihubungkan ke motor listrik.

Pada gambar di atas merupakan rangkaian control motor menggunakan 2 putaran, dimana pada rangkaian ini kontaktor hanya di hubungkan dengan 2 buah polaritas yang berbeda , sehingga dengan mendapatkan polaritas yang berbeda tadi membuat motor menjadi bergerak 2 arah yaitu ke kiri dan ke kanan. Pada dasarnya, putaran motor dipengaruhi oleh besar kecilnya tegangan motor, arus jangkar, tahanan jangkar dan medan magnet. Satu faktor yang sering digunakan untuk mengatur kecepatan motor adalah dengan mengatur (dibuat sebagai variable) tegangan yang masuk ke motor. Hal ini praktis digunakan karena variabel yang lain sudah tetap. Sebenarnya dua masalah umum dalam mengontrol motor DC adalah bagaimana mengontrol arah dan kecepatan motor tersebut. Mudahnya, untuk mengatur kecepatan, kita bisa gunakan tegangan masukan motor yang divariabel. Sedangkan untuk mengatur arah putar dapat menggunakan saklar manual atau relay untuk mengubah arah arus yang masuk ke motor DC. Menggunakan saklar mekanik memberikan kemudahan, namun memiliki

kelemahan, yakni lambat dan tidak mungkin dihubungkan dengan sebuah kontroler.

Nah alternatif lain dalam kontrol kecepatan dan arah putar motor adalah dengan menggunakan transistor. Transistor mempunyai respon yang cepat (orde mikro detik) dan juga dapat dikontrol dengan mudah oleh kontroler (mikrokontroler misalnya) atau yang lain. Untuk motor dengan daya besar dapat digunakan transistor daya, misalnya MOSFET atau yang lain. apabila yang digunakan transistor, maka untuk mengatur tegangan yang masuk ke motor dibutuhkan PWM (Pulse Width Modulation). Nah sebelum kita mempelajari PWM lebih jauh, terlebih dahulu kita coba kontrol secara analog dengan menggunakan komponen - komponen sederhana Sedangkan pada kontrol motor dengan dua kecepatan dilakukan dengan cara memberikan tegangan sumber yang berbeda sehingga ketika kita menaikkan tegangan maka kecepatan motor akan berubah semangkin cepat.

III. Alat dan bahan Kontaktor Push Button Fitting Lampu Lampu 220Vac

IV. Langkah percobaan 1. Control motor DC 2 kecepatan Rancang dan buat control pengubah kecepatanputaran motor dengan 2 kecepatan. Saat tombol 1 ditekan, motor beroperasi pada kecepatan 1, saat tombol 2 ditekan motor akan lebih cepat. Motor bekerja sesuai dengan kecepatan, dengan posisi kecepatan rendah pada kondisi awal. Kecepatan tinggi tidak dapat dioperasikan jika kecepatan rendah belum beroperasi. Masing masing kecepatan dilengkapi dengan indicator. Kawati rancangan control ke modul percobaan, sesuai dengan gambar yg sudah dikonsultasikan. Lakukan praktek setelah rangkaian percobaan dibuat dengan persetujuan instruktur. Operasikan control tersebut dengan mengacu pada tabel 1. Catat kondisi lampuisikan pada tabel 1.

2. Control pengubah polaritas putaran Rancang dan buat control pengubah polaritas putaran motor dengan deskripsi: tombol 1 ditekan motor akanberputar pada posisi putar kanan, indicator LED menyala. Ketika motor pada posisi putar kanan, tombol 2 untuk posisi putar kiri ditekan, motor tidak akan berubah posisi ke putar kiri. Putar kiri diaktifkan jika posisi motor putar kanan tidak aktif. Begitu juga sebaliknya. Kawati rancangan control ke modul percobaan, sesuai dengan gambar yg sudah dikonsultasikan. Lakukan praktek setelah rangkaian percobaan dibuat dengan persetujuan instruktur. Operasikan control tersebut dengan mengacu pada tabel 2. Catat kondisi lampuisikan pada tabel 2.

3. Control motor DC kerja berurutan Rancang dan buat control operasi motor DC dengan desktripsi: 1. Tombol 1 ditekan M1 ON 2. Tombol 2 ditekan M2 ON 3. Tombol 3 ditekan M3 ON, M1 OFF 4. Tombol 4 ditekan M1 dan M3 ON, M2 OFF 5. Tombol 5 ditekan operasi OFF Motor beroperasi berdasarkan urutan dari tombol 1, 2, 3, 4, dan 5. Dan tidak dapat diaktifkan secara acak. Kawati rancangan control ke modul percobaan, sesuai dengan gambar yg sudah dikonsultasikan. Lakukan praktek setelah rangkaian percobaan dibuat dengan persetujuan instruktur. Operasikan control tersebut dengan mengacu pada tabel 3. Catat kondisi lampuisikan pada tabel 3.

4. Control pompa air Rancang dan buat control pompa pengisian bak menggunakan 2 pompa air dengan deskripsi: 1. Saat saklar ditelan, kedua pompa bekerja 2. Pada level 1, kedua pompa masih bekerja 3. Ketika dilevel 2, hanya pompa 2 yg bekerja

4. Pada level 3, hanya pompa 1 yg bekerja 5. Pada level 4, operasi kedua pompa OFF 6. Kedua pompa akan kembali aktif ketika air berada dibawah level 1 7. Saat emergency, pompa bisa dimatikan lewat tombol stop (tombol2) 8. Proses akan kembali dengan menekan tombol ON (tombol1) Kawati rancangan control ke modul percobaan, sesuai dengan gambar yg sudah dikonsultasikan. Lakukan praktek setelah rangkaian percobaan dibuat dengan persetujuan instruktur. Operasikan control tersebut dengan mengacu pada tabel 4. Catat kondisi lampuisikan pada tabel 4.

V. Gambar Rangkaian

VI. Langkah Kerja 1. Menbuat rangkaian sesuai dengan gambar percobaan. 2. Memastikan hubunganpengawatan sesuai dengan posisi dan polaritas yg benar. 3. Memeriksakan kepada instruktur. 4. Melakukan praktikum setelah mendapat persetujuan dari instruksi. 5. Mengulangi prosedur percobaan untukpraktikum selanjutnya.

VII. Tabel Percobaan

VIII.

Analisa dan Kesimpulan Hghbv hg

Anda mungkin juga menyukai