Anda di halaman 1dari 1

2004 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia pada hari Senin, tanggal 26 Juli 2004, dengan

registrasi perkara Nomor 063/PUU-II/2004, dan perbaikan permohonan bertanggal 20 Juli 2004 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia pada hari Rabu, 22 September 2004; Pemohon V telah mengajukan permohonan dengan surat permohonannya bertanggal 24 Pebruari 2005, yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia pada hari Selasa, tanggal 1 Maret 2005, dengan registrasi perkara Nomor 008/PUU-III/2005, dan perbaikan permohonan bertanggal 29 Maret 2005 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia pada hari Kamis, tanggal 31 Maret 2005;

Menimbang bahwa oleh karena materi perkara Nomor 058-059-060063/PUU-II/2004 dan Nomor 008/PUU-III/2005 adalah sama, yaitu

permohonan pengujian UU No.7 Tahun 2004 terhadap UUD 1945, maka Mahkamah berpendapat putusan perkara-perkara a quo digabungkan;

Menimbang bahwa pada dasarnya para Pemohon mengajukan permohonan pengujian UU No.7 Tahun 2004 terhadap UUD 1945, dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut:

I. Perkara Nomor 058/PUU-II/2004 Pendahuluan Bahwa air merupakan komponen alam dan lingkungan hidup yang merupakan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Air merupakan hak asasi manusia, yang menjadi pokok kesejahteraan rakyat. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi, sebagaimana dinyatakan oleh Enger dan Smith: "semua organisme yang hidup tersusun dari sel-sel yang berisi air sedikitnya 60% dan aktivitas metaboliknya mengambil tempat di larutan air" (Enger & Smith, 2000). Selanjutnya, tokoh dunia Goethe pernah menyatakan: "everything originated is the water. Everything is sustained by water." Sebagai tambahan, fakta

Anda mungkin juga menyukai