Anda di halaman 1dari 5

Sejarah RD SEJARAH RADIOGRAFI DIGITAL

Meskipun sinar-X telah ada sejak awal 1900-an, digital radiografi hanya telah ada sejak 1970. Namun, sejak saat itu, radiografi digital telah diimplementasikan ke rumah sakit lebih banyak dan lebih besar dan kecil, pusat pencitraan dan fasilitas medis yang dalam banyak bidang spesialisasi. Sistem pencitraan populer digunakan saat ini termasuk CR dan DR sistem. CR, atau dihitung radiografi, menggunakan kaset pencitraan fosfor untuk menciptakan gambar digital, dan sistem DR, atau radiografi digital langsung, menggunakan koleksi piring untuk pengambilan gambar. DR sistem sedang digunakan sebagai DR perawatan mendesak, hewan DR, chiropractic dan DR DR podiatri unit. Kedua sistem, bersama dengan perangkat keras yang berhubungan dan unit software seperti DICOM format digital, PACS dan RIS, telah membawa banyak fasilitas medis hingga usia modern dengan negara-of-the-art kemampuan digital radiografi. Sebagian besar penemuan medis awal radiografi digital dan aplikasi terjadi pada sekitar waktu yang sama sebagai komputer pribadi menjadi lebih terjangkau dan dengan demikian lebih umum. Yang pertama digital imaging aplikasi adalah penemuan CT, atau computed tomography scanner, pada tahun 1967, dan yang menjadi prototipe pada tahun 1971. Penemunya, Godfrey Hounsfield dan Allan McLeod Cormack, memenangkan

Hadiah Nobel dalam Kedokteran untuk penemuan mereka pada tahun 1979. Teknologi televisi juga disejajarkan inovasi teknologi medis dengan beralih dari analog ke digital kemampuan. MRI, atau Magnetic Resonance Imaging, berasal pada tahun 1950. Awal penelitian tentang metode dilakukan pada tahun 1970 dan akhirnya dibuka untuk digunakan pada manusia pada tahun 1984. Pada 1990-an, pergeseran dalam radiografi digital dibuat. Gambar sinar-X, ditemukan, dapat disimpan pada layar fosfor, dan ini membentuk dasar saat ini sistem pencitraan CR. Tambahan sistem PACS telah debut mereka pada tahun 1982, meskipun ide yang telah disusun lebih dari dua puluh tahun sebelumnya. Ketika internet menjadi aktualitas seluruh dunia pada pertengahan 1980-an, itu juga memiliki dampak besar pada radiografi digital. Gambar digital saat ini medis yang disimpan dalam format pencitraan DICOM, mirip dengan format JPEG umum, dapat disimpan pada server untuk keperluan arsip, dapat dilihat pada komputer pribadi dilengkapi dengan perangkat lunak PACS dan monitor diagnostik yang mengubahnya menjadi sebuah workstation klinis, dan dapat dikirim dan diterima melalui World Wide Web. Dalam dekade terakhir, harga komputer pribadi dan perangkat elektronik lainnya telah menurun secara signifikan, dan demikian juga memiliki efektivitas biaya pencitraan medis digital meningkat, membuat radiografi digital alternatif yang terjangkau dan modern dari awal yang sederhana dalam film berbasis X- sistem ray.

DR DR (DIGITAL RADIOGRPHY)

Pengertian Digital radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan sinar_X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggantikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer. 2. Komponen Digital Radiography sebuah sistem digital radiografi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu X-ray source, detektor, Analog-Digital Converter, Computer, dan Output Device. A. X-ray Source digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan sumber X-ray pada Coventional Radiography. Oleh karena itu, untuk merubah radiografi konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray. B. Image Receptor Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan keberadaan kaset dan film. Ada dua tipe alat penangkap gambar digital, yaitu Flat Panel Detectors (FPDs) dan High Density Line Scan Solid State Detectors. 1. Flat Panel Detectors (FPDs) adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel tipis. Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua, yaitu : A. Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap gambar tidak langsung karena sinar-X diubah menjadi cahaya. Dengan detektor-detektor a-Si, sebuah sintilator pada lapisan terluar detektor (yang terbuat dari Cesium Iodida atau Gadolinium Oksisulfat), mengubah sinar-X menjadi cahaya. Cahaya kemudian diteruskan melalui lapisan photoiodida a-Si dimana cahaya tersebut dikonversi menjadi sebuah sinyal keluaran digital.

Sinyal digital kemudian dibaca oleh film transistor (TFTs) atau oleh Charged Couple Device (CCDs). Data gambar dikirim ke dalam sebuah computer untuk ditampilkan. Detektor a-Si adalah tipe FPD yang paling banyak dijual di industry digital imaging saat ini. B. Amorphous Selenium (a-Se)Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena tidak ada konversi energy sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel adalah elektroda bias tegangan tinggi. Elektrode bias mempercepat energi yang ditangkap dari penyinaran sinar X melalui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X mengalir melalui lapisan selenium menciptakan pasangan lubang electron. Lubang-lubang elektron tersebut tersimpan dalam selenium berdasarkan pengisian tegangan bias. Pola (lubanglubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca oleh rangakaian TFT atau Elektrometer Probes untuk diinterpretasikan menjadi citra. 2. High Density Line Scan Solid State device merupakan tipe penangkapan gambar yang kedua pada DR Alat ini terdiri dari Photostimulable Barium Fluoro Bromide yang dipadukan dengan Europium (BaFlBr:Eu) Fosfor Cesium Bromida (CsBr). Detektor fosfor merekam energi sinar-X selama penyinaran dan dipindai (scan) oleh sebuah dioda laser linear untuk mengeluarkan energi yang tersimpan yang kemudian dibaca oleh sebuah penangkap gambar digital Charge Coupled Devices (CCDs). Image data kemudian ditransfer oleh Radiografer untuk ditampilkan dan dikirim menuju work station . 3. Analog to Digital Converter Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan detektor menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer. Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan data-data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau work station.. Output Device Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar. Melaui monitor ini ,radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar untuk diteruskan kepada work station radiolog. Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin diperoleh data dalam bentuk fisik (radiograf). Media yang digunakan untuk mencetak gambar berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimiawi untuk menghasilkan gambar. Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam bentuk digital kepada radiolog di ruang baca melaui jaringan work station. Dengan cara ini, dimungkinkan pembacaan foto melaui teleradiology. Prinsip kerja Digital Radiography (DR) atau (DX) pada intinya menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar X, digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambarsinar X dan mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan disimpan sebagai bagian rekam medis pasien.

Anda mungkin juga menyukai