Anda di halaman 1dari 7

XIV.

PENGELOLAAN GAMBUT UNTUK MEDIA TUMBUH, ENERGI, DAN INDUSTRI (Kuliah 15)
14.1. Gambut untuk Media Tumbuh Mekanisme pengolahan gambut a. Penentuan lokasi : - ketebalan lapisan gambut > 1 m - tingkat dekomposisi relatif belum melapuk - lokasi mudah dijangkau - Ketersediaan bahan cukup banyak sehingga penambangan berlansung lama. b. Penggalian gambut : dilakukan pada akhir musim hujan sampai awal musim kemarau.

c. Penyimpanan dan penjemuran Gambut diletakkan dalam tempat terbuka tanpa penutup selama 3 bulan, untuk menurunkan kemasaman dan mematangkan gambut. Bila hujan ditutup plastik.

d. Penjemuran lanjutan
Dilakukan di tempat penjemuran khusus berlantai beton (2 3 hari ). Gambut disebar rata dengan tebal 5 8 cm. Pencacahan gambut dilakukan dengan rotavator. e. Penyimpanan gambut Disimpan dalam ruangan bernaungan dengan lantai beton. Gambut harus kering udara .

f. Penyaringan gambut gambut kering disaring dengan saringan 16 18 mm untuk membuang bagian- bagian akar dan bagian kasar lainnya. g. Pencampuran dengan sekam padi dan pupuk

Setelah gambut disaring selanjutnya dicampur merata dengan sekam padi dengan rasio 70 : 30 , dan pupuk (Tabel 27)
Pencampuran bertujuan agar absorpsi air dan kapasitas udara seimbang sehingga sebagai media tumbuh dapat menstimulir pertumbuhan bibit dengan baik.

Tabel 27. Nisbah campuran gambut + sekam padi dengan berbagai jenis pupuk

Jenis
Campuran gambut + sekam Urea TSP MOP Dolomit Garam Laut Natrium

Bobot relatif
5 1 1 1 1 1

Media tumbuh ini cocok untuk tanaman hutan, karet, Kakao, dan tanaman perkebunan lainnya

14.2. Gambut untuk energi Gambut dapat sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik. Gambut (kanada), nilai kalornya 4700 5100 kcal/kg, sedang batubara 4800 5800 kcal/kg, dan minyak tanah 9900 10.000 kcal/kg. Penggunaan gambutuntuk pembangkit listrik sangat tergantung kepada faktor-faktor lokal seperti: harga bahan bakar fosil lainnya, jangka waktu musim panen, jarak dari konsumen, dan ongkos transportasi. Secara alami, Hal-hal itu merupakan pembatas alami sehingga gambut sebagai bahan energi sulit bersaing (terutama di tingkat nasional) dengan bahan bakar lain.

Kendala pemanfaatan gambut untuk energi dan industri a. kesiapan dan kemampuan ilmu dan teknologi pemanfaatan gambut yang masih jauh tertinggal. b. kesiapan dan ketersediaan perangkat lunak berupa prosedur maupun pengaturan pola pemanfaatan gambut untuk berbagai kepentingan sektor ekonomi.

Hal-hal yang mendukung gambut sebagai sumber energi dan industri: a. Gambut tropika (dari kayu-kayuan) diakui lebih baik daripada gambut Eropa (lumut (sphagnum). b. Produksi gambut Eropa semakin menipis, padahal permintaan semakin meningkat, misal proyek penghijauan gurun di Timur Tengah. c. Pemanfaatan gambut untuk lapangan golf dan industri pupuk serta media tanam terus meningkat. d. Tumbuhnya industri-industri dengan sumber energi gambut.

14.3. Gambut untuk industri Untuk kepentingan industri, gambut dapat dimanfaatkan sebagai : karbon aktif, bahan penyerap, bahan obatobatan, produk kimia (asam humat, karbohidrat dll), bahan pencampur metalurgi, penyerap tumpahan minyak, bahan isolator panas, stimulan tanaman, pembenah tanah, briket, pupuk campur organik/anorganik.

Anda mungkin juga menyukai