Anda di halaman 1dari 25

Biaya Modal (Cost of Capital)

March 2007

Definisi
Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan: hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan

Definisi
Cost of Capital - The return the firms investors could expect to earn if they invested in securities with comparable degrees of risk. Return yang dapat diharapkan oleh investor suatu perusahaan apabila mereka berinvestasi pada sekuritas-sekuritas yang mempunyai tingkat risiko yang sebanding.

Contoh: Daimler-Benz berencana untuk membuat Mercedes ML 320 SUV dan membuat pabrik di Alabama. Mereka harus menghitung total investasi dan biaya dari modal yg diperlukan. Ternyata setelah dihitung tingkat return yang diharapkan melebihi dari biaya modal. Akhirnya Daimler-Benz memutuskan untuk membangun pabrik tersebut.

Definisi
Perhitungan biaya modal sangat penting karena: 1. Maksimalisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya2 (termasuk biaya modal) diminimumkan 2. Keputusan penganggaran modal ( capital budgeting) memerlukan estimasi biaya modal 3. Keputusan2 penting lain seperti leasing dan modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal

Weighted Average Cost of Capital (WACC)


Untuk menghitung biaya modal kita menggunakan WACC WACC adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal Komponen modal yg sering dipakai adalah: saham biasa, saham preferen, utang, laba ditahan Seluruh komponen modal ( capital components) mempunyai satu kesamaan, yaitu investor yang menyediakan dana berharap untuk mendapatkan return dari investasi mereka.

WACC
WACC = wd.kd (1-T)+wps.kps+ws.( ks atau ke) kd kps ks ke T = biaya hutang = biaya saham preferen = biaya laba ditahan = biaya saham biasa baru = pajak

WACC
Three Steps to Calculating Cost of Capital 1. Calculate the value of each security as a proportion of the firms market value. 2. Determine the required rate of return on each security. 3. Calculate a weighted average of these required returns.

WACC
Example - Executive Fruit has issued debt, preferred stock and common stock. The market value of these securities are $4mil, $2mil, and $6mil, respectively. The required returns are 6%, 12%, and 18%, respectively. Q: Determine the WACC for Executive Fruit, Inc.

WACC
Example - continued Step 1 Firm Value = 4 + 2 + 6 = $12 mil Step 2 Required returns are given Step 3

WACC =

4 12

x(1-.35).06 +

] (

2 12

x.12 +

) (

6 12

x.18

=.123 or 12.3%

Biaya Hutang (cost of debt)


Biaya hutang = Kd atau yield to maturity Yaitu: tingkat keuntungan yg dinikmati oleh pemegang/pembeli obligasi
Dalam perhitungan WACC, kita memakai: Biaya hutang setelah pajak = Kd (1-T) Cnth: Kd=10%, Pajak=15%, Berapa biaya hutang setelah pajak? 10%(1-15%) = 8.5%

Biaya Hutang
Notes: Penggunaan hutang sebagai modal, menurunkan penghasilan yg dikenai pajak karena bunga yg harus dibayar. Karena itu penggunaan hutang dapat mengurangi pajak yang dibayar (tax deductible) Cnth lain: PT Aksara menerbitkan obligasi yg membayar bunga 10% nilai nominal 1.000. Jatuh tempo dalam 5thn. Obligasi terjual seharga 1.000. Berapa biaya hutang? (Kd) 1.000=100(PVIFAKd, 5) +1000(PVIFKd,5) Kd = 10%

Biaya Saham Preferen(Kp)


Biaya saham preferen = tingkat keuntungan yg dinikmati pembeli saham preferen (Kp) Kp= Dp Pn
Dp=dividen saham preferen tahunan Pn=harga saham preferen bersih yg diterima perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya peluncuran saham atau flotation cost)
Dividen saham preferen tidak tax deductible, perusahaan menanggung semua beban biaya. Tidak ada penyesuaian/penghematan pajak seperti biaya hutang.

Cnth: PT Aksara menjual saham preferen yg memberikan dividen Rp 10 per tahun. Harga saham Rp 100 dgn flotation cost 2,5 per lembar saham.

Kp= Dp/Pn = 10 / 97,5 = 10,26%

Biaya Laba Ditahan, ks


Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui dua cara:
Menahan sebagian laba (retained earnings) Menerbitkan saham biasa baru Apabila perusahaan menahan sebagian labanya untuk modal, apakah ada biayanya? Ya, opportunity cost. Laba dapat dibagikan berupa dividen dan investors dapat menginvestasikan uang itu dgn membeli saham, obligasi, real estate, dll Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan keuntungan paling tidak sama dengan keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang saham pada alternatif investasi yg memiliki risiko yg sama dengan risiko perusahaan. (ks)

Tiga Cara Menaksir ks


1. Pendekatan CAPM 2. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) 3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium

1. Pendekatan CAPM
KS = KRF + (KM-KRF)bi
Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan pada saham perusahaan i. Krf = risk free rate/ bunga bebas risiko Km = tingkat keuntungan portfolio pasar bi = beta saham perusahaan I

2. Discounted Cash Flow (DCF) model

Div1 Div2 DivH P H P ... 0 (1 ks )1 (1 ks ) 2 (1 ks ) H

Jika Dividen bertumbuh konstan, gunakan Gordon model:

P0 = D0(1+g)/Ks-g

3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium

Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi resiko Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada membeli obligasi yg memberikan penghasilan tetap dan relatif pasti. Oleh karena itu, investor yang membeli saham biasa mengharapkan suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan obligasi. Premi risiko besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian.

Contoh: YTM suatu obligasi adalah 12% dan premi risiko untuk saham biasa perusahaan tersebut adalah 5%. Maka: Ks = 12% + 5% = 17%

Dari ketiga pendekatan, mana yang kita gunakan? Semuanya dapat digunakan. Apabila dari ketiga pendekatan itu hasilnya berbeda-beda, kita dapat meratarata ketiga hasil itu.

Biaya Saham Biasa Baru ke


Apabila saham biasa baru diterbitkan, berapa tingkat pengembalian (rate of return) yg harus perusahaan peroleh untuk menarik pemegang saham baru? Ke, tapi perusahaan harus memperoleh pendapatan lebih dari Ks karena adanya flotation cost, biaya untuk menerbitkan saham

Biaya Saham Biasa Baru(Ke)


Hanya sebagian kecil perusahaan yg sudah matang (mature) mengeluarkan saham biasa baru karena:
Biaya flotation yg tinggi Investor menanggapi penerbitan saham biasa baru sebagai sinyal negatif Biasanya manager perusahaan melakukan ini karena mereka berpikiran bahwa harga saham skrg lebih tinggi daripada nilai sesungguhnya Supply saham naik, harga saham turun

Flotation cost akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham. Biaya ini terdiri dari: biaya mencetak saham, komisi untuk phak penjamin emisi saham, penawaran saham, dll.

Biaya Saham Biasa Baru(Ke)


Gordon Model dgn memperhitungkan flotation cost:
Ke = D0 + g P0(1-F)

Ke:Biaya saham biasa baru P0: Harga jual saham F: Flotation cost D0:Dividen saham pd t=0 g: Dividen growth

Cnth: Saham baru perusahaan terjual dgn harga 32. Flotation cost adalah 15% dari harga jual. Dividen terakhir (D0) diperkirakan sebesar 2,4 dan dividen diharapkan bertumbuh secara konstan dgn tngkt pertumbuhan 6,5%.

Anda mungkin juga menyukai