Anda di halaman 1dari 145

1

Yisi dan Misi


Vision and Mission
Sekilas Bank Bumi Arta
Brief History of Bank Bumi Arta
lkhtisar Keuangan
Financial Highlights
Laporan Presiden Komisaris
Report from The President Commissioner
Laporan Presiden Direktur
Report from The President Director
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Teknologi lnformasi
Information Technology
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Manajemen Risiko
Risk Management
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Responsibility for Financial Reporting
Data Perusahaan
Corporate Data
Laporan Auditor lndependen
Independent Auditor's Report
Vzsion and Mzssion
Visi
Menjadi bank terpercaya yang berlandaskan pnns1p
kehati-hatian dalam memberikan pelayanan paripurna
kepada nasabah.
Misi
1. Memperoleh laba melalui usaha perbankan dan
jasa keuangan lainnya dengan mengelola secara
optimal berbagai sumber yang dimiliki serta dukungan
teknologi informasi yang memadai dalam batas-
batas risiko yang dapat diterima.
2. Melaksanakan operasi bank secara profesional dan
transparan dengan berprinsip pada Good Corporate
Governance.
3. Memfungsikan organisasi secara profesional melalui
pelatihan sumber daya manusia untuk dapat turut
serta dalam kegiatan bisnis yang bertaraf nasional
maupun internasional secara efektif.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Vision
Becoming the most reliable bank based on the prudent
principles in providing complete services to customer.
Mission
1. Earning profit through the banking and other
financial services by optimally managing various
resources owned and with adequate information
technology support within the acceptable risk limits.
2. Carrying out bank operations profesionally and
transparently under the principle of Good Corporate
Governance.
3. Running the organizational functions profesionally
through human resources training in order to effectively
participate in national and international business
activities.
02
Bank Bumi Arta didirikan di Jakarta pada tanggal 3 Maret
1967 dengan nama Bank Bumi Arta Indonesia.
Pada tanggal 18 September 1976 Menteri Keuangan
Republik Indonesia memberikan izin kepada Bank Bumi
Arta untuk menggabungkan usahanya dengan Bank Duta
Nusantara. Penggabungan usaha bertujuan untuk
memperkuat struktur permodalan dan memperluas jaringan
operasional bank. Delapan kantor cabang Bank Duta
Nusantara di Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta,
Surabaya, Yogyakarta dan Magelang menjadi kantor cabang
Bank Bumi Arta. Kantor cabang Yogyakarta dan
Magelang kemudian dipindahkan ke Medan dan Bandar
Lampung hingga saat ini.
Selanjutnya seiring dengan Kebijaksanaan Pemerintah
melalui Paket Oktober (PAKTO) 1988 dimana perbankan
diberikan peluang yang lebih besar untuk mengembangkan
usahanya, dan berkat persiapan yang cukup lama dan
terarah dari pengelola bank, maka pada tanggal 20
Agustus 1991 dengan persetujuan dari Bank Indonesia,
Bank Bumi Arta ditingkatkan statusnya menjadi Bank
Devisa.
Sejak tanggal 14 September 1992 dengan izin Menteri
Kehakiman Rl nama Bank Bumi Arta Indonesia diganti
menjadi Bank Bumi Arta. Penggantian nama ini dilakukan
untuk memudahkan pengenalan masyarakat terhadap
Bank Bumi Arta.
Kemudian untuk memperkuat struktur permodalan dan
operasional bank serta untuk lebih profesional dan
transparan pada tanggal1 Juni 2006 Bank Bumi Arta
melaksanakan IPO (Initial Public f f e r i n ~ dan mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta.
Laporan Tahnnan Annual Report 2011 Bank Bnmi Arta
Brief History Of
BankBumiArta
Bank Bumi Arta was incorporated in jakarta on
March 3, 1967, with the name of Bank Bumi Arta Indonesia.
On September 18, 1976, Bank Bumi Arta obtained a permit
from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia
to merge its business with Bank Duta Nusantara.
The purpose of the merge has the aim to strengthen
the capital structure and expanding its banking operational
network Eight branch offices of Bank Duta Nusantara
are located at jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta,
Surabaya, Yogyakarta and Magelang became the branch
office of Bank Bumi Arta. The Yogyakarta and Magelang
branch offices were later moved to Medan and Bandar
Lampung, and still remain until/ now.
Subsequently, in accordance with the Government Policy
through the October Package (PAKTO) of 1988 under
which banking sector is given greater room to develop its
businesses, On August 20, 1991 with the approval of
Bank Indonesia, the status of Bank Bumi Arta was upgraded
to become a Foreign Exchange Bank.
Since September 14, 1992, by a permit of the Minister of
justice of the Republic of Indonesia the name of Bank
Bumi Arta Indonesia has been changed to Bank Bumi Arta.
The name was change to facilitate easy recognition from
the public.
Then in order, to strengthen the capital structure and
banking operation, as well as to become more professional
and transparent, on june 1, 2006, Bank Bumi Arta has
conducted an Initial Public Offering (I PO) and listed its
shares on the jakarta Stocks Exchange.
04
Corporate Milestone
05 Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 06
Ikh tisar Keuangan Financial Highlight
07
( dalam jutaan Rupiah in million Rupiah)
31 Desember 2011 2010 2009 2008 2007 December 31
LAPORAN LABA (RUG I)
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Pembentukan Cadangan
Penurunan Nilai
Beban Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi
Beban Operasional Lainnya
Laba Operasional
Pendapatan Non Operasional Bersih
Laba Sebelum Beban Pajak
Beban Pajak
Laba Bersih Komprehensif
NERACA
Total Aktiva
Total Aktiva Produktif
Total Kredit
Total Simpanan
Total Kewajiban
Ekuitas
SA HAM
Laba Bersih Per Lembar Saham (Rp 1)
Jumlah Lembar Saham (jutaan)
264.372
118.848
145.524
13.488
10.064
111.096
37.852
19.164
57.016
14.391
42.625
239.142
111.331
127.811
9.651
4.473
95.700
37.289
392
37.681
9.568
28.113
2.963.149 2.661.902
3.200.720 2.882.305
1.634.31 6 1.1 70.144
2.420.016 2.159.541
2.487.017 2.221.465
476.132 440.437
18,45
2.310
12,17
2.310
Total Aktiva/Total Assets
Gutaan Rp./million Rp.)
3.000.000/
2.250.000/
1.500.000/
750.000 /
L
0
2007 2008 2009 2010 2011
Total Pinjamanffotal Loans
Gutaan Rp./million Rp.)
1.750.000
1.500.000
1.250.000/
1.000.000/
750.000 /
500.000 /
250.000 /
0
2007 2008 2009 2010 2011
219.653
99.000
120.653
10.555
2.746
86.700
41.762
231
41.993
12.944
29.049
210.117
97.653
112.464
9.876
3.054
145
78.241
40.900
673
41.573
13.952
27.621
181.265
88.636
92.629
9.253
3.063
(277)
70.007
29.089
757
29.846
9.044
20.802
2.404.036 2.044.367 1.950.256
2.607.775 2.166.494 2.015.346
974.639 949.031 794.234
1.927.093 1.585.452 1.527.537
1.984.783 1.651.064 1.579.376
419.253 393.303 370.880
12,58
2.310
11,96
2.310
9,01
2.310
STATEMENTS OFINCOME
Interest Revenues
Interest Expenses
Interest Revenues- Net
Other Operating Revenues
Provision for Impairment Losses
Provision for Estimated Losses on
Commitments and Contingencies
Other Operating Expenses
Income from Operations
Non Operating Revenues- Net
Income Before Tax
Tax Expens
Net Comprehensive Income
BALANCE SHEETS
Total Assets
Total Earning Assets
Total Loans
Total Deposits
Total Liabilities
Equity
SHARE
Earning Per Share (Rp 1)
Number of Shares (million)
Total Dana Pihak Ketiga/Total Deposits
Gutaan Rp./million Rp.)
1.500.000 /
1.000.000 /
500.000 /
0
2007 2008 2009 2010 2011
Total Laba Sebelum Paj ak!fotal Profit Before Tax
Gutaan Rp./million Rp.)
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Ikhtisar Keuangan Financia!Highlight
( dalam persentase inpercentage)
31 Desember 2011 2010 2009 2008 2007 December 31
RASIO KINERJA
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 19,96
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non 0,71
Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset
Produktif dan Aset Non Produktif
Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total 0,68
Aset Produktif
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset
Keuangan Terhadap Aset Produktif
N P L- Gross
N P L- Net
Return On Assets (ROA)
Return On Equity (ROE)
Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
Loan to Deposit Ratio (LOR)
KEPATUHAN
Persentase Pelanggaran BMPK
- Pihak Terkait
- Pihak Tidak Terkait
Pesentase Pelampauan BMPK
- Pihak Terkait
- Pihak Tidak Terkait
Giro Wajib Minimum (GWM)
- Rupiah
- Val uta Asing
Posisi Devisa Netto (PDN)
KEWAJIBAN
0,96
1,07
0,50
2,11
11,94
6,56
86,68
67,53
9,51
9,26
1,01
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas 522,33
Rasio Kewajiban Terhadap Total Aktiva 83,93
%
24,64
1,10
1,15
0,70
2,25
1,83
1,52
8,39
6,10
85,15
54,18
8,44
2,22
1,52
504,37
83,45
28,08
1,07
1,06
0,71
2,15
1,71
2,05
9,19
7,00
81,92
50,58
5,54
1,41
1,38
473,41
82,56
3 -----------------------------------.
2,27
0 'I
2007 2008 2009 2010 2011
--+-- NPL-GROSS - NPL-NETT
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
31,15
1,28
1,04
0,80
1,92
1,46
2,07
9,44
6,90
34,30
1,14
1,10
0,65
2,27
1,78
1,68
7,53
6,60
PERFORMANCE RATIOS
Minimum Capital Requirement
Non Performing Earning Assets and Non
Performing Non Earning Assets to Earning
Assets and Non Earning Assets
Non Performing Earning Assets
to Earning Assets
Allowance for Losses for Financial Assets
to Earning Assets
Non Performing Loans (NPL)- Gross
Non Performing Loans (NPL)- Net
Return On Assets (ROA)
Return On Equity (ROE)
Net Interest Margin (NIM)
82,44 85,17 Operating Expenses to Operationg Income Ratio
59.86
5,92
1,34
1,76
419,79
80,76
%
51,99
9,64
5,74
1,01
425,85
80,98
Loan to Deposit Ratio (LOR)
COMPLIANCE
Percentage Violation of Legal Lending Limit
- Related Parties
- Non Related Parties
Percentage Excess of Legal Lending Limit
- Related Parties
- Non Related Parties
Minimum Reserve Requirement
-Rupiah
- Foreign Currency
Net Open Position
LIABILITIES
Liabilities to Equity Ratio
Liabilities to Total Assets Ratio
15-----------------------------------.
11.94
10
9.44 9.19




6.90
5 _________________________ 6._1_0____ 6_._56 __
1 68 2.07 2.05 2 11
1.52 .
- -----------
2007 2008
--+-- ROE
2009
- ROA
2010
-
2011
NM
08
09
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Pada tahun 2011 di tengah perekonomian global yang
masih mengalami perlambatan ternyata perekonomian
Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan
dengan tingkat inflasi yang rendah sebesar 3,79%,
pertumbuhan ekonomi yang meningkat mencapai 6,5%,
nilai tukar Rupiah yang stabil, dan stabilititas sistem
keuangan yang terjaga.
Demikian juga dengan industri perbankan nasional pada
tahun 2011 semakin solid sebagaimana tercermin dengan
terus membaiknya fungsi intermediasi perbankan, tingginya
rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio)
yang berada jauh di atas minimum 8% dan terjaganya
rasio kredit bermasalah (NPUNon Performing Loan) gross
di bawah 5%.
Kinerja Bank Bumi Arta pada tahun 2011 juga menunjukkan
perkembangan yang menggembirakan. Laba Bersih Bank
Bumi Arta pada akhir tahun 2011 mencapai Rp 42.625
juta atau naik sebesar Rp 14.512 juta (51,62%)
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aset Bank Bumi
Arta naik sebesar Rp 301.247 juta (11 ,32%) atau mencapai
sebesar Rp 2.963.149 juta. Kredit Yang Diberikan mencapai
sebesar Rp 1.634.316 juta atau naik sebesar Rp 464.172
juta (39,67%). Dana Pihak Ketiga naik sebesar Rp 260.475
juta (12,06%) atau mencapai Rp 2.420.016 juta.
Pencapaian kinerja di atas merupakan pencapaian nyata
atas komitmen manajemen dan seluruh karyawan Bank
Bumi Arta untuk terus meningkatkan produktivitas dan
kualitas layanan perbankan secara berkelanjutan.
Sepanjang tahun 2011, Dewan Komi saris dibantu Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi
dan Nominasi telah menjalankan fungsinya secara aktif
dengan melaksanakan pengawasan dan pemantauan atas
perkembangan Bank Bumi Arta, memastikan Manajemen
dan Tim Manajemen di bawahnya telah melaksanakan
Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen
risiko dalam menjalankan kepengurusan dan pengelolaan
usaha.
Report from
The President Commissioner
Our honorable Shareholders,
In 2011, amidst the global economy which is still affected
by slow-down, it turned out that the Indonesia's economic
performance showed encouragement with a low inflation
rate of 3.79%, an increased economic growth achieving
6.5%, a stable Rupiah exchange rate and maintained
financial system stability.
Similarly, the national banking industry in 2011 was
increasingly solid as reflected by continuous improvement
in the function of banking intermediation, high Capital
Adequacy Ratio (CAR) which was far above the minimum
of 8% and maintained gross NPL (Non Performing Loan)
below5%.
The Bank Bumi Arta's performance in 2011 also indicated
encouraging development. The Net Profits of Bank Bumi
Arta at the end of 2011 reached /DR 42,625 million or
increased by /DR 14,512 million (51.62%) compared with
that of the previous year. The Assets of Bank Bumi Arta
increased by /DR 301,247 million {17.32%) or reached
/DR 2,963,149 million. The Credit Extended reached /DR
1,634,316 million or increased by /DR 464,172 million
(39.67%). The Third Party Funds increased by /DR 260,475
million (12.06%) or reached /DR 2,420,016 million. The
above achievement was a real demonstration of the
commitment of the management and all employees of
Bank Bumi Arta to continuously boost the productivity
and the quality of banking services sustainably.
Throughout 2011, the Board of Commissioners assisted
by the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee
and the Remuneration and Nomination Committee actively
performed their functions by exercising supervision and
monitoring the Bank Bumi Arta's development, ensuring
that the Management and the Management Team under
it carried out the Good Corporate Governance (CCC) and
risk management in carrying out the management and
running the business.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Sambutan Presiden Komisaris Report from The President Commissioner
Dewan Komisaris dan Komite-komite melaksanakan tugas
pegawasan dan pemantauan melalui laporan-laporan yang
disampaikan oleh Manajemen dan pertemuan rutin dengan
anggota Direksi, Satuan Kerja Audit lntenal, Unit
Manajemen Risiko serta Divisi dan Bagian terkait lainnya.
Dalam pertemuan-pertemuan tersebut dibahas mengenai
perkembangan kinerja Bank
The Board of Commissioners and the Committees performed
the supervisory and monitoring duties through reports
submitted by the Management and routine meetings with
the members of the Board of Directors, the Internal Audit
Working Unit, the Risk Management Unit as well as other
related Divisions and Departments. The meetings discussed
the development of Bank Bumi
Bumi Arta, profil risiko Bank,
temuan dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan Satuan Kerja Audit
Internal, Bank Indonesia serta
otoritas pengawasan lainnya.
Kemudian dari hasil
pembahasan, Dewan Komisaris
dan Komite-komite membuat
rekomendasi dan masukan
kepada Manajemen untuk
perbaikan dan peningkatan
kinerja.
"The Bank Bumi Arta s performance in
2011 also indicated encouraging
development. The Net Profits of Bank
Bumi Arta at the end of20 11 reached
!DR 42,625 million or increased by !DR
14,512 million (51.62%) compared with
Arta's performance,
the Bank's risk profile, findings
of and follow-up to the outcomes
of audit carried out by the Internal
Audit Working Unit, Bank
Indonesia as well as other
supervisory authorities.
Subsequently, the Board of
Commissioners and
the Committees made
that of the previous year. " recommendations and inputs
from the results of discussion for
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 15 juni 2011 dan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 September 2011
kami menyambut baik pengangkatan Sdr. Muhammad
Sjarifuddin sebagai anggota Komisaris lndependen dan
Sdr. Wikan Aryono S sebagai Presiden Direktur
menggantikan Sdri. Lucia S. Windoe. Kami yakin dengan
perubahan pengurus ini akan membawa Bank Bumi Arta
menjadi lebih baik lagi.
Kami telah melakukan pengkajian yang mendalam atas
Rencana Bisnis Bank Bumi Arta tahun 2012-2014 yang
telah disampaikan oleh Manajemen dan kami mendukung
upaya Manajemen untuk terus meningkatkan fungsi
intermediasi Bank Bumi Arta. Kami yakin dan percaya
dengan komitmen dan kesungguhan dari Tim Manajemen
dan seluruh karyawan akan dapat mencapai semua target
Rencana Bisnis yang telah ditetapkan.
Akhir kata atas nama Dewan Komisaris, kami
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
seluruh jajaran Manajemen dan karyawan atas kerja
keras dan dedikasinya untuk pencapaian prestasi yang
baik selama tahun 2011. Penghargaan yang tinggi juga
kami sampaikan kepada seluruh pemegang saham,
nasabah dan mitra usaha atas kepercayaan, dukungan
dan kerjasamanya selama ini, sehingga Bank Bumi Arta
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
submission to the Management for betterment and
improvement of performance.
In line with the Resolution of the Annual General
Meeting of Shareholders held on june 15, 2011 and the
Extra-ordinary General Meeting of Shareholders held on
September 15, 2011, we warmly welcomed the
appointment of Mr. Muhammad Sjarifuddin as an
Independent Commissioner and Mr. Wikan Aryono S as
the President Director replacing Ms. Lucia S. Windoe.
We are convinced that this change in the management
will make Bank Bumi Arta better.
We conducted an in-depth study on Bank Bumi Arta's
Business Plan for 2012-2014 which was submitted by the
Management and we supported the Management's efforts
to continuously improve the intermediation function of
Bank Bumi Arta. We were convinced and believed in the
commitment and sincerity of the Management Team and
all employees all targets of the Business Plan which had
been determined could be achieved.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we
extend our appreciation and gratitude to all levels of
management and employees for their hard work and
dedication in performing their duties in 2011. We also
extend the highest appreciation to all shareholders,
customers and business partners for their trust, support
and cooperation so far, so that Bank Bumi Arta can grow
and develop well.
lr. Rachmat M.S., MBA
Presiden Komi saris I President Commissioner
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 10
11
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
Yang Terhormat,
Perekonomian dunia pada tahun 2011 mengalami
perlambatan, terutama disebabkan oleh ketidakpastian
pemulihan ekonomi dan keuangan di Eropa dan AS.
Eskalasi krisis di Eropa, terutama pada semester II - 2011,
memicu tingginya volatilitas di pasar keuangan global.
Dengan melemahnya permintaan global, volume
perdagangan dunia dan harga komoditas global juga
mengalami penurunan.
Di sisi domestik, di tengah risiko melambatnya
perekonomian global dan tekanan di pasar keuangan,
kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan
yang tetap kuat dan terus mengalami peningkatan.
Pencapaian kinerja ekonomi tersebut didukung oleh
stabilitas makro dan sistem keuangan yang tetap terjaga.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada
tahun 2011 mencapai 6,5%. Pertumbuhan tersebut
terutama didukung oleh permintaan domestik yang masih
kuat dan kinerja ekspor yang masih terjaga. Dari sisi
produksi, sektor-sektor yang menjadi pendorong utama
pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri, sektor
transportasi dan komunikasi, serta sektor perdagangan,
hotel dan restoran.
Stabilitas sistem perbankan tetap terjaga dengan fungsi
intermediasi yang membaik, meskipun sempat terjadi
gejolak di pasar keuangan akibat pengaruh global. lndustri
perbankan tetap solid, sebagaimana tercermin pada
tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy
Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8% dan terjaganya
rasio kredit bermasalah (NPUNon Performing Loan) gross
di bawah 5%. Sementara itu fungsi intermediasi perbankan
juga semakin membaik tercermin dari pertumbuhan kredit
yang hingga akhir November 2011 mencapai 25,81%
(yoy).
Pada tahun 2011 kinerja Bank Bumi Arta menunjukkan
pencapaian yang memuaskan. Target-target keuangan dan
non keuangan yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis
sebagian besar telah tercapai dengan baik, bahkan beberapa
hal dapat melebihi target.
Report from
The President Director
Our honorable Shareholders and Stakeholders,
In 207 7 the world's economy slowed down, particularly
caused by uncertainty about the economic and financial
recovery in Europe and the United States. The crisis
escalation in Europe, particularly in the second semester
of 207 7, caused a high volatility in the global financial
market. With the weakening of global demand, the world's
trade volume and the global commodity price also
decreased.
On domestic side, amidst the slow down in the global
economy and the pressure in the financial market, the
Indonesia's economic achievement indicated resilience,
which continued to be strong and continuously improved.
The economic achievement was supported by macro
stability and the financial system which were kept
maintained. The overall Indonesia's economic growth in
207 7 reached 6.5%. The growth was particularly supported
by the domestic demand which was still strong and the
export performance which was still maintained. On the
side of production, the sectors which became the main
encouragement of economic growth were the sectors of
industry, transportation and communications as well as
the sectors of trade, hotel and restaurant.
The stability of banking system continued to be maintained
with the intermediation function which kept improving,
although an upheaval took place in the financial market
resulting from the global impact. The banking industry
continued to be solid as reflected in the high Capital
Adequacy Ratio (CAR) which was far above the minimum
of 8% and the gross NPL (Non Performing Loan) was
maintained below 5%. Meanwhile, the function of banking
intermediation also kept improving, reflected from the
credit growth which reached 25.81% (yay) at the end of
November 2011.
In 20 7 7, the Bank Bumi Arta's achievement was satisfactory.
Most of the financial and non financial targets determined
in the Business Plan were well achieved, even several
matters could exceed the targets.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Laba Bersih, Aset, Kredit Yang Diberikan dan Dana Pihak
Ketiga Bank Bumi Arta pada tahun 2011 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
Laba Bersih Bank Bumi Arta pada akhir tahun 2011
mencapai Rp 42.625 juta atau naik sebesar Rp 14.512
juta (51,62%) dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar
Rp 28.113 juta.
Aset Bank Bumi Arta pada akhir tahun 2011 mengalami
peningkatan sebesar Rp 301.247 juta (11,32%) atau
mencapai sebesar Rp 2.963.149 juta.
Kredit Yang Diberikan pada tahun 2011 mencapai sebesar
Rp 1.634.316 juta atau naik sebesar Rp 464.172 juta
(39,67%) dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar
Rp 1.170.144 juta. Dengan pencapaian kredit tersebut
rasio LDR (Loan to Deposit) Bank Bumi Arta tercatat sebesar
67,53%. Sedangkan rasio Non Perfoming Loan (NPL) Bank
Bumi Arta pada akhir tahun 2011 mencapai 1,07% (gross)
dan 0,50% (netto) atau masih berada jauh di bawah
ketentuan Bank Indonesia yaitu maksimum sebesar
5,00% (netto).
Sambutan Presiden Direktur Report from The President Director
The Net Profits, Assets, Loans and Third Party Funds of
Bank Bumi Arta improved quite significantly in 207 7
compared with those of the previous year.
The Net Profits of Bank Bumi Arta at the end of 20 7 7 was
/DR 42,625 million or increase by /DR 74,572 million
(57.62%)compared to that of 2010 being IDR28,113
million.
The Assets of Bank Bumi Arta at the end of 20 7 7
experienced an increase by /DR 307,247 million (7 7,32%)
or reached /DR 2,963,749 million.
The Loans in 2077 was /DR 7,634,376 million or
increased by /DR 464, 7 72 million (39.67%) compared to
that of 2070 being /DR 7,770,744 million. With the loans
achievement the Loan to Deposit Ratio (LOR) of Bank
Bumi Arta recorded at 67,53%, while the Non Performing
Loan (NPL) ratio of Bank Bumi Arta at the end of 2011
was 7.07% (Cross) and 0.50% (Net) or was still below
the provisions of the Bank Indonesia, being a maximum
of 5.00% (Net).
Dana Pihak Ketiga Bank Bumi
Arta pada tahun 2011
mengalami peningkatan sebesar
Rp. 260.475 (12,06%) atau
mencapai Rp 2.420.016 juta
dibandingkan dengan tahun
"The Assets of Bank Bumi Arta at the
end of2011 experienced an increase by
IDR 301,247 million (11,32%) or reached
IDR2,963,149 million."
The Deposits of Bank Bumi Arta
in 2011 experienced an increase
by /DR260,475 million (12.06%)
or reached /DR 2,420,076
million compared to that of 20 7 0
being /DR 2, 7 59,54 7 million.
Bank Bumi Arta realized that the
201 0 sebesar Rp 2.159.541 juta.
Bank Bumi Arta menyadari bahwa semakin pesatnya
perkembangan industri perbankan dan semakin
kompleksnya kegiatan usaha Bank akan meningkatkan
eksposur risiko yang harus dihadapi oleh Bank. Mengingat
semakin meningkatnya risiko dan tantangan yang harus
dihadapi tersebut, Bank Bumi Arta berkomitmen untuk
secara terus menerus meningkatkan penerapan Good
Corporate Governance dalam pelaksanaan usahanya.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
more rapid development of the banking industry and the
more complex the Bank's business activity would improve
the risk exposures faced by the Bank. Since the risk and
challenge which had to be faced became increasingly
numerous, Bank Bumi Arta is committed to continuously
improving the application of Good Corporate Governance
in running its business.
12
13
Sambutan Presiden Direktur Report from The President Director
Penerapan Good Corporate Governance selain untuk
meningkatkan kinerja Bank, terutama juga untuk
melindungi kepentingan stakeholders. Disamping itu secara
otomatis juga akan meningkatkan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang
berlaku umum di industri perbankan. Pelaksanaan Good
Corporate Governance di
In addition to improving the Bank's achievement, the
application of Good Corporate Governance also aimed to
protect the interest of the stakeholders. In addition, it will
automatically improve the compliance with laws and
regulations as well as generally applied ethics value in the
banking industry. The Good Corporate Governance in
Bank Bumi Arta was carried out
Bank Bumi Arta
berlandaskan pada lima
prinsip dasar Good
Corporate Governance,
yakni keterbukaan
(transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggung
jawaban (responsibility),
independensi
(independency) dan
kewajaran (fairness).
'1n 2012 with the Indonesia s economic
growth which is anticipated to be still
afficted by the global macro economic
condition, which is still colored by vanous
uncertainties and challenges, Bank Bumi
Arta in its Business Plan continues to
based on five basic principles, i.e.
transparency, accountability,
responsibility, independency and
fairness.
To ensure that the implementation
of Good Corporate Governance was
in conformity with the provisions
stipulated, parti-cularly the
regulations of Bank Indonesia, Bank
Bumi Arta periodically conducted
CCC self assessment. The results of
self assessment in 2011 indicated
focus on continuous impro(Jement of its
Untuk memastikan
pelaksanaan GCG sesuai
intermediation JUnction. "
dengan ketentuan yang telah ditetapkan, khususnya
peraturan Bank Indonesia, Bank Bumi Arta secara berkala
melakukan self assessment GCG. Hasil penilaian self
assessment tahun 2011, Bank Bumi Arta masuk dalam
predikat komposit "Baik", yang mencerminkan Bank telah
memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance
secara memadai.
Pertumbuhan ekonomi global tahun 2012 diperkirakan
masih tetap mengalami perlambatan terkait dengan masih
tingginya ketidakpastian penyelesaian masalah utang dan
fiskal di Eropa dan Amerika Serikat. Perlambatan ekonomi
global tersebut diperkirakan akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi domestik yang pada tahun 2012
diperkirakan pada kisaran 6,3%- 6,7%. Sedangkan inflasi
pada tahun 2012 diperkirakan pada kisaran 4,5% + 1%.
Pada tahun 2012 dengan kondisi pertumbuhan
perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan
dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi global yang
masih diwarnai berbagai ketidakpastian dan tantangan,
Bank Bumi Arta dalam Rencana Bisnisnya tetap fokus
untuk terus meningkatkan fungsi intermedasinya.
that Bank Bumi Arta was categorized
as "Good" composite predicate, reflecting that Bank
adequately met the principles of Good Corporate
Governance.
The global economic growth in 2012 is anticipated to
continue undergoing a slow down related to the high
uncertain settlement over debt and fiscal problem in Europe
and the United States. The global economic slow down
is anticipated to affect the domestic economic growth that
in 2012 is anticipated to be around 6.3%- 6.7%.
While the inflation in 2012 is anticipated at the range of
4.5% + 1%.
In 2012 with the Indonesia's economic growth which is
anticipated to be still affected by the global macro economic
condition, which is still colored by various uncertainties
and challenges, Bank Bumi Arta in its Business Plan
continues to focus on continuous improvement of its
intermediation function.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Peningkatan fungsi intermediasi tersebut akan dilaksanakan
dengan meningkatkan penyaluran kredit secara lebih
terarah dan selektif, meningkatkan pertumbuhan serta
sekaligus memperbaiki komposisi dana pihak ketiga,
seiring dengan peningkatkan pelaksanaan Good Corporate
Governance dan profesionalitas organisasi melalui pelatihan
sumber daya manusia yang terencana, teratur dan
berkesinambungan.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada Para Pemegang
Saham, yang telah memberikan kepercayaan dan
kesempatan yang sangat baik kepada saya untuk
memimpin Tim Manajemen Bank Bumi Arta sejak
September 2011.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada
seluruh Pemegang Saham, Pemangku Kepentingan dan
Dewan Komisaris atas kepercayaan dan dukungannya
serta kepada segenap karyawan atas kerja keras, inisiatif
dan loyalitasnya. Kami juga berterima kasih kepada para
nasabah dan mitra usaha atas kerjasama yang sangat baik,
dukungan, kepercayaan dan kontribusinya, sehingga Bank
Bumi Arta dapat terus tumbuh dan berkembang dengan
sehat sesuai dengan visi dan misinya sebagai Bank yang
terpercaya, hati-hati dan berkinerja baik.
Sambutan Presiden Direktur Report from The President Director
The improvement of the intermediation function is
conducted by improving the distribution of credit in a
more directed and selective manner, improving the growth
and at the same time improving the composition of the
third party funds, in line with the improvement in the
implementation of Good Corporate Governance and
organizational professionalism through training of human
resources in concerted, regular and sustainable manners.
On this occasion, I wish to express my appreciation and
gratitude to all shareholders, who have provided very good
trust and opportunity to me to lead the Management Team
of Bank Bumi Arta since September 2011.
Finally, we thank all Shareholders and the Board of
Commissioners for the trust and support as well all
employees for their hard work, initiative and loyalty.
We also thank customers and business partners for their
support, trust and contribution, so that Bank Bumi Arta
can continuously grow and develop in accordance with
the vision and mission as the most reliable Bank, careful
bank and has good performance.
Wikan Aryono S
Presiden Direktur I President Director
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 14
15
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Bunga Bersih pada tahun 2011 meningkat
13,86% atau mencapai Rp 145.524 juta dibandingkan
dengan tahun 2010 sebesar Rp 127.811 juta. Hasil ini
terjadi terutama karena Pendapatan Bunga yang diterima
oleh Bank Bumi Arta pada tahun 2011 mengalami
peningkatan sebesar Rp 25.230 juta atau 10,55%
(2011 : Rp 264.372 juta, 201 0 : Rp 239.142 juta),
sedangkan Beban Bunga mengalami peningkatan sebesar
Rp 7.517 juta atau 6,75% (2011 : Rp 118.848 juta,
201 0 : Rp 111.331 juta).
Peningkatan Pendapatan Bunga diperoleh dari kenaikan
pendapatan bunga Kredit Yang Diberikan sebesar
Financial Review
Net Interest Revenues
In 207 7 the Net Interest Revenues increased by 73.86%
or reached /DR 745,524 million compared with that of
2070, which was /DR 727,871 million. This result occurred
particularly because the Interest Revenues gained by
Bank Bumi Arta in 207 7 increased by /DR 25,230 million
or 70.55% (207 7: /DR264,372 million,2070: /DR239,742
million), while the Interest Expenses only increased by
/DR 7,5 7 7 million or 6.75% (20 11: /DR 7 7 8,848 million,
2010: /DR 7 71,33 7 million).
The increase in Interest Revenues was obtained from an
increase of /DR 34,4 7 3 million in the interest of Loans
(207 7: /DR 206,337 million, 2070: /DR 777,924 million)
Rp 34.413 juta (2011 : Rp
206.337 juta, 2010 : Rp 171.924
juta) dan Penempatan Pada Bl dan
Bank sebesar
(2011 : Rp 44.892 juta, 2010 : Rp
29.014 juta). Sedangkan
peningkatan Beban Bunga
terutama berasal dari kenaikan
''In 2011 the Net Interest Revenues
increased by 13.86% or reachediDR
145,524 million compared with that of
2010, which was IDR 127,811 million."
and interest of Placement With
Bland Other Banks /DR 15,878
million (207 7: /DR 44,892
million, 2070: /DR 29,074
million), while the increase in
the Interest Expenses
particularly originated from
beban bunga Deposito Berjangka sebesar Rp 7.058 juta
(2011 : Rp 91.013 juta, 2010 : Rp 83.955 juta).
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan Operasional Lainnya naik sebesar Rp 3.837
juta (39,76%) yaitu dari Rp 9.651 juta (201 0) menjadi
Rp 13.488 juta (2011 ). Peningkatan ini terjadi karena
pendapatan dari Lain-lain mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun 201 0 (2011 : Rp 4.652 juta,
201 0 : Rp 1.719 juta).
Beban Pembentukan Cadangan Penurunan Nilai
Beban Pembentukan Cadangan Penurunan Nilai pada
akhir tahun 2011 mencapai Rp 10.064 juta atau naik
124,99% (201 0 : Rp 4.473 juta). Kontribusi kenaikan
beban cadangan penurunan nilai terutama berasal dari
kenaikan beban penurunan nilai atas Kredit Yang Diberikan
sebesar Rp 5.863 juta (2011 : Rp 1 0.178 juta, 201 0 :
Rp 4.315 juta)
increase in interest expense of
Time Deposits amounting to /DR 7,058 million (207 7: /DR
91,013 million, 2010: /DR 83,955 million).
Other Operating Revenues
Other Operating Revenues increased by /DR 3,837 million
(39.76%) i.e. from /DR 9,651 million (2010) to /DR 13,488
million (2011). This increase occurred because the revenue
from Others increased compared with that of 2010
(2011: /DR 4.652 million, 2010: /DR 1.719 million).
Provision for Impairment Losses
At the end of 2011 the Provision for Impairment Losses
reached /DR 10,064 million or increased by 124.99%
(2010: /DR 4,473 million). The contribution to the increase
in the provision for impairment losses particularly originated
from the increase in the provision for impairment loss on
Loans by /DR 5,863 million (2011: /DR 10,178 million,
2010: /DR 4,315 million).
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tinjauan Keuangan Financial Refliew
Laba Sebelum Pajak dan Laba Bersih Komprehensif
Income Before Tax and Net Comprehensive Income
31 Desember
(dalam jut.aan Rupiah) Rp. Rp.
Pendapatan Bunga 264.372 239.142
Beban Bunga 118.848 111.331
Pendapatan Bunga- Bersih 145.524 127.811
Pendapatan Operasional Lainnya 13.488 9.651
Beban Pembentukan Cadangan
Penurunan Nilai- Bersih 10.064 4.473
Beban Operasional Lainnya 111.096 95.700
Laba Operasional 37.852 37.289
Pendapatan Non Operasional- Bersih 19.164 392
Laba Sebelum Pajak 57.016 37.681
Beban Pajak 14.391 9.568
Laba Bersih Komprehensif 42.625 28.113
Naik/Turun
Increase/Decrease
Rp. %
25.230 10,55
7.517 6,75
17.713 13,86
3.837 39,76
5.591 124,99
15.396 16,09
563 1,51
18.772 4788,78
19.335 51,31
4.823 50.41
14.512 51,62
December 31
(in million Rupiah)
Interest Revenues
Interest Expenses
Interest Revenues- Net
Other Operating Revenues
Provision for Impairment
Losses- Net
Other Operating Expenses
Income from Operation
Non Operating Revenues-
Net
Income Before Tax
Tax Expense
Net Comprehensive Income
Pendapatan Bunga Bersih
Interest Revenues- Net
31 Desember
(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.
Pendapatan Bunga
- Kredit Yang Diberikan 206.337 171.924
- Efek-efek (SBI) 13.143 38.203
- Penempatan Pada Bl dan Bank 44.892 29.014
- Lainnya
Jumlah 264.372 239.142
Beban Bunga
- Giro 10.129 9.438
- Tabungan 12.194 12.754
- Deposito Berjangka 91.013 83.955
- Simpanan Dari Bank Lain 261 386
- Lainnya 5.251 4.798
jumlah 118.848 111.331
Pendapatan Bunga Bersih 145.524 127.811
Beban Operasional Lainnya
Beban Operasional Lainnya pada tahun 2011 mencapai
Rp 111.096 juta atau lebih tinggi 16,09% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya (201 0 : Rp 95.700 juta). Beban
Operasional Lainnya meningkat terutama karena kenaikan
beban tenaga kerja, beban penyusutan, beban
pemeliharaan dan perbaikan, dan beban pendidikan dan
latihan.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Naik/Turun
Increase/Decrease
Rp. %
34.413 20,02
(25.060) -65,60
15.878 54,73
(1)
25.230 10,55
691 7,32
(560) -4,39
7.058 8,41
(125) -32,38
453 9,44
7.517 6,75
17.713 13,86
Other Operating Expenses
December 31
(in million Rupiah)
Interest Revenues
- Loans
- Securities
- Placement With Bl and
Other Banks
- Others
Total
Interest Expenses
- Demand Deposits
- Saving Deposits
- Time Deposits
- Deposits from Other Banks
- Others
Total
Interest Revenues- Net
In 2011 Other Operating Expenses reached /DR 111,096
million or 16.09% higher than the previous year
(20 7 0: /DR 95,700 million). Other Operating Expenses
increased particularly because of the increase in
the personnel expenses, depreciation expenses,
repairs and maintenance expenses, and education and
training expenses.
16
17
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Pendapatan Non Operasional Bersih
Pendapatan Non Operasional Bersih naik sebesar
Rp 18.772 juta (4.788,78%) yaitu dari Rp 392 juta (201 0)
menjadi Rp 19.164 juta (2011 ). Hasil ini terjadi terutama
karena pada tahun 2011 Bank Bumi Arta memperoleh
pendapatan yang cukup signifikan dari hasil penjualan
Penyertaan Bank Bumi Arta di PT Balimor Finance sebesar
Rp 18.525 juta.
Laba Bersih Komprehensif
Laba Bersih Komprehensif Bank Bumi Arta pada tahun
2011 mencapai Rp 42.625 juta atau naik sebesar Rp
14.512 juta (51 ,62%) dibandingkan dengan tahun
sebelumnya (201 0: Rp 28.113 juta).
Aktiva
Total Aktiva Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember
2011 tumbuh sebesar 11,32% atau meningkat dari sebesar
Rp 2.661.902 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 2.963.149
juta pada akhir tahun 2011. Kontribusi peningkatan
tersebut berasal dari Kredit Yang Diberikan.
Kewajiban
Kewajiban Bank Bumi Arta per tanggal 31 Desember 2011
adalah sebesar Rp 2.487.017 juta. Jumlah ini mengalami
peningkatan sebesar Rp 265.552 juta atau 11,95%
dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember
2010 sebesar Rp Rp 2.221.465 juta. Kenaikan Kewajiban
terutama disebabkan oleh peningkatan Simpanan yaitu
dari sebesar Rp 2.159.541 juta pada akhir tahun 2010
menjadi Rp 2.420.016 juta pada akhir tahun 2011 atau
naik sebesar Rp 260.475 juta (12,06%).
Ekuitas
Jumlah Ekuitas Bank Bumi Arta pada tanggal
31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 476.132 juta atau
mengalami peningkatan sebesar Rp 35.695 juta (8, 1 0%)
dibandingkan posisi per tanggal 31 Desember 2010
sebesar Rp 440.437 juta. Peningkatan ekuitas sejalan
dengan pencapaian laba bersih Bank Bumi Arta.
Non Operating Reveneus - Net
Non Operating Revenues- Net increased by /DR 18,772
million (4.788,78%) i.e. from /DR 392 million (2010)
to /DR 19, 164 million (20 11). This occurred particularly
because in 2011 Bank Bumi Arta obtained incomes,
which was quite significant from the sales proceeds of
Bank Bumi Arta's Investments in PT Balimor Finance by
/DR 18,525 million.
Net Comprehensive Income
The Net Comprehensive Income of Bank Bumi Arta in
2011 reached /DR 42,625 million or decreased by /DR
14,512 million (51.62%) compared with that of the previous
year (2010: /DR 28,113 million).
Assets
Total Assets of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011
grew at 11.32% or increased from /DR 2,661,902 million
in 2010 to /DR 2,963,149 million at the end of 2011.
Contribution to the increase originated from Loans.
Liabilities
The Liabilities of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011
was /DR 2,487,017 million. The liabilities increased by
/DR265,552 million or 11.95% compared with the position
as of December 31, 2010 which was /DR 2,221,465
million. The increase of the Liabilities was particularly due
to the increase in the Deposits, i.e. from /DR 2, 159,541
million at the end of 2010 to /DR 2,420,016 million at the
end of 2011 or increased by /DR 260,475 juta (12.06%).
Equity
Total Equity of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011
was /DR 476,132 million or increased by /DR 35,695
million (8.10%) compared with the position as of December
31,2010 which was /DR 440,437 million. The increase
in equity was in line with the achievement of the net
income of Bank Bumi Arta.
Simpanan
Deposits
31 Desember
(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.
Giro 447.335 415.304
Tabungan 351.936 339.292
Deposito Berjangka 1.620.745 1.404.945
Total 2.420.016 2.159.541
Naik{furun
Increase/Decrease
Rp. %
32.031 7,71
12.644 3,73
215.800 15,36
260.475 12,06
December 31
(in million Rupiah)
Demand Deposits
Saving Deposits
Time Deposits
Total
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Simpanan
Simpanan Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember
2011 adalah sebesar Rp 2.420.016 juta. Jumlah ini
mengalami peningkatan sebesar Rp 260.475 juta atau
12,06% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember
2010 sebesar Rp 2.159.541 juta. Kontribusi peningkatan
tersebut terutama berasal dari Deposito Berjangka yang
mengalami kenaikan sebesar 15,36% atau Rp 215.800
juta (2011 : Rp 1.620.745 juta, 2010: Rp 1.404.945 juta)
Giro pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai sebesar
Rp 447.335 juta atau naik sebesar Rp 32.031 juta (7,71 %)
dibandingkan dengan posisi 31 Desember 201 0 sebesar
Rp 415.304 juta. Sedangkan Tabungan mengalami
peningkatan sebesar 3,73% atau sebesar Rp 12.644 juta,
sehingga posisi pada akhir tahun 2011 mencapai sebesar
Rp 351.936 juta.
Pada akhir tahun 2011 komposisi Simpanan terbesar
masih diraih oleh produk Deposito Berjangka yaitu
sebesar Rp 1.620.745 juta atau 66,97% dari total Simpanan,
kemudian diikuti oleh produk Giro dan Tabungan masing-
masing sebesar 18,49% dan 14,54%.
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Deposits
The Deposit of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011
was /DR 2,420,016 million. This total increased by /DR
260,475 million or 12.06% compared with the position
as of December 31,2010 which was /DR 2,159,541
million. Contribution to the increase was particularly
originated from the the Time Deposits, which increased
by 15.36% or /DR 215,800 million (2011: /DR 1,620,745
million, 2010: /DR 1,404,945 million).
The Demand Deposits as of December 31, 2011 reached
/DR 447,335 million or increased by /DR 32,031 million
(7.71 %) compared with the position as of December 31,
2010 which was /DR 415,304 million. While the Savings
increased by 3.73% or /DR 12,644 million, so that the
position at the end of 2011 reached /DR 351,936 million.
At the end of 2011 the biggest composition of the
Deposits was achieved by the Time Deposits product, i.e.
/DR 1,620,745 million or 66.97% of the total Deposits,
then it was followed by Demand Deposits and Savings
products, which were 18.49% and 14.54% respectively.
Komposisi Simpanan
Composin"ons of Deposits
15% SAVING DEPOSITS
18% DEMAND DEPOSITS
67% TIME DEPOSITS
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 18
19
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Aktiva Produktif
Earning Assets
31 Desember
(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.
Penempatan Pada Bank 788.428 934.126
Efek-efek (SBI) 147.585 195.420
Naik{rurun
Increase/Decrease
Rp. %
(145.698) -15,60
(47.835) -24,48
December 31
(in million Rupiah)
Placement With Banks
Securities (SBI)
Kredit Yang Diberikan 1.634.316 1.170.144 464.172 39,67 Loans
Tagihan Akseptasi 3.371 2.706 665 24,58 Acceptances Receivable
Penyertaan 10 1.485 (1.475) -99,33 Investments
Rekening Administratif 627.010 578.424 48.586 8,40 Administrative Account
Total 3.200.720 2.882.305 318.415 11,05 Total
Aktiva Produktif
Jumlah Aktiva Produktif Bank Bumi Arta pada tanggal
31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 3.200.720 juta,
naik sebesar Rp 318.41 5 juta atau 11,05% dibandingkan
dengan posisi tanggal 31 Desember 201 0 sebesar
Rp 2.882.305 juta. Peningkatan Aktiva Produktif per
tanggal 31 Desember 2011 terutama berasal dari kenaikan
Kredit Yang Diberikan, dan Rekening Administratif.
Penempatan Pada Bank sebagian besar merupakan
penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Bl- Term
Deposit dan Bl - Deposit Facility (Rp 770.238 juta).
Penempatan Pada Bank turun sebesar Rp 145.698 juta
(1 5,60%) dari Rp 934.126 juta per posisi 31 Desember
2010 menjadi Rp 788.428 juta per akhir Desember 2011.
Efek-efek (SBI) per tanggal 31 Desember 2011 adalah
sebesar Rp 147.585 juta, turun sebesar Rp 47.835 juta
(24,48%) dibandingkan dengan posisi tanggal31 Desember
201 0 sebesar Rp 195.420 juta. Penurunan Penempatan
Pada Bank dan Efek-efek (SBI) ini terjadi karena sebagian
dananya sudah digunakan untuk pemberian kredit kepada
debitur.
Kredit Yang Diberikan naik sebesar Rp 464.172 juta
(39 ,67%) dari Rp 1.170.144 juta per tanggal 31 Desember
201 0 menjadi Rp 1.634.316 juta per tanggal 31 Desember
2011. Pencapaian Kredit Yang Diberikan ini sudah
melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana
Bisnis Bank Bumi Arta tahun 2011 yaitu sebesar
Rp 1.521.188 juta.
Earning Assets
The EarningAssets of Bank Bumi Arta as of December 31,
2011 totaled /DR 3,200,720 million, increased by /DR
318,415 million or 11.05% compared with the position
as of December 31,2010 which was /DR 2,882,305
million. The increase of Earning Assets as of December
31, 2011 originated from the increase in the Loans, and
Administrative Accounts.
Most of the Placement with Banks was Placement with
Bank Indonesia in the form of 8/- Term Deposit dan 8/
- Deposit Facility (!DR 770,238 million). The Placement
with Banks decreased by /DR 145,698 million (15.60%)
from /DR 934, 126 million as of the position on December
31,2010 to /DR 788,428 million at the end of December
2011.
The Securities (58/) as of December 31, 2011 was /DR
147,585 million, decreased by /DR47,835 million (24.48%)
compared with the position as of December 31, 2010,
which was /DR 195,420 million. The decrease in Placement
with Bank and Securities (58/) occurred because some of
the funds were used to extend credit to debtor.
The Loans was increased by /DR 464, 172 million (39.67%)
from /DR 1, 170,144 million as of December 31, 2010 to
/DR 1,634,316 million as of December 31, 2011. The
total Loans already exceeded the target determined in the
Bank Bumi Arta's Business Plan for 2011, i.e. /DR 1,521,188
million.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tagihan Akseptasi per tanggal 31 Desember 2011
adalah sebesar Rp 3.371 juta atau naik sebesar Rp 665
juta (24,58%) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp 2.706 juta.
Penyertaan Bank Bumi Arta turun sebesar Rp 1.475 juta
(99,33%) dari Rp 1.485 juta per tanggal 31 Desember
201 0 menjadi Rp 1 0 juta per 31 Desember 2011.
Penurunan Penyertaan terjadi karena Bank Bumi Arta telah
menjual Penyertaannya di PT Balimor Finance sebesar
Rp 1.475 juta. Penjualan Penyertaan ini sudah mendapat
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Bank Bumi Arta tanggal 16 Nopember 2011.
Rekening Administratif yang terdiri dari Fasilitas Kredit
Yang Belum Ditarik, Irrevocable Letter of Credits dan Bank
Garansi per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp 627.010 juta, naik sebesar Rp 48.586 juta (8,40%)
dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 201 0
sebesar Rp 578.424 juta.
Pada tanggal 31 Desember 2011 komposisi Aktiva
Produktif Bank Bumi Arta terbesar berada di Kredit Yang
Diberikan yaitu sebesar 51 ,06%, kemudian diikuti oleh
Penempatan Pada Bank sebesar 24,63%, Rekening
Administratif sebesar 19,59%, Efek-efek (SBI) sebesar
4,61% dan Tagihan Akseptasi sebesar 0,11 %.
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Acceptances Receivable as of December 31, 2011 was
/DR 3,371 million or increased by /DR 665 million (24.58%)
compared with that of the previous year, which was /DR
2,706 million.
The Investments of Bank Bumi Arta decreased by /DR
1,475 million (99,33%) i.e. from /DR 1,485 million (2010)
as of December 31, 2010 to /DR 10 million as of December
31, 2011. The decrease in the Investments occurred
because Bank Bumi Arta sold its Investments in PT Balimor
Finance worth /DR 1,475 million. The sales of the
Investments was approved by the Extraordinary General
Meeting of Shareholders held on November 16, 2011.
Administrative Accounts consisting of Unused Loan
Commitments Granted to Customers, Irrevocable Letter
of Credits and Bank Guarantee as of December 31, 2011
was /DR 627,010 million, increased by /DR 48,586 million
(8,40%) compared to the position as of December 31,
2010, which was /DR 578,424 million.
On December 31, 2011, the biggest composition of
the Earning Assets of Bank Bumi Arta was in the Loans,
i.e. totaling 51.06%, then it was followed by Placement
with Banks of 24.63%, Administrative Accounts of
19.59%, Securities (581) of 4. 61%, and Acceptances
Receivable of 0. 11%.
Komposisi Aktiva Produktif
Compositions of Earning Assets
5% SECURITIES
19% ADM. ACCOUNT
51% LOANS
25% PLACEMENT
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 20
21
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Penyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
Loans Distribution Based on Economic Sector
31 Desember
(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.
Naik{furun
Increase/Decrease
Rp. %
December 31
(in million Rupiah)
Perdagangan 666.237 565.214 101.023 17,87 Trading
lndustri 209.039 101.490 107.549 105,97 Industry
Konstruksi 15.333 9.591 5.742 59,87 Construction
T ransportasi 38.262 10.202 28.060 275,04 Transportation
Pertanian 2.225 1.442 783 54,30 Agriculture
Lain-lain 703.220 482.205 221.015 45,83 Others
Total 1.634.316 1.170.144 464.172 39,67 Total
Kredit Yang Diberikan
Jumlah Kredit Yang Diberikan pada tanggal 31 Desember
2011 adalah sebesar Rp 1.634.316 juta, naik sebesar
Rp 464.172 juta atau 39,67% dibandingkan posisi tanggal
31 Desember 201 0 sebesar Rp 1.170.144 juta. Kenaikan
Kredit Yang Diberikan terutama berasal dari peningkatan
kredit di Sektor Lain-lain sebesar Rp 221.015 juta (45,83%),
Sektor lndustri sebesar Rp 107.549 juta (1 05,97%), Sektor
Perdagangan sebesar Rp 101.023 juta (17,87%), dan Sektor
Transportasi sebesar Rp 28.060 juta (275,04%).
Komposisi penyaluran kredit terbesar pada akhir tahun
2011 ditempati oleh Sektor Lain-lain sebesar Rp 703.220
juta atau 43,03% dari total Kredit, kemudian diikuti
Sektor Perdagangan sebesar Rp 666.237 juta atau
40,77 %, Sektor lndustri sebesar Rp 209.039 juta
atau 12,79%, dan Sektor Transportasi sebesar Rp 38.262
juta atau 2,34%.
Loans
The total of Loans on December 31, 2011 was /DR
1,634,316 million, increased by /DR 464. 172 million or
39.67% compared to the position as of December 31,
2010, which was /DR 1, 170,144 million. The increase in
the Loans particularly originated from Others Sectors by
/DR 221,015 million (45.83%), the Sector of Industry by
/DR 107,549 million (1 05.97%), the Sector of Trading by
/DR 101,023 million (17.87%), and the Sector of
Transportation by /DR 28,060 million (275.04%).
The biggest composition of the loans distribution at
the end of 2011 was occupied by the Others Sectors by
/DR 703,220 million or 43.30% of the total Loans, then
it was followed the Sector of Trading by /DR 666.237 or
40,77%, the Sector of Industry by /DR 209,039 million or
12.79% and the Sector of Transportation by /DR 38,262
million or 2.34%.
Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
Compositions of Loans Based on Economic Sector
3% TRANSPORTATION :
13% INDUSTRY - ------c"
41% TRADING
43%0THERS
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan
Loans Distribution Based on Usage Type
31 Desembrer
(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.
Modal Kerja 1.056.420 836.429
lnvestasi 161.258 69.286
Konsumsi 416.638 264.429
Total 1.634.316 1.170.144
Pada tanggal 31 Desember 2011 jumlah penyaluran
kredit untuk Modal Kerja adalah sebesar Rp 1.056.420
juta atau 64,64% dari total Kredit Yang Diberikan.
Jumlah ini meningkat sebesar Rp 219.991 juta atau 26,30%
dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 201 0
sebesar sebesar Rp 836.429 juta. Penyaluran kredit untuk
lnvestasi pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 161.258
juta, naik sebesar Rp 91.972 juta (132,74%) atau mencapai
9,87% dari total Kredit Yang Diberikan. Penyaluran kredit
untuk Konsumsi terdapat kenaikan sebesar Rp 152.209
juta atau 57,56%, sehingga jumlah kredit Konsumsi
posisi 31 Desember 2011 menjadi sebesar Rp 416.638 juta
atau 25,49% dari total Kredit Yang Diberikan.
Naik!furun
Increase/Decrease
Rp. %
219.991 26,30
91.972 132,74
152.209 57,56
464.172 39,67
December 31
(in million Rupiah)
Working Capital
Investment
Consumer
Total
On December 31, 2010 the loans distribution for the
Working Capital was /DR 1,056,420 million or 64.64%
of the total Loans. This amount was increased by /DR
219,991 million or 26.30% compared with the position
as of December 31,2010 which was /DR 836,429 million.
The loans distribution for Investment in 2011 was /DR
161,258 million, increased by /DR 91,972 million
(132.74%) or reached 9.87% of the total Loans. The loans
distribution for Consumption was increased by /DR
152,209 million or 57.56%, so that the credit for
Consumption as of December 31, 2011 totaled /DR
416,638 million or 25.49% of the total Loans.
Komposisi Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan
Compositions of Loans Based on Usage Type
10% INVESTMENT
25% CONSUMER
65% WORKING CAPITAL
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 22
23
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Komposisi Kredit Berdasarkan Kolektibilitas
Loans Compositions Based on Collectibility
31 Desember
(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.
Lancar 1.606.952 1.138.660
Dalam Perhatian Khusus 9.822 5.112
Kurang Lancar 475 3.419
Diragukan 590 106
Macet 16.477 22.847
Total 1.634.316 1.170.144
CKPN 24.462 15.805
NPL- Gross 1,07% 2,25%
NPL- Net 0,50% 1,83%
Kredit yang masuk dalam kategori Lancar pada tanggal
31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.606.952 juta,
naik sebesar Rp 468.292 juta atau 41,13% dibandingkan
dengan posisi 31 Desember 201 0 sebesar Rp 1.138.660
juta. Sedangkan untuk Kredit dengan kategori Dalam
Perhatian Khusus naiksebesar Rp 4.71 0 juta (92, 14%),
kredit Kurang Lancar turun sebesar Rp 2.944 juta (86, 11 %),
kredit Diragukan naik sebesar Rp 484 juta (456,60%)
dan kredit Macet turun sebesar Rp 6.370 juta (27,88%).
Berdasarkan komposisi kolektibilitas kredit tersebut
maka Rasio Non Performing Loan (NPL) -Gross Bank
Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
1 ,07% sedangkan ratio Non performing Loan (NPL)-
Net sebesar 0,50%. Dengan pencapaian rasio tersebut
maka rasio NPL Bank Bumi Arta masih jauh di bawah
tingkat maksimum persyaratan Bank Indonesia sebesar
5,00% (NPL- Net).
Untuk mengantisipasi kerugian akibat memburuknya
kualitas kredit yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan
yang diwajibkan oleh Bank Indonesia per tanggal
31 Desember 2011 Bank Bumi Arta telah membentuk
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)- Kredit
Yang Diberikan sebesar Rp 24.462 juta atau naik 54,77%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya (201 0 :
Rp 15.805 juta).
Naik/Turun
Increase/Decrease
Rp. %
468.292 41,13
4.710 92,14
(2.944) -86.11
484 456,60
(6.370) -27,88
464.172 39,67
8.657 54,77
-1,18% -52,44
-1,33% -72,68
December 31
(in million Rupiah)
Current
Special Mention
Substandard
Doubtful
Loss
Total
Allw. for Impairment Losses
NPL- Gross
NPL- Net
The Loans categorized as Current on December 31, 2011
totaled /DR 1,606,952 million, increased by /DR 468,292
million or 41.13% compared with the position as of
December 31, 2010 which was /DR 1,138,660 million.
While the Loans categorized as Under Special Mention
increased by /DR 4,710 million (92.14%), Substandard
decreased by /DR 2,944 million (86.11 %), Doubtful
increased by /DR 484 million (456.60%) and Loss decreased
by /DR 6,370 million (27.88%). Based on the above
composition of loans collectibility, the Non Performing
Loan (NPL)- Gross ratio of Bank Bumi Arta as of December
31,2010 was 1.07%, while Non Performing Loan (NPL)
- Net ratio was 0.50%. With that achievement of ratio,
the NPL ratio of Bank Bumi Arta was still under the
maximum level of the Bank Indonesia requirement, which
was 5.00% (NPL -Net).
To anticipate the loss resulting from the deterioration of
the loans quality and in conformity with the provision
which was obligated by the Bank Indonesia as of December
31, 2011 Bank Bumi Arta had set up Allowance for
Impairment Losses (CKPN) - for the Loans totaling
/DR 24,462 million or increased by 54.77% compared
with that of the previous year (20 10: /DR 15,805 million).
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
Fund for Related Parties
31 Desember
(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.
Kredit Yang Diberikan 58.067 44.778
Penyertaan 1.475
Letter Of Credits 86
Bank Garansi 1.389
Total Penyediaan Dana 58.153 47.642
Nilai Jaminan Tunai -/- 38.780 36.629
Penyediaan Dana Kepada PihakTerkait 19.373 11.013
Total Modal Inti dan Modal Pelengkap 413.528 383.225
% Penyediaan Dana 4,68% 2,87%
Batas Maksimum Pemberian Kredit
Penyediaan dana kepada pihak terkait dengan Bank
Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
sebesar Rp 19.373 juta atau 4,68% dari Total Modal Inti
dan Modal Pelengkap sebesar Rp 413.528 juta. Pencapaian
rasio tersebut masih di bawah batas maksimum
penyediaan dana kepada pihak terkait yang ditetapkan
Bank Indonesia sebesar 1 0,00%. Penyediaan dana kepada
pihak terkait berupa Kredit Yang Diberikan, dan Letter
of Credits.
Naik/Turun
Increase/Decrease
Rp. %
13.289 29,67
(1.475) -100,00
86 0
(1.389) -100,00
10.511 22,06
2.151 5,87
8.360 75,91
30.303 7,91
1,81o/o 63,07
Legal Lending Limit
December 31
(in million Rupiah)
Loans
Investment
Letter Of Credits
Bank Guarantees
Total Fund
Cash Collateral
Fund for Related Parties
Total Core and
Supplementary Capital
o/o Fund for Related Parties
The provision of funds for related parties of Bank Bumi
Arta as of December 31, 2011 totaled IDR 19,373 million
or 4.68% of the Total Core Capital and Supplementary
Capital totaled IDR 413,528 million. The achievement of
the ratio was still under the maximum limit of provision
of funds for related parties as determined by the Bank
Indonesia of 10.00%. The provision of funds to the related
party is in the form of Loans, and Letter of Credits.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Minimum Capital Requirement
31 Desember I December 31
(dalam jutaan Rupiah) I (in million Rupiah)
I. Komponen Modal I Components of Capital
A. Modal Inti I Core Capital
B. Modal Pelengkap (maks. 100% dari Modal Inti) I Supplementary Capital
II. Total Modal Inti +Modal Pelengkap /Total Core and Supplementary Capital
Ill. Penyertaan ( - I - ) I Investment ( - I - )
IV. Total Modal /Total Capital
V. ATMR /Risk Weighted Assets
VI. Rasio Modal Terhadap ATMR (CAR)/ Capital Adequacy Ratio (CAR)
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
2011 2010
Rp Rp
363.941 337.677
49.587 45.548
413.528 383.225
413.528 383.225
2.071.878 1.555.036
19,96% 14,64%
24
25
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Kecukupan Modal
Total Modal Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember
2011 adalah sebesar Rp 413.528 juta. Sementara jumlah
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah sebesar
Rp 2.071.878 juta, sehingga diperoleh rasio kecukupan
modal (CAR) Bank Bumi Arta sebesar 19,96%. Dengan
pencapaian tersebut, maka rasio CAR Bank Bumi Arta
masih lebih tinggi dibandingkan dengan rasio CAR
minimal yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia sebesar 8,00%.
Likuiditas
Pada tanggal 31 Desember 2011 total Aktiva Likuid
(< 1 bulan) Bank Bumi Arta sebesar Rp 903.043 juta dan
total Pasiva Likuid (< 1 bulan) sebesar Rp 2.430.249 juta.
Berdasarkan komposisi tersebut tingkat likuiditas Bank
Bumi Arta sangat likuid karena 37,16% dari total Pasiva
Likuid ditanamkan dalam Aktiva Likuid. Sedangkan rasio
LDR Bank Bumi Arta per 31 Desember 2011 adalah sebesar
67,53% (201 0 :54, 18%).
Kebijakan Deviden
Bank Bumi Arta menetapkan kebijakan untuk membayar
Deviden tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya deviden yang
akan dibagikan dikaitkan keuntungan Bank pada tahun
buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan
tingkat kesehatan keuangan Bank dan tanpa mengurangi
hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk menentukan
lain sesuai dengan Anggaran Dasar. Pada tanggal12 juli
2011 telah dibagikan Deviden tunai kepada pemegang
saham Bank Bumi Arta sebesar Rp 6.930 juta.
Transaksi Hubungan lstimewa
Dalam kegiatan usahanya, Bank Bumi Arta juga melakukan
transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dengan persyaratan
dan kondisi yang sama seperti yang diberlakukan kepada
pihak ketiga.
Capital Adequacy
Capital of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 totaled
/DR 413,528 million, while the total Risk Weighted Assets
(ATMR) was /DR 2,071,878 million, so that the Capital
Adequacy Ratio (CAR) of the Bank Bumi Arta was 19.96%.
With that achievement, the CAR ratio of Bank Bumi Arta
was still higher than the minimum CAR ratio, which
had to be met in accordance with the provision of the
Bank Indonesia i.e. 8.00%
Liquidity
As of December 31, 2011 the Liquid Assets(< 1 month)
of Bank Bumi Arta totaled /DR 903,043 million and
Liquid Liabilities (<1 month) totaled /DR2,430,249 million.
Based on the above composition, the liquidity level of the
Bank Bumi Arta was vel)' good, because 37.16% of the
total Liquid Liabilities was placed in Liquid Assets as well,
while the LDR ratio of the Bank Bumi Arta as of
December 31,2011 was 67.53% (2010: 54.18%)
Dividend Policy
Bank Bumi Arta stipulated a policy to pay cash dividend
to all shareholders at least once a year. The amount of
dividend to be distributed is related to the profits of the
Bank in the relevant financial year, with due observance
of the level of Bank's financial soundness and without
prejudice to the right of a General Meeting of Shareholders
to determine otherwise in accordance with the Articles
of Association. The cash Dividends were distributed on
july 12, 2011 to the shareholders of Bank Bumi Arta
totaled /DR 6,930 million.
Related Parties Transaction
In its business activities, Bank Bumi Arta also conducted
certain transaction with the related parties under
the same terms and conditions as those applied for
the third party.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Pihak yang dapat dikategorikan sebagai pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah pihak yang
mempunyai hubungan secara langsung atau tidak langsung,
mengendalikan, dikendalikan atau di bawah satu
pengendalian di dalam peranannya sebagai pemegang
saham bank. Sesuai dengan Laporan Keuangan Bank
Bumi Arta per 31 Desember 2011, transaksi-transaksi
tersebut meliputi antara lain; pemberian kredit, L/C, giro,
tabungan, deposito, asuransi, dan sewa kepada pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank Bumi
Arta bahwa transaksi yang mengandung benturan
kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota
Direksi, Komisaris atau Pemegang Saham dengan
kepentingan ekonomis Perseroan harus mendapat
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selama
tahun 2011, Bank Bumi Arta tidak melakukan transaksi
yang mengandung benturan kepentingan yang
membutuhkan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
lkatan
Bank Bumi Arta melakukan perjanjian dengan PT Rintis
Sejahtera, yang bertindak sebagai switching operator dari
PT Bank Central Asia (BCA), melalui Perjanjian Kerjasama
Penggunaan ATM BCA dan Debit BCA. Sesuai dengan
perjanjian tersebut, nasabah Bank Bumi Arta dapat
menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk melakukan
transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2
(dua) tahun dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka
waktu yang sama, demikian seterusnya.
Kejadian Yang Sifatnya Luar Biasa dan jarang Terjadi
Laporan Keuangan Bank Bumi Arta per 31 Desember 2011
tidak mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan
jarang terjadi.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
The party which can be categorized as the related party
is the party which has direct or indirect relationship,
controlling, and being controlled or under one control in
its role as the shareholder of the bank. In line with the
Financial Statements of Bank Bumi Arta as of December
31, 20 11, the transactions covered among others: loans,
UC, demand deposits, savings, deposits, insurance and
lease for the related parties.
Conflict of Interest Transaction
As governed in the Bank Bumi Arta Articles of Association
that the conflict of interest transaction between personal
economic interest of the members of the Board of Directors,
the members of the Board of Commissioners or
Shareholders and the Company's economic interest must
obtain prior approval from a General Meeting of
Shareholders (RUPS). During 2011, Bank Bumi Arta did
not conduct conflict of interest transactions, which needs
approval from a General Meeting of Shareholders (RUPS).
Agreement
Bank Bumi Arta entered into an agreement with PT Rintis
Sejahtera, which acts as switching operator of PT Bank
Central Asia (BCA), through Cooperation Agreement for
Use of A TM BCA and Debit BCA. In line with the
agreement, the Bank Bumi Arta customers can use the
A TM BCA network facility to carl)' out transaction. This
agreement is valid for a period of 2 (two) years and
automatically extended for the same period, and so on.
Extraordinal)' Event and Seldom Occurred
The Financial Statements of Bank Bumi Arta as of
December 31, 2011 did not contain extraordinal)'
event and the same seldom occurred.
26
27
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Tidak terdapat kejadian atau peristiwa penting yang
mempunyai dampak terhadap kinerja dan risiko usaha
Bank Bumi Arta di masa mendatang setelah tanggal
Laporan Akuntan.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Yang
Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
Tidak ada perubahan peraturan perundangan-undangan
yang berpengaruh signifikan terhadap Bank Bumi Arta
maupun terhadap Laporan Keuangan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Tidak ada perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi
perusahaan yang mempunyai dampak terhadap Laporan
Keuangan.
Prospek Tahun 2012
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012
diindikasikan mengalami perlambatan. Permasalahan fiskal
yang dihadapi Amerika Serikat dan krisis utang yang
membelit perekonomian di kawasan Eropa menjadi faktor
penyebab tertahannya ekspansi ekonomi global dan
menimbulkan gejolak di pasar keuangan global. Kuatnya
indikasi perlambatan ekonomi global mendorong
melambatnya tekanan inflasi. Seiring dengan meningkatnya
risiko perlambatan ekonomi global, laju pengetatan
kebijakan moneter di negara berkembang mulai tertahan,
sementara kebijakan di negara maju masih cenderung
akomodatif untuk menopang aktivitas perekonomian.
Kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS) mengindikasikan
perlambatan. Sektor industri, yang menjadi tulang punggung
ekonomi AS, sempat menunjukkan perkembangan yang
cukup baik pada periode tahun 2008 - 2009. Namun,
kondisi saat ini menunjukkan penurunan kinerja.
Important Event after the Date of Public Accountants'
Report
There was no important occurrence or event, which
had impact on the performance and business risk of
Bank Bumi Arta in the future after the date of Public
Accountants' Report.
Amendments to Laws and Regulations which Significantly
Affected the Company
There was no amendment to the laws and regulations,
which significantly affected the Bank Bumi Arta and
Financial Statements.
Change in Accounting Policy
There was no significant change to the Company's
accounting policy, which had affected the Financial
Statements.
2012 Prospect
The global economic growth in 2012 is indicated by a
slow down. The fiscal problem faced by the United States
and the debt crisis affected the economy in Europe resulted
in the impeded global economic expansion and upheaval
in the global financial market. The strong indicator of
global economic slow down encourages a slow down in
inflation pressure. In line with the increase in the risk of
global economic slow down, the rate of tightening the
monetary policy in the developing countries starts to be
hindered, while the policy in the advanced countries still
tend to be accommodative to support the economic activity.
The United States economic achievement indicated a slow
down. The industrial sector, which became the United
States economic backbone had indicated quite good
development during the period of 2008- 2009. But, the
present condition indicates a decrease in its achievement.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Berdasarkan perkembangan tersebut pada September 2011
beberapa lembaga internasional seperti IMF dan WEO
menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada
tahun 2012 menjadi 1,8%, jauh lebih rendah dibandingkan
proyeksi sebelumnya pada Juni 2011 yaitu 2,7%.
Krisis utang yang berkepanjangan di kawasan Eropa mulai
berdampak negatif pada perekonomian kawasan tersebut.
Kinerja ekonomi negara-negara besar di Eropa mulai
melambat yang tercermin dari melemahnya indikator-
indikator ekonomi kawasan tersebut selama triwulan Ill
2011. Peliknya krisis utang di kawasan Eropa menyebabkan
tantangan terhadap ekonomi ke depan semakin berat.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, IMF dan
WEO September 2011 menurunkan perkiraan pertumbuhan
kawasan Eropa pad a tahun 2012 menjadi 1,1% dengan
sumbangan pertumbuhan ekonomi terbesar masih berasal
dari Jerman.
Kondisi ekonomi negara kawasan Asia secara umum masih
positif meski terdapat potensi perlambatan. Pulihnya global
supply chain industri Jepang dan masih tingginya harga
komoditas global berdampak positif pada perkembangan
sektor industri dan ekspor kawasan Asia. Namun, sejalan
dengan tingginya potensi perlambatan ekonomi dunia
yang dipicu krisis utang Eropa dan tersendatnya pemulihan
ekonomi negara maju menyebabkan risiko terhadap
ekonomi kawasan Asia meningkat terutama bagi negara
yang memiliki ketergantungan terhadap ekspor. Dengan
mempertimbangkan kondisi tersebut IMF dan WEO
September 2011 menurunkan proyeksi pertumbuhan
ekonomi developing Asia pada tahun 2012 menjadi 8,2%.
Untuk tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia
diperkirakan akan melambat akibat krisis di kawasan Eropa
dan Amerika Serikat. Pertumbuhan ekspor diperkirakan
akan mengalami perlambatan, yang kemudian akan
berdampak pada melambatnya pertumbuhan konsumsi
rumah tangga.
Di sisi lain, investasi diperkirakan masih akan tumbuh
meningkat sejalan dengan masih besarnya potensi
pasar dan kuatnya fundamental perekonomian Indonesia,
perbaikan iklim investasi, serta potensi perbaikan
sovereign credit rating Indonesia. Pertumbuhan ekonomi
diprakirakan menu run di tahun 2012, berada pada kisaran
6,3%- 6,7%.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tinjauan Keuangan Financial RefJiew
Based on that development in September 2011 some
international institutions such as IMF and WED lower the
United States economic growth projection in 2012 to
1.8%, much lower compared with the previous projection
in june 2011, i.e. 2.7%.
The prolonged debt crisis in Europe started to negatively
impact the economy in that region. The economic
achievement of major countries in Europe started to slow
down as reflected by the weakening of economic indicators
in the region during the 3rd quarter of 2011. The
complicated debt crisis in Europe caused the economic
challenge in the future becomes tougher. Considering the
above condition, IMF and WED in September 20111ower
the anticipated growth in Europe in 2012 to 1.1% with
the biggest economic growth contribution still from
Germany.
In general the economic condition of Asia is still positive,
although it still has the potential to slow down. The recovery
of global supply chain of the Japanese industry and the
high global price of commodity positively affect the
development of the industrial sector and the exports in
Asia. But, in line with the high potentials of the world's
economic slow down which was caused by debt crisis in
Europe and the stagnation of economic recovery in the
advanced countries, causing the risk of economy in Asia
to increase, particularly those countries that are export
dependent. By considering that condition, IMF and WED
in September 2011 lower the economic growth projection
of the developing Asia in 2012 to 8.2%.
In 2012, the Indonesia's economic growth is anticipated
to slow down resulting from crisis in Europe and United
States. The export growth is anticipated to slow down,
which will slow own the growth in household consumption.
On the other side, the growth of investment is anticipated
to increase in line with the great market potentials and
strong fundamental of the Indonesia's economy,
improvement in the investment climate as well as potentials
for improvement of Indonesia's sovereign credit rating. In
2012, the economic growth is anticipated to decrease,
ranging from 6.3% to 6.7%.
28
29
Bank Bumi Arta sebagai bagian dari industri perbankan
sudah dan akan terus memanfaatkan dan mengembangkan
teknologi informasi yang dimiliki untuk mendukung
perkembangan bisnis yang telah dirancang. Pemanfaatan
dan pengembangan teknologi informasi di Bank Bumi Arta
ditujukan untuk memberikan layanan yang cepat dan
akurat, meningkatkan keamanan teknologi, dan
ketersediaan layanan, yang diharapkan akan membantu
Bank Bumi Arta dan Nasabah untuk dapat mengembangkan
bisnis lebih baik lagi dalam menghadapi persaingan bisnis
yang semakin ketat.
Saat ini Bank Bumi Arta juga memiliki bagian IT
Development tersendiri, yang senantiasa melakukan inovasi
pengembangan dan perancangan aplikasi internal yang
dibutuhkan oleh Bank Bumi Arta, untuk mendukung
kegiatan bisnisnya. Adapun aplikasi yang sedang
dikembangkan maupun yang telah diimplementasikan di
antaranya termasuk aplikasi pelaporan, sistem tabungan
dan pinjaman pensiun, sistem verifikasi tanda tangan
nasabah, dan aplikasi-aplikasi lainnya.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dan
mengantisipasi bisnis perbankan di masa mendatang,
Bank Bumi Arta pada bulan Mei 2006 telah meningkatkan
kemampuan software Bank Visionnya dari versi 4.1 menjadi
versi 8.2. Selain itu pada tahun 2010 dan 2011 sistem
Bank Vision juga telah dilakukan perubahan dan
penyesuaian untuk memenuhi ketentuan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 & 55.
Untuk layanan ATM, Bank Bumi Arta telah menggunakan
jaringan ATM PRIMA yang beranggotakan 46 bank
dengan total jaringan mesin ATM mencapai 32.768 dan
PRIMA DEBET dengan jumlah EDC sebanyak 119.350.
Dengan adanya ATM Prima, para nasabah bank anggota,
mendapatkan manfaat cukup besar, terutama karena ATM
Prima dilengkapi oleh fasilitas dan jaringan real-time
online. Keberadaan ATM Prima memberi kemudahan
dalam bertransaksi. Tidak hanya cek saldo dan tarik tunai,
tapi juga sudah bisa transfer antar bank, nasabah Bank
Bumi Arta juga dapat melakukan transfer multi arah secara
real time.
Untuk terus mendukung kenyamanan dan keamanan
pemegang kartu ATM, kedepannya kartu ATM BBA akan
segera menggunakan teknologi chip yang mempunyai
beragam keunggulan karena didukung oleh sistem
keamanan yang lebih unggul dalam memproteksi data
pemegang kartu dari pemalsuan atau pembobolan.
Information Technology
Bank Bumi Alta as parl of banking industry has been and
will continue to utilize and develop the information
technology owned to support/boost the designed business
development. The information technology utilization and
development of Bank Bumi Alta is intended to provide
fast and accurate services, to increase technology security,
and availability of services that are expected to assist Bank
Bumi Alta and the customers to develop better business
in face of the increasingly tighter business competition.
At present Bank Bumi Alta has its own IT Development,
which always makes innovation for the development and
design of internal application needed by Bank Bumi Alta,
to supporl its business activity. The application which is
being developed and which has been implemented are
among others including the application for reponing,
savings and pension credit system, verification system of
customer's signature and other applications.
To improve the customer service and anticipate banking
business in the future, Bank Bumi Alta in May 2006 has
upgraded the capacity of its Bank Vision software from
version 4.1 to version 8.2. In addition, in 2010 and 2011
the Bank Vision system was also changed and adjusted to
meet the provisions of Statement on Financial Accounting
Standard (PSAK) 50 & 55.
With regard to A TM service, Bank Bumi Alta has used the
ATM PRIMA network with 46 bank members and supporled
by a total of 32,768 A TMmachines and also PRIMA DEBIT
with 119,350 EDCs. With Prima A TM, the customers of
member banks obtain quite big benefit, parlicularly because
A TM Prima is equipped with real time online facility and
network. The existence of Prima ATM provides facility in
carrying out transactions. Not only balance inquiry and
cash withdrawal, but also inter banks transfer, and the
customers of Bank Bumi Alta can also conduct real time
multi direction transfer.
To continuously supporl the comforl and the security
of A TM cardholders, in the future BBA A TM card will
immediately use chip technology, which has various
features because it is suppolted by more superior
security system in protecting the data of cardholder
from fraud or theft.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Sejak bulan Agustus 2006, nasabah Bank Bumi Arta juga
telah dapat menggunakan fasilitas Phone Banking dan
SMS Banking. Bank Bumi Arta memiliki fasilitas SMS
Notifikasi yang akan mengirimkan pemberitahuan melalui
SMS kepada nasabah setiap terjadi pendebetan atau
pengkreditan ke rekening nasabah, dengan batas minimum
nominal tertentu.
Bank Bumi Arta memiliki komitmen untuk terus
mengembangkan Teknologi lnformasi guna mendukung
kegiatan bisnisnya dan pelayanan kepada Nasabah, agar
layanan dapat diberikan secara cepat dan akurat, serta
memiliki keamanan teknologi.
Layanan e-BBA atau internet banking Bank Bumi Arta
merupakan bagian dari komitmen tersebut yang sekaligus
juga merupakan terobosan dalam pengembangan teknologi
informasi di Bank Bumi Arta. Melalui fasilitas internet
banking, berbagai jenis transaksi non tunai biasa dilakukan
dengan mudah, kapan pun dan dimana pun sepanjang
jaringan internet bisa diakses. Diluncurkan pada Juni
2008, e-BBA sebagaimana produk electronic banking
Bank Bumi Arta lainnya, diadakan dengan tujuan
meningkatkan pelayanan kepada Nasabah, mengurangi
transaksi non-cash yang dilayani di front office dan
menurunkan biaya dana (cost of fund). Saat ini e-BBA
telah memiliki fitur-fitur tambahan baru, diantaranya Cash
Management dan Supply Chain Financing. Aneka transaksi
perbankan dapat dilakukan melalui e-BBA, antara lain :
transfer dana data aktual antar rekening, transfer ke bank
lain, fleksibilitas dan efektifitas dalam menyiapkan instruksi
transaksi tanpa tergantung jam kerja bank, kemudahan
mendapatkan mengenai status transaksi yang dilakukan
dan laporan transaksi yang dibutuhkan.
Bank Bumi Arta memiliki sejumlah rangkaian proses utama
yang ditunjang oleh beragam teknologi informasi dan
komunikasi agar tercipta suatu mekanisme kerja yang
efektif, efisien, dan terkendali dengan baik. Sementara
untuk kenyamanan bertransaksi, bank juga melengkapi
dengan sistem pengaman berlapis. Selain itu Nasabah
juga dibekali token untuk aktivasi layanan e-BBA.
Proses utama ini harus selalu dilindungi dari faktor-faktor
yang dapat mengganggu kegiatan operasional Bank dan
pelayanan kepada Nasabah. Salah satu upaya untuk
mengantisipasi bila hal-hal tersebut terjadi adalah dengan
membangun sebuah Disaster Recovery Center yang terpisah
cukup jauh dari lokasi data center.
Untuk meningkatkan keamanan datanya, pada bulan
September 2011, Bank Bumi Arta telah memindahkan
lokasi Disaster Recovery Center dari Jakarta ke Bandung
yang dilengkapi dengan berbagai pengamanan fisik dan
teknologi yang memenuhi standar ketentuan yang berlaku.
Sebagai tim pendahulu yang mendukung kegiatan
Teknologi lnformasi, Bank Bumi Arta telah membentuk
Komite Pengarah Teknologi lnformasi untuk menganalisa
secara mendalam kemudian memberikan rekomendasi
/masukan dan laporan kepada Direksi mengenai
perkembangan dan kebutuhan Teknologi lnformasi.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Teknologi lnfonnasi Information Technology
Since August 2006, the customers of Bank Bumi Alta can
also use Phone Banking and SMS Banking facilities. Bank
Bumi Alta has the SMS Notification facility, which will
send notification via SMS to the customer at any time there
is debiting from or crediting to the customer's account,
with cerlain minimum nomina/limit.
Bank Bumi Alta has the commitment to continuously
develop its Information Technology in order to supporl
the business activity and service to the customers, in order
that the service can be fast and accurately provided, as
well as having technology security.
The e-BBA Service or internet banking of Bank Bumi Alta
is parl of the commitment, which at the same time is also
a breakthrough in developing information technology in
Bank Bumi Alta. Through internet banking facility, various
non-cash transaction types can be easily carried out,
whenever and wherever, as long as the internet network
can be accessed. Launched in june 2008, e-BBA as other
products of electronic banking of Bank Bumi Alta, was
created with the aim of improving the service to customers,
reducing non-cash transaction served in front office and
reducing the cost of funds. At present e-BBA has had
additional new features, among others: Cash Management
and Supply Chain Financing. Various banking transactions
can be carried out through e-BBA, among others: real time
online inter-account funds transfer, transfer to other banks,
flexibility and effectiveness in preparing transaction
instruction without being dependent on bank working
hours, facility to obtain status of transaction conducted
and reporl on transaction needed.
Bank Bumi Alta has a series of main processes supporled
by various information technology and communications
in order to create an effective, efficient and properly
controlled working mechanism. Meanwhile, for the comforl
in carrying out transaction, the bank also equips with
various layered security systems. In addition, the customers
are also provided with token for activation of e-BBA service.
This main process must always be protected from the
factors which can affect the Banks operation and services
to the customers. One of the efforls to anticipate if the
matters occur is by building a Disaster Recovery Center
which is very far located from the location of data center.
To improve the security of data, in September 2011, Bank
Bumi Alta relocated the Disaster Recovery Center from
jakarla to Bandung which was equipped with various
physical security and technologies which meet the existing
standard provisions.
As a predecessor team which supporled the Information
Technology activity, Bank Bumi Alta has established
Information Technology Steering Committee to conduct
in-depth analysis and afterward provides recommendation
I inputs and reports to the Board of Directors on the
development and requirement of Information Technology.
30
33
Sumber Daya Manusia HumanResources
Untuk pengembangan SDM ke depan, Bank Bumi Arta
telah melakukan mapping (pemetaan) terhadap seluruh
karyawan untuk mengidentifikasi potensi dan kompetensi
karyawan. Pemetaan ini dilakukan untuk menyusun
rencana pendidikan dan pengembangan karyawan yang
efektif, sehingga nantinya diperoleh standar kompetensi
karyawan yang lebih memadai di seluruh Kantor Bank
Bumi Arta.
Karyawan tetap Bank Bumi Arta pada 31 Desember 2011
mencapai 816 orang atau meningkat 36 orang
dibandingkan dengan akhir tahun 2010 sebesar 780 orang.
Komposisi karyawan tetap Bank Bumi Arta berdasarkan
usia terbesar berusia antara 20-29 tahun (43,51 %).
Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar
berpendidikan SMU (42,53%) dan Sarjana (41 ,05%).
For the future development of HR, Bank Bumi Arta has
conducted mapping on all employees to identify the
potentials and the competence of the employees. This
mapping is conducted to prepare an effective education
and development plan for the employees in order to obtain
more adequate standard of employees' competence in all
offices of Bank Bumi Arta.
The regular employees of Bank Bumi Arta as of December
31,2011 were 816 persons or increased by 36 persons
compared with that of the end of 2010 totaling 780 persons.
The composition of regular employees in Bank Bumi Arta
by age, the major are aged between 20-29 years (43.51 %).
While by education level, most of them has the education
of Senior High School (42.53%) and Bachelor Degree
(41.05%).
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Tingkatan
Permanet Employee Composition Based on Grade
31 Desember 2011 2010 December 31
Tingkatan
----
Grade
Pejabat Eksekutif 0,12 0,13 Executive Officer
Pejabat Madya 21 2,57 22 2,82 Senior Officer
Pejabat Muda 118 14,46 111 14,23 junior Officer
Pejabat Tata Usaha Utama 42 5,15 48 6,15 Chief Clerk
Pejabat Tata Usaha Madya 213 26,10 219 28,08 Senior Clerk
Pejabat Tata Usaha Muda 316 38,73 270 34,62 Junior Clerk
Pejabat Pelaksana Umum 105 12,87 109 13,97 Non Clerk
Total 816 100,00 780 100,00 Total
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Sumber Daya Manusia HumanResources
Di atas 50 tahun
40-49 tahun
30-39 tahun
20-29 tahun
Di bawah 20 tahun
Total
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Usia
Permanent Employee Composition Based on Age
67 8,21 63 8,08
181 22,18 181 23,21
200 24,51 193 24,74
355 43,51 337 43,20
13 1,59 6 0,77
816 100,00 780 100,00
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Pendidikan
Permanent Employee Composition Based on Education
31 Desember 2011 2010
Pendidikan
----
Pasca Sarjana 4 0,49 4 0,51
Sarjana 335 41,05 307 39,36
Akademi 110 13,48 107 13,72
SMU 347 42,53 340 43,59
SMP 20 2,45 22 2,82
Total 816 100,00 780 100,00
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Over 50 years
40-49 years
30-39 years
20-29 years
Under 20 years
Total
December 31
Education
Post Graduate
Bachelor Degree
Academy
Senior High School
junior High School
Total
34
37
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Bank Bumi Arta
dinyatakan bahwa Dewan Komisaris bertugas melakukan
pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan
Bank Bumi Arta dan memberikan nasihat kepada Direksi
serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan
dalam Anggaran Dasar atau sebagaimana ditetapkan dari
waktu ke waklu oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Kebijakan intern Bank Bumi Arta yang mengatur
implementasi Good Corporate Governance untuk tugas
dan tanggung jawab Dewan Komi saris adalah sebagai
berikut:
1. Dewan Komi saris wajib memastikan terselenggaranya
pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi;
2. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi
serta memberikan nasihat kepada Direksi;
3. Dalam melakuklan pengawasan, Dewan Komisaris
wajib mengarahkan, memantau atau mengevaluasi
pelaksanaan kebijaksanaan strategi Bank.;
4. Dalam melakukan pengawasan Dewan Komisaris
dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Bank, kecuali :
a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sesuai
ketentuan Bank Indonesia tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum;
b. Dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Bank atau perundangan yang berlaku;
5. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris
sebagaimana dimaksud angka 4.a. dan 4.b. merupakan
bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris,
sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi
atas pelaksanaan kepengurusan Bank;
6. Menyampaikan suatu memorandum kepada Direksi
mengenai Hasil Rapat Dewan Komi saris terhadap hal-
hal yang menjadi perhatian Dewan Komisaris;
7. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi
telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, Audit Eksternal,
himbauan Dewan Komisaris kepada Direksi, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan hasil pengawasan
otoritas lain;
8. Meminta Direksi untuk menyusun Corporate Plan untuk
3 (tiga) tahun mendatang termasuk kajian mengenai
misi, visi, serta Rencana Bisnis Bank;
Based on the provisions of the Bank Bumi Arta Articles
of Association it is stated that the Board of Commissioners
function to exercise control over the Board of Directors'
policy in managing Bank Bumi Arta and to provide
advices to the Board of Directors as well as to exercise
other matters as stipulated by the General Meeting of
Shareholders from time to time.
In line with the internal policy of the Bank Bumi Arta,
which governs the implementation of Good Corporate
Governance, the duties and responsibilities of the Board
of Commissioners are as follows:
1. The Board of Commissioners is obliged to ensure the
implementation of Good Corporate Governance in
each business activity of the Bank at all organizational
levels;
2. The Board of Commissioners is obliged to exercise
control over the performance of duties and
responsibilities of the Board of Directors as well as
to provide advices to the Board of Directors;
3. In exercising supervision, the Board of Commissioners
is obliged to direct, monitor or evaluate the
implementation of the Bank's strategic policy;
4. In exercising the supervision, the Board of
Commissioners is prohibited from getting involved in
decision making on the Bank's operational activity,
except:
a. Provision of funds to the related parties in accordance
with the provisions of Bank Indonesia on Legal
Lending Limit for General Bank;
b. And other matters stipulated in the Articles of
Association of the Bank or the existing laws and
regulations;
5. The decision making by the Board of Commissioners
as intended in numbers 4.a. and 4.b. is part of the
supervisory duties of the Board of Commissioners, so
that it does not relieve or reduce the responsibilities of
the Board of Directors over the implementation of
Bank's management;
6. To the attention of the Board of Commissioners;
Submitting a memorandum to the Board of Directors
regarding the Resolutions of the Board of Commissioners
Meeting with regard to the matters which come;
7. The Board of Commissioners is obliged to ensure that
the Board of Directors has followed up the audit findings
and recommendation from the Bank's Internal Audit
Working Unit, External Audit, Bank Indonesia
supervision report and/or supervision report of other
authorities;
8. Requesting the Board of Directors to prepare Corporate
Plan for the next 3 (three) years including the study on
mission, vision and Business Plan of the Bank;
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
9. Memantau dan melakukan review/evaluasi terhadap
kinerja Direksi dalam merealisasikan Rencana Bisnis
Bank setiap semester yang disertai dengan data
pendukung atas review/evaluasi tersebut;
1 0. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank
Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak
ditemukannya :
a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang keuangan dan perbankan;
b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Bank;
11. Dalam rangka mendukung efeklivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komi saris wajib
membentuk paling kurang:
a. Komite Audit;
b. Komite Pemantau Risiko;
c. Komite Remunerasi dan Nominasi;
12. Pengangkatan anggota Komite sebagaimana dimaksud
pada angka 11 dilakukan oleh Direksi berdasarkan
keputusan rapat Dewan Komisaris.;
13. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite
yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud pada angka
11 menjalankan tugasnya secara efklif.
Dewan Komisaris sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya serta untuk mendukung efeklivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya telah membentuk Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi
dan Nominasi.
Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan besarannya
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pada
tahun 2011 jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan
Komisaris adalah Rp 1.262 juta.
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
agar lebih optimal, secara rutin minimal setiap triwulanan
Dewan Komisaris mengadakan pertemuan yang dihadiri
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Pada tahun 2011
Dewan Komi saris telah menyelenggarakan 8 (delapan)
kali pertemuan. Pengambilan keputusan rapat Dewan
Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat
atau jika tidak terjadi musyawarah mufakat dilakukan
berdasarkan suara terbanyak. Hasil rapat Dewan Komisaris
dituangkan dalam Risalah Rapat dan telah
didokumentasikan dengan baik.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
9. Monitoring and reviewintfevaluating the performance
of the Boald of Directors m realizing the Bank Business
Plan each semester accompanied with the supporting
data on the review/evaluation;
10. The Board of Commissioners is obliged to notify the
Bank Indonesia at the latest seven (7) workdays as of
the finding of:
a. Violation against the laws and regulations in the
field of finance and banking;
b. Condition or predicted condition, which can
endanger the survival of Bank's business;
11. In the framework of supporting the effectiveness of
the performance of duties and responsibilities, the
Board of Commissioners is obliged to establish at least:
a. Audit Committee;
b. Risk Monitoring Committee;
c. Remuneration and Nomination Committee;
12. The appointment of member of the Committee as
intended in number 11 is conducted by the Board of
Directors based on the resolution of the Board of
Commissioners meeting;
13. The Board of Commissioners is obliged to make sure
that the Committee which has been established carries
out its duties effectively.
The Board of Commissioners in accordance with its duties
and responsibilities as well as to support the effectiveness
of the performance of duties and responsibilities has
established the Audit Committee, the Risk Monitoring
Committee and the Remuneration and Nomination.
Remuneration for the members of the Board of
Commissioners and the amount of which is stipulated by
a General Meeting of Shareholders. The remuneration
received by the Board of Commissioners in 2011 totaled
/DR 1,262 million.
To optimally perform the duties and responsibilities, once
in three months the Board of Commissioners holds a routine
meeting, which is attended by all members of the Board
of Commissioners. In 2011 the Board of Commissioners
held eight (8) meetings. Resolution of the Board of
Commissioners meeting shall be made based on
deliberation or discussion leading to mutual agreement.
In the event that a resolution to be made based on
deliberation or discussion (leading to mutual agreement)
is not reached, the resolution shall be made based on
majority votes cast in the meeting. Minutes of Board of
Commissioners meetings have been properly documented.
38
41
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance
7. Bertanggung jawab terhadap pencapaian rencana
kerja dan anggaran Bank yang telah disetujui oleh
Dewan Komisaris;
8. Memberikan persetujuan kredit dan/atau proposal
biaya sesuai batas kewewenangan Direksi;
9. Memberikan pengarahan dan masukan dalam
menyusun kebijakan strategis sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia seperti kebijakan dan Strategi
Manajemen Risiko, Pedoman Pelaksanaan Program
Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (PPT), Kebijakan Perkreditan
dan sebagainya;
10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya seperti yang diatur
dalam Anggaran Dasar dan pedoman kerja Presiden
Direktur.
Direktur Kredit dan Marketing mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijakan yang menyangkut proses,
monitoring dan administrasi kredit;
2. Menghadiri dan memberi masukan pada Rapat Direksi,
Rapat ALCO, dan Komite Kredit KPNO secara berkala;
3. Memberikan persetujuan pemberian kredit sesuai
dengan otoritas kredit yang diberikan dengan mengacu
pada tata cara pemberian kredit yang berlaku;
4. Menyusun garis-garis kebijaksanaan dan tanggung
jawab dalam kegiatan marketing, pendanaan dan
keputusan ALCO meliputi money market, credit line,
surat berharga;
5. Memberikan pengarahan terhadap pelaksanaan
koordinasi antara Acccount Officer dengan Treasury
dalam rangka Asset Funding and Pricing, pembinaan
cabang-cabang antara unit organisasi dalam rangka
Marketing/Cross selling serta Product Delivery secara
tepat dan cepat sepanjang dalam ruang lingkup
tugasnya;
6. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung
jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi
dalam penyusunan kebijakan manajemen risiko serta
perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan
penerapan manajemen risiko, dan penetapan atas hal-
hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis
yang menyimpang dari prosedur normal;
7. Menandatangani surat-surat berharga dan dokumen
penting Bank lainnya bersama dengan Presiden Direktur
dan Direktur lainnya sesuai dengan Anngaran Dasar
batas wewenang yang diberikan;
8. Mengevaluasi dan memantau budget/anggaran Cabang-
cabang khusus dalam bidang perkreditan bersama
dengan Direktur lain dan Middle Management untuk
mencapai sasaran yang sudah ditetapkan;
7. Being responsible for achievement of work plan and
budget of the Bank, which has been approved by the
Board of Commissioners;
8. Providing approval for credit and proposal on cost
and/or credit which exceeds the authority of the
other members of the Board of Directors;
9. Providing directives and inputs in drawing-up the
strategic policy in accordance with the provisions
of the Bank Indonesia, such as the Policy and Strategy
of Risk Policy on APU and PPTProgram,
Credit Policy, et cetera;
10. Performing other duties, such as the ones governed
in the Articles of Association and job description of
the President Director.
Credit and Marketing Director has the following duties
and responsibilities:
1. Stipulating the policy involving the credit process,
monitoring and administration;
2. Attending and providing input to the Board of Directors
ALCO Credit Committee periodically;
3. Implementing the credit provision approval in
accordance with the credit authority granted with
reference to the existing procedures for extending
credit;
4. Preparing the lines of policy and responsibility in the
activities of funding and decision of ALCq
covering money market, credit line and securities;
5. Providing directives on the implementation of
coordination between Croup Account Officer and
Treasury within the framework of Asset Funding and
Pricing, development of branches, among others
organizational unit in the framework of Marketing/Cross
Selling as well as Product Delivery appropriately and
promptly as long as they are still in the scope of duty;
6. As member of the Risk Management Committee, being
responsible for providing recommendations to the
President Director in preparing the risk management
policy as well as its amendments, improvement or
revision to the application of risk management and the
stipulation on matters related to the business decisions,
which deviate from the normal procedure;
7. Signing the securities and other important documents
together with the President Director and other Directors
in accordance with the limit of authority;
8. Evaluating and monitoring the Branches budget,
particularly in the area of credit together with other
Directors and Middle Management to achieve the target
already stipulated;
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
9. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh
Presiden Direktur dan yang diatur oleh anggaran dasar
sepanjang berada dalam ruang lingkup dan fungsi
Direktur Kredit dan Marketing.
Direktur Kepatuhan mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
Budaya Kepatuhan;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip
kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan (Pedoman
Kepatuhan);
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,
sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan
dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku:
7. Menyampaikan laporan Kepatuhan secara semesteran
ke Bank Indonesia;
8. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung
jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi
dalam penyusunan kebijakan manajemen risiko serta
perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan
penerapan manajemen risiko, dan penetapan atas hal-
hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis
yang menyimpang dari prosedur normal;
9. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
memastikan Bank telah memenuhi ketentuan Bank
Indonesia tentang APU dan PPT, dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang terkait;
10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan
oleh Presiden Direktur sepanjang masih dalam ruang
lingkup tugas dan fungsi Direktur Kepatuhan.
Remunerasi anggota Direksi dan besarannya ditetapkan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2011
jumlah remunerasi yang diterima oleh Direksi adalah
Rp 2.926 juta.
Untuk meningkatkan kompetensinya anggota Direksi
pada tahun 2011 telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan lainnya serta mengikuti
dan program penyegaran Manajemen Risiko yang
diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko
(BSMR).
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
9. Performing other duties assigned by the President
Director and the ones governed by the articles of
association as long as they are still in the scope of
duty and function of the Credit and Marketing Director.
The Compliance Director has the following duties and
responsibilities:
1. Formulating strategy in order to encourage
Compliance Culture;
2. Proposing the compliance policies or compliance
principles which will be stipulated by the Board
of Directors;
3. Stipulating the compliance system and procedures
(Compliance Guideline);
4. Ensuring that all policies, provisions, systems and
procedures as well as business activities carried out
by the Bank have been in conformity with the provisions
of the Bank Indonesia and the existing laws and
regulations;
5. Minimizing the Bank's Compliance Risk;
6. Conducting preventive action in order that the policies
and/or decisions made by the Board of Directors do
not deviate from the provisions of Bank Indonesia and
the existing laws and regulations;
7. Submitting Compliance report each semester to the
Bank Indonesia;
8. As member of the Risk Management Committee,
being responsible for providing recommendation to
the President Director in preparing the risk management
policy as well as its improvement or
revision to the application of risk management, and
the stipulation on matters related to business decisions,
which deviate from the normal procedure.
9. Determining steps needed to ensure that the Bank has
met the provisions of Bank Indonesia on Anti Money
Laundering and Combating the Financing of Terrorism
(APU & APT) and other related laws and regulations;
10. Performing other duties assigned by the President
Director, as long as they are still in the scope of duties
and functions of the Compliance Director.
The remuneration of the members of the Board of Directors
and the amount of which is determined by a General
Meeting of Shareholders. The remuneration received by
the Board of Directors in 2011 totaled /DR 2,926 million.
To improve their competence, in 2011 the members of
the Board of Directors had participated and attended the
education and training organized by the Bank Indonesia
and other Education and Training Institutes and the Risk
Management refreshment program organized by the
Risk Management Certification Agency (BSMR).
42
43
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance
Direksi selama tahun 2011 telah menyelenggarakan
12 (dua bel as) kali pertemuan yang dihadiri juga oleh
Kepala Divisi dan Kepala Bagian Kantor Pusat Non
Operasional.
During 2011, the Board of Directors held twelve (12)
meetings, which were also attended by Division Heads
and Department Heads of the Non Operational Head
Office.
Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Dalam Rapat Tahun 2011
Attendance of Members of the Board of Commissioners and Board of Directors in the Meetings in 2011
Nama
Name
Rapat Dewan Komisaris
B o C Meetings
Rapat Direksi
B o D Meetings
jumlah Rapat Meeting Frequency
Dewan Komi saris Board of Commissioners
lr. Rachmat M.S.,MBA
Daniel Budi Dharma
R.M. Sjariffudin
Direksi Board of Directors
Wikan Aryono S*)
Hendrik Atmaja
Tan Hendra jonathan
8
8
8
5
12
4
12
11
*} WikanAryono S. mulai mengikuti Rapat Direksi sejak pengangkatannya bulan September 2011
Wikan Aryono S. starts participating in the the Board of Directors Meeting since his appointment in September 2011.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan Bank Bumi Arta saat ini dijabat
oleh Lyvinia Sari.
Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar
Modal;
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap
informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan
dengan kondisi Perusahaan.;
3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi
ketentuan/ undang-undang yang berlaku tentang
Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;
4. Sebagai penghubung atau contact person antara
Perusahaan dengan Bapepam, BEl dan masyarakat;
5. Membina hubungan baik dengan para fund manager,
analis, wartawan, perusahaan efek, institutional dan;
6. Memberikan informasi/penjelasan yang dibutuhkah
kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya.
Corporate Secretary
At present the position of Corporate Secretary is held by
Lyvinia Sari.
The Corporate Secretary performs the following duties
and responsibilities:
1. Following the development of capital market particularly
the existing regulations in the field of capital market.
2. Providing services for the public for each information
needed by the investor relating to the Company's
condition.
3. Providing inputs to the Board of Directors to comply
with the existing provisions/laws on Capital Market
and the regulations on the implementation thereof.
4. Acting as contact person between the Company and
Capital Market Supervisory Board (Bapepam), Indonesia
Stock Exchange (BE/) and the public.
5. Establishing good relationship with fund managers,
analysts, reporters, securities companies, institutional
and retail investors.
6. Providing information/explanation needed to the
customers and other external parties.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Komite Audit
Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan
Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas
dan fungsinya.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GofJernance
Audit Committee
The Audit Committee is a committee established by the
Board of Commissioners in the framework of assisting the
implementation of its duties and functions.
Susunan anggota KomiteAudit terdiri dari: ThecompositionofmembersoftheAuditCommitteeis
1. R.M. Sjariffudin, Ketua dari Komi saris lndependen*)
2. Drs. Leland G. Rompas, Anggota dari pihak
lndependen, dan memiliki keahlian di bidang
Keuangan.
3. Djoki Sutiono, SH, Anggota dari pihak lndependen,
dan memiliki keahlian di bidang Hukum.
*) Ketua Komite Audit dijabat oleh R.M. Sjariffudin (Mohammad
Sjariffudin) yang telah diangkat sebagai Komisaris merangkap
Komi saris lndependen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) tanggal 15 ]uni 2011.
Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan
oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris;
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan
dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas
tindak I anjut hasil audit dalam rangka menilai
kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan
proses pelaporan keuangan;
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
dengan melakukan pemantauan dan evaluasi hal-hal
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern;
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan
Publik dengan standar audit yang berlaku;
c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar
akuntansi yang berlaku;
d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik
dan hasil pengawasan Bank Indonesia;
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham;
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
as follows:
1. R.M. Sjariffudin, Chairman from an Independent Party.*
2. Drs. Leland G. Rompas, Member from an Independent
Party, and having expertise in the field of Finance.
3. Djoki Sutiono, SH, Member from an Independent Party,
and having expertise in the field of Legal.
*} The Chairperson of the Audit Committee is served by R.M. Sjariffudin
(Mohammad Sjariffudin) who has been appointed as a Commissioner
concurrentlyservedas an Independent Commissioner in the Annual General
Meeting of Shareholders (AGMS) on june 15, 2011.
The Audit Committee has the following duties and
responsibilities:
1. Providing opinion for the Board of Commissioners
regarding the report or matters submitted by the Board
of Directors to the Board of Commissioners and
identifying the matters, which need the attention of
the Board of Commissioners;
2. Conducting the monitoring and evaluation on the
planning and the performance of audit as well as the
monitoring on the follow-up to the audit findings in
the framework of assessing the adequacy of internal
control, including the adequacy of the financial
reporting process;
3. Providing recommendation for the Board of
Commissioners by monitoring and evaluating the
following matters:
a. Performance of duties of the Internal Audit
Working Unit;
b. Conformity of audit performance by the Registered
Public Accountants Office with the existing audit
standard, both the laws and regulations in the field
of capital market and other laws and regulations
relating to the Company's activity;
c. Conformity of the financial statements to the exiting
accounungstandard;
d. Implementation of the follow up by the Board of
Directors to the findings of the Internal Audit Working
Unit, Public Accountants and supervisory report of
the Bank Indonesia.;
4. Providing recommendation for the Board of
Commissioners regarding the designation of Public
Accountants/ Registered Public Accountants Office
to be submitted to a General Meeting of Shareholders.;
44
45
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance
5. Bilamana perlu Komite Audit berwenang untuk
mengakses dokumen bank yang menyangkut I berkaitan
dengan transaksi yang sedang dievaluasi;
6. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko
yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen
risiko oleh Direksi;
7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
perusahaan;
8. Meminta SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) untuk
menyempurnakan penyampaian informasi yang
dilengkapi dengan tenggat waktu, serta materi yang
difokuskan untuk hal-hal yang perlu dibahas dalam
rapat Komite Audit;
9. Pelaporan
a. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas
setiap penugasan yang diberikan;
b. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan
Komite Audit kepada Dewan Komisaris;
c. Membuat laporan hasil evaluasi terhadap tindak
lanjut yang dilakukan oleh Direksi.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite
Audit melaksanakan pertemuan 3 (tiga) bulan sekali dan
dapat mengadakan pertemuan di luar jadwal yang
ditetapkan apabila dianggap perlu. Pada tahun 2011
Komite Audit telah menyelenggarakan 4 (empat) kali
pertemuan. Hasil rapat dituangkan dalam Risalah Rapat
sebagai dokumentasi dan tembusan kepada Dewan
Komi saris.
5. If needed, the Audit Committee has the authority to
access the bank documents involving/relating to the
transaction which is being evaluated;
6. Reporting to the Board of Commissioners on various
risks faced by the company and the implementation
of risk management by the Board of Directors;
7. Safeguarding the confidentially of documents, data
and information of the company;
8. Requesting the Internal Audit Working Unit (SKAI) to
improve the submission of information which is
equipped with a grace period and the materials are
focused on the matters which need to be discussed in
the Audit Committee meeting;
9. Reporting :
a. Preparing report for the Board of Commissioners on
the assignment provided,
b. Preparing annual report on the performance of the
Audit Committee activities for the Board of
Commissioners;
c. Preparing the evaluation report on the follow up
conducted by the Board of Directors.
In performing its duties and responsibilities, the Audit
Committee holds a meeting once in three (3) months
and if considered necessary it can hold a meeting outside
the schedule determined. In 2011, the Audit Committee
held four (4) meetings. The results of the meeting are
contained in the Minutes of Meeting as the documentation
and the carbon copy thereof submitted to the Board of
Commissioners.
Kehadiran Anggota Komite Audit Dalam Rapat Tahun 2011
Attendance of Members of the Audit Committee in the Meetings in 2011
Nama
Name
Jumlah Rapat Meeting Frequency
R.M. Sjariffudin (Mohammad Sjariffudin)
Drs. Leland G. Rompas
Djoki Sutiono , SH
Rapat Komite Audit
Audit Committee Meetings
4
3
4
3
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Komite Pemantau Risiko
Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance
yang lebih baik dan lebih transparan, Dewan Komisaris
telah membentuk Komite Pemantau Risiko.
Susunan anggota Komite Pemantau Risiko terdiri
dari:
1. Daniel Budi Dharma, Ketua dan menjabat sebagai
Wakil Presiden Komisaris merangkap sebagai
Komisaris lndependen, serta memiliki keahlian di
bidang Perbankan.
2. Drs. Leland G. Rompas, Anggota dari pihak
lndependen, serta memiliki keahlian di bidang
Keuangan.
3. Nancy Effendy, Anggota dari pihak lndependen,
serta memiliki keahlian di bidang Manajemen Risiko.
Komite Pemantau Risiko mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
atas hasil :
a. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan
manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan
terse but;
b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen
Risiko;
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Risk Monitoring Committee
In the framework of applying better and more transparent
Good Corporate Governance, the Board of Commissioners
has established the Risk Monitoring Committee.
The composition of members of the Risk Monitoring
Committee is as follows:
1. Daniel Budi Dharma, Chairman and holds the position
as the Vice President Commissioner and serve
concurrently as an Independent Commissioner, as well
as having the expertise in the field of Banking.
2. Drs. Leland G. Rompas, Member from an Independent
Party, as well as having the expertise in the field of
Finance.
3. Nancy Effendy, Member from an Independent Party,
as well as having the expertise in the field of Risk
Management.
The Risk Monitoring Committee has the following duties
and responsibilities:
1. Providing recommendation for the Board of
Commissioners on the results of:
a. Evaluation on conformity between risk management
policy and the implementation of the policy;
b. Monitoring and evaluation on performance of duties
of the Risk Monitoring Committee and Risk
Management Working Unit;
Kehadiran Anggota Komite Pemantau Risiko Dalam Rapat Tahun 2011
Attendance of Members of the Risk Monitoring Committee in the Meetings in 2011
Nama
Name
Jumlah Rapat Meeting Frequency
Daniel Budi Dharma
Drs. Leland G. Rompas
Nancy Effendy
2. Melakukan evaluasi (assessment) berdasarkan kondisi
risiko di lapangan, antara lain mempertimbangkan:
a. Batas Wewenang Memutus Kredit (BWMK);
b. Sumber Daya Manusia dari sisi kompetensi dan
integritas;
c. Kecukupan sarana dan prasarana kantor;
d. lnformasi dari pihak lain yang terkait aktivitas
operasional yang terekspos risiko;
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Meetings
4
4
4
4
2. Conducting evaluation (assessment) based on condition
of risk in the field, among others considering:
a. Authority to Decide Credit Limit (BWMK);
b. Human Resources from the sides of competence
and integrity;
c. Adequacy of office facilities and infrastructures;
d. Information from any other parties related to the risk
exposed operational activities;
46
47
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance
3. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Bank.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Komite Pemantau Risiko melaksanakan pertemuan
3 (tiga) bulan sekali sekali dan dapat mengadakan
pertemuan di luar jadwal yang ditetapkan apabila dianggap
perlu. Pada tahun 2011 Komite Pemantau Risiko telah
menyelenggarakan 4 (empat) kali pertemuan yang
dihadiri oleh seluruh anggota Komite Pemantau Risiko.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk oleh Dewan
Komisaris untuk melakukan evaluasi dan memberikan
rekomendasi atas kebijakan serta sistem dan prosedur
remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif
dan Karyawan dan nominasi anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Komite.
Susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
terdiri dari :
1. Daniel Budi Dharma, Ketua dan menjabat sebagai
Wakil Presiden Komisaris merangkap sebagai Komisaris
lndependen, serta memiliki keahlian di bidang
Perbankan.
2. lr. Rachmat M.S., MBA, Anggota dan menjabat
sebagai Presiden Komisaris, serta memiliki keahlian di
bidang Perbankan.
3. jenny Liem, Anggota dan menjabat sebagai Kepala
Bagian Personalia, Umum dan Sekretariat, serta memiliki
keahlian di bidang Sumber Daya Manusia.
Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi,
2. Menyampaikan memorandum kepada Dewan
Komisaris atas rekomendasi Komite mengenai :
a. Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komi saris dan
Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
b. Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
kepada Direksi;
3. Safeguarding the confidentially of documents, data
and information of the company.
In performing the duties and responsibilities, the Risk
Monitoring Committee holds a meeting once in three (3)
months and if considered necessary can hold a meeting
outside the schedule determined. In 2010, the Risk
Monitoring Committee held four (4) meetings which were
attended by all members of the Risk Monitoring Committee.
Remuneration and Nomination Committee
The Remuneration and Nomination Committee is
established by the Board of Commissioners to conduct
evaluation and provide recommendation on the policy as
well as the system and procedures for remuneration of the
Board of Commissioners, the Board of Directors, Executive
Officer and Employees and nomination of members of the
Board of Commissioners, members of the Board of Directors
and members of the Committees.
Composition of members of the Remuneration and
Nomination Committee is as follows:
1. Daniel Budi Dharma, Chairman and holds the position
as the Vice President Commissioner and serve
concurrently as an Independent Commissioner, as well
as having the expertise in the field of Banking.
2. Jr. Rachmat M.S., MBA, Member and holds the positions
as the President Commissioner, as well as having the
expertise in the field of Banking.
3. jenny Liem, Member and holds the position as the
Head of Personnel, General and Secretariat Division,
as well as having expertise in the field of Human
Resources.
The Remuneration and Nomination Committee has the
following duties and responsibilities:
1. Conducting evaluation on the Remuneration policy;
2. Submitting a memorandum to the Board of
Commissioners on the recommendation from the
Committee regarding:
a. Remuneration Policy for the Board of Commissioners
and the Board of Directors to be submitted to a
General Meeting of Shareholders.
b. The Remuneration Policy for Executive Officer and
employees as a whole to be submitted to the Board
of Directors.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam Rapat Tahun 2011
Attendance of Members of the Remuneration and Nomination Committee in the Meetings in 2011
Nama
Name
Rapat Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Meetings
]umlah Rapat Meeting Frequency
Daniel Budi Dharma
lr. Rachmat M.S., MBA
Jenny Liem
3. Dalam mengevaluasi kebijakan Remunerasi, Komite
paling kurang wajib memperhatikan :
a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. Prestasi kerja individual;
c. Kewajaran dengan peer group:
d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
panjang Bank;
4. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
Dewan Komi saris dan Direksi kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham.
5. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan I atau Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
6. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen
yang akan menjadi anggota Komite Audit maupun
Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Bank.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Komite Remunerasi melaksanakan pertemuan 1 tahun
2 kali atau dapat mengadakan pertemuan di luar jadwal
yang ditetapkan apabila dianggap perlu. Pada tahun 2011
Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan
5 (lima) kali pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
5
5
5
5
3. In evaluating the Remuneration Policy, the Committee
is obliged to at least heed:
a. Financial performance and the fulfillment of
reserves as governed in the existing laws and
regulations.
b. Individual work achievement.
c. Fairness with peer group.
d. Consideration for the long term target and strategy
of the Bank.
4. Preparingand providing recommendation on the system
as well as procedures for election and/or replacement
of the Board of Commissioners and the Board of
Directors to the Board of Commissioners to be submitted
to a General Meeting of Shareholders.
5. Providing recommendation on the would-be member
of the Board of Commissioners and/or the Board of
Directors to the Board of Commissioners to be submitted
to a General Meeting of Shareholders.
6. Providing recommendation regarding the independent
party, who will become independent member of the
Audit Committee and Risk Monitoring Committee.
7. Safeguarding the confidentially of documents, data
and information of the company.
In performing the duties and responsibilities, the
Remuneration Committee holds 2 meetings in one year
or may hold a meeting outside the schedule which has
been stipulated, if considered necessary. In 2011, the
Remuneration and Nomination Committee held five (5)
meetings which were attended by all members of the
Remuneration and Nomination Committee.
48
49
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance
Kepatuhan
Di Bank Bumi Arta Fungsi Kepatuhan dibawahi oleh
Direktur Kepatuhan dan dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja lainnya.
Penugasan Direktur Kepatuhan merupakan wujud
komitmen Bank Bumi Arta untuk senantiasa melaksanakan
peraturan perundang-undangan, baik yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia maupun peraturan perundang-
undangan lainnya.
Tugas Direktur Kepatuhan yang sifatnya umum adalah
mengingatkan semua jajaran organisasi, baik level tertinggi
sampai pada petugas pelaksana untuk selalu memenuhi
ketentuan kehati-hatian. Tugas umum ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara misalnya melalui penyampaian
surat-surat edaran, pemberian pesan pada berbagai
pertemuan dan rapat kerja.
Direktur Kepatuhan wajib mencegah Direksi Bank agar
tidak menempuh kebijakan dan atau menetapkan keputusan
yang menyimpang dari Peraturan Bank Indonesia dan
Peraturan Perundang-undanga lain yang berlaku, yang
dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
Fungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan, untuk:
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;
2. Menge lola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem,
dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan
oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Memaslikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau
otoritas pengawas lain yang berwenang.
Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka mengelola Risiko
Kepatuhan yang dihadapi Bank melakukan identifikasi,
pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap Risiko
Kepatuhan berdasarkan laporan-laporan yang diterima
dari unit-unit kerja terkait, yang meliputi aktivitas fungsional
perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa,
pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen
utang, Teknologi Sistem lnformasi dan Sistem lnformasi
Manajemen serta Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Direktur Kepatuhan memberikan persetujuan atas Laporan
Risiko Kepatuhan yang dibuat oleh Satuan Kerja Kepatuhan.
Laporan Risiko Kepatuhan tersebut diberikan kepada Unit
Manajemen Risiko dalam rangka menyusun Laporan Profil
Risiko PT Bank Bumi Arta Tbk.
Compliance
In Bank Bumi Arta the Function of Compliance is headed
by the Compliance Director and performed by the
Compliance Working Unit which is independent from
other working units. The assignment of the Compliance
Director is the realization of commitment of Bank Bumi
Arta to always implement the laws and regulations, both
the ones issued by the bank Indonesia and other laws and
regulations.
The general duties of the Compliance Director is to remind
all levels of organization_ starting from the highest level to
the executing officer to always comply with the prudential
provisions. This general duty can be performed by various
methods, for instance through submission of circular letters,
provision of message in various meetings and working
meeting.
The Compliance Director is obliged to prevent the Board
of Director of the Bank from adopting policy and or making
decision, which deviates from the Bank Indonesia
Regulations and other existing Laws and Regulations,
which can affect the Bank's business survival.
The Bank's Compliance Function covers the actions:
1. To realize the Compliance Culture at all levels of
organization and business activity of the Bank;
2. To manage the Compliance Risk faced by the Bank;
3. To ensure that the policy, provision_ system, and
procedure as well as business activity, conducted by
the Bank have been in conformity with the provisions
of the Bank Indonesia and the existing laws and
regulations;
4. To ensure the Bank's compliance to the commitment
made by the Bank to the Bank Indonesia and/or other
authorized supervisory authorities.
The Compliance Working Unit in the framework of
managing the Compliance Risk faced by the Bank conducts
identification_ measurement, monitoring and control over
the Compliance Risk based on the reports received from
the related working units, covering the credit functional
activity, treasury and investment, operation and service,
trade financing, funding and debt instrument, Information
System Technology and Management Information System
as well as Human Resources Management.
The Compliance Director provides approval to the
Compliance Risk Report made by the Compliance Working
Unit. The Compliance Risk Report is provided to the Risk
Management Unit in the framework of preparing the Risk
Profile Report of PT Bank Bumi Arta Tbk.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Direktur Kepatuhan dalam rangka memastikan Bank telah
memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan
Perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka
pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian, bersama dengan Satuan
Kerja Kepatuhan melakukan koordinasi dengan unit-unit
kerja terkait untuk memaslikan ketersediaan dan kesesuaian
pedoman, sistem dan prosedur pada setiap unit kerja
dengan Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku dalam rangka Prinsip Kehati-
hatian.
Direktur Kepatuhan dalam rangka memantau dan menjaga
kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen
yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia maupun
otoritas pengawas lainnya yang berwenang, melakukan
pemantauan atas pelaksanaan perjanjian, pemenuhan
komitmen, kesanggupan Bank untuk memenuhi perintah
dan larangan, dari Bank Indonesia maupun otoritas
pengawas lainnya yang berwenang.
Audit Intern
Fungsi Audit Intern di Bank Bumi Arta dilaksanakan oleh
Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern atau disebut
juga Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Divisi Pengawasan
dan Pemeriksaan Intern merupakan lembaga yang
lndependen terhadap satuan kerja operasional yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
Pelaksanaan Audit Intern oleh Divisi Pengawasan dan
Pemeriksaan Intern mengacu pada Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB). Secara umum
ruang lingkup kerja (scope) Divisi Pengawasan dan
Pemeriksaan Intern adalah meliputi segala kegiatan
pemeriksaan secara lndependen dan evaluasi kecukupan
(adequacy) dan keefektifan sistem pengendalian intern
yang berlaku di Bank Bumi Arta dan kualitas kerja
(performance) dalam mengemban tanggung jawab
pekerjaan yang ditugaskan.
Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern secara berkala
sesuai dengan rencana kerja melakukan pemeriksaan
tahunan (annual audit) di Kantor Pusat Operasional dan
Kantor Cabang. Sedangkan untuk pelaksanaan verifikasi
dan monitoring secara harian dilakukan oleh Auditor Divisi
Pengawasan dan Pemeriksaan Intern yang ditempatkan di
Kantor Pusat Operasional dan Kantor Cabang.
Hasil temuan dan komentar pemeriksaan dilaporkan
kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Auditee untuk
dilakukan tindaklanjut perbaikan. Tindaklanjut perbaikan
yang dilakukan oleh Auditee dipantau oleh Auditor Divisi
Pengawasan dan Pemeriksaan Intern di Kantor Pusat
Operasional dan Kantor Cabang.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Goflernance
The Compliance Director in the framework of ensuring
the Bank's compliance to all Regulations of the Bank
Indonesia and other existing Laws and Regulations in the
implementation of the Prudential Principles, together with
the Compliance Working Unit conduct coordination with
the related working units to ensure the availability and
conformance of the guideline, system and procedure in
each working unit with the Regulations of the Bank
Indonesia and the existing laws and regulations in the
framework of Prudential Principles.
The Compliance Director in the framework of monitoring
and maintaining the Bank's compliance to all agreements
and commitments made by the Bank to the Bank Indonesia
and other authorized supervisory authorities conducts
monitoring on the implementation of agreement, the
fulfillment of commitment_ the capacity of the Bank to
meet the order and prohibition from Bank Indonesia and
other authorized supervisory authorities.
Internal Audit
The function of the Internal Audit in the Bank Bumi Arta
is performed by the Internal Control and Audit Division
or also called the Internal Audit Working Unit (SKAI). The
Internal Control and Audit Division is an independent
division to the operational working unit, which is directly
reported to the President Director.
The performance of Internal Audit by the Internal Control
and Audit Division refers to the Standard for Implementation
of General Bank Internal Audit Function (SPFAIB). In
general the scope of work of the Internal Control and
Audit Division covers all independent audit activities and
evaluation on adequacy and effectiveness of the internal
control system valid in the Bank Bumi Arta and
performance in carrying out the work assigned.
In line with the work plan, the Internal Control and Audit
Division periodically conducts annual audit in the
Operational Head Office and Branch Office. While the
daily verification and monitoring are conducted by the
Auditor of the Internal Control and Audit Division placed
in the Operational Head Office and the Branch Office.
The findings and comments are reported to the Board of
Commissioners, Board of Directors and Auditee to make
the follow-up for improvement. The improvement follow-
up made by the Auditee is monitored by the Auditor of
the Internal Control and Audit Division in the Operational
Head Office and the Branch Office.
50
51
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance
Audit Ekstern
Fungsi Audit Ekstern di Bank Bumi Arta dilaksanakan
oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan
Rekan, anggota Deloitte Touche Tohmatsu dengan
penanggungjawab Riniek Winarsih.
Tugas dari KAP tersebut adalah melaksanakan audit
sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh lkatan
Akuntan Indonesia ("standar auditing yang berlaku umum").
Tujuan audit tersebut adalah untuk menyatakan pendapat
atas kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
201 0, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dalam
pelaksanaan audit KAP juga mengacu kepada Peraturan
Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember
2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank terutama
untuk pasal 18 ayat 4.
Audit ekstern dilaksanakan agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun
kecurangan.
Secara umum ruang lingkup kerja (scope) audit ekstern
meliputi:
1. Pertimbangan tentang pengendalian intern atas
pelaporan keuangan, sebagai dasar untuk menentukan
prosedur audit sesuai dengan keadaan, namun bukan
dimaksudkan untuk memberikan pendapat tentang
keefektifan pengendalian intern Perusahaan atas
pelaporan keuangannya.
2. Pemeriksaan atas dasar uji, bukti yang mendukung
jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan.
3. Tanya jawab kepada manajemen perusahaan dan
komite audit untuk mengetahui kecurangan atau dugaan
kecurangan yang mempengaruhi perusahaan.
4. Penilaian prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen.
5. Penilaian atas penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.
External Audit
The function of the External Audit in Bank Bumi Arta is
performed by the Registered Public Accountant Osman
Bing Satrio and Partners, member of Deloitte Touche
Tohmatsu with the contact person Riniek Winarsih.
The duty of the Registered Public Accountant was to
perform the audit in accordance with the auditing standard
that has been stipulated by the Indonesian Institute of
Accountant (''generally accepted of auditing standard ~
The objective of the audit is to express the opinion on
the fairness of the presentation of the company's financial
statement for the year ended on December 31, 2010,
in all material aspects in accordance with the generally
accepted accounting principles that in Indonesia. The
performance of audit of the Registered Public Accountant
also referred to the regulations of Bank Indonesia
No. 3/22/PBI/2001 dated December 13,2001 on the
Transparency of the Financial Condition of Bank mainly
with regard to paragraph 4 of Article 18.
The External Audit was performed to obtain adequate
confidence that the financial report was free from material
misrepresentation, either caused by error or fraud.
In general, the scope of the external audit covers:
1. The consideration for the internal control over the
financial reporting, as the basis for determining the
audit procedure in accordance with the condition, but
it was not intended to provide opinion on the
effectiveness of Company's internal control over the
financial reporting.
2. The audit was carried out on the test basis, evidences
that supported the amounts and disclosure in the
financial statement.
3. Question-Answer to the Company's management and
the Audit Committee to find out if there is fraud or the
allegation of fraud that affected the Company.
4. The evaluation on the accounting principle applied
and the significant estimation made by the management.
5. The evaluation on the presentation of the overall
financial report.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Rencana Strategis Bank
Rencana strategis Bank Bumi Arta disusun dalam bentuk
Rencana Bisnis (business plan) sesuai dengan visi dan misi
Bank. Penyusunan Rencana Bisnis tersebut berpedoman
pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/21/PBI/201 0
tanggal 19 Oktober 201 0 tentang Rencana Bisnis Bank
dan ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI)
No. 12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010 tentang Rencana
Bisnis Bank Umum.
Rencana Bisnis (business plan) Bank Bumi Arta disusun
secara realistis, komprehensif, terukur (achievable)
memperhatikan tingkat risiko komposit Risk Control System
(RCS)- Strategic Risk; memperhatikan prinsip kehati-hatian
dan responsifterhadap perubahan internal dan eksternal
yang mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
Penyusunan Rencana Bisnis Bank Bumi Arta didasari
oleh kebijakan dan strategi Bank Bumi Arta seperti kebijakan
manajemen, kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan,
strategi pengembangan bisnis, strategi antisipasi perubahan
eksternal, strategi pengembangan sumber daya manusia
dan kebijakan remunerasi, dan ditunjang dengan analisa
SWOT, analisa makro dan mikro, serta pertimbangan atas
kondisi eksternal dan internal, maupun kondisi perbankan
nasional.
Rencana Bisnis Bank Bumi Arta telah disetujui oleh Dewan
Komisaris dan Direksi telah mengkomunikasikan Rencana
Bisnis Bank kepada Pemegang Saham Pengendali dan ke
seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank serta
melaksanakan semua rencana dan target yang ditetapkan
secara efektif.
Untuk memastikan realisasi rencana yang telah
disusun, pencapaian target jangka menengah dan
target jangka pendek dalam Rencana Bisnis Bank,
Direksi senantiasa memantau pencapaiannya secara
berkala. Hasil pemantauan realisasi Rencana Bisinis Bank
dilaporkan ke Bank Indonesia dalam bentuk Laporan
Realisasi Rencana Bisnis secara triwulanan.
Dewan Komi saris juga melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank, melalui
laporan realisasi Rencana Bisnis Bank yang
disampaikan oleh manajemen dan rapat Dewan Komisaris
untuk mengevaluasi dan memberikan pengarahan kepada
Direksi. Hasil pelaksanaaan pengawasan Dewan Komisaris
terhadap Rencana Bisnis Bank dilaporkan ke Bank
Indonesia dalam bentuk Laporan Pengawasan Rencana
Bisnis secara semesteran.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GoPernance
Strategic Plan of the Bank
The Bank Bumi Arta's strategic plan is prepared in the
form of Business Plan in accordance with the Bank's vision
and mission. The preparation of the Business Plan is guided
by the Regulations of Bank Indonesia (PBJ)
No.12/21/PBI/2010 dated October 19, 2010 on Banks'
Business Plan and the Circular Letter of the Bank Indonesia
(SEBI) No. 12/27/DPNP dated October 25, 2010 on
Commercial Bank Business Plan.
The Bank Bumi Arta's Business Plan is prepared realistically,
comprehensively and achievable with due observance
of the composite risk rate of Risk Control System (RCS)-
Strategic Risk; and with due observance of the prudential
principles and also responsive to the internal and external
changes affecting the Bank's business survival.
The preparation of the Bank Bumi Arta's Business Plan is
based on the policy and strategy of Bank Bumi Arta such
as the management policy, risk management and
compliance policy, business development strategy, external
change anticipation strategy, human resources development
strategy and remuneration policy, as well as supported by
SWOT analysis, macro and micro analysis, as well as the
consideration over external and internal condition, and
also the national banking condition.
The Bank Bumi Arta's Business Plan has been approved
by the Board of Commissioners and the Board of Directors
have communicated the Bank's Business Plan to the
Controlling Shareholder and to all levels of organization
available in the Bank as well as implementing all plans
and targets stipulated effectively.
To ensure the realization of the plan that has been prepared,
the achievement of medium term and short term targets
of the Bank's Business Plan, the Board of Directors always
monitor its achievement periodically. The monitoring
report of the Bank's Business Plan realization is reported
to the Bank Indonesia in the form of quarterly Report of
Business Plan Monitoring.
The Board of Commissioners also exercise control over
the implementation of the Bank's Business Plan, through
the realization report of the Bank's Business Plan submitted
by the management and the Board of Commissioners
meeting to evaluate and provide directions to the Board
of Directors. The results of supervision of the Board of
Commissioners over the Bank's Business Plan is reported
to the Bank Indonesia in the form of quarterly Report of
Business Plan Supervision.
52
55
Sesuai dengan kerangka Tata Kelola Perusahaan yang
baik, Bank Bumi Arta telah mengimplementasikan struktur
Manajemen Risiko yang terpadu yang terdiri dari Komite
Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Unit
Manajemen Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas
untuk menangani risiko-risiko secara spesifik, yaitu antara
lain, Komite Kebijaksanaan Perkreditan, Komite Kredit
Cabang dan Kantor Pusat, Komite Kredit Treasury Kantor
Pusat dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability
Committee/ALCO).
Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu bentuk
pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penerapan
manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk
dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal
yang terkait dengan kebijakan dan strategi manajemen
risiko yang disusun oleh manajemen. Komite Pemantau
Risiko diketuai oleh Wakil Presiden Komisaris dan 2 (dua)
Pihak lndependen yang masing-masing mempunyai
keahlian dibidang perbankan, keuangan dan manajemen
risiko.
Pengawasan aktif manajemen dalam rangka penerapan
manajemen risiko dilakukan oleh Komite Manajemen
Risiko. Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan
Direksi dan Middle Management bertanggung jawab untuk
memberikan rekomendasi kepada Presiden Di rektur terkait
Manajemen Risiko yang meliputi:
1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta
perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko,
tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka
Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk
mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal;
2. Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara
berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari
suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank
yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil
risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan Manajemen
Risiko berdasarkan hasil evaluasi;
Risk Management
In accordance with the framework of Good Corporate
Governance, Bank Bumi Arta has implemented an
integrated Risk Management structure consisting of Risk
Monitoring Committee, Risk Management Committee, Risk
Management Unit and a number of other committees that
serve to manage specific risks, among others, Credit Policy
Committee, Branch Credit Committee and Head Office,
Treasury Credit Committee of the Head Office and Assets
and Liability Committee (ALCO).
The Risk Monitoring Committee is one of active supervisions
of the Board of Commissioners in the risk management
application. The Risk Monitoring Committee is formed
with the purpose of assisting the Board of Commissioners
in performing the supervisory duties and functions over
any matters related to the risk management policies and
strategies prepared by the management. The Risk Monitoring
Committee will be chaired by the Vice President
Commissioner and two (2) Independent Parties each
having expertise in the field of banking, finance and risk
management.
The management active supervision with the framework
of risk management application will be conducted by the
Risk Management Committee. The Risk Management
Committee, which consists of the Board of Directors and
Middle Management as the members, is responsible to the
President Director for the following activities:
1. Preparing Risk Management policy and the amendments
thereof, including the Risk Management strategy,
the level of risk taken and risk tolerance, the Risk
Management framework as well as contingency plan
to anticipate the occurrence of abnormal condition.
2. Revising the Risk Management process periodically
and incidentally resulting from a change in external
and internal conditions of the Bank, which affect the
capital adequacy, the Bank's risk profile, and ineffective
application of Risk Management based on the
assessment results;
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang
menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya
atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang
melampaui limit yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan atas kebijakan dan penerapan manajemen
risiko dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko yang
independen terhadap satuan kerja operasional
(risk taking unit).
Unit Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada
Direktur Kepatuhan. Wewenang dan tanggung jawab Unit
Manajemen Risiko adalah :
1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam
penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka
Manajemen Risiko;
2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko;
3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang
dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko;
4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan
kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan
oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui
oleh Direksi;
5. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan,
maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan
terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan;
6. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak
dari implementasi kebijakan dan strategi Manajemen
Risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara
keseluruhan;
7. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang
dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian
difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank
untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru
termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang
digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko
Bank secara keseluruhan
8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis
dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait
penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai
besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat
dipelihara Bank;
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Manajemen Risiko Risk Management
3. Stipulating policy and/or business decision which
deviate from the normal procedure, such as significantly
overrun the business expansion compared with the
Bank's business plan which has been previously
determined or taking positions/exposures of risk that
exceed a predetermined limit.
The risk management policies and application will be
implemented by the independent Risk Management Unit
on the operational working unit (risk taking unit).
The Risk Management Unit is responsible to the Compliance
Director. The authority and responsibilities of the Risk
Management Unit are as follows:
1. Providing input to the Board of Directors in drawing
up Risk Management policy, strategy and framework;
2. Developing procedures and tools for risks identification,
measurement, monitoring and control;
3. Designing and applying the instrument needed in the
Risk Management application;
4. Monitoring the implementation of Risk Management
policy, strategy, and framework recommended by the
Risk management Committee and which has been
approved by the Board of Directors;
5. Monitoring the position/exposure of overall risks and
per risk including monitoring the compliance to the
risk tolerance and the limit stipulated;
6. Conducting stress testing to identify the impact of
the implementation of Risk Management policy and
strategy against the overall portfolio or achievement
of the Bank;
7. Studying the proposal on activity and/or new product
developed by a certain unit of the Bank. The study is
focused particularly on the aspect of Bank's capacity
to manage the activity and/or new product, including
the completeness of the system and procedure used
as well as the impact on the overall risk exposures of
the Bank;
8. Providing recommendation to the business working
unit and/or the Risk Management Committee related
to the application of Risk Management among others
regarding the amount or maximum exposure of risk
that can be maintained by the Bank;
56
57
Manajemen Risiko Risk Management
9. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan
oleh Bank untuk mengukur risiko bagi Bank;
10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko
kepada Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan, dan
Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling
kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus
ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan
cepat;
11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan
frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk
memastikan:
a. Kecukupan kerangka Manajemen Risiko;
b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan
c. Kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko;
12. Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran
dan ketepatan penyampaian laporan-laporan baik
internal maupun eksternal dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko;
13. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung
jawab untuk menyusun kebijakan Manajemen Risiko.
Proses Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank
Bumi Arta meliputi proses indentifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko dengan berpedoman
pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal
1 juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank
Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal
25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran
Nomor 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum.
Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah
penyusunan profil risiko Bank yang dilaporkan ke Bank
Indonesia secara triwulanan. Laporan profil risiko ini
menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis
Bank (inherent risk) termasuk Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko.
Penilaian profil risiko Bank Bumi Arta dilakukan terhadap
8 (delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar,
Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko
Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Hasil
penilaian risiko komposit Bank Bumi Arta per 31 Desember
2011 adalah Rendah ke Moderat yang merupakan
kombinasi dari Risiko lnheren Agregat Rendah ke Moderat
dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Wajar.
9. Evaluating the accuracy and validity of data used by
the Bank to measure the risk for the Bank;
10. Preparing and submitting the risk profile report to the
President Director, Compliance Director, and Risk
Management Committee periodically or at least once
in 3 (three) months. The frequency of the report must
be increased if the market condition changes quickly;
11. Conducting periodical re-study with the frequency
adjusted to the Bank's requirement to ensure:
a. The adequacy of Risk Management framework;
b. The accuracy of risk assessment methodology; and
c. The adequacy of Risk Management information
system;
12. Examining and be responsible for the truth and accuracy
of reports submission, either internal or external in the
framework of Risk Management application;
13. As a member of Risk Management Committee, is
responsible for drawing up Risk Management policy.
The risk management process undertaken by Bank Bumi
Arta covers the process of identification, measurement,
monitoring and risk control based on the Regulations of
Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 dated july 1, 2009
concerning Amendment to the Regulations of Bank
Indonesia No. 5/B/PBI/2003 dated May 19, 2003,
concerning the Application of Risk Management for
Commercial Banks and the Circular Letter of Bank
Indonesia No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011,
concerning Amendment to the Circular Letter of Bank
Indonesia No.5 /21/DPNP concerning the Application of
Risk Management for Commercial Banks.
One of the forms of risk management implementation is
preparation of the Bank's risk profile which shall be reported
to Bank Indonesia each quarter. This risk profile report
describes the inherent risk of the business activities of the
Bank including the Qualityof Application of Risk
Management of each type of risk.
The risk profile assessment of Bank Bumi Arta will be done
on eight (B) types of risk comprising credit risk, market
risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation
risk, strategic risk and compliance risk. The composite risk
assessment report of Bank Bumi Arta as of December 31,
2011 was Low to Moderate being combination of inherent
risk of Low to Moderate aggregate and Fair aggregate
Quality of Application of Risk Management.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Risiko Kredit
Bank Bumi Arta mengelola dan mengkontrol risiko kredit
dengan berbagai cara diantaranya, diversifikasi produk
kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan
pemantauan risiko kredit serta pengendalian risiko kredit.
Selain itu Bank Bumi Arta juga menjalankan fungsi
pengawasan (supervisi) kredit dengan efektif yang
mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat,
berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.
Bank Bumi Arta telah membentuk Komite Kebijaksanaan
Perkreditan (Credit Policy Committee) di dalam menerapkan
prinsip perkreditan yang sehat. Komite ini dibentuk untuk
membantu Direksi di dalam menetapkan kebijaksanaan
perkreditan Bank Bumi Arta, mengawasi pelaksanaan dari
kebijaksaan tersebut, memantau perkembangan dan kondisi
portofolio perkreditan serta memberikan saran yang menuju
ke arah perbaikan.
Bank Bumi Arta memiliki sistem credit rating dan scoring
terhadap outstanding kredit dengan batas plafond tertentu
kecuali kredit pensiun dan kredit dengan jaminan cash
collateral dan melakukan pemantauan terhadap hasil
sistem tersebut yang dibandingkan dengan realisasi
kolektibilitas kredit.
Pengendalian risiko kredit dengan menetapkan struktur
organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang
dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya
pemeriksaan internal audit secara berkala.
Risiko Pasar
Kebijakan Risiko Pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi
dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian
mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada
Asset and Liability Management Committee (ALCO).
Bank Bumi Arta memiliki kebijakan dan prosedur
pengendalian Risiko Pasar seperti ketentuan penetapan
suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan
Risiko Pasar di Bank Bumi Arta merupakan tujuan untuk
menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga
pasar.
Penetapan perubahan pada instrumen keuangan yang
dimiliki oleh Bank, penetapan limit Risiko Pasar seperti
Intra Day Limit, Cut Loss Limit, Dealer Limit dan lain-lain
maupun penetapan tingkat suku bunga atau nilai tukar
dilakukan oleh ALCO yang diberikan wewenang oleh
Direksi.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Manajemen Risiko Risk Management
Credit Risk
Bank Bumi Arta managed and controlled Credit Risk by
various methods, among others: diversification of credit
product, determining credit limit, measurement and
monitoring the credit risk as well as controlling the credit
risk. In addition, Bank Bumi Arta also performed the
function of supervision over the credit effectively covering
the monitoring and the examination, which was strict,
periodical and continuous over the credit that has been
distributed.
Bank Bumi Arta has also established Credit Policy
Committee in applying the sound credit principle.
This committee is established to assist the Board of
Directors in stipulating the credit policy of the Bank,
controlling the implementation of the policy,
monitoring the development and condition of credit
portfolio as well as providing recommendation leading
to the direction of improvement.
Bank Bumi Arta has credit rating and scoring system on
the outstanding credit with certain limit, except pension
credit and credit with cash collateral and conducts
monitoring on the system report compared with realization
of credit collectibility.
The credit risk is controlled by the stipulation of clear
organization structure describing the authority limit and
responsibility limit of each working unit as well as the
existence of periodical internal audit.
Market Risk
The market risk policy is stipulated and approved by the
Board of Directors and reported to the Board of
Commissioners, who later delegates the management
respon-sibility to the Assets and Liability Management
Committee (ALCO).
Bank Bumi Arta has the policy and procedures for
controlling adequate market risk, such as the stipulation
on interest rate of the Third Party Funds and Credit.
The market risk management in Bank Bumi Arta has the
aim of avoiding the losses resulting from the movement
of market price.
The stipulation on change in financial instrument
possessed by the Bank, the stipulation on market risk limit,
such as Intra Day Limit, Cut Loss Limit, etcetera, and
the stipulation on interest rate or exchange rate are
conducted by the ALCO which is given the authority by
the Board of Directors.
58
59
Manajemen Risiko Risk Management
Proses indentifikasi, pengukuran dan pemantauan Risiko
Pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga
pasar dan kurs valuta asing secara berkala.
Pengendalian Risiko Pasar dilakukan dengan menetapkan
struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas
wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja
serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.
Risiko Likuiditas
Kebijakan Risiko Likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh
Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang
kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya
kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO).
Bank Bumi Arta juga membentuk Komite Kredit Treasury
yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menentukan
pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible
counterparty.
Kebijakan pengelolaan Risiko Likuiditas bertujuan untuk
menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas,
konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty,
instrumen atau market segmen tertentu.
Bank Bumi Arta menetapkan sistem manajemen likuiditas
yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal
(Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen
likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund
seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang
ada agar dapat memenuhi kebutuhan cash flow sehari-
hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga.
Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Bank Bumi
Arta dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di
Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Pusat Non
Operasional.
Pengendalian Risiko Likuiditas dilakukan dengan
menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan
batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit
kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara
berkala.
Risiko Operasional
Dalam menghadapi Risiko Operasional Dewan Komisaris
dan Direksi telah menetapkan strategi yang meliputi
kelengkapan sistem dan prosedur mengenai pengelolaan
Risiko Operasional.
Bank Bumi Arta telah memiliki kebijakan dan prosedur
mengenai pengelolaan Risiko Operasional seperti Buku
Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem lnformasi (BPPTSI),
Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan
Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan
The process of identification_ measurement and monitoring
on market risk are conducted through the analysis
on development of market interest rate and the exchange
rate of foreign currency periodically.
The market risk is controlled by stipulating the clear
organizational structure, describing the limit of authority
and responsibility of each working unit as well as
conducting internal audit periodically.
Liquidity Risk
The liquidity risk policy is stipulated and approved by
the Board of Directors and reported to the Board of
Commissioners, who later delegates the management
responsibility to the Assets and Liability Management
Committee (ALCO). Bank Bumi Arta has also established
Treasury Committee which performs the duty and
is responsible for determining the market, instrument
as well as the transaction with eligible counterparty.
The liquidity risk management policy is aimed at avoiding
the losses resulting from the shortage of liquidity,
concentration of gap and dependency on counterparty,
instrument or certain market segment.
Bank Bumi Arta applies the liquidity management system,
which is aimed at safeguarding the Legal Reserve
Requirement in accordance with the provisions which
have been stipulated by the Bank Indonesia.
Several methods of applying the liquidity management
system are by reducing idle fund as minimum as possible
and safeguarding the liquid instruments available to be
able to meet daily cash flow requirement and the
unexpected matters.
The management and monitoring of liquidity level of the
Bank Bumi Arta are conducted daily, weekly and monthly
in the Head Office, Branch Office and in Non Operational
Head Office.
The liquidity risk is controlled by stipulating the clear
organizational structure, describing the limit of authority
and responsibility of each working unit as well as
conducting internal audit periodically.
Operational Risk
In facing the operational risk, the Board of Commissioners
and the Board of Directors has set down determined the
strategy covering the completeness of the system and
procedure on operational risk management.
Bank Bumi Arta has already possessed the adequate
policy and procedure on operational risk management,
such as the Information Technology Utilization Manual
(BPPTSI), the Implementation of Anti Money Laundering
and Combating The Financing of Terrorism Program (APU
and PPT) Manual, Implementation Risk Management in
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Teknologi lnformasi (PPMRPTI), serta adanya penetapan
limit seperti limit transaksi, limit mata uang yang selalu
dievaluasi secara berkala. Selain itu Bank juga memberikan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang
berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan
yang baik kepada nasabah.
Kebijakan pengelolaan Risiko Operasional bertujuan untuk
menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak
memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat
adanya kejadian eksternal.
Bank Bumi Arta melakukan identifikasi data kejadian
operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di
Bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun
yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan
limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan Bank terhadap
Program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi
dalam pengakuan pendapatan dan biaya.
Selain itu, Bank Bumi Arta melakukan penyempurnaan
sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang
akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan pengkinian
data dan distribusi informasi terkini ke seluruh aktivitas
fungsional Bank.
Pengendalian risiko operasional dilakukan dengan
menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan
batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit
kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara
berkala.
Risiko Hukum
Bank Bumi Arta mengelola Risiko Hukum yang disebabkan
adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis
dengan mereview dan menganalisis setiap pengikatan
kredit dan jaminan, menyusun kontrak dan perjanjian
antara Bank dengan pihak lain/nasabah berdasarkan
ketentuan yang berlaku, mereview syarat dan ketentuan
yang berkaitan dengan transparansi informasi produk Bank
dan penggunaan data pribadi nasabah serta mengawasi
pelaksanaan dan kepatuhan pegawai pada setiap jenjang
organisasi atas etika bisnis Bank.
Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi
Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara
hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan
ketiadaan/perubahan perundang-undangan.
Bank mengidentifikasi setiap kejadian yang terkait dengan
Risiko Hukum termasuk jumlah potensi kerugian yang
diakibatkan kejadian tersebut dalam suatu administrasi
data.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Manajemen Risiko Risk Management
Information Technology Utilization Manual (PPMRPTI),
and the stipulation on limit, such as transaction limit_ limit
on currency which are always periodically evaluated. In
addition, the Bank also provides sustainable education
and training for the human resources in order to be able
to provide good services to the customers.
Operational risk management policy is aimed at avoiding
the losses resulting from the failure or inadequate internal
process, human, system or the consequence of external
occurrence.
Bank Bumi Arta conducts identification of operational
occurrence data containing occurrences which take place
in the Bank, both having the potential of creating losses
and which have created operational/asses, as well as
surpassing of limit_ operational ratios, compliance of the
Bank to the APU and PPT program, and the application
of accounting principles in the recognition of income and
expenses.
In addition, Bank Bumi Arta makes improvements of the
information system, which can produce accurate and
punctual information, with due observance of the
updating of data and updated information distribution
to all functional activities of the Bank.
The operational risk is controlled by stipulating the clear
organizational structure, describing the limit of authority
and responsibility of each working unit as well as
conducting internal audit periodically.
Legal risk
Bank Bumi Arta manages the legal risk caused by
proceedings and/or weak judicial aspect by reviewing and
analyzing each credit agreement and guarantee, preparing
a contract and agreement between the Bank and other
parties/customers under the prevailing provisions, reviewing
the terms and conditions relating to information
transparency of the Bank products and use of the customers
personal data and supervising the implementation and
compliance of the employees of each organizational/eve/
with the Bank business ethics.
The stipulation of Legal Risk limit is intended to reduce
the Legal Risk arising because of the legal case faced by
the Bank, weaknesses in a binding agreement, and the
absence of/amendment to the legislation.
The Bank will identify each event related to legal risk
including potentia/losses caused by such event in a data
administration.
60
61
Manajemen Risiko Risk Management
Pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan
dengan review secara berkala kontrak dan perjanjian Bank
dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara
operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan
ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha,
kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas
laporankeuangan, efektivitas dan efisiensi Sistem lnformasi
Manajemen Risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi
yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada
seluruh pegawai.
Risiko Strategik
Bank Bumi Arta menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko
Strategik untuk memastikan pengambilan danlatau
pelaksanaan suatu keputusan strategik telah tepat untuk
pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan
visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber
daya manusia dan infrastrukturnya serta faktor dan kondisi
eksternal, termasuk rencana penerbitan produk atau
peluncuran aktivitas baru.
Penetapan limit Risiko Strategik seperti limit penyimpangan
atas rencana bisnis Bank ditujukan untuk menyesuaikan
rencana strategik dan rencana bisnis dengan visi, misi,
dan strategi Bank.
Pengukuran Risiko Strategik dilakukan dengan
mempertimbangkan tingkat kompleksitas strategi bisnis
Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan dan
pencapaian Rencana Bisnis Bank.
Bank melaksanakan proses pengendalian keuangan yang
bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan
target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko
yang diambil masih dalam batas toleransi serta melakukan
evaluasi secara berkala terhadap perubahanlkondisi
eksternal dan ketentuan yang berlaku.
Risiko Kepatuhan
Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai
pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam
Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU dan PPT), Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR),
dan Surat Edaran.
Penetapan limit dilakukan untuk melaksanakan prinsip
kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang
berlaku.
Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam
rangka memantau pelaksanaan ketentuan dalam rangka
pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar
kegiatan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang
berlaku.
The legal risk monitoring and control is conducted by
reviewing the contract and agreement of the Bank and the
other party regularly, ensuring the compliance of the
operation, organization and internal control with the
prevailing provisions, code of ethics and business strategies,
compliance with the internal procedure, financial statements
quality, effectiveness and efficiency of the risk management
information system, and effectiveness of the applied
communication related to the impact of legal risk on all
employees.
Strategic Risk
Bank Bumi Arta establishes the policies on strategic risk
management to ensure that the strategic decision making
and/or implementation is correct to attain the business
purpose of the Bank by considering vision and mission of
the Bank, weakness and strength of the Bank, human
resources and the infrastructure as well as external factors
and condition, including the planned product release or
launching of new activities.
The determination of strategic risk limit such as new product
or activities target attainment limit and deviation limit of
Bank's business plan are aimed at adjusting the strategic
plan and business plan with the vision, mission and
strategies of the Bank.
The Strategic Risk is measured by considering the level of
Bank's business strategy complexity, position of the Bank's
business in the banking industry and the achievement of
Bank's Business Plan.
The Bank exercises the financial control process aimed at
monitoring the realization compared with the target to be
achieved and ensuring that the risk taken is still in the limit
of tolerance as well as carrying out regular evaluation to
the change of external condition and the prevailing
provisions.
Compliance Risk
The Bank has the policy and procedure on Compliance
Risk management as contained in the Compliance
Guidebook, the Anti Money Laundering and Combating
the Financing of Terrorism (APU & APT) Guidebook, the
Risk Management Guidebook (BPMR), and the Circular
Letter.
The limit determination will be made to implement the
prudential and compliance principles related to the
regulations of Bank Indonesia and the prevailing laws and
regulations.
The Bank has set up a Compliance Working Unit in order
to monitor the implementation of the provisions on the
prudential principles practices and maintain that the Bank
activities will not deviate from the prevailing regulations.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Pengendalian Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan
melakukan evaluasi secara berkala atas kepatuhan Bank
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,
pengendalian pengembangan produk/aktivitas baru,
pengendalian internal Bank seperti pemisahan fungsi dan
pengendalian berlapis, efektivitas dan independensi fungsi
pengawasan internal, serta akurasi, kelengkapan, integritas
laporan dan sistem informasi manajemen.
Risiko Reputasi
Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai
pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku
Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), kebijakan dan
prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank
dan penggunaan data pribadi nasabah serta penanganan
pengaduan nasabah untuk meminimasikan Risiko Reputasi
akibat publikasi negatif terhadap Bank yang tertuang dalam
Surat Edaran.
Bank membentuk fungsi khusus penanganan dan
penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah danlatau
perwakilan nasabah serta menunjuk Corporate Secretary
yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan
info I penjelasan yang dibutuhkan kepada nasabah dan
pihak ekstern lainnya.
Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul karena adanya
pemberitaan media danlatau rumor mengenai Bank yang
bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi Bank
yang kurang efektif dilakukan dengan penetapan limit
kerugian akibat complaint nasabah dan publikasi negatif.
Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan
meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,
mengatasi dengan segera adanya keluhan nasabah dan
gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko
Reputasi dengan cara melakukan komunikasi dengan
nasabah I pihak ekstern lainnya secara kontinyu dan
melakukan perundingan bilateral dengan nasabah untuk
menghindari litigasi dan tuntutan hukum, serta peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia untuk mengurangi keluhan
nasabah karena kesalahan informasi atau transaksi.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Manajemen Risiko Risk Management
The compliance risk control will be carried out by
conducting periodic evaluation on the Bank compliance
with the prevailing laws and regulations, new product/
activities development control, internal control of the Bank
such as separation of functions and stratified control,
effectiveness and independency of internal control function,
and accuracy, sufficiency, integrity of report and
management information system.
Reputation Risk
The Bank has the policy and procedure on Reputation
Risk management as contained in the Risk Management
Guidebook (BPMR), the policy and procedure on
transparency of Bank's products information and the use
of customers personal data as well as the handling of
customer's complaint to minimize the Reputation Risk
resulting from the negative publication against the Bank
which is contained in the Circular Letter.
The Bank sets up a special function of handling and
settlement of complaint submitted by the customers and/or
representative of the customers and appoint a Corporate
Secretary that has the authority and responsibility for
providing information/explanation required by the
customers and other external parties.
To minimize the reputation risk arising from media news
and/or negative rumor regarding the Bank, and the
ineffective communication strategy of the Bank will be
made by determining the loss limit due to the complaint
of the customers and negative publication.
The reputation risk control will be done by improving
compliance with the prevailing provisions, overcoming
promptly the complaint of the customers and lawsuit that
may increase the reputation risk exposure by
communicating with the customers/other external parties
continuously and make bilateral negotiation with the
customers to avoid litigation and lawsuit as well as
increasing human resources quality in order to
reduce/mitigate complaint of the customers attributable
to information or transaction error.
62
65
Profil Pengurus Management Profile
Dewan Komisaris
lr. Rachmat M.S., MBA
Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia. Presiden Komisaris Bank Bumi
Arta sejak Desember 2007. Presiden Direktur Bank Bumi
Arta (1976-Desember 2007). Komisaris PT Balimor Finance
(1993-2000). Komisaris Utama PT Bumi Arta Securindo
(1991-2000). Presiden Komisaris PT Asuransi Artarindo
(1985-2000). Presiden Komi saris PT Asuransi Jiwa Bumiarta
Reksatama (1984-2000). Direktur Bank Bumi Arta (1972-
1976). Komisaris PT Bank Bumi Arta (1970-1972).
Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas
Trisakti jurusan Teknik Mesin pada tahun 1973 dan
Master of Business Administration dari Golden Gate
University, San Fransisco, USA pada tahun 1987. Aktif
terlibat dalam berbagai kegiatan sosial maupun organisasi
di lingkungan Perbanas.
Daniel Budi Dharma
Wakil Presiden Komisaris lndependen
Warga Negara Indonesia. Wakil Presiden Komisaris Bank
Bumi Arta sejak Desember 2007. Presiden Komisaris Bank
Bumi Arta (2003-Desember 2007). Komisaris Bank Bumi
Arta (2002-2003). Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Pusat
Operasional (1995-2002). Pemimpin Bank Bumi Arta
Kantor Cabang Tanah Abang (1977-1994). Direktur Bank
Umum Servitia (1968-1977). Wakil Kepala Kliring Bank
Umum Servitia (1967-1968). Menyelesaikan pendidikannya
di Fakultas Teknik Universitas Trisakti jurusan Teknik Sipil
pada tahun 1966 dan Akademi Bahasa Asing Pendidikan
Putera Indonesia pada tahun 1975.
R.M. Sjariffudin
Komisaris lndependen
Warga Negara Indonesia. Komisaris Bank Bumi Arta sejak
Juni 2011. Direktur SDM Rabobank International Indonesia
Ouli 2008-Juni 2009). Direktur Kepatuhan Hagabank
(Desember 1999-Juli 2008). Direktur Hagabank (Agustus
1989-Desember 1999). Direktur Danamon Leasing (1989).
Direktur Bank Danamon (1979-1989). Pemimpin Cabang
Bank Danamon (1977-1979). Accounting Manager Bank
Danamon (1976-1977). Accounting Manager PT Djasa
Ubersakti (1974-1976). Menyelesaikan pendidikan di
Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya jurusan Akuntansi
pada tahun 1974.
Board Of Commissioners
lr. Rachmat M.S., MBA
President Commissioner
Indonesian citizen. Holding the position as the President
Commissioner of Bank Bumi Arta since December 2007.
The President Director of Bank Bumi Arta (1976-December
2007). A Commissioner of PT Balimor Finance (1993-
2000). The President Commissioner of PT Bumi Arta
Securindo (1991-2000). The President Commissioner of
PT Asuransi Artarindo (1985-2000). The President
Commissioner of PT Asuransi jiwa Bumiarta Reksatama
(1984-2000). A Director of Bank Bumi Arta (1972-1976).
A Commissioner of PT Bank Bumi Arta {1970-1972).
Completed his education in the Faculty of Engineering of
the Trisakti University in 1973 majoring in Mechanical
Engineering in 1973 and Master of BusinessAdministration
from the Golden Gate University, San Francisco, USA in
1987. He also was actively involved in various social
activities and organizations within the Perbanas.
Daniel Budi Dharma
Vice President Commissioner Independent
Indonesian citizen. Holding the position as the Vice
President Commissioner of Bank Bumi Arta since December
2007. The President Commissioner of Bank Bumi Arta
(2003-December 2007). A Commissioner of Bank Bumi
Arta (2002-2003). Operational Head Office Manager of
Bank Bumi Arta (1995-2002). Tanah Abang Branch
Manager of Bank Bumi Arta (1977-1994). A Director of
Bank Umum Servitia (1968-1977). Clearing Deputy Head
of Bank Umum Servitia (1967-1968). Completed his
education in the Faculty of Engineering of the Trisakti
University majoring in Civil Engineering in 1966 and the
Academy of Foreign Language of the Indonesia Putera
Education in 1975.
R.M. Sjariffudin
Commissioner Independent
Indonesian citizen. Holding the position as Commissioner
Independent of Bank Bumi Arta since june 2011.
A Human Resources Director of Rabobank International
Indonesia Ouly 2008- june 2009). A Compliance Director
of Hagabank (December 1999 -july 2008). A Director of
Hagabank (August 1989- December 1999). A Director of
Danamon Leasing (1989). A Director of Bank Danamon
(1979-1989). Branch Manager of Bank Danamon (1977-
1979). Accounting Manager of Bank Danamon (1976-
1977). Accounting Manager of PT Djasa Ubersakti {1974-
1976). Completed his education in the Faculty of Economy
of the Sriwijaya University majoring in Accountancy in
1974.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Direksi
Wikan Aryono S
Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia. Presiden Direktur Bank Bumi
Arta sejak September 2011. Direktur Bisnis Bank CNB
(2008-September 2011 ). Direktur Operasi Bank Swadesi
(2005-2008). Kepala Divisi Business Development Bank
Pikko (1996-2004). Kepala Kantor Pusat Operasional
/General Manager Kredit dan Marketing Bank Danahutama
(1991-1996). Senior Manager, Kredit dan Marketing Bank
Bumi Daya (1988-1991 ). Sub Branch Manager Bank Bumi
Daya (1985-1988). Assistant Manager, Ekspor lmpor
Departemen Bank Bumi Daya (1982-1985). Assistant
Manager, Operation Departemen Bank Bumi Daya (1973-
1982). Assistant Manager PT Elteha International Denpasar,
Bali (1971-1973). Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Terbuka,
pada tahun 1991 dan Magister Manajemen dari STIE IBII
Jakarta, pada tahun 1998.
Hendrik Atmaja
Direktur
Warga Negara Indonesia. Direktur Kredit dan Marketing
Bank Bumi Arta sejak tahun 1990. Kepala Divisi Kredit
(1990). Wakil Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang
Pangeran Jayakarta (1984-1989). Direktur PT Sumber
Sandang (1978-1983). Menyelesaikan pendidikan Business
of Commerce Degree dari City School of Commerce di
Singapura pada tahun 1977 dan Master of Business
Administration dari Golden Gate University, San Fransisco,
USA pada tahun 1988.
Tan Hendra Jonathan
Direktur Kepatuhan
Warga Negara Indonesia. Direktur Kepatuhan Bank Bumi
Arta sejak tahun 1999. Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor
Cabang Bandung (1993-1999). Pemimpin Bank Bumi Arta
Kantor Cabang Medan (1992-1993). Pemimpin Bank Bumi
Arta Kantor Cabang Surakarta (1988-1992). Pemimpin
Bank Bumi Arta Kantor Cabang Bandar Lampung (1986-
1988). Wakil Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang
Pangeran Jayakarta (1986). Staff Operasional Bank Bumi
Arta (1979). Menyelesaikan pendidikannya di Akademi
llmu Perbankan Perbanas pada tahun 1982. Kemudian
mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Bank (SESPIBANK)
Angkatan XVIIInstitut Bankir Indonesia pada tahun 1997.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Board of Director
Wikan Aryono S
President Director

Indonesian citizen. Holding the position as the President
Director of Bank Bumi Arta since September 2011.
A Business Director of Bank CNB (2008-September 2011).
An Operational Director of Bank Swadesi (2005-2008).
Division Head of Business Development of Bank Pikko
(1996-2004). Operational Head Office/General Manager
of Credit and Marketing of Bank Danahutama (1991-1996).
Senior Manager of Credit and Marketing of Bank Bumi
Daya (1988-1991 ). Sub Branch Manager of Bank Bumi
Daya (1985-1988). Assistant Manager of Export and Import
Department of Bank Bumi Daya (1982-1985). Assistant
Manager of Operation Department of Bank Bumi Daya
(1973-1982). Assistant Manager of PT Elteha International,
Denpasar, Bali (1971-1973). Completed his education in
the Faculty of Economy and Development Study of the
Indonesia Open University, in 1991 and Magister
Management from ST/E IB/1, jakarta, in 1998.
Hendrik Atmaja
Director
Indonesian citizen. Holding the position as a Credit and
Marketing Director of Bank Bumi Arta since 1990. The
Head of Credit Division (1990). The Pangeran jayakarta
Deputy Branch Manager (1984-1989). A Director of PT.
Sumber Sandang {1978-1983). Completed his Business of
Commerce Degree education from the City School of
Commerce in Singapore in 1977 and Master of Business
Administration from the Golden Gate University, San
Francisco, USA in 1988.
Tan Hendra jonathan
Compliance Director
Indonesian citizen. Holding the position as a Compliance
Director of Bank Bumi Arta since 1999. Bandung Branch
Manager of Bank Bumi Arta (1993-1999), Medan Branch
Manager of Bank Bumi Arta (1992-1993). Surakarta Branch
Manager of Bank Bumi Arta (1988-1992). Bandar Lampung
Branch Manager of Bank Bumi Arta (1986-1988). Pangeran
jayakarta Deputy Branch Manager of Bank Bumi Arta
(1986). An Operational Staff of Bank Bumi Arta (1979).
Completed his education in the Perbanas Academy of
Banking in 1982. Then, joining Bank Staff and Manager
School (SESPIBANK) of the XVII Intake of the Indonesia
Institute of Bankers in 1997.
66
67
Profll Pengurus Management Profile
Komite Audit
R.M. Sjariffudin
Ketua
Ketua Komite Audit sejak tahun 2011.
Drs. Leland G. Rompas
Anggota lndependen
Warga Negara Indonesia. Anggota Komite Audit Bank
Bumi Arta sejak tahun 2006. Komisaris lndependen dan
Ketua Komite Audit Bank Swadesi dari tahun 2002.
Komi saris Utama Bank Prima Master (2000-2006). Komi saris
PT Mashill jaya Securities (1998-2002). Direktur Utama
Bank Prima Master (1996-2000). Komisaris PT Bursa Efek
jakarta (1994-1996). Komisaris PT Bursa Paralellndonesia
(1993-1994). Direktur Utama PT Inter-Pacific Securities
(1992-1996). Direktur PT Inter-Pacific Financial Corporation
(1990-1992). Manager Accounting, Internal Audit, Credit,
Treasury, Operation PT Inter-Pacific Financial Corporation
(1990). Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia dan Sarjana Muda di
Fakultas Matematika Universitas Indonesia.
Djoki Sutiono, SH
Anggota lndependen
Warga Negara Indonesia. Anggota Komite Audit Bank
Bumi Arta sejak tahun 2006. Advokat di Kantor Advokat
(Law Firm) Djoki Sutiono & Rekan dari tahun 2001.
Pengacara di Kantor Hukum Djoki, jimmy & Michael
(2000-2001 ). Direktur PT Transasia Multi Finance(1994-
1999). Legal & Administration Manager PT Citramegha
Asri Finance (1992-1993). Legal Officer PT Tifa Mutual
Finance Indonesia (1990-1992). Wakil Kepala Bagian
Administrasi Kredit Bank Bumi Arta Indonesia (1990-1992).
Petugas Seksi Administrasi Kredit Bank Central Asia (1984-
1986). Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum
jurusan Hukum Keperdataan Universitas Trisakti pada
tahun 1980 dan memperoleh Sertifikasi Kurator dan
Pengurus pada tahun 2001 dari Asosiasi Kurator dan
Pengurus Indonesia.
Audit Committee
R.M. Sjariffudin
Chairman
Chairman of Audit Committee since 20 7 7.
Drs. Leland G. Rompas
Member Independent
Indonesian citizen. Holding the position as an Member of
Audit Committee of Bank Bumi Arta since 2006. An
Independent Commissioner and Committee Audit Chairman
of Bank Swadesi from 2002. The President Commissioner
of Bank Prima Master (2000-2006). A Commissioner of PT
Mashi/1 jaya Securities (7 998-2002). The President Director
of Bank Prima Master (7996-2000). A Commissioner of
PT Bursa Efek jakarta (7994-7 996). A Commissioner of PT
Bursa Paralellndonesia (7993-7 994). The President Director
of PT Inter-Pacific Securities (1992-7 996). A Director of
PT Inter-Pacific Finance Corporation (7990-7 992). Manager
Accounting, Internal Audit, Credit, Treasury, Operation of
PT Inter-Pacific Financial Corporation (7990). He earned
his Under Graduate Degree from the Faculty of Economics
of the University of Indonesia and Bachelor Degree from
the Faculty of Mathematics of the University of Indonesia.
Djoki Sutiono, SH
Member Independent
Indonesian citizen. Holding the position as a Member of
Audit Committee of Bank Bumi Arta since 2006. An
Advocate of the Law Office of Djoki Sutiono & Partners
from 200 7. A Lawyer with the Law Office of Djoki, jimmy
& Michael (2000-200 7 ). A Director of PT Transasia Multi
Finance (7994-7999). Legal and Administration Manager
of PT Citramegha Asri Finance (7992-7 993). Legal Officer
of PT Tifa Mutual Finance Indonesia (7990-7 992). Deputy
Head of Credit Administration Division of bank Bumi Arta
Indonesia (7990-7 992). An Officer of Credit Administraton
Section of Bank Central Asia (7984-7 986). He completed
his education in the Faculty of Law of the Trisakti University
majoring in Civil Law in 7 980 and obtain Certification of
Receiver and Manager in 2007 from the Association of
Indonesian Receiver and Manager.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Komite Pemantau Risiko
Daniel Budi Dharma
Ketua
Ketua Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2007.
Drs. Leland G. Rompas
Anggota lndependen
Anggota Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2007.
Nancy Effendy
Anggota lndependen
Warga Negara Indonesia. Anggota Komite Pemantau Risiko
Bank Bumi Arta sejak tahun 2010. Kepala Unit Kerja
Khusus APU dan PPT Ouni 201 0-0ktober 201 0). Pejabat
Penanggung jawab Unit Kerja KYC Bank Bumi Arta (2007-
juni 201 0). Petugas Bagian Pengawasan dan Pembinaan
Cabang Bank Bumi Arta (1990-2007). Staff Bagian
Pembukuan Bank Harapan Santosa (1989-1990).
Staff Bagian Pembukuan Bank Bumi Arta (1981-1982).
Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Trisaksi,
Fakultas Ekonomi pada tahun 1980.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Risk Monitoring Committee
Daniel Budi Dharma
Chairman
Chairman of Risk Monitoring Committee since 2007.
Drs. Leland G. Rompas
Member Independent
Member of Risk Monitoring Committee since 2007.
Nancy Effendy
Member Independent
Indonesian citizen. Holding the position as a Member of
Risk Monitoring Committee of Bank Bumi Arta since 20 7 0.
Anti Money Laundring Unit Head of Bank Bumi Arta Oune
20 7 0-0ctober 20 7 0). KYC Unit Head of Bank Bumi Arta
(2007-june 20 7 0). An Officer of Internal Control and
Supervising Branch Department of Bank Bumi Arta
(7990-2007). Staff of Accounting Department of Bank
Harapan Sentosa (7989-7 990). Staff of Accounting
Department of Bank Bumi Arta (798 7-7982).
She completed her education in the Faculty of Economic
of the Trisakti University in 7 980.
68
69
Profll Pengurus Management Profile
Komite Remunerasi dan Nominasi
Daniel Budi Dharma
Ketua
Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bumi Arta
sejak tahun 2007.
lr. Rachmat M.S., MBA
Anggota
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bumi
Arta sejak tahun 2008.
jenny Liem
Anggota
Warga Negara Indonesia. Anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan
di Akademi Sekretaris dan Manajemen Saint Mary, Jakarta
pada tahun 1991.
Remuneration and Nomination Committee
Daniel Budi Dharma
Chairman
Chairman of Remuneration and Nomination Committee
since2007.
Jr. Rachmat M.S., MBA
Member
Member of Remuneration and Nomination Committee
since2008.
jenny Liem
Member
Indonesian citizen. Holding the position as a Member of
Remuneration and Nomination Committee since 2007.
Completed her education at Saint Mary Secretary and
Management Academy, jakarta in 1991.
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Pejabat Eksekutif
Senior Executives
jessica Surya Husada, MBA
General Manager
General Manager
Sonya Hennipuspa
Kepala Divisi Kredit
Credit Division Head
Edwin Suryahusada
Kepala Divisi Marketing
Marketing Division Head
Surja Widjaja
Kepala Divisi Luar Negeri
International Banking Division Head
Alex Sander Lo
Kepala Divisi Tekonologi lnformasi
Information Technology Division Head
Richard lden Andah
Kepala Divisi Pensiun
Pension Division Head
Lyvinia Sari
Kepala Divisi Pembukuan dan Sekretaris Perusahaan
Accounting Division and Corporate Secretary Head
Lauw Janto
Kepala Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern I SKAI
Internal Audit Division Head
lkko Gunawan
Kepala Bagian Treasury
Treasury Department Head
Ng Evy Claudia
Kepala Unit Manajemen Risiko
Risk Management Unit Head
Veronica Sumaryati
Kepala Unit Kerja Khusus APU dan PPT
AML Unit Head
Purnamawati Dermawan
Pejabat Satuan Kerja Kepatuhan
Compliance Unit Head
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Pemimpin KPO dan Kantor Cabang
Chief of Head Office & Branches
Oey Steven Wijaya
Pemimpin Kantor Pusat Operasional
Chief of Head Office
Sudiarti Subarli
Pemimpin Kantor Cabang Kopi
Chief of Kopi Branch
lnge Tjahjana
Pemimpin Kantor Cabang Mangga Dua
Chief of Mangga Dua Branch
Petrus Hendra Hidajat
Pemimpin Kantor Cabang Bandung
Chief of Bandung Branch
Surya Utama
Pemimpin Kantor Cabang Semarang
Chief of Semarang Branch
Wijoto Tarjowihardjo
Pemimpin Kantor Cabang Surakarta
Chief of Surakarta Branch
Denny Muljono
Pemimpin Kantor Cabang Surabaya
Chief of Surabaya Branch
Hendri Susanto
Pemimpin Kantor Cabang Medan
Chief of Medan Branch
Emilia Lius
Pemimpin Kantor Cabang Bandar Lampung
Chief of Bandar Lampung Branch
Tio Septian Prasetio
Pemimpin Kantor Cabang Denpasar
Chief of Denpasar Branch
70
71
S truk tur Organisasi Organizational Structure
KOMITE
MANAjEMEN
RISIKO
KOMITE
PENGARAH
Tl
KOMITE
KEBIJAKSANAAN
PERKREDITAN
KOMITE KREDIT
KPNO
KOMITE KREDIT
TREASURY
KANTOR PUSAT
ASSET LIABILITY
COMMITIE
(ALCO)
SEKRETARIS
PERUSAHAAN
GENERAL
MANAGER
DIVIS I
KREDIT
SKAI/DPPI
PEMIMPIN
KPO&
CABANG
DIVISI
LUAR NEGERI
BAG IAN
Tl DEVELOPMENT
BAG IAN
Tl COREBANKING
BAG IAN
PELAPORAN
BAGIAN SISTEM
& PROSEDUR
BAG IAN
LEGAL
BAGIAN
PERSONALIA
UMUM&
SEKRETARIAT
BAGIAN KREDIT
REVIEW
& ANALISA
BAG IAN
PENAGIHAN
KREDIT
SATUAN KERjA
KEPATUHAN
UNIT KERJA
KHUSUS
APU & PPT
UNIT
MANAjEMEN
RISIKO
BAG IAN
PENGAWASAN
INTERN
BAG IAN
PEMERIKSAAN
INTERN
BAG IAN
TREASURY
OPERATION
BAG IAN
REMITTANCE
BAG IAN
EXIM CONTROL
BAG IAN
KORESPONDEN
BAG IAN
SWIFT
BAG IAN
TREASURY
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Saham dan Deviden ShareandDevidend
Kronologis Pencatatan Saham
Chronology of Listed Share
Tanggal Date Tindakan Perusahaan
june1, 2006
Harga Saham
Share Prices
Harga Saham (Rp)
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Volume Saham Yang
Diperdagangkan (ribuan
Unit)
Pencatatan Saham Bank Bumi Arta
di Bursa Efek jakarta (BEj).
2011
Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4
150 175 164 159
135 146 140 139
140 172 143 139
2.330 12.179 4.523 758
Year 2011
Rp.1
400
350
300
250
164
200
143 159
150
:
= 139
139
100
140
50
0
1stQt 2nd Qt 3rd Qt 4th Qt
-+- Highest - Lowest ---+-- Closing
Riwayat Deviden
Devidend History
Riwayat Deviden
Laba Bersih (Rp)
jumlah Saham
Deviden Tunai per Saham (Rp)
Deviden Tunai (Rp)
Deviden Saham (Rp)
jumlah Deviden (Rp)
2011
42.624.596.226
2.31 0.000.000
3,00
6.930.000.000
6.930.000.000
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Corporate Actions
Listing of Bank Bumi Arta's Shares
with the jakarta Stock Exchange (BEj).
2010
Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Share Prices (Rp)
138 134 164 174 Highest
120 110 120 156 Lowest
129 120 161 164 Closing
Trading Stock Volume
22.207 10.539 30.327 12.023 (thousand unit)
Year2010
Rp.1
400
350
300
250
200
164 174
150
138
1 ~ 6 4
129& ~ 5 6
100
120 110 120
50
0
1st Qt 2nd Qt 3rd Qt 4th Qt
-+- Highest - Lowest ---+-- Closing
2010 Devidend History
28.113.202.804 Net Profit (Rp)
2.31 0.000.000 Number of Stocks
3,00 Net Devidend per Stock (Rp)
6.930.000.000 Net Devidend (Rp)
Stock Devidend (Rp)
6.930.000.000 Total Devidend (Rp)
72
73
Saham dan Deviden Share and DePidend
Komposisi Kepemilikan Saham
Composition of Share Ownership
Komposisi Kepemilikan
Saham
Modal Dasar
Pemegang Saham :
PT Surya Husada Investment
PT Dana Graha Agung
PT Budiman Kencana Lestari
Masyarakat
jumlah Modal Ditempatkan
2011
Jumlah Saham
Number of Share
8.000.000.000
1.050.000.000
630.000.000
420.000.000
210.000.000
45,45
27,27
18,18
9,10
dan Disetor Penuh 2.31 0.000.000 100,00
jumlah Saham Dalam Portepel
Struktur Kepemilikan
Structure OfOwnership
PT SURYA HUSADA
INVESTMENT (45,45%)
5.690.000.000
PT DANA GRAHA
AGUNG (27,27%)
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Supporting Agents and Pro fission
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Supporting Agents and Profession
Biro Administrasi Efek Share Register Bureau
PT Adimitra Transferindo
Kantor Akuntan Publik Independent Public Accountant
Osman Bing Satrio & Rekan
2010
Jumlah Saham
Number of Share
8.000.000.000
1.050.000.000
630.000.000
420.000.000
210.000.000
2.31 0.000.000
5.690.000.000
45,45
27,27
18,18
9,10
100,00
PT BUDIMAN
KENCANA LESTARI (18, 18%)
Composition of Share
Ownership
Authorized Capital
Shareholders :
PT. Surya Husada Investment
PT. Dana Graha Agung
PT. Budiman Kencana Lestari
Masyarakat
Total Placed Capital and
Paid Up Capital
Shares in Reserve
MASYARAKAT
(9,10%)
Alamat
Address
Plaza Properti Lt. 2, Kompleks Pertokoan Pulo Mas
Blok VIII No.1, jl. Perintis Kemerdekaan, jakarta 13210
Telp. (021) 47881515, Fax. (021) 4709697
The Plaza Office Tower Lt. 32, jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30,
jakarta 10350, Tel. (021) 29923100, Fax. (021) 29928200
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Prod uk dan J as a Products and Services
Produk Pendanaan
* Rekening Koran - Rupiah dan USD
* Tabungan BBA- Rupiah
* Tabungan BBA- USD
* Tabungan Pensiun
* Tabungan Kesra BBA
* Deposito Berjangka- Rupiah dan USD
* Sertifikat Deposito
Produk Pembiayaan
* Pinjaman Rekening Koran
* Pinjaman Tetap
* Pinjaman On Demand
* Pinjaman Modal Kerja
* Pinjaman Pemilikan Rumah (PPR)
* Pinjaman Pemilikan Mobil (PPM)
* Pinjaman Pensiun
* Pinjaman Berjangka
* Pinjaman lnvestasi
* Pinjaman Konsumen
* Trade Finance
Produk Jasa Lainnya
* Transfer dan lnkaso (Domestik dan Luar Negeri)
* Pembukaan Letter of Credit (Ekspor & lmpor) dan Bills
Collection
* Penukaran Val uta Asing (Bank Notes) dan Bank Draft
* Pelayanan Setoran Penerimaan Negara seperti Pajak
dan Bea Masuk
* Pembayaran Tagihan Listrik dan Telepon
* Bank Garansi seperti Performance Bond, Bid Bond, dan
lain-lain
Layanan
* Fasilitas ATM dan Kartu Debit Jaringan PRIMA
* S M S Banking
* Phone Banking
* Internet Banking
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Funding Product
* Current Account -/DR and USD
* BBA Savings -/DR
* BBA Savings- USD
* Pension Savings
* BBA Welfare Savings
* Time Deposits -/DR and USD
* Certificate of Deposits
Financing Product
* Current Account Loan
*Fixed Loan
* On Demand Loan
* Working Capital Loan
* House Ownership Loan (PPR)
* Car Ownership Loan (PPM)
* Pension Loan
* TermLoan
* Investment Loan
* Consumer Loan
* Trade Finance
Other Sercive Product
* Remittance and Collection (Domestic and Oveseas)
* Opening of Letter of Credit (Export & Import) and Bills
Collection
* Foreign Currency Exchange (Bank Notes) and Bank Draft
* Payment of State Revenue Service, such as Tax and
Import Tax
* Payment of Electricity and Telephone Biils
* Bank Guarantee such as Performance Bond, Bid Bond
and etc.
Services
* A TM and Debit Card Facilities of PRIMA Network
* S M S Banking
* Phone Banking
* Internet Banking
74
75
Jaringan Operasional Operationa!Network
Kantor Pusat
Head Office
Jl. Wahid Hasyim No. 234
Jakarta Pusat 1 0250, Indonesia
Telp. : (021) 2300455, 2300893
Fax : (021)31925291,3102632,2303624
SWIFT : BBAIIDJA
Web : www.bankbba.co.id
Kantor Cabang
Branch Offices
Kopi
Jl. Kopi No.3 - 7, Jakarta Barat
Telp. : (021) 2600525
Fax : (021)6902289,6903455
Mangga Dua
Komplek Ruko Textile Mangga Dua Blok C4 No.3
Jl. Mangga Dua Raya, jakarta Utara
Telp. : (021) 6124383
Fax : (021) 6243655
Bandung
Jl. Otto lskandardinata No. 146, Bandung
Telp. : (022) 4239095, 4236870
Fax : (022) 4236695
Semarang
Jl. M.T. Haryono No. 645, Semarang
Telp. : (024) 8410165
Fax : (024) 8410154
Surakarta
Jl. Gatot Subroto No. 124, Surakarta
Telp. : (0271) 641125
Fax : (0271) 646518
Surabaya
Jl. Slompretan No. 32, Surabaya
Telp. : (031) 3520193-4, 3525481 - 2
Fax : (031) 3551222
Medan
Jl. Perniagaan No. 16 - 18, Medan
Telp. : (061) 4539001
Fax : (061) 4519880
Bandar Lampung
Jl. lkan Hiu No. 52- 54, Bandar Lampung
Telp. : (0721) 486342, 484317, 484139, 486001
Fax : (0721) 470870
Denpasar
Jl. Raya Puputan No.1, Renon, Denpasar
Telp. : (0361) 245731, 247068
Fax : (0361) 245732
Kantor Cabang Pembantu
Sub Branch Offices
Tanah Abang
Pasar Tanah Abang Blok B Lt. 5, No. 15
Jakarta Pusat
Telp. : (021) 23573207, 23573208
Fax : (021) 23573206
Fatmawati
Komp. Grand Panglima Polim Kav. 9
Jl. Panglima Polim Raya, Jakarta Selatan
Telp. : (021) 7264086-87
Fax : (021) 7264085
Kramatjati
Pusat Perbelanjaan Kramat Jati lndah
Lt. Dasar Blok B No. 93
Jl. Raya Bogor, Jakarta Timur
Telp. : (021) 8095529-31
Fax : (021) 8095528
Otista
Jl. Otto lskandardinata No. 105
Jakarta Timur
Telp. : (021) 8576209
Fax : (021) 8516404
Tangerang
Jl. Ki Asnawi No. 70
Tangerang
Telp.
Fax
: (021)5535120,55778086
: (021) 5535124
Gading Serpong
Gading Serpong Blok M 4 No. 35
Tangerang
Telp.
Fax
: (021)54203174,54203128,54203144
: (021) 542031 01
Glodok Plaza
Kompleks Pertokoan Glodok Plaza,
Blok H No. 23-24
Jl. Pinangsia, jakarta Barat
Telp. : (021) 2600626, 6299575
Fax : (021) 6289661
Pangeran Jayakarta
Gedung Grha 137
Jl. Pangeran Jayakarta No. 137, jakarta Pusat
Telp. : (021) 2600619
Fax : (021) 6394540
Pasar Baru
Jl. Pintu Air V No. 53 G, Jakarta Pusat
Telp. : (021) 3523858, 3520549
Fax : (021) 3523426
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Kantor Cabang Pembantu
Sub Branch Offices
Laswi
Jl. Laswi No.3, Bandung
Telp. : (022) 7204438
Fax : (022) 7204257
Kopo Mas
Komp. Kopo Mas No. 8 - P1
Jl. Kopo, Bandung
Telp. : (022) 5436568
Fax : (022) 5496502
Simpang Lima
Proyek Pertokoan Simpang Lima
Blok B No. 10, Semarang
Telp. : (024) 8412027,8314150
Gang Tengah
Jl. Gang Tengah No. 70,
Semarang
Telp. : (024) 3547964- 66
Urip
Jl. Urip Sumohardjo No. 133- 135
Surakarta
Telp. : (0271) 648045, 653498
Klaten
Jl. Pemuda No. 243
Klaten, Surakarta
Telp. : (0272) 321493
Diponegoro
Jl. Diponegoro No. 164, Surabaya
Telp. : (031) 5660460, 5633337
Fax : (031) 5618181
Ngagel
Rukan Rukun Makmur lndah B-33
Jl. Ngagel Jaya Selatan, Surabaya
Telp. : (031) 5023846, 5024227
Fax : (031) 5043132
Tanjung Karang
Jl. Pangkal Pi nang No. 39 C-D
Tanjung Karang, Bandar Lampung
Telp. : (0721) 263576, 263173
Fax : (0721) 263576
K uta
Kuta Galeri Shopping Arcade
Sektor BW 2 No. 7
Jl. Patih Jelantik, Kuta, Bali
Telp. : (0361) 769041-42
Fax : (0361) 769043
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Kantor Kas
Cash Offices
Kramat Jati
Jaringan Operasional Operational Network
Proyek Pasar Kramat Jati
Blok A No. 31, Jakarta Timur
Telp. : (021) 8009126-29
Lapangan Banteng
Jl. Lapangan Banteng Utara No. 1
Jakarta Pusat
Telp. : (021) 3455677
Fatmawati
Jl. Fatmawati No. 10
Jakarta Selatan
Telp. : (021) 75817530
Tebet
Jl. Tebet Barat Dalam Raya No.3
jakarta Selatan
Telp. : (021) 83792886, 83792738
Rumah Sakit St. Carolus GadingSerpong
Jl. Gading Golf Boulevard Kav. 08, Serpong
Tangerang Selatan
Telp. : (021) 5460157
Fax : (021)54220810
Rumah Sakit Pluit
Jl. Raya Pluit Selatan No. 2
jakarta Utara
Telp. : (021) 6625037
Fax : (021) 6625037
Sekolah Permai
Jl. Pluit Karang Barat Blok 0 VI No. 1
jakarta Utara
Telp. : (021) 66605753-54
Fax : (021) 66605753
Rumah Sakit Husada
Jl. Raya Mangga Besar No. 137-139
jakarta Barat
Telp. : (021) 2600631
Fax : (021)2600631
Mangga Dua
Proyek Pertokoan Mangga Dua Lt. Ill
Blok D No. 6, jakarta Utara
Telp. : (021) 2600629-30
Fax : (021)2600630
Pasar Legi
Jl. Pasar Legi Selatan No. 15 A,
Surakarta
Telp. : (0271) 651869, 647827
76
77
Jaringan Operasional Operational Network
Payment Point
Kantor Pos Pasar Minggu
Jl. Raya Ragunan No. 1 0, Jakarta Selatan
Kantor Pos Jati negara
Jl. Matraman Raya No. 222, jakarta Timur
Kantor Pos Grogol
Jl. Dr. Susilo Raya No. 1, Jakarta Barat
Kantor Pos Kemanggisan
Jl. Anggrek Rosliana 2 No. 27, jakarta Barat
Kantor Pos Kebayoran Lama
Jl. Ciputat Raya No.9, Jakarta Selatan
Kantor Pos Jakarta Ti mur
Jl. Pemuda No. 79, Jakarta Timur
Kantor Pos Rawamangun
Jl. Rawamangun Barat Blok C No.6, jakarta Timur
Kantor Pos Kramat Jati
Jl. Kelapa Gading V No. 36, Jakarta Timur
Kantor Pos Gedong
Jl. Beringin-Pasar Rebo, jakarta Timur
Kantor Pos Jakarta Utara
Jl. Swasembada Timur XI No. 37, Jakarta Utara
Kantor Pos Cimanggis
Jl. Gas Alam, Cimanggis, jakarta Tlmur
Kantor Pos Tangerang
Jl. Daan Mogot No.11, Tangerang
Kantor Pos Bekasi
Jl. Lapangan Multiguna No.7, Bekasi
Kantor Pos Mampang
Jl. Kapten Tendean No.43, Jakarta Selatan
Kantor Kodim 0508 Depok
Jl. Pramuka No. 2, Depok
Kantor Pos Cileduk
Jl. Raden Saleh No. 18, Tangerang
Kantor Pos Daan Mogot
Jl. Daan Mogot No. 20, jakarta Barat
Kantor Pos Kebon Jeruk
Jl. Raya Meruya llir No.7, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Kantor Pos Depok
Jl. Sentosa Raya No.3, Depok, jawa Barat
Kantor Pos Halim Perdana Kusuma
Jl. Manuhua, Komp. Halim Perdana Kusuma, jakarta Timur
Kantor Pos Balaraja
Jl. Raya Serang KM 24, Balaraja, Banten
Kantor Pos Curug
Jl. PLP Curug No.1 0, Curug, Banten
Kantor Pos Malaka
Jl. Teratai Putih Raya, Jakarta Timur
Kantor Pos Majalaya
Jl. Stasion No. 28, Majalaya, Bandung
Kantor Pos Cicalengka
Jl. Dipatiukur No.3, Cicalengka, Bandung
Kantor Pos Ujung Berung
Jl. A.H. Nasution No. 28, Bandung
Kantor Pos Kiara Condong
Jl. Kiara Condong No. 429, Bandung
Kantor Pos Lembang
Jl. Raya Lembang No. 257, Bandung
Kantor Pos Soreang
Jl. Raya Soreang-Banjaran No. 412, Soreang, Bandung
Kantor Pos Banjaran
Jl. Alun-alun Selatan No. 135, Banjaran, Bandung
Kantor Pos Dayeuh Kolot
Jl. Dayeuh Kolot No. 36, Dayeuh Kolot, Bandung
Kantor Pos Tanjung Sari
Jl. Tanjung Sari , Tanjung Sari, Sumedang
Kantor Pos II Semarang
Jl. Pemuda No.4, Semarang
Kantor Pos Banyumanik
Jl. jati Raya Banyumanik, Semarang
Kantor Pos Demak
Jl. Gelagah Wangi No. 90, Demak
Kantor Pos Bongsari
Jl. Pamularsih, Semarang
Kantor Pos Semarang Selatan
Jl. Sisingamangaraja 45, Semarang
Kantor Pos Gayamsari
Jl. Kanguru Raya No. 01, Semarang
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Payment Point
Kantor Pos Kendal
Jl. Soekarno Hatta No. 224, Kendal
Kantor Pos Kaliwungu
Jl. Semarang-Kendal No. 72, Kaliwungu, Kendal
Kantor Pos Solo
Jl. Jendral Sudirman No.8, Solo
Kantor Pos Klaten
Jl. Pemuda No. 199, Klaten
Kantor Pos Sukoharjo
Jl. Wandyo Pranoto No. 12, Sukoharjo
Kantor Pos Karanganyar
Jl. Lawu No.8, Karanganyar
Kantor Pos Wonogiri
Jl. Achmad Yani No.16 8, Wonogiri
Kantor Pos Kartasu ra
Jl. Jend. Sudirman No.4, Kartasura
Kantor Pos Nusukan
Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 19, Nusukan, Surakarta
Kantor Pos Delanggu
Jl. Raya Delanggu, Delanggu, Klaten
Kantor Pos Prambanan
Jl. Prambodoharjo, Prambanan, Klaten
Kantor Pos Surabaya
Jl. Kebon Rojo No. 10, Surabaya
Kantor Pos Sidoarjo
Jl. Sultan Agung No. 50, Sidoarjo
Kantor Pos Waru
Jl. Jend. S. Parman Ill No. 28, Waru
Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta
Jaringan Operasional Operational Network
Kantor Pos Jemur Sari
Jl. jemur Andayani No. 75, Surabaya
Kantor Pos Mojokerto
Jl. Yani No.5, Mojokerto
Kantor Pos Krian
Jl. Magersari No. 1, Krian
Kantor Pos Wonokromo
Jl. Bendul Merisi Raya No. 10, Surabaya
Kantor Pos Besar Medan 1
Jl. Pos No. 1, Medan
Kantor Pos Besar Medan 2
Jl. Pos No.5, Medan
Kantor Pos Tanjung Karang Barat
Jl. Imam Bonjol No. 297, Tanjung Karang,
Bandar Lampung
Kantor Pos Kedaton
Jl. Teuku Umar No. 9, Kedaton,
Bandar Lampung
Kantor Pos Metro
Jl. A. H. Nasution No. 1, Metro, Lampung
Kantor Pos Bandar Lampung
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 21, Pahoman
Bandar Lampung
Kantor Pos Teluk Betung
Jl. Hasanuddin I No. 41, Teluk Betung
Bandar Lampung
Kantor Pos Renon
Jl. Raya Puputan, Denpasar, Bali
78
DATA PERUSAHAAN
Corporate Data
Profil Pengurus
Management Profile
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Sahamdan Deviden
Shareand Devidend
Produk dan Jasa
Productsand Services
Jaringan Operasional
Operational Network








P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 2010/
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS

Halaman/
Pages


SURAT PERNYATAAN DIREKSI/ DIRECTORS STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS REPORT 1

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut/


FINANCIAL STATEMENTS - For the years then ended as of December 31, 2011 and 2010

Laporan Posisi Keuangan/ Statements of Financial Position 3

Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensive Income 5

Laporan Perubahan Ekuitas/ Statements of Changes in Equity 6

Laporan Arus Kas/ Statements of Cash Flows 7

Catatan atas Laporan Keuangan/ Notes to Financial Statements 8

Ill .
.. <Ji) BANK BUM/ ARTA
-
SURA T PERNYAT AAN DIREKSI
TENTANG
TANGGUNG JAW AB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG
BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 ,,
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk/
DIRECTORS' STATEMENT LETTER
RELATING TO
THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 201 I AND 20IO
P.T. BANK BUM/ ARTA Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini/We, the undersigned:
1. Nama/ Name
Alamat kantor/Office address
Alamat domisili sesuai KTP atau
kartu identitas lain/
Domicile as stated in ID Card
Nomor Telepon/Phone Number
Jabatan/Position
2. Nama/Name
Alamat kantor/Office address
Alamat domisili sesuai KTP atau
kartu identitas lain/Domicile as stated
in lD Card
Nomor Telepon!Phone Number
Jabatan/ Position
menyatakan bahwa:
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan;
2. Laporan keuangan telah disusun dan disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan
telah dimuat secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan tidak mengandung
informasi atau fakta material yang tidak
benar, dan tidak menghilangkan informasi
~ t u fakta material;
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian
intern dalam Bank.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Wikan Aryomo S.
Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta Pusat
Jl. Janur Elok VIII QG 4/6, Jakarta Utara
021- 2300455
Presiden Direktur!President Director
Hendrik Atmaja
Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta Pusat
Jl. Pluit Permai No. 5, Jakarta Utara
021-2300455
Direktur /Director
state that:
1. We are responsible for the preparation and
presentation of the financial statements;
2. The financial statements have been prepared
and presented in accordance with generally
accepted accounting principles;
3. a. All information contained in the fmancial
statements is complete and correct;
b. The financial statements do not contain
misleading material information or facts,
and do not omit material information and
facts.
4. We are responsible for the Bank;s internal
control system.
This statement letter is made truthfully.
Jakarta, 28 Maret/March 28, 2012
Hendrik Atmaja
..
PT. BANK BUM/ ARTA Tbk.
Head Office: Jl. Wahid Hasyim No. 234 Jakarta 10250, Tel. (021) 2300893, 2300455, Fax. (021) 3102632
Deloitte ..
Laporan Auditor lndependen
No. GA112 0164 BBA RW
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
P.T. Bank Bumi Arta Tbk
Kami Ielah mengaudit laporan pos1s1 keuangan
P.T. Bank Bumi Arta Tbk tanggal 31 Desember 2011
dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009,
serta laporan laba rugi komprehensif, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun-
tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen
Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat alas laporan keuangan berdasarkan audit
kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas
dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, alas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian alas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan
dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami
sebut di alas menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan P.T. Bank Bumi Arta
Tbk tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009, dan hasil usaha, serta arus
kas untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2011 dan 2010 sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Osman Bing ~ t r i & Rekan
Registered Public Accountants
License No. KMK No. 758/KM.l/2007
The Plaza Office Tower 32nd Floor
JL M.H. Thamrin Kav 28 30
Jakarta 10350, Indonesia
Tel: +62 21 29923100
Fax: +62 21 29928200, 29928300
E-mail: iddttl@deloitte.com
www.deloitte.com
Independent Auditors' Report
No. GA112 0164 BBA RW
The Stockholders, Board .of Commissioners and
Directors
P.T. Bank Bumi Arta Tbk
We have audited the accompanying statements of
financial position of P. T. Bank Bumi Arta Tbk as of
December 31, 2011 and 2010, and January 1,
2010/December 31, 2009, and the related statements
of comprehensive income, statements of changes in
equity, and statements of cash flows for the years
ended December 31, 2011 and 2010. These financial
statements are the responsibility of the Bank's
management. Our responsibility is to express an
opinion on these financial statements based on our
audits.
We conducted our audits in accordance with auditing
standards established by the Indonesian Institute of
Certified Public Accountants. Those standards require
that we plan and perform the audit to obtain
reasonable assurance about whether the financial
statements are free of material misstatement. An audit
includes examining, on a test basis, evidence
supporting the amounts and disclosures in the financial
statements. An audit also includes assessing the
accounting principles used and significant estimates
made by management, as well as evaluating the
overall financial statement presentation. We believe
that our audits provide a reasonable basis for our
opinion.
In our opinion, the financial statements referred to
above present fairly, in all material respects, the
financial position of P.T. Bank Bumi Arta Tbk as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, and the results of its
operations and its cash flows for the years ended
December 31, 2011 and 2010 in conformity with
Indonesian Financial Accounting Standards.
Osman Bing Satrio & Rekan
Deloitte refers to one or more of Deloitte Touche Tohmatsu limited, a UK private company limited by guarantee, and its network of member firms, each of which is a legally separate and
independent entity. Please see v.ww.deloi:tte.comtabout for a detailed description of the legal structure of Deloitte Touche Tohmatsu Limited and its member firms.
Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited
Osman Bing Satrio & Rekan
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Catalan 3q dan 42
alas laporan keuangan, pada tahun 2011 Bank
mengubah kebijakan akuntansi alas penyisihan
penghapusan aset nonproduktif dan transaksi rekening
administratif. Oleh karena itu, Bank menyajikan kembali
laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya.
As disclosed in Notes 3q dan 42 to the financial
statements, the Bank has changed the accounting
policy for allowance for losses on non-productive
assets and administrative account transaction in 2011.
As a result, the Bank is restating the financial
statements for the prior years.
OSMAN BING SA TRIO & REKAN
r
..J
Rini k Winarsih
lzin Akuntan Publikl Public Accountant License No. AP.0569
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in
accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than those in
Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied
in Indonesia.
- 2-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/ DECEMBER 31, 2009
1 Januari 2010/
31 Desember 2009 *)/
Catatan/ January 1, 2010/
Notes 2011 2010 *) December 31, 2009 *)
Rp Rp Rp
ASET ASSETS
KAS 36.900.181.615 45.894.629.580 47.970.980.549 CASH
DEMAND DEPOSITS WITH BANK
GIRO PADA BANK INDONESIA 5 225.962.030.860 189.012.734.089 100.865.822.710 INDONESIA
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER
GIRO PADA BANK LAIN - setelah dikurangi BANKS - net of allowance
cadangan kerugian penurunan nilai for impairment losses of
sebesar Rp 206.439.688 tahun 2011, Rp 206,439,688 in 2011,
Rp 309.642.865 tahun 2010 dan Rp 309,642,865 in 2010 and
Rp 576.840.585 tahun 2009 6 17.983.918.617 28.137.497.193 49.228.301.391 Rp 576,840,585 in 2009
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
DAN BANK LAIN - setelah dikurangi PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA
cadangan kerugian penurunan nilai AND OTHER BANKS - net of allowance
sebesar nihil tahun 2011 dan 2010, for impairment losses of nil in 2011 and
dan Rp 8.506.290 tahun 2009 7 770.238.492.508 905.678.418.775 305.142.812.699 2010 and Rp 8,506,290 in 2009
EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH
TEMPO - setelah dikurangi
pendapatan bunga diterima dimuka SECURITIES HELD-TO-MATURITY -
yang belum diamortisasi sebesar net of unamortized interest of
Rp 2.415.348.128 tahun 2011, Rp 2,415,348,128 in 2011,
Rp 4.580.050.023 tahun 2010 dan Rp 4,580,050,023 in 2010 and
Rp 2.353.194.806 tahun 2009 8 147.584.651.872 195.419.949.977 797.646.805.194 Rp 2,353,194,806 in 2009
KREDIT 9 LOANS
Pihak berelasi - setelah dikurangi Related parties - net of
cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses of
sebesar Rp 192.861.714 tahun 2011, Rp 192,861,714 in 2011,
Rp 95.388.576 tahun 2010 dan Rp 95,388,576 in 2010 and
Rp 53.267.657 tahun 2009 33 57.873.810.832 44.682.459.269 17.053.881.215 Rp 53,267,657 in 2009
Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of
cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses of
sebesar Rp 24.268.997.976 tahun 2011, Rp 24,268,997,976 in 2011,
Rp 15.709.359.590 tahun 2010 dan Rp 15,709,359,590 in 2010 and
Rp 13.738.678.035 tahun 2009 1.551.980.287.598 1.109.656.904.949 943.793.509.769 Rp 13,738,678,035 in 2009
Jumlah 1.609.854.098.430 1.154.339.364.218 960.847.390.984 Total
TAGIHAN AKSEPTASI - setelah dikurangi ACCEPTANCE RECEIVABLES - net of
cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses of
sebesar Rp 33.707.797 tahun 2011, Rp 33,707,797 in 2011,
Rp 24.838.317 tahun 2010 dan Rp 24,838,317 in 2010 and
Rp 12.638.436 tahun 2009 10 3.337.070.042 2.681.493.581 2.093.145.120 Rp 12,638,436 in 2009
PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM 11 INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
Pihak berelasi - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan Related parties - net of allowance for
nilai sebesar nihil tahun 2011, impairment losses of nil in 2011,
Rp 14.750.000 tahun 2010 dan Rp 14,750,000 in 2010 and
Rp 737.500.000 tahun 2009 33 - 1.460.250.000 737.500.000 Rp 737,500,000 in 2009
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan Third parties - net of
kerugian penurunan nilai sebesar allowance for impairment losses of
Rp 100.000 tahun 2011, 2010 dan 2009 9.900.000 9.900.000 9.900.000 Rp 100,000 in 2011, 2010 and 2009
Jumlah 9.900.000 1.470.150.000 747.400.000 Total
PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH
AKAN DITERIMA 12 13.246.868.322 9.940.787.112 9.377.882.790 ACCRUED INTEREST RECEIVABLE
ASET TETAP - setelah dikurangi PREMISES AND EQUIPMENT - net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp 62.948.938.900 tahun 2011, Rp 62,948,938,900 in 2011,
Rp 68.278.083.516 tahun 2010 dan Rp 68,278,083,516 in 2010 and
Rp 63.363.126.462 tahun 2009 13 113.852.318.910 108.494.069.595 106.996.369.363 Rp 63,363,126,462 in 2009
ASET PAJAK TANGGUHAN 31 7.240.806.721 6.448.645.195 6.016.064.305 DEFERRED TAX ASSETS
ASET LAIN-LAIN - BERSIH 14 16.938.115.616 14.384.271.887 17.103.441.256 OTHER ASSETS - NET
JUMLAH ASET 2.963.148.453.513 2.661.902.011.202 2.404.036.416.361 TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42
31 Desember/December 31,
Lihat catatan atas laporan keuangan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan.
See accompanying notes to financial
statements which are an integral part of
the financial statements.
- 3 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/ DECEMBER 31, 2009
(Lanjutan) (Continued)
1 Januari 2010/
31 Desember 2009 *)/
Catatan/ January 1, 2010/
Notes 2011 2010 *) December 31, 2009 *)
Rp Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS SEGERA 15 13.103.870.296 11.363.351.596 12.581.605.664 LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY
SIMPANAN 16 DEPOSITS
Pihak berelasi 33 999.861.911.518 891.432.497.735 789.259.221.443 Related parties
Pihak ketiga 1.420.153.998.257 1.268.109.221.739 1.137.833.854.084 Third parties
Jumlah 2.420.015.909.775 2.159.541.719.474 1.927.093.075.527 Total
SIMPANAN DARI BANK LAIN 17 3.576.571.003 7.524.541.264 7.368.922.147 DEPOSITS FROM OTHER BANKS
LIABILITAS AKSEPTASI 10 3.370.777.839 2.706.331.898 2.105.783.556 ACCEPTANCE PAYABLES
UTANG PAJAK 18,31 8.812.802.638 5.452.541.816 3.694.598.031 TAXES PAYABLE
BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19 6.505.030.597 5.886.899.353 6.035.543.530 ACCRUED INTEREST PAYABLE
POST-EMPLOYMENT BENEFITS
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 20 27.613.226.874 24.594.580.776 22.864.257.216 OBLIGATION
LIABILITAS LAIN-LAIN 21 4.019.156.908 4.395.533.668 3.039.322.137 OTHER LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS 2.487.017.345.930 2.221.465.499.845 1.984.783.107.808 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
MODAL SAHAM - nilai nominal CAPITAL STOK - Rp 100 par value
Rp 100 per saham per share
Modal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor subscribed and paid-up - 2,310,000,000
2.310.000.000 saham 22 231.000.000.000 231.000.000.000 231.000.000.000 shares
TAMBAHAN MODAL DISETOR 24 10.989.779.766 10.989.779.766 10.989.779.766 ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
SALDO LABA RETAINED EARNINGS
Ditentukan penggunaannya 23 15.000.000.000 12.500.000.000 10.000.000.000 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya 219.141.327.817 185.946.731.591 167.263.528.787 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 476.131.107.583 440.436.511.357 419.253.308.553 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.963.148.453.513 2.661.902.011.202 2.404.036.416.361 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42
31 Desember/December 31,
Lihat catatan atas laporan keuangan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial
statements which are an integral part
of the financial statements.
laporan keuangan.
the financial statements.
- 4 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Catatan/
2011 Notes 2010 *)
Rp Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES
Pendapatan Bunga Interest Revenues
Bunga 264.371.589.040 25,33 239.141.403.867 Interest earned
Beban Bunga Interest Expenses
Bunga 113.596.802.038 26,33 106.532.559.525 Interest incurred
Premi penjaminan pemerintah 4.350.699.039 3.898.223.871 Premium of government guarantee
Hadiah 900.000.000 900.000.000 Prize
Jumlah Beban Bunga 118.847.501.077 111.330.783.396 Total Interest Expenses
Pendapatan Bunga - Bersih 145.524.087.963 127.810.620.471 Interest Revenues - Net
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Revenues
Jasa administrasi 6.937.822.152 27 6.735.799.605 Administration fees
Provisi dan komisi selain dari Fees and commissions not related
kredit - Bersih 949.102.186 982.390.689 to loans - Net
Keuntungan transaksi mata uang
asing - Bersih 948.747.467 213.831.065 Gain on foreign exchange - Net
Lain-lain 4.652.010.347 1.718.849.837 Others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 13.487.682.152 9.650.871.196 Total Other Operating Revenues
Beban cadangan kerugian penurunan
nilai - Bersih 10.064.444.767 28 4.472.513.456 Provision for impairment losses - Net
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
Tenaga kerja 59.747.773.873 29 54.401.728.931 Personnel expenses
Umum dan administrasi 51.348.068.402 30,33 41.298.358.104 General and administrative expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya 111.095.842.275 95.700.087.035 Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih (107.672.604.890) (90.521.729.295) Other Operating Expenses - Net
LABA OPERASIONAL 37.851.483.073 37.288.891.176 INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES)
Pendapatan Non Operasional Non-operating revenues
Keuntungan penjualan penyertaan dalam
bentuk saham 18.525.000.000 11 - Gain on sale of investments in shares
Loss on write-off of premises and
Kerugian penghapusan aset tetap (14.932.059) 13 - equipment
Gain on sale of premises and
Keuntungan penjualan aset tetap - Bersih 434.197.525 13 298.951.266 equipment - Net
Keuntungan penjualan agunan diambil alih 24.741.631 14 - Gain on sale of foreclosed properties
Lain-lain 195.146.530 96.127.402 Others
Beban Non Operasional Non-operating expense
Denda-denda - (2.551.930) Penalties
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 19.164.153.627 392.526.738 NON-OPERATING REVENUES - NET
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 57.015.636.700 37.681.417.914 INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK 14.391.040.474 31 9.568.215.110 TAX EXPENSE
LABA TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH PROFIT FOR THE YEAR AND TOTAL
LABA KOMPREHENSIF 42.624.596.226 28.113.202.804 COMPREHENSIVE INCOME
LABA PER SAHAM DASAR 18,45 32 12,17 BASIC EARNINGS PER SHARE
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42
Lihat catatan atas laporan keuangan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan.
See accompanying notes to financial
statements which are an integral part of
the financial statements.
- 5 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Tambahan modal
disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan
Catatan/ Modal disetor/ Additional paid in penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/
Notes Paid-up capital capital Appropriated Unappropriated Total equity
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2010 231.000.000.000 10.989.779.766 10.000.000.000 162.620.395.174 414.610.174.940 Balance as of January 1, 2010
Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment due to changing on
perubahan kebijakan akuntansi 42 - - - 4.643.133.613 4.643.133.613 accounting policy
Saldo 1 Januari 2010 setelah Balance as of January 1, 2010 after
penyesuaian sehubungan dengan adjustment due to changing on
perubahan kebijakan akuntansi 231.000.000.000 10.989.779.766 10.000.000.000 167.263.528.787 419.253.308.553 accounting policy
Ditentukan untuk cadangan umum 23 - - 2.500.000.000 (2.500.000.000) - General reserve
Dividen tunai 23 - - - (6.930.000.000) (6.930.000.000) Cash dividends
Laba komprehensif tahun berjalan - - - 28.113.202.804 28.113.202.804 Comprehensive income for the year
Saldo per 31 Desember 2010 231.000.000.000 10.989.779.766 12.500.000.000 185.946.731.591 440.436.511.357 Balance as of December 31, 2010
Ditentukan untuk cadangan umum 23 - - 2.500.000.000 (2.500.000.000) - General reserve
Dividen tunai 23 - - - (6.930.000.000) (6.930.000.000) Cash dividends
Laba komprehensif tahun berjalan - - - 42.624.596.226 42.624.596.226 Comprehensive income for the year
Saldo per 31 Desember 2011 231.000.000.000 10.989.779.766 15.000.000.000 219.141.327.817 476.131.107.583 Balance as of December 31, 2011
Saldo laba/ Retained earnings
Lihat catatan atas laporan keuangan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan.
See accompanying notes to financial
statements which are an integral part of the
financial statements.
- 6 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
2011 2010
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan bunga, provisi dan komisi 259.757.773.395 242.313.409.327 Interest, commissions and fees received
Pembayaran bunga, provisi dan komisi (118.229.369.833) (111.479.427.575) Interest, commissions and fees paid
Penerimaan operasional lainnya 8.069.786.089 5.226.365.011 Other operating revenues received
Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (56.729.127.775) (52.671.405.371) Personnel expenses paid
Pembayaran beban umum dan administrasi (30.754.565.105) (29.133.161.890) General and administrative expenses paid
Pembayaran beban non-operasional lainnya (9.423.286.524) (3.015.028.562) Non-operating expenses paid
Pembayaran pajak penghasilan (12.154.700.500) (8.527.607.080) Payments of corporate income tax
Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Operating Cash Flows Before Changes in
Aktivitas Operasi 40.536.509.747 42.713.143.860 Operating Activities
Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Decrease (increase) in operating assets:
Kredit (464.171.845.736) (195.504.775.707) Loans
Aset lain-lain (4.852.694.203) (353.166.710) Other assets
Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Increase (decrease) in operating liabilities:
Simpanan 260.474.190.301 232.448.643.948 Deposits
Simpanan dari bank lain (3.947.970.261) 155.619.117 Deposits from other banks
Liabilitas lainnya 2.072.278.023 (933.499.204) Other liabilities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi (169.889.532.129) 78.525.965.304 Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penempatan efek-efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo (250.000.000.000) (4.299.480.000.000) Placements in held-to-maturity securities
Pencairan efek-efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo 300.000.000.000 4.899.480.000.000 Withdrawals in held-to-maturity securities
Hasil penjualan aset tetap 465.125.000 307.617.660 Proceeds from sale of premises and equipment
Hasil penjualan agunan yang diambil alih 140.000.000 - Proceeds from sale of foreclosed properties
Perolehan aset tetap (10.598.722.289) (6.663.924.686) Acquisitions of premises and equipment
Hasil penjualan penyertaan dalam bentuk saham 20.000.000.000 - Proceeds from sale of investments in shares
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 60.006.402.711 593.643.692.974 Net Cash Provided by Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY
Pembayaran dividen tunai (6.930.000.000) (6.930.000.000) Cash dividends paid
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH
SETARA KAS (116.813.129.418) 665.239.658.278 EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.169.032.922.502 503.793.264.224 BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.052.219.793.084 1.169.032.922.502 END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURE
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 36.900.181.615 45.894.629.580 Cash
Giro pada Bank Indonesia 225.962.030.860 189.012.734.089 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 18.190.358.304 28.447.140.058 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia
bank lain 671.916.572.838 905.678.418.775 and other banks
Sertifikat Bank Indonesia 99.250.649.463 - Certificate of Bank Indonesia
Jumlah Kas dan Setara Kas 1.052.219.793.080 1.169.032.922.502 Total Cash and Cash Equivalents
Transaksi yang tidak mempengaruhi kas: Non cash transactions:
Kenaikan dalam tagihan akseptasi (664.445.941) (600.548.342) Increase in acceptance receivables
Kenaikan dalam kewajiban akseptasi 664.445.941 600.548.342 Increase in acceptance payables
Reklasifikasi agunan yang diambil alih Reclasification of foreclosed properties to
ke aset tetap - 314.000.000 premises and equipment
Lihat catatan atas laporan keuangan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan.
See accompanying notes to financial
statements which are an integral part of the
financial statements.
- 7 -
- 8 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED



1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

P.T. Bank Bumi Arta Tbk (Bank), didirikan
berdasarkan akta No. 4 tanggal 3 Maret 1967 yang
dibuat dihadapan Soeleman Ardjasasmita, notaris
di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
melalui Surat Keputusannya No. J.A.5/25/6
tertanggal 25 April 1967 serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41
tanggal 23 Mei 1967 Tambahan No. 87.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
RI No. Kep-436/DJM/III.3/9/1976 tanggal
18 September 1976, Bank menggabungkan
usahanya (merger) dengan PT Bank Duta
Nusantara sesuai dengan anjuran pemerintah
untuk memperluas jaringan operasional perbankan
dan meningkatkan struktur permodalan.
P.T. Bank Bumi Arta Tbk (the Bank) was
established based on notarial deed No. 4 dated
March 3, 1967 of Soeleman Ardjasasmita, notary
in Jakarta. The deed of establishment was
approved by the Minister of Justice of the Republic
of Indonesia through his decision letter
No. J.A.5/25/6 dated April 25, 1967 and was
published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 41 dated May 23, 1967, Supplement
No. 87. Based on the decision letter of the Minister
of Finance of the Republic of Indonesia
No. Kep-436/DJM/III.3/9/1976 dated
September 18, 1976, the Bank merged with
PT Bank Duta Nusantara pursuant to government
advice to expand its operational banking
networking and improve its capital structure.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35
tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan
Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Bank
merubah seluruh anggaran dasar untuk
disesuaikan dengan Undang-undang Republik
Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam
Surat Keputusan No. AHU-00533.AH.01.02
tanggal 4 Januari 2008, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42
tanggal 23 Mei 2008 Tambahan No. 6949.
Based on deed of the Extraordinary Stockholders
Meeting No. 35 dated December 17, 2007 of
Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, the Bank
has changed its entire articles of association to
conform with the Law No. 40 year 2007 of the
Republic of Indonesia regarding Limited Liability
Corporation. This change was approved by the
Minister of Law and Human Rights through his
decision letter No. AHU-00533.AH.01.02 dated
January 4, 2008, and was published in the State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 42 dated
May 23, 2008, Supplement No. 6949.

Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali
mengalami perubahan, yang terakhir kali dengan
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 20 tanggal 15 September
2011, yang dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris
di Jakarta. Perubahan tersebut telah diberitahukan
dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dalam surat penerimaan pemberitahuan
perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-
31901 tanggal 5 Oktober 2011, antara lain untuk
disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1
Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-
LK) No. KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008
tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan
yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas dan Perusahaan Publik.
The Banks articles of association have been
amended several times, most recently by the
Extraordinary Stockholders Meeting No. 20 dated
September 15, 2011 of Fathiah Helmi, S.H., notary
in Jakarta. This change was reported and
accepted by the Minister of Law and Human Rights
through his acknowledgment letter of changes of
the articles of association No. AHU-AH.01.10-
31901 dated October 5, 2011, which, among
others, include changes to conform with
Regulation No. IX.J.1 appendix of the Decision of
the Chairman of Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (BAPEPAM LK)
No. KEP-179/BL/2008 dated May 14, 2008
regarding the Articles of Association of Companies
Conducting Public Offerings and Public
Companies.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 9 -

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank,
ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan
usaha di bidang perbankan dengan
memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.
Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Wahid Hasyim
No. 234, Jakarta. Bank memiliki 9 kantor cabang,
19 kantor cabang pembantu, 10 kantor kas dan 38
payment points yang seluruhnya berlokasi di
Indonesia.
In accordance with article 3 of the Banks articles
of association, the scope of its activities is to
engage in banking industry in accordance with the
applicable regulations. The Banks head office is
located at Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. The
Bank also has 9 branches, 19 sub-branches, 10
cash offices, and 38 payment points, all of which
are located in Indonesia.

Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan
kegiatan sebagai bank umum dan beroperasi
secara komersial berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. D.15.6.1.2.29 tanggal 28 Maret 1967. Sesuai
Surat Keputusan Bank Indonesia
No. 24/35/KEP/DIR tanggal 20 Agustus 1991,
status Bank meningkat menjadi bank devisa.

The Bank obtained its license as a private bank
and started its commercial activities based on the
decision letter of the Minister of Finance of the
Republic of Indonesia No. D.15.6.1.2.29 dated
March 28, 1967. Pursuant to the decision letter of
Bank Indonesia No. 24/35/KEP/DIR dated
August 20, 1991, the Bank obtained approval to
upgrade its status to become a foreign exchange
bank.

Jumlah karyawan Bank sebanyak 816 dan 780
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010.
As of December 31, 2011 and 2010, the Bank had
816 and 780 employees, respectively.


Susunan pengurus Bank pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The Banks management as of December 31, 2011
and 2010 consists of the following:

Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Rachmat Mulia Suryahusada
Daniel Budidharma
President Commissioner
Vice President Commissioner
Komisaris R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Commisioner


2011 2010

Presiden Direktur
Direktur
Wikan Aryono S.
Hendrik Atmaja
Tan Hendra Jonathan
Lucia Setyastuti Windoe
Hendrik Atmaja
Tan Hendra Jonathan
President Director
Directors

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.
All members of the Board of Commissioners and
Directors have been approved by Bank Indonesia.

Susunan Komite Audit Bank pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The Banks Audit Committee as of December 31,
2011 and 2010 consists of the following:

2011 2010

Ketua

Anggota
R.M. Sjariffudin
(Mohammad Syariffudin)
Djoki Sutiono
Leland G. Rompas
Sam Setyautama *)

Djoki Sutiono
Leland G. Rompas
President Director

Directors

*) Meninggal dunia tanggal 30 Oktober 2009 *) Passed away October 30, 2009

Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The Banks Risk Monitoring Committee as of
December 31, 2011 and 2010 consists of the
following:

Ketua
Anggota
Daniel Budidharma
Leland G. Rompas
Nancy Effendy
Chairman
Members
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 10 -

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
The Banks Remuneration and Nomination
Committee as of December 31, 2011 and 2010
consists of the following:

Ketua
Anggota
Daniel Budidharma
Rachmat Mulia Suryahusada
Jenny
Chairman
Members

b. Penawaran Umum Saham b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 18 Mei 2006, Bank telah
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) melalui suratnya No. S-49/BL/2006
untuk melakukan penawaran umum perdana atas
210.000.000 lembar saham Bank kepada
masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 100
dengan harga penawaran sebesar Rp 160 per
saham.
On May 18, 2006, the Bank obtained the notice of
effectivity from the Chairman of the Capital Market
and Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK) through letter No. S-49/BL/2006 for
the Banks initial public offering of 210,000,000
shares. The par value per share was Rp 100 per
share and the offering price was Rp 160 per
share.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,
2.310.000.000 lembar saham Bank telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2011 and 2010,
2,310,000,000 of the Banks outstanding shares
are listed on the Indonesian Stock Exchange.


2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI
STNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK
(ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun
berjalan
a. Standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Bank telah mengadopsi
semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk
periode akuntansi yang dimulai pada tanggal
1 Januari 2011 yang relevan dengan operasi bank.
Penerapan standar-standar baru dan revisi serta
interpretasi menghasilkan perubahan kebijakan
akuntansi Bank yang mempengaruhi penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun
berjalan atau tahun sebelumnya:
In the current year, the Bank have adopted all of
the new and revised standards and interpretations
issued by the Financial Accounting Standard
Board of the Indonesian Institute of Accountants
that are relevant to their operations and effective
for accounting periods beginning on January 1,
2011. The adoption of these new and revised
standards and interpretations has resulted in
changes to the Bank accounting policies in the
following areas, and affected the financial
statement presentation and disclosures for the
current or prior years:

PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan
Keuangan
PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of
Financial Statements

Standar revisi ini mengatur perubahan dalam
format dan isi laporan keuangan konsolidasian,
termasuk revisi judul laporan keuangan.
This revised standard has introduced changes
in the format and content of the consolidated
financial statements, including revised titles of
the financial statements.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 11 -

Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini,
Bank menyajikan semua perubahan ekuitas
pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan
ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam
ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif. Informasi komparatif disajikan
kembali untuk menyesuaikan dengan standar.
Selain itu, standar yang direvisi mengharuskan
penyajian laporan posisi keuangan ketiga pada
tanggal 1 Januari 2010 karena adanya
perubahan peraturan Bank Indonesia terkait
penyisihan penurunan nilai yang dijelaskan pada
Catatan 3g dan 42. Selanjutnya, pengungkapan
tambahan dibuat sehubungan dengan
manajemen modal, penilaian kritis dalam
menerapkan kebijakan akuntansi dan sumber-
sumber utama estimasi ketidakpastian.
As a result of adopting this revised standard,
the Bank present all owner changes in equity
in the statement of changes in equity. All non-
owner changes in equity are presented in the
statement of comprehensive income.
Comparative information has been re-
presented to conform with the standard. In
addition, the revise standard has required the
presentation of a third statement of financial
position as of January 1, 2010 because of the
change in Bank Indonesias regulation on
allowance provisioning as discussed in
Notes 3g and 42. Further, additional
disclosures were made with respect to capital
management, critical in applying accounting
policies and key sources of estimation
uncertainty.

PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-
pihak Berelasi
PSAK 7 (Revised 2010), Related Party
Disclosures

Standar ini memperluas definisi pihak-pihak
berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-
pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk
komitmen. Standar ini juga mengharuskan
pengungkapan hubungan antara entitas induk
dan entitas anak terlepas dari apakah telah
terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya
anggota personil manajemen kunci merupakan
pihak berelasi, sehingga mengharuskan
pengungkapan atas kompensasi personil
manajemen kunci untuk masing-masing
kategori. Bank telah mengevaluasi hubungan
pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan
sesuai dengan standar revisi ini.
This standard has expanded the definition of
related party and disclosure requirement,
transaction and balance including any
commitments between them. The standard
also requires disclosure of the relationship
between a parent and subsidiaries irrespective
of whether there have been transactions
between them. Further, disclosure of
compensation in total and for each category of
compensation given to all key management
personnel is also required. The Bank had
evaluated the relationship between related
parties and disclosed it according to this
revised standard.

Berikut ini standar baru dan standar revisi serta
interpretasi yang diterapkan dalam laporan
keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh
yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi
untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standards and
interpretations have also been adopted in these
financial statements. Their adoption has not had
any significant impact on the amounts reported in
these consolidated financial statements but may
impact the accounting for future transactions or
arrangements:

PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash
Flows
PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan
Interim
PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial
Reporting
PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri
PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and
Separate Financial Statements
PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments
PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan
PSAK 8 (revised 2010), Events after the
Reporting Period
PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama
PSAK 12 (revised 2009), Financial Interest in
Joint Ventures
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas
Asosiasi
PSAK 15 (revised 2009), Invesments in
Associates
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 12 -

PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets
PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 22 (revised 2010), Business
Combinations
PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 23 (revised 2010), Revenue
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors
PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 48 (revised 2009), Impairement of
Asstes
PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 57 (revised 2009), Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan
PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets
Held for Sale and Discontinued Operations
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus
ISAK 7 (revised 2009), Consolidation : Special
Purpose Entities
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas
Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa
ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning,
Restoration and Similar Liabilities
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 10, Customer Loyalty Programmes
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada
Pemilik
ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to
Owners
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-
Monetary Contributions by Venturers
ISAK 14, Aset Tak Berwujud Biaya Situs
Web
ISAK 14, Intangible Assets - Website Cost
ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai
ISAK 17, Interim Financial Reporting and
Impairment

b. Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55
(revisi 2006) efektif 1 Januari 2010
b. Implementation of PSAK 50 (revised 2006) and
55 (revised 2006) effective January 1, 2010

Efektif 1 Januari 20010, Bank menerapkan PSAK
revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2010:
a. Starting January 1, 2010, the Bank adopted the
following revised PSAKs which are effective for
financial statements beginning on or after
January 1, 2010:
b.
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan
c. PSAK 50 (revised 2006), Financial
Instruments: Presentation and Disclosures
d.
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran
e. PSAK 55 (revised 2006), Financial
Instruments: Recognition and Measurements
f.
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan
pengungkapan instrumen keuangan yang lebih
luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif
yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko
keuangan.
g. The application of PSAK 50 (revised 2006)
resulted in expanded disclosure on financial
instruments, including some qualitative disclosures
relating to financial risks and management
objectives.
h.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada
pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan
dan kontrak untuk membeli item non-keuangan.
Antara lain, penerapan standar ini memerlukan
penggunaan metode suku bunga efektif ketika
aset atau liabilitas diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah
cara Bank dalam mengukur penurunan nilai aset
keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen
keuangan.

i. PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the
recognition and measurement of financial
instruments and some contracts to buy non-
financial items. Among other things, the
application of this standard requires the use of
effective interest rate method when an asset or
liability is measured at amortized cost.
Additionally, this PSAK also changes the way the
Bank measures the impairment loss on financial
assets depending on the classification of the
financial instrument.
j.
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 13 -

Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) dan
PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif, dan
penerapan pedoman tambahan Buletin Teknis
No. 4, mengenai Transisi Pedoman Penerapan
Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi
2006) adalah sebagai berikut:
k. The Bank applied PSAK 50 (revised 2006) and
PSAK 55 (revised 2006) prospectively, and
applied the following additional guidance of
Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on
the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and
PSAK 55 (revised 2006):

i. Suku bunga efektif l. i. Effective interest rate

Suku bunga efektif instrumen keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari
2010 dengan saldo terhutang pada tanggal
1 Januari 2010 dihitung dengan mengacu
pada arus kas masa depan yang akan
dihasilkan pada saat penerapan awal PSAK
55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo
instrumen keuangan.
m. The effective interest rate for financial
instruments measured at amortized cost that
were acquired prior to January 1, 2010 with
outstanding balances as of January 1, 2010 is
calculated by referring to the future cash flows
that will be generated from the time PSAK 55
(revised 2006) is first implemented up to the
maturity of the financial instruments.

Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank tidak
mempunyai pendapatan provisi yang belum
diamortisasi.
n. On January 1, 2010, the Bank did not have
unamortized fees.

ii. Penghentian pengakuan ii. Derecognition

Instrumen keuangan yang telah dihentikan
pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari
2010 tidak dinilai kembali berdasarkan kriteria
penghentian pengakuan PSAK 55 (revisi
2006).
Financial instruments that have been
derecognized prior to January 1, 2010 are not
reassessed based on the derecognition
criteria of PSAK 55 (revised 2006).

iii. Penurunan nilai instrumen keuangan iii. Impairment of financial instruments

Sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, pada
tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menilai
instrumen keuangan untuk penurunan nilai
dengan mempertimbangkan kondisi yang ada
pada tanggal tersebut. Buletin Teknis No. 4,
selanjutnya menetapkan bahwa perbedaan
antara penurunan nilai yang diakui
berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006) dan
penurunan nilai yang diakui berdasarkan
prinsip akuntansi yang berlaku umum
sebelumnya, diakui langsung ke saldo laba
pada tanggal penerapan awal PSAK 55 (revisi
2006).
In accordance with Technical Bulletin No. 4,
at January 1, 2010, the Bank assessed its
financial instruments for impairment by
considering the conditions that exist on that
date. Technical Bulletin No. 4, provided
further, that the difference between the
impairment recognized based on PSAK 55
(revised 2006) and the impairment recognized
based on the previous generally accepted
accounting principles are recognized directly
to retained earnings at the date of the initial
adoption of PSAK 55 (revised 2006).

Manajemen menentukan bahwa perbedaan
tersebut dalam penurunan aset keuangan
tidak material terhadap laporan keuangan
Bank.
Management determined that such difference
in the impairment of financial assets is not
material to the Banks financial statements.

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia
(SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember
2009, Bank menerapkan ketentuan transisi
untuk memperkirakan penurunan nilai
pinjaman kolektif berdasarkan Peraturan
Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal
29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas
Aset Bank Umum (Catatan 3q).
In accordance with Bank Indonesia Circular
Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated
December 8, 2009, the Bank applied the
transitional provisions for estimating collective
loan impairment based on Bank Indonesia
Regulation No. 11/2/PBI/2009 dated
January 29, 2009 regarding Asset Quality
Ratings for Commercial Banks (Note 3q).
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 14 -

c. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi
belum diterapkan
c. Standards and Interpretations in issue not yet
adopted

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012
i. Effective for Periods Beginning on or after
January 1, 2012

PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of
Changes in Foreign Exchange Rates
PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 13 (revised 2011), Investment
Property
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant
and Equipment
PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
PSAK 18 (revised 2010), Accounting and
Reporting by Retirement Benefit Plans
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2010), Employee
Benefits
PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs
PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak
Asuransi Kerugian
PSAK 28 (revised 2011), Accounting for
Casualty Insurance Contract
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 30 (revised 2011), Lease
PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas
Pengupasan Lapisan Tanah dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada
Pertambangan Umum
PSAK 33 (revised 2011), Stripping Cost
Activity and Environmental Management
in the Public Mining
PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 34 (revised 2010), Construction
Contracts
PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak
Asuransi Jiwa
PSAK 36 (revised 2011), Accounting for
Life Insurance Contract
PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba
PSAK 45 (revised 2010), Financial
Reporting for Non-Profit Organization
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes
PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen
Keuangan: Penyajian
PSAK 50 (revised 2010), Financial
Instruments: Presentation
PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran
Berbasis Saham
PSAK 53 (revised 2010), Share-based
Payments
PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2011), Financial
Instrument: Recognition and Measurement
PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 56 (revised 2010), Earnings per
Share
PSAK 60, Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
PSAK 60, Financial Instruments:
Disclosures
PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah
dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK 61, Accounting for Government
Grants and Disclosure of Government
Assistance
PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 62, Insurance Contract
PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam
Ekonomi Hiperinflasi
PSAK 63, Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies
PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan
Evaluasi pada Pertambangan Sumber
Daya Mineral
PSAK 64, Exploration for and Evaluation
of Mineral Resources
ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto
dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
ISAK 13, Hedges of Net Investments in
Foreign Operations
ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan
Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum
dan Interaksinya
ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction
ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 16, Service Concession
Arrangements
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 15 -

ISAK 18, Bantuan Pemerintah Tidak
Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
ISAK 18, Government Assistance No
Specific Relation to Operating Activities
ISAK 19, Penerapan Pendekatan
Penyajian Kembali dalam PSAK 63:
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi
Hiperinflasi
ISAK 19, Applying the Restatement
Approach under PSAK 63: Financial
Reporting in Hyperinflationary Economies
ISAK 20, Pajak Penghasilan Perubahan
dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Sahamnya
ISAK 20, Income Taxes Change in Tax
Status of an Entity or its Shareholders
ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa:
Pengungkapan
ISAK 22, Service Concession
Arrangements: Disclosures
ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 23, Operating Leases Incentives
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa
Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk
Legal Sewa
ISAK 24, Evaluating the Substance of
Transactions involving the Legal Form of a
Lease
ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 25, Land Rights
ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif
Melekat
ISAK 26, Reassesment of Embedded
Derivatives

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21,
Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38
(revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali
ii. Effective for periods beginning on or after
January 1, 2013 is ISAK 21, Agreements for
the Constructions of Real Estate and
PSAK 38 (revised 2012), Business
Combination Under Common Control

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan
keuangan, manajemen sedang mengevaluasi
dampak dari standar dan interpretasi terhadap
laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial
statements, management is evaluating the effect
of these standards and interpretations on the
financial statements.


3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements have been prepared in
accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards. These financial statements are not
intended to present the financial position, results
of operations and cash flows in accordance with
accounting principles and reporting practices
generally accepted in other countries and
jurisdictions.

b. Penyajian Laporan Keuangan b. Financial Statement Presentation

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali
untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata
uang pelaporan yang digunakan untuk
penyusunan laporan keuangan adalah mata uang
Rupiah (Rp), sementara laporan keuangan
disusun berdasarkan nilai historis, kecuali
beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the
statements of cash flows, are prepared under the
accrual basis of accounting. The reporting
currency used in the preparation of the financial
statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while
the measurement basis is the historical cost,
except for certain accounts which are measured
on the bases described in the related accounting
policies.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 16 -

Untuk tujuan penyajian arus kas, laporan arus kas
disusun dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup
kas, giro pada Bank indonesia dan giro pada bank
lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo
dalam 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya dan tidak dibatasi penggunaannya.
For cash flow presentation purposes, the
statements of cash flows are prepared using the
direct method with classification of cash flows into
operating, investing and financing activities. For
the purpose of statements of cash flows, cash and
cash equivalents include cash, demand deposits
with Bank Indonesia and other banks, placements
with Bank Indonesia and other banks and
Certificates of Bank Indonesia with maturities of
three months or less from the date of placement
that are not restricted.

c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan dalam
Mata Uang Asing
c. Foreign Currency Transactions and Balances

Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata
uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun
berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan
kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba
rugi tahun berjalan.
The Banks books of accounts are maintained in
Indonesian Rupiah. Transactions during the year
involving foreign currencies are recorded at the
rates of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At reporting date,
monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies are translated into Indonesian
Rupiah using Reuters spot rates at 4:00 P.M.
Western Indonesia Time. The resulting gains or
losses are credited or charged to profit or loss.

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak bereleasi terdiri atas: Related parties consist of the following:

a. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's
family is related to the reporting entity if that
person:

i. memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama entitas pelapor;
i. has control or joint control over the
reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas
pelapor; atau
ii. has significant influence over the
reporting entity; or

iii. personil manajemen kunci entitas
pelapor atau entitas induk dari entitas
pelapor.
iii. is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if
any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan
entitas anak berikutnya terkait dengan
entitas lain).
i. The entity, and the reporting entity are
members of the same group (which
means that each parent, subsidiary and
fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama
yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture
of the other entity (or an
associate or joint venture of a member of
a group of which the other entity is a
member).

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 17 -

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the
same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an associate
of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan entitas
pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of
either the reporting entity, or an entity
related to the reporting entity. If the
reporting entity in itself such a plan, the
sponsoring employers are also related to
the reporting entity.


vi. Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)
(i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci
entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has
significant influence over the entity
or is a member of the key management
personnel of the entity (or a parent of the
entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-
pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak,
diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not
made at similar terms and conditions as those
done with third parties, are disclosed in the
financial statements.

e. Aset Keuangan e. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan
pengakuannya pada tanggal diperdagangkan
dimana pembelian dan penjualan aset keuangan
berdasarkan kontrak yang mensyaratkan
penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang
berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar
ditambah biaya transaksi.
All financial assets are recognized and
derecognized on trade date where the purchase or
sale of a financial asset is under a contract which
terms require delivery of the financial asset within
the time frame established by the market
concerned, and are initially measured at fair value
plus transaction costs.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai
berikut:
The Bank financial assets are classified as
follows:

Klasifikasi/ Classification
Kas Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Cash
Loans and receivables
Giro pada Bank Indonesia Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Demand deposits with Bank
Loans and receivables Indonesia
Giro pada bank lain Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Demand deposits with other
Loans and receivables banks
Penempatan pada Bank Indonesia Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Placemens with Bank Indonesia
dan bank lain Loans and receivables and other banks
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Dimiliki hingga jatuh tempo/ Securities held-to-maturity
Held-to-maturity
Aset keuangan Financial assets

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 18 -

Klasifikasi/ Classification
Kredit yang diberikan Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans
Loans and receivables
Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Acceptance receivables
Loans and receivables
Penyertaan dalam bentuk saham Tersedia untuk dijual - sebesar biaya Investment in shares of stock
perolehan/ Available-for-sale
Pendapatan bunga yang masih akan Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Accrued interest receivable
diterima Loans and receivables
Aset keuangan Financial assets

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi
tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau
telah ditentukan dan kemampuan untuk memiliki
aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan dengan pendapatan diakui
berdasarkan metode pengembalian efektif.
Financial assets classified as held-to-maturity
investments are investments that have fixed or
determinable payments and fixed maturity dates,
that the Bank has the positive intent and ability to
hold to maturity. Held-to-maturity investments are
measured at amortized cost using the effective
interest method less impairment with revenue
recognized on an effective yield basis.

Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale financial assets

Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai
dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang
diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual.
Financial assets that are not classified as held-to-
maturity, measured at fair value through profit or
loss; or loans and receivables, are classified as
available-for-sale (AFS).

Saham yang tidak tercatat di bursa yang dimiliki
oleh Bank diperdagangkan di pasar aktif
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan
dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Apabila saham
tidak memiliki kuotasi di pasar aktif atau nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka
penyertaan diukur dengan nilai perolehan.
Unlisted shares held by the Bank that are traded in
an active market are classified as being AFS and
are stated at fair value. If a stock has no quotation
in an active market or its fair value can not be
measured reliably, then the investment in
measured at cost.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan
komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi
investasi tersedia untuk dijual, kecuali untuk
kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung
dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi
selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada
laporan laba rugi komprehensif. Jika aset
keuangan dilepas atau mengalami penurunan
nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya
diakui di revaluasi investasi tersedia untuk dijual,
direklasifikasi ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair
value are recognized in other comprehensive
income and accumulated in AFS investment
revaluation with the exception of impairment
losses, interest calculated using the effective
interest method, and foreign exchange gains and
losses on monetary assets, which are recognized
in statements of comprehensive income. Where
the investment is disposed of or is determined to
be impaired, the cumulative gain or loss
previously accumulated in AFS investment
revaluation is reclassified to profit or loss.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 19 -

Dividen atas instrument ekuitas tersedia untuk
dijual, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada
saat hak Bank untuk memperoleh pembayaran
dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are
recognized in profit or loss when the Bank right to
receive the devidends are established.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi penurunan
nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek
dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable
payments that are not quoted in an active market
are classified as loans and receivables. Loans
and receivables are measured at amortized cost
using the effective interest method less
impairment. Interest is recognized by applying the
effective interest rate method, except for short-
term receivables when the recognition of interest
would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah
suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas di masa datang
(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang
dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam
kontrak yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya
transaksi dan premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau,
jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of
calculating the amortised cost of a financial
instrument and of allocating interest income over
the relevant period. The effective interest rate is
the rate that exactly discounts estimated future
cash receipts (including all fees and points paid or
received that form an integral part of the effective
interest rate, transaction costs and other
premiums or discounts) through the expected life
of the financial instrument, or, where appropriate,
a shorter period to the net carrying amount on
initial recognition.



Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif
untuk instrumen keuangan.
Income is recognized on an effective interest
basis for financial instruments.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator
penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.
Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat
bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal.
Financial assets are assessed for indicators of
impairment at each reporting date. Financial
assets are impaired where there is objective
evidence that, as a result of one or more events
that occurred after the initial recognition of the
financial asset, the estimated future cash flows of
the investment have been impacted.


Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual yang tidak tercatat di
bursa, penurunan yang signifikan atau jangka
panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di
bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti
obyektif penurunan nilai.
For unlisted equity investments classified as AFS,
a significant or prolonged decline in the fair value
of the security below its cost is considered to be
objective evidence of impairment.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 20 -

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai
berikut:
For all other financial assets, objective evidence of
impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or
counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal
payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam
akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will
enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kredit dan piutang, aset yang dinilai tidak
akan diturunkan secara individual adalah, di
samping itu, dinilai untuk penurunan nilai secara
kolektif. Bukti obyektif penurunan nilai portofolio
piutang dapat mencakup pengalaman masa lalu
Bank dalam penerimaan pembayaran,
peningkatan jumlah pembayaran tertunda dalam
portofolio masa lalu periode kredit rata-rata, serta
perubahan diamati dalam kondisi ekonomi
nasional atau lokal yang berhubungan dengan
piutang yang tak tertagih.
For loans and receivables, assets that are
assessed not to be impaired individually are, in
addition, assessed for impairment on a collective
basis. Objective evidence of impairment for a
portfolio of receivables could include the Bank's
past experience of collecting payments, an
increase in the number of delayed payments in the
portfolio past the average credit period, as well as
observable changes in national or local economic
conditions that correlate with default on
receivables.

Metode penurunan pinjaman tertagih Bank
dijelaskan pada Catatan 2b.
The collective loan impairment method of the Bank
is discussed in Note 2b.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai
tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga
efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the
amount of the impairment is the difference
between the assets carrying amount and the
present value of estimated future cash flows,
discounted at the financial assets original effective
interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi
dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai
tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih,
piutang tersebut dihapuskan melalui akun
penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari
jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan
dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan
nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of the financial asset is
reduced by the impairment loss directly for all
financial assets with the exception of receivables,
where the carrying amount is reduced through the
use of an allowance account. When a receivable is
considered uncollectible, it is written off against
the allowance account. Subsequent recoveries of
amounts previously written off are credited against
the allowance account. Changes in the carrying
amount of the allowance account are recognised
in statements of comprehensive income.

Kerugian penurunan nilai dihitung secara
individual untuk aset keuangan yang signifikan
secara individual serta kolektif untuk aset yang
secara individual tidak signifikan dan secara
individual signifikan namun tidak terdapat bukti
obyektif penurunan nilai. Mulai 1 Januari 2012, di
dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset
keuangan dikelompokkan pada kelompok aset
keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit
yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok
aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus
kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis
untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit
yang serupa. Pengalaman historis kerugian
disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data
pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari
kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi
periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for
financial assets that are individually significant and
collectively for assets that are individually not
significant, or individually significant but there is
no objective evidence of impairment. In
determining collective impairment starting
January 1, 2012, financial assets are grouped into
groups of financial assets based on similar credit
risk characteristics. Future cash flow from a group
of financial assets is estimated based on
contractual cash flows and historical loss
experience for assets that have similar credit risk
characteristics. Historical loss experience is
adjusted based on data observations in the
present, to reflect the effects of current conditions
that do not affect the period of historical
experience.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 21 -

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank
dan entitas anak harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank
must calculate:

Probability of default (PD) model ini
menilai probabilitas konsumen gagal
melakukan pembayaran kembali secara
penuh dan tepat waktu.
Probability of default (PD) these models
assess the probability of customers failing to
repay fully and on time.

Recoverable amount didasarkan pada
identifikasi arus kas masa datang dan
estimasi nilai kini dari arus kas tersebut
(discounted cash flow).
Recoverable amount based on identification
of future cash flows and estimation of the
present value of those cash flows (discounted
cash flow).

Loss given default (LGD) Bank
mengestimasi kerugian ekonomis yang
mungkin akan diderita Bank apabila terjadi
tunggakan fasilitas kredit/pembiayaan. LGD
menggambarkan jumlah utang yang tidak
dapat diperoleh kembali dan umumnya
ditunjukkan dalam persentase dari exposure
at default (EAD). Model perhitungan LGD
mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas
dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan
agunan.
Loss given default (LGD) the Bank estimates
economic losses that may be suffered by the
Bank if there are arrears in credit
facility/financing receivable. LGD describes the
amount of debt that may not be recovered and
is generally expressed as a percentage of the
exposure at default (EAD). The LGD calculation
model considers the type of borrower, facility
and any risk mitigation such as availability of
collateral.

Loss identification period (LIP) - periode
waktu antara terjadinya peristiwa yang
merugikan dalam kelompok aset keuangan
sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas
fasilitas kredit/pembiayaan secara individual.
Loss identification period (LIP) the period of
time from the occurrence of a loss event in a
group of financial assets until objective
evidence can be identified on credit
facility/financing receivable individually.

Exposure at default (EAD) Bank
mengestimasi tingkat utilisasi yang
diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan
pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (EAD) The Bank
estimates the expected utilization level of credit
facilities/financing receivable in the event of
arrears.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data
fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama
minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of
credit facility/financing receivable data for at least
three years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai
secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan
nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan
pada posisi laporan dengan probability default
(PD), loss identification period (LIP) dan loss given
default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively
assessed is performed by multiplying the
outstanding credit facility/financing receivable at
report date by the probability of default (PD), loss
identification period (LIP) and loss given default
(LGD).

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba
rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau
kelompok aset keuangan dikurangi dengan
penyisihan kerugian penurunan nilai yang
terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah
kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara
obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan,
baik secara langsung atau dengan menyesuaikan
cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat
penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau
kelompok aset keuangan, pendapatan bunga
diakui berdasarkan nilai tercatat setelah
penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang
digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus
kas masa datang pada saat menghitung
penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss
and the carrying amount of the financial asset or
group of financial assets less allowance for
impairment losses reserved. If in the next period
the amount of any impairment loss decreases and
the decrease can be linked objectively to events
occurring after impairment loss is recognized, then
the impairment loss previously recognized must be
reversed, either directly or by adjusting the amount
of allowance for impairment loss. When
impairment losses are recognized in the financial
asset or group of financial assets, interest income
is recognized based on the carrying amount after
impairment using the interest rate used for
discounting the estimated future cash flow when
calculating impairment.


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 22 -

Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap
menurun nilainya, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam
ekuitas direklasifikasi kelaporan laba rugi
komprehensif dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be
impaired, cumulative gains or losses previously
recognised in equity are reclassified to statements
of comprehensive income in the period.

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia
untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah
penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat
dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi
komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada
tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi
biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan
kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in
a subsequent period, the amount of the
impairment loss decreases and the decrease can
be related objectively to an event occurring after
the impairment was recognised, the previously
recognised impairment loss is reversed through
profit or loss to the extent that the carrying amount
of the investment at the date the impairment is
reversed does not exceed what the amortised cost
would have been had the impairment not been
recognised.

Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual,
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh
dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui secara langsung ke pendapatan
komprehensif lainnya.
In respect of AFS equity securities, impairment
losses previously recognised in statements of
comprehensive income are not reversed through
profit or loss. Any increase in fair value
subsequent to an impairment loss is recognized
directly in other comprehensive income.

Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual,
dievaluasi secara kolektif.
Financial assets that are not assessed individually
are evaluated collectively.

Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank
Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal
8 Desember 2009, untuk tahun 2011 Bank
menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai
atas kredit secara kolektif dengan menggunakan
estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank
Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari
2005 dan perubahannya, Peraturan Bank
Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007
dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009
mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
As allowed in Bank Indonesia Circular Letter (SE-
BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for
2011, the Bank applied the transition rule for credit
impairment collectively by using estimates based
on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005
dated January 20, 2005 and amendments thereto,
Bank Indonesia Regulations No. 8/2/PBI/2006
dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007 dated
March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated
January 29, 2009 regarding Asset Quality Rating
for Commercial Banks.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan
jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset berakhir, atau Bank
mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.
Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki
secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang
ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan
berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan
liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin
harus dibayar. Jika Bank memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan
aset keuangan yang ditransfer, Bank masih
mengakui aset keuangan dan juga mengakui
pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang
diterima.
The Bank derecognises a financial asset only
when the contractual rights to the cash flows from
the asset expire, or when it transfers the financial
asset and substantially all the risks and rewards of
ownership of the asset to another entity. If the
Bank neither transfers nor retains substantially all
the risks and rewards of ownership and continues
to control the transferred asset, the Bank
recognises its retained interest in the asset and an
associated liability for amounts it may have to pay.
If the Bank retains substantially all the risks and
rewards of ownership of a transferred financial
asset, the Bank continues to recognise the
financial asset and also recognises a collateralised
borrowing for the proceeds received.
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 23 -

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas f. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued
by the Bank are classified according to the
substance of the contractual arrangements
entered into and the definitions of a financial
liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset Bank setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih
setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that
evidences a residual interest in the assets of the
Bank after deducting all of its liabilities. Equity
instruments are recorded at the proceeds
received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan Bank perusahaan
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada
biaya perolehan yang diamortisasi.
The Banks financial liabilities are classified as
financial liabilities at amortized cost.

Klasifikasi/ Classification
Liabilitas segera Liabilitas keuangan yang diukur pada Liabilities payable immediately
biaya perolehan diamortisasi/
Liabilities measured at amortized cost
Simpanan Liabilitas keuangan yang diukur pada Deposits
biaya perolehan diamortisasi/
Liabilities measured at amortized cost
Simpanan dari bank lain Liabilitas keuangan yang diukur pada Deposits from other banks
biaya perolehan diamortisasi/
Liabilities measured at amortized cost
Liabilitas akseptasi Liabilitas keuangan yang diukur pada Acceptance payables
biaya perolehan diamortisasi/
Liabilities measured at amortized cost
Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan yang diukur pada Accrued interest payable
biaya perolehan diamortisasi/
Liabilities measured at amortized cost
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan penerbitan
liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif, dimana beban bunga diakui
berdasarkan tingkat pengembalian efektif, kecuali
untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan
bunganya tidak material.
The financial liabilities are initially measured at fair
value net of transaction costs that are directly
attributable to the issuance of such financial
liabilities. Subsequently, these financial liabilities
are measured at amortized cost using the effective
interest method, where interest expense is
recognized based on the rate of effective return,
except for short-term would be immaterial.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya
transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan
pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of
transaction costs) and the settlement or
redemption of borrowings is recognized over the
term of the borrowings.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 24 -

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Bank menghentikan pengakuan liabilitas
keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognises financial liabilities, when
and only when, the Banks obligations are
discharged or cancelled or they expire.

g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan g. Fair Value of Financial Instrument

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk
mempertukarkan suatu aset atau untuk
menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi secara wajar (arms length
transaction).
Fair value is the value which is used to exchange
an asset or to settle a liability between parties who
understand and are willing to perform a fair
transaction (arms length transaction).

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan
dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di
pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan
tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara
rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi
pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi
yang wajar.
Fair value of a financial asset or liability can be
measured by using the quotation in an active
market, that is if the quoted price is available
anytime and can be obtained routinely and the
price reflects the actual and routine market
transaction in a fair transaction.

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu
aset atau liabilitas keuangan, maka Bank
menentukan nilai wajar dengan menggunakan
teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian
meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang
dilakukan secara wajar oleh pihak yang
berkeinginan dan memahami, dan bilamana
tersedia, penggunaan analisa arus kas yang
diskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari
instrumen lain yang secara substansial sama.
Rincian asumsi yang digunakan disediakan pada
Catatan 38.
In case is no active market for a financial asset or
liability, the Bank determines the fair value by
using the appropriate valuation techniques.
Valuation techniques include the usage of a recent
market transaction performed fairly by those who
are willing to and understand, and if there is
available, the usage of discounted cash flow
analysis and the usage of the recent fair value of
other instrument which is substantially similar.
Details of the assumptions used are provided in
Note 38.

h. Reklasifikasi Aset Keuangan h. Reclassifications of Financial Assets

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan
reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok
aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan
piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi
atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk
dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
(atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi
dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan maka sisa investasi dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan
menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk
dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi
dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke
tersedia untuk dijual, maka aset keuangan
tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih
antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat
pada ekuitas. Ketika aset keuangan yang dijual
atau dihapuskan, akumulasi keuntungan atau
kerugian yang sebelumnya diakui dalam
pendapatan komprehensif lainnya diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif.
The Bank is not allowed to perform reclassification
of financial assets from or to a group of financial
assets measured at fair value through profit or loss
or loans and receivables. The Bank is only
permitted to reclassify financial assets from
available-for-sale to held-to-maturity (or vice
versa). For financial assets held-to-maturity, if the
reclassification is in a greater than insignificant
amount, then the remaining held-to-maturity
investments must be reclassified as available-for-
sale (tainting rule). If there is reclassification from
held-to-maturity to available-for sale, the financial
assets will be measured at fair value and the
difference between fair value and carrying amount
should be recorded in equity. When the financial
asset is sold or disposed of, the cumulative gain or
loss previously recognized in other comprehensive
income is recognized in the statements of
comprehensive income.
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 25 -

i. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan
i. Netting of Financial Assets and Financial
Liabilities

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank:
Financial assets and liabilities are offset and the
net amount is presented in the statements of
financial position, when and only when, the Bank:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to
offset against the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis or realize
its asset and settle its liability simultaneously.

j. Penggunaan Estimasi j. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangansesuai dengan
Standar Akuntansi keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset
dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan serta jumlah pendapatan dan beban
selama periode pelaporan. Realisasi dapat
berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

The preparation of financial statements in
conformity with Indonesian Financial Accounting
Standards requires management to make
estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and liabilities at
the date of the financial statements and the
reported amount of revenues and expenses
during the reporting period. Actual results could
differ from those estimates.

k. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain k. Demand Deposits with Bank Indonesia and
Other Banks

Giro pada Bank Indonesia giro pada bank lain
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan
akuntansi seperti yang dijelaskan pada
Catatan 3e.
Demand deposits with Bank Indonesia and other
banks are classified as loans and receivables and
are measured in accordance with the accounting
policies described in Note 3e.

l. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank
Lain
l. Placements with Bank Indonesia and Other
Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan
penempatan pada bank lain diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang
diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti
yang dijelaskan pada Catatan 3e.
Placements with Bank Indonesia and other banks
are classified as loans and receivables and are
measured in accordance with the accounting
policies described in Note 3e.

m. Efek-efek m. Securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang
diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat
Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia
diklasifikasi sebagai investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo dan diukur sesuai dengan kebijakan
akuntansi yang seperti dijelaskan pada
Catatan 3e.
Marketable securities consists of securities traded
in the money market such as Certificates of Bank
Indonesia (SBI). Certificates of Bank Indonesia are
classified as held-to-maturity investments and
measured in accordance with the accounting
policies described in Note 3e.

n. Kredit n. Loans

Kredit diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang dan diukur sesuai dengan
kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada
Catatan 3e.
Loans are classified as loans and receivables and
measured in accordance with the accounting
policies described in Note 3e.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 26 -

o. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi o. Acceptance Receivables and Payables

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai
pinjaman dan piutang dan diukur sesuai dengan
kebijakan akuntansi seperti yang diuraikan dalam
Catatan 3e.
Acceptance receivables are classified as loans
and receivables and measured in accordance with
the accounting policies described in Note 3e.

Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai
kewajiban keuangan pada biaya perolehan
diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan
akuntansi seperti yang dijelaskan dalam
Catatan 3f.
Acceptance payables are classified as financial
liabilities at amortized cost and measured in
accordance with the accounting policies described
in Note 3f.

p. Penyertaan dalam Bentuk Saham p. Investments in Shares of Stock

Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari
20% diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur
sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang
dijelaskan dalam Catatan 3e.
Investment in shares of stock with ownership
interest of less than 20% is classified as AFS and
measured in accordance with the accounting
policies described in Note 3e.

q. Kerugian Penurunan Nilai/Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai dan Estimasi Kerugian
Komitmen dan Kontinjensi
q. Impairment Losses/Allowance for Impairment
Losses and Estimated Losses on
Commitments and Contingencies

Pada setiap tanggal pelaporan Bank mengevaluasi
apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai, seperti yang
dijelaskan pada Catatan 3e.
The Bank at each reporting date, evaluates
whether there is any objective evidence that a
financial asset or group of financial assets are
impaired, as describe in Note 3e.

Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank
Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal
8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali
PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) untuk
tahun 2010, Bank akan menerapkan ketentuan
transisi penurunan nilai secara kolektif yang
didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank
Umum (Catatan 2b).
As allowed under the Circular letter of Bank
Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated
December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50
(revised 2006) and 55 (revised 2006), for 2010 the
Bank applied the transition rule for collective
impairment based on the Bank Indonesia
regulation concerning Asset Quality Ratings for
Commercial Banks (Note 2b).

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia
No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal
23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi
membentuk penyisihan penghapusan untuk aset
non-produktif dan transaksi rekening administratif
(komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap
harus menghitung cadangan kerugian penurunan
nilai mengacu pada standar akuntansi yang
berlaku.
In accordance with Bank Indonesia Letter
No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23,
2011, the Bank is not required to provide an
allowance for impairment losses on non-earning
assets and administrative account transactions
(commitments and contingencies), but the Bank
should still calculate the allowance for impairment
losses in accordance with the applicable
accounting standards.

Perubahan metode penentuan penyisihan
kerugian penurunan nilai diatas merupakan
perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan
secara retrospektif dengan melakukan penyajian
kembali laporan keuangan tahun sebelumnya.
Dampak perubahan tersebut ini disajikan pada
Catatan 42.
The above changes on the determination of
allowance for impairment losses represent
changes in accounting policy which should
generally be applied retrospectively requiring
restatements of prior years. The effect of these
changes is presented in Note 42.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 27 -

Pada tahun 2011, sehubungan dengan
dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia
No. 13/30/DPNP tanggal 23 Desember 2011, Bank
tidak diwajibkan lagi membentuk cadangan
kerugian penurunan nilai untuk aset non produktif
dan transaksi rekening administratif, sehingga
Bank melakukan penyesuaian cadangan kerugian
penurunan nilai yang dibebankan ke saldo laba
pada tanggal 1 Januari 2010 sebesar
Rp 4.643.133.613 (Catatan 42).
In 2011, related to the Circular Letter of Bank
Indonesia No. 13/30/DPNP dated December 23,
2011, Bank is not required to determine
impairment losses on its non-earning assets
(including foreclosed collateral, abandoned
property, inter-office accounts, and suspense
accounts). Impairment loss adjustment charge to
the January 1, 2010 retained earning as amounted
to Rp 4,643,133,613 (Note 42).

r. Aset Tetap r. Premises and Equipment

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan
biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan
nilai.
Premises and equipment held for use in service or
for administrative purposes are stated at cost less
accumulated depreciation and any accumulated
impairment losses.

Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan
disusutkan dengan menggunakan metode saldo
menurun ganda (double declining balance method)
sesuai dengan taksiran masa manfaatnya.
Bangunan disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method) sesuai
dengan taksiran masa manfaatnya selama 20
tahun. Aset tetap disusutkan dengan masa
manfaat sebagai berikut:
Premises and equipment, except land and
buildings, are depreciated using the double
declining balance method based on their
estimated useful lives. Buildings are depreciated
using the straight-line method based on a useful
life of 20 years. The depreciation of premises and
equipment is based on the following estimated
useful lives:

Tahun/ Years

Bangunan 20 Buildings
Instalasi 4 8 Installations
Perlengkapan dan peralatan kantor 4 8 Office furniture and equipment
Kendaraan bermotor 4 Motor vehicles

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode
penyusutan di-review setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut
berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and
depreciation methods are reviewed at each year
end, with the effect of any changes in estimate
accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak
digunakan (aset terbengkalai) dinyatakan sebesar
jumlah terendah dari jumlah tercatat atau nilai
realisasi bersih.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Unused assets (abandoned assets) are stated at
the lower of the total carrying amount or net
realized value.


Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif pada saat
terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi
selanjutnya yang timbul untuk menambah,
mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat
sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika
besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset
dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan
dari kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam
laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang
bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to
operations as incurred. Other costs incurred
subsequently to add to, replace part of, or service
an item of premises and equipment, are
recognized as asset if, and only if, it is probable
that future economic benefits associated with the
item will flow to the entity and the cost of the item
can be measured reliably. When assets are retired
or otherwise disposed of, their carrying values and
the related accumulated depreciation and any
impairment losses are removed from the accounts
and any resulting gain or loss is reflected in the
current operations.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 28 -

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat selesai dan siap
digunakan.
Construction in progress is stated at cost.
Construction in progress is transferred to the
respective premises and equipment account when
completed and ready for use.

s. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan s. Impairment of Non-Financial Assets

Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai
tercatat aset non-keuangan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut
telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila
tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset
individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas
aset.
At reporting dates, the Bank reviews the carrying
amount of non-financial assets to determine
whether there is any indication that those assets
have suffered an impairment loss. If any such
indication exists, the recoverable amount of the
asset is estimated in order to determine the extent
of the impairment loss (if any). Where it is not
possible to estimate the recoverable amount of an
individual asset, the Bank estimates the
recoverable amount of the cash generating unit to
which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali
adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau
nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh
kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil
kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat
aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi
sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan
rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net
selling price or value in use. If the recoverable
amount of a non-financial asset (cash generating
unit) is less than its carrying amount, the carrying
amount of the asset (cash generating unit) is
reduced to its recoverable amount and an
impairment loss is recognized immediately against
earnings.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset
keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.
Accounting policy for impairment of financial
assets is discussed in Note 3e.

t. Agunan yang Diambil Alih t. Foreclosed Properties

Tanah dan aset lainnya yang merupakan jaminan
kredit yang telah diambil alih oleh Bank disajikan
dalam perkiraan Aset Lain-lain.
Land and other assets pledged as collateral and
foreclosed by the Bank are presented in the Other
Assets account.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai
realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas
nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih
yang telah diterima pada saat kredit diambil alih,
dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian
penurunan nilai aset produktif. Sedangkan selisih
lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit dari
agunan yang diambil alih diakui maksimum
sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam
catatan administrasi Bank.
Foreclosed properties are stated at net realizable
value. The excess of loan receivables over the net
realizable value of the foreclosed properties is
charged against allowance for impairment losses.
If the net realizable value is higher than the loan
receivables, the foreclosed properties are
recorded at the amount of the loan receivables
and the difference is recorded in the Banks
administrative accounts.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan
hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan
atau kerugian pada saat penjualan agunan.

The difference between the values of the
foreclosed properties and the proceeds from the
sale of such properties is recorded as gain or loss
at the time of sale.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan
agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan
laba rugi pada saat terjadinya.
The maintenance cost of foreclosed properties is
charged to operations as incurred.


Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang
diambil alih secara berkala. Penyisihan
penghapusan aset agunan yang diambil alih
dibentuk atas penurunan nilai agunan yang
diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed
properties periodically. Provision for losses on
foreclosed properties is reserved on reduction of
foreclosed properties value.
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 29 -

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya
dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount of the property is written
down to recognize a permanent decline in the
value of properties, which is charged to current
operations.

u. Simpanan u. Deposits

Simpanan diklasifikasikan sebagai kewajiban
keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan
diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti
yang dijelaskan dalam Catatan 3f.
Deposits are classified as financial liabilities at
amortized cost and measured in accordance with
the accounting policy described in Note 3f.

v. Simpanan dari Bank Lain v. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban
terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri,
dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan
periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang
dari atau 90 hari, tabungan dan deposito
berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to
domestic and overseas banks, in the form of
demand deposits, inter-bank call money deposits
with original maturities of 90 days or less, saving
deposits and time deposits.


Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai
kewajiban keuangan biaya perolehan diamortisasi
dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi,
seperti dijelaskan pada Catatan 3e dan 3f.
Deposits from other banks are classified as
financial liabilities at amortized cost and measured
in accordance with the accounting policy,
described in Notes 3e and 3f.

w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

w. Recognition of Interest Revenues and
Expenses

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan
menggunakan metode bunga efektif seperti
dijelaskan dalam Catatan 3e dan 3f.
Interest income and expenses are recognized
using the effective interest method as described in
Notes 3e and 3f.

Untuk tujuan penerapan metode suku bunga
efektif untuk pengakuan pendapatan bunga, ketika
menghitung suku bunga efektif, Bank
memperkirakan arus kas dengan
mempertimbangkan semua persyaratan
kontraktual dari instrumen keuangan (tidak
termasuk kerugian kredit di masa mendatang)
pada tanggal 1 Januari 2010 atau pada tanggal
pembukaan sampai dengan jatuh tempo instrumen
keuangan.
For purposes of applying the effective interest
method for interest income recognition, when
calculating the effective interest rate, the Bank
estimates cash flows considering all the
contractual terms of the financial instrument
(excluding future credit losses) at January 1, 2010
or the origination date up to the maturity of the
financial instruments.

x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan
Komisi
x. Recognition of Revenues and Expenses on
Commissions and Fees

Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya
signifikan yang berkaitan langsung dengan
kegiatan pemberian aset keuangan diakui dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Fees and commissions income with significant
amount directly related to lending activities
recognized using the effective interest method.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan
kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui
sebagai pendapatan atau beban pada saat
terjadinya transaksi.
Commissions and fees that are not related to
credit activities and periods of time are recognized
as revenues or expenses at the time the
transactions are made.

y. Pajak Penghasilan y. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on the
taxable income for the year computed using
prevailing tax rates.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 30 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas
pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak
pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized
for the future tax consequences attributable to
differences between the financial statement
carrying amounts of assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities are
recognized for all taxable temporary differences
and deferred tax assets are recognized for
deductible temporary differences to the extent that
it is probable that taxable income will be available
in future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas
diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif
pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku
atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at
the tax rates that are expected to apply in the
period in which the liability is settled or the asset
realized, based on the tax rates (and tax laws) that
have been enacted, or substantively enacted, by
the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan
mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir
periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan jumlah tecatat aset dan
liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and
liabilities reflects the consequences that would
follow from the manner in which the Bank expect,
at the end of the reporting period, to recover or
settle the carrying amount of their assets and
liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang
pada akhir periode pelaporan dan dikurangi
jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba
kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian
atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is
reviewed at the end of each reporting period and
reduced to the extent that it is no longer probable
that sufficient taxable profits will be available to
allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus
ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus aset
pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama
serta Bank yang berbeda yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan
dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when
there is legally enforceable right to set off current
tax assets against current tax liabilities and when
they relate to income taxes levied by the same
taxation authority and the Bank intend to settle
their current tax assets and current tax liabilities
on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai
beban atau penghasilan dalam laba atau rugi,
kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal
dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar
laba atau rugi (baik dalam pendapatan
komprehensif lain maupun secara langsung di
ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di
luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an
expense or income in profit or loss, except when
they relate to items that are recognized outside of
profit or loss (whether in other comprehensive
income or directly in equity), in which case the tax
is also recognized outside of profit or loss.

z. Imbalan Pasca Kerja z. Post-Employment Benefits

Bank memberikan imbalan pasca kerja imbalan
pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-
undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak
terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank
sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Bank provides defined post-employment
benefits to its employees in accordance with Labor
Law No. 13/2003. No funding has been made to
this benefit plan.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 31 -

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan
metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui yang melebihi jumlah yang besar
diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti
diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja yang diperkirakan dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu
dibebankan langsung apabila imbalan tersebut
menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan
diakui sebagai beban dengan metode garis lurus
selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut
menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is
determined using the Projected Unit Credit
Method. The accumulated unrecognized actuarial
gains and losses that exceed 10% of the greater
of the present value of the Banks defined benefits
obligation are recognized on a straight-line basis
over the expected average remaining working
lives of the participating employees. Past service
cost is recognized immediately to the extent that
the benefits are already vested, and otherwise is
amortized on a straight-line basis over the average
period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti
di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini
liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan
keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum
diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefits obligation recognized in the
statements of financial position represents the
present value of the defined benefits obligation, as
adjusted for unrecognized actuarial gains and
losses and unrecognized past service cost.

aa. Laba per Saham aa. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi
laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing
the net income by the weighted average number
of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan
membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan
dengan dampak dari semua efek berpotensi
saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing
the net income by the weighted average number
of shares outstanding as adjusted for the effects of
all potentially dilutive ordinary shares.

ab. Informasi Segmen ab. Segment Information

PSAK 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen
operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal
mengenai komponen dari Bank yang secara
regular di-review oleh pengambil keputusan
operasional dalam rangka mengalokasikan
sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan
Bank mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan
geografis), menggunakan pendekatan risiko dan
pengembalian.
PSAK 5 (revised 2009) requires operating
segments to be identified on the basis of internal
reports about components of the Bank that are
regularly reviewed by the chief operating decision
maker in order to allocate resources to the
segments and to assess their performances. In
contrast, the predecessor standard required the
Bank to identify two sets of segments (business
and geographical), using a risks and returns
approach.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari
entitas:
An operating segment is a component of an entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban
terkait dengan transaksi dengan komponen
lain dari entitas yang sama);
a) that engages in business activities from
which it may earn revenue and incur
expenses (including revenue and expenses
relating to the transaction with other
components of the same entity);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara
regular oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan pada
segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b) whose operating results are reviewed
regularly by the entitys chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the segments
and assess its performance; and
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 32 -

c) dimana tersedia informasi keuangan yang
dapat dipisahkan.
c) for which discrete financial information is
available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil
keputusan operasional Bank dalam rangka alokasi
sumber daya dan penilaian kinerja mereka
terfokus pada pengelompokkan geografis cabang.
Information reported to the Banks chief operating
decision maker for the purpose of resource
allocation and assessment of their performance is
more specifically focused on the geographical
clustering of branches.


4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN
ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATES

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang
dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat
pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan
pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan,
selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies
described in Note 3, management has not made any
critical judgment that has significant impact on the
amounts recognized in the financial statements, apart
from those involving estimates, which are dealt with
below.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber
estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang
memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan
liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan
dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key
sources of estimation at the end of the reporting period,
that have a significant risk of causing a material
adjustment to the carrying amounts of assets and
liabilities within the next financial year are discussed
below:

Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Provision for losses on impairment of financial
assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, Bank mengevaluasi apakah terdapat
bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan
mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif
terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus
kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data
yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah
terjadi peristiwa yang merugikan dalam status
pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau
lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar
piutang.
At each reporting date of the consolidated statement of
financial position, the Bank evaluates whether there is
objective evidence that financial assets are impaired.
Financial assets are considered to be impaired when
there is objective evidence that, as a result of one or
more events that occurred after the initial recognition of
the financial asset, the estimated future cash flows of
the financial assets have been affected. The evidence
includes observable data which indicates that an
adverse event has occurred in the payment status of
borrowers or in the national or local economic
conditions that correlate with the omission of payment
of receivables.

Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai
tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif
awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan
penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian
penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset
keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan
berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset
dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif
adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada
dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa
depan.
Impairment loss is the difference between the carrying
amount and the present value of estimated future cash
flows and the realization of collateral at the initial
effective interest rates of the financial assets. Provision
for loss on impairment will be set up to recognize the
impairment loss that occurs in a portfolio of financial
assets. Management uses estimates based on historical
loss experience for assets with credit risk characteristics
and objective evidence of impairment similar to those in
the portfolio when scheduling the future cash flows.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 33 -

Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai
dalam dua cara, yaitu:
Bank performs assessment of the impairment amounts
in two ways, namely:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan
yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu
dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif
penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara
terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai
tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas
arus kas masa depan dan realisasi agunan pada
tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan
mempertimbangkan kapasitas utang dan
fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan
debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di
mana debitur beroperasi dan nilai realisasi
agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan
masa depan akan membutuhkan banyak
pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung
pada kinerja debitur pada masa mendatang dan
nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu
agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual
arus kas masa depan dan tanggal penerimaan
mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan
akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin
berbeda dengan yang diakui dalam laporan
keuangan.
a. Individually, made to the amount of financial assets
that exceed certain threshold and to certain
financial assets that have objective evidence that
impairment has been identified separately on the
date of statement of financial position. Impairment
loss is the difference between the carrying amount
and the present value of the best estimated future
cash flows and realization of collateral at the initial
effective interest rates of financial assets. The
estimates are made by considering the debt
capacity and financial flexibility of the debtor,
debtor's earnings quality, quantity and source of
cash flows, industry in which the debtor operates
and realizable value of collateral. Estimating the
amount and timing of future recovery will require a
lot of considerations. The amount of revenue
depends on the performance of the debtor in the
future and the value of collateral, both of which will
be affected by future economic conditions, in
addition to the fact that the collateral may not be
easily sold. The actual value and date of receipt of
future cash flows may differ from the estimates and
as a result, actual loss which occurs may be
different from the amount recognized in the
financial statements.

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan
yang tidak melebihi ambang batas (threshold)
tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan
nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti
obyektif penurunan nilai, namun belum
diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan
posisi keuangan. Pembentukan kerugian
penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan
antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya
tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian
masa lalu. Faktor paling penting dalam
pembentukan cadangan adalah probability of
default dan loss given default. Kualitas aset
keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh
ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian
aktual aset keuangan dapat berbeda secara
material dari cadangan kerugian penurunan nilai
yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk
lingkungan ekonomi, suku bunga dan
pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur,
tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b. Collectively, made to the amount of financial assets
that do not exceed certain threshold and do not
have objective evidence of impairment, and to the
financial assets that have objective evidence of
impairment but has not been identified separately
on the date of statement of financial position.
Establishment of collective impairment loss is made
by, among others, taking into account the number
and duration of arrears, collateral and past loss
experience. The most important factors in
establishing reserves are the probability of default
and the loss given default. The quality of financial
assets in the future is affected by uncertainties that
could cause actual loss on financial assets, which
may differ materially from the impairment loss
reserves that have been established. These
uncertainties include the economic environment,
interest rates and the effect on spending of the
debtor, unemployment rate and payment behavior.

Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam
penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah
secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara
estimasi kerugian dan kerugian aktual.
The methodology and assumptions used in the
individual and collective impairment will be reviewed
regularly to reduce the difference between estimated
and actual losses.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 34 -

Manfaat Karyawan Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada
pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris
dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan
tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari
asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama
periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh
terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di
masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap
tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada
kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi
yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Determination of liability for employee benefits depends
on the selection of certain assumptions used by
actuaries in calculating the amount of such liability.
These assumptions include, among others, the discount
rate and the rate of increase in salaries. Different
realization of the Bank assumptions is accumulated and
amortized over future periods and consequently will
affect the amount of costs and liabilities recognized in
the future periods. Although the assumptions used by
the Bank are assessed to be appropriate and fair,
significant changes in actual events or significant
changes in the assumptions used can significantly
affect the Bank's post-employment benefits liability.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan
berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari
penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan
berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman
atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset di-review
secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan
berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan,
keusangan teknis dan komersial, hukum atau
keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun
terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa
mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh
perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya
yang diakibatkan karena perubahan faktor yang
disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Banks premises and
equipment, are estimated based on the period over
which the asset is expected to be available for use.
Such estimation is based on internal technical
evaluation and experience with similar assets. The
estimated useful life of each asset is reviewed
periodically and updated if expectations differ from
previous estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence and legal or
other limits on the use of the asset. It is possible,
however, that future results of operations could be
materially affected by changes in the amounts and
timing of recorded expenses brought about by changes
in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat
mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui
dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of
premises and equipment would affect the recorded
depreciation expense and decrease in the carrying
values of premises and equipment.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13. The carrying amounts of premises and equipment are
disclosed in Note 13.


5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

Persentase/ Persentase/ Persentase/
Jumlah/ Total Percentage Jumlah/ Total Percentage Jumlah/ Total Percentage
Rp % Rp % Rp %
Rupiah 221.881.655.860 12,01 188.111.734.089 10,94 99.926.322.710 8,04 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 4.080.375.000 9,26 901.000.000 2,22 939.500.000 1,41 U.S. Dollar
Jumlah 225.962.030.860 189.012.734.089 100.865.822.710 Total
2011 January 1, 2010/December 31, 2009 2010
31 Desember/December 31, 1 Januari 2010/31 Desember 2009/

Nilai wajar dari giro pada Bank Indonesia adalah nilai
tercatatnya (Catatan 38).
The fair value of demand deposits with Bank Indonesia
is its carrying amount (Note 38).

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 35 -

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, yang
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, tentang
Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di
Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di
Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib
Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer
yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang
ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal
1 Nopember 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio
(LDR) sebesar perhitungan antara parameter disintensif
bawah atau parameter disintensif atas dengan selisih
antara LDR bank dan LDR target dengan
memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang
mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar
Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal
1 Juni 2011, 5% sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai
dengan 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak
tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan
28 Pebruari 2011.
In accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 and its
amendment Bank Indonesia Regulation
No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011, regarding
Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank
Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank
in Indonesia is required to maintain minimum deposit
balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The
Minimum Statutory Reserves consists of Primary
Minimum Statutory Reserves which is set at 8% and the
Secondary Minimum Statutory Reserves which is set at
2.5% which is effective from November 1, 2010, and
Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory
Reserves which is determined in the amount of
computation between parameters under disincentive
and over disincentive for the difference between the
bank's LDR and LDR target by taking into account the
difference between the bank's Capital Adequacy Ratio
(CAR) and CAR incentive which become effective from
March 1, 2011. GWM in the United States Dollar is set
at 8% which is effective from June 1, 2011, 5% which is
effective from March 1, 2011 until May 31, 2011 and 1%
which is effective from November 1, 2010 until
February 28, 2011.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, tentang
Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
dalam Rupiah dan Valuta Asing, GWM dalam Rupiah
untuk tahun 2009 ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri
dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku
tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar
2,5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009 dan
GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebesar
1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008.
In accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 which was
amended by Bank Indonesia Regulation
No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding
Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank
Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, the
minimum statutory reserve for Rupiah in 2009 is 7.5%,
which consists of primary statutory reserve of 5% which
is effective from October 24, 2008 and secondary
statutory reserve of 2.5% which is effective from
October 24, 2009, while the minimum statutory reserves
in U.S. Dollar is set at 1% which is effective from
October 24, 2008.

Berdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010, Bank Indonesia
menyediakan pendapatan bunga sebesar 2,5% per
tahun ketika primer cadangan kewajiban dalam rupiah
telah terpenuhi.
Based on PBI No. 12/19/PBI/2010, Bank Indonesia
provides interest income at 2.5% per year when primary
reserves obligations in Rupiah is fulfilled.

Giro wajib minimum (GWM) Bank pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut:
The Banks statutory reserve as of December 31, 2011,
2010 and 2009 are as follows:
1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
% % %
Rupiah Rupiah
GWM Utama 9,51 8,44 5,54 Primary reserve
GWM Sekunder 7,93 9,81 44,92 Secondary reserve
Mata uang asing 9,26 2,22 1,41 Foreign currency
31 Desember/December 31,


Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Bank
telah memenuhi Giro Wajib Minimum sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Bank
has complied with the minimum deposit balances
required under the Bank Indonesia regulation.
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 36 -

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Bank Danamon 5.821.299.086 19.202.492.240 10.977.404.045 Bank Danamon
Bank Central Asia 7.247.189.291 2.586.808.691 2.072.422.928 Bank Central Asia
Lain-lain 4.740.177 5.003.318 13.168.658 Others
Jumlah 13.073.228.554 21.794.304.249 13.062.995.631 Total
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (130.732.286) (217.943.042) (130.629.955) losses
Jumlah 12.942.496.268 21.576.361.207 12.932.365.676 Total
Mata uang asing Foreign currency
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
New York 823.573.369 3.273.505.361 4.566.431.388 New York
Bank Central Asia, Jakarta 353.615.725 301.002.206 280.704.186 Bank Central Asia, Jakarta
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
Hongkong 271.480.950 269.759.400 469.750.000 Hongkong
Bank Mandiri, Jakarta 251.427.176 132.298.785 23.702.908.842 Bank Mandiri, Jakarta
OCBC, Singapore 69.415.158 110.350.786 130.179.563 OCBC, Singapore
Bank of China, Jakarta 101.613.307 94.843.675 154.215.637 Bank of China, Jakarta
Wachovia Bank, New York - - 4.701.112.659 Wachovia Bank, New York
Yen Jepang Japanese Yen
Sumitomo Bank, Tokyo 82.617.558 133.234.576 59.213.995 Sumitomo Bank, Tokyo
UFJ Bank Limited, Tokyo 1.509.667.313 36.916.741 118.168.735 UFJ Bank Limited, Tokyo
Standard Chartered Bank, Tokyo - - 33.207.254 Standard Chartered Bank, Tokyo
Dolar Singapura Singapore Dollar
OCBC, Singapura 299.874.266 350.385.912 21.086.055 OCBC, Singapore
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
Singapura 53.323.175 30.562.902 62.230.297 Singapore
Dolar Australia Australian Dollar
Commonwealth Bank, Sydney 47.308.227 122.372.579 133.257.981 Commonwealth Bank, Sydney
Westpack Bank, Sydney 90.328.679 108.026.286 56.626.113 Westpack Bank, Sydney
Poundsterling Inggris Great Britain Poundsterling
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
London 596.057.159 1.025.813.215 1.541.311.728 London
Euro Euro
Capitalia S.P.A, Roma 305.777.260 310.711.912 96.096.406 Capitalia S.P.A, Roma
Commerz Bank AG, Frankfurt 128.661.920 84.389.965 354.164.473 Commerz Bank AG, Frankfurt
Indover, Amsterdam 24.783.981 25.425.500 79.584.934 Indover, Amsterdam
Dolar Hongkong Hongkong Dollar
OCBC, Hongkong 20.234.551 71.656.099 4.979.825 OCBC, Hongkong
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
Hongkong 26.736.722 36.651.419 6.434.328 Hongkong
Franc Swiss Swiss Franc
UBS AG, Zurich 60.633.255 134.928.490 170.481.946 UBS AG, Zurich
Jumlah 5.117.129.751 6.652.835.809 36.742.146.345 Total
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment
nilai (75.707.402) (91.699.823) (446.210.630) losses
Jumlah 5.041.422.349 6.561.135.986 36.295.935.715 Total
Jumlah Giro pada Bank Lain - Total Demand Deposits with Other
Bersih 17.983.918.617 28.137.497.193 49.228.301.391 Banks - Net
Tingkat bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:
Rupiah 1,42% 1,37% 1,52% Rupiah
Mata uang asing Foreign currency
Dolar Amerika Serikat 0,03% 0,36% 0,37% U.S. Dollar
Lain-lain - 0,04% 0,04% Others
31 Desember/December 31,

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 37 -

Nilai wajar dari giro pada bank lain dengan suku bunga
variabel adalah nilai tercatatnya (Catatan 38).
The fair value of demand deposits with other banks
which carry variable interest rates is its carrying value
(Note 38).

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 ditempatkan pada pihak ketiga
serta dikelompokkan lancar kecuali giro pada Bank
Indover dikelompokkan macet sejak tahun 2008. Pada
tanggal 15 Maret 2010 Bank Indover mengembalikan
dana ke Bank sebesar EUR 2.762,05 atau
Rp 34.721.731.
All demand deposits with other banks as of
December 31, 2011, 2010 and 2009 were made with
third parties and classified as current, except the
deposits with Bank Indover which is classified as loss
since 2008. On March 15, 2010, Indover Bank refunded
the Banks deposits amounting to EUR 2,762.05 or
equivalent to Rp 34,721,731.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada
bank lain adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on
demand deposits with other banks are as follows:

Mata uang Mata uang
asing/ asing/
Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/
Rupiah currency Total Rupiah currency Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo awal tahun 217.943.042 91.699.823 309.642.865 130.629.955 446.210.630 576.840.585 Balance at beginning of year
Penyisihan (pemulihan) Provision (reversal of
tahun berjalan (87.210.756) (18.958.858) (106.169.614) 87.313.087 (338.138.507) (250.825.420) provision) during the year
Selisih kurs penjabaran - 2.966.437 2.966.437 - (16.372.300) (16.372.300) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun 130.732.286 75.707.402 206.439.688 217.943.042 91.699.823 309.642.865 Balance at end of year
2011 2010
31 Desember/December 31,

Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat giro
pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.

On December 31, 2011, there were no demand deposits
from other banks that are pledged as collateral by the
Bank.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan
kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul akibat
tidak tertagihnya giro pada bank lain.
Management believes that the allowance for impairment
losses is adequate to cover impairment losses that
might arise from uncollectible demand deposits with
other banks.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada
Catatan 35.
Information with respect to maturities are disclosed in
Note 35.


7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK
LAIN
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER
BANKS

Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 38).
The fair value of placements with Bank Indonesia and
with other banks is its carrying value (Note 38).

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 38 -

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks, by
type of placements, are as follows:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
BI Fasilitas Simpanan termasuk BI Intervention - including
bunga sebesar Rp 71.535.674 interest of Rp 71,535,674
tahun 2011, Rp 155.761.942 in 2011, Rp 155,761,942
tahun 2010 dan Rp 199.310.042 in 2010 and Rp 199,310,042
tahun 2009 572.428.464.326 509.844.238.057 304.300.689.958 in 2009
BI Penempatan Berjangka - termasuk BI Term Deposit - including
bunga sebesar Rp 2.189.971.818 interest of Rp 2,189,971,818
tahun 2011, Rp 4.165.819.282 in 2011, Rp 4,165,819,282
tahun 2010 dan nihil in 2010 and nihil
tahun 2009 197.810.028.182 395.834.180.718 - in 2009
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
Call money Call money
Wachovia Bank, New Jersey, Wachovia Bank, New Jersey,
USA - - 850.629.031 USA
770.238.492.508 905.678.418.775 305.151.318.989
Cadangan kerugian penurunan nilai - - (8.506.290) Allowance for impairment losses
Jumlah Penempatan pada Bank Total Placement with Bank
Indonesia dan Bank Lain - Bersih 770.238.492.508 905.678.418.775 305.142.812.699 Indonesia and Other Banks - Net
31 Desember/December 31,

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 seluruhnya
merupakan penempatan pada pihak ketiga dan
dikelompokkan lancar.
Placements with Bank Indonesia and other banks as of
December 31, 2011, 2010 and 2009 are made with third
parties and classified as current.

Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun
adalah sebagai berikut:
The terms and average annual interest rates are as
follows:

Tingkat bunga Tingkat bunga Tingkat bunga
rata-rata per tahun/ rata-rata per tahun/ rata-rata per tahun/
Jangka waktu/ Average interest Jangka waktu/ Average interest Jangka waktu/ Average interest
Terms rates per annum Terms rates per annum Terms rates per annum
Fasilitas Simpanan 1 - 7 hari/days 5,27% Deposit Facility
Penempatan Berjangka >3 <6 bln/months 6,21% Term Deposit
BI Intervensi 1 - 7 hari/days 5,81% 1 - 7 hari/days 6,90% BI Intervention
1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
2011 2010
31 Desember/December 31,
December 31, 2009
January 1, 2010/

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dikelompokkan
sampai dengan 1 bulan (Catatan 35).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, placements
with Bank Indonesia and other banks have remaining
term from reporting date to maturity dates of up to 1
month (Note 35).

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 39 -

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan
pada bank lain adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on
placements with other banks are as follows:

2010
Rp
Saldo awal tahun 8.506.290 Balance at beginning of year
Pemulihan tahun berjalan Reversal of provision during the year
Selisih kurs penjabaran (8.506.290) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun - Balance at end of year

Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang
dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2011, there were no demand deposits
from Bank Indonesia that are pledged as collateral by
the Bank.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan
kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya
penempatan pada bank lain.
Management believes that the allowance for impairment
losses is adequate to cover losses that might arise from
uncollectible placements with other banks.


8. EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO 8. SECURITIES HELD-TO-MATURITY

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Sertifikat Bank Indonesia 150.000.000.000 200.000.000.000 800.000.000.000 Certificates of Bank Indonesia
Pendapatan bunga diterima
di muka yang belum
diamortisasi (2.415.348.128) (4.580.050.023) (2.353.194.806) Unamortized interest
Jumlah Efek-efek - Bersih 147.584.651.872 195.419.949.977 797.646.805.194 Total Securities - Net
Tingkat bunga rata-rata
per tahun 6,18% 6,46% 7,40% Average interest rates per annum
Jangka waktu 273 hari/days 182 hari/days 28 hari/days Terms
31 Desember/December 31,

Efek-efek pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan
sisa umur sampai dengan jatuh tempo berjangka waktu
lebih dari 1 bulan sampai dengan 6 bulan dan efek-efek
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo
berjangka waktu lebih dari 1 bulan sampai dengan
6 bulan (Catatan 35).
Securities as of December 31, 2011 have remaining
maturities of more than 1 month up to 9 months and
securities as of December 31, 2010 and 2009 have
remaining maturities of more than 1 month up to 6
months (Note 35).

Nilai wajar efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
adalah pada nilai tercatat karena jatuh tempo dalam
jangka pendek (Catatan 38).
The fair value of securities held-to-maturity is its carrying
value because of its short-term maturity (Note 38).


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 40 -

9. KREDIT 9. LOANS

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.


Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan
mendiskontokan estimasi arus kas masa datang
menggunakan suku bunga saat ini. Pada tanggal
31 Desember 2011, nilai wajar dari kredit adalah
sebesar Rp 1.609.854.098.430 (Catatan 38).
The estimated fair value of loans are determined by
discounting estimated future cash flows using current
interest rates. As of December 31, 2011, the fair value
of loans amounted to Rp 1,609,854,098,430 (Note 38).

Kredit kepada pihak berelasi dijelaskan dalam
Catatan 33.
Loans to related parties were described in Note 33.

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas:

a. By Type of Loans, Currencies and Loan Quality:

Dalam perhatian
Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Modal Kerja 987.580.396.927 4.116.231.503 419.259.984 516.736.638 16.060.529.488 1.008.693.154.540 Working capital
Konsumen 410.682.158.773 5.031.429.581 56.007.571 73.205.690 416.157.633 416.258.959.248 Consumer
Investasi 160.583.698.772 674.548.132 - - - 161.258.246.904 Investment
Karyawan 378.441.949 - - - - 378.441.949 Employee loans
Jumlah 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.586.588.802.641 Total
Dolar Amerika
Serikat U.S. Dollar
Modal Kerja 47.727.155.479 - - - - 47.727.155.479 Working capital
Jumlah 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.634.315.958.120 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (14.859.659.621) (265.401.513) (19.613.906) (44.001.747) (9.273.182.903) (24.461.859.690) impairment losses
Jumlah Kredit -
Bersih 1.592.092.192.279 9.556.807.703 455.653.649 545.940.581 7.203.504.218 1.609.854.098.430 Total Loans - Net
2011


Dalam perhatian
Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Modal Kerja 770.022.529.289 2.062.370.426 3.075.243.385 - 22.287.989.880 797.448.132.980 Working capital
Konsumen 259.836.783.801 3.049.714.613 343.492.034 105.981.639 559.539.496 263.895.511.583 Consumer
Investasi 69.286.504.179 - - - - 69.286.504.179 Investment
Karyawan 533.418.056 - - - - 533.418.056 Employee loans
Jumlah 1.099.679.235.325 5.112.085.039 3.418.735.419 105.981.639 22.847.529.376 1.131.163.566.798 Total
Dolar Amerika
Serikat U.S. Dollar
Modal Kerja 38.980.545.586 - - - - 38.980.545.586 Working capital
Jumlah 1.138.659.780.911 5.112.085.039 3.418.735.419 105.981.639 22.847.529.376 1.170.144.112.384 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (10.712.378.616) (156.748.125) (27.836.317) (52.990.820) (4.854.794.288) (15.804.748.166) impairment losses
Jumlah Kredit -
Bersih 1.127.947.402.295 4.955.336.914 3.390.899.102 52.990.819 17.992.735.088 1.154.339.364.218 Total Loans - Net
2010

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 41 -

Dalam perhatian
Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Modal Kerja 649.824.859.388 1.725.236.136 290.014.024 852.332.235 18.995.033.423 671.687.475.206 Working capital
Konsumen 215.463.357.626 2.926.184.072 117.780.000 58.800.000 629.116.685 219.195.238.383 Consumer
Investasi 48.283.038.535 - - - - 48.283.038.535 Investment
Karyawan 434.179.137 - - - - 434.179.137 Employee loans
Jumlah 914.005.434.686 4.651.420.208 407.794.024 911.132.235 19.624.150.108 939.599.931.261 Total
Dolar Amerika
Serikat U.S. Dollar
Modal Kerja 35.039.405.415 - - - - 35.039.405.415 Working capital
Jumlah 35.039.405.415 - - - - 35.039.405.415 Total
Jumlah 949.044.840.101 4.651.420.208 407.794.024 911.132.235 19.624.150.108 974.639.336.676 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (9.320.520.675) (146.625.727) (22.285.858) (251.628.030) (4.050.885.402) (13.791.945.692) impairment losses
Jumlah Kredit -
Bersih 939.724.319.426 4.504.794.481 385.508.166 659.504.205 15.573.264.706 960.847.390.984 Total Loans - Net
2009

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi: b. By Economic Sector:

Dalam perhatian
Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Perdagangan 613.047.919.295 4.000.425.877 419.259.984 92.755.794 6.059.728.916 623.620.089.866 Trading
Industri 195.659.508.610 693.363.819 - 423.980.844 7.152.124.671 203.928.977.944 Industry
Konstruksi 15.332.798.217 - - - - 15.332.798.217 Construction
Transportasi 38.231.910.756 - - - 30.545.576 38.262.456.332 Transportation
Pertanian 979.554.893 - - - 1.245.611.754 2.225.166.647 Agriculture
Lain-lain 695.973.004.650 5.128.419.520 56.007.571 73.205.690 1.988.676.204 703.219.313.635 Others
Jumlah 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.586.588.802.641 Total
Dolar Amerika serikat U.S. Dollar
Perdagangan 42.617.545.510 - - - - 42.617.545.510 Trading
Industri 5.109.609.969 - - - - 5.109.609.969 Industry
Jumlah 47.727.155.479 - - - - 47.727.155.479 Total
Jumlah 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.634.315.958.120 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (14.859.659.621) (265.401.513) (19.613.906) (44.001.747) (9.273.182.903) (24.461.859.690) impairment losses
Jumlah Kredit -
Bersih 1.592.092.192.279 9.556.807.703 455.653.649 545.940.581 7.203.504.218 1.609.854.098.430 Total Loans - Net
2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 42 -

Dalam perhatian
Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Perdagangan 516.630.513.348 983.338.198 3.075.243.385 - 10.023.209.098 530.712.304.029 Trading
Industri 87.802.801.496 585.184.216 - - 8.622.945.361 97.010.931.073 Industry
Konstruksi 9.590.781.683 - - - - 9.590.781.683 Construction
Transportasi 9.899.227.636 303.077.109 - - - 10.202.304.745 Transportation
Pertanian 1.406.428.302 35.945.408 - - - 1.442.373.710 Agriculture
Lain-lain 474.349.482.860 3.204.540.108 343.492.034 105.981.639 4.201.374.917 482.204.871.558 Others
Jumlah 1.099.679.235.325 5.112.085.039 3.418.735.419 105.981.639 22.847.529.376 1.131.163.566.798 Total
Dolar Amerika
Serikat U.S. Dollar
Perdagangan 34.501.755.281 - - - - 34.501.755.281 Trading
Industri 4.478.790.305 - - - - 4.478.790.305 Industry
Jumlah 38.980.545.586 - - - - 38.980.545.586 Total
Jumlah 1.138.659.780.911 5.112.085.039 3.418.735.419 105.981.639 22.847.529.376 1.170.144.112.384 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (10.712.378.616) (156.748.125) (27.836.317) (52.990.820) (4.854.794.288) (15.804.748.166) impairment losses
Jumlah Kredit -
Bersih 1.127.947.402.295 4.955.336.914 3.390.899.102 52.990.819 17.992.735.088 1.154.339.364.218 Total Loans - Net
2010

Dalam perhatian
Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Perdagangan 416.405.596.969 1.499.956.103 30.792.388 820.006.057 5.013.168.875 423.769.520.392 Trading
Industri 78.558.723.194 89.517.900 - - 9.619.772.443 88.268.013.537 Industry
Konstruksi 10.389.695.028 - - - 1.577.414.227 11.967.109.255 Construction
Transportasi 4.385.249.705 97.463.770 - - 441.170.833 4.923.884.308 Transportation
Pertanian 1.260.812.980 - - - - 1.260.812.980 Agriculture
Lain-lain 403.005.356.810 2.964.482.435 377.001.636 91.126.178 2.972.623.730 409.410.590.789 Others
Jumlah 914.005.434.686 4.651.420.208 407.794.024 911.132.235 19.624.150.108 939.599.931.261 Total
Dolar Amerika
Serikat U.S. Dollar
Perdagangan 29.656.899.242 - - - - 29.656.899.242 Trading
Industri 5.382.506.173 - - - - 5.382.506.173 Industry
Jumlah 35.039.405.415 - - - - 35.039.405.415 Total
Jumlah 949.044.840.101 4.651.420.208 407.794.024 911.132.235 19.624.150.108 974.639.336.676 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (9.320.520.675) (146.625.727) (22.285.858) (251.628.030) (4.050.885.402) (13.791.945.692) impairment losses
Jumlah Kredit -
Bersih 939.724.319.426 4.504.794.481 385.508.166 659.504.205 15.573.264.706 960.847.390.984 Total Loans - Net
2009

Kredit berdasarkan sektor ekonomi lain-lain
terutama merupakan kredit konsumsi untuk
pinjaman pensiun.
Loans in the other economic sectors mostly
represent consumer loans for pensions.


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 43 -

c. Jangka Waktu c. By Maturity

1. Berdasarkan periode perjanjian kredit:

1. Based on the terms of the loan agreements:

Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Kurang dari atau sama
dengan 1 tahun 762.449.285.366 47.727.155.479 810.176.440.845 1 year or less
Lebih dari 1 - 2 tahun 51.534.863.680 - 51.534.863.680 More than 1 - 2 years
Lebih dari 2 - 5 tahun 482.267.874.574 - 482.267.874.574 More than 2 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 290.336.779.021 - 290.336.779.021 More than 5 years
Jumlah kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430 Total Loans - Net
2011
Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Kurang dari atau sama
dengan 1 tahun 604.575.619.249 38.980.545.586 643.556.164.835 1 year or less
Lebih dari 1 - 2 tahun 43.346.697.795 - 43.346.697.795 More than 1 - 2 years
Lebih dari 2 - 5 tahun 378.862.019.920 - 378.862.019.920 More than 2 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 104.379.229.834 - 104.379.229.834 More than 5 years
Jumlah kredit 1.131.163.566.798 38.980.545.586 1.170.144.112.384 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (15.414.942.679) (389.805.487) (15.804.748.166) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 1.115.748.624.119 38.590.740.099 1.154.339.364.218 Total Loans - Net
2010
Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Kurang dari atau sama
dengan 1 tahun 493.874.478.671 35.039.405.415 528.913.884.086 1 year or less
Lebih dari 1 - 2 tahun 38.171.900.655 - 38.171.900.655 More than 1 - 2 years
Lebih dari 2 - 5 tahun 331.366.973.181 - 331.366.973.181 More than 2 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 76.186.578.754 - 76.186.578.754 More than 5 years
Jumlah kredit 939.599.931.261 35.039.405.415 974.639.336.676 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (13.441.551.369) (350.394.323) (13.791.945.692) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 926.158.379.892 34.689.011.092 960.847.390.984 Total Loans - Net
2009


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 44 -

2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:

2. Based on remaining term from reporting date
until maturity dates:

Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Kurang dari atau sama
dengan 1 tahun 781.272.330.169 47.727.155.479 828.999.485.648 1 year or less
Lebih dari 1 - 2 tahun 72.037.025.883 - 72.037.025.883 More than 1 - 2 years
Lebih dari 2 - 5 tahun 453.358.486.129 - 453.358.486.129 More than 2 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 279.920.960.460 - 279.920.960.460 More than 5 years
Jumlah kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430 Total Loans - Net
2011

Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Kurang dari atau sama
dengan 1 tahun 619.839.600.705 38.980.545.586 658.820.146.291 1 year or less
Lebih dari 1 - 2 tahun 60.202.970.523 - 60.202.970.523 More than 1 - 2 years
Lebih dari 2 - 5 tahun 362.559.422.309 - 362.559.422.309 More than 2 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 88.561.573.261 - 88.561.573.261 More than 5 years
Jumlah kredit 1.131.163.566.798 38.980.545.586 1.170.144.112.384 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (15.414.942.679) (389.805.487) (15.804.748.166) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 1.115.748.624.119 38.590.740.099 1.154.339.364.218 Total Loans - Net
2010

Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Kurang dari atau sama
dengan 1 tahun 508.047.036.695 35.039.405.415 543.086.442.110 1 year or less
Lebih dari 1 - 2 tahun 57.555.342.005 - 57.555.342.005 More than 1 - 2 years
Lebih dari 2 - 5 tahun 304.135.795.287 - 304.135.795.287 More than 2 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 69.861.757.274 - 69.861.757.274 More than 5 years
Jumlah kredit 939.599.931.261 35.039.405.415 974.639.336.676 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (13.441.551.369) (350.394.323) (13.791.945.692) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 926.158.379.892 34.689.011.092 960.847.390.984 Total Loans - Net
2009


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 45 -

d. Berdasarkan Pihak: d. By Parties:

2011 2010 2009
Rp Rp Rp
Pihak berelasi Related parties
Rupiah 58.066.672.546 44.777.847.845 17.107.148.872 Rupiah
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (192.861.714) (95.388.576) (53.267.657) losses
Jumlah - bersih 57.873.810.832 44.682.459.269 17.053.881.215 Total - net
Pihak ketiga Third parties
Rupiah 1.528.522.130.095 1.086.385.718.953 922.492.782.389 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 47.727.155.479 38.980.545.586 35.039.405.415 U.S. Dollar
Jumlah 1.576.249.285.574 1.125.366.264.539 957.532.187.804 Total
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai (24.268.997.976) (15.709.359.590) (13.738.678.035) losses
Jumlah - bersih 1.551.980.287.598 1.109.656.904.949 943.793.509.769 Total - net
Jumlah Kredit - Bersih 1.609.854.098.430 1.154.339.364.218 960.847.390.984 Total Loans - Net
31 Desember/December 31,


e. Tingkat bunga rata-rata per tahun: e. Average interest rates per annum:

2011 2010 2009
Rupiah Rupiah
Kredit yang diberikan 9,63% 13,25% 14,12% Loans
Pensiun 22,88% 23,82% 23,49% Pensions loans
Dolar Amerika Serikat 7,09% 7,01% 7,16% U.S. Dollar

f. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan
hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang
umumnya diterima oleh Bank, antara lain deposito
berjangka, logam mulia, kendaraan bermotor,
tanah dan bangunan. Manajemen berkeyakinan
bahwa agunan yang diterima dari debitur cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya kredit.
f. The loans are secured by collaterals that are
legalized by deed of encumbrance, other
guarantees or assets that are generally accepted
by Banks, such as time deposits, gold, vehicles,
land and buildings. Management believes that
collateral received from debtors are adequate to
cover possible losses on uncollectible loans.

g. Kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening
koran dan fasilitas cerukan.
g. Working capital loans consist of demand loans and
overdraft facilities.

h. Kredit konsumen terdiri dari kredit pemilikan
rumah, kredit kendaraan bermotor, kredit
pensiunan, dan kredit perorangan lainnya.
h. Consumer loans consist of housing, vehicles,
pension, and other personal loans.


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 46 -

i. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank
merupakan kredit untuk pembelian kendaraan,
rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu
1 sampai 10 tahun dan dibayar kembali melalui
pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang
diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-
rata per tahun sebesar 9,16%, 8,42% dan 10,16%
pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
i. Loans given to the Banks employees are intended
for the acquisition of vehicles, houses and other
necessities, with maturity periods ranging from 1 to
10 years, payments of which are deducted from
monthly salaries. Employees loans are charged
with average interest rates of 9.16%, 8.42% and
10.16% per annum in 2011, 2010 and 2009,
respectively.

j. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 berdasarkan
klasifikasi kolektibilitas sesuai dengan peraturan
Bank Indonesia:
j. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the
balance of loans, classified in accordance with
Bank Indonesia regulations, is as follows:


Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Lancar 1.559.224.696.421 47.727.155.479 1.606.951.851.900 Current
Dalam perhatian khusus 9.822.209.216 - 9.822.209.216 Special mention
Kurang lancar 475.267.555 - 475.267.555 Substandard
Diragukan 589.942.328 - 589.942.328 Doubtful
Macet 16.476.687.121 - 16.476.687.121 Loss
Jumlah kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430 Total Loans - Net
2011

Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Lancar 1.099.679.235.325 38.980.545.586 1.138.659.780.911 Current
Dalam perhatian khusus 5.112.085.039 - 5.112.085.039 Special mention
Kurang lancar 3.418.735.419 - 3.418.735.419 Substandard
Diragukan 105.981.639 - 105.981.639 Doubtful
Macet 22.847.529.376 - 22.847.529.376 Loss
Jumlah kredit 1.131.163.566.798 38.980.545.586 1.170.144.112.384 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (15.414.942.679) (389.805.487) (15.804.748.166) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 1.115.748.624.119 38.590.740.099 1.154.339.364.218 Total Loans - Net
2010


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 47 -

Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Lancar 914.005.434.686 35.039.405.415 949.044.840.101 Current
Dalam perhatian khusus 4.651.420.208 - 4.651.420.208 Special mention
Kurang lancar 407.794.024 - 407.794.024 Substandard
Diragukan 911.132.235 - 911.132.235 Doubtful
Macet 19.624.150.108 - 19.624.150.108 Loss
Jumlah kredit 939.599.931.261 35.039.405.415 974.639.336.676 Total loans
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (13.441.551.369) (350.394.323) (13.791.945.692) impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 926.158.379.892 34.689.011.092 960.847.390.984 Total Loans - Net
2009


k. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank
tidak melakukan restrukturisasi kredit. Pada
tanggal 31 Desember 2009, Bank telah melakukan
restrukturisasi kredit sebesar Rp 30.792.388
dengan cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp 4.618.858.
k. As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has
no restructured loans. As of December 31, 2009,
the Bank has restructured loans Rp 30,792,388
with allowance for impairment losses
Rp 4,618,858.

l. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak terdapat
kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
l. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, there
are no loans that exceeded the legal lending limit
as stated in the legal lending limit report to Bank
Indonesia.

m. Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang
lancar, diragukan dan macet) menurut sektor
ekonomi adalah sebagai berikut:
m. Non-performing loans (classified as substandard,
doubtful and loss) by economic sector are as
follows:

Kredit Minimum Kredit Minimum Kredit Minimum
bermasalah/ penyisihan/ bermasalah/ penyisihan/ bermasalah/ penyisihan/
Non-performing Minimum Non-performing Minimum Non-performing Minimum
loans allowance loans allowance loans allowance
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Perdagangan 6.571.744.694 (2.123.610.860) 13.098.452.483 (706.038.578) 9.619.772.443 (3.231.714.491) Trading
Industri 7.576.105.515 (5.826.674.577) 8.622.945.361 (3.636.849.939) 5.863.967.320 (489.606.028) Industry
Konstruksi - - - - 1.577.414.227 - Construction
Transportasi 30.545.576 (2.068.969) - - 441.170.833 - Transportation
Pertanian 1.245.611.754 (2.918.137) - - - -
Lain-lain 2.117.889.465 (1.381.526.013) 4.650.848.590 (592.732.908) 3.440.751.544 (603.478.771) Others
Jumlah 17.541.897.004 (9.336.798.556) 26.372.246.434 (4.935.621.425) 20.943.076.367 (4.324.799.290) Total
January 1, 2010/December 31, 2009 2011 2010
31 Desember/December 31, 1 Januari 2010/31 Desember 2009

n. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gros pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
masing-masing sebesar 1,07%, 2,25% dan 2,15%
dan rasio NPL Neto pada tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar
0,50%, 1,83% dan 1,71%.
n. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the
gross non-performing loan ratios are 1.07%, 2.25%
and 2.15%, respectively, while the net non-
performing loan ratios as of December 31, 2011,
2010 and 2009 are 0.50%, 1.83% and 1.71%,
respectively.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 48 -

o. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009,
jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai
masing-masing sebesar Rp 121.225.884.185,
Rp 67.884.241.876 dan Rp 42.173.623.809.
o. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the
total loans secured by cash collateral amounted to
Rp 121,225,884,185, Rp 67,884,241,876 and
Rp 42,173,623,809, respectively.

p. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit
adalah sebagai berikut:
p. The changes in the allowance for impairment
losses on loans are as follows:

Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Saldo awal tahun 15.414.942.679 389.805.487 15.804.748.166 Balance at beginning of year
Penyisihan tahun berjalan 10.090.837.008 87.167.733 10.178.004.741 Provision during the year
Penghapusan tahun
berjalan (1.521.191.396) - (1.521.191.396) Written-off during the year
Selisih kurs penjabaran - 298.179 298.179 Exchange rate differences
Saldo akhir tahun 23.984.588.291 477.271.399 24.461.859.690 Balance at end of year
2011
Dolar Amerika
Serikat/ Jumlah/
Rupiah U.S. Dollar Total
Rp Rp Rp
Saldo awal tahun 13.441.551.369 350.394.323 13.791.945.692 Balance at beginning of year
Penyisihan tahun berjalan 4.264.930.810 50.517.241 4.315.448.051 Provision during the year
Penghapusan tahun
berjalan (2.291.539.500) - (2.291.539.500) Written-off during the year
Selisih kurs penjabaran - (11.106.077) (11.106.077) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun 15.414.942.679 389.805.487 15.804.748.166 Balance at end of year
2010

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan
kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat
tidak tertagihnya kredit.
Management believes that the allowance for
impairment losses is adequate to cover losses that
might arise from uncollectible loans.


q. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah
sebagai berikut:
q. The changes in loans written off are as follows:

2011 2010
Rp Rp
Saldo awal tahun 6.588.518.809 4.296.979.309 Balance at beginning of year
Penambahan dalam tahun
berjalan 1.521.191.396 2.291.539.500 Additions during the year
Saldo akhir tahun 8.109.710.205 6.588.518.809 Balance at end of year
31 Desember/December 31,

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 49 -

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES

a. Tagihan Akseptasi a. Acceptance Receivables

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Bukan bank - pihak ketiga Non banks - third parties
Dolar Amerika Serikat 3.370.777.839 2.706.331.898 2.105.783.556 U.S. Dollar
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment
nilai (33.707.797) (24.838.317) (12.638.436) losses
Jumlah Tagihan Akseptasi - Total Acceptance
Bersih 3.337.070.042 2.681.493.581 2.093.145.120 Receivables - Net
31 Desember/December 31,

Tagihan akseptasi merupakan fasilitas L/C pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang
seluruhnya diberikan pada pihak ketiga dan
dikelompokkan lancar.
The acceptance receivables which represent L/C
facilities as of December 31, 2011, 2010 and 2009
are all made with third parties and classified as
current.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan
akseptasi adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment
losses on acceptance receivables are as follows:

2011 2010
Rp Rp
Saldo awal tahun 24.838.317 12.638.436 Balance at beginning of year
Penyisihan tahun berjalan 7.359.640 12.654.038 Provision during the year
Exchange rate differences
Selisih kurs penjabaran 1.509.840 (454.157) losses
Saldo akhir tahun 33.707.797 24.838.317 Balance at end of year
31 Desember/December 31,

Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul
akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
Management believes that the allowance for
impairment losses is adequate to cover losses that
might arise from uncollectible acceptance
receivables.

b. Liabilitas Akseptasi b. Acceptance Payables

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Bank - pihak ketiga Banks - third parties
Dolar Amerika Serikat 3.370.777.839 2.706.331.898 2.105.783.556 U.S. Dollar
31 Desember/December 31,

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 50 -

Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jatuh
tempo adalah sebagai berikut:
The acceptance receivables and payables classified
based on maturity are as follows:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Kurang dari atau sama dengan
1 bulan 3.034.017.236 881.127.544 122.661.120 1 month or less
Lebih dari 1 - 3 bulan 336.760.603 1.586.096.974 1.730.650.601 More than 1 - 3 months
Lebih dari 6 - 12 bulan - 239.107.380 252.471.835 More than 6 - 12 months
Jumlah Tagihan dan Liabilitas Total Acceptance Receivables
Akseptasi 3.370.777.839 2.706.331.898 2.105.783.556 and Payables
31 Desember/December 31,


11. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
Jenis Usaha/ January 1, 2010/
Nature of Business 2011 2010 2009 2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Tersedia untuk dijual - metode Availabe-for-sale - at cost
biaya method
Pihak berelasi Related party
PT Balimor Finance Pembiayaan konsumen PT Balimor Finance
dan sewa guna usaha/
Consumer financing
and leasing 9% 9% 9% - 1.475.000.000 1.475.000.000
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment
nilai - (14.750.000) (737.500.000) losses
Jumlah - bersih - 1.460.250.000 737.500.000 Net
Pihak ketiga Third parties
PT Aplikanusa Lintasarta Komunikasi/Communication 1% 1% 1% 10.000.000 10.000.000 10.000.000 PT Aplikanusa Lintasarta
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment
nilai (100.000) (100.000) (100.000) losses
Jumlah - Bersih 9.900.000 9.900.000 9.900.000 Total Net
Jumlah Penyertaan - Bersih 9.900.000 1.470.150.000 747.400.000 Total Investment - Net
Nama Perusahaan Name of Companies
Persentase Pemilikan/
Percentage of Ownership 31 Desember/December 31,

Pada tahun 2011 Bank telah menjual seluruh saham
PT Balimor Finance kepada pihak ketiga seharga
Rp 20.000.000.000 dengan keuntungan penjualan
sebesar Rp 18.525.000.000.
In 2011 Bank has sold all the shares on PT Balimor
Finance to a third party amounted to Rp 20,000,000,000
and the gain on sale of investment in shares amounted
Rp 18,525,000,000.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan
adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on
investments are as follows:

2011 2010
Rp Rp
Saldo awal tahun 14.850.000 737.600.000 Balance at beginning of year
Pemulihan tahun berjalan (14.750.000) (722.750.000) Reversal of provision during the year
Saldo akhir tahun 100.000 14.850.000 Balance at end of year
31 Desember/December 31,

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian
penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham
tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul.
Management believes that the allowance for impairment
losses is adequate to cover losses that might arise from
investments in shares of stock.
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 51 -

12. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN
DITERIMA
12. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES


Pendapatan bunga yang masih akan diterima atas kredit
adalah sebesar Rp 13.246.868.322, Rp 9.940.787.112
and Rp 9.377.882.790 masing-masing untuk tahun-
tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan
2009.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, accrued
interest receivables on loans amounted to
Rp 13,246,868,322, Rp 9,940,787,112 and
Rp 9,377,882,790, respectively.


13. ASET TETAP 13. PREMISES AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2011 Additions Deductions Reclassification 2011
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan Cost
Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 68.991.651.015 1.195.950.000 - 718.852.538 70.906.453.553 Land
Bangunan 60.895.130.137 846.712.500 - 445.202.977 62.187.045.614 Buildings
Instalasi 2.221.558.601 443.356.640 77.007.130 - 2.587.908.111 Installations
Perlengkapan dan Office furniture
peralatan kantor 34.527.756.158 1.432.126.684 9.306.385.460 - 26.653.497.382 and equipment
Kendaraan bermotor 9.256.351.000 3.182.750.000 1.186.225.000 - 11.252.876.000 Motor vehicles
Bangunan dalam Contruction in
penyelesaian 879.706.200 3.497.826.465 - (1.164.055.515) 3.213.477.150 progress
Jumlah 176.772.153.111 10.598.722.289 10.569.617.590 - 176.801.257.810 Total
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan 28.701.548.626 2.232.460.781 - - 30.934.009.407 Buildings
Instalasi 1.791.987.105 140.060.318 76.699.156 - 1.855.348.267 Installations
Perlengkapan dan Office furniture
peralatan kantor 31.054.139.383 1.830.093.544 9.291.761.375 - 23.592.471.552 and equipment
Kendaraan bermotor 6.730.408.402 991.998.797 1.155.297.525 - 6.567.109.674 Motor vehicles
Jumlah 68.278.083.516 5.194.613.440 10.523.758.056 - 62.948.938.900 Total
Jumlah Tercatat 108.494.069.595 113.852.318.910 Net Carrying Value
1 Januari 2010/
31 Desember 2009/ 31 Desember/
January 1, 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
December 31, 2009 Additions Deductions Reclassification 2010
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan Cost
Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 68.846.551.015 49.900.000 - 95.200.000 68.991.651.015 Land
Bangunan 57.374.377.637 3.301.952.500 - 218.800.000 60.895.130.137 Buildings
Instalasi 2.071.833.101 164.990.500 15.265.000 - 2.221.558.601 Installations
Perlengkapan dan Office furniture
peralatan kantor 33.505.004.072 1.252.275.486 229.523.400 - 34.527.756.158 and equipment
Kendaraan bermotor 8.561.730.000 1.015.100.000 320.479.000 - 9.256.351.000 Motor vehicles
Bangunan dalam Contruction in
penyelesaian - 879.706.200 - - 879.706.200 progress
Jumlah 170.359.495.825 6.663.924.686 565.267.400 314.000.000 176.772.153.111 Total
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan 26.655.982.552 2.045.566.074 - - 28.701.548.626 Buildings
Instalasi 1.686.695.099 119.390.612 14.098.606 - 1.791.987.105 Installations
Perlengkapan dan Office furniture
peralatan kantor 28.759.148.475 2.517.014.308 222.023.400 - 31.054.139.383 and equipment
Kendaraan bermotor 6.261.300.336 789.587.066 320.479.000 - 6.730.408.402 Motor vehicles
Jumlah 63.363.126.462 5.471.558.060 556.601.006 - 68.278.083.516 Total
Jumlah Tercatat 106.996.369.363 108.494.069.595 Net Carrying Value

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 52 -

Pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan dan
penghapusan aset dengan rincian sebagai berikut:
Deductions of premises and equipment related to asset
disposals and written off are as follows:

2011 2010 2009
Rp Rp Rp
Proceeds from sale of premises
Harga jual aset tetap 465.125.000 307.617.660 146.750.000 and equipment
Nilai tercatat 30.927.475 8.666.394 362.187 Net carrying amount value
Gain on sale of premises and
Keuntungan penjualan aset tetap 434.197.525 298.951.266 146.387.813 equipment
31 Desember/December 31,

Pada tahun 2011, nilai buku aset yang dihapuskan
adalah sebesar Rp 14.932.059.
In 2011, net book value of written off asset is amounted
to Rp 14,932,059.

Beban penyusutan adalah sebesar Rp 5.194.613.440
dan Rp 5.471.558.060 masing-masing untuk tahun-
tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
As of December 31, 2011 and 2010, depreciation
expense charged to operations amounted to
Rp 5,194,613,440 and Rp 5,471,558,060, respectively.

Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan
sebagai kantor cabang yang terletak di Jakarta,
Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar dan
Medan dengan hak legal berupa Hak Milik, Hak Guna
Bangunan dan Bukti Ijin Pemakaian Tanah yang
berjangka waktu 5 sampai 30 tahun dan akan jatuh
tempo antara tahun 2012 dan 2039. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land which are used
as branch offices located in Jakarta, Bandung, Solo,
Semarang, Surabaya, Denpasar and Medan with
Private Ownership (Hak Milik), Building Use Rights (Hak
Guna Bangunan or HGB) and Land Use Permit (Bukti
Ijin Pemakaian Tanah) for periods of 5 to 30 years and
valid until 2012 to 2039. Management believes that
there will be no difficulty in the extension of the land
right use since all the pieces of land were acquired
legally and supported by sufficient evidence of
ownership.

Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan pada
PT Asuransi Artarindo (pihak berelasi Catatan 33),
PT Asuransi Wahana Tata dan lainnya terhadap risiko
kebakaran, kecurian, dan risiko lainnya dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 74.471.950.478,
Rp 62.146.960.478 dan Rp 60.267.660.478 masing-
masing untuk tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan
2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan aset tetap yang diasuransikan adalah
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset
yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except land, were insured
with PT Asuransi Artarindo, (related party - Note 33),
and PT Asuransi Wahana Tata and others against fire,
theft and other possible risks for Rp 74,471,950,478,
Rp 62,146,960,478 and Rp 60,267,660,478 as of
December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
Management believes that the insurance coverage is
adequate to cover possible losses on the premises and
equipment insured.



P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 53 -

14. ASET LAIN LAIN BERSIH 14. OTHER ASSETS NET

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Aset tidak berwujud - setelah Intangible asset - net of
dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortization of
sebesar Rp 7.936.815.425 tahun Rp 7,936,815,425 in 2011,
2011, Rp 6.498.008.532 tahun 2010 Rp 6,498,008,532 in 2010 and
dan Rp 4.669.278.652 tahun 2009 4.700.636.834 5.437.684.678 7.252.239.716 Rp 4,669,278,652 in 2009
Uang jaminan ATM 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 ATM security deposits
Agunan yang diambil alih - setelah
dikurangi cadangan kerugian Foreclosed properties - net of
penurunan nilai sebesar allowance for impairment
Rp 1.786.396.435 tahun 2011 dan losses of Rp 1,786,396,435
tahun 2010 dan Rp 668.409.648 in 2011 and 2010 and
tahun 2009 1.671.138.065 1.786.396.434 3.218.383.221 Rp 668,409,648 in 2009
Biaya dibayar dimuka 5.492.462.587 1.364.633.232 1.639.925.599 Prepaid expenses
Persediaan alat tulis dan perlengkapan
kantor 1.114.330.522 1.181.888.682 1.179.599.318 Stationery and office supplies
Aset terbengkalai 1.700.643.000 1.700.643.000 1.700.643.000 Unused assets
Uang muka L/C 85.551.863 722.930.865 - Advance L/C
Lain-lain 173.352.745 190.094.996 112.650.402 Others
Jumlah 16.938.115.616 14.384.271.887 17.103.441.256 Total
31 Desember/December 31,

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang
diambil alih adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses for
foreclosed properties are as follows:

2011 2010 *)
Rp Rp
Saldo awal tahun 1.786.396.435 668.409.648 Balance at beginning of year
Penyisihan tahun berjalan - 1.117.986.787 Provision during the year
Saldo akhir tahun 1.786.396.435 1.786.396.435 Balance at end of year
31 Desember/December 31,


2011 2010 *)
Rp Rp
Aset terbengkalai Unused assets
Diragukan - 1.700.643.000 Doubtful
Macet 1.700.643.000 - Loss
Jumlah - Bersih 1.700.643.000 1.700.643.000 Total - Net
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42
31 Desember/December 31,

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan
kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih
adalah cukup.
Management believes that the allowance for impairment
losses for foreclosed properties is adequate.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 54 -

Tidak ada penjualan agunan yang diambil alih pada
tahun 2010.
There were no sales of foreclosed properties in 2010.

Agunan yang diambil alih yang dijual selama tahun 2011
adalah sebesar Rp 115.258.369 dengan laba penjualan
sebesar Rp 24.741.631 pada tahun 2011.
Total foreclosed properties sold in 2011 amounted to
Rp 115,258,369, with gain on sale of Rp 24,741,631 in
2011.

Pada tahun 2011, tidak ada agunan yang diambil alih
dan tahun 2010 agunan yang diambil alih berupa Ruko
Rungkut sebesar Rp 314.000.000 direklasifikasi ke aset
tetap (Catatan 13).
In 2011, there is no to reclosed properties and in 2010
foreclosed properties in the form of Ruko Rungkut
amounted Rp 314,000,000 were reclassified to premises
and equipment account (Note 13).


15. LIABILITAS SEGERA 15. LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Transfer dalam proses 11.464.856.329 10.620.018.773 11.352.836.192 Transfer in process
Titipan nasabah 1.605.817.094 361.481.682 149.629.498 Customers' advances
Lain-lain 28.949.203 90.938.211 53.530.271 Others
Jumlah 13.099.622.626 11.072.438.666 11.555.995.961 Total
Mata uang asing Foreign currencies
Transfer dalam proses Transfer in process
Yen Jepang - 289.467.275 306.570.000 Japanese Yen
Dolar Amerika Serikat 2.792.790 - 31.416.271 U.S. Dollar
Lain-lain Others
Dolar Amerika Serikat 1.454.880 1.445.655 687.623.432 U.S. Dollar
Jumlah 4.247.670 290.912.930 1.025.609.703 Total
Jumlah 13.103.870.296 11.363.351.596 12.581.605.664 Total
31 Desember/December 31,

16. SIMPANAN 16. DEPOSITS

Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu,
termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah
jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada
permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan
suku bunga tetap didasarkan pada diskonto arus kas
menggunakan suku bunga dari utang baru dengan
jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010, nilai wajar dari simpanan adalah
sebesar Rp 2.420.015.909.775 dan Rp 2.159.541.719.474
(Catatan 38).
The estimated fair value of deposits with no stated
maturity, including non-interest bearing deposits, is the
amount repayable on demand. The estimated fair value
of fixed interest bearing deposits are based on
discounted cash flows using interest rates of new debts
with similar terms or maturity. As of December 31, 2011
and 2010, the fair value of deposits amounted to
Rp 2,420,015,909,775 and Rp 2,159,541,719,474
(Note 38).


Simpanan dari pihak berelasi dijelaskan dalam
Catatan 33.
Deposit from related parties were described in Note 33.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 55 -

Simpanan terdiri dari: Deposits consist of the following:

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total
Rp Rp Rp
Giro 154.195.022.802 293.139.882.437 447.334.905.239 Demand deposits
Tabungan 45.734.955.738 306.201.090.080 351.936.045.818 Saving deposits
Deposito berjangka 799.931.932.978 820.813.025.740 1.620.744.958.718 Time deposits
Jumlah 999.861.911.518 1.420.153.998.257 2.420.015.909.775 Total
2011

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total
Rp Rp Rp
Giro 125.460.862.873 289.843.183.190 415.304.046.063 Demand deposits
Tabungan 45.386.765.583 293.905.730.462 339.292.496.045 Saving deposits
Deposito berjangka 720.584.869.279 684.360.308.087 1.404.945.177.366 Time deposits
Jumlah 891.432.497.735 1.268.109.221.739 2.159.541.719.474 Total
2010

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total
Rp Rp Rp
Giro 75.857.849.477 223.974.670.278 299.832.519.755 Demand deposits
Tabungan 38.415.841.446 280.429.900.749 318.845.742.195 Savings deposits
Deposito berjangka 674.985.530.520 633.429.283.057 1.308.414.813.577 Time deposits
Jumlah 789.259.221.443 1.137.833.854.084 1.927.093.075.527 Total
2009

a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of the following:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Pihak berelasi Related parties
Rupiah 152.819.214.381 124.085.847.404 75.163.410.630 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 1.375.808.421 1.375.015.469 694.438.847 U.S. Dollar
Jumlah 154.195.022.802 125.460.862.873 75.857.849.477 Total
Pihak ketiga Third parties
Rupiah 288.778.263.692 287.040.278.508 220.669.626.903 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 4.361.618.745 2.802.904.682 3.305.043.375 U.S. Dollar
Jumlah 293.139.882.437 289.843.183.190 223.974.670.278 Total
Jumlah Giro 447.334.905.239 415.304.046.063 299.832.519.755 Total Demand Deposits
Tingkat bunga rata-rata Average interest rates
per tahun per annum
Rupiah 2,32% 2,35% 2,54% Rupiah
Dolar Amerika Serikat 0,49% 0,51% 0,49% U.S. Dollar
31 Desember/December 31,

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 56 -

Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan
kredit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah Rp 50.000.000. Pada tahun 2009, tidak ada
giro yang dijadikan sebagai jaminan.
As of December 31, 2011 and 2010, deposits
pledged as loan collateral amounted to
Rp 50,000,000. In 2009, no demand deposits were
pledged as collateral.

b. Tabungan terdiri atas: b. Savings deposits consist of the following:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Pihak berelasi Related parties
Rupiah Rupiah
Tabungan Kesra 13.176.134.696 7.480.225.398 9.983.384.548 Kesra savings
Tabungan BBA 32.321.759.022 37.839.654.214 28.394.783.512 BBA savings
Tabunganku 168.002.398 29.264.355 - Tabunganku
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
Tabungan BBA 69.059.622 37.621.616 37.673.386 BBA savings
Jumlah 45.734.955.738 45.386.765.583 38.415.841.446 Total
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
Tabungan Kesra 166.364.981.254 147.350.363.032 136.134.005.073 Kesra savings
Tabungan BBA 128.942.554.329 133.929.090.634 138.673.390.635 BBA savings
Tabunganku 2.167.264.485 1.598.765.457 - Tabunganku
Tabungan pensiun 5.973.992.203 4.682.724.660 4.365.695.305 Pensiun savings
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
Tabungan BBA 2.752.297.809 6.344.786.679 1.256.809.736 BBA savings
Jumlah 306.201.090.080 293.905.730.462 280.429.900.749 Total
Jumlah Tabungan 351.936.045.818 339.292.496.045 318.845.742.195 Total Saving Deposits
Tingkat bunga rata-rata Average interest rates
per tahun per annum:
Rupiah 3,53% 3,77% 4,25% Rupiah
Dolar Amerika Serikat 0,49% 0,47% 0,50% U.S. Dollar
31 Desember/December 31,

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009,
tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan
jaminan kredit.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, there
are no saving deposits pledged as loan collateral.


c. Deposito berjangka terdiri atas: c. Time deposits consist of the following:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Pihak berelasi Related parties
Rupiah 795.651.495.738 717.896.619.460 631.568.511.252 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 4.280.437.240 2.688.249.819 43.417.019.268 U.S. Dollar
Jumlah 799.931.932.978 720.584.869.279 674.985.530.520 Total
Pihak ketiga Third parties
Rupiah 797.811.224.927 661.681.405.845 619.562.184.421 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 23.001.800.813 22.678.902.242 13.867.098.636 U.S. Dollar
Jumlah 820.813.025.740 684.360.308.087 633.429.283.057 Total
Jumlah Deposito Berjangka 1.620.744.958.718 1.404.945.177.366 1.308.414.813.577 Total Time Deposits
31 Desember/December 31,

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 57 -

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan
periode:
Time deposits are classified based on term as
follows:

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
1 bulan 792.682.691.277 777.509.357.773 1.570.192.049.050 1 month
3 bulan 2.465.745.582 16.797.238.543 19.262.984.125 3 months
6 bulan 503.058.879 2.804.398.782 3.307.457.661 6 months
12 bulan - 700.229.829 700.229.829 12 months
Jumlah 795.651.495.738 797.811.224.927 1.593.462.720.665 Total
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
1 bulan 4.280.437.240 23.001.800.813 27.282.238.053 1 month
Jumlah 799.931.932.978 820.813.025.740 1.620.744.958.718 Total
2011


Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
1 bulan 714.971.950.238 648.388.870.156 1.363.360.820.394 1 month
3 bulan 2.456.478.027 10.128.854.154 12.585.332.181 3 months
6 bulan 468.191.195 2.411.436.795 2.879.627.990 6 months
12 bulan - 752.244.740 752.244.740 12 months
Jumlah 717.896.619.460 661.681.405.845 1.379.578.025.305 Total
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
1 bulan 2.688.249.819 22.678.902.242 25.367.152.061 1 month
Jumlah 720.584.869.279 684.360.308.087 1.404.945.177.366 Total
2010


Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
1 bulan 628.624.204.765 600.037.320.422 1.228.661.525.187 1 month
3 bulan 2.420.527.992 14.268.318.634 16.688.846.626 3 months
6 bulan 523.778.495 4.622.765.859 5.146.544.354 6 months
12 bulan - 633.779.506 633.779.506 12 months
Jumlah 631.568.511.252 619.562.184.421 1.251.130.695.673 Total
Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar
1 bulan 43.417.019.268 13.867.098.636 57.284.117.904 1 month
Jumlah 674.985.530.520 633.429.283.057 1.308.414.813.577 Total
2009


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 58 -

Tingkat bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:

2011 2010 2009
Rupiah 6,77% 6,86% 7,94% Rupiah
Dolar Amerika Serikat 1,02% 1,17% 2,90% U.S. Dollar

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan
dijadikan jaminan kredit pada tanggal
31 Desember 2011 2010 dan 2009 masing-
masing sebesar Rp 189.730.310.026,
Rp 158.082.472.835 dan Rp 142.637.675.081.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009,
time deposits pledged as loan collateral amounted
to Rp 189,730,310,026, Rp 158,082,472,835 and
Rp 142,637,675,081, respectively.


17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu,
termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah
jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan.
Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga
tetap didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan
suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang
sama. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai
wajar dari simpanan dari bank lain adalah sebesar
Rp 3.576.571.003 dan Rp 7.524.541.264 (Catatan 38).
The estimated fair value of deposits with no stated
maturity, including non-interest bearing deposits, is the
amount repayable on demand. The estimated fair value
of fixed interest bearing deposits are based on
discounted cash flows using interest rates of new debts
with similar terms or maturity. As of December 31, 2011
and 2010, the fair value of deposits from other banks
amounted to Rp 3,576,571,003 and Rp 7,524,541,264
(Note 38).

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Pihak ketiga Third parties
Giro 826.571.003 4.024.541.264 2.618.922.147 Demand deposits
Deposito berjangka 2.750.000.000 3.500.000.000 4.750.000.000 Time deposits
Jumlah 3.576.571.003 7.524.541.264 7.368.922.147 Total
Tingkat bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:
Giro 4,26% 4,08% 4,61% Demand deposits
Deposito berjangka 6,37% 7,14% 7,78% Time deposits
Jangka waktu deposito berjangka 1 - 3 bulan/ months 1 - 3 bulan/ months 1 - 3 bulan/ months Term of time deposits
31 Desember/December 31,

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode
deposito berjangka:
Time deposits are classified based on term of time
deposits:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
1 bulan 2.500.000.000 1.500.000.000 1.250.000.000 1 month
3 bulan 250.000.000 2.000.000.000 3.500.000.000 3 months
Jumlah 2.750.000.000 3.500.000.000 4.750.000.000 Total
31 Desember/December 31,

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 59 -

18. UTANG PAJAK 18. TAXES PAYABLE

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Pajak penghasilan badan
(Catatan 31) 4.691.816.500 1.764.323.000 60.697.080 Corporate income tax (Note 31)
Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 4(2) - Final 1.942.932.812 1.834.013.404 1.635.481.334 Article 4(2) - Final
Pasal 21 1.112.151.325 945.816.935 843.094.108 Article 21
Pasal 23 68.651.693 13.118.168 29.381.297 Article 23
Pasal 25 994.771.000 893.763.000 1.124.200.000 Article 25
Pasal 26 2.479.308 1.507.309 1.744.212 Article 26
Jumlah 8.812.802.638 5.452.541.816 3.694.598.031 Total
31 Desember/December 31,

19. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19. ACCRUED INTEREST PAYABLE

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Deposito berjangka 5.449.375.306 4.202.562.117 4.594.588.967 Time deposits
Tabungan 490.044.772 852.875.777 830.085.735 Saving deposits
Giro 540.550.607 798.528.611 502.365.960 Demand deposits
Simpanan dari bank lain 6.017.347 13.619.731 23.522.369 Deposits form other banks
Jumlah 6.485.988.032 5.867.586.236 5.950.563.031 Total
Mata uang asing Foreign currencies
Deposito berjangka 16.428.496 15.581.084 82.919.142 Time deposits
Giro 1.817.399 1.398.533 1.639.146 Demand deposits
Tabungan 796.670 2.333.500 422.211 Saving deposits
Jumlah 19.042.565 19.313.117 84.980.499 Total
Jumlah 6.505.030.597 5.886.899.353 6.035.543.530 Total
31 Desember/December 31,

20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
No.13/2003.
The Bank provides post-employment benefits for its
qualifying employees in accordance with Labor Law
No. 13/2003.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja
tersebut pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan
2009 masing-masing sebanyak 809, 777 dan 769.
The number of employees entitled to the post
employment benefits as of December 31, 2011, 2010
and 2009 is 809, 777 and 769, respectively.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 60 -

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba
rugi komprehensif adalah:
The amounts recognized in statements of
comprehensive income in respect of these post-
employment benefits are as follows:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Biaya jasa kini 2.088.805.715 1.591.705.041 1.300.362.313 Current service costs
Biaya bunga 2.135.694.898 2.236.257.016 2.157.479.482 Interest costs
Biaya jasa lalu (non vested) 112.513.968 143.469.737 143.469.736 Past service cost (non vested)
Kerugian (keuntungan) aktuarial
bersih 200.719.267 115.640.666 (214.749.862) Net actuarial (gain) loss
Jumlah (Catatan 2a) 4.537.733.848 4.087.072.460 3.386.561.669 Total (Note 2a)
31 Desember/December 31,

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
The amounts included in the statement of financial
position arising from the Banks obligation with respect
to these post-employment benefits are as follows:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Nilai kini liabilitas yang tidak Present value of unfunded
didanai 38.195.028.761 28.423.231.104 24.948.061.307 obligation
Kerugian aktuarial yang belum diakui (10.326.293.874) (3.460.628.348) (1.566.434.662) Unrecognized actuarial loss
Biaya jasa lalu yang belum diakui (255.508.013) (368.021.980) (517.369.429) Unrecognized past service cost
Liabilitas bersih 27.613.226.874 24.594.580.776 22.864.257.216 Net liability
31 Desember/December 31,

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan
adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognized in the
statements of financial position are as follows:

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Balance at beginning of the
Saldo awal tahun 24.594.580.776 22.864.257.216 20.006.142.796 year
Pembayaran manfaat (1.519.087.750) (2.356.748.900) (528.447.249) Benefits payment
Beban tahun berjalan 4.537.733.848 4.087.072.460 3.386.561.669 Amount charged to income
Saldo akhir tahun 27.613.226.874 24.594.580.776 22.864.257.216 Balance at end of the year
31 Desember/December 31,

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 61 -

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
estimasi biaya dan liabilitas imbalan pasca kerja oleh
PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, adalah
sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is
calculated by independent actuary, PT Padma Radya
Aktuaria, using the following key assumptions:

2011 2010 2009
Tingkat diskonto 6% 8% 10% Discount rate
Tingkat proyeksi kenaikan gaji 9% 9% 10% Future salary increment rate
Tingkat kematian 100% TMI2 100% TMI2 100% TMI2 Mortality table
Tingkat cacat 5% TMI2 5% TMI2 5% TMI2 Disability table
Tingkat pengunduran diri 8% sampai usia 35 8% sampai usia 35 8% sampai usia 35 Resignation rate
kemudian turun linier kemudian turun linier kemudian turun linier
menjadi 0% di usia 55/ menjadi 0% di usia 55/ menjadi 0% di usia 55/
8% until 35 years and 8% until 35 years and 8% until 35 years and
then lineary decline then lineary decline then lineary decline
to 0% at 55 years to 0% at 55 years to 0% at 55 years
Proporsi pengambilan pensiun
normal 100% 100% 100% Proportion of normal retirement
Umur pensiun normal 55 55 55 Normal retirement age

21. LIABILITAS LAIN-LAIN 21. OTHER LIABILITIES

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
2011 2010 December 31, 2009
Rp Rp Rp
Biaya masih harus dibayar 3.317.288.149 3.851.635.679 2.634.679.114 Accrued expenses
Setoran jaminan 205.378.875 222.501.950 133.119.164 Guarantee deposits
Hadiah undian kesra 75.000.000 75.000.000 75.000.000 Accrued prizes
Setoran kliring 42.196.550 - - Deposit clearing
Lain-lain 379.293.334 246.396.039 196.523.859 Others
Jumlah 4.019.156.908 4.395.533.668 3.039.322.137 Total
31 Desember/December 31,

22. MODAL SAHAM 22. CAPITAL STOCK

Persentase Jumlah
Kepemilikan/ Modal Disetor/
Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-up
Number of Shares Ownerhsip Capital
% Rp
PT Surya Husada Investment 1.050.000.000 45,45 105.000.000.000 PT Surya Husada Investment
PT Dana Graha Agung 630.000.000 27,27 63.000.000.000 PT Dana Graha Agung
PT Budiman Kencana Lestari 420.000.000 18,18 42.000.000.000 PT Budiman Kencana Lestari
Masyarakat (masing-masing
dibawah 5%) 210.000.000 9,10 21.000.000.000 Public (below 5% each)
Jumlah 2.310.000.000 100 231.000.000.000 Total
2011, 2010 dan/ and 2009


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 62 -

23. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM 23. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Bank yang dinyatakan dalam akta No. 44 tanggal
15 Juni 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di
Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui:
Based on the Annual General Meeting of the Banks
Stockholders as stated in deed No. 44 dated June 15,
2011 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, the
Banks stockholders approved the following:

a. Pembentukan cadangan umum sebesar
Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2010
sehingga cadangan umum per 31 Desember 2011
menjadi Rp 15.000.000.000.
a. Appropriation of the Banks retained earnings of
2010 amounting to Rp 2,500,000,000 as a general
reserve, such that the balance of the general
reserve as of December 31, 2011 amounted to
Rp 15,000,000,000.

b. Pembagian dividen tunai sebesar
Rp 6.930.000.000 yang berasal dari saldo laba
tahun 2010 kepada pemegang saham secara
proposional yang telah dibayar penuh pada tahun
2011.
b. Distribution of cash dividends out of the retained
earnings in 2010 amounting to Rp 6,930,000,000
proportionately to the stockholders, which were
paid in full in 2011.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Bank yang dinyatakan dalam akta No. 16 tanggal 9 Juni
2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para
pemegang saham Bank menyetujui:
Based on the Annual General Meeting of the Banks
Stockholders as stated in deed No. 16 dated
June 9, 2010 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta,
the Banks stockholders approved the following:

a. Pembentukan cadangan umum sebesar
Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2009
sehingga cadangan umum per 31 Desember 2010
menjadi Rp 12.500.000.000.
a. Appropriation of the Banks retained earnings of
2009 amounting to Rp 2,500,000,000 as a
general reserve, such that the balance of the
general reserve as of December 31, 2010
amounted to Rp 12,500,000,000.

b. Pembagian dividen tunai sebesar
Rp 6.930.000.000 yang berasal dari saldo laba
tahun 2009 kepada pemegang saham secara
proposional yang telah dibayar penuh pada tahun
2010.
b. Distribution of cash dividends out of the retained
earnings in 2009 amounting to Rp 6,930,000,000
proportionately to the stockholders, which were
paid in full in 2010.


24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya
emisi saham sehubungan dengan penawaran umum
saham perdana Bank pada tahun 2006 dengan
perincian sebagai berikut:
This account represents additional paid-in capital after
deducting share issuance costs in connection with the
Banks initial public offering in 2006, with details as
follows:

Rp
Jumlah yang diterima dari pengeluaran Proceeds from the issuance of
210.000.000 saham 33.600.000.000 210,000,000 shares
Jumlah yang dicatat sebagai Modal Disetor (21.000.000.000) Amount recorded as Paid-in Capital
Bersih 12.600.000.000 Net
Biaya emisi saham atas penawaran umum (1.610.220.234) Share issuance costs
Tambahan modal disetor 10.989.779.766 Additional paid-in capital


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 63 -

25. PENDAPATAN BUNGA 25. INTEREST REVENUES

2011 2010
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Kredit 203.333.667.977 169.331.037.109 Loans
Efek-efek 13.143.493.270 38.203.027.750 Securities
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 44.832.826.653 28.941.616.737 and other banks
Jumlah 261.309.987.900 236.475.681.596 Total
Mata uang asing Foreign currencies
Kredit 3.002.810.561 2.592.486.916 Loans
Penempatan pada bank lain 58.790.579 72.510.189 Placements with other banks
Lainnya - 725.166 Others
Jumlah 3.061.601.140 2.665.722.271 Total
Jumlah 264.371.589.040 239.141.403.867 Total

Jumlah pendapatan bunga dari pihak yang berelasi
untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011
dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.767.567.178
dan Rp 1.183.033.558 (Catatan 33).
As of December 31, 2011 and 2010, the interest income
from related parties amounted to Rp 1,767,567,178 and
Rp 1,183,033,558, respectively (Note 33).


26. BEBAN BUNGA

26. INTEREST EXPENSES

2011 2010
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Simpanan Deposits
Deposito berjangka 90.719.818.662 83.368.449.014 Time deposits
Tabungan 12.180.822.132 12.736.658.944 Saving deposits
Giro 10.105.950.137 9.415.021.737 Demand deposits
Simpanan dari bank lain 261.582.979 386.152.451 Deposits from other banks
Jumlah 113.268.173.910 105.906.282.146 Total
Mata uang asing Foreign currencies
Simpanan Deposits
Deposito berjangka 293.350.384 586.205.591 Time deposits
Giro 22.721.754 22.712.130 Demand deposits
Tabungan 12.555.990 17.359.658 Saving deposits
Jumlah 328.628.128 626.277.379 Total
Jumlah 113.596.802.038 106.532.559.525 Total

Jumlah beban bunga dari pihak berelasi untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tahun 2011 dan 2010 masing-
masing sebesar Rp 49.224.153.417 dan
Rp 44.858.127.009 (Catatan 33).
The interest expenses to related parties amounted to
Rp 49,224,153,417 and Rp 44,858,127,009 in 2011
and 2010, respectively (Note 33).


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 64 -

27. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI 27. ADMINISTRATION FEES

Akun ini merupakan pendapatan dari jasa-jasa
administrasi nasabah, komunikasi (SWIFT dan RTGS),
pos dan materai, dan lainnya.
This account represents income from customer
administration services, communications (SWIFT and
RTGS), stamp and postal services, and others.


28. BEBAN CADANGAN (PEMULIHAN) KERUGIAN
PENURUNAN NILAI
28. PROVISION (REVERSAL OF PROVISION) FOR
IMPAIRMENT LOSSES

2011 2010
Rp Rp
Kredit (Catatan 9) 10.178.004.741 4.315.448.051 Loans (Note 9)
Agunan yang diambil alih (Catatan 14) - 1.117.986.787 Foreclosed properties (Note 14)
Tagihan akseptasi (Catatan 10) 7.359.640 12.654.038 Acceptance receivables (Note 10)
Penyertaan dalam bentuk saham Investment in shares of stock
(Catatan 11) (14.750.000) (722.750.000) (Note 11)
Demand deposits with other banks
Giro pada bank lain (Catatan 6) (106.169.614) (250.825.420) (Note 6)
Jumlah - Bersih 10.064.444.767 4.472.513.456 Total - Net


29. BEBAN TENAGA KERJA 29. PERSONNEL EXPENSES

2011 2010
Rp Rp
Gaji dan honor 35.637.724.363 31.487.416.241 Salaries and honorarium
Tunjangan 9.307.160.560 9.818.917.078 Allowances
Bonus 8.448.344.000 7.513.912.650 Bonuses
Imbalan pasca kerja (Catatan 20) 4.537.733.848 4.087.072.460 Post-employment benefits (Note 20)
Lembur 1.816.811.102 1.494.410.502 Overtime
Jumlah 59.747.773.873 54.401.728.931 Total


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 65 -

30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2011 2010
Rp Rp
Penyusutan dan amortisasi 6.633.420.333 7.300.287.940 Depreciation and amortization
Pemeliharaan dan perbaikan 6.306.134.259 4.903.783.336 Repairs and maintenance
Pendidikan dan latihan 4.207.511.034 1.223.952.196 Education and training
Administrasi bank 3.903.763.533 2.556.207.502 Bank administration
Alat tulis, barang cetakan dan materai 3.714.120.985 3.603.798.623 Stationaries, printing matters and stamp
Telepon dan teleks 3.383.999.924 3.422.390.327 Telephone and telex
Biaya listrik, air dan bahan bakar 2.976.166.367 2.790.491.195 Electricity, water and fuel
Keamanan dan kebersihan 2.017.091.642 1.714.932.973 Security and cleaning
Premi asuransi pinjaman pensiun 1.933.484.483 - Insurance premium of pension plan
Asuransi 1.930.750.135 1.792.068.545 Insurance
Konsumsi 1.809.733.474 1.495.719.818 Consumptions
Transportasi 1.643.577.966 1.206.544.813 Transportation
Jamsostek 1.484.017.039 1.372.234.359 Employee social security
Sewa 1.358.153.436 1.155.595.620 Rent
Administrasi ATM 1.219.571.000 1.055.729.000 ATM administration
Komunikasi 964.323.582 907.885.057 Communication
Iuran anggota 895.250.104 1.139.887.590 Membership
Pemasaran 757.957.139 649.417.618 Marketing
Jasa profesional 511.120.000 524.240.176 Professional fees
Pajak 507.560.781 499.222.336 Taxes
Persediaan kantor 449.368.812 247.065.918 Office supplies
Kecurangan internal 416.816.575 - Internal fraud
Dinas luar 261.106.986 228.587.845 Travel duty
Biaya rapat 187.359.440 133.515.042 Meeting
Lain-lain 1.875.709.373 1.374.800.275 Others
Jumlah 51.348.068.402 41.298.358.104 Total

Jumlah beban sewa gedung dan beban asuransi yang
dilakukan dengan pihak berelasi pada tahun 2011 dan
2010 masing-masing sebesar Rp 1.449.880.673 dan
Rp 1.456.843.326 (Catatan 33).
Total rental expenses and insurance expenses with
related parties in 2011 and 2010 amounted to
Rp 1,449,880,673 and Rp 1,456,843,326, respectively
(Note 33).


31. PAJAK PENGHASILAN 31. INCOME TAX

Beban pajak terdiri atas: Tax expense consists of the following:

2011 2010
Rp Rp
Pajak kini 15.183.202.000 10.000.796.000 Current tax
Pajak tangguhan (792.161.526) (432.580.890) Deferred tax
Jumlah 14.391.040.474 9.568.215.110 Total

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 66 -

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah
sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per
statements of comprehensive income and taxable
income is as follows:

2011 2010
Rp Rp
Laba sebelum pajak penghasilan Income before tax per statements of
menurut laporan laba rugi komprehensif 57.015.636.700 37.681.417.914 comprehensive income Rp 60,732,808,000 in 2011 and
Rp 40,003,184,000 in 2010
Perbedaan temporer: Temporary differences:
Imbalan pasca kerja 3.018.646.100 1.730.323.562 Post-employment benefits
Penyisihan bonus 1.350.000.000 1.200.000.000 Allowance for bonuses
Pemulihan bonus (1.200.000.000) (1.200.000.000) Reversal for bonuses
Jumlah 3.168.646.100 1.730.323.562 Total
Perbedaan yang tidak dapat Nondeductible expenses (nontaxable
diperhitungkan menurut fiskal: income):
Penyisihan aset non produktif - 1.121.836.401 Provision for non productive assets
Antaran relasi 672.949.467 464.346.886 Representation
Penyusutan rumah dinas 30.121.803 15.681.300 Amortization of house allowance
Penyisihan penurunan nilai Provision for impairment on
tagihan akseptasi 7.359.640 12.654.038 acceptance receivables
Pemulihan penurunan nilai Reversal of provision for impairment
penyertaan (14.750.000) (722.750.000) on investment in shares of stock
Pemulihan penghapusan giro dan Reversal of provision on demand deposits
penempatan pada bank lain (106.169.615) (250.825.420) and placements with other banks
Pendapatan sewa (50.850.000) (49.500.000) Rent income
Jamuan 1.391.562 - Entertaiment
Denda pajak 8.473.088 - Tax penalty
Jumlah 548.525.945 591.443.205 Total
Laba kena pajak 60.732.808.745 40.003.184.681 Taxable income
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

Rincian beban dan hutang pajak kini adalah sebagai
berikut:
Current tax expense and payable are computed as
follows:

2011 2010
Rp Rp
Beban pajak kini Current tax expense
25% x Rp 60.732.808.000 tahun 2011 dan 25% x Rp 60,732,808,000 in 2011 and
Rp 40.003.184.000 tahun 2010 15.183.202.000 10.000.796.000 Rp 40,003,184,000 in 2010
Dikurangi pembayaran pajak dimuka 10.491.385.500 8.236.473.000 Less prepaid income tax
Hutang pajak kini (Catatan 18) 4.691.816.500 1.764.323.000 Current tax payable (Note 18)

Laba kena pajak dan hutang pajak Bank tahun 2010
telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Taxable income and corporate income tax in 2010 is in
accordance with the Annual Corporate Income Tax
Returns (SPT) filed by the Bank to the Tax Service
Office.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 67 -

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset pajak tangguhan Bank adalah sebagai
berikut:
The details of the Banks deferred tax assets and
liabilities are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan
ke laporan ke laporan
laba rugi/ laba rugi/
31 Desember/ Credited 31 Desember/ Credited 31 Desember/
December 31, to income December 31, to income December 31,
2009 for the year 2010 for the year 2011
Rp Rp Rp Rp Rp
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Imbalan pasca kerja 5.716.064.305 432.580.890 6.148.645.195 754.661.526 6.903.306.721 Post-employment benefits
Penyisihan bonus 300.000.000 - 300.000.000 37.500.000 337.500.000 Allowance for bonuses
Aset pajak tangguhan 6.016.064.305 432.580.890 6.448.645.195 792.161.526 7.240.806.721 Deferred tax assets

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba
akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah
sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the
amounts computed by applying the effective tax rates to
income before tax is as follows:

2011 2010 *)
Rp Rp
Laba sebelum beban pajak menurut Income before tax per statements
laporan laba rugi komprehensif 57.015.636.700 37.681.417.914 of comprehensive income
Pajak penghasilan dengan tarif pajak
efektif Tax expense at effective tax rate
25% x Rp 57.015.636.000 tahun 2011 dan 25% x Rp 57,015,636,000 in 2011 and
Rp 37.681.417.000 tahun 2010 14.253.908.988 9.420.354.309 Rp 37,681,417,000 in 2010
Pengaruh pajak atas beban yang
tidak dapat diperhitungkan Tax effect of non deductible
menurut fiskal 137.131.486 147.860.801 expenses - net
Adjustment due to change in
Penyesuaian atas perubahan tarif pajak - - tax rates
Penyesuaian atas pajak tangguhan - - Adjustment in deferred tax assets
Jumlah Beban Pajak 14.391.040.474 9.568.215.110 Total Tax Expense
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

32. LABA PER SAHAM 32. EARNINGS PER SHARE

a. Laba per Saham Dasar a. Basic Earnings per Share

Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan
laba per saham dasar:
The following data were used to compute the basic
earnings per share:

2011 2010 *)
Rp Rp
Laba bersih Net income
Laba bersih untuk perhitungan laba Net income for computation of basic
per saham dasar 42.624.596.226 28.113.202.804 earnings per share
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 68 -

Lembar/Shares Lembar/Shares
Jumlah saham Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number of
saham biasa untuk outstanding ordinary shares for
perhitungan laba computing basic earnings
per saham dasar 2.310.000.000 2.310.000.000 per share

b. Laba per Saham Dilusian b. Diluted Earnings per Share

Bank tidak menghitung laba per saham dilusian
karena Bank tidak memiliki efek berpotensi saham
pada tanggal pelaporan.
The Bank did not calculate the diluted earnings per
share as there are no potential dilutive shares.


33. SIFAT DAN TRANSAKSI, DAN SALDO DENGAN
PIHAK-PIHAK YANG BERELASI
33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS
WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah
dengan Peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang
berelasi adalah perusahaan pihak berelasi adalah
perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan
atau kepengurusan secara langsung maupun tidak
langsung dengan Bank.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 7/3/PBI/2005
dated January 20, 2005, as amended by Bank
Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October
5, 2006 regarding Legal Lending Limit, related parties
are companies that are, directly or indirectly, related in
ownership and management to the Bank.

Perusahaan dan perorangan yang mempunyai
keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara
langsung maupun tidak langsung dengan Bank adalah
sebagai berikut:
The companies and individuals considered as related
parties that are directly or indirectly related in terms of
ownership and management to the Bank are as follows:

a. Perusahaan yang merupakan pemegang saham
Bank adalah PT Surya Husada Investment,
PT Dana Graha Agung dan PT Budiman Kencana
Lestari.
a. PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha
Agung and PT Budiman Kencana Lestari are the
Banks stockholders.

b. Perusahaan-perusahaan yang berelasi karena
keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara
langsung maupun tidak langsung adalah sebagai
berikut:
b. Companies that are directly or indirectly related in
terms of ownership and management are as
follows:

PT Divatama Inti Perintis Indopaper
PT Silicaindo Makmur Sentosa
PT Honda Prospect Motor
PT Prospect Motor
PT Mandalatama Armada Motor
PT Asuransi Artarindo
PT Imora Motor
PT Surya Husada Investment
PT Mitra Karawangjaya
PT Dana Graha Agung
PT Divatama Inti Perintis Indopaper
PT Silicaindo Makmur Sentosa
PT Honda Prospect Motor
PT Prospect Motor
PT Mandalatama Armada Motor
PT Asuransi Artarindo
PT Imora Motor
PT Surya Husada Investment
PT Mitra Karawangjaya
PT Dana Graha Agung

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 69 -

PT Pluit Auto Plaza
PT Tochu Silika Indonesia
PT Balimor Finance
PT Istana Kebayoran Raya Motor
PT Istana Mobil Surabaya Indah
PT Istana Bandung Raya Motor
PT Cibubur Indah Motor
PT Saranaduta Jasa Medika
PT Gading Prima Perkasa
PT Adab Alam Elektronic
PT Warga Djaja
PT Istana Kemakmuran Motor
PT Triwarga Dian Sakti
PT Duta Warga Jaya
PT Surabaya Jasa Medika
PT Lingkarindo Buana Raya
PT Daikin Aricon
PT Parisindo Pratama
PT Rahadicipta Primasatya
PT Pluit Auto Plaza
PT Tochu Silika Indonesia
PT Balimor Finance
PT Istana Kebayoran Raya Motor
PT Istana Mobil Surabaya Indah
PT Istana Bandung Raya Motor
PT Cibubur Indah Motor
PT Saranaduta Jasa Medika
PT Gading Prima Perkasa
PT Adab Alam Elektronic
PT Warga Djaja
PT Istana Kemakmuran Motor
PT Triwarga Dian Sakti
PT Duta Warga Jaya
PT Surabaya Jasa Medika
PT Lingkarindo Buana Raya
PT Daikin Aricon
PT Parisindo Pratama
PT Rahadicipta Primasatya

Transaksi-Transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga
mengadakan transaksi tertentu dengan pihak berelasi.
Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
In the conduct of its business, the Bank entered into
certain transactions with its related parties. These
transactions include the following:

a. Pemberian kredit kepada pihak berelasi antara
lain: PT Rahadicipta Primasatya, PT Silicaindo
Makmur Sentosa, PT Divatama Inti Perintis
Indopaper, PT Mitra Karawangjaya dan PT Istana
Mobil Surabaya Indah. Jumlah pemberian kredit
tanpa perhitungan penyisihan penurunan nilai
pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
masing-masing sebesar Rp 58.066.672.546,
Rp 44.777.847.845 dan Rp 17.107.148.872
(Catatan 9).
a. Loans were granted to the following related
parties: PT Rahadicipta Primasatya, PT Silicaindo
Makmur Sentosa, PT Divatama Inti Perintis
Indopaper, PT Mitra Karawangjaya and PT Istana
Mobil Surabaya Indah. Total loans granted gross
of allowance for impairment losses as of
December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to
Rp 58,066,672,546, Rp 44,777,847,845 and
Rp 17,107,148,872, respectively (Note 9).

b. Penempatan dana dalam bentuk simpanan dari
pihak berelasi antara lain: PT Honda Prospect
Motor, PT Prospect Motor, PT Imora Motor,
PT Surya Husada Investment, PT Istana Mobil
Surabaya Indah, PT Budiman Kencana Lestari,
PT Mandalatama Armada Motor, PT Mitra
Karawangjaya, PT Dana Graha Agung,
PT Triwarga Dian Sakti, PT Istana Kebayoran
Raya Motor, PT Warga Djaja, PT Asuransi
Artarindo, PT Tochu Silika Indonesia, PT Istana
Bandung Raya Motor, PT Duta Warga Jaya,
PT Saranaduta Jasa Medika, PT Surabaya Jasa
Medika, PT Lingkarindo Buana Raya, PT Pluit
Auto Plaza, PT Daikin Aricon, PT Parisindo
Pratama, PT Istana Kemakmuran Motor dan
PT Balimor Finance. Jumlah penempatan dana
dalam bentuk simpanan yang diterima pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
masing-masing sebesar Rp 999.861.911.518,
Rp 891.432.497.735 dan Rp 789.259.221.443
(Catatan 16).
b. Placement of funds in the form of deposits were
made by the following related parties: PT Honda
Prospect Motor, PT Prospect Motor, PT Imora
Motor, PT Surya Husada Investment, PT Istana
Mobil Surabaya Indah, PT Budiman Kencana
Lestari, PT Mandalatama Armada Motor, PT Mitra
Karawangjaya, PT Dana Graha Agung,
PT Triwarga Dian Sakti, PT Istana Kebayoran
Raya Motor, PT Warga Djaja, PT Asuransi
Artarindo, PT Tochu Silika Indonesia, PT Istana
Bandung Raya Motor, PT Duta Warga Jaya,
PT Saranaduta Jasa Medika, PT Surabaya Jasa
Medika, PT Lingkarindo Buana Raya, PT Pluit
Auto Plaza, PT Daikin Aricon, PT Parisindo
Pratama, PT Istana Kemakmuran Motor and
PT Balimor Finance. Total placement of funds on
December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to
Rp 999,861,911,518, Rp 891,432,497,735 and
Rp 789,259,221,443 (Note 16).

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 70 -

c. Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi
untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing
sebesar Rp 1.767.567.178 dan Rp 1.183.033.558
(Catatan 25).
c. The interest revenues from related parties for the
years ended December 31, 2011 and 2010
amounted to Rp 1,767,567,178 and
Rp 1,183,033,558, respectively (Note 25).

d. Jumlah beban bunga kepada/untuk pihak yang
berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-
masing sebesar Rp 49.224.153.417,
Rp 44.858.127.009 dan Rp 31.157.724.301
(Catatan 26).
d. The interest expenses to related parties for the
years ended December 31, 2011 and 2010
amounted to Rp 49,224,153,417,
Rp 44,858,127,009, and Rp 31,157,724,301,
respectively (Note 26).

e. Asuransi atas aset tetap Bank, Cash-in-transit
dan Cash-in-Safe pada PT Asuransi Artarindo
masing-masing sebesar Rp 1.119.550.673,
Rp 1.041.048.126 dan Rp 595.320.277 pada tahun
2011, 2010 dan 2009 (Catatan 30).
e. Insurance on the Banks premises and equipment,
cash-in-transit and cash-in-safe with PT Asuransi
Artarindo amounted to Rp 1,119,550,673,
Rp 1,041,048,126 and Rp 595,320,277 in 2011,
2010 and 2009, respectively (Note 30).

f. Sewa menyewa ruang-ruang kantor dengan
PT Imora Motor dan RS Husada masing-masing
sebesar Rp 330.330.000, Rp 415.795.200 dan
Rp 416.995.200 pada tahun 2011, 2010 dan 2009
(Catatan 30).
f. Office rental with PT Imora Motor and RS Husada
amounted to Rp 330,330,000, Rp 415,795,200 and
Rp 416,995,200 in 2011, 2010 and 2009
(Note 30).

Saldo kredit, penyertaan dalam bentuk saham dan
simpanan dari pihak yang berelasi dapat diikhtisarkan
sebagai berikut:
The balance of loans, investments in shares of stock
and deposits with related parties can be summarized as
follows:

2011 2010 2009 2011 2010 2009
Rp Rp Rp % % %
Kredit/Loans
PT Balimor Finance 20.002.003.660 - - 0,67 - -
PT Mitrametal Perkasa 10.360.000.000 - - 0,35 - -
PT Istana Mobil Surabaya Indah 7.168.910.258 30.041.076.038 5.339.721.452 0,24 1,13 0,22
PT Divatama Intiperintis
Indopaper 3.064.486.974 2.569.612.402 2.937.231.344 0,10 0,10 0,12
PT Rahadicipta Primasatya 2.702.527.807 1.054.055.908 652.704.509 0,09 0,04 0,03
PT Prospect Motor 2.163.000.000 - - 0,07 - -
PT Saranaduta Jasa Medika 1.858.487.923 2.276.465.159 - 0,06 0,09 -
PT Silicaindo Makmur Sentosa 513.904.434 337.495.019 1.341.259.171 0,02 0,01 0,06
PT Mitra Karawangjaya - 4.073.555.578 3.862.895.843 - 0,15 0,16
Lain-lain/Others 10.233.351.490 4.425.587.741 2.973.336.553 0,35 0,17 0,12
Jumlah/Total
58.066.672.546 44.777.847.845 17.107.148.872 1,95 1,69 0,71
Penyertaan dalam bentuk saham
tanpa perhitungan cadangan
kerugian penurunan nilai/
Investment in shares of stock
gross of allowance for impairment
losses
PT Balimor Finance - 1.475.000.000 1.475.000.000 - 0,06 0,06
Persentase terhadap jumlah aset/
Jumlah/Total Percentage to total assets

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 71 -

2011 2010 2009 2011 2010 2009
Rp Rp Rp % % %
Simpanan/Deposits
Giro/Demand deposits 154.195.022.802 125.460.862.873 75.857.849.477 5,04 5,64 3,81
Tabungan/Saving deposits 45.734.955.738 45.386.765.583 38.415.841.446 1,82 2,04 1,93
Deposito berjangka/Time deposits 799.931.932.978 720.584.869.279 674.985.530.520 28,97 32,37 33,94
Jumlah/Total
999.861.911.518 891.432.497.735 789.259.221.443 35,84 40,05 39,68
Persentase terhadap jumlah liabilitas/
Jumlah/Total Percentage to total liabilities
2011 2010 2011 2010
Rp Rp % %
Pendapatan bunga/Interest revenues
Kredit/Loans
1.767.567.178 1.183.033.558 0,67 0,49
2011 2010 2011 2010
Rp Rp % %
Beban bunga/Interest expenses
49.224.153.417 44.858.127.009 41,42 40,29
Persentase terhadap jumlah pendapatan
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah beban bunga/
Jumlah/Total
bunga/ Percentage to total interest revenues
Percentage to total interest expenses

Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan
direksi, komite audit dan pejabat eksekutif sebagai
berikut:
The details of salaries and bonuses of the board of
commissioners, board of directors, audit committee and
executive officers are as follows:

Jumlah
pegawai/
Number of Gaji/ Tunjangan/ Bonus/ Jumlah/
employees Salaries Allowances Bonuses Total
Rp Rp Rp Rp
Dewan Komisaris 3 825.078.000 76.837.000 360.000.000 1.261.915.000 Board of Commisioners
Dewan Direksi 3 1.775.840.000 310.091.886 840.000.000 2.925.931.886 Board of Directors
Komite Audit dan Audit Committee and
Pemantau Resiko 3 160.020.000 - - 160.020.000 Risk Monitoring
Pejabat eksekutif 22 4.433.915.000 761.150.043 1.757.520.000 6.952.585.043 Executive officers
Jumlah 31 7.194.853.000 1.148.078.929 2.957.520.000 11.300.451.929 Total
2011
Jumlah
pegawai/
Number of Gaji/ Tunjangan/ Bonus/ Jumlah/
employees Salaries Allowances Bonuses Total
Rp Rp Rp Rp
Board of
Dewan Komisaris 2 684.300.000 59.750.000 360.000.000 1.104.050.000 Commisioners
Dewan Direksi 3 1.531.140.000 309.249.326 840.000.000 2.680.389.326 Board of Directors
Komite Audit dan Audit Committee and
Pemantau Resiko 3 120.020.000 - - 120.020.000 Risk Monitoring
Pejabat eksekutif 22 3.864.073.000 734.216.682 1.283.322.400 5.881.612.082 Executive officers
Jumlah 30 6.199.533.000 1.103.216.008 2.483.322.400 9.786.071.408 Total
2010
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 72 -

34. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

2011 2010
Rp Rp
Tagihan Komitmen Commitment Receivables
Posisi pembelian spot yang masih Outstanding foreign currencies
berjalan pada tanggal pelaporan purchased at reporting date
Dolar Singapura - 276.875.000 Singapore Dollar
Liabilitas Komitmen Commitment Liabilities
Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan facilities granted
yang belum digunakan to customers
Rupiah 592.312.190.545 558.036.556.447 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 5.880.301.950 3.734.932.239 U.S. Dollar
Irrecovable Letter of Credit yang Outstanding irrevocable
masih berjalan letters of credit (L/C)
Rupiah 5.475.000.256 - Rupiah
Dolar Amerika Serikat 16.438.677.761 7.401.751.941 U.S. Dollar
Yen Jepang 940.108.950 1.931.369.250 Japanese Yen
Jumlah Liabilitas Komitmen 621.046.279.462 571.104.609.877 Total Commitment Liabilities
Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih 621.046.279.462 570.827.734.877 Total Commitment Liabilities - Net
Tagihan kontinjensi Contingent receivables
Bunga dalam penyelesaian Interest for non performing loan
Rupiah 1.948.828.247 6.315.033.825 Rupiah
Liabilitas Kontinjensi Contingent Liabilities
Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued
Rupiah 5.963.625.732 7.319.036.869 Rupiah
Jumlah Liabilitas Kontinjensi - Bersih 4.014.797.485 1.004.003.044 Total Contingent Liabilities - Net
LAIN-LAIN OTHERS
Titipan kliring berupa warkat cek, Funds for clearing such as cheques for
billyet giro, inkaso dan lainnya 266.730.303.452 223.582.074.198 clearing, transfer and others




P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 73 -

35. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS 35. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES

Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas menurut
kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang
tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah
sebagai berikut:
The analysis of maturities of assets and liabilities based
on remaining terms until maturity dates calculated from
December 31, 2011 and 2010 is as follows:


Lain-lain/ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ . 5 tahun/ Jumlah/
Others 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas - 36.900.181.615 - - - - 36.900.181.615 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 225.962.030.860 - - - - 225.962.030.860 Bank Indonesia
Demand deposits with
Giro pada Bank Lain - 18.190.358.305 - - - - 18.190.358.305 other banks
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (206.439.688) - - - - - (206.439.688) impairment losses
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank lain - 622.500.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 - - 772.500.000.000 Indonesia and other banks
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (2.261.507.492) - - - - - (2.261.507.492) impairment losses
Efek-efek - 100.000.000.000 50.000.000.000 - - 150.000.000.000 Securities - held-to-maturity
Dikurangi pendapatan Unamortized interest -
bunga diterima di muka (2.415.348.128) - - - - - (2.415.348.128) securities
Kredit - 47.667.283.502 183.200.418.372 598.131.783.774 525.395.512.012 279.920.960.460 1.634.315.958.120 Loans
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (24.461.859.690) - - - - - (24.461.859.690) impairment losses
Tagihan akseptasi - 3.370.777.839 - - - - 3.370.777.839 Acceptances receivable
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (33.707.797) - - - - - (33.707.797) impairment losses
Penyertaan dalam bentuk
saham 10.000.000 - - - - - 10.000.000 Investment in shares of stock
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (100.000) - - - - - (100.000) impairment losses
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima - 13.246.868.322 - - - - 13.246.868.322 Accrued interest receivable
Aset tetap - Bersih 27.969.623 214.998.954 7.700.052.622 101.499.095.696 3.213.477.148 1.196.724.867 113.852.318.910 Premises and equipment - Net
Aset pajak tangguhan 7.240.806.721 - - - - - 7.240.806.721 Deferred tax assets
Aset lain-lain - Bersih 1.836.127.267 5.383.558.314 3.721.171.445 741.100.984 1.683.180.289 3.572.977.317 16.938.115.616 Other assets - Net
Jumlah Aset (20.264.059.184) 973.436.057.711 344.621.642.439 850.371.980.454 530.292.169.449 284.690.662.644 2.963.148.453.513 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera - 13.103.870.296 - - - - 13.103.870.296 Liabilities payable immediately
Simpanan - 2.404.507.136.581 14.392.900.216 1.115.872.978 2.420.015.909.775 Deposits
Simpanan dari bank lain - 3.576.571.003 - - - - 3.576.571.003 Deposits from other banks
Liabilitas akseptasi - 3.370.777.839 - - - - 3.370.777.839 Acceptance payables
Utang pajak - 8.812.802.638 - - - - 8.812.802.638 Taxes payable
Estimated losses on
Bunga yang masih harus
dibayar - 6.505.030.597 - - - - 6.505.030.597 Accrued interest payable
Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca kerja 27.613.226.874 - - - - - 27.613.226.874 obligation
Liabilitas lain-lain 33.035.673 2.491.221.235 10.000.000 134.900.000 1.350.000.000 - 4.019.156.908 Other liabilities
Jumlah Liabilitas 27.646.262.547 2.442.367.410.189 14.402.900.216 1.250.772.978 - - 2.487.017.345.930 Total Liabilities
Bersih (47.910.321.731) (1.468.931.352.478) 330.218.742.223 849.121.207.476 530.292.169.449 284.690.662.644 476.131.107.583 Net
2011
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 74 -

Lain-lain/ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ . 5 tahun/ Jumlah/
Others 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas - 45.894.629.580 - - - - 45.894.629.580 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 189.012.734.089 - - - - 189.012.734.089 Bank Indonesia
Demand deposits with
Giro pada Bank Lain - 28.447.140.058 - - - - 28.447.140.058 other banks
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (309.642.865) - - - - - (309.642.865) impairment losses
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank lain - 905.678.418.775 - - - - 905.678.418.775 Indonesia and other banks
Efek-efek - - - 200.000.000.000 - - 200.000.000.000 Securities - held-to-maturity
Dikurangi pendapatan Unamortized interest -
bunga diterima di muka (4.580.050.023) - - - - - (4.580.050.023) securities
Kredit - 67.113.329.101 109.128.251.994 482.578.565.196 422.762.392.832 88.561.573.261 1.170.144.112.384 Loans
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (15.804.748.166) - - - - - (15.804.748.166) impairment losses
Tagihan akseptasi - 1.477.292.214 1.229.039.684 - - - 2.706.331.898 Acceptances receivable
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (24.838.317) - - - - - (24.838.317) impairment losses
Penyertaan dalam bentuk
saham 1.485.000.000 - - - - - 1.485.000.000 Investment in shares of stock
Dikurangi cadangan Net of allowance for
kerugian penurunan nilai (14.850.000) - - - - - (14.850.000) impairment losses
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima - 9.940.787.112 - - - - 9.940.787.112 Accrued interest receivable
Aset tetap - Bersih 4.180.231.298 4.359.754 35.001.597 1.344.809.765 3.330.943.494 99.598.723.687 108.494.069.595 Premises and equipment - Net
Aset pajak tangguhan 6.448.645.195 - - - - - 6.448.645.195 Deferred tax assets
Aset lain-lain - Bersih 2.928.659.938 3.029.369.986 2.027.588.123 596.331.924 1.493.961.555 4.308.360.361 14.384.271.887 Other assets - Net
Jumlah Aset (5.691.592.940) 1.250.598.060.669 112.419.881.398 684.519.706.885 427.587.297.881 192.468.657.309 2.661.902.011.202 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera - 11.363.351.596 - - - - 11.363.351.596 Liabilities payable immediately
Simpanan - 2.151.294.214.985 7.271.532.464 975.972.025 - - 2.159.541.719.474 Deposits
Simpanan dari bank lain - 6.024.541.264 1.500.000.000 - - - 7.524.541.264 Deposits from other banks
Liabilitas akseptasi - 1.477.292.214 1.229.039.684 - - - 2.706.331.898 Acceptance payables
Utang pajak - 5.452.541.816 - - - - 5.452.541.816 Taxes payable
Bunga yang masih harus
dibayar - 5.886.899.353 - - - - 5.886.899.353 Accrued interest payable
Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca kerja 24.594.580.776 - - - - - 24.594.580.776 obligation
Liabilitas lain-lain 1.118.881.692 1.984.751.976 - 1.291.900.000 - - 4.395.533.668 Other liabilities
Jumlah Liabilitas 25.713.462.468 2.183.483.593.204 10.000.572.148 2.267.872.025 - - 2.221.465.499.845 Total Liabilities
Bersih (31.405.055.408) (932.885.532.535) 102.419.309.250 682.251.834.860 427.587.297.881 192.468.657.309 440.436.511.357 Net
*) Disajikan kembaii - Catatan 42/ As restated - Note 42
2010 *)

Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan
mismatch aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo
sampai dengan 3 bulan, adalah meningkatkan
pelayanan kepada nasabah simpanan serta
menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada
nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas
jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga
mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur
bermasalah.
The main steps taken by the Bank in relation to the
mismatch between monetary assets and liabilities up to
3 months are to increase the services being provided to
depositors and to offer competitive interest rates and
attractive products to customers to maintain the stability
and continuity of deposits in the Bank. In addition, the
Bank also has intensified its collection efforts to troubled
debtors.


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 75 -

36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCIES

a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing
sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai adalah sebagai berikut:
a. The balances of assets and liabilities denominated
in foreign currencies gross of allowance for
impairment losses are as follows:

Mata uang Mata uang Mata uang
asing/ asing/ asing/
Foreign Ekuivalen dalam Rp/ Foreign Ekuivalen dalam Rp/ Foreign Ekuivalen dalam Rp/
currencies Equivalent in Rp currencies Equivalent in Rp currencies Equivalent in Rp
ASET ASSETS
Kas USD 90.211 817.988.242 85.480 770.174.800 145.525 1.367.207.375 Cash
EURO 15.735 184.331.749 16.460 197.816.116 1.960 26.543.163
SGD 1.918 13.394.449 6.680 46.932.945 2.060 13.811.270
AUD 160 1.472.925 300 2.750.844 1.255 10.608.716
Demand deposits
Giro pada Bank Indonesia USD 450.000 4.080.375.000 100.000 901.000.000 100.000 939.500.000 with Bank Indonesia
Demand deposits
Giro pada bank lain - Bersih USD 204.292 1.852.414.537 464.124 4.181.760.213 3.583.316 33.665.249.180 with other banks - Net
GBP 42.224 590.096.558 72.846 1.015.555.016 100.620 1.525.898.538
EURO 36.714 430.094.761 32.547 391.150.842 32.916 445.758.292
JPY 13.493.940 1.576.362.023 1.536.355 170.151.317 2.040.161 208.484.084
AUD 14.802 136.260.549 24.875 228.094.850 22.238 187.985.261
CHF 6.232 60.026.924 13.866 133.579.178 18.512 168.777.169
SGD 50.070 349.665.441 53.679 377.139.307 12.303 82.483.184
HKD 39.839 46.501.556 92.508 107.224.439 9.327 11.300.007
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan bank Indonesia and other
lain - Bersih USD - - - - 89.635 842.122.741 banks - Net
Kredit - Bersih Loans - Net
Pihak ketiga USD 5.210.905 47.249.884.080 4.283.101 38.590.740.099 3.692.284 34.689.011.092 Third parties
Tagihan akseptasi - Bersih USD 368.025 3.337.070.042 297.613 2.681.493.581 222.794 2.093.145.120 Acceptances receivable - Net
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima USD 24.401 221.251.896 18.852 188.673.905 18.336 172.270.384 Accrued interest receivable
Aset lain-lain USD 9.435 85.551.863 80.237 722.930.865 - -
Jumlah aset 61.032.742.595 50.707.168.317 76.450.155.576 Total assets
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera USD 308 2.792.790 - - 73.190 687.623.432 Liabilities payable immediately
JPY - - 2.613.700 289.467.275 3.000.000 306.570.000
EURO - - - - 2.320 31.416.271
Simpanan Deposits
Pihak berelasi USD 631.409 5.725.305.283 455.148 4.100.886.904 4.699.216 44.149.131.501 Related parties
Pihak ketiga USD 3.321.281 30.115.717.367 3.532.363 31.826.593.603 1.961.570 18.428.951.747 Third parties
Liabilitas akseptasi USD 371.743 3.370.777.839 303.370 2.706.331.898 224.139 2.105.783.556 Acceptances payable
Setoran jaminan USD 22.650 205.378.875 24.695 222.501.950 14.169 133.119.164 Security deposits
Liabilitas keuangan lainnya USD 2.261 20.497.446 14.664 132.125.614 19.425 182.497.781 Other financial liabilities
JPY - - 174.390 19.313.693 51.000 5.211.690
Jumlah liabilitas 39.440.469.600 39.297.220.937 66.030.305.142 Total liabilities
Jumlah Aset - Bersih 21.592.272.995 11.409.947.380 10.419.850.434 Net Assets
2011 2009 2010
31 Desember/December 31,



P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 76 -

b. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi
devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari
penjumlahan atas (i) selisih bersih aset dan
kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii)
selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa
komitmen dan kontinjensi di rekening administratif
(transaksi rekening administratif), untuk setiap
mata uang yang semuanya dinyatakan dalam
Rupiah.

b. Under Bank Indonesia guidelines, net foreign
exchange position (NOP) is defined as the
absolute value of the sum of (i) the net differences
between asset and liability balances for each
foreign currency and (ii) the net differences
between assets and liabilities in the form of both
commitments and contingencies in administrative
accounts (off-balance sheet accounts), for each
foreign currency, which are all stated in Rupiah.

Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi
devisa netonya (termasuk semua kantor
cabangnya) setinggi-tingginya 30% dari modal
dengan memperhitungkan risiko pasar sesuai
ketentuan yang berlaku atau 20% dari modal tanpa
memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan
yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2011,
2010 dan 2009.
The Bank is required to maintain its net foreign
exchange position (including all domestic branch
offices) at a maximum of 30% of its capital after
considering market risk or 20% of its capital
without considering market risk according to
regulations prevailing as of December 31, 2011,
2010 and 2009.


PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 dihitung berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli
2003 dan perubahan terakhir dengan PBI
No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010.
The Banks NOP as of December 31, 2011 and
2010 is calculated based on Bank Indonesia
Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003
and the latest amendment through PBI
No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010.

Berikut ini adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank: The Banks Net Open Position is as follows:

Jenis mata uang Currencies
Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen
asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/
Foreign Equivalent Foreign Equivalent Foreign Equivalent
currencies in Rp currencies in Rp currencies in Rp
Dolar AS 6.357.269 57.644.535.660 6.162.575 55.879.147.362 194.694 1.765.388.298 U.S. Dollar
Dolar Hong Kong 39.839 46.501.556 - - 39.839 46.501.556 Hong Kong Dollar
Dolar Singapura 51.988 363.059.890 - - 51.988 363.059.890 Singapore Dollar
Poundsterling Inggris 42.224 590.096.558 - - 42.224 590.096.558 Great Britain Poundsterling
Swiss Franc 6.232 60.026.924 - - 6.232 60.026.924 Franc Swiss
Dolar Australia 14.962 137.733.474 - - 14.962 137.733.474 Australian Dollar
Yen Jepang 13.493.940 1.576.362.023 8.047.500 940.108.950 5.446.440 636.253.073 Japanese Yen
Euro 52.449 614.426.510 - - 52.449 614.426.510 Euro
Jumlah 61.032.742.595 56.819.256.312 4.213.486.283 Total
Modal *) Capital *)
Core capital and supplementary
Modal inti dan pelengkap capital after net off with
setelah dikurangi penyertaan 418.827.849.463 investments in shares of stock
Persentase PDN terhadap modal 1,01% Percentage of NOP to capital
Assets, commitment and Liabilities, commitment and Net Open Position
contingent receivables contingent liabilities absolute
2011
Aset dan tagihan Liabilitas dan liabilitas Posisi Devisa
komitmen dan kontinjensi/ komitmen dan kontinjensi/ Bersih absolut/

*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia,
perhitungan persentase PDN terhadap modal
menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) In accordance with Bank Indonesia regulation,
the previous months capital is used in
calculating the percentage of Net Open
Position to capital.
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 77 -


Jenis mata uang Currencies
Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen
asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/
Foreign Equivalent Foreign Equivalent Foreign Equivalent
currencies in Rp currencies in Rp currencies in Rp
Dolar AS 5.326.854 47.994.955.801 5.148.745 46.390.191.909 178.109 1.604.763.892 U.S. Dollar
Dolar Hong Kong 92.508 107.224.439 - - 92.508 107.224.439 Hong Kong Dollar
Dolar Singapura 60.359 424.072.252 - - 60.359 424.072.252 Singapore Dollar
Poundsterling Inggris 72.846 1.015.555.016 - - 72.846 1.015.555.016 Great Britain Poundsterling
Swiss Franc 13.886 133.579.178 - - 13.886 133.579.178 Franc Swiss
Dolar Australia 25.175 230.845.694 - - 25.175 230.845.694 Australian Dollar
Yen Jepang 4.020.991 445.324.803 20.227.090 2.240.150.218 16.206.099 1.794.825.415 Japanese Yen
Euro 49.007 588.966.958 - - 49.007 588.966.958 Euro
Jumlah 50.940.524.141 48.630.342.127 5.899.832.844 Total
Modal *) Capital *)
Core capital and supplementary
Modal inti dan pelengkap capital after net off with
setelah dikurangi penyertaan 388.034.260.344 investments in shares of stock
Persentase PDN terhadap modal 1,52% Percentage of NOP to capital
Assets, commitment and Liabilities, commitment and Net Open Position
contingent receivables contingent liabilities absolute
2010
Aset dan tagihan Liabilitas dan liabilitas Posisi Devisa
komitmen dan kontinjensi/ komitmen dan kontinjensi/ Bersih absolut/

Jenis mata uang Currencies
Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen
asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/
Foreign Equivalent Foreign Equivalent Foreign Equivalent
currencies in Rp currencies in Rp currencies in Rp
Dolar AS 7.851.890 73.768.505.892 7.605.186 71.450.721.343 246.704 2.317.784.549 U.S. Dollar
Dolar Hong Kong 9.327 11.300.007 - - 9.327 11.300.007 Hong Kong Dollar
Dolar Singapura 14.363 96.294.454 - - 14.363 96.294.454 Singapore Dollar
Poundsterling Inggris 100.620 1.525.898.538 - - 100.620 1.525.898.538 Great Britain Poundsterling
Swiss Franc 18.512 168.777.170 - - 18.512 168.777.169 Franc Swiss
Dolar Australia 23.493 198.593.976 - - 23.493 198.593.976 Australian Dollar
Yen Jepang 5.040.161 515.054.084 8.151.000 832.950.690 3.110.839 317.896.606 Japanese Yen
Euro 34.876 472.301.455 2.320 31.416.271 32.556 440.885.184 Euro
Jumlah 76.756.725.576 72.315.088.304 5.077.430.483 Total
Modal *) Capital *)
Core capital and supplementary
Modal inti dan pelengkap capital after net off with
setelah dikurangi penyertaan 366.765.941.737 investments in shares of stock
Persentase PDN terhadap modal 1,38% Percentage of NOP to capital
2009
Aset dan tagihan Liabilitas dan liabilitas Posisi Devisa
komitmen dan kontinjensi/ komitmen dan kontinjensi/ Bersih absolut/
Assets, commitment and Liabilities, commitment and Net Open Position
contingent receivables contingent liabilities absolute

*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia,
perhitungan persentase PDN terhadap modal
menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) In accordance with Bank Indonesia regulation,
the previous months capital is used in
calculating the percentage of Net Open
Position to capital.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 78 -

Batas nilai absolut PDN yang diperkenankan pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
masing-masing sebesar Rp 83.766 juta, Rp 77.607
juta dan Rp 73.353 juta.
The maximum absolute values of NOP as of
December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to
Rp 83,766 million, Rp 77,607 million and Rp
73,353 million, respectively.

Persentase PDN terhadap modal pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-
masing sebesar 1,01%, 1,52% dan 1,38%.
The percentages of NOP to Banks capital as of
December 31, 2011, 2010 and 2009 were 1.01%,
1.52% and 1.38%, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
tidak terdapat pelampauan dari batas nilai
(absolut) yang diperkenankan oleh Bank
Indonesia.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Net
Open Position of the Bank did not exceed the
maximum (absolute) value permitted by Bank
Indonesia.

c. Lainnya c. Others

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan
liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs
Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai
berikut:
The conversion rates used to translate monetary
assets and liabilities in foreign currencies were
Reuters rates at 04.00 PM Western Indonesian
Time, with details as follows:

2011 2010 2009
Rp Rp Rp
1 Poundsterling Inggris 13.975,29 13.941,18 15.164,94 1 Great Britain Poundsterling
1 Euro 11.714,76 12.017,99 13.542,43 1 Euro
1 Dolar Amerika Serikat 9.067,50 9.010,00 9.395,00 1 United States Dollar
1 Franc Swiss 9.631,94 9.619,39 9.116,94 1 Swiss Franc
1 Dolar Singapura 9.205,78 9.169,48 6.704,50 1 Singapore Dollar
1 Dolar Australia 6.983,55 7.025,89 8.453,16 1 Australian Dollar
1 Dolar Hongkong 1.167,23 1.159,08 1.211,48 1 Hongkong Dollar
1 Yen Jepang 116,82 110,75 102,19 1 Japanese Yen


37. INFORMASI SEGMEN 37. SEGMENT INFORMATION

Informasi Wilayah Geografis Geographical Areas Information

Cabang-cabang Bank beroperasi di dua wilayah
geografis utama yaitu: Daerah Khusus Ibukota (DKI)
Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
The Banks branches operates in two main geographic
areas: Special District of Jakarta (DKI Jakarta), and
outside DKI Jakarta.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 79 -

Berikut ini adalah informasi wilayah geografis: The geographical areas information is as follows:

Luar Jakarta/ Jumlah/
Jakarta Outside Jakarta Total
Rp Rp Rp
PENDAPATAN SEGMEN SEGMENT REVENUES
Pendapatan Bunga Interest Revenues
- Kredit 106.897.795.848 99.438.682.690 206.336.478.538 - Loans
- Penempatan pada Bank - Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank Lain 44.627.317.997 264.299.235 44.891.617.232 and other banks
- Efek-efek 13.143.493.270 - 13.143.493.270 - Securities
164.668.607.115 99.702.981.925 264.371.589.040
BEBAN SEGMEN SEGMENT EXPENSES
Beban bunga 87.686.831.978 25.909.970.060 113.596.802.038 Interest expenses
Pendapatan operasional lainnya 6.661.784.162 6.825.897.990 13.487.682.152 Other operating revenues
HASIL INCOME
Hasil segmen 3.056.596.775 34.794.886.298 37.851.483.073 Income from operations
Laba sebelum beban pajak 21.914.386.245 35.101.250.455 57.015.636.700 Income before tax
Laba bersih 13.832.613.146 28.791.983.080 42.624.596.226 Net income
INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION
ASET ASSETS
- Demand deposits with other
- Giro pada bank lain - Bersih 17.950.590.353 33.328.264 17.983.918.617 banks - Net
- Penempatan pada Bank Indonesia - Placements with Bank Indonesia
dan bank lain - Bersih 770.238.492.508 - 770.238.492.508 and other banks - Net
- Efek-efek - dimiliki hingga jatuh
tempo - Bersih 147.584.651.872 - 147.584.651.872 - Securities held - to maturity - Net
- Kredit - Bersih 970.344.936.940 639.509.161.490 1.609.854.098.430 - Loans - Net
- Tagihan akseptasi - Bersih 3.337.070.042 - 3.337.070.042 - Acceptance receivables - Net
- Penyertaan dalam bentuk
saham - Bersih 9.900.000 - 9.900.000 - Investments in shares of stock - Net
- Aset lainnya 326.316.189.735 87.824.132.309 414.140.322.044 - Other assets
Jumlah Aset 2.235.781.831.450 727.366.622.063 2.963.148.453.513 Total Assets
LIABILITAS LIABILITIES
- Simpanan 1.908.861.714.702 511.154.195.073 2.420.015.909.775 - Deposits
- Simpanan dari bank lain - 3.576.571.003 3.576.571.003 - Deposits from other banks
- Liabilitas lainnya 42.530.762.458 20.894.102.694 63.424.865.152 - Other liabilities
Jumlah Liabilitas 1.951.392.477.160 535.624.868.770 2.487.017.345.930 Total Liabilities
Beban penyusutan dan amortisasi 4.722.931.458 1.910.488.875 6.633.420.333 Depreciation and amortization
Beban penyisihan penghapusan Provision for possible losses
dan estimasi kerugian komitmen and estimated losses on
dan kontinjensi 4.087.844.098 5.976.600.669 10.064.444.767 commitments and contingencies
2011


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 80 -

Luar Jakarta/ Jumlah/
Jakarta Outside Jakarta Total
Rp Rp Rp
PENDAPATAN SEGMEN SEGMENT REVENUES
Pendapatan Bunga Interest Revenues
- Kredit 91.451.203.634 80.472.320.391 171.923.524.025 - Loans
- Efek-efek 38.203.027.750 - 38.203.027.750 - Securities
- Penempatan pada Bank - Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank Lain 28.931.769.205 82.357.721 29.014.126.926 and other banks
- Aset produktif lainnya 725.166 - 725.166 - Other earning assets
158.586.725.755 80.554.678.112 239.141.403.867
BEBAN SEGMEN SEGMENT EXPENSES
Beban bunga 82.787.253.370 23.745.306.155 106.532.559.525 Interest expenses
Pendapatan operasional lainnya 4.987.758.961 4.663.111.235 9.650.870.196 Other operating revenues
HASIL INCOME
Hasil segmen 10.964.027.911 26.324.863.265 37.288.891.176 Income from operations
Laba sebelum beban pajak 15.255.317.521 22.426.100.393 37.681.417.914 Income before tax
Laba bersih 11.350.093.186 16.763.109.618 28.113.202.804 Net income
INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION
ASET ASSETS
- Demand deposits with other
- Giro pada bank lain - Bersih 28.072.899.639 64.597.554 28.137.497.193 banks - Net
- Penempatan pada Bank Indonesia - Placements with Bank Indonesia
dan bank lain - Bersih 905.678.418.775 - 905.678.418.775 and other banks - Net
- Efek-efek - dimiliki hingga jatuh
tempo - Bersih 195.419.949.977 - 195.419.949.977 - Securities held - to maturity - Net
- Kredit - Bersih 651.056.943.736 503.282.420.482 1.154.339.364.218 - Loans - Net
- Tagihan akseptasi - Bersih 2.681.493.581 - 2.681.493.581 - Acceptance receivables - Net
- Penyertaan dalam bentuk
saham - Bersih 1.470.150.000 - 1.470.150.000 - Investments in shares of stock - Net
- Aset lainnya 279.825.742.533 94.349.394.925 374.175.137.458 - Other assets
Jumlah Aset 2.064.205.598.241 597.696.412.961 2.661.902.011.202 Total Assets
LIABILITAS LIABILITIES
- Simpanan 1.677.823.336.240 481.718.383.234 2.159.541.719.474 - Deposits
- Simpanan dari bank lain 2.145.826.946 5.378.714.318 7.524.541.264 - Deposits from other banks
- Liabilitas lainnya 36.006.732.550 18.392.506.557 54.399.239.107 - Other liabilities
Jumlah Liabilitas 1.715.975.895.736 505.489.604.109 2.221.465.499.845 Total Liabilities
Beban penyusutan dan amortisasi 5.458.281.784 1.842.006.156 7.300.287.940 Depreciation and amortization
Beban penyisihan penghapusan Provision for possible losses
dan estimasi kerugian komitmen and estimated losses on
dan kontinjensi 1.131.985.134 3.340.528.322 4.472.513.456 commitments and contingencies
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42
2010 *)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 81 -

38. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN
LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL)
38. CLASIFICATION AND FAIR VALUE OF FINANCIAL
ASSETS AND LIABILITIES (CONVENTIONAL)

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai
wajar dari aset dan liabilitas keuangan.
The following table summarises the carrying amounts
and fair values of those financial assets and liabilities.

Pinjaman yang
diberikan dan Jumlah nilai
Dimiliki hingga piutang/ Tersedia untuk Biaya perolehan tercatat/
Diperdagangkan/ jatuh tempo/ Loans and dijual/ Available- diamortisasi/ Total recorded Nilai wajar/
Trading Held to maturity receivables for-sale Amortized cost value Fair value
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset keuangan Financial assets
Kas - - 36.900.181.615 - - 36.900.181.615 36.900.181.615 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - - 225.962.030.860 - - 225.962.030.860 225.962.030.860 Bank Indonesia
Demand deposits with
Giro pada bank lain - Bersih - - 17.983.918.617 - - 17.983.918.617 17.983.918.617 other banks - Net
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan Indonesia and
bank lain - Bersih - - 770.238.492.508 - - 770.238.492.508 770.238.492.508 other banks - Net
Efek-efek dimiliki hingga Securities - held to
jatuh tempo - Bersih - 147.584.651.872 - - - 147.584.651.872 147.584.651.872 maturity - Net
Kredit - Bersih - - 1.609.854.098.430 - - 1.609.854.098.430 1.609.854.098.430 Loans
Acceptance
Tagihan akseptasi - Bersih - - 3.337.070.042 - - 3.337.070.042 3.337.070.042 receivables - Net
Pendapatan bunga yang Accrued interest
masih akan diterima - - 13.246.868.322 - - 13.246.868.322 13.246.868.322 receivable
Jumlah - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - - 2.825.107.312.266 2.825.107.312.266 Total
Liabilitas Keuangan Financial liabilities
Simpanan - - - - 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 Deposits
Simpanan dari Bank lain - - - - 3.576.571.003 3.576.571.003 3.576.571.003 Deposits from other bank
Liabilitas akseptasi - - - - 3.370.777.839 3.370.777.839 3.370.777.839 Acceptance payables
Bunga yang masih
harus dibayar - - - - 6.505.030.597 6.505.030.597 6.505.030.597 Accrued interest payable
Jumlah - - - - 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 Total
Selisih - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - (2.433.468.289.214) 391.639.023.052 391.639.023.052 Difference
2011
Pinjaman yang
diberikan dan Jumlah nilai
Dimiliki hingga piutang/ Tersedia untuk Biaya perolehan tercatat/
Diperdagangkan/ jatuh tempo/ Loans and dijual/ Available- diamortisasi/ Total recorded Nilai wajar/
Trading Held to maturity receivables for-sale Amortized cost value Fair value
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset keuangan Financial assets
Kas - - 36.900.181.615 - - 36.900.181.615 36.900.181.615 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - - 225.962.030.860 - - 225.962.030.860 225.962.030.860 Bank Indonesia
Demand deposits with
Giro pada bank lain - Bersih - - 17.983.918.617 - - 17.983.918.617 17.983.918.617 other banks - Net
Penempatan pada Bank Placements with Bank
Indonesia dan Indonesia and
bank lain - Bersih - - 770.238.492.508 - - 770.238.492.508 770.238.492.508 other banks - Net
Efek-efek dimiliki hingga Securities - held to
jatuh tempo - Bersih - 147.584.651.872 - - - 147.584.651.872 147.584.651.872 maturity - Net
Kredit - Bersih - - 1.609.854.098.430 - - 1.609.854.098.430 1.609.854.098.430 Loans
Acceptance
Tagihan akseptasi - Bersih - - 3.337.070.042 - - 3.337.070.042 3.337.070.042 receivables - Net
Pendapatan bunga yang Accrued interest
masih akan diterima - - 13.246.868.322 - - 13.246.868.322 13.246.868.322 receivable
Jumlah - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - - 2.825.107.312.266 2.825.107.312.266 Total
Liabilitas Keuangan Financial liabilities
Simpanan - - - - 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 Deposits
Simpanan dari Bank lain - - - - 3.576.571.003 3.576.571.003 3.576.571.003 Deposits from other bank
Liabilitas akseptasi - - - - 3.370.777.839 3.370.777.839 3.370.777.839 Acceptance payables
Bunga yang masih
harus dibayar - - - - 6.505.030.597 6.505.030.597 6.505.030.597 Accrued interest payable
Jumlah - - - - 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 Total
Selisih - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - (2.433.468.289.214) 391.639.023.052 391.639.023.052 Difference
2010

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 82 -

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset
keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan
merupakan perkiraan nilai wajar, baik karena aset dan
kewajiban tersebut memiliki waktu jatuh tempo yang
pendek atau karena aset dan liabilitas tersebut memiliki
tingkat suku bunga pasar.
Management considers that the carrying amounts of
financial assets and financial liabilities recorded at
amortized cost in the financial statements approximate
their fair values either because of their short-term
maturities or because they carry market rates of interest.

Nilai wajar untuk kredit dan piutang dan liabilitas kepada
bank dan nasabah ditentukan dengan menggunakan
model nilai kini atas dasar arus kas yang telah disetujui,
dengan menggunakan tingkat diskonto dari instrumen
keuangan dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang
sama.
The fair values for loans and receivables and liabilities
to banks and customers are determined using a present
value model on the basis of contractually agreed cash
flows, using discount rates for financial instruments with
similar term and maturity.

Untuk efek yang tersedia untuk dijual di mana nilai wajar
tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen tersebut
dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan
nilai.
For available-for-sale securities where the fair value
cannot be determined reliably, the instruments are
carried at cost less impairment.


39. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL
MINIMUM
39. CAPITAL ADEQUACY RATIO


a. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah
19,96%, 24,64% dan 28,08% (Catatan 40).
a. The Banks capital adequacy ratio (CAR) as of
December 31, 2011, 2010 and 2009 are 19.96%,
24.64% and 28.08% (Note 40).

b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap
total aset produktif pada tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah
sebesar 0,68%, 1,15% dan 0,86%.
b. The ratios of classified earning assets to total
earning assets as of December 31, 2011, 2010
and 2009 were 0.68%, 1.15% and 0.86%
respectively.

c. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
masing-masing sebesar 67,53%, 54,18% dan
50,58%.
c. The ratios of total loans to total deposits as of
December 31, 2011, 2010 and 2009 were 67.53%,
54.18% and 50.58%, respectively.

Bank menggunakan CAR sebagai manajemen risiko
modal seperti yang disajikan dalam Catatan 40.
The Bank uses CAR for its capital risk management as
discussed in Note 40.


40. MANAJEMEN RISIKO 40. RISK MANAGEMENT

Sesuai dengan kerangka Tata Kelola Perusahaan yang
baik, Bank telah mengimplementasikan struktur
Manajemen Risiko yang terpadu yang terdiri dari Komite
Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Unit
Manajemen Risiko dan beberapa komite lain yang
bertugas untuk menangani risiko-risiko secara spesifik,
yaitu antara lain, Komite Kebijaksanaan Perkreditan,
Komite Kredit Cabang dan Kantor Pusat, Komite Kredit
Treasury Kantor Pusat dan Komite Aktiva dan Pasiva
(Asset and Liability Committee/ALCO).
In accordance with the framework of good Corporate
Governance, Bank has implemented an integrated risk
management structure consisting of the Risk Monitoring
Committee, the Risk Management Committee, Risk
Management Unit and several other committees to
handle specific risks, such as: Credit Policy Committee,
Head Office and Branch Office Credit Committee,
Treasury Head Office Credit Committee and ALCO
(Asset and Liability Committee).

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 83 -

Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu bentuk
pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penerapan
Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk
dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris
dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas
hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi
Manajemen Risiko yang disusun oleh manajemen.
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Wakil Presiden
Komisaris dan 2 (dua) Pihak Independen yang masing-
masing mempunyai keahlian dibidang perbankan,
keuangan dan manajemen risiko.
Risk Monitoring Committee is one form of active
surveillance in the application of the Board of Risk
Management. Risk Monitoring Committee was formed in
order to assist the Board in carrying out the duties and
functions of supervision that are related to Risk
Management policies and strategies developed by the
management. Risk Monitoring Committee is chaired by
the Vice Chairman and two (2) Independent Parties,
each of whom has expertise in banking, finance and risk
management.

Pengendalian risiko dilakukan dengan menetapkan
struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas
wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit
kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara
berkala.
Risk control is done by setting an organizational
structure that clearly illustrates the limits of authority and
responsibility of each work unit and the existence of
periodic internal audit checks.

Pengawasan aktif manajemen dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko dilakukan oleh Komite Manajemen
Risiko. Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan
Direksi dan Middle Management bertanggung jawab
untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden
Direktur terkait Manajemen Risiko yang meliputi:
The implementation of active risk management
supervision is carried out by Risk Management
Committee. The Risk Management Committee
comprising of Directors and Middle Management is
responsible for providing relevant recommendations to
the President Director regarding Risk Management
which include:

1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta
perubahannya, termasuk strategi Manajemen
Risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi
risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana
kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi
tidak normal;
1. Preparing of Risk Management policy and
changes, including the Risk Management strategy,
the level of risk taken and risk tolerance, risk
management framework and contingency plans to
anticipate the occurrence of abnormal conditions;

2. Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara
berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat
dari suatu perubahan kondisi eksternal dan
internal Bank yang mempengaruhi kecukupan
permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya
penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil
evaluasi;
2. Improving risk management processes on a
regular basis as well as incidental as a result of a
change in the external and internal conditions
which affect the Bank's capital adequacy, the
Bank's risk profile, and ineffective implementation
of Risk Management based on the evaluation;

3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis
yang menyimpang dari prosedur normal, seperti
pelampauan ekspansi usaha yang signifikan
dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang
telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan
posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang
telah ditetapkan.
3. Establishing policies and/or business decisions
that deviate from normal procedures, such as a
significant overshooting of expansion compared
with the Bank's business plan or making
predetermined positions/exposures that exceed a
predetermined limit.

Pelaksanaan atas kebijakan dan penerapan Manajemen
Risiko dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko yang
independen terhadap satuan kerja operasional (risk
taking unit).
Implementation of policy and Risk Management are
conducted by an independent Risk Management Unit of
the operational unit (risk-taking unit).

Unit Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada
Direktur Kepatuhan. Wewenang dan tanggung jawab
Unit Manajemen Risiko adalah:
The Risk Management Unit is responsible to the
Director of Compliance. The authority and responsibility
of the Risk Management Unit are:

1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam
penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka
Manajemen Risiko;
1. Advise the Board in formulating policies,
strategies, and risk management framework;


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 84 -

2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk
identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko;
2. Develop procedures and tools for the identification,
measurement, monitoring, and risk control;

3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang
dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko;
3. Design and implement the necessary tools in the
application of Risk Management;

4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan
kerangka Manajemen Risiko yang
direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko
dan yang telah disetujui oleh Dewan Direksi;
4. Monitor the implementation of policies, strategies,
and frameworks recommended by the Risk
Management Risk Management Committee and
approved by the Board of Directors;

5. Memantau posisi/eksposur risiko secara
keseluruhan, maupun per risiko termasuk
pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko
dan limit yang ditetapkan;
5. Monitor the position/overall risk exposure, and per
risk including compliance monitoring overrisk
tolerance limits that has been set;

6. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak
dari implementasi kebijakan dan strategi
Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja
Bank secara keseluruhan;
6. Perform stress testing to determine the impact of
policy implementation and risk management
strategies on the portfolio or the performance of
the Bank as a whole;

7. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru
yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank.
Pengkajian difokuskan terutama pada aspek
kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan
atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan
prosedur yang digunakan serta dampaknya
terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan;
7. Review the proposed activities and/or new
products developed by a particular unit of the
Bank. The assessment focused primarily on
aspects of the Bank's ability to manage activities
and new products including in systems
completeness and procedures used and their
impact on the Bank's overall risk exposure;

8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja
bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko
terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain
mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko
yang dapat dipelihara Bank;
8. Provide recommendations to business unit and/or
the Risk Management Committee related to the
implementation of Risk Management, among
others, regarding the amount or the maximum risk
exposure that can be maintained by the Bank;

9. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang
digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko bagi
Bank;
9. Evaluate the accuracy and validity of data used by
the Bank to measure the risk to the Bank;

10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko
kepada Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan, dan
Komite Manajemen Risiko secara berkala atau
paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan
harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah
dengan cepat;
10. Prepare and submit risk profile to the President,
Director of Compliance, and Risk Management
Committee on a regular basis or at least a
quarterly basis. The frequency of reporting should
be increased if market conditions change rapidly;

11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan
frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk
memastikan:
11. Carry out periodic review by an adjustable
frequency that Bank needs to ensure:

a. Kecukupan kerangka Manajemen Risiko; a. Adequacy of Risk Management framework;

b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan b. The accuracy of risk assessment
methodologies, and

c. Kecukupan sistem informasi Manajemen
Risiko;
c. Adequacy of risk management information
systems;

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 85 -

12. Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran
dan ketepatan penyampaian laporan-laporan baik
internal maupun eksternal dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko;
12. Check and be responsible for the accuracy and
timeliness of delivery reports both internal and
external in order to implement the Risk
Management;

13. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko
bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan
Manajemen Risiko.
13. As a member of the Risk Management Committee
be responsible for preparing the Risk Management
policy.

Proses Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank
meliputi prosesl indentifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian risiko dengan berpedoman pada
Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal
1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank
Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia
No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal
Perubahan atas Surat Edaran Nomor 5/21/DPNP
perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum.
Risk Management processes implemented by the Bank
include the identification, measurement, monitoring and
control of risk pursuant to based on the Bank Indonesia
Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009
concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation
No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 on the Application
of Risk Management for Banks and Bank Indonesia
Circular Letter No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011
on "Amendment to Circular Letter No. 5/21/DPNP
concerning Application of Risk Management for Banks".

Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko
adalah penyusunan profil risiko Bank yang dilaporkan
ke Bank Indonesia secara triwulanan. Laporan profil
risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam
kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk Kualitas
Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing
jenis risiko.
One form of risk management implementation is the
preparation of the Bank's risk profile which is reported to
Bank Indonesia on a quarterly basis. This report
describes the risk profile of the inherent risks in the
Bank's business activities including Application of
Quality Risk Management for each type of risk.

Penilaian profil risiko Bank dilakukan terhadap
8 (delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar,
Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum,
Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko
Reputasi. Hasil penilaian risiko komposit Bank per
31 Desember 2011 adalah Rendah ke Moderat yang
merupakan kombinasi dari Risiko Inheren Agregat
Rendah ke Moderat dan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko Wajar.
Assessment of the risk profile of the Bank is performed
on 8 (eight) types of risk, namely Credit Risk, Market
Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk,
Strategic Risk, Compliance Risk and Reputation Risk.
The result of risk assessment of composite Bank per
December 31, 2011 is a Low to Moderate Risk is a
combination of aggregate Inherently Low to Moderate
Risk Management Implementation and Quality Fair.

Risiko Kredit Credit Risk

Bank mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan
berbagai cara diantaranya, diversifikasi produk kredit,
menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan
risiko kredit serta pengendalian risiko kredit. Selain itu
Bank juga menjalankan fungsi pengawasan (supervisi)
kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan
pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus
pada kredit yang telah disalurkan.
Bank manage and control credit risk in various ways
such as, credit product diversification, credit limit setting,
measurement and monitoring of credit risk and credit
risk control. Bank also performed the function of
supervision with an effective credit that includes strict
monitoring and inspection, periodically and continuously
in the credit has been disbursed.

Bank telah membentuk Komite Kebijaksanaan
Perkreditan (Credit Policy Committee) di dalam
menerapkan prinsip perkreditan yang sehat. Komite ini
dibentuk untuk membantu Direksi di dalam menetapkan
kebijaksanaan perkreditan Bank, mengawasi
pelaksanaan dari kebijaksaan tersebut, memantau
perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta
memberikan saran yang menuju ke arah perbaikan.
Bank has established a Rural Policy Committee (Credit
Policy Committee) in applying the principles of sound
lending. This committee was formed to assist the Board
of Directors in establishing Bank credit policy, oversee
the implementation of such policy, monitor
developments and conditions of credit portfolio and
provide improvement oriented suggestions.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 86 -

Bank memiliki sistem credit rating dan scoring terhadap
outstanding kredit dengan batas plafond tertentu kecuali
kredit pensiun dan kredit dengan jaminan cash collateral
dan melakukan pemantauan terhadap hasil sistem
tersebut yang dibandingkan dengan realisasi
kolektibilitas kredit.
Bank has a credit rating and credit scoring system for
credit outstanding credit with a certain ceiling except
pension credits and loans with cash collateral and Bank
monitors the results of these systems comparing them
with the realization of the collectability of loans.

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit, disajikan
setelah dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai
i. Maximum exposure to credit risk, net of allowance
for impairment losses

2011 2010
Rp Rp
Laporan posisi keuangan: Statements of financial position:
Kas 36.900.181.615 45.894.629.580 Cash
Giro pada Bank Indonesia 225.962.030.860 189.012.734.089 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 17.983.918.617 28.137.497.193 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and
dan bank lain 770.238.492.508 905.678.418.775 other banks
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo 147.584.651.872 195.419.949.977 Securities held to maturity
Kredit 1.609.854.098.430 1.154.339.364.218 Loans
Tagihan akseptasi 3.337.070.042 2.681.493.581 Acceptance receivables
Pendapatan bunga yang masih akan
diterima 13.246.868.322 9.940.787.112 Accrued interest receivable
Sub Jumlah 2.825.107.312.266 2.531.104.874.525 Sub Total
Komitmen dan Kontijensi: Commitments and Contingencies:
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 598.192.492.495 561.771.488.686 Unused loan facilities
Bank garansi yang diterbitkan 5.963.625.732 7.319.036.869 Bank guarantees issued
Irrevocable letters of credit yang Outstanding irrevocable letters
masih berjalan 22.853.786.967 9.333.121.191 of credit
Sub Jumlah 627.009.905.194 578.423.646.746 Sub Total
Jumlah 3.452.117.217.460 3.109.528.521.271 Total
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42
Uraian Description

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi risiko kredit terhadap aset keuangan
(selain efek-efek tersedia tersedia untuk dijual) dan
komitmen dan kontinjensi berdasarkan jenis, sektor
ekonomi dan wilayah geografis.
Concentration of credit risk of financial assets
(excluding AFS securities) and commitments and
contingencies by type, economic sector and
geographic region.

Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit
berdasarkan jenis, setelah dikurangi dengan
cadangan kerugian penurunan nilai:
The following table presents the credit risk
concentration by type, net of allowance for
impairment losses:

Jumlah/ Jumlah/
Amount % Amount %
Rp Rp
Investasi 1.078.472.990.965 31,24 1.169.692.007.888 37,62 Investment
Modal Kerja 1.954.619.987.482 56,62 1.678.616.960.345 53,98 Working Capital
Konsumsi 419.024.239.013 12,14 261.219.553.038 8,40 Consumption
Jumlah 3.452.117.217.460 100,00 3.109.528.521.271 100,00 Total
2011 2010

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 87 -

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit
berdasarkan sektor ekonomi:
The following table presents the credit concentration
by economic sector:

Jumlah/ Jumlah/
Amount % Amount %
Rp Rp

Rumah tangga 60.454.205.149 1,75 52.369.348.306 1,68 Household
Perdagangan besar & eceran 1.134.228.144.896 32,86 935.947.036.054 30,10 Trading
Industri pengolahan 272.502.101.874 7,89 180.858.579.196 5,82 Manufacturing
Perantara keuangan 225.877.880.113 6,54 189.701.915.694 6,10 Financial institutions
Real estate, usaha persewaan dan
jasa perusahaan 50.926.813.085 1,48 33.862.487.344 1,09 Property residential and others
Konstruksi 21.432.016.776 0,62 36.228.132.376 1,17 Construction
Transportasi, pergudangan dan Transportation, warehouse and
Komunikasi 42.458.318.910 1,23 12.947.688.590 0,42 communication
Penyediaan akomodasi dan Accommodation and food
penyediaan makan minum 20.621.309.205 0,60 27.241.444.481 0,88 and beverages
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, Community, cultural, leisure and other
hiburan dan perorangan lainnya 21.976.338.004 0,64 22.420.103.377 0,72 personal services
Pertambangan dan penggalian 1.364.377.497 0,04 797.857.243 0,03 Mining
Listrik, gas dan air 700.000.000 0,02 700.000.000 0,02 Electricity, gas and water
Pertanian, perburuan dan kehutanan 821.270.758 0,02 1.570.315.700 0,05 Agrobusiness and forestry
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 37.311.971.615 1,08 38.058.187.676 1,22 Health & social services
Jasa pendidikan 2.727.276.412 0,08 3.593.700.890 0,12 Education services
Perikanan 1.414.137.094 0,04 49.524.631 0,00 Fishery
Administrasi pemerintah, pertahanan Government administration, defense
dan jaminan sosial wajib 61.746.736 0,00 188.765.367 0,01 and social security
Lain-lain 1.557.239.309.336 45,11 1.572.993.434.346 50,59 Others
Jumlah 3.452.117.217.460 100,00 3.109.528.521.271 100,00 Total
2010 2011

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit setelah
dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan
nilai berdasarkan wilayah geografis:
The following table presents the loan concentration
net of allowance for impairment losses by
geographic region:

Jumlah/ Jumlah/
Amount % Amount %
Rp Rp

DKI Jakarta 2.316.773.972.647 67,11 2.217.500.929.652 71,31 DKI Jakarta
Jawa Timur 186.257.321.559 5,40 158.467.142.610 5,10 East Java
Sulawesi Selatan 20.846.343 0,00 26.242.588 0,00 South Sulawesi
Jawa Barat 331.457.873.424 9,60 239.516.689.513 7,70 West Java
Sumatera utara 79.541.766.517 2,30 61.164.380.823 1,97 North Sumatra
Jawa Tengah 158.787.287.300 4,60 131.780.024.795 4,24 Central Java
Riau - - 20.691.000 0,00 Riau
Sumatera Selatan 33.919.276 0,00 38.864.361 0,00 South Sumatra
Kalimantan Selatan - - 12.938.010 0,00 South Kalimantan
Lampung 76.602.935.042 2,22 64.552.064.691 2,08 Lampung
DI Yogyakarta 221.499.552 0,01 86.328.027 0,00 DI Yogyakarta
Bali 163.957.826.905 4,75 151.699.032.415 4,88 Bali
Sulawesi Utara - - 7.326.000 0,00 North Sulawesi
Jambi 60.262.047 0,00 72.010.554 0,00 Jambi
Papua 158.263.055 0,00 - - Papua
Sumatera Barat - - 3.672.900 0,00 West Sumatra
Maluku 43.657.928 0,00 46.933.911 0,00 Mollucas
Banten 134.859.390.311 3,91 84.505.632.216 2,72 Banten
Bengkulu 20.923.270 0,00 - - Bengkulu
Nusa Tenggara Barat 3.319.472.284 0,10 27.617.205 0,00 West Nusa Tenggara
Jumlah 3.452.117.217.460 100,00 3.109.528.521.271 100,00 Total
2010 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 88 -

iii. Konsentrasi kredit termasuk komitmen dan
kontinjensi berdasarkan jenis debitur
iii. Credit concentration including commitments and
contingencies by type of debtors

Kas/
Cash
Giro pada bank lain
dan BI/ Demand
deposits with Bank
Indonesia
Penempatan pada
BI dan bank lain/
Placements with BI
and other banks
Efek-efek dimiliki
hingga jatuh tempo/
Securities held to
maturity
Kredit/
Loans
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Pendapatan bunga
yang masih akan
diterima/ Accrued
interest receivable
Komitmen dan
kontinjensi/
Commitments and
Contingencies Jumlah/ Total %
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Bank Indonesia - 225.962.030.860 770.238.492.508 147.584.651.872 - - - - 1.143.785.175.240 33% Bank Indonesia
Bank-bank - 17.983.918.617 - - - - - - 17.983.918.617 1% Banks
Korporasi - - - - 338.791.171.998 - - 115.821.347.963 454.612.519.961 13% Corporate
Retail - - - - 846.854.838.010 3.337.070.042 - 497.841.518.134 1.348.033.426.186 39% Retail
Kredit beragun Collateral with
rumah tinggal - - - - 42.865.029.891 - - 6.999.999.999 49.865.029.890 1% Residential Credit
Kredit beragun Collateral with
properti komersial - - - - 486.346.081 - - - 486.346.081 0% Commercial Property
Lainnya 36.900.181.615 - - - 380.856.712.450 - 13.246.868.322 6.347.039.098 437.350.801.485 13% Others
Jumlah 36.900.181.615 243.945.949.477 770.238.492.508 147.584.651.872 1.609.854.098.430 3.337.070.042 13.246.868.322 627.009.905.194 3.452.117.217.460 100% Total
2011
Kas/
Cash
Giro pada bank lain
dan BI/ Demand
deposits with Bank
Indonesia
Penempatan pada
BI dan bank lain/
Placements with BI
and other banks
Efek-efek dimiliki
hingga jatuh tempo/
Securities held to
maturity
Kredit/
Loans
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Pendapatan
bunga yang masih
akan diterima/
Accrued interest
Komitmen dan
kontinjensi/
Commitments and
Contingencies Jumlah/ Total %
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Bank Indonesia - 189.012.734.089 905.678.418.775 195.419.949.977 - - - - 1.290.111.102.841 41% Bank Indonesia
Bank-bank - 28.137.497.193 - - - - - - 28.137.497.193 1% Banks
Korporasi - - - - 110.467.401.838 - - 83.445.543.850 193.912.945.688 6% Corporate
Retail - - - - 788.984.817.624 2.681.493.581 - 494.978.102.896 1.286.644.414.101 41% Retail
Kredit beragun 0% Collateral with
rumah tinggal - - - - 33.888.784.506 - - - 33.888.784.506 1% Residential Credit
Lainnya 45.894.629.580 - - - 220.998.360.250 - 9.940.787.112 - 276.833.776.942 9% Others
Jumlah 45.894.629.580 217.150.231.282 905.678.418.775 195.419.949.977 1.154.339.364.218 2.681.493.581 9.940.787.112 578.423.646.746 3.109.528.521.271 100% Total
2010

Risiko Pasar Market Risk

Kebijakan Risiko Pasar ditetapkan dan disetujui oleh
Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang
kemudian mendelegasikan tanggung jawab
pengelolaannya kepada Asset and Liability
Management Committee (ALCO).
Market Risk Policy is established and approved by the
Board of Directors and reported to the Board which then
will delegate the responsibility of management to the
Asset and Liability Management Committee (ALCO).

Bank memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian
Risiko Pasar seperti ketentuan penetapan suku bunga
Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan Risiko
Pasar di Bank merupakan tujuan untuk menghindari
terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar.
Bank has a policy and market risk control procedures
such as interest rate setting provisions of the Third Party
Funds and Credit. Market Risk Management at Bank is
a purpose to avoid losses due to market price
movements.

Penetapan perubahan pada instrumen keuangan yang
dimiliki oleh Bank, penetapan limit Risiko Pasar seperti
Intra Day Limit, Cut Loss Limit, Dealer Limit dan lain-lain
maupun penetapan tingkat suku bunga atau nilai tukar
dilakukan oleh ALCO yang diberikan wewenang oleh
Direksi.
Determination of changes in financial instruments
owned by the Bank, establishment of limits such as Intra
Day Market Risk Limit, Cut Loss Limit, Limit Dealers and
others as well as setting the interest rate or exchange
rate by ALCO duly authorized by the Board of Directors.

Proses indentifikasi, pengukuran dan pemantauan
Risiko Pasar dilakukan melalui analisa perkembangan
suku bunga pasar dan kurs valuta asing secara berkala.
With the identification, measurement and monitoring of
market risk through analysis of the development of
market interest rates and foreign exchange rates
regularly.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 89 -

Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian: Market risk consists of two risks, which are:

1. Risiko Nilai Tukar 1. Foreign Exchange Risk

Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari
transaksi dengan mata uang asing baik dari posisi
keuangan maupun dari sisi off balance sheet. Risiko
nilai tukar diukur dengan Value at Risk (VaR)
dengan memakai metodologi variance covariance
untuk mengukur potential loss maksimum dengan
tingkat kepercayaan tertentu dan untuk waktu
tertentu dalam keadaan normal.
Foreign exchange risk is the potential loss in on and
off-balance sheet positions due to an adverse
change in the value of a currency against another.
Foreign exchange risk is measured with Value at
Risk (VaR) using variance covariance method to
calculate the maximum potential loss with certain
level of reliability and period of time in normal
condition.

Sensitivitas Nilai Tukar Forex Sensitivity

Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan
kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap
potential loss dari nilai tukar, yaitu membuat asumsi
perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan
arah dengan masing-masing posisi nilai tukar.
Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara
asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar
12% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama
setahun ke belakang. Pada posisi Desember 2011
selisih lebih modal Bank mampu menutupi risiko nilai
tukar sebesar 465,09 kali. Hal ini disebabkan karena
posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan
ekses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai
sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Exchange rate sensitivity analysis is measured with
Banks capital excess capability to cover potential
exchange rate loss, by making assumption that each
exchange rate is fluctuating in adverse to its
position. The assumption uses whichever fluctuation
that is higher between 12% and the fluctuation
based on historical data for the last 12 months. In
December 2011 Banks capital excess was capable
of covering the risk for 465.09 times over. This was
due to Banks low NOP while the capital excess was
high so that the Bank was assessed as not
vulnerable to exchange rate movements.


2. Risiko Suku Bunga 2. Interest Rate Risk

Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku
bunga terhadap pendapatan Bank, Bank tetap
menjaga rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap
RSL (rate sensitivity liabilities) agar tidak terlalu jauh
dari 100%. Pada posisi Desember 2011 dan 2010
rasio RSA/RSL masing-masing sebesar 102,50%
dan 103,9%. Dengan rasio yang tidak jauh dari
100% tersebut apabila terjadi perubahan suku
bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank
tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank
juga senantiasa memantau repricing profile setiap
pengelompokan waktu (time bucket) untuk
mengetahui dampak perubahan suku bunga
terhadap NII Bank secara lebih akurat.
To minimize the impacts of interest rate exchange
risk, the Bank made efforts to reduce the gap
between assets and liabilities that were sensitive to
such risk. In December 2011 and 2010 the gap was
102.50% and 103.90%, respectively. With that small
gap between the assets and liabilities, the Bank
would not be significantly exposed when interest
rate changes were applied in parallel to both the
assets and liabilities. The Bank also monitored the
repricing profile over time to identify the impacts of
the risk on its Net Interest Income (NII).

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 90 -

Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile
aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku
bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu
suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating
rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate).
The table below shows the repricing profile of the
assets and liabilities that were sensitive to interest
rate exchange according to its periodic repricing for
floating rates and by its tenor for fixed rates.

> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 6 bulan/ 1 tahun/
Jumlah/ 1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 6 months - > 1 tahun/
Total or less 3 months 6 months 1 year > 1 year
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Penempatan pada BI 772.500.000.000 622.500.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 - - Placement with BI
Efek-efek dimiliki Securities
hingga jatuh tempo 150.000.000.000 - 100.000.000.000 - 50.000.000.000 - held to maturity
Kredit 1.634.315.958.120 47.667.283.502 183.200.418.372 217.962.454.648 380.169.329.126 805.316.472.472 Loans
Jumlah 2.556.815.958.120 670.167.283.502 333.200.418.372 317.962.454.648 430.169.329.126 805.316.472.472 Total
Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah 2.420.015.909.775 2.404.507.136.581 14.392.900.216 927.161.833 188.711.145 - Deposits
Deposits from other
Simpanan dari bank Lain 3.576.571.003 3.576.571.003 - - - - banks
Jumlah
2.423.592.480.778 2.408.083.707.584 14.392.900.216 927.161.833 188.711.145 - Total
2011

> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan
s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 6 bulan/ 1 tahun/
Jumlah/ 1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 6 months - > 1 tahun/
Total or less 3 months 6 months 1 year > 1 year
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Penempatan pada BI 905.678.418.775 905.678.418.775 - 100.000.000.000 - - Placement with BI
Surat-surat berharga 200.000.000.000 - - 200.000.000.000 - - Securities
Kredit 1.170.144.112.384 67.113.329.101 109.128.251.994 167.101.342.592 315.477.222.604 511.323.966.093 Loans
Jumlah 2.275.822.531.159 972.791.747.876 109.128.251.994 467.101.342.592 315.477.222.604 511.323.966.093 Total
Liabilitas Liabilities
Simpanan 2.159.541.719.474 2.151.294.214.985 7.271.532.464 718.248.347 257.723.678 - Deposits
Deposits from other
Simpanan dari bank Lain 7.524.541.264 6.024.541.264 1.500.000.000 - - - banks
Jumlah
2.167.066.260.738 2.157.318.756.249 8.771.532.464 718.248.347 257.723.678 - Total
2010


Sensitivitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivity

Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan
kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap
potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu
membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga.
Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara
asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga neraca
rupiah sebesar 5% dan neraca valas sebesar 2% atau
fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke
belakang. Untuk posisi Desember 2011 dan 2010 selisih
lebih modal Bank mampu menutup risiko suku bunga
masing-masing sebesar 20,48 kali dan 16,27 kali. Hal
ini disebabkan karena selisih lebih modal bank yang
tinggi untuk menutup perubahan suku bunga pada
laporan posisi keuangan sehingga Bank dinilai sangat
tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.
Interest rate sensitivity analysis is measured with capital
excess capability to cover potential interest rate
exchange loss, by making an interest rate exchange
fluctuation assumption. The assumption uses whichever
fluctuation that is higher between fluctuation assumed
from statement of financial position rate of rupiah and
foreign currency amounted 5% and 2%, respectively, or
based on historical data for the last 12 months. In
December 2011 and 2010 Banks capital excess was
capable of covering the risk for 20.48 and 16.27 times
over. This was because Banks capital excess was high
enough to cover the impact of interest rate exchange so
that the Bank was assessed as not vulnerable to
interest rate exchange movements.


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 91 -

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Kebijakan Risiko Likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh
Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang
kemudian mendelegasikan tanggung jawab
pengelolaannya kepada Asset and Liability
Management Committee (ALCO). Bank juga
membentuk Komite Kredit Treasury yang bertugas dan
bertanggung jawab untuk menentukan pasar, instrumen
serta transaksi dengan eligible counterparty.
Liquidity Risk Policy is established and approved by the
Board of Directors and reported to the Board which then
will delegate the responsibility of management to the
Asset and Liability Management Committee (ALCO).
Bank also formed a committee in charge of Credit
Treasury and is responsible for determining the market,
instruments and transactions with eligible
counterparties.

Kebijakan pengelolaan Risiko Likuiditas bertujuan untuk
menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas,
konsentrasi gap dan ketergantungan kepada
counterparty, instrumen atau market segmen tertentu.
Liquidity risk management policy aims to avoid losses
due to lack of liquidity, gap and concentration
dependence on the counterparty, instrument or
particular market segments.

Bank menetapkan sistem manajemen likuiditas yang
bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal
(Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Bank established liquidity management system that
aims to maintain formal compulsory reserves (Legal
Reserve Requirement) in accordance with the
conditions set by Bank Indonesia.

Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen
likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund
seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang
ada agar dapat memenuhi kebutuhan arus kas sehari-
hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga.
There were ways to establish a system of liquidity
managements including to reduce the idle fund to the
minimum and to maintain the existing liquid instruments
to meet the needs of daily cash flow and unexpected
matters.

Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Bank
dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di
Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Pusat
Non Operasional.
Managing and monitoring the level of liquidity Bank are
performed made daily, weekly and monthly at the Head
Office, Branch Office and Non-Operational Head Office.

Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui
analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio
likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari
aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010, rasio dari aset likuid
terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut:
The Bank measures and monitors liquidity risk by
analyzing the gap between liquidity maturity and the
liquidity ratios. One of the liquidity ratios being used is
the gap between the liquid assets and the current
liabilities. Below is the gap aforementioned on
December 31, 2011 and 2010:

2011 2010
Rp Rp
Kas 36.900.181.615 45.894.629.580 Cash
Giro, SBI & penempatan BI Demand deposits, BI Certificate
lainnya 1.148.462.030.860 1.294.691.152.864 and other BI placements
Penempatan pada bank lain
dikurangi dengan simpanan Placement with other banks less
dari bank lain 14.613.787.302 17.922.598.794 deposits from other banks
Jumlah aset likuid bersih 1.199.975.999.777 1.358.508.381.238 Total net liquid assets
Simpanan 2.420.015.909.775 2.159.541.719.474 Deposits
Rasio 49,59% 62,91% Ratio


P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 92 -

Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas
Keuangan
Maturity Mismatch Analysis

Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset
dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai
tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku
(behavioral assumptions):
The table below shows the maturity gap analysis on
December 31, 2011 and 2010 arranged according to
remaining days until maturity date and behavioral
assumptions:


> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
Lain-lain/ 1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 1 - > 2 - > 5 tahun/ Jumlah/
Others or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Asset
Tanpa suku bunga Without interest
Kas - 36.900.181.615 - - - - - 36.900.181.615 Cash
Giro pada Bank Indonesia - 225.962.030.860 - - - - - 225.962.030.860 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain Demand deposits with other Bank
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses
penurunan nilai giro pada bank lain - 17.882.305.310 - - - - - 17.882.305.310 on demand deposits with other Bank
Tagihan akseptasi - 3.337.070.042 - - - - - 3.337.070.042 Acceptance receivables
Penyertaan dalambentuk saham Investments in share of stock
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment
penurunan nilai penyertaan dalam losses on investment in share
bentuk saham 9.900.000 - - - - - - 9.900.000 of stock
Aset tetap - Bersih 27.969.623 214.998.954 7.700.052.622 101.499.095.696 3.213.477.148 - 1.196.724.867 113.852.318.910 Premises and equipment - Net
Aset pajak tangguhan - Bersih 7.240.806.721 7.240.806.721 Deffered tax assets - Net
Aset lain-lain - Bersih 1.836.127.267 18.630.426.636 3.721.171.445 741.100.984 1.683.180.289 - 3.572.977.317 30.184.983.938 Other assets - Net
Suku bunga variabel Variable interest rate
Giro pada bank lain - 101.613.307 - - - - - 101.613.307 Demand deposits with other banks
Kredit Loans
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses
penurunan nilai kredit - 44.311.887.457 181.270.524.477 576.061.628.104 41.547.981.163 307.085.441.246 81.370.157.095 1.231.647.619.542 on loans
Suku bunga tetap: Fixed interest rate
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
dan bank lain and Other Bank
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment
penurunan nilai penempatan pada losses on placement and
bank lain - 622.196.956.748 49.719.616.090 98.321.919.670 - - - 770.238.492.508 other banks
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Securities held to maturity
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment
penurunan nilai efek-efek - - 99.250.649.463 48.334.002.409 - - - 147.584.651.872 losses on securities
Kredit Loans
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses
penurunan nilai kredit - 219.783.235 531.861.470 11.150.547.592 29.735.212.188 141.345.079.115 195.223.995.288 378.206.478.888 on loans
Jumlah Aset 9.114.803.611 969.757.254.164 342.193.875.567 836.108.294.455 76.179.850.788 448.430.520.361 281.363.854.567 2.963.148.453.513 Total Asset
Liabilitas Liabilities
Tanpa suku bunga: Without interest
Liabilitas segera - 13.103.870.296 - - - - - 13.103.870.296 Liabilities payable immediately
Liabilitas akseptasi - 3.370.777.839 - - - - - 3.370.777.839 Acceptance payables
Utang pajak - 8.812.802.638 - - - - - 8.812.802.638 Taxes payable
Liabilitas lain-lain 27.836.887.544 8.955.626.835 10.000.000 1.334.900.000 - - - 38.137.414.379 Other liabilities
Suku bunga variabel: Variable interest rate
Simpanan - 799.270.951.057 - - - - - 799.270.951.057 Deposits
Simpanan dari bank lain - 826.571.003 - - - - - 826.571.003 Deposits fromother banks
Suku bunga tetap: Fixed interest rate
Simpanan - 1.605.236.185.524 14.392.900.216 1.115.872.978 - - - 1.620.744.958.718 Deposits
Simpanan dari bank lain - 2.750.000.000 - - - - - 2.750.000.000 Deposits fromother banks
Jumlah Liabilitas 27.836.887.544 2.442.326.785.192 14.402.900.216 2.450.772.978 - - - 2.487.017.345.930 Total Liabilities
Selisih (18.722.083.934) (1.472.569.531.028) 327.790.975.351 833.657.521.477 76.179.850.788 448.430.520.361 281.363.854.567 476.131.107.583 Difference
2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 93 -

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
Lain-lain/ 1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 1 - > 2 - > 5 tahun/ Jumlah/
Others or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Asset
Tanpa suku bunga Without interest
Kas - 45.894.629.580 - - - - - 45.894.629.580 Cash
Giro pada Bank Indonesia - 189.012.734.089 - - - - - 189.012.734.089 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain Demand deposits with other Bank
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses
penurunan nilai giro pada bank lain - 28.042.653.518 - - - - - 28.042.653.518 on demand deposits with other Bank
Tagihan akseptasi - 1.464.744.303 1.216.749.278 - - - - 2.681.493.581 Acceptance receivables
Penyertaan dalambentuk saham Investments in share of stock
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment
penurunan nilai penyertaan dalam losses on investment in share
bentuk saham 1.470.150.000 - - - - - - 1.470.150.000 of stock
Aset tetap - bersih 4.180.231.298 4.359.754 35.001.597 1.344.809.765 3.330.943.494 99.598.723.687 108.494.069.595 Premises and equipment - net
Aset pajak tangguhan - bersih 6.448.645.195 - - - - - - 6.448.645.195 Deffered tax assets
Aset lain-lain - bersih 2.928.659.937 12.970.157.098 2.027.588.123 596.331.924 1.493.961.555 4.308.360.362 24.325.058.999 Other assets - net
Suku bunga variabel Variable interest rate
Giro pada bank lain - 94.843.675 - - - - - 94.843.675 Demand deposits with other banks
Kredit Loans
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses
penurunan nilai kredit - 62.053.824.053 107.636.750.147 465.824.545.269 28.794.590.806 238.176.045.270 18.535.249.058 921.021.004.603 on loans
Suku bunga tetap: Fixed interest rate
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
dan bank lain and Other Bank
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment
penurunan nilai penempatan pada losses on placement and
bank lain - 905.678.418.775 - - - - - 905.678.418.775 other banks
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Securities held to maturity
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment
penurunan nilai efek-efek - - - 195.419.949.977 - - - 195.419.949.977 losses on securities
Kredit Loans
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses
penurunan nilai kredit - 308.441.840 521.102.419 10.803.399.495 32.119.960.121 120.557.002.339 69.008.453.401 233.318.359.615 on loans
Jumlah Aset 15.027.686.430 1.245.524.806.685 111.437.191.564 673.989.036.430 65.739.455.976 358.733.047.609 191.450.786.508 2.661.902.011.202 Total Asset
Liabilitas Liabilities
Tanpa suku bunga: Without interest
Liabilitas segera - 11.363.351.596 - - - - - 11.363.351.596 Liabilities payable immediately
Liabilitas akseptasi - 1.477.292.214 1.229.039.684 - - - - 2.706.331.898 Acceptance payables
Utang pajak - 5.452.541.816 - - - - - 5.452.541.816 Taxes payable
Liabilitas lain-lain 25.713.462.468 7.871.651.329 - 1.291.900.000 - - - 34.877.013.797 Other liabilities
Suku bunga variabel: Variable interest rate
Simpanan - 754.596.542.108 - - - - - 754.596.542.108 Deposits
Simpanan dari bank lain - 4.024.541.264 - - - - - 4.024.541.264 Deposits fromother banks
Suku bunga tetap: Fixed interest rate
Simpanan - 1.396.697.672.877 7.271.532.464 975.972.025 - - - 1.404.945.177.366 Deposits
Simpanan dari bank lain - 2.000.000.000 1.500.000.000 - - - - 3.500.000.000 Deposits fromother banks
Jumlah Liabilitas 25.713.462.468 2.183.483.593.204 10.000.572.148 2.267.872.025 - - - 2.221.465.499.845 Total Liabilities
Selisih (10.685.776.038) (937.958.786.519) 101.436.619.416 671.721.164.405 65.739.455.976 358.733.047.609 191.450.786.508 440.436.511.357 Difference
*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42
2010 *)

Risiko Operasional Operational Risk

Dalam menghadapi Risiko Operasional Dewan
Komisaris dan Direksi telah menetapkan strategi yang
meliputi kelengkapan sistem dan prosedur mengenai
pengelolaan Risiko Operasional.
In the face of Operational Risk, The Board of
Commissioners and Directors have set a strategy that
includes systems completeness and procedures
regarding the management of Operational Risk.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 94 -

Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai
pengelolaan Risiko Operasional seperti Buku Pedoman
Penggunaan Teknologi Sistem Informasi (BPPTSI),
Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT)
dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam
Penggunaan Teknologi Informasi (PPMRPTI), serta
adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit mata
uang yang selalu dievaluasi secara berkala. Selain itu
Bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia yang berkesinambungan agar
dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
nasabah.
Bank already has policies and procedures regarding the
management of Operational Risk such as Manual of
Use of Information Technology System (BPPTSI),
Guidelines for Implementation of Anti-Money
Laundering and Terrorism Financing Prevention (APU
and PPT) and the Guidelines for Application of Risk
Management in the Use of Information Technology
(PPMRPTI) , as well as the establishment of limits such
as the limit of transaction, a currency limit which is
reviewed periodically. In addition, the Bank also
provides sustainable education and training of human
resources in order to provide good service to
customers.

Kebijakan pengelolaan Risiko Operasional bertujuan
untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak
memadainya proses internal, manusia, sistem atau
akibat adanya kejadian eksternal.
Operational risk management policy aims to avoid
losses due to failure or inadequate internal, human,
systems process or due to external events.

Bank melakukan identifikasi data kejadian operasional
yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di Bank baik
yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun yang
sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit,
rasio-rasio operasional, kepatuhan Bank terhadap
Program APU dan PPT dan penerapan prinsip
akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya.
Bank identifies operational event data containing the
events that occurred in Bank both the potential losses
and those have been causing damage and overrun
limit, operating ratios, compliance of the Bank with APU
and PPT Programs those and the application of
accounting principles in the recognition of revenue and
cost.

Selain itu, Bank melakukan penyempurnaan sistem
informasi yang dapat menghasilkan informasi yang
akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan
pengkinian data dan distribusi informasi terkini ke
seluruh aktivitas fungsional Bank.
In addition, Bank Improves information system that can
produce accurate and timely information with respect to
updating data and distributing current information to all
functional activities of the Bank.

Risiko kepatuhan yang melekat pada Bank terkait pada
peraturan perundang-undangan, ketentuan kehati-
hatian dan ketentuan lain yang berlaku, seperti:
Compliance risk is inherent for the Bank in connection
with laws and regulation, prudential requirement and
other applicable regulation such as:

- Risiko kredit yang terkait dengan Ketentuan
Kewajiban Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva
Produktif dan Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK).
- Credit Risk related to Capital Adequacy Ratio (CAR),
Quality of Earning Assets and Legal Lending Limit
(LLL).
- Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa
Neto (PDN).
- Market Risk related to the Net Open Position (NOP)
rules.
- Risiko stratejik terkait dengan ketentuan Rencana
Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank.
- Strategic Risk related to the Banks annual Business
Plan.
- Risiko lain terkait dengan ketentuan eksternal. - Other Risk related to various external and internal
regulation.

Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, Bank
melakukan peningkatan budaya kepatuhan yang terus
menerus dilakukan melalui program kepatuhan yaitu :
In managing compliance risk, the Bank strives to
continuously enhance the culture of compliance through
the following compliance programs:

- Pengkinian dan penatausahaan database
kepatuhan.
- Updating and administering the compliance
database.
- Sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan
in-class training.
- Compliance socialization/training through regulation
updates and in-class training.
- Uji kepatuhan terhadap produk baru, kebijakan baru
dan aktivitas bank.
- Compliance testing of new products, policies and
activities.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 95 -

- Monitor pelaksanaan kepatuhan melalui compliance
matrix.
- Monitoring compliance realization through a
compliance matrix.
- Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Teroris.
- Implementation of anti money laundering and
prevention of terrorism funding rules.
- Pelaporan kepatuhan. - Compliance reporting.

Risiko Modal Capital Risk

Sebagai Bank yang beroperasi di Indonesia, Bank
diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga rasio
kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) diatas
persentase tertentu. Peraturan Bank Indonesia
No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001
mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk
memelihara rasio kewajiban penyediaan modal
minimum 8%. Selanjutnya berdasarkan PBI
No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mengharuskan
bank komersial dengan kualifikasi tertentu untuk
menghitung risiko pasar dalam perhitungan CAR dan
menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum
8% dengan memperhitungan risiko pasar.
As a Bank operating in Indonesia, the Bank is required
by Bank Indonesia to maintain at all times a capital
adequacy ratio (CAR) above a specified percentage.
The Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001
dated December 13, 2001 requires commercial banks in
Indonesia to maintain a minimum capital adequacy ratio
8%. Furthermore, Bank Indonesia Regulation
No. 5/12/PBI/2003 dated July 17, 2003 requires all
commercial banks with certain qualification to include
market risk in calculating capital adequacy ratio and
maintain a minimum capital adequacy ratio of 8% with
the inclusion of market risk.

Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal
24 September 2008 mengharuskan bank komersial di
Indonesia untuk memperhitungkan risiko modal
operasional dalam perhitungan CAR untuk risiko
operasional yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010.
Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated
September 24, 2008 requires commercial banks in
Indonesia to include operational risk capital charges in
calculating the capital adequacy ratio for operational risk
is applied gradually since January 1, 2010.

Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dengan perhitungan
sebagai berikut:
The Banks capital adequacy ratio (CAR) as of
December 31, 2011 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009
Rp Rp Rp
Modal Capi tal
- Modal i nti 363,941,774,627 337,677,397,505 317,533,584,114 - Core capi tal
- Modal pel engkap 49,587,106,887 45,548,268,058 44,351,004,814 - Suppl ementary capi tal
Juml ah Modal 413,528,881,514 383,225,665,563 361,884,588,928 Total Capi tal
Rasi o Kecukupan Modal 19.96% 24.64% 28.08% Capi tal Adequacy Rati o
Akti va Terti mbang Menurut
Ri si ko (Rp) 2,071,877,938,095 1,555,035,759,667 1,288,969,256,550 Ri sk Wei ghted Assets (Rp)
Rasi o modal i nti terhadap akti va Rati o of core capi tal
terti mbang menurut ri si ko *) 17.57% 21.72% 24.63% to ri sk wei ghted assets *)
Rasi o Kewaj i ban Penyedi aan Modal Capi tal Adequacy Rati o
Mi ni mum yang di waj i bkan 8.00% 8.00% 8.00% requi red

*) Tidak memperhitungkan risiko pasar karena efek-
efek yang dimiliki Bank hanya berupa Sertifikat
Bank Indonesia (SBI).
*) Excludes market risk because the only securities
owned by the Bank are Certificates of Bank
Indonesia.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 96 -

Pada tahun 2011 dan 2010 CAR diperhitungkan
berdasarkan PBI No. 10/15/2008 tanggal 24 September
2008 dan SE-BI No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember
2001, SE-BI No. 5/23/DPNP tanggal 29 September
2003 dan SE-BI No. 12/11/DPNP tanggal 3 Maret 2010.
CAR in 2011 and 2010 is calculated in accordance with
the Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008
dated September 24, 2008 and the Circular Letter of
Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14,
2001, the Circular Letter of Bank Indonesia
No. 5/23/DPNP dated September 29, 2003 and the
Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated
March 3, 2010.

Risiko Hukum Legal Risk

Bank mengelola Risiko Hukum yang disebabkan adanya
tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis
dengan mereview dan menganalisis setiap pengikatan
kredit dan jaminan, menyusun kontrak dan perjanjian
antara Bank dengan pihak lain/nasabah berdasarkan
ketentuan yang berlaku, mereview syarat dan ketentuan
yang berkaitan dengan transparansi informasi produk
Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta
mengawasi pelaksanaan dan kepatuhan pegawai pada
setiap jenjang organisasi atas etika bisnis Bank.
Bank manage Legal Risk which is caused by lawsuits
and/or weaknesses of the legal aspects of reviewing
and analyzing each of the binding of credit and
guarantees, preparing contracts and agreements
between the Bank and other parties/customers under
the applicable regulations, review the terms and
conditions relating to Bank product information
transparency and the use of personal data of customers
and overseeing implementation of and compliance of
officials at every organizational level with the Bank's
business ethics.

Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk
mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena
adanya perkara hukum yang dihadapi Bank, kelemahan
perikatan, dan ketiadaan/perubahan perundang-
undangan.
Determination of Legal Risk limit is intended to reduce
the law risk arising from the lawsuits faced by the Bank,
the weakness of the engagement, and the
absence/changes of legislation.

Bank mengidentifikasi setiap kejadian yang terkait
dengan Risiko Hukum termasuk jumlah potensi kerugian
yang diakibatkan kejadian tersebut dalam suatu
administrasi data.
Bank identifies any events associated with the law risk,
including the amount of potential losses resulting from
the incident of administrative data.

Pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan
dengan review secara berkala kontrak dan perjanjian
Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara
operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan
ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha,
kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan
keuangan, efektivitas dan efisiensi Sistem Informasi
Manajemen Risiko, serta efektivitas penerapan
komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko
Hukum kepada seluruh pegawai.
Legal Risk monitoring and control is done by periodic
review of contracts and agreements between the Bank
and other parties, ensuring conformity between the
operational, organizational and internal control and the
applicable regulations, codes of ethics and business
strategies, compliance with internal procedures, the
financial report quality, effectiveness and efficiency of
Risk Management information systems, as well as the
effectiveness of the communication an implementation
of communication related to the impact of Legal Risk on
all employees.

Risiko Strategik Strategic Risk

Bank menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko
Strategik untuk memastikan pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan strategik telah tepat untuk
pencapaian tujuan usaha Bank dengan
mempertimbangkan visi dan misi Bank, kelemahan dan
kekuatan Bank, sumber daya manusia dan
infrastrukturnya serta faktor dan kondisi eksternal,
termasuk rencana penerbitan produk atau peluncuran
aktivitas baru.
Bank establishes strategic risk management policy to
ensure collection and/or implementation of a strategic
decision is appropriate for the achievement of the
objectives of the Bank to considering the vision and
mission of the Bank, Banks weakness and strength,
human resources and infrastructure as well as external
factors and conditions, including plans of product
issuance or new activity launching.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 97 -

Penetapan limit Risiko Strategik seperti limit
penyimpangan atas rencana bisnis Bank ditujukan untuk
menyesuaikan rencana strategik dan rencana bisnis
dengan visi, misi, dan strategi Bank.
Strategic Risk limits establishment such as limit of
deviations from the Bank's business plan is intended to
adjust the strategic plan and business plan with the
vision, mission and strategy of the Bank.

Pengukuran Risiko Strategik dilakukan dengan
mempertimbangkan tingkat kompleksitas strategi bisnis
Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan dan
pencapaian Rencana Bisnis Bank.
Strategic Risk measurement is done by considering the
complexity of the Bank's business strategy, Banks
business position in the banking industry and Banks
Business Plan achievement.

Bank melaksanakan proses pengendalian keuangan
yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan
dengan target yang akan dicapai dan memastikan
bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi
serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap
perubahan/kondisi eksternal dan ketentuan yang
berlaku.
Bank implements the financial control process that aims
to monitor the realization compared to the set target and
ensure that the risks are taken within the limits of
tolerance as well as conduct periodic evaluations of the
changes or external conditions and regulations.

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai
pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam
Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU dan PPT), Buku Pedoman Manajemen
Risiko (BPMR), dan Surat Edaran.
Bank has policies and procedures regarding risk
management as stipulated in the Guidelines for
Compliance Compliance Program Guidelines for Anti
Money Laundering and Terrorism Financing Prevention
(APU and PPT), Risk Management Manual (BPMR),
and Circular Letter.

Penetapan limit dilakukan untuk melaksanakan prinsip
kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang
berlaku.
Limits are established in order to implement the
precautionary principle and compliance with Bank
Indonesia regulations and other laws and regulations.

Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam
rangka memantau pelaksanaan ketentuan dalam rangka
pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar
kegiatan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang
berlaku.
Bank has established a Compliance Unit in order to
monitor the implementation of the provisions in
implementation of the precautionary principle and
ensure that Bank operations do not deviate from the
regulations.

Pengendalian Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan
melakukan evaluasi secara berkala atas kepatuhan
Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku, pengendalian pengembangan produk/aktivitas
baru, pengendalian internal Bank seperti pemisahan
fungsi dan pengendalian berlapis, efektivitas dan
independensi fungsi pengawasan internal, serta akurasi,
kelengkapan, integritas laporan dan sistem informasi
manajemen.
Compliance Risk Control is carried out by conducting
periodic evaluations of Banks compliance with laws and
regulations, controlling product development/new
activity, such as the Bank's internal controls and function
separation and layered control, the effectiveness and
independence of internal monitoring function, as well as
the accuracy, completeness, and integrity of reports and
management information systems.

Risiko Reputasi Reputation Risk

Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai
pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku
Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), kebijakan dan
prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank
dan penggunaan data pribadi nasabah serta
penanganan pengaduan nasabah untuk
meminimalisikan Risiko Reputasi akibat publikasi negatif
terhadap Bank yang tertuang dalam Surat Edaran.
Bank has policies and procedures regarding the
management of reputation risk as stated in the Risk
Management Manual (BPMR), policies and procedures
regarding the transparency of Banks product
information and use of personal data of customers and
handling customer complaints to minimize Reputation
risk due to negative publicity of the Bank as stipulated in
the Letter Circular.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 98 -

Bank membentuk fungsi khusus penanganan dan
penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah
dan/atau perwakilan nasabah serta menunjuk Corporate
Secretary yang berwenang dan bertanggung jawab
untuk memberikan info/penjelasan yang dibutuhkan
kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya.
Bank established a special function of handling and
resolving customer complaints filed and/or customer
representatives and appointed Corporate Secretary in
charge and responsible for providing necessary
info/explanation to customers and other external parties.

Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul karena
adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai
Bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi
komunikasi Bank yang kurang efektif dilakukan dengan
penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah dan
publikasi negatif.
Minimizing the reputation risk that arises because of the
reputation of the media and/or negative rumors about
the Bank, and Banks communication strategies that are
less effective is conducted by setting the limit of losses
due to customer complaint and negative publicity.

Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan
meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang
berlaku, mengatasi dengan segera adanya keluhan
nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan
eksposur Risiko Reputasi dengan cara melakukan
komunikasi dengan nasabah/pihak ekstern lainnya
secara kontinyu dan melakukan perundingan bilateral
dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan
hukum, serta peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia untuk mengurangi keluhan nasabah karena
kesalahan informasi atau transaksi.
Reputation Risk control is done by increasing
compliance with applicable regulations, immediately
dealing with customer complaints and legal action that
could increase the reputation risk exposure by
communicating with clients/other external parties
continuously and negotiating bilaterally with clients to
avoid litigation and lawsuit, as well as improving the
quality of Human Resources to reduce customer
complaints due to information or transaction error.


41. IKATAN LAINNYA 41. OTHER COMMITMENTS

Bank melakukan perjanjian dengan PT Rintis
Sejahtera (Rintis), yang bertindak sebagai switching
operator dari PT Bank Central Asia (BCA), melalui
Perjanjian Kerjasama Penggunaan ATM BCA dan Debit
BCA No. PKS/RS-BUMIARTA/001/II/2001 tanggal
19 Pebruari 2001 juncto Perjanjian mengenai
Kerjasama Penggunaan ATM BCA No. PKS/RS-BUMI
ARTA/002/VII/2002 tanggal 17 Juli 2002. Sesuai
dengan perjanjian tersebut, nasabah Bank dapat
menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk
melakukan transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka
waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 19 Pebruari
2001, dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka
waktu yang sama, demikian seterusnya. Dalam hal
terdapat pihak yang tidak ingin memperpanjang
perjanjian ini, maka diwajibkan memberitahukan secara
tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari
sebelum jangka waktu tersebut di atas. Sampai saat ini,
perjanjian tersebut masih berlaku karena tidak ada
pihak yang mengajukan penghentian perjanjian.
The Bank entered into an agreement with PT Rintis
Sejahtera (Rintis), which acts as a switching operator of
PT Bank Central Asia (BCA), as stated in
Joint Operation Agreement for ATM BCA and Debit
BCA No. PKS/RS-BUMIARTA/001/II/2001 dated
February 19, 2001 in conjunction with No. PKS/RS-
BUMIARTA/002/VII/2002 dated July 17, 2002. Under
these agreements, the Banks customers can use BCAs
ATM facilities to make transactions. The agreement
effective for a period of 2 (two) years starting
February 19, 2001, and when the term of the agreement
is over, it will be automatically and repeatedly extended
for the same period. If either party wishes to terminate
the agreements, it is required to give written notice to
the other party at least 90 days before the period end.
Such agreements are still in force as neither party has
declared an intention to end the agreement.



42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

42. RESTATEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS
Seperti dijelaskan di Catatan 3q, Bank menyajikan
kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember
2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
dan tanggal 1 Januari 2010 karena adanya perubahan
kebijakan akuntansi atas penyisihan penghapusan atas
aset non-produktif dan transaksi rekening administratif.
As discussed in Note 3q, the Bank restated its financial
statements as of December 31, 2010 and for the year
then ended and as of January 1, 2010 due to change of
accounting policy for allowance for losses on non-
productive assets and administrative account
transactions.

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 99 -

Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan
cadangan kerugian penurunan nilai transaksi rekening
administrasi berdasarkan selisih antara nilai tercatat
dan nilai kini atas pembayaran liabilitas yang
diharapkan akan terjadi dan aset non produktif
berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual
sesuai dengan Surat Bank Indonesia
No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011.
Starting from January 1, 2011, the Bank determines
allowance for possible losses on administrative account
based on the difference between the carrying amount
and present value of any expected payment and non
earnings at the lower of the carrying amount at fair value
less costs to sell based on Bank Indonesia Letter
No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23, 2011.

Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi
komprehensif Bank pada tanggal dan tahun yang
berakhir 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
o. The effect of these adjustments on the Banks
statement of financial position and statement of
comprehensive income as at December 31, 2010 were
as follows:
p.
Sebelum Setelah Penyajian
Penyajian/ Kembali/
Before After
Laporan Posisi Keuangan Restatement Restatement Statement of Financial Position
Rp Rp
ASET ASSETS
Aset Lain-lain 13.533.950.387 14.384.271.887 Others Assets
JUMLAH ASET 2.661.051.689.702 2.661.902.011.202 TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Estimasi Kerugian Komitmen Estimated Losses on Commitment
dan Kontinjensi 4.926.539.722 - and Contingencies
EKUITAS EQUITY
Saldo Laba Retained Earnings
Tidak Ditentukan Penggunaannya 180.169.870.369 185.946.731.591 Unappropriated
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.661.051.689.702 2.661.902.011.202 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Sebelum Setelah Penyajian
Penyajian/ Kembali/
Before After
Laporan Laba Rugi Komprehensif Restatement Restatement Statement of Comprehensive Income
Rp Rp
Keuntungan transaksi mata uang
asing - bersih 217.680.679 213.831.065 Gain on foreign exchange - net
Beban estimasi kerugian komitmen Provision for Estimated Losses on
dan kontinjensi (1.137.577.223) - Commitments and Contingencies
Laba bersih tahun berjalan 26.978.475.195 28.113.202.804 Net income for the year
Laba per saham dasar 11,68 12,17 Basic earnings per share

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 100 -

Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi
komprehensif Bank pada tanggal dan tahun yang
berakhir 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
q. The effect of these adjustments on the Banks
statement of financial position and statement of
comprehensive income as at December 31, 2009 were
as follows:

Sebelum Setelah Penyajian
Penyajian/ Kembali/
Before After
Laporan Posisi Keuangan Restatement Restatement Statement of Financial Position
Rp Rp
ASET ASSETS
Aset Lain-lain 16.253.119.756 17.103.441.256 Others Assets
JUMLAH ASET 2.403.186.094.861 2.404.036.416.361 TOTAL ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Estimasi Kerugian Komitmen Estimated Losses on Commitment
dan Kontinjensi 3.792.812.113 - and Contingencies
EKUITAS EQUITY
Saldo Laba Retained Earnings
Tidak Ditentukan Penggunaannya 162.620.395.174 167.263.528.787 Unappropriated
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.403.186.094.861 2.404.036.416.361 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN
PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
43. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL
OF FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari
halaman 3 sampai dengan 100 merupakan tanggung
jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk
diterbitkan pada tanggal 28 Maret 2012.
The preparation and fair presentation of the financial
statements on pages 3 to 100 were the responsibilities
of the management, and were approved and authorized
for issue by the Directors on March 28, 2012.




*********

Anda mungkin juga menyukai