Anda di halaman 1dari 13

1.

PENGERTIAN
Catu Daya adalah sebuah perangkat elektronika yang terdiri dari berbagai macam komponen pasif dan aktif yang tersusun sehingga menghasilkan sebuah alat yang fungsinya sebagai pensupply tegangan DC

2. DAN PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR


Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC ( direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. umber catu daya yang besar adalah sumber bolak! balik "C (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. #ntuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus "C menjadi DC. Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada catu daya yang ter!regulasi.

3. PENYEARAH (RECTIFIER)
Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar!$ berikut ini. %ransformator (%$) diperlukan untuk menurunkan tegangan "C dari jala! jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan "C yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.

gambar $ & rangkaian penyearah sederhana Pada rangkaian ini, dioda (D$) berperan hanya untuk merubah dari arus "C menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban '$. (ni yang disebut dengan

penyearah setengah gelombang (half )a*e). #ntuk mendapatkan penyearah gelombang


penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (C%) seperti pada gambar!+.

gambar 2 : rangkaian penyearah gelombang penuh %egangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D$ sedangkan phasa yang berikutnya dile)atkan melalui D+ ke beban '$ dengan C% transformator sebagai common ground.. Dengan demikian beban '$ mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di atas. #ntuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men!catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai. ,alaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar.

gambar 3 : rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter C -ambar . adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel terhadap beban '. %ernyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. -ambar!/ menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. -aris b!c kira!kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan

ini arus untuk beban '$ dicatu oleh tegangan kapasitor. ebenarnya garis b!c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor.

gambar 4 : bentuk gelombang dengan filter kapasitor 0emiringan kur*a b!c tergantung dari besar arus (() yang mengalir ke beban '. 1ika arus ( 2 3 (tidak ada beban) maka kur*a b!c akan membentuk garis hori4ontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kur*a b!c akan semakin tajam. %egangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah & 5r 2 56 !57 8....... ($) dan tegangan dc ke beban adalah 5dc 2 56 9 5r:+ ..... (+) 'angkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple (5r) paling kecil. 57 adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga dapat ditulis & 57 2 56 e !%:'C .......... (.)

1ika persamaan (.) disubsitusi ke rumus ($), maka diperoleh & 5r 2 56 ($ ! e !%:'C) ...... (/) 1ika % ;; 'C, dapat ditulis & e !%:'C < $ ! %:'C ..... (=) sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (/) dapat diperoleh persamaan yang lebih sederhana& 5r 2 56(%:'C) .... (>) 56:' tidak lain adalah beban (, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban arus ( dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple 5r. Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan nilai tegangan ripple yang diinginkan. 5r 2 ( %:C ... (?) 'umus ini mengatakan, jika arus beban ( semakin besar, maka tegangan ripple akan semakin besar. ebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple akan semakin kecil. #ntuk penyederhanaan biasanya dianggap %2%p, yaitu periode satu gelombang sinus dari jala!jala listrik yang frekuensinya =3@4 atau >3@4. 1ika frekuensi jala!jala listrik =3@4, maka % 2 %p 2 $:f 2 $:=3 2 3.3+ det. (ni berlaku untuk penyearah setengah gelombang. #ntuk penyearah gelombang penuh, tentu saja frekuensi gelombangnya dua kali lipat, sehingga % 2 $:+ %p 2 3.3$ det. Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor pada rangkaian gambar +. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa C%, tetapi dengan merangkai / dioda seperti pada gambar!= berikut ini.

gambar 5 : rangkaian penyearah gelombang penuh dengan filter C ebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala! jala listrik ++35:=3@4 untuk mensuplai beban sebesar 3.= ". Berapa nilai kapasitor yang diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 3.?= 5pp. 1ika rumus (?) dibolak!balik maka diperoleh. C 2 (.%:5r 2 (3.=) (3.3$):3.?= 2 >>33 uA. #ntuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas dan tegangan kerja maksimum tertentu. %egangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari tegangan keluaran catu daya. "nda barangkali sekarang paham mengapa rangkaian audio yang anda buat mendengung, coba periksa kembali rangkaian penyearah catu daya yang anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup mengganggu. 1ika dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa dengan memparalel dua atau tiga buah kapasitor.

4. VOLTAGE REGULATOR
'angkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple!nya kecil, namun ada masalah stabilitas. 1ika tegangan P7N naik:turun, maka tegangan outputnya juga akan naik:turun. eperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. #ntuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.

'egulator 5oltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Bleh karena itu biasanya dalam rangkaian po)er supply maka (C 'egulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan. Berikut susunan kaki (C regulator tersebut.

78xx !" # $%& '(")$ *)+,",- 7.xx !" # $%& '(")$ !%&(",-

Bentuk Aisik Regulator ?CDD dan ?EDD

>

6isalnya ?C3= adalah regulator untuk mendapat tegangan 9= *olt, ?C$+ regulator tegangan 9$+ *olt dan seterusnya. edangkan seri ?EFF misalnya adalah ?E3= dan ?E$+ yang berturut!turut adalah regulator tegangan != dan !$+ *olt. elain dari regulator tegangan tetap ada juga (C regulator yang tegangannya dapat diatur. Prinsipnya sama dengan regulator BP!amp yang dikemas dalam satu (C misalnya 76.$? untuk regulator *ariable positif dan 76..? untuk regulator *ariable negatif. Bedanya resistor '$ dan '+ ada di luar (C, sehingga tegangan keluaran dapat diatur melalui resistor eksternal tersebut. 'angkaian regulator yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar >. Pada rangkaian ini, 4ener bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan tegangan output yang sama dengan tegangan 4ener atau 5out 2 54. Namun rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari =3m".

gambar 6 : regulator ener Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator, salah satu ciri khasnya adalah komponen regulator yang paralel dengan beban. Ciri lain dari shunt regulator adalah, rentan terhadap short!circuit. Perhatikan jika 5out terhubung singkat (short!circuit) maka arusnya tetap ( 2 5in:'$. Disamping

regulator shunt, ada juga yang disebut dengan regulator seri. Prinsip utama regulator seri seperti rangkaian pada gambar ? berikut ini. Pada rangkaian ini tegangan keluarannya adalah& 5out 2 5G 9 5BH ........... (C) 5BH adalah tegangan base!emitor dari transistor I$ yang besarnya antara 3.+ ! 3.? *olt tergantung dari jenis transistor yang digunakan. Dengan mengabaikan arus (B yang mengalir pada base transistor, dapat dihitung besar tahanan '+ yang diperlukan adalah& '+ 2 (5in ! 54):(4 .........(E) (4 adalah arus minimum yang diperlukan oleh dioda 4ener untuk mencapai tegangan breakdown 4ener tersebut. Besar arus ini dapat diketahui dari datasheet yang besarnya lebih kurang +3 m".

gambar " : regulator ener follower

1ika diperlukan catu arus yang lebih besar, tentu perhitungan arus base ( B pada rangkaian di atas tidak bisa diabaikan lagi. Dimana seperti yang diketahui, besar arus (C akan berbanding lurus terhadap arus (B atau dirumuskan dengan ( C 2 <(B. #ntuk keperluan itu, transistor I$ yang dipakai bisa diganti dengan transistor #arlington yang biasanya memiliki nilai < yang cukup besar. Dengan transistor #arlington, arus base yang kecil bisa menghasilkan arus (C yang lebih besar. %eknik regulasi yang lebih baik lagi adalah dengan menggunakan Bp!"mp untuk men!dri*e transistor I, seperti pada rangkaian gambar C. Dioda 4ener disini tidak langsung memberi umpan ke transistor I, melainkan sebagai tegangan referensi bagi Bp!"mp (C$. #mpan balik pada pin negatif Bp!amp adalah cuplikan dari tegangan keluar regulator, yaitu & 5in(!) 2 ('+:('$9'+)) 5out ....... ($3) 1ika tegangan keluar 5out menaik, maka tegangan 5in(!) juga akan menaik sampai tegangan ini sama dengan tegangan referensi 54. Demikian sebaliknya jika tegangan keluar 5out menurun, misalnya karena suplai arus ke beban meningkat, Bp!amp akan menjaga kestabilan di titik referensi 54 dengan memberi arus (B ke transistor I$. ehingga pada setiap saat Bp!amp menjaga kestabilan & 5in(!) 2 54 ......... ($$)

gambar $ : regulator dengan %p!amp Dengan mengabaikan tegangan 5BH transistor I$ dan mensubsitusi rumus ($$) ke dalam rumus ($3) maka diperoleh hubungan matematis & 5out 2 ( ('$9'+):'+) 54........... ($+) Pada rangkaian ini tegangan output dapat diatur dengan mengatur besar '$ dan '+.

$3

ekarang mestinya tidak perlu susah payah lagi mencari op!amp, transistor dan komponen lainnya untuk merealisasikan rangkaian regulator seperti di atas. 0arena rangkaian semacam ini sudah dikemas menjadi satu (C regulator tegangan tetap. aat ini sudah banyak dikenal komponen seri ?CFF sebagai regulator tegangan tetap positif dan seri ?EFF yang merupakan regulator untuk tegangan tetap negatif. Bahkan komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan juga pembatas suhu (thermal shutdown). 0omponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter!regulasi dengan baik.

gambar & : regulator dengan 'C "$(( ) "&(( @anya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan (C tersebut bisa bekerja, tegangan input harus lebih besar dari tegangan output regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan 5in terhadap 5out yang direkomendasikan ada di dalam datasheet komponen tersebut. Pemakaian heatshink (aluminium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk men!catu arus yang besar. Di dalam datasheet, komponen seperti ini maksimum bisa dile)ati arus mencapai $ ".

$$

/. FILTER
PERATA DENGAN KAPASITOR Pada rangkaian penyearah yang dibahas pada kegiatan belajar + , sistem penyearah menghasilkan arus gelombang searah masih terdapat pulsa gelombang bolak balik ecara umum peralatan elektronik membutuhkan sumber arus searah (DC) yang halus atau lebih rata. -una menghilangkan sisa gelombang bolak balik tersebut sering digunakan kondensator elektrolit sebagai tapis perata (Ailter) seperti pada gambar +.$

'ectifier

Ailter

Beban (7oad)

'

*ambar 2+, Rangkaian penyearah dengan -ilter

/.1 F,'"%$ K(*(+,",* Penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban akan memberikan efek peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar akan menyimpan muatan pada saat pengisian. 0ecepatan pengosongan muatan kapasitor tergantung dari besarnya konstanta )aku ? 2 '7 D C -ambar +.+ memperlihatkan rangkaian penyearah gelombang penuh dilengkapi filter kapasitor .
(+ D (N/33/) "c supla y

D$

/?3? A

'7

D
+

$+

3 *

*ambar 2+2 Rangkaian .enyearah gelombang penuh dengan filter kapasitor

*ambar 2+3 bentuk gelombang perataan dengan kapasitor

Perhatikan gambar +.. diatas, pada saat %$ kapasitor terjadi pengisian muatan kapasitor mendekati harga tegangan puncak #m (maksimum) jika tegangan pulsa turun lebih rendah dari #m maka kapasitor akan mengosongkan muatannya. Dengan adanya kapasitor (C) tegangan keluaran tidak segera turun )alaupun tegangan masuk sudah turun, hal ini disebabkan karena kapasitor memerlukan )aktu mengosongkan muatannya.((ngat ? 2 '.C). ebelum tegangan kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor keburu naik lagi. %egangan berubah yang terjadi tersebut disebut tegangan kerut (ripple *oltage) hasil dari transient kapasitor.

$.

Anda mungkin juga menyukai