Anda di halaman 1dari 10

Asing di Balik UU SJSN dan BPJS!

Walaupun banyak yang menentang karena dianggap perangkap neoliberal, seluruh fraksi di DPR sudah setuju RUU BPJS disahkan menjadi UU sebelum masa reses DPR ( bulan Juli 2011 artinya seluruh DPR sudah bulat (Tribunnews.com, !"#$"%#&& ' UU tersebut menurut anggota komisi () Surya *handra Surapati mau mengeja+antahkan Sistem Jaminan Sosial ,asional (SJS, sesuai falsafah gotong-royong dan Pan.asila terutama Sila /elima, me+ujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat (ndonesia' Pernyataan ini dikemukakan oleh Surya ketika menanggapi adanya pendapat bah+a ada upaya untuk meneoliberalisasikan jaminan kesehatan dan jaminan sosial di dalam RUU BPJS dalam Rapat /erja /omisi () dengan 0enteri /esehatan 1ndang Rahayu Sedyaningsih yang dipimpin langsung oleh /etua /omisi () Ribka 2jiptaning di 3edung ,usantara ( DPR, Senin (&4"! ' Jelas sekali, tidak ada perbedaan antara Pemerintah dan DPR ke.uali perkara-perkara teknis mengenai bentuk dan +e+enang badan pengelola tersebut' Padahal faktanya UU ini, menurutmantan menteri kesehatan (bu Siti 5adilah Supari, yang kini menjadi anggota Wantimpres,isinya jelas membebani rakyat, tidak sesuai dengan konstitusi' (ni sama saja dengan memaksa rakyat untuk ikut asuransi sehingga UU SJS, ini nggak ada manfaatnya sama sekali dan harus dirombak total6 Jika ditelusuri dengan .ermat, UU SJS, dan RUU BPJS tersebut sebenarnya mengandung banyak masalah dari mulai paradigma sampai pada tataran teknis baik menurut konstitusi negara ini apalagi menurut tinjauan syariah (slam' Meminimalkan Peran Negara /esalahan mendasar dari sistem jaminan sosial yang mun.ul dari sistem ekonomi kapitalis ini7 yang kemudian diadopsi dalam UU SJS,7adalah negara tidak boleh ikut .ampur tangan dalam menangani urusan masyarakat, termasuk dalam urusan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan sosial masyarakat seperti kesehatan, pendidikan maupun keamanan' Semua urusan masyarakat, khususnya bidang ekonomi dan sosial, diserahkan kepada mekanisme pasar' /arena itulah, +alaupun namanya Sistem Jaminan Sosial Nasioanal, isinya adalah menarik iuran +ajib tiap bulan dari masyarakat tanpa pandang bulu, kaya maupun miskin, dengan .ara yang murah' Sekalipun nanti yang miskin akan dibayari Pemerintah, tetapi atas nama hak sosial ini sebenarnya rakyat ditipu' 8al ini menurut Sri 5adilah bisa dilihat pada bab 9 pasal &$, ayat &,% dan : UU ,o' 4#"%##4 tentang SJS,' ;yat &< 2iap peserta wajib membayar iuran yang besarnya berdasarkan = upah atas suatu jumlah nominal tertentu' ;yat %< Pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya dan menambahkan iuran yang menjadi ke+ajibannya dan membayarkan ke BPJS se.ara berkala' ;yat :< Besarnya iuran ditetapkan untuk setiap jenis program se.ara berkala sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi dan kebutuhan dasar hidup yang layak' Untuk menjustifikasi bah+a UU SJS, ini bukan produk neoliberal mereka menggunakan dalih falsafah gotong-royong yang ada dalam Pan.asila sebagaimana yang diungkapkan oleh anggota DPR dari fraksi () di atas' Wajar kalau mantan 0enteri /esehatan Bu Sri 5adhilahmenganggap UU ini telah memalsukan nama sehingga isinya harus dirombak total karena tidak ada manfaatnya untuk rakyat, bahkan hanya akan menimbulkan penderitaan baru bagi rakyat'

Membebani Rakyat 0enurut ;rim ,asim, konsep jaminan sosial merupakan kebijakan tambal-sulam untuk menutupi kegagalan sistem kapitalis' 0elalui konsep keadilan sosial atau negera kesejahateraan maka negara7yang sejatinya dalam sistem kapitalis tidak boleh .ampur tangan langsung dalam urusan sosial kemasyarakatan7dapat menjalankan beberapa pelayanan sosial' /onsep ini sebetulnya hanya untuk menutupi kelemahan sistem kapitalis' Berkat konsep inilah sistem kapitalis masih bisa bertahan' Sistem Jaminan sosial sendiri merupakan program yang bersifat +ajib bagi seluruh rakyat' 0ereka di+ajibkan terlibat dalam kepesertaan dengan .ara membayar iuran atau premi se.ara reguler kepada pelaksana, dalam hal ini BPJS' Dengan demikian, pengingkaran terhadap ke+ajiban tersebut bagi mereka yang dikategorikan mampu dianggap sebagai pelanggaran hukum' Pasal & UU tersebut berbunyi: Asuransi sosial adalah suatu mekanisme engum ulan dana yang bersi!at wajib yang berasal dari iuran guna memberikan erlindungan atas resiko sosial ekonomi yang menim a eserta dan"atau anggota keluarganya. /arena itu, sebagaimana halnya pajak, pemilik perusahaan juga di+ajibkan untuk menarik iuran kepada karya+annya melalui pemotongan gaji' Demikian pula para pekerja di sektor informal seperti petani, nelayan, buruh kasar yang dipandang tidak miskin> mereka juga akan dipunguti iuran' /ebijakan ini jelas akan semakin menambah kesengsaraan rakyat, apalagi definisi orang yang dikategorikan miskin di negara ini sangat beragam' ;da garis kemiskinan yang dikeluarkan Pemerintah setiap tahun berdasarkan sur?ei pengeluaran rumah tangga' ;dapula pula standar kemiskinan Bank Dunia sebesar US@ % perhari' Selain itu, ada Sur?ey Rumah 2angga Sasaran Penerima Bantuan Aangung 2unai (BA2 yang menetapkan orang miskin berbeda dengan kriteria sebelumnya' 0asing-masing standar tersebut menghasilkan jumlah orang miskin yang berbeda' ;palagi dengan standar kemiskinan baru yang ditetapkan Standar Statistika ,egara melalui Badan Pusat Statistik yang menetapkan standar kemiskinan baru untuk perkotaan semakin rendah dengan pengeluaraan sebesar Rp $'### perhari( #ikiran $akyat, &4"$"%#&& ' Berarti angka kemiskinan akan turun drastis dan mun.ul orang kaya baruB Pasalnya, orang yang berpenghasilan Rp %&$'### perbulan dengan asumsi satu bulan :& hari mereka tidak lagi masuk kategori miskin' Padahal banyak pekerja di negeri ini termasuk di sektor formal, sekalipun yang pendapatannya jauh di atas, tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok yang layak' Selain itu, akibat tingginya inflasi yang tidak dapat dikendalikan Pemerintah, komersialisasi berbagai fasilitas publik, dan perluasan pungutan pajak, membuat biaya hidup rakyat akan semakin tinggi' Jika mereka kembali dipaksa untuk membayar iuran jaminan sosial tersebut maka dapat dipastikan beban hidup yang akan mereka tanggung akan semakit berat' Badan Pelaksana 0eski pengelolaan dana jaminan sosial bersifat nirlaba, yakni keuntangannya dikembalikan kepada peserta, BPJS memiliki independensi dalam pengelolaan dana tersebut' Dalam RUU BPJS pasal C (b disebutkan bah+a BPJS ber+enang untuk Dmenem atkan dana jaminansosial untuk in%estasi jangka endek dan jangka anjang dengan mem ertimbang&kan as eklikuiditas' sol%abilitas' kehati&hatian' keamanan dana dan hasil yang memadai'E Dengan demikian, BPJS berhak mengelola dan mengembangkan dana tersebut pada berbagai kegiatan in?estasi yang dianggap menguntungkan' Dana tersebut, seperti

dana asuransi lainnya, dapat diin?estasikan pada berbagai portofolio in?estasi seperti saham, obligasi dan deposito perbankan' 0enurut Siti 5adhilah, meskipun namanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, isinya bukan tentang jaminan so.ial> tetapi .ara mengumpulkan dana masyarakat se.ara paksa, termasuk dana ;PB, untuk masyarakat miskin' Dana dari %9# juta rakyat (ndonesia itu nanti disetor ke BPJS lalu dikuasakan ke segelintir orang yang namanya +ali amanah' Aembaga ini sangat independen, tidak boleh ada .ampur tangan Pemerintah' ,anti dana yang terkumpul ini akan digunakan untuk kepentingan bisnis kelompok tertentu, termasuk perusahaan asing, yang sulit dipertanggungja+abkan' Padahal dana ini dikumpulkan dari seluruh rakyat' ;palagi kalau 4 BU0, (;S;BR(, 2;SP1,, J;0SFS21/, ;S/1S digabungkan, ini menyangkut dana &G# triliun6 /arena itu, +ajarlah kalau UU SJS, dan RUU BPJS, sebagaimana halnya UU lain, sarat dengan inter?ensi asing' Pembuatan UU tersebut merupakan bagian dari paket reformasi jaminan sosial dan keuangan Pemerintah yang digagas oleh ;DB pada tahun %##% pada masa pemerintahan 0ega+ati' 8al tersebut terungkap dalam dokumen Asian (e%elo ment )ank (;DB tahun %##! yang bertajuk, D*inancial +o%ernance and Social Security $e!orm #rogram ,*+SS$- 'E Dalam dokumen tersebut antara lain disebutkan< .)antuan Teknis dari A() telah disia kan untuk membantu mengembangkan SJSN yang sejalan dengan sejumlah kebijakan kunci dan rioritas yang dibuat oleh tim enyusun dan lembaga lain./ ,ilai pinjaman program 53SSR ini sendiri sebesar US@ %9# juta atau Rp %,%9 triliun dengan kurs G'###"US@' Dalam kondisi tertentu, dana tersebut dapat dimanfaatkan Pemerintah untuk mem- bail&outsektor finansial jika terjadi krisis' Pada krisis %##C, misalnya, Pemerintah (ndonesia pernah memerintahkan beberapa BU0, untuk melakukan buy&back saham-saham di pasar modal untuk membantu mengangkat nilai (8S3 yang melorot tajam akibat penarikan modal besar-besaran oleh in?estor asing' Dengan demikian, yang diuntungkan dengan pemberlakukan UU tersebut adalah para in?estor dan negara-negara yang pembiayaan anggarannya bergantung pada sektor finansial' (nilah salah satu alasan mengapa pihak asing berambisi untuk mengegolkan UU ini' Di sisi lain, dengan alasan agar dana yang dihimpun dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang, maka pembayaran klaim terhadap peserta asuransi seperti pelayanan kesehatan, santunan kepada para pensiunan akan bersifat minimalis' Bahkan yang lebih tragis, sebagaimana yang terjadi di negara lain, perusahaan-perusahaan kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS, dengan berbagai alasan, dapat meningkatkan klaim pembiayaan kepada BPJS' /onsekuensinya, biaya iuran yang dikenakan BPJS kepada para peserta akan ditingkatkan' Jika masih kurang, negara dipaksa untuk memberikan dana talangan' Tidak Menyelesaikan Masalah Jaminan Sosial ini bagi sebagian kalangan dipandang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya penduduk miskin' Padahal kenyataannya tidak, karena jaminan sosial tidak dimaksudkan untuk menjamin seluruh kebutuhan dasar rakyat' Bahkan dalam UU SJS, jaminan tersebut hanya terbatas pada asuransi kesehatan, ke.elakaan, hari tua dan kematian' Padahal problem utama penduduk miskin adalah tidak ter.ukupinya kebutuhan dasar mereka se.ssara memadai khususnya pangan, sandang dan papan'

Bahkan di negara-negara yang dianggap maju sekalipun, sistem jaminan sosial pada faktanya tidak mampu men.akup berbagai kebutuhan dasar rakyatnya' Buktinya, mengutip data (AF, pengangguran yang menerima jaminan sosial di negara-negara berpenghasilan tertinggi sekalipun hanya :G= dari total pengangguran yang ada' Di ;S dan /anada, pengeluaran biaya kesehatan masyarakat yang dapat di-co%er oleh belanja pemerintah termasuk melalui jaminan sosial hanya 4$=' Selebihnya masih ditanggung oleh publik ((AF, %#&& ' Dalam sistem /apitalisme, pemenuhan kebutuhan dasar tersebut tidak menjadi tanggung ja+ab negara' ,egara yang menganut sistem tersebut sebagaimana (ndonesia tidak memiliki metode baku dalam mendistribusikan kekayaan kepada orang-orang yang tidak mampu' ,egara hanya berupaya agar pendapatan perkapita rakyat se.ara agregat mengalami peningkatan tanpa melihat apakah masing-masing indi?idu rakyatnya mampu memenuhi kebutuhan dasarnya' Dengan demikian pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan tetap menjadi tanggungja+ab rakyatnya sendiri' 0emang di negara-negara kapitalis, negara kadangkala melakukan inter?ensi dalam bentuk subsidi' ,amun demikian, berbagai subsidi tersebut tidak dimaksudkan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar seluruh rakyatnya' Di (ndonesia, misalnya, ada program penjualan beras miskin (raskin , Jamkesmas dan bantuan biaya pendidikan sebesar %#= dari ;PB,' ,amun, tetap saja jumlah dan .akupannya sangat terbatas sehingga tidak mampu menjangkau seluruh penduduk yang terkategori miskin' Penyebab utama dari masalah ini adalah kelemahan ideologi /apitalisme dalam mendistribusikan kekayakan di tengah-tengah masyarakat' 5okus utama dari sistem ekonomi negara ini adalah pertumbuhan' Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi yang dapat di.apai, semakin tinggi kesejahteraan yang dapat di.apai' ,amun faktanya, kekayaan yang dihasilkan dari pertumbuhan tersebut hanya dinikmati oleh mereka yang unggul dalam kegiatan ekonomi khususnya para pemodal' ;dapun mereka yang tersisih dari kegiatan ekonomi, seperti orang jompo, orang .a.at, pengangguran, tetap tidak dapat menikmati kekayaan tersebut' Para pemikir dan pengambil kebijakan di negara-negara /apitalisme bukan tidak menyadari hal tersebut' Berbagai .ara ditempuh untuk menambal Hlubang besarI sistem ini, termasuk pemberian subsidi dan program jaminan sosial' ,amun kenyataannya, kemiskinan, pengangguran, disparitas pendapatan yang tinggi, malnutrisi dan akses kesehatan yang mahal tetap menjadi masalah yang tak dapat dipe.ahkan oleh sistem ini' J0uhammad (shak"Aajnah 0aslahiyyah DPP 82(K 0htt :""hi1but&tahrir.or.id"2011"02"03"asing&di&balik&uu&sjsn&dan&b js"

Siti Fadilah Supari, Sp JP!"#$ SJSN dan BPJS$ Pr%yek Asing! Pandangan (bu tentang Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial (UU SJS, B Undang-undang SJS, ini telah memalsukan nama' ,amanya saja Sistem Jaminan Sosial ,asional' Padahal isinya adalah menarik iuran +ajib tiap bulan dari masyarakat tanpa pandang bulu, kaya maupun miskin, dengan .ara yang murah' Sekalipun nanti yang miskin akan dibayari Pemerintah, tapi atas nama hak sosial ini sebenarnya rakyat ditipu' *oba dilihat di Bab 9 pasal &$, ayat &, % dan : UU ,o' 4# tahun %##4 tentang Sistem Jaminan Sosial ,asional (SJS, ' ;yat &< 2iap peserta wajib membayar iuran yang besarnya berdasarkan prosentase upah atas suatu jumlah nominal tertentu' ;yat %< Pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya dan menambahkan iuran yang menjadi ke+ajibannya dan membayarkan ke BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, red' se.ara berkala' ;yat :< besarnya iuran ditetapkan untuk setiap jenis program se.ara berkala sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi dan kebutuhan dasar hidup yang layak' Jadi, nggak ada sisi positif dari UU SJS, iniB Nggak ada sama sekali' UU SJS, ini harus dirombak total6 0engapaB 4ha wong UU SJS, ini bidannya asing' Pihak-pihak yang terlibat juga akan menyesuaikan dengan kepentingan asing' Rakyat kita sekarang ini sudah susah' 8arga-harga barang terus naik' Uang belanja seminggu bisa jadi sekarang hanya .ukup untuk tiga hari' BB0 juga naik' *ari kerjaan susah' 5ok ya masih harus ditarik iuran' Sakit nggak sakit harus bayar iuran' ;pa orangorang itu (+akil rakyat, red' ndak mikir rakyat tambah sengsara' ,amun, ada yang mengatakan UU SJS, ini positif untuk menjamin kesejahteraan masyarakat miskinB 5aktanya kan UU ini isinya jelas membebani rakyat, tidak sesuai dengan konstitusi' (ni sama saja dengan memaksa rakyat untuk ikut asuransi' Jelas berbeda arti jaminan sosial dengan bayar premi asuransi' Jaminan sosial itu ke+ajiban Pemerintah, sementara iuran atau premi itu ke+ajiban peserta asuransi kepada perusahaan asuransi' ,anti yang untung besar kanperusahaan asuransi, rakyat yang sakit, ya bayar-bayar juga' Bagaimana jaminan sosial yang konstitusionalB #ertama< Jamsosnas (Jaminan Sosial ,asional, red' itu +ujud tanggung ja+ab Pemerintah dalam melindungi rakyatnya sesuai perintah konstitusi' 5edua< Jamsosnas sebagai hak sosial rakyat dan ke+ajiban Pemerintah untuk membiayai melalui ;PB, sehingga Pemerintah tidak perlu lagi memungut iuran, memotong gaji dan upah P,S, buruh dan prajurit' 5etiga< Jamsosnas adalah program untuk seluruh rakyat tanpa diskriminasi, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan umum' 5eem at, Jamsosnas harus segera diselenggarakan oleh Pemerintah sesuai kemampuan se.ara transparan dan bertanggung ja+ab'

Dalam sistem (slam, pelayanan kesehatan merupakan hak dasar rakyat yang sepenuhnya merupakan tanggung ja+ab negara' 0enurut (buB La, memang seharusnya begitu' /esehatan itu hak dasar manusia' ,abi 0uhammad sa+' kanjuga mementingkan kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat' /alau rakyat sehat kan jadi produktif, kuat bekerja' Lang punya uang bisa berusaha memutar uangnya' Lang punya profesi bisa giat bekerja' Lang .uma punya otot juga masih bisa nyangkul' (ni adalah ke+ajiban Pemerintah untuk menyehatkan rakyatnya' Bagaimana upaya ideal untuk me+ujudkan jaminan terhadap hak-hak dasar rakyat tersebutB (dealnya, ya Pemerintah bertanggung ja+ab memenuhi hak-hak dasar itu sebagai +ujud melindungi bangsa dan tumpah darah (ndonesia' Setiap orang punya hak atas jaminan sosial termasuk P,S, buruh tani, polri, 2,(, sektor informal, dll (sesuai UUD 49 pasal %C8 ayat : ' 5akir-miskin dan anak terlantar juga harus dipelihara negara (UUD 49 pasal :4 ayat & ' Jadi, negara harus mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan' Bagaimana dengan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS yang akan disahkan DPR nantiB UU BPJS adalah turunan atau implementasi dari UU ,o' 4# tahun %##4 tentang SJS, yang keberadaannya atas s onsorshi kepentingan pengusaha asing' 0eskipun namanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, isinya bukan tentang jaminan sosial, tetapi .ara mengumpulkan dana masyarakat se.ara paksa, termasuk dana ;PB, untuk masyarakat miskin' Dana dari %9# juta rakyat (ndonesia itu nanti disetor ke BPJS lalu dikuasakan ke segelintir orang yang namanya +ali amanah' Aembaga ini sangat independen, tidak boleh ada .ampur tangan Pemerintah' ,anti dana yang terkumpul ini akan digunakan untuk kepentingan bisnis kelompok tertentu, termasuk perusahaan asing, yang sulit dipertanggungja+abkan' Padahal dana ini dikumpulkan dari seluruh rakyat' (ni kan aneh6 Bila RUU BPJS jadi disahkan, apa dampak buruk bagi rakyatB Jelas rakyat tambah beban, karena rakyat dipaksa untuk membayar iuran' Sakit nggak sakit ditarik iuran' /alau rakyat nggak mau bayar dikenakan sanksi' Lang tidak punya kartu jaminan sosial tidak bisa berobat ke rumah sakit' Bisa jadi nggak bisa ngurus /2P kalau nggak punya kartu Jamsosnas' /esimpulannya, dampak sosialnya adalah memiskinkan rakyat yang belum miskin' RUU BPJS ini mengubah hak sosial rakyat menjadi kewajiban rakyat. ;rtinya, Pemerintah melepaskan tanggung ja+abnya dalam melindungi rakyatnya' Siapa sebenarnya pihak yang paling diuntungan dengan disahkannya RUU BPJS iniB La, +akil-+akil rakyat yang memperjuangkan mati-matian RUU BPJS itu' 0ana mungkin mereka teriak-teriak kalau ndak kebagian keuntungan' Sudah jelas ini proyek untuk membesarkan .engkeraman /apitalisme global' 0asak mereka nggak tahu, nggak mikir6 ;palagi kalau empat BU0, (;S;BR(, 2;SP1,, J;0SFS21/, ;S/1S digabungkan, ini menyangkut dana &G# triliun6 ;pa benar ;DB (;sian De?elopment Bank akan menjadi mitra dalam proyek BPJS iniB Benar6

Jadi, UU SJS, dan RUU BPJS ini murni inisiatif Pemerintah atau siapaB La ;DB itu yang bikin desainnya' Jaminan sosial kok dibiayai dari utang dan iuran masyarakatB ;pakah kekayaan alam negeri(ndonesia ini masih kurang .ukup untuk memakmurkan dan menyejahterakan masyarakatB 0akanya rakyat harus tahu bah+a ini jelas kebohongan atas nama hak sosial rakyat' RUU BPJS harus ditolak6 /ekayaan alam (ndonesia ini sudah .ukup untuk memakmurkan rakyat (ndonesia' Jadi apanya yang salah di (ndonesia ini, kekayaan alamnya luar biasa tapi kok kesejahteraan masyarakatnya sulit di.apai se.ara merataB Di UUD pasal :: kan juga disebutkan begitu' Lang salah ya pejabat-pejabatnya banyak yang korup, pejabat amplop6 Pemerintahnya, baik yang sekarang maupun yang sebelum-belumnya menjadi perpanjangan tangan kepentingan asing' UUD diamandemen sehingga memberikan peluang yang lebih besar bagi lahirnya kebijakan-kebijakan yang menguntungkan /apitalisme global' Banyak proyek pesanan asing yang dimasukkan melalui lembaga-lembaga resmi yang berada di (ndonesia' 0akanya, penguasaan kekayaan alam (ndonesia harus direnegosiasi (ditinjau ulang > harus dikelola untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat' Pejabat yang suka amplop jangan dipakai lagi' Pejabat kan seharusnya mengabdi untuk kepentingan rakyat, bukan mengabdi untuk kepentingan asing' J,anik WijayatiK *htt :""hi1but&tahrir.or.id"2011"02"03"siti&!adilah&su ari&s j k&sjsn&dan&b js& royek&asing"

Mengapa UU SJSN &an RUU BPJS 'arus &it%lak ( Pemerintah dan DPR kini tengah menggodok UU Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS ' UU tersebut akan menjadi payung hukum pelaksana Sistem Jaminan Sosial ,asional (SJS, yang sebelumnya telah ditetapkan dalam UU SJS, ,o' 4# tahun %##4' 2idak ada perbedaan antara pemerintah dengan DPR ke.uali perkara-perkara teknis mengenai bentuk dan +e+enang badan pengelola tersebut' Padahal, jika ditelusuri UU SJS, dan RUU BPJS tersebut sebenarnya mengandung banyak masalah khususnya ditinjau dari perspektif (slam' 8al tersebut antara lain< &' UU ini akan semakin membebani hidup rakyat khususnya kelompok menengah ke ba+ah' UU SJS, telah me+ajibkan seluruh rakyat untuk terlibat dalam kepesertaan asuransi ini dengan membayar iuaran"premi se.ara reguler kepada BPJS' /husus bagi yang miskin maka iuran tersebut ditanggung oleh negara' Pada Pasal & berbunyi: Asuransi sosial adalah suatu mekanisme engum ulan dana yang bersi!at wajib yang berasal dari iuran guna memberikan erlindungan atas resiko sosial ekonomi yang menim a eserta dan"atau anggota keluarganya. Selanjutnya Pasal &$ (4 <6uran rogram jaminan sosial bagi !akir miskin dan orang yang tidak mam u dibayar oleh #emerintah' Dengan demikian, karena bersifat +ajib maka BPJS memiliki otoritas untuk memaksa orang-orang yang dianggap mampu untuk membayar iuran"premi asuransi termasuk di dalamnya paksaan kepada pemilik perusahaan untuk menarik premi kepada karya+annya melalui pemotongan gaji' Padahal setiap harinya rakyat telah menanggung derita akibat berbagai pungutan baik pajak maupun non pajak yang dibebankan kepada mereka' Belum lagi batas orang yang dikategorikan miskin di negara ini sangat rendah yakni mereka yang pengeluarannya di ba+ah Rp %::'### per bulan' Dengan demikian rakyat baik petani, nelayan, buruh , karya+an atau siapa saja yang pengeluarannya lebih dari itu, tidak masuk dalam kategori miskin ?ersi pemerintah dan oleh karenanya +ajib membayar premi asuransi' %' UU ini telah mengalihkan tanggungja+ab negara dalam pelayanan publik kepada rakyatnya' Dalam penjelasan UU SJS, disebutkan ba+ah maksud dari prinsip gotong royong dalam UU tersebut adalah eserta yang mam u ,membantu- ke ada eserta yang kurang mam u dalam bentuk ke esertaan wajib bagi seluruh rakyat7 eserta yang berisiko rendah membantu yang berisiko tinggi7 dan eserta yang sehat membantu yang sakit. Dengan demikian, UU ini telah mengalihkan tanggung ja+ab pelananan publik oleh negara kepada rakyatnya khususnya dalam penyediaan kesehatan' (ni merupakan +atak negara kapitalisme yang mengkomersilkan berbagai pelayanan publik' Selain itu, falsafah asuransi ini bersifat diskriminatif sebab yang ditanggung oleh negaraMyang dananya berasal dari orang-orang yang dianggap mampuMhanyalah orang miskin saja' Padahal pelayanan publik merupakan tugas pemerintah yang tidak boleh dialihkan kepada pihak lain' Aebih dari itu, pelayanan tersebut harus bersifat menyeluruh dan

tidak bersifat diskriminatif' Rasulullah sa+ bersabda< .6mam adalah elayanan yang bertanggungjawab atas rakyatnya./ (8'R' 0uslim :' Pengelolaan dan pengembangan dana SJS, pada kegiatan in?estasi yang batil dan berpotensi merugikan rakyat' Dana asuransi yang terkumpul pada BPJS dapat dikelola se.ara independen oleh BPJS' Dalam RUU BPJS pasal C disebutkan bah+a BPJS ber+enang untuk (b Dmenem atkan dana jaminan sosial untuk in%estasi jangka endek dan jangka anjang dengan mem ertimbangkan as ek likuiditas' sol%abilitas' kehati&hatian' keamanan dana' dan hasil yang memadai'EDengan demikian dana tersebut sebagaimana halnya dana asuransi lainnya dapat diin?estasikan pada berbagai portfolio in?estasi seperti saham, obligasi, deposito perbankan, dan sebagainya' Padahal in?estasi sendiri bersifat tidak pasti, bisa untung atau rugi' Jika terjadi kerugian maka bebannya akan kembali kepada rakyat' Dalam berbagai krisis finansial di negara-negara barat, tidak terhitung lembaga-lembaga asuransi yang mengalami kerugian besar akibat berin?estasi pada aset-aset finansial yang bersifat spekulatif' ;kibatnya dana nasabah berkurang bahkan lenyap' Sebagian dari mereka terpaksa mendapatka n bail& out dari pemerintah yang nota bene berasal dari penarikan pajak dan penambahan utang' (nilah yang menimpa ;S dan negara-negara 1ropa' Utang mereka membengkak untuk menutupi defisit ;PB, sangat besar akibat besarnya bail&out yang mereka lakukan terhadap perusahaanperusahaan finansial termasuk diantaranya perusahaan asuransi' 3. Pembuatan UU SJS, dan RUU BPJS merupakan pesanan asing sejak tahun %##%' 8al ini tertuang dalam dokumen Asia (e%elo ment )ank (;DB tahun %##! yang bertajuk D*inancial +o%ernance and Social Security $e!orm #rogram ,*+SS$- ' Dalam dokumen tersebut antara lain disebutkan< DA() Technical Assistance was ro%ided to hel de%elo the SJSN in line with key olicies and riorities established by the dra!ting team and other agencies 'E (Bantuan 2eknis dari ;DB telah disiapkan untuk membantu mengembangkan SJS, yang sejalan dengan sejumlah kebijakan kun.i dan prioritas yang dibuat oleh tim penyusun dan lembaga lain ' ,ilai bantuan program 53SSR ini sendiri sebesar US@ %9# juta atau Rp %,%9 triliun (kurs G'###"US@ . Dengan adanya SJS, ini maka dana yang dihimpun oleh BPJS tentunya jumlahnya akan sangat besar' Dana-dana itu pastinya akan ditanamkan di sektor finansial (perbankan dan pasar modal sehingga akan memperbesar nilai kapitalisasi sektor tersebut' Dalam kondisi tertentu, dana tersebut dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mem-bail&out sektor finansial jika mengalami krisis' Ujung-ujungnya yang menikmati hal tersebut adalah para pemilik modal, in?estor dan negara-negara yang pembiayaan anggarannya bergantung pada sektor finansial' 9' SJS, berlandaskan konsep asuransi yang bertentangan dengan (slam' Dalam pandangan (slam aNad asuransi adalah batil karena bertentangan dengan konsep pertanggungan ,dhaman- dalam (slam' Syarat-syarat pertangungan (adh&dham8n sendiri adalah< a' Sesuatu yang ditanggung oleh seseorang atau perusahaan merupakan ke+ajiban yang harus ditunaikan oleh yang ditanggung misalnya penanggungan pembayaran utang seseorang yang meninggal dunia' Dalam hal ini utang merupakan sesuatu yang +ajib ditunaikan' Sementara

dalam tanggungan asuransi adalah sesuatu yang tidak +ajib seperti asuransi kematian dan ke.elakaan' Disamping itu, beberapa objek tanggungan tersebut merupakan sesuatu yang tidak pasti (gharar- sementara peserta asuransi harus terus membayar premi> b' Pihak penanggung tidak mengambil kompensasi baik disebut keuntungan atau premi terhadap pihak yang ditanggung' Dalam asuransi se.ara reguler perusahaan asuransi mengenakan premi kepada peserta asuransi> .' ;kad syirkah asuransi harus merupakan akad yang syarIi dengan memenuhi syarat-syarat syirkah di dalam (slam' Laitu adanya harta dan badan, bukan syirkah harta saja' ,mun demikian dalam asuransi yang adalah syirkah harta' Semuanya hanya menyetor harta' 8ingga de+an direksi yang mengelola urusan syirkah adalah representasi dari harta mereka bukan repesentasi bagi badan mereka' Jadi tidak ada seorang pun dari mereka yang berserikat dengan badannya, akan tetapi hanya dengan hartanya' Dengan demikian asuransi itu dilihat dari sisi syirkah adalah sama seperti syirkah musahamah, yaitu syirkah harta' Dalam konsep SJS,, pimpinan BPJS memang tidak dipilih berdasarkan modal, namun ditetapkan oleh Presiden berdasarkan hasil pilihan DPR' 2api yang pasti tidak ada aNad syirkah yang berlangsung antara mereka dengan peserta' d' 2idak boleh ada in?estasi harta dengan jalan yang tidak syarIi, melalui perusahaan lain, apapun nama dan sebutannya baik disebut in?estasi ataupun reasuransi' ,amun dalam asuransi saat ini, perusahaan asuransi mengin?estasikan dana peserta asuransi pada perbankan riba+i, saham, obligasi yang kesemuanya merupakan transaksi yang batil dalam pandangan syaraI' Dengan demikian, jelaslah bah+a UU SJS, dan RUU BPJS termasuk turunannya merupakan UU yang batil dan bertentangan dengan syariat (slam' Aebih dari itu, UU yang disokong oleh asing ini berupaya untuk menutupi kelemahan pemerintah dalam menjalankan tugasnya untuk melayani urusan rakyat dengan melemparkannya kepada rakyat mereka sendiri' Fleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi rakyat negeri ini untuk tidak kembali kepada syariat ;llah s+t di ba+ah daulah khilafah (slamiyyah' ;llah SW2 berfirman< P QR O ST SU SV WX SY PS Z [ W\ ]^ P_ S` S a S bc SU Sd We Pf S gX ] h S bi Sj ]k P Z Zlm W no Wg S pq ]k rbs S Zlt W lj Wp Su Sn S v wx Sk PZ g SX ] a Sy St S bX Sn S z ] Z{ r ]s Pq ]k ][ P\ W| W l_ Wf W} S~ S Pm S o S Zl WX S g S pq ]_ rk ] ] Pp S[ Pk So S S lT W ] bU S[ P\ W PX w { ^ ]s Sn S P\ [ W| W l_ Wf W .)elumkah tiba saatnya bagi orang&orang yang beriman untuk tunduk hati mereka dengan mengingat Allah dan kebenaran yang diturunkan. (an janganlah mereka menjadi se erti orang& orang sebelumnya yang telah diberikan Al 5itab' masa yang anjang mereka lalui ,dengan kelalaian- sehingga hati mereka un mengeras' dan banyak sekali di antara mereka yang menjadi orang&orang !asik./ (S' ;l 8adid< &! 0htt :""hi1but&tahrir.or.id"2011"09"12"menga a&uu&sjsn&dan&ruu&b js&harus&ditolak"

Anda mungkin juga menyukai