Anda di halaman 1dari 4

MATEMATIKA | news

Copyright riskyindahsw2011 kikot93@webmail.umm.ac.id http://riskyindahsw2011.student.umm.ac.id/news/

news APA KATA DUNIA?..


Pakar Matematika Bicara Tentang, Prestasi Pendidikan MatematikaIndonesia
Ditulis dalam Matematika oleh zainurie pada Mei 14, 2007 Banyak orang Bilang Mutu pendidikan Indonesia, terutama dalam mata pelajaran matematika, masih rendah. Banyak data yang menukung opini ini, seperti:

Data UNESCO menunjukkan, peringkat matematika Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan bawah.

Hasil penelitian tim Programme of International Student Assessment (PISA) menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-9 dari 41 negara pada kategori literatur matematika. Sementara itu, menurut penelitian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMMS) yang sudah agak lawas yaitu tahun 1999, matematika Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 38 negara (data UNESCO).

Padahal kalau kita tilik lebih dalam lagi, berdasarkan penelitian yang juga dilakukan oleh TIMMS yang di publikasikan 26 Desember 2006, jumlah jam pengajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan Malaysia dan Singapura. Dalam satu tahun, siswa kelas 8 di Indonesia rata-rata mendapat 169 jam pelajaran matematika. Sementara di Malaysia hanya mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam.

Tapi kenyataannya, prestasi Indonesia berada jauh di bawah kedua negara tersebut. Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata 411. Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605 (400 = rendah, 475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut). Artinya Waktu yang dihabiskan

page 1 / 4

MATEMATIKA | news
Copyright riskyindahsw2011 kikot93@webmail.umm.ac.id http://riskyindahsw2011.student.umm.ac.id/news/

siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan prestasi yang diraih.

Memang kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini, tapi yang jelas banyak faktor yang berpengaruh dalam rendahnya prestasi belajar matematika. Salah satunya tantang mayoritas Soal yang diberikan guru matematika di Indonesia terlalu kaku. Umumnya, siswa di Indonesia lebih banyak mengerjakan soal yang diekspresikan dalam bahasa dan simbol matematika yang diset dalam konteks yang jauh dari realitas kehidupan sehari-hari.

Akibatnya, siswa sering kali merasa bosan dan menganggap matematika sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan. Mereka pun tidak mampu menerapkan teori di sekolah untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Bukannya di sini saya ingin menjadi seorang pakar pendidikan matematika, tapi sudah saatnya guru matematika membuka paradigma baru dalam pola pengajaran matematika di kelas. Artinya pendidikan matematika akan lebih baik jika matematika itu diberikan dengan pendekatan realita.

Dengan menggunakan contoh kasus sehari-hari diharapkan bisa memunculkan kesadaran siswa akan pentingnya matematika dalam kehidupan. Sehingga kelak bisa mendorong untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar matematika.

Dan yang terpenting, sudah saatnya guru menyadarkan siswa akan pentingnya matematika dalam kehidupan. Kalau boleh dikataMatematika itu penting. Tanpa matematika, dunia akan hancur. Matematika bisa digunakan untuk memakmurkan negeri ini dan bisa membantu Indonesia keluar dari kondisi krisis, termasuk dalam persoalan lingkungan.

Namun, kuncinya, matematika jangan hanya digunakan sebagai alat untuk menghitung. Matematika harus digunakan sedemikian rupa agar bisa benar-benar bermanfaat untuk kehidupan dan itu harus ditanamkan dalam benak siswa sejak awal.

page 2 / 4

MATEMATIKA | news
Copyright riskyindahsw2011 kikot93@webmail.umm.ac.id http://riskyindahsw2011.student.umm.ac.id/news/

Sehingga jangan sampai, generasi siswa takut matematika terus berulang. Bagaimanapun juga, di samping penting untuk meningkatkan prestasi matematika di negeri yang terpuruk ini, kecintaan siswa terhadap matematika juga penting untuk mengantarkan negeri ini menuju masa depan yang lebih baik.

Selain itu, siswa juga harus diantarkan untuk menilik keindahan rumus-rumus matematika. Sehingga, ke depannya siswa tidak hanya terdorong untuk menghafal rumus, seperti yang terjadi saat ini.

Jika siswa telah memahami the beauty of mathematics, dengan sendirinya siswa akan mencintai matematika. Bukan tidak mungkin, kebiasaan Indonesia sebagai follower dalam dunia matehttp://riskyindahsw2011.student.umm.ac.id/wp-admin/post-new.php?post_type =pagematika bergeser menjadi pembuat.

Hilangkan sekat

Namun, selain pendekatan realita kehidupan, dalam praktiknya, Indonesia juga harus merevisi konsep pendidikan matematika yang dianutnya.

Saat ini, setiap tingkatan pendidikan memiliki sekat-sekat yang sulit untuk ditembus. Antara jenjang pendidikan satu dengan yang lainnya seakan berjalan di rel yang berlainan, tidak seiring sejalan.

Padahal, seharusnya sistem pendidikan di Indonesia seperti layaknya kereta api. Sekolah haruslah menjadi gerbong, dengan dinas pendidikan sebagai lokomotifnya. Keuntungannya, setiap tingkatan pendidikan memiliki akses yang luas sehingga tidak ada batasan untuk saling menunjang, baik dari segi sarana maupun prasarana pendidikan.

Ah gak tahulah..

page 3 / 4

MATEMATIKA | news
Copyright riskyindahsw2011 kikot93@webmail.umm.ac.id http://riskyindahsw2011.student.umm.ac.id/news/

Aku juga bukan seorang pakar pendidikan matematika, tapi yang jelas aku ingin lebih mematematikan matematika yang kadang di bilang sudah gak matematika lagi.

seandainya aku seorang pakar matematika tentu banyak hal yang dapat aku lakukan untuk itu. (http://zainurie.wordpress.com/2007/05/14/pakar-matematika-bicara-tentang-presta si-pendidikan-matematika-indonesia/)

page 4 / 4

Anda mungkin juga menyukai