Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksanaan Scabies pada Wanita 22 Tahun

Dibuat oleh: Aditia Pria Laksana,Modifikasi terakhir pada Wed 20 of Jul, 2011 [00:37] Highlighted words: scabies Abstrak Telah dilaporkan seorang pasien wanita berusia 22 tahun datang dengan keluhan gatal pada seluruh tubuh sejak 1 bulan SMRS. Awalnya pasien hanya merasa gatal di kaki dan sela-sela jari tangan kemudian muncul bintik-bintik kecil kemerahan yang makin lama mneyebar ke seluruh tubuh. Gatal dirasakan tertama pada saat malam hari. Berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnose scabies. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabiei var. hominis & produknya. Penularan skabies dapat langsung maupun tidak langsung melalui pakaian, tempat tidur, alat alat tidur, handuk dan lainnya. Prinsip penatalaksanaan scabies adalah semua keluarga yang berkontak dengan penderita harus diobati termasuk pasangan seksnya. pengobatan scabies dapat diberikan antiscabies untuk membunuh tungau dan diberi antihistamin untuk mengurangi gejala serta edukasi untuk menjaga keebrsihan dan menghindari peularan. Kata kunci scabies, antiscabies

History Pasien Nn.B, 22 tahun datang dengan keluhan utama gatal pada seluruh tubuh 1 bulan SMRS. Awalnya pasien hanya merasa gatal di kaki dan sela-sela jari tangan kemudian muncul bintik-bintik kecil kemerahan. Karena merasa sangat gatal pasien terus menggaruk dan makin lama menyebar ke lengan tangan, perut, selangkangan dan hampir ke seluruh tubuh. Makin lama bintik-bintik menjadi lebih besar dan menghitam. Gatal dirasakan tertama pada saat malam hari. Pasien adalah mahasiswa yang tinggal di kos-kosan. Pasien mengatakan sudah pernah berobat tetapi belum ada perbaikan. Pasien belum pernah menderita keluhan serupa sebelumnya. Riwayat asma juga disangkal oleh pasien. Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang serupa dengan pasien. Teman-teman di kos tidak ada yang menderita keluhan serupa Pada pemeriksaan fisik didapatkan lesi berupa papul hiperpigmentasi warna kehitaman, bentuk bulat, ukuran milier sampai lentikuler, multipel, menyebar, generalisata dengan lesi sekunder berupa erosi dan likenifikasi.`

Diagnosis Scabies

Terapi Anti Scabies : Emulsi Bensil Benzoat 25 % 1 kali pemakaian, dioleskan pada seluruh tubuh, lama pemakaian selama 8-12 jam, dianjurkan pengolesan pada malam hari kemudian dicuci pada keesokan harinya. Anti Histamin : Mebhidrolin Napadisilat mg 50 1 kali sehari. Edukasi agar semua teman serumah yang berkontak dengan penderita harus diobati serta disarankan untuk mencuci semua pakaian dan seprai yang digunakan untuk dicuci dengan air mendidih, untuk mengilangkan tungau sehingga mencegah kekambuhan.

Diskusi

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabiei var. hominis & produknya. Skabies dikenal juga dengan nama gudik (gudikan), penyakit ampera, gatal agogo, budukan, scabies, the itch, sevenyear itch, Norwegian itch, Norwegian scabies, canine scabies, mange, intense pruritus, nocturnal pruritus, Sarcoptes scabies. Penularan skabies dapat langsung maupun tidak langsung melalui pakaian, tempat tidur, alat alat tidur, handuk dan lainnya. Populasi yang padat pada suatu tempat mempermudah penularan penyakit, seperti pada daerah kumuh dengan kebersihan dan higiene yang buruk mempermudah penularannya. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan perseorangan dan lingkungan atau apabila banyak orang yang tinggal secara bersama-sama di tempat yang sempit. Ada 4 tanda kardinal pada Skabies, yaitu : 1. 2. 3. 4. proritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktifitas tungai ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih dan keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berbelok, rata-rata panjang 1cm, pada ujung terowongan ini ditemukan papul atau vesikel. menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.

Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal tersebut. Semua keluarga yang berkontak dengan penderita harus diobati termasuk pasangan seksnya. Beberapa macam obat yang dapat dipakai pada pengobatan Skabies. 1. Permetrin 5%

Merupakan obat pilihan untuk saat ini, tingkat keamanannya cukup tinggi, mudah pemakaiannya dan tidak mengiritasi kulit. Dapat digunakan di kepala dan leher anak usia kurang dari 2 tahun. Penggunaanya dengan cara diolekan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih. 2. Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan) 1%

Dalam krim atau losio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan dan jarang terjadi iritasi. Tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali, kecuali masih ada gejala. ulangi seminggu kemudian. 3. Sulfur

Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10% secara umum aman dan efektif digunakan. Dalam konsentrasi 2,5% dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan di malam hari selama 3 malam karena tidak efektif terhadap stadium telur. Kekurangannya adalah berbau dan mengotori pakaian dan kadang-kadang menimbulkan iritasi. semua anggota keluarga yang konyak dan dekat harus dievaluasi dan diobati. anjurkan pasien untuk mencuci pakaian, tempat tidur dan handuk yang digunakan dalam satu minggu terakhir dalam air panas.

Kesimpulan Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabei yang sifatnya menular. Faktor yan paling berpengaruh terhadap penyakit ini adalah tingkat higienitas seseorang. Ada 4 tanda kardinal yang dapat digunakan untuk mendiagnosis scabies. Pengobatannya adalah menggunakan antiscabies dan antihistamin.

Daftar Pustaka 1. DJUANDA, Adhi. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ke-5. Jakarta : FK UI

2. 3.

Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Penerbit Hipokrates Siregar R. S., Skabies dalam Atlas Berwarna Saripati Kulit. 1996. Jakarta : EGC

Penulis Aditia Pria Laksana, S.Ked. bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Setjonegoro. Wonosobo.

Anda mungkin juga menyukai