Anda di halaman 1dari 2

Bahaya Sekunder Bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi secara tidak langsung.

Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer. 1. Lahar Hujan lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut olehhujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yangsangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran.Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi sungaiyang dilaluinya dan merusak infrastruktur. 2. Banjir bandang banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada lereng gunung api karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur disini tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi penduduk yang bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran lumpur. 3. Longsoran vulkanik longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menja dirapuh, atau terkena gempa bumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunungapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat Longsoran vulkanik.

SABO DAM UNTUK MENCEGAH BAHAYA SEKUNDER MERAPI Sabo merupakan bangunan dam/bendungan dengan pelimpas, yang dibangun di sepanjang sungai dengan jarak semakin ke hilir semakin jarang kerapatannya. Lava dingin yang

mengalir ke sungai akan tertahan di sabo. Apabila sabo pertama penuh akan melimpas ke sabosabo berikutnya. Dengan demikian aliran lava dingin dapat diperlambat, sehingga penduduk sekitar sungai atau yang bermukim disekitar rute aliran lava masih ada waktu untuk melakukan pengungsian. Teknik sabo yang diperkenalkan oleh Tomoaki Yokota dari Jepang ini manfaatnya sangat besar. Selain sebagai pengendali lahar akibat letusan gunung berapi, juga sebagai pengendali erosi di hutan-hutan dan daerah pertanian serta mencegah bahaya longsor dan tanah runtuh. Material berupa pasir dan batu-batuan yang tertahan di sabo dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai mata pencaharian.

Anda mungkin juga menyukai