Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESPONSI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Permbuatan Media

KELOMPOK 4

ADE ANGGRIAWAN ELFINA NOVIARNI CHANDRA SITI ARDIAN YULIA NASTITI (1007113626)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel perorganisme, dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme uniseluler yang disebut pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, yang berarti juga pertambahan jumlah organisme. Umur suatu sel ditentukan setelah pembelahan sel selesai. Sedangkan umur kultur ditentukan dari waktu atau lamanya inkubasi. Ukuran sel tergantung dari kecepatan pertumbuhan. Semakin baik zat nutrisi di dalam substratnya mengakibatkan pertumbuhan sel semakin cepat . Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrisi yang diisyaratkan oleh mikroba misalnya Karbon, Karbondioksida, Nitrogen, Sulfur, Fosfor, Oksigen serta mineral mineral dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya, pada aspek ini dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Faktor ini tidak secara langsung berhubungan dengan kebutuhan nutrisi. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan, agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam medium, maka diperlukan persyaratan tertentu yaitu diantaranya bahwa didalam medium harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Selain untuk menumbuhkan
mikroba, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba

2.2 Tujuan Makalah ini dibuat bertujuan untuk : Mengetahui apa yang dimaksud dengan media. Mengetahui apa tujuan pembuatan media. Mengetahui jenis-jenis media. Mengetahui cara pembuatan media.

BAB II PEMBAHASAN

Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran bahan makanan atau nutrien untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme tersebut. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media.

2.1 Bahan Pembuatan Media Bahan dasar Air (H2O) sebagai pelarut Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45 oC. Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar. Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme autotrof obligat. Nutrisi atau zat makanan Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element. Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik esuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea. Vitamin-vitamin.

Bahan tambahan Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.

Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media Agar. Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diasuk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam Peptone. Peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya. Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta dan daging sapi. Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex). Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.

2.2 Jenis Jenis Media Pertumbuhan a) Penggolongan media berdasarkan susunan kimia : Media anorganik. Yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan anorganik Media organik. Yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan organik

Media sintetik (media buatan). Yaitu media yang susunan kimianya diketahui dengan pasti. Media ini umumnya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan suatu mikroba

Media non sintetik. Yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Media ini umumnya digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba (Sutedjo,1996).

b) Penggolongan media berdasarkan sifat wujudnya Media cair yaitu media yang berbentuk cair Media padat. Yaitu media yang berbentuk padat. Media ini dapat berupa bahan organik alamiah, misalnya yang dibuat dari kentang, wortel, dan lain-lain, atau dapat juga berupa bahan anorganik misalnya silica gel Media padat yang dapat dicairkan, (semi solid), yaitu yang apabila dalam keadaan panas berbentuk cair, sedangkan dalam keadaan dingin berbentuk padat, misalnya media agar (Sutedjo,1996). c) Penggolongan media berdasarkan fungsinya Media diperkaya. Yaitu media yang ditambahi zat-zat tertentu misalnya serum darah ekstrak tanaman dan lain sebagainya, sehinggan dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang bersifat heterotrof. Media selektif. Yaitu media yang ditambahi zat kimia tertentu untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain (bersifat selektif). Misalnya media yang mengandung Kristal violet pada kadar tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram negative. Media diferensial. Yaitu media yang ditambahi zat kimia (bahan) tertentu yang menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan tertentu sehingga dapat dibedakan tipe-tipenya. Misalnya media daerah agar dapat digunakan untuk membedakan bakteri homolitik (pemecah darah) dan bakteri non hemolitik. Media penguji. Yaitu media dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin. Vitamin asam-asam amino, antibiotika dan lain sebagainya. Media untuk perhitungan jumlah mikroba. Yaitu media spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan. Media khusus. Yaitu media untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu.

2.3 Contoh Media Berikut ini contoh media selektif dan media diferensial yang sering digunakan di dalam Laboratorium Mikrobiologi : Agar-darah (Blood agar) Agar darah merupakan media differensial yang digunakan untuk perbedaan beberapa bakteri patogen, misalnya Streptococcus. Media ini dibubuhi darah, sehingga kelihatan berwarna coklat kemerah-merahan dan digunakan untuk menyediakan faktor penumbuh yang diperlukan oleh bakteri patogen. Bakteri dapat juga dibedakan berdasarkan kemampuannya untuk mengadakan hemolisis pada selsel darah. Bakteri hemolitik dapat menghasilkan suatu zona yang menghijau di sekelilingkoloni, sedangkan bakteri hemolitik b, menghasilkan suatu zona yang cerah di sekeliling koloni. Endo agar Endo agar adalah media padat (solid plating media), digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang hidup di usus. Media ini mengandung natrium sulfit dan basic fuchsin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif. Asam yang dihasilkan dari perombakan laktosa dapat dideteksi dengan asetaldehida dan natrium sulfit. EMB (Eosin Methylene Blue) EMB merupakan media diferensial berbentuk padat dapat digunakan untuk menggantikan Mac Conkey agar dan untuk mengadakan isolasi serta mendeteksi Enterobacteriaceae dan campuran spesies-spesies bakteri yangberbentuk batang koliform. Eosin dan methylene blue berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Eosin dan methylene blue ini dapat juga berperan sebagai indikator produksi asam. Mac Conkey Agar Media ini merupakan media padat dan media differensial, digunakan untuk seleksi dan penumbuh Enterobacteriaceae dan bakteri Gram negatif yang berbentuk batang. Garam-garam empedu dan kristal-kristal violet di dalam media ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Mannitol Salt Agar Mannitol salt agar merupakan medium yang mengandung 7,5% NaCl, yang dapat menghambat pertumbuhan kebanyakan bakteria selain Streptococcus.

Medium ini juga mengandung mannitol, fenol merah sebagai indikator pH, berguna untuk mendeteksi adanya asam yang dihasilkan oleh Staphylococcus yang memfermentasi mannitol dapat menghasilkan zona berwarna kuning di sekitar pertumbuhannya, sedangkan yang tidak dapat memfermentasikan manitol tidak akan menimbulkan perubahan warna. Selenite Broth Media ini digunakan untuk mengadakan isolasi spesies Salmonella dari spesimen-spesimen seperti urin dan feses. Sodium Selenite dapat merupakan inhibitor terhadap Eschericia coli dan beberapa spesies dari Shigella. Lactose Broth Lactose Broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa. Nutrient Agar Nutrient Agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Nutrient Broth Nutrient Broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Trypticase Soy Broth (TSB) Trypticase Soy Broth (TSB) adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen. Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen

lainnya

yang

membuatnya

menjadi

media

bernutrisi

untuk

bermacam

mikroorganisme. Plate Count Agar (PCA) Plate Count Agar (PCA) digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk suspense. Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks. APDA Media APDA berfungsi untuk menumbuhkan dan menghitung jumlah khamir dan yeast yang terdapat dalam suatu sampel. Potato Dextrose Agar (PDA) Potato Dextrose Agar (PDA) digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. VRBA (Violet Red Bile Agar) VRBA (Violet Red Bile Agar) dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae. Agar VRBA mengandung violet kristal yang bersifat basa, sedangkan sel mikroba bersifat asam. Bila kondisi terlalu basa maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri E.coli. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat VRBA adalah yeast ekstrak, pepton, NaCl, empedu, glukosa, neutral red, kristal violet, agar). PGYA Media ini berfungsi untuk isolasi, enumerasi, dan menumbuhkan sel khamir. Dengan adanya dekstrosa yang terkandung dalam media ini, PGYA dapat digunakan untuk mengidentifikasi mikroba terutama sel khamir.

2.4 Garis besar pembuatan media Garis besar dalam pembuatan media yang tersusun atas beberapa bahan adalah sebagai berikut : Mencampur bahan-bahan Bahan-bahan yang dilarutkan dalam air suling. Kemudian dipanaskan dalam pemanas air supaya larutannya homogeny. Menyaring Beberapa jenis media kadang-kadang perlu disaring, dan sebagai penyaringan dapat digunakan kertas saring, kapas atau kain. Untuk media agar atau gelatin penyaringan harus dilakukan dalam keadaan panas Menentukan dan mengatur pH Penentuan pH media dapat dilakukan dengan menggunakan kertas pH, pH meter atau dengan komparator blok. Pengaturan pH media dapat dilakukan dengan penambahan asam atau basa (organik atau anorganik). Memasukkan media ke dalam tempat tertentu Sebelum disterilkan, media dimasukkan ke dalam tabung reaksi, Erlenmeyer atau wadah lain yang bersih, kemudian dibungkus kertas sampul (kertas perkamen) supaya tidak basah sewaktu disterilkan. Sterilisasi Pada umumnya sterilisasi media dilakukan dengan uap panas di dalam autoclave, pada suhu 121 C selama 15-30 menit.

Terdapat beberapa persyaratan tertentu bagi media agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak didalam media tersebut,yaitu: a. Dalam keadaan steril Artinya sebelum diinokulasi mikroorganisme tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme lain yang tidak diinginkan. b. Mengandung unsur hara Media harus mengandung unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme. c. Mempunyai tekanan osmosis Tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme. Pada dasarnya semua media kultur adalah cair, semisolid, dan solid. Medium yang cair dan

tidak mengandung agen solid disebut medium cair (medium broth). Medium cair yang ditambah dengan agen solid yang disebut agar menghasilkan medium solidatau semisolid. Agar merupakan ekstrak dari rumput laut yangmerupakan karbohidrat kompleks yang penyusun utamanya yaitugalaktosa dan tidak mengandung nutrisi.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran bahan makanan atau nutrien untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme. Selain untuk menumbuhkan mikroorganisme, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat sifat fisiologi dan perhitungan

mikroorganisme. Setiap mikroorganisme membutuhkan media yang berbeda untuk berkembang biak. Terdapat beberapa persyaratan tertentu bagi media agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak didalam media, media harus dalam keadaan steril, mengandung unsur hara, dan mempunyai tekanan osmosis.

DAFTAR PUSTAKA

Khya,Maskia.2012.http://maskiahbiologi09.blogspot.com/2012/05/medium-pertumbuhan-

mikroba.html
Subaghdja,Rickie.2012.http://jalankemenangankoe.blogspot.com/2012/06/laporan-medium-

pertumbuhan-mikroba.html
Sukarman,Edi.2012.http://www.edisukarman.com/2012/06/makalah-media-dan-reagensia-

media.html
Wahyuni,Itatrie.2012.http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-mikrobiologi-media

pertumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai