Anda di halaman 1dari 10

EVOLUSI ANALISIS : ASPEK TEORITIS

PAPER

MUHAMMAD JAMIL 120301195 AGROEKOTEKNOLOGI I

MATA KULIAH MIKROBIOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

PENDAHULUAN
Latar Belakang Evolusi dipelajari secara menyeluruh,baik pada tumbuhan maupun hewan.Proses evolusi dimulai pada populasi yang relatif heterogen yang

hidup pada suatu area dan menunjukan pola genotipe yang tetap.Akan tetapi,akhirnya terjadi kombinasi pada gen dari setiap individu,yang diharapkan dapat beradaptasi pada lingkungan baru (Audesirk, and Audesirk, 1999). Evolusi mempunyai banyak pengertian jika di tinjau dari sudut pandang yang berbeda. Dalam pengertian secara umum,evolusi berarti perkembangan secara perlahan- lahan.Dalam biologi,evolusi dapat berarti proses kompleks yang menyangkut perubahan sifat makhluk hidup melalui pewarisa sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.Ilmu evolusi berusaha memahami kekuatan biologi yang menyebabkan makhluk hidup purba mengalami perubahan yang luar biasa dan mengalami perubahan keanekaragaman makhluk hidup yang terlihat sekarang.Hal tersebut menunjukan bagaimana melalui perjalanan waktu,beranekaragam spesies tumbuhan dan hewan bercabang menjadi spesies baru,dan bagaimana spesies yang berbeda dihubungkan melalui pohon-pohon kehidupan rumit yang membentang selama jutaan tahun (Enger,dkk., 2000). Fosil adalah beberapa bagian dai makhluk hidup yang telah mati sejak zaman dahulu dan berubah menjadi batu. Fosil dapat berupa rangka, cangkok, biji, serangga, kotoran hewan, DNA dan zat kimia lain serta jejak daun dan organisme yang hidup jauh di masa lalu. Kebanyakan fosil paling tidak berumur 10.000 tahun (Jusuf, 1995).

Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk dapat memahami dan mengatahui Evolusi analisis dalam lingkup aspek teoritisnya. Kegunaan Penulisan Adapun kegunaan penulisan paper ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah yang diberikan oleh dosen mata kuliah Mikrobiologi Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Dan sebagai sumber informasi bagi yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA
Ada beberapa teori tentang asal usul kehidupan yang berkembang pada masa yang berbeda. 1. Teori Cosmozoic (Kosmos) Teori kosmos menyatakan bahwa bentuk kehidupan sederhana yang berasal dari bagian lain alam semesta telah mencapai bumi. Hal tersebut dapat terjadi karena pengaruh suhu yang ekstrem, radiasi dan faktor-faktor lain yang ada dalam ruang angkasa tidak dapat mendukung kehidupan seperti yang terjadi di bumi. Lebih jauh, teori kosmos tidak memberikan penjelasan mengenai asal usul kehidupan yang sebenarnya (Kwan and Lam, 2003) 2. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea) Teori abiogenesis diawali oleh pendapat Aristoteles (384-322 SM) seorang ahli filsafat an ilmu pengetahuan Yunani Kuno yang mengemukakan konsep bahwa kehidupan berasal dari benda mati. Di kemudian hari teori ini dikenal dengan teori generatio spontanea atau teori abiogenesis. Berdasarkan hasil

penelitian Aristoteles tentang hewan- hewan yang hidup di air, teryata ikan-ikan tertentumelakukan perkawinan, kemudian bertelur. Dari telur-telur tersebut lahirlah ikan yang sama dengan induknya. Tetapi ia juga percaya bahwa ikan-ikan tertentu terjadi dari lumpur. Salah seorang pendukung Aristoteles yang mempercayai teori abiogenesis adalah Nedham seorang ilmuan Inggris yang hidup pada tahun 1700. Nedham melakukan penelitia dengan merebus kaldu dalm wadah selama beberapa menit lalu memasukkannya kedalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari ternyata tumbuh bakteri dalam kaldu tersebut. Oleh karena itu, Nedham menyatakan bahwa bkteri berasal dari kaldu.

Namun, teori Nedham ini dapat dipatahkan oleh Lazzaro Spallanzani (Mader and Sylvia, 2001). Pada abad ke-17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Dengan menggunakan mikroskop ia menemukan adanya benda-benda aneh yang sangat kecil dalam setetes air rendaman jerami. Ilmuan Leeuwenhoek ini memicu para peneliti lainnya untuk membuktikan kebenaran dari teori generatio spontanea, bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara spontan (Luria, dkk., 1981). 3. Teori Biogenesis Teori biogenesis merupakan teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup yang berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Eksperimen yang dilakkan untuk membuktikan ketidakbenaran teori abiogenesis dilakukan oleh Francesco Redi (Italia), Lazzaro Spallanzani (Italia), dan Louis Pasteur

(Perancis) (Mader and Sylvia, 2004). a. Eksperimen Alexander I. Oparin

Ahli biokimia berkebangsaan Rusia (1894) Alexander Oparin adalah orng pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya The Origin of Life, ia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi serta atmosfernya. Atosfer bumi mula-mula tersusun atas air, karbondioksida, metana, dan amonia namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi, zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubaha menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa-senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya akan materi-materi dalam lautan yang masih panas, yang

disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup tetapi memiliki ciri seperti sistem biologi (Mark, 1991). Primordial soup ini melakukan sintesis dan membentuk molekul organic kecil atau monomer, misalnya asam amino dan nukleotida. Monomer-monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam nukleat. Kemudian agregrasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut protobion. Protobion ini memiliki cirri kimia yang berbeda dengan lingkungannya (Salisbury and Ross, 1995). Polimerisasi atau penggabungan monomer dibuktikan oleh Sydney Fox. Ia melakukan percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organik yang megandung asam amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuklah lapisan monomer yang berpolimerisasi. Polimer ini oleh Sydney Fox disebut proteinoid (Siegfrie, 2001). Dalam penelitiannya di laboratorium, bila proteinoid dicampur dengan air dingin akan membentuk gabungan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer diselubungi oleh membran selektif permeable (Starr and Taggart, 2004). b. Eksperimen Harold Urey

Harold Urey pada tahun1893 mengemukakan teori yang didasari atas pemikiran bahwa bahan organik merupakan bahan dasar organism hidup, yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada di alam dengan bantuan energy (Siegfrie, 2001).

Menurut teori Urey, konsep tersebut dapat dijabarkan atas empat fase: Fase 1. Tersedianya molekul metana, amonia, hydrogen, dan uap air yang sangat banyak di atmosfer. Fase 2. Energi yang timbul dari aliran listrik, halilintar dan radiasi sinar kosmis merupakan enegri pengikat dalam reaksi molekul metana, ammonia, hydrogen, dan uap air. Fase 3. Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana. Fase 4. Zat hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu berjuta-juta tahun menjadi sejenis organism yng lebih kompleks. c. Eksperimen Stanley Miller

Pada tahun 1953, teori Harold Urey berhasil dibuktikan oleh Stanley Miller dengan menggunakan alat yang dirancang khusus berdasarkan prinsip yang disampaikan oleh Harold Urey. Alat ini disimpan pada kondisi yang diperkirakan sama dengan kondisi pada waktu sebelum ada kehidupan. Ke dalam alat tersebut dimasukkan bermacam-macam gas seperti uap air yang dihasilkan dari air yang dipanaskan, hydrogen, metana dan ammonia. Selanjutnya pada alat tersebut diberikan aliran listrik 75.000 volt (sebagai pengganti kilatan halilintar yang selalu terjadi di alam pada waktu tersebut). Setelah seminggu ternyata Miller mendapatkan zat organic yang berupa asam amino (Mark, 1991). 4. Teori Naturalistik (Evolusi Kimia) Teori naturalistic adalah teori yang menyatakan bahwa telah berkembang suatu kondisi tertentu di muka bumi yang dapat mendukung kehidupan, dan kumpulan dari zat- zat sederhana tertentu yang merupakan komponen penyusun

kehidupan telah berkembang menjadi makhluk hidup sederhana dan berevolusi secara progresif menjadi bentuk yang lebih kompleks. Teori tersebut diajukan pada tahun 1923 oleh A.I. Oparin (Rusia) dan didukung oleh hasil penelitian Harold C. Urey dan Stanley Miller (AS) pada awal 1950

(Mader and Sylvia, 2001)..

KESIMPULAN
1. Teori kosmos menyatakan bahwa bentuk kehidupan sederhana yang berasal dari bagian lain alam semesta telah mencapai bumi. 2. Teori abiogenesis diawali oleh pendapat Aristoteles (384-322 SM) seorang ahli filsafat an ilmu pengetahuan Yunani Kuno yang mengemukakan konsep bahwa kehidupan berasal dari benda mati. 3. Teori biogenesis merupakan teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup yang berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. 4. Teori naturalistic adalah teori yang menyatakan bahwa telah berkembang suatu kondisi tertentu di muka bumi yang dapat mendukung kehidupan. 5. Evolusi dipelajari secara menyeluruh,baik pada tumbuhan maupun hewan. 6. Evolusi mempunyai banyak pengertian jika di tinjau dari sudut pandang yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Audesirk, T. dan G. Audesirk. 1999. Biology Life on Earth. Prentice Hall, Inc: New Jersey Jusuf. T.T. 1995 Genetika I. IPB: Bogor. Enger, Eldon D. dan F.C. Ross. 2000. Concepts in Biology. The McGraw-Hill Companies, Inc.: New York Kwan, L.P dan E.Y.K. Lam. 2003. Biology A Course for O Level.: Federal Publications: Singapore. Luria, S.E., S.J. Gould, dan S. Singer. 1981. A View of Life. The Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.: California. Mader, and Sylvia S. 2001. Biology. Edisi ke-7. The McGraw-Hill Companies, Inc.: New York. __________________. 2004. Human Biology. The McGraw-Hill Companies, Inc: New York. Mark, J.I.. 1991. Revolusi Bioteknologi. Terjemahan Wildan Yatim. A Revolution in Biotechnology. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta. Salisbury, F.B. dan C.W. Ross.1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Terjemahan: Diah R. Lukman dan Sumaryono. Plant Physiology. Penerbit ITB: Bandung. Siegfrie, D.R. 2001. Biology for Dummies. Hungry Minds: New York. Starr, C. dan R. Taggart. 2004. Biology. The Unity and Diversity of Life. Edisi ke-10. Thomson Learning, Inc.: Belmont.

Anda mungkin juga menyukai