3.anemia Akibat Kelainan Sintesis Globin
3.anemia Akibat Kelainan Sintesis Globin
Catherine (1206244623) Fikry Dwi Anjani (1206211083) Fitria Ramadhani (1206211000) Gusti NKM Sartono (1206242082) Innet Maysyarah (1206249990) Josy Kurnia Wulandari (1206257701) Nurul Azizah (1206211152) Riana Maya Oktaviani (1206201931) Sisilia Triani (1206238261) Saturday, November 30, Syifa Aulia Alyani (1206210894) 2013
Hemoglobinopat i
Saturday, November 30, 2013 2
Pendahuluan
WHO memperkirakan 7% dari populasi dunia akan merupakan carrier/pembawa dari penyakit hemoglobinopati. Penyakit-penyakit ini mengakibatkan kondisi yang cukup serius pada penderita. Penyakit ini disebabkan karena sel darah merah (eritrosit) tidak mampu membawa oksigen ke jaringan secara normal. Pengobatan untuk penyakit hemoglobinopati yang memuaskan belum ditemukan. Akibatnya: diagnosis dini bagi carrier/pembawa merupakan Saturday, November 30, solusi yang menguntungkan dalam mengatasi 3
2013
Hemoglobinopati
Suatu penyakit menurun yang disebabkan oleh gangguan pembentukan hemoglobin, seperti kelainan kuantitas dan kualitas rantai globin. Merupakan salah satu jenis penyakit herediter/penyakit turunan.
Thalasemia
Saturday, November 30, 2013 9
Definisi
Disebabkan oleh kekurangan rantai globin pembentuk hemoglobin (Hb), baik rantai globin alfa maupun rantai beta. Kekurangan rantai globin tersebut dapat disebabkan oleh: Gangguan pada tingkat mRNA yang menimbulkan gangguan pada sintesis rantai globin. Pembentukan rantai globin yang tak normal, sehingga tak berfungsi atau mudah rusak (tak stabil). Gangguan tersebut dapat ditemukan melalui pemeriksaan klinik dan laboratorik.
Saturday, November 30, 2013 10
Gejala Thalasemia
Thalasemia merupakan salah satu dari penyakit gangguan pembentukan hemoglobin yang akan memberikan gejala:
Anemia.
Pembesaran limpa.
Fascies cooleys.
Wajah pucat.
Patofisiologi
12
Klasifikasi Thalasemia
Berdasarkan produksi hemoglobin dalam tubuh:
Thalasemia alfa mayor. Thalasemia alfa. Thalasemia alfa minor,. Jenis-jenis thalasemia. Thalasemia beta mayor.
Thalasemia beta.
13
Terjadi pada bayi sejak dalam kandungan. Terjadi apabila seseorang tidak punya gen perintah produksi protein globin anemia parah dan penyakit jantung.
14
16
Thalasemia Beta
Thalasemia disebabkan oleh kesalahan genetik atau mutasi yang terjadi pada kromosom tubuh dari lahir, pada kromosom 11. Merupakan thalasemia yang paling parah. Penderita akan mengalami sakit selama 1-2 tahun. Disebut juga dengan coolys anemia.
17
18
Thalasemia Intermedia
Kedua gen mengalami mutasi, tergantung tingkat keparahan. Dapat memproduksi sedikit rantai globin. Pengontrolan kadar Hb pada level antara 6-8.5. Tidak membutuhkan transfusi reguler pada saat muda. Dapat menyebabkan kelebihan zat besi.
19
Penumpuk an zat besi. Produksi sel darah yang cacat. Tubuh membutuhka n darah. Absorbsi zat besi berlebihan.
20
Thalasemia Intermedia
Penderita mengalami anemia berat. Deformitas tulang. Pembengkakan limpa. Kelebihan zat besi. Sistem imunitas yang kurang baik.
21
Thalasemia Minor
Mutasi pada salah satu dari 2 gen . Kadar hemoglobin normal. Tidak memerlukan transfusi darah. Pada wanita hamil, terkadang butuh transfusi. Ukuran sel darah mengecil. Pemberian zat besi perlu diawasi.
22
Thalasemia Minor
Anemia ringan. Lesu. Kurang nafsu makan. Imunitas kurang. Nilai eritrosit abnormal. Hemolisis berlebihan. Pembesaran limpa.
23
Kesalahan
genetik
atau
mutasi
yang
terjadi
pada
24
25
Banyak terdapat rantai beta dan gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Terbentuk tetramer dari rantai beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut HbBarts.
Saturday, November 30, 2013 26
Adanya anemia hipokromik mikrositer yang ringan. Terjadi penurunan dari HbA2 dan peningkatan dari HbH.
27
Dikenal juga sebagai HbH disease. Disertai dengan anemia hipokromik mikrositer. Banyak terbentuk HbH.
Delesi pada empat rantai alfa. Dikenal juga sebagai hydrops fetalis. Gejalanya dapat berupa ikterus, pembesaran hepar dan limpa, dan janin yang sangat anemis. Bila dilakukan pemeriksaan didapatkan kadar Hb adalah 80-90% HbBarts. 28
29
30
Penderita memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi. Penderita mungkin mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang mengecil (mikrositer).
31
Kedua gen mengalami mutasi tetapi masih bisa memproduksi sedikit rantai beta globin. Penderita biasanya mengalami anemia yang derajatnya tergantung dari derajat mutasi gen yang terjadi.
32
Kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak dapat memproduksi rantai beta globin. Biasanya gejala muncul pada bayi ketika berumur 3 bulan berupa anemia yang berat.
33
Diagnosis
Complete blood count (CBC).
Pengobatan
Transfusi darah.
Transfusi Darah
Memberikan sel darah merah yang sehat dengan Hb normal.
intravena.
Thalasemia beta intermedia transfusi darah ketika ada infeksi atau kelelahan karena anemia. Thalasemia mayor (anemia cooley) transfusi darah teratur (setiap 2-4 Saturday, November 30, minggu). 2013
36
Cond
Resiko: - Transmisi infeksi dan virus. - Penumpukan zat besi dalam darah.
38
39
Pencegahan
40
Cond
Pengedukasian masyarakat tentang penyakit genetik termasuk thalasemia.
41
Definisi
Suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk bulan sabit. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit.
43
Sel yang berbentuk sabit akan menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa, ginjal, otak, tulang, dan organ lainnya, dan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke organ tersebut. Sickle cell anemia (SCA) adalah penyakit genetik yang resesif.
44
Adanya mutasi pada rantai -globin dari hemoglobin, yang menyebabkan pertukaran asam glutamat (suatu asam amino) dengan asam amino hidrofobik valin pada posisi 6. Gen yang bertanggung jawab menyebabkan SCA merupakan gen autosom dan dapat ditemukan di kromosom nomor 11. Penggabungan dari dua subunit -globin normal dengan dua subunit -globin mutan membentuk hemoglobin S (HbS).
Saturday, November 30, 2013 45
Pada kondisi kadar oksigen rendah, ketidakhadiran asam amino polar pada posisi 6 dari rantai -globin menyebabkan terbentuknya ikatan non-kovalen di hemoglobin yang menyebabkan perubahan bentuk dari sel darah merah menjadi bentuk sabit dan menurunkan elastisitasnya.
46
Gejala
Infark miokard. Batuk. Sesak napas. Pusing.
Anemia berat. Ikterus.
48
Patofisiologi
Sel sabit terjadi karena polimerasi. Perubahan AA asam glutamat valin HbS berikatan dengan HbS yang lain membentuk rantai spiral yang menyerupai tali tambang saat deoksigenasi sel darah merah berbentuk sabit (polimerasi). Polimerasi meningkatkan viskositas dan solubilitas dari darah menjadi lebih kental menyumbat pembuluh darah kecil.
49
50
51
Oksigen
Oksigen terlepas dari sel darah merah menuju jaringan tubuh (Hb deoksigenasi) memicu polimerasi. 2,3-bifosfogliserat menurunkan afinitas Hb terhadap oksigen memicu polimerasi. Penurunan nilai pH ion H+ meningkat memaksa Hb melepaskan oksigen membentuk senyawa HHb memicu polimerasi.
52
53
Suhu
Mempengaruhi keadaan kental dari deoksiHbS. DeoksiHbS akan mengalami pencairan bila mengalami pendinginan. Tapi pendinginan dapat memperburuk keadaan vasokontriksi.
54
55
Infeksi
Demam, muntah, diare dehidrasi darah menjadi kental. Asupan makanan yang kurang asidosis menurunkan nilai pH memicu polimerasi Hb.
56
Sel darah merah tidak akan dapat kembali ke bentuk normalnya karena perubahan bentuk Hb menjadi sabit berkali-kali. Membran sel darah merah berubah bocornya ion kalium yang jauh lebih banyak daripada masuknya ion natrium. Peningkatan ion kalsium aliran K-Cl dan terbukanya gerbang gardos (gerbang keluar ion kalium yang diaktifkan oleh kalsium).
57
Krisis aplastik.
Penggumpalan darah pada limpa. Krisis hemolisis.
Saturday, November 30, 2013 58
pertumbuhan
dan
Diagnosis
Sickling.
Elektroforesis.
Kombinasi sickle cell & thalasemia . MCHC rendah, kadar HbF meningkat & HbS menurun.
60
Pengobatan
Penyakit anemia sel sabit tidak dapat diobati, karena itu pengobatan hanya ditujukan untuk: Mencegah terjadinya krisis. Mengendalikan anemia. Mengurangi gejala.
61
Penderita harus menghindari kegiatan yang bisa menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam darah mereka. Segera mencari bantuan medis meskipun menderita penyakit ringan, misalnya infeksi virus penderita beresiko tinggi terhadap terjadinya infeksi menjalani imunisasi dengan vaksin Pneumokokus dan Hemophilus influenzae.
62
Krisis anemia sel sabit membutuhkan perawatan di rumah sakit penderita mendapatkan sejumlah besar cairan lewat pembuluh darah (intravena) dan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri. Penderita juga akan diberikan transfusi darah dan oksigen jika diperkirakan anemianya cukup berat. Pemberian obat-obatan untuk mengendalikan penyakit sel sabit, misalnya hydroxyurea (masih dalam penelitian) meningkatkan pembentukan sejenis hemoglobin yang terutama ditemukan pada janin yang akan menurunkan jumlah sel darah merah yang berubah menjadi bentuk sabit mengurangi frekuensi terjadinya krisis sel sabit.
Saturday, November 30, 2013 63
Kepada penderita bisa dicangkokkan sumsum tulang belakang dari anggota keluarga atau donor lainnya yang tidak memiliki gen sel sabit mungkin menyembuhkan tapi beresiko besar. Terapi genetik teknik penanaman gen normal ke dalam sel-sel prekursor (sel yang menghasilkan sel darah) masih dalam penelitian.
64
Referensi
Kartikawati, Henny. http://eprints.undip.ac.id/21811/1/568ki-fk-03.pdf. Diakses pada tanggal 20 September 2013. Anonim. http://milissehat.web.id/?p=2295. Diakses pada tanggal 20 September 2013.
http://thalasemia.org/. Diakses pada tanggal 13 September 2013. http://medicastore.com/penyakit/165/Penyakit_Sel_Sa bit_(Sickle_Cell_Disease).html. Diakses pada tanggal 21 September 2013.
Saturday, November 30, 2013 65
TERIMA KASIH
Saturday, November 30, 2013 66