Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengembangan kurikulum merupakan kegiatan sistematis dan terencana yang terdiri atas kegiatan pengembangan ide kurikulum, dokumen kurikulum,implementasi kurikulum,dan evaluasi kurikulum. Keempat dimensi pengembangan kurikulum ini saling terkait dan merupakan satu kesatuan keseluruhan proses pengembangan. Sebagai bagian dari pengembangan kurikulum, evaluasi kurikulum merupakan kegiatan yang dilakukan sejak awal pengembangan ide kurikulum, pengembangan dokumen, implementasi, dan sampai kepada saat dimana hasil kurikulum sudah memiliki dampak di masyarakat. Evaluasi dalam proses pengembangan ide dan dokumen kurikulum dilakukan untuk mendapatkan masukan mengenai kesesuaian ide dan desain kurikulum untuk mengembangkan kualitas yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi lulusan (SKL). Evaluasi terhadap implementasi dilakukan untuk memberikan masukan terhadap proses pelaksanaan kurikulum agar sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam dokumen. Evaluasi terhadap hasil memberikan keputusan mengenai dampak kurikulum terhadap individu warga negara, masyarakat, dan bangsa. Secara singkat, evaluasi kurikulum dilakukan untuk menegakkan akuntabilitas kurikulum terhadap masyarakat dan bangsa Persiapan pengembangan kurikulum 2013 yang saat ini masih dalam tahap uji coba di 2% sekolah sebelum nantinya akan diterapkan di sekolah seluruh Indonesia. Hal ini menjadi salah satu kompetensi kajian dalam telaah mata kuliah problematika pendidikan yang diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan yang mengenai isu pendidikan yang sedang terjadi. Kurikulum 2013 adalah isu pendidikan yang saat ini sedang hangat diperbincangkan sebagai salah satu rencana pengembangan dan perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013. Telaah problematika pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana Pendidikan Dasar Guru Kelas Universitas negeri Malang adalah evaluasi pelaksanaan uji coba kurikulum 2013 di sekolah yang menjadi percobaan untuk

mendapatkan informasi mengenai kesesuaian teori kurikulum 2013 yang didapat mahasiswa dibangku kuliah dengan fakta nyata di lapangan khususnya dibeberapa SD yang menjadi objek percobaan di kota Malang. Objek penelitian mahasiswa adalah di SDN Ngijo 3 Karang Ploso, SDN LowokWaru 02, SDN Model TelogoWaru, dan SDN SumberSari 02 Malang. Semua sekolah diatas pada semester ini telah menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas 1 dan 4.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang kami kemukakan adalah : 1. Bagaimana perubahan mindset dan pemahaman tentang Landasan Filosofis Kurikulum 2013 ? 2. Bagaimana dokumen kurikulum yang tersedia di sekolah ? 3. Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 di sekolah ?

C. Tujuan Pengamatan Tujuan pengamatan yang dilakukan oleh 4 kelompok di 4 sekolah yang menjadi sekolah percobaan adalah 1. Untuk mengetahui perubahan mindset dan pemahaman tentang Landasan Filosofis Kurikulum 2013 2. Untuk mengetahui dokumen kurikulum yang tersedia di sekolah ? 3. Untuk mengetahui implementasi Kurikulum 2013 di sekolah ?

BAB II PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini yang menjadi dasar dalam pedoman evaluasi kurikulum 2013 mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum pedoman evaluasi kurikulum agar aspek pembahasan lebih terarah. Pedoman evaluasi kurikulum berdasarkan peraturan menteri di atas terdiri dari 4 komponen yaitu : landasan filosofis, dokumen kurikulum, implementasi kurikulum dan evaluasi pencapaian SKL. Namun dalam pembahasan kali ini hanya sampai pada komponen yang ketiga karena waktu tidak memungkinkan untuk melakukan evaluasi pencapaian SKL.

A.

Mindset dan Pemahaman Tentang Landasan Filosofis Kurikulum 2013 Secara garis besar dari keempat sekolah yang menjadi objek penelitian semua guru sudah memahami perubahan dalam kurikulum 2013 yaitu : 1. Sebagian besar guru memahami penggunaan pendekatan scientific yang diterapkan pada kurikulum 2013 2. Guru memahami penggunaan pendekatan tematik intergratif dalam pembelajaran 3. Guru memahami pelaksanaan penilaian lebih mengarah pada penialain afektif 4. Guru telah memasukkan pendidikan karakter pada setiap mata pelajaran 5. Guru memahami bahwa KI 1 dan KI 2 merupakan dasar dalam menyusun langkah kegiatan pembelajaran

Berdasarkan keterangan guru mengenai pendekatan scientific yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan pendekatan tematik integrative secara garis beras mindset dan pemahaman tentang landasan kurikulum 2013 sudah dimiliki oleh guru, namun ada kendala yang masih terjadi berhubungan dengan hal tersebut di atas : 1. Guru kelas 1 yang sudah menerapkan tematik sejak KTSP tidak terlalu kesulitan akan perubahan kurikulum, tetapi untuk guru dan siswa kelas 4 mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran dalam bentuk tema.

2. Walupun guru sudah paham mengenai dasar filosofis kurikulum 2013 namun dalam praktinya guru masih mengalami kesulitan untuk merubah mind set dari pendekatan bidang studi ke pendekatan terpadu 3. Implementasi 5 komponenpendekatan scientific dalam RPP sudah diterapkan tapi tidak semua digunakan, bergantung pada materi dan tema yang akan diajarkan. Pendekatan scientific lebih sering digunakan untuk materi yang bersifat sains saja

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan permasalahan yang di alami oleh sekolah sekolah yang menjadi sekolah percobaan kurikulum 2013 memiliki permasalahan yang hamper serupa mengenai mindset kurikulum 2013 dan landasat filsafatnya. Sebagian besar guru guru disekolah sudah memahami tentang konsep kurikulum 2013 dan yang menjadi landasannya namun masih susah dalam merubah mindset yang sudah terbangun selama ini. Hal yang dapat menjadi soulsi dalam mengatasi permsalahan tersebut diantaranya adalah : 1. Perlu adanya pemantauan dan evaluasi yang kontinu terhadap penerapan kurikulum 2013 2. Ada perhatian kusus mulai dari penerapan sampai evaluasi kepada guru kelas khusunya guru kelas empat

B.

Dokumen Kurikulum Evaluasi dokumen kurikulum mencakup kegiatan penilaian terhadap: a. Dokumen kurikulum setiap satuan pendidikan atau program pedidikan (kerangka dasar dan struktur kurikulum); b. Dokumen kurikulum setiap mata pelajaran (silabus) c. pedoman implementasi kurikulum (pedoman penyusunan dan pengelolaan Kurikulum 2013, pedoman umum pembelajaran, pedoman pengembangan muatan lokal, dan pedoman kegiatan ekstrakurikuler); d. buku teks pelajaran;buku panduan guru e. dokumen kurikulum lainnya.

Evaluasi dilakukan untuk mengkaji ketersediaan, keterpahaman, dan kemanfaatan dari dokumen tersebut dilihat dari sisi/kelompok pengguna.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diperoleh fakta mengenai dokumen kurikulum 2013 antara lain : 1. Sekolah belum mendapat silabus sehingga dalam menyusun RPP guru hanya perpedoman pada buku guru dan siswa 2. Buku babon yang diberikan kepada guru kelas 1 dan 4 masih memerlukan buku peganggan lain karena dirasa materinya masih kurang 3. Kurangnya alokasi waktu untuk menyelesaikan 1 sub tema ( 1 minggu) pada buku guru/siswa. 4. Buku pegangan siswa/guru masih membutuhkan sumber lain karena materi lebih dalam 5. Hanya memperoleh hand outnya/buku panduannya tetapi dapat softcopy file tentang kurikulum, buku guru, buku siswa. bila akan mengajar, guru belajar buku guru , buat print out, dan siswa difotocopykan. 6. Form penilaian autentik yang didapat dirasa tidak cocok dengan kondisi lingkungan sekolah sehingga guru atau pihak sekolah masih mengembangkan sendiri form penilaian autentik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Pada penelitian ini penelitian hanya memnbahas pada ketersediaan dokumen saja namun untuk isi dan muatan yang ada di dalamnya peneliti tidak melakukan kajian.

C. Implementasi Kurikulum 2013 Di bawah ini dipaparkan hasil observasi berupa hasil wawancara tentang penerapan kurikulum 2013 yang dibagi dalam tiga hal yaitu implementasi perancangan RPP, implementasi pembelajaran, dan implementasi evaluasi pembelajaran ( penilaian otentik ) 1. Menyusun RPP

a. Guru sudah menyusun RPP dengan memasukkan KI1 dan KI 2 b. Format penyusunan RPP (belum ada kesamaan/ patokan ) c. Batasan dan kedalaman materi yang di ajarkan belum jelas d. Sekolah belum mendapat silabus sehingga dalam menyusun RPP guru

hanya perpedoman pada buku guru dan siswa 2. Pelaksanaan Pembelajaran a. Guru menggunakan buku pegangan guru sesuai yang ada dengan buku tanpa ada pengembangan materi karena batasan belum jelas/ tidak jelas sehingga patokan tidak ada b. Pelaksanaan pembelajaran sulit diterapkan karena panduan untuk silabus dan perangkat pendukung yang lain belum ada sehingga dalam pelaksaan penuh dengan kebingungan dan ketidkpastian c. Guru sudah menata ruang kelas tidaklagi klasiskal namun dalam bentuk diskusi untuk menyesuaikan dengan pendekatan sciencetific d. Pembelajaran dikelas dirasa tidak efektif , Karen aselama pelatihan yang disajikan hanya teori bukan action. Sehingga guru sulit memepproleh gambaran pemnbelajaran yang tepat dalam kurikulum 2013

3. Proses Evaluasi a. Konsep penilaian autentik belum ada kejelasan dari pemerintah b. Penilaian autentik masih menggunakan pesekoran yang dideskriptifkan c. Proses evaluasi dalam kurikulum sudah ada panduan (softcopy) tentang penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor. Kegiatan penilaiannyapun juga sudah ditentukan, guru harus mengkopi form-formnya dan melaksanakan sesuai panduan penilaian. Namun dalam praktikny amengalami kesulitan karena kekurangan tenaga dalam menilai

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari kajian hasil observasi di empat SD percobaan kurikulum 2013 rata rata memilik permsalahan yang sama diantaranya : 1. Belum lengkapnya dokumen pendukung kurikulum 2013 2. Guru guru masih bingung dalam menyusun RPP karena belum ada acuan yang jelas dalam penyusunan RPP baik format dan kedalaman materi yang dapat di rencanakan 3. RPP dikembangkan hanya sebatas pemahaman guru 4. Pelaksanaan pembelajaran belum maksimal karena guru dalam pelatihan hanya mendapatkan teori teori implementasi, guru membutuhkan pemodelan sehingga gambaran tentang pembelajaran di kurikulum 2013 lebih jelas 5. Pihak dinas pendidikan mulai dari Dinas pendidikan kota, UPT, PS, dan Kepala Sekolah belum semuanya mengerti tentang kurikulum 2013 sehingga jika terjadi hambatan guru bingung untuk menemukan solusinya. 6. Format dan acuan penilaian belum jelas, sehingga penilaian yang sementara dilakukan guru adalah mendeskripsikan skor yang diperoleh pada saat evaluasi

B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang didapat saran yang dapat diajukan untuk meminimalisir masalah yang terjadi adalah sebagai berikut : 1. Dinas terkait mengadakan pelatihan secara teknis dan jelas agar guru lebih paham dalam pelaksanaan. Kurikulum 2013. 2. Untuk penilaian otentik guru dapat meminta bantuan guru lain untuk menjadi observer pada saat proses pembelajaran. 3. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran perlu diadakan open class secara berkala kemudian diadakan refleksi bersama untuk mendapatkan solusinya.

4. Perlu dibentuk KKG kurikulum 2013 khusus untuk sekolah yang menjadi percobaan sehingga guru dapat saling tukar pendapat dan memecahkan masalah bersama sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih baik 5. Perlu adanya sinergi antara dinas pendidikan dengan lembaga pendidikan tinggi sebagai praktisi pendidikan yang pasti paham mengenai kurikulum 2013 untuk mengadakan pelatihan dan monitoring 6. Monitoring dan evaluasi berkala minimal 1 bulan sekali untuk memastikan sesuai tidaknya pelaksanaan kurikulum mulai dari tahap perencanaa hingga evaluasi.

KESIMPULAN DISKUSI KELOMPOK HASIL OBSERVASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD PERCOBAAN KOTA MALANG Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Problematika Pendidikan Yang di Ampu oleh Dr Muhana Gipayana, M.Pd

Oleh Offering A DIKDAS GK 2012

PROGRAM PASCASARJANA DIKDAS GURU KELAS UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nopember 2013

Anda mungkin juga menyukai