Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
, MM PERILAKU ORGANISASI 1
PERILAKU KEORGANISASIAN
MODUL 8
PENGAMBI LAN KEPUTUSAN
OLEH
ADI YAS, SE, MM
PROGRAM KELAS KARYAWAN
FAKULTAS EKONOMI - J URUSAN MANAJ EMEN
UNI VERSI TAS MERCU BUANA J AKARTA
2010
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE., MM PERILAKU ORGANISASI 2
MODUL 8
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENDAHULUAN
Setiap individu dalam organisasi membuat keputusan. Para manajer puncak,sebagai
contoh menetukan tujuan organisasi mereka, produk atau jasa apa yang akan di
produksi, bagaimana sebaiknya mengorganisasikan dan mengkoordinasikan unit
kegiatan dan sebagainya, termasuk manajer tingkat menengah atau bawah
tergantung pada kewenangan nya masing-masing.
Kualitas keputusan manjerial merupakan ukuran dari effektivitas manejer. Proses
pengambilan keputusan adalah bagaimana perilaku dan pola komunikasi manusia
sebagai individu dan sebagai anggota kelompok dalam struktur organisasi. Salah
satu pentingnya adalah pengambilan keputusan.
TIPE-TIPE KEPUTUSAN
Keputusan Terprogram (programmed decision) adalah prosedur spesifik yang
dikembangkan untuk masalah yang rutin dan berulang.
Keputusan tidak terprogram (unprogrammed decision) adalah keputusan yang
membutuhkan manajemen masalah yang unik dan kompleks.
Secara ideal, manajemen puncak harusnya memperhatikan keputusan tidak
terprogram, sementara manajer tingkat pertama lebih memperhatikan keputusan
terprogram.
Di banyak organisasi, manajer madya lebih mengkonsenstrasikan pada keputusan
terprogram meskipun di beberapa kasus juga berpartisipasi dalam keputusan tidak
terprogram, dengan kata lain berdasarkan sifat, frekuensi dan tingkat kepastian yang
melingkupi masalah tersebut akan mengarah pada tingkat manajemen yang mana
suatu keputusan harus diambil.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE., MM PERILAKU ORGANISASI 3
Tabel 1 : Perbandingan Tipe Keputusan
Aktivitas Keputusan terprogram Keputusan tidak
terprogram
Masalah Sering, berulang, rutin
hubungan sebab akibat
lebih pasti
Baru, tidak terstruktur.
Banyak letidakpastian
dalam hubungan sebab
akibat.
Prosedur Ketergantungan pada
kebijakan, aturan,dan
prosedur pasti.
Perlunya kreativitas,
intuisi, toleransi pada hal-
hal yang membingungkan,
pemecahan masalah
kreatif
Contoh:
Perusahaan
bisnis
Universitas
Perawatan
kesehatan
Pemerintah
Pesanan persediaan
kembali secara periodic.
Tingkat rata-rata yang
diperlukan bagi posisi
akademik yang baik.
Prosedur penerimaan
pasien.
System merit bagi promosi
pegawai pemerintah
Diversifikasi ke dalam
produk dan pasar baru.
Konstruksi dari fasilitas
ruang kelas yang baru.
Pembelian peralatan
eksperimen.
Reorganisasi dari badan
pemerintah.
Proses Pengambilan Keputusan
Adalah sarana untuk mencapai tujuan atau memecahkan suatu masalah, hasil dari
suatu proses yang dipengaruhi oleh berbegai kekuatan.
Jadi keputusan harus dianggap sebagai sarana bukan hasil. Keputusan adalah
mekanisme organisasional debgan bentuk usaha untuk mencapai suatu tujuan yang
tertentu. Dengan kata lian merupakan respon organisasional terhadap suatu masalah.
Setiap keputusan merupakan hasil dari suatu proses dinamik yang dipengaruhi oleh
berbagai kekuatan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE., MM PERILAKU ORGANISASI 4
Gambar 1. Proses Pengambilan Keputusan
Menetapkan sasaran
dan tujuan serta
Mengukur Hasil
Mengendalikan dan
Mengevaluasi
Mengimplementasi
kan Keputusan
Memilih Alternatif
Mengevaluasi
Alternatif
Mengembangkan
Alternatif
Identifikasi Masalah
revisi
revisi
revisi
revisi
revisi
revisi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE., MM PERILAKU ORGANISASI 5
PENGARUH PERILAKU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INDIVIDU.
Faktor perilaku mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Beberapa
darinya hanya mempengaruhi aspek tertentu saja dari proses sedangkan lainnya
ada pula yang mempengaruhi seluruh proses. Walaupun demikian masing-masing
darinya mempunyai dampak terhadap proses pengambilan keputusan dalam
organisasi . Terdapat empat factor perilaku individu yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan yaitu :
Nilai
System nilai menjadi pedoman bagi semua orang saat mereka berada pada situasi
mengambil keputusan. System tata nilai dibutuhkan pada kehidupan dan menjadi
dasar bagi pola pikir seseorang dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan
di bidang :
Menetapkan sasaran , pertimbangan tata nilai mesti dibuat saat memilih
kesempatan dan menetapkan proses.
Mengembangkan alternatif, pertimbangan tata nilai tentang berbagai
kemungkinan yang dibutuhkan.
Memilih alternative, system tata nilai pengambi keputusan mempengaruhi
alternative yang dipilih.
Impelemntasi keputusan, pertimbanganm system nilai dibutuhkan sat
memilih sarana untuk implementasi.
Control dan evaluasi, pertimbangan system tata nilai tidak dapat dihindari
saat tindakan koreksi diputuskan dan diambil.
Kepribadian
Kecenderungan mengambil risiko
Potensi ketidak sesuaian
Model Pengambilan Keputusan Optimasi (Optimizing decision making model )
Dimaksud Model Optimasi, yaitu suatu model pengambilan keputusan yang
menguraikan individu-individu seharusnya berperilaku agar memaksimumkan semua