Anda di halaman 1dari 4

Di ekosistem persawahan, artropoda predator merupakan musuh

alami yang

paling berperan dalam menekan populasi hama pada tanaman padi. Menurut Wiedenmann & Smith (1997); Wissinger (1997); Herlinda & Effendy (2003). Artropoda predator memiliki kemampuan untuk beradaptasi di ekosistem efemeral. Lahan pinggir di sekitar pertanaman padi dapat berfungsi sebagai

tempat berlindung dan sumber musuh alami bagi pertanaman padi musim berikutnya. Dengan demikian, musuh alami pada ekosistem tersebut tetap eksis dan berperan dalam menekan populasi hama padi. Lahan pinggir bervegetasi liar menyediakan mangsa/inang bagi musuh alami, menyediakan sumber pakan (nektar, embun madu dan serbuk sari) bagi imago serangga predator atau parasitoid, sebagai tempat berlindung (refuges), dan sebagai jembatan musuh alami yang menghubungkan dua musim tanam padi (Herlinda 2007). Habitat musuh alami hama padi tidak hanya pertanaman padi tetapi juga habitat bukan pertanaman (uncrop habitats), seperti tumbuhan liar yang tumbuh di pinggir atau sekitar pertanaman padi. Dengan demikian, bila pertanaman padi tidak ada karena pemanenan atau kondisinya tidak sesuai bagi musuh alami oleh adanya aplikasi pestisida, maka vegetasi liar tersebut dapat sebagai penampung (sinks) musuh alami dari pertanaman. Pada musim berikutnya vegetasi itu dapat menjadi sumber (sources) musuh alami.

Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) atau disebut juga Wereng Coklat merupakan salah satu hama tanaman padi yang paling berbahaya dan sulit dibasmi. Bersama beberapa jenis wereng lainnya seperti wereng hijau (Nephotettix spp.) dan wereng punggung putih (Sogatella furcifera), wereng batang coklat telah banyak merugikan petani padi bahkan mengakibatkan puso dan gagal panen. Wereng batang coklat, sebagaimana jenis wereng lainnya, menjadi parasit dengan menghisap cairan tumbuhan sehingga mengakibatkan perkembangan tumbuhan menjadi terganggu bahkan mati. Selain itu, wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) juga menjadi vektor (organisme penyebar penyakit) bagi penularan sejumlah penyakit tumbuhan yang diakibatkan virus serta menyebabkan tungro.

Ciri ciri tanaman padi yang diserang hama wereng batang cokelat adalah warnanya berubah menjadi kekuningan, pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Pada serangan yang parah keseluruhan tanaman padi menjadi kering dan mati, perkembangan akar merana dan bagian bawah tanaman yang terserang menjadi terlapisi oleh jamur.

Hama wereng batang coklat hidup pada pangkal batang padi. Binatang ini mempunyai siklus hidup antara 3-4 minggu yang dimulai dari telur (selama 7-10 hari), Nimfa (8-17 hari) dan Imago (18-28 hari). Saat menjadi nimfa dan imago inilah wereng batang coklat menghisap cairan dari batang padi.

Hama Padi yang Sulit Dibasmi. Wereng menjadi hama padi yang paling berbahaya dan paling sulit dikendalikan apalagi dibasmi. Sulitnya memberantas hama padi ini lantaran wereng batang coklat mempunyai daya perkembangbiakan yang cepat dan cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Tidak jarang, hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) tahan terhadap berbagai insektisida dan pestisida, sehingga sering kali para petani memberikan dosis pestisida yang berlipat ganda bahkan dengan mengoplos beberapa merk pestisida sekaligus. Dan semua usaha pengendalian dan pengobatan dengan

menggunakan pestisida itu tidak pernah berhasil tuntas membasmi wereng batang coklat. Penggunaan varietas bibit padi yang tahan hama juga tidak dapat bertahan lama dan terus menerus. Sekali dua kali musim tanam memang varietas padi tahan

wereng mampu melawan, namun untuk selanjutnya varietas tersebutpun musti takluk oleh wereng batang coklat

(Nilaparvata lugens). Musuh Alami Wereng Sirna. Dalam kondisi normal, alam selalu mampu menjaga keseimbangan. Keseimbangan alam selalu menjaga agar tidak pernah ada sebuah spesies yang membludak populasi karena kan dikendalikan oleh spesies lainnya.

Kumbang Karabid (Ophionea nigrofasciata) Klasifikasi kumbang karabid Kingdom Filum : Anmalia : Arthropoda

Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Insecta : Coleoptera : Carabidae : Ophionea : Ophionea nigrofasciata S

Predator ini aktif mencari mangsa pada siang hari dan dapat berenang. Jenis mangsanya adalah wereng coklat, wereng hijau, hama putih, wereng zig-zag, wereng punggung putih, ulat bulu, ulat jengkal dan penggerek batang padi. Tempat hidupnya di pangkal batang atau di tanah yang tidak berair. Predator ini mempunyai ukuran panjang tubuh 8 mm dengan ciri-ciri tubuh mengkilat, kulit halus, kepala dan perut bagian tengah berwarna hitam kebiru-biruan. Atau mulutnya bertipe mengunyah. Rentang hidupnya 15 hari dan jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor betina adalah 45 butir.

Shepard,BM; Barion, AT; Litsinger, JA. 1987. Friends of The Rice FarmerHelpful Insects, Spiders, and Pathogens. International Rice Research Institute (IRRI)

Anda mungkin juga menyukai