Anda di halaman 1dari 3

http://bimasislam.kemenag.go.id/informasi/artikel/705-peran-agama-dalam-penanggulangankesehatan-jiwa-.html eran Agama dalam Penanggulangan Kesehatan iwa !!!

"pdate umat# $$ %aret $0&' &':'( umat# $$ %aret $0&' &&:5' !)leh *hobib Al-As+har ,Penulis -uku dan .osen Psikologi /slam PPs "ni0ersitas /ndonesia1

2ituasi krisis multi-dimensi +ang dialami mas+arakat /ndonesia sejak satu dasawarsa terakhir menimbulkan dampak kejiwaan mas+arakat +ang sangat luas. -erbagai studi menunjukkan adan+a ke3enderungan meningkatn+a gangguan kesehatan jiwa mas+arakat /ndonesia. .ata 4iset Kesehatan .asar tahun $007 men3atat bahwa gangguan mental emosional ,depression and an5iet+1 dialami oleh sekitar &&#67 populasi usia di atas &5 tahun. Artin+a# terdapat $(.708.000 orang. 2edangkan sekitar &.065.000 orang atau 0#(87 populasi mengalami gangguan jiwa berat ,psikosis1. .iperkirakan# peningkatan jumlah pengidap gangguan jiwa 3ukup tajam pas3a Pemilu tahun $00( dan $009. -an+ak 3alon legislatif ,:aleg1 di hampir semua partai +ang tidak jadi mengalami gangguan jiwa# mulai dari dari +ang ringan sampai berat. 2ebuah pro+ek +ang berjudul ;lobal -urden of .isease +ang disponsori oleh <=) men+atakan bahwa gangguan jiwa dalam bentuk depresi menempati urutan keempat sebagai pen+ebab ketidakmampuan seseorang dalam menjalani fungsi kehidupann+a sehari-hari. .iramalkan pada tahun $0$0# depresi akan meningkat# sehingga menempati urutan kedua. .epresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa +ang ban+ak dialami oleh orang berusia antara &5-(( tahun. .iperkirakan dewasa ini ada sekitar &0&57 penderita depresi dari kalangan perempuan dan 5-&$7 penderita laki-laki. %enurut kajian literatur tentang kesehatan jiwa# berbagai faktor pen+ebab terganggun+a kesehatan jiwa mun3ul dari faktor internal dan eksternal. Keduan+a saling mempengaruhi dan dapat men+ebabkan jiwa +ang sakit# sehingga men+ebabkan gangguan jiwa dan pen+akit jiwa. >aktor internal adalah faktor +ang berasal dari dalam diri seseorang# seperti sifat# bakat# keturunan dan sebagain+a. 2edangkan faktor eksternal merupakan faktor +ang berada di luar diri +ang dapat mempengaruhi jiwa seseorang# seperti masalah keluarga# masa+arakat# ekonomi# hukum# politik# sosial# buda+a# agama# pendidikan# pekerjaan# dan sebagain+a. >enomena gangguan kesehatan jiwa jelas mempengaruhi indeks pembangunan manusia ,=uman de0elopmental /nde5/=./1 dan kemampuan da+a saing bangsa /ndonesia. ?amun sa+angn+a# hal tersebut belum mendapat perhatian pemerintah se3ara serius untuk menanggulangi se3ara integral dan holistik. -ahkan pada tataran regional dan global juga belum mendapatkan perhatian +ang baik. =al ini dapat dilihat dari proporsi alokasi anggaran untuk kesehatan jiwa +ang rata-rata masih sangat ke3il dibandingkan total anggaran untuk kesehatan fisik. .emikian juga belum ada pa+ung hukum atau

"ndang-undang +ang se3ara khusus mengatur tentang hal ini. 2ehingga# tinggin+a angka pengidap gangguan jiwa mas+arakat tidak maksimal untuk ditanggulangi. )leh karena itu# kondisi tersebut mendorong perlun+a upa+a se3ara n+ata dan mendesak bagi kebutuhan mas+arakat akan peningkatan kesehatan jiwa. @ang dimaksud dengan kesehatan jiwa di sini harus melingkupi aspek-aspek kehidupan sejak lahir hingga kematian# +aitu: kemampuan berpikir# kemampuan berkomunikasi# kemampuan belajar# perkembangan emosional# kelenturan diri# harga diri# serta kebahagiaan spiritual.

Peran Agama terhadap Kesehatan iwa 2ehat ,health1 sejatin+a merupakan konsep +ang tidak mudah diartikan# sekalipun dapat dirasakan dan diamati keadaann+a. 2ebagai 3ontoh# orang +ang tidak memiliki keluhan fisik dipandang sebagai orang +ang sehat. 2ebagian mas+arakat juga beranggapan bahwa orang +ang AgemukB adalah orang +ang sehat# dan sebagain+a. Artin+a# faktor sub+ektifitas dan kultural ikut membentuk pemahaman dan pengertian orang terhadap konsep sehat itu sendiri. 2ebagai satu a3uan untuk memahami konsep AsehatB# <orld =ealth )rganiCation ,<=)1 merumuskan dalam 3akupan +ang sangat luas# +aitu Akeadaan +ang sempurnan baik fisik# mental maupun sosial# tidak han+a terbebas dari pen+akit atau kelemahan atau 3a3atB. .alam definisi ini# sehat bukan sekedar terbebas dari pen+akit atau 3a3at. )rang +ang tidak berpen+akit pun belum tentu dikatakan sehat. 2emestin+a# dalam keadaan +ang sempurna# baik fisik# mental# maupun sosial. Pengertian sehat +ang dikemukan oleh <=) ini merupakan suatu keadaan ideal# dari sisi biologis# psiologis# dan sosial. ika demikian adan+a# apakah ada seseorang +ang berada dalam kondisi sempurna se3ara bio-psikososialD "ntuk mendapat orang +ang berada dalam kondisi kesehatan +ang sempurna itu sulit sekali# namun +ang mendekati pada kondisi ideal tersebut ada. .alam kaitan dengan konsepsi <=) tersebut# maka dalam perkembangan kepribadian seseorang memiliki empat dimensi holistik# +aitu agama# organobiologik# psiko-edukatif dan sosial buda+a. Keempat dimensi holistik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama# organo-biologik# mengandung arti fisik ,tubuh/jasmani1 termasuk susunan s+araf pusat ,otak1# +ang perkembangann+a memerlukan makanan +ang bergiCi# bebas dari pen+akit# +ang kejadiann+a sejak dari pembuahan# ba+i dalam kandungan# kemudian lahir sebagai ba+i# dan setrusn+a melalui tahapan anak ,balita1# remaja# dewasa dan usia lanjut. Kedua# psiko-edukatif# adalah pendidikan +ang diberikan oleh orang tua ,a+ah dan ibu1 termasuk pendidikan agama. )rang tua merupakan tokoh imitasi dan identifikasi anak terhadap orang tuan+a. Perkembangan kepribadian anak melalui dimensi psiko-edukatif ini berhenti hingga usia &8 tahun. Ketiga# agama atau spiritual# +ang merupakan fitrah manusia. /ni merupakan fitrah manusia +ang menjadi kebutuhan dasar manusia ,basi3 spiritual needs1# mengandung nilai-nilai moral# etika dan hukum. Atau dengan kata lain seseorang +ang taat pada hukum# berarti ia bermoral dan beretika# seseorang +ang bermoral dan beretika berarti ia beragama ,no religion without moral# no moral without law1. Keempat# sosial-buda+a# selain dimensi psiko-edukatif di atas kepribadian seseorang juga dipengaruhi oleh kultur buda+a dari lingkungan sosial +ang bersangkutan dibesarkan.

.ari konsepsi tersebut# nampak jelas bahwa agama memiliki peran +ang sangat signifikan terhadap kesehatan# baik fisik maupun jiwa. ika dilihat dari substansin+a# agama sesungguhn+a merupakan sebuah ajaran dimana setiap pemelukn+a dianjurkan untuk selalu berbuat baik. 2emua penganut agama +ang memper3a+aai ajaran dan melaksanakan ajarann+a senantiasa melaksanakan segala hal +ang ada dalam ajaran tersebut. 2ehingga# manusia tidak dapat dilepaskan dari peran dan fungsi agama. *eori tersebut sesuai dengan apa +ang pernah dikemukakan oleh Ei3tor >rankle# eksistensi manusia ditandai oleh tiga faktor# +aitu: spiritualit+ ,kerohanian1# freedom ,kebebasan1# dan responsibilit+ ,tanggung jawab1. Pandangan >rankle di atas dengan tegas membantah pandangan 2igmund >reud ,seorang psikolog -arat +ang sangat terkenal dengan teori psikoanalisis-n+a1 +ang menganggap agama sebagai ilusi# dan penganutn+a mengidap neurosis dan bersifat infantilis. -agin+a# agama adalah sesuatu +ang sia-sia# tidak berguna dan merusak perkembangan kepribadian manusia. Agama dipandang sebagai proses sublimasi dari konflik +ang terjadi pada masa kanak-kanak antara orang tua dan anakn+a ,oedipus 3omple51. -ahkan# >reud berani mengatakan bahwa bukan *uhan +ang men3iptakan manusia# tetapi manusia lah +ang men3iptakan *uhan. Pandangan >reud tersebut jelas menurunkan derajat agama dan para penganutn+a. 2elain karena >reud tergolong orang +ang tidak men+akini adan+a *uhan ,atheis1# >reud melihat agama han+a dalam satu sudut pandang mental# dimana unsur-unsur ke+akinan dipandang sebagai salah satu problem psikologis. .emikian juga ma+oritas psikolog -arat han+a mendasarkan psikologi pada aspek-aspek empiris-positi0istik. 2ehingga# unsur ke+akinan agama dianggap sebagai salah satu problem psikologis# +ang juga berimplikasi pasa pemaknaan kesehatan ,jiwa1 se3ara umum. Pandangan >reud tersebut jelas menurunkan derajat agama dan para penganutn+a. 2elain karena >reud tergolong orang +ang tidak men+akini adan+a *uhan ,atheis1# >reud melihat agama han+a dalam satu sudut pandang mental# dimana unsur-unsur ke+akinan dipandang sebagai salah satu problem psikologis. .emikian juga ma+oritas psikolog -arat han+a mendasarkan psikologi pada aspek-aspek empiris-positi0istik. 2ehingga# unsur ke+akinan agama dianggap sebagai salah satu problem psikologis# +ang juga berimplikasi pasa pemaknaan kesehatan ,jiwa1 se3ara umum. .alam konteks ini# pandangan >reud dan sarjana -arat sekular sangat berbaha+a karena menjadikan agama sebagai salah satu titik penting gangguan kesehatan jiwa itu sendiri. 2ementara dalam ban+ak studi tentang peran agama terhadap kesehatan jiwa telah dibuktikan se3ara empiris juga. .adang =awari ,&9991 men+ebutkan# di Amerika terdapat sekitar &0 juta pendudukn+a +ang mengalami depresi mental. 2alah satu pen+ebabn+a adalah stresor psiko-sosial sebagai dampak pola hidup +ang sekular# materialistis# dan indi0idual. .alam hal ini# pendekatan keagamaan sangat besar manfaatn+a# antara lain agar mereka tidak merasa hidup sendiri# dalam keterasingan mas+arakat moderen +ang hiruk pikuk. %ereka dapat bergabung dalam sebuah komunitas religius dan kembali mengenal *uhann+a dengan mengamalkan berdoa dan berCikir untuk mengatasi keputusasaan. -ahkan pada tahun &995# sebuah penelitian dilakukan terhadap '' pasien psikiatrik seperti skiCofrenia# gangguan bipolar# depresi unipolar# serta gangguan skiCoafektif# dan gangguan kepribadian. 577 dari mereka mengikuti kegiatan keagamaan dan berdoa setiap hari. =asiln+a# seban+ak 8'7 merasa bahwa keimanan terhadap agama memiliki pengaruh +ang positif terhadap pen+akitn+a. .emikian juga telah juga dibuktikan bahwa amalan-amalan keagamaan# seperti shalat# puasa# Cikir# sedekah dan lain-lain memberikan sumbangan +ang sangat penting# bahkan terpenting terhadap kesehatan jiwa seseorang. <allahu aFlam

Anda mungkin juga menyukai