Pembimbing
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien: Tn. S Tempat tanggal lahir: Nias , 5 mei 1969 Umur :42 tahun Status perkawinan : menikah Pekerjaan: Guru Alamat: JL. Cililitan besar RT 08 RW 15 cililitan jakarta timur Jenis kelamin: Laki-laki Suku : batak Agama :Kristen
Anamnesis
Diambil dari: Autoanamnesis Tanggal: 15 Februari 2013 Keluhan Utama: Demam (meriang) sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan Utama Keluhan Tambahan : demam meriang : batuk berdahak
Riwayat merokok : 10 tahun, jenis rokok filter, sudah berhenti 2 tahun lalu
Ibu
Lambung
Diabetes Kanker Vertigo
Anamnesis Sistem
Kepala (-) Trauma (-) Sinkop Mata (-) Nyeri (-) Sekret (-) Kuning /Ikterus Telinga (-) Nyeri (-) Sekret (-) Tinitus Hidung (-) Trauma (-) Nyeri (-) Sekret (-) Epistaksis Mulut (-) Bibir (-) Gusi (-) Selaput (+) Sakit kepala (-) Nyeri pada sinus (-) Radang (-) Gangguan penglihatan (-) Ketajaman penglihatan
Leher: (-) Benjolan (-) Nyeri leher Tenggorokan: (-) Nyeri ketukan (-) Perubahan suara Dada: Jantung/Paru-paru (-) Nyeri dada (-) Serangan asma (-) Ortopnoe (-) Sesak napas (-) Batuk darah (+) Batuk berdahak Saluran Kemih/Alat Kelamin: (-) Disuria (-) Stranguri (-) Poliuria (-) Polakisuria (-) Hematuria
Abdomen: Lambung/Usus (-) Rasa kembung (-) Mual (-) Muntah (-) Muntah darah (-) Sukar menelan (-) Nyeri perut, kolik (-) Perut membesar (-) Wasir (-) Mencret (-) Tinja darah (-) Tinja berwarna dempul (-) Tinja berwarna teh (-) Benjolan (-) Oliguria (-) Anuria (-) Retensi urin (-) Kencing menetes (-) Kencing batu (-) Ngompol (tidak disadari)
Haid (-) Haid terakhir (-) Teratur/tidak (-) Gangguan haid (-) Gejala klimakterium
(-) Jumlah dan lamanya (-) Nyeri (-) Pasca menopause (-) Menarche
Saraf dan Otot (-) Anastesi (-) Parastesi (-) Otot lemah (-) Tidak sadar (-) Kejang (-) Afasia (-) Amnesia (-) Sukar mengingat (-) Ataksia Ekstremitas: (-) Bengkak (-) Nyeri sensi
(-) Hipo/Hiper-thesi (-) Pingsan (-) Kedutan (+) Pusing (-) Gangguan bicara (disartri)
Riwayat Hidup
Riwayat Kelahiran Tempat Lahir : ( ) Di rumah Ditolong oleh : ( ) Dokter ( ) Rumah Bersalin ( ) RS Bersalin ( ) Bidan ( ) Dukun ( ) dan lain-lain Riwayat Imunisasi (pasien tidak ingat) ( ) Hepatitis ( ) BCG ( ) Campak Riwayat Makanan Frekuensi/hari Jumlah/hari Variasi/hari Nafsu makan
( ) DPT
( ) Polio
( ) Tetanus
Pemeriksaan Jasmani
11 Februari 2013 (saat masuk UGD)
Pemeriksaan Jasmani
14 Februari 2013 (PH4)
Pemeriksaan Jasmani
15 Februari 2013 (PH5)
Kesadaran GCS Keadaan umum Tanda vital: Tekanan darah Nadi Nafas Suhu BB TB BBI IMT : Compos mentis : 15 : Tampak sakit sedang
Kelenjar Getah Bening Submandibula :tidak teraba membesar Supraklavikula : tidak teraba membesar Lipat paha : tidak teraba membesar Kepala Ekspresi Wajah Rambut Mata Eksoftalmus Kelopak Konjungtiva Sklera Lapangan Penglihatan Deviatio Konjungasi Telinga Tuli Lubang Serumen
Leher Ketiak
: simetris :teraba
: tidak ada : lagoftalmus tidak ada : hiperemis : ikterik / ikterik : luas : tidak ada
Enoftalmus : tidak ada Lensa : jernih Visus : baik Gerakan mata : baik Tekanan bola mata : baik Nystagmus : tidak ada
Hidung Bagian Luar Septum Sekret Deformitas Mulut Bibir Langit-langit Gigi-geligi Faring Lidah Leher Kelenjar Gondok Kaku Kuduk Tumor Dada Bentuk
: tidak ada kelainan : deviasi tidak ada : tidak ada : tidak ada
: sianosis tidak ada : baik : tidak ada caries : tidak hiperemis : tidak ada deviasi
: normochest
: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri : Vocal fremitus + kanan = kiri : Sonor kanan = kiri . Batas paru hati garis ,midclavicula ics 6. batas paru lambung IC5 garis axila anterior Auskultasi : BND vesikuler, rales +/+, wheezing -/Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi
: Iktus kordis ICS 5 di garis midclavicula sinistra :Iktus kordis teraba ICS 5 di garis midclavicula sinistra : Batas jantung kanan digaris sternalis dextra, batas jantung kiri ICS 5 garis midclavicula sinistra Kesan: jantung tidak membesar Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pembuluh Darah Arteri Temporalis Arteri Karotis Arteri Brakhialis Arteri Radialis Arteri Femoralis Arteri Poptlitea Arteri Tibilasi Posterior Arteri Dorsalis Pedis
Perut Inspeksi Palpasi Dinding/perut Hati Limpa Perkusi Auskultasi Refleks dinding perut
: tampak datar : supel : teraba 1 jari dibawah arcus costae , murphy sign + : tidak membesar : timpani : BU + :+
Ekstremitas
Tungkai dan Kaki Luka Varises Otot Sendi Gerakan Kekuatan Edema ptechie
Refleks
Refleksi Tendon Bisep Trisep Patela ++ ++ ++ ++
Kanan
++ ++ ++ ++
Kiri
Achiles
Refleks Patologis
++
-
++
-
DIAGNOSA BANDING
CAP Bronkopneumonia Bronkitis PPOK Hipertensi grd II
LABORATORIUM RUTIN
11 Februari 2013
Jenis Pemeriksaan DARAH LENGKAP Hemoglobin (12-16 gr/dl) Eritrosit (4,2-5,4 jt) Leukosit (500010000/mm3) 15 4,91 13,10 satuan Jenis Pemeriksaan Limfosit (20-40%) Monosit (2-8%) Hematokrit (37-47%) Trombosit (200-400rb) satuan 13 9 41,6 259 Jenis Pemeriksaan WIDAL S. Typhose H S. PARATYPHI AH S. PARATYPHI BH NEGATIF NEGATIF NEGATIF satuan
KIMIA KLINIK
Basofil (0-1%) Eosinofil (0-3%) Batang (1-6%) Segmen (50-60%) 0 0 1 77
MCV-MCH
MCV (80-100) MCH (26-34) MCHC 32-36) LED (<20) 84.7 28,4 36,1 40
S. PARATYPHI CH
S. Typhose O S. PARATYPHI AO S. PARATYPHI BO S. PARATYPHI CO SGOT (<37) SGPT (<31)
NEGATIF
NEGATIF NEGATIF NEGATIF NEGATIF 31 74
LABORATORIUM RUTIN
11 Februari 2013
Jenis Pemeriksaan URINE ANALYSIS Warna Kejernihan PH Berat jenis Protein kuning jernih 6 1.025 +2 satuan Jenis Pemeriksaan MIKROSKOPIS URINE leukosit eritrosit silinder Sel epitel Bakteri 2-3 1-2 0 2-3 negatif satuan Jenis Pemeriksaan satuan
reduksi
bilirubin urobilinogen
negatif
negati 0,2
Kristal
Jamur trichomonas
negatif
negatif negatif
Keton
blood lekosit nitrit
negatif
negatif negatif negatif
LABORATORIUM RUTIN
14 Februari 2013
Jenis Pemeriksaan DARAH LENGKAP Hemoglobin (12-16 gr/dl) Eritrosit (4,2-5,4 jt) 13,6 4,40 satuan Jenis Pemeriksaan Limfosit (20-40%) Monosit (2-8%) Hematokrit (37-47%) satuan 35 11 38,5 Jenis Pemeriksaan satuan
Leukosit (500010000/mm3)
Hitung jenis Basofil (0-1%) Eosinofil (0-3%) Batang (1-6%) Segmen (50-60%)
8,65
Trombosit (200-400rb)
MCV-MCH
259
1 3 1 49
LABORATORIUM RUTIN
14 Februari 2013
Jenis Pemeriksaan URINE ANALYSIS Warna Kejernihan PH Berat jenis Protein kuning jernih 6 1.015 negatif satuan Jenis Pemeriksaan MIKROSKOPIS URINE leukosit eritrosit silinder Sel epitel Bakteri 2-3 1-2 0 3-5 negatif satuan
reduksi
bilirubin urobilinogen
negatif
negatif 0,2
Kristal
Jamur trichomonas
Keton
blood lekosit nitrit
negatif
negatif negatif negatif
LABORATORIUM RUTIN
14 Februari 2013
RESUME
Seorang pria berusia 43 tahun daang ke UGD RS Tebet dengan keluhan demam (meriang) sejak 1 minggu sebelum masuk RS, demam dirasakan naik turun dari pagi sampai malam dan pasien tidak mengukurnya, pasien sudah meminum obat (decolgen) selama 2 hari namun tidak dirasakan perbaikan. Selain itu pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 5 hari SMRS. Dahak tidak bisa dikeluarkan dan terasa tidak nyaman di bagian dada. Pasien juga mengeluhkan pusing dan sudah meminum obat (panadol extra) dan sedikit teratasi. Selama keluhan berlangsung pasien mengatakan sulit BAB (2 hari sekali). Pada kesehariannya pasien bekerja sebagai guru dan kepala sekolah dan menurut pengakuan pasien sekolah tersebut dalam proses renovasi, sehingga banyak debu disekitarnya., batuk berdahak (+), Riwayat merokok 2 tahun lalu (10 tahun, rokok filter)
RESUME
(+) Hipertensi, tidak terkontrol Riwayat merokok : berhenti 2 tahun lalu, jenis rokok filter, sudah berhenti 2 tahun lalu
Riwayat penyakit keluarga Hipertensi (+)Ibu Pusing (+) Batuk berdahak sulit dikeluarkan (+) 0 Demam (+) 39 C
satuan Jenis Pemeriksaan Segmen (50-60%) 13,10 Limfosit (20-40%) satuan 77 13 Jenis Pemeriksaan 14 Februari 2013 DARAH LENGKAP satuan
Jenis Pemeriksaan 11 Februari 2013 DARAH LENGKAP Leukosit (500010000/mm3) KIMIA KLINIK Basofil (0-1%) Eosinofil (0-3%) Batang (1-6%)
Leukosit (5000-10000/mm3)
Monosit (2-8%) 0 0 1 MCHC 32-36) LED (<20) 9 36,1 40 MIKROSKPOPIK URINE
8,65
Kristal
Protein urine
+2
DIAGNOSA KERJA
CAP Hipertensi grd II + Cardiomegali
PENATALAKSANAAN
Diet 1500 Kkal lunak, tinggi serat IVFD RL I kolf / 24 jam Mm/ cefotaxim 3x1 Panadol 3x1 Amlodipin 1x5 mg Valsartan 1x80 mg
PENCEGAHAN
Menggunakan masker saat di tempat kerja Mengubah gaya hidup dengan berolah raga, menghindari makanan berlemak dan tinggi kolesterol Mengkonsumsi maknan tinggi serat Minum obat teratur dan tidak terputus
TINJAUAN PUSTAKA
Pembimbing
definisi
Peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat dan pada pemeriksaan histologi didapatkan alveolitis, eksudat
anatomi
anatomi
anatomi
Klasifikasi klinis
1. Pneumonia Komunitas 2. Pneumonia Nosokomial
Tipe klinis
P. komunitas P. nosokomial
P. rekurens
Epidemiologi
Sporadis / endemik, muda / orang tua Perawatan di RS
COPD / PPOM
P. aspirasi
Kebiasaan merokok Pasca infeksi virus Pemberian AB yg salah polusi Penyakit kronik Imunodefisiensi Imunodefisiensi Kelainan organ dada Tindakan medis masiv
Faktor predisposisi
Etiologi
virus
bakteri
Influenza, respiratory siccytial virus, adenovirus, herpes Simplex, citomegalovirus Haemofilus influenza, streptococcus pneumonie (75%), e.coli, histoplasma capsulatum, cryptococcus neoforman, Pnemycystis jiroveci legionella, pneumocystsis carinii Toxoplasma gondii, ascaris, strongoides stercorcalis
jamur
parasit
patofisiologi
Host
Environment
Agent
Gambar 1. Interaksi pejamu, lingkungan dan agen penyakit . Kutipan Theodore and Elena. The New Public Health 2000.
patofisiologi
Bentuk transmisi primer agen pneumonia : 1. Aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang berkolonisasi pada orofaring 2. Inhalasi aerosol yang infeksius 3. Penyebaran hematogen 4.Infeksi langsung dari udara ke paru
patofisiologi
Bakteri penyebab terisap ke paru perifer Deposisi fibrin ke permukaan pleura,Fibrin, lekosit PMN dan fagositosis cepat Peningkatan makrofag, degenerasi sel, menipisnya fibrin, hilangnya kuman dan debris (stadium resolusi)
Pelepasan sitokin
Kapiler melebar di alveolus (stadium kongesti) Eksudat jernih, bakteri, neutrofil, makrofag
Terjadi konsolidasi (stadium hepatisasi merah) Sel PMN, fibrin, eritrosit, cairan edema
patofisiologi
Kongesti (4-12 jam pertama) : Hepatisisasi kelabu (3-8 hari)
Eksudat serosa masuk ke dalam alveoli melalui pembuluh darah yang berdilatasi
Paru tampak kelabu karena leukosit dan fibrin mengalami konsolidasi di dalam alveoli yang terserang
Resolusi (7-11 hari)
Paru tampak merah dan bergranula (hepatisisasi = seperti hepar) karena selsel darah merah, fibrin dan leukosit PMN mengisi alveoli
Eksudat mengalami lisis dan direabsorpsi olehmakrofag, melepaskan sitkokin dan menimbulkan gejala infeksi
gejala
Demam, batuk , sakit dada, mengigil, nafas pendek Pemeriksaan fisik : takipnoe, perkusi dada pekak, peningkatan fokal , suara nafas bronkial,bunyi nafas tambahan
Kriteria CAP
Kriteria mayor (salah satu)
Sesak nafas hebat Syok septik
Disorientasi
Uremia (BUN level, 20 mg/dL)
Penegakan diagnosis
Tujuan : penegakan dagnosis dibuat dengan maksud mengarahkan kepada pemberian terapi yaitu dengan cara mencakup bentuk dan luas penyakit, tingkat berat penyakit, dan perkiraan jenis kuman penyebab penyakit
Pemeriksaan fisik
laboratorium
bakteriologis
khusus
Awitan : Cepat, akut dengan rusty coloured sputum : S. Pneumonia Lambat dengan batuk, dahak sedikit : M. Pneumonia
Pemeriksaan fisik Perhatikan gejala klinis yg mengarah pada tipe kuman penyebab & tingkat berat penyakit Awitan akut
Pemeriksaan penunjang
Ro Lab Bakteriologis Khusus (titer antibodi, AGD)
3. Terapeutik
Terapi empirik
Faktor pasien Faktor antibiotik
Pilihan antibiotik
Evaluasi terapi
Penyesuaian antibiotik
52
Pengobatan
Pengobatan yang diberikan pada pasien dengan CAP ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan jenis bakteriologis dan virus yang menginfeksi
Sesuaikan dg mikroorganisme !
Thank You