Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARIAH

A. Perkembangan Umum Akuntansi Hampir seluruh peta akuntansi Indonesia merupakan by product Barat. Akuntansi konvensional (Barat di Indonesia bahkan telah diadaptasi tanpa perubahan berarti. Hal ini dapat dilihat dari sistem pendidikan! standar! dan praktik akuntansi di lingkungan bisnis. "urikulum! materi dan teori yang dia#arkan di Indonesia adalah akuntansi pro Barat. $emua standar akuntansi berinduk pada landasan teoritis dan teknologi akuntansi IA$% (International Accounting $tandards %ommittee . Indonesia bahkan terang&terangan menyadur 'rame(ork )or the Preparation and Presentation o) 'inancial $tatements IA$%! dengan #udul "erangka *asar Penyusunan dan Penya#ian +aporan "euangan dalam $tandar Akuntansi "euangan ($A" yang dikeluarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI . Perkembangan terbaru! saat ini telah disosialisasikan sistem pendidikan akuntansi ,baruyang meru#uk internasionalisasi dan harmonisasi standar akuntansi. Pertemuan&pertemuan! (orkshop! lokakarya! seminar mengenai perubahan kurikulum akuntansi sampai standar kelulusan akuntan #uga mengikuti kebi#akan IAI berkenaan Internasionalisasi Akuntansi Indonesia tahun ./0/. *unia bisnis tak kalah! semua aktivitas dan sistem akuntansi #uga diarahkan untuk memakai acuan akuntansi Barat. Hasilnya akuntansi sekarang men#adi menara gading dan sulit sekali menyelesaikan masalah lokalitas. Akuntansi hanya mengakomodasi kepentingan -market(pasar modal dan tidak dapat menyelesaikan masalah akuntansi untuk U1"1 yang mendominasi perekonomian Indonesia lebih dari 2/3. Hal ini sebenarnya telah menegasikan si)at dasar lokalitas masyarakat Indonesia. Padahal bila kita lihat lebih #auh! akuntansi secara sosiologis saat ini telah mengalami perubahan besar. Akuntansi tidak hanya dipandang sebagai bagian dari pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan. Akuntansi telah dipahami sebagai sesuatu yang tidak bebas nilai (value laden ! tetapi dipengaruhi nilai&nilai yang melingkupinya. Bahkan akuntansi tidak hanya dipengaruhi! tetapi #uga mempengaruhi lingkungannya (lihat Hines 02425 1organ 02445 6riyu(ono .///a5 $ubiyantoro dan 6riyu(ono .//75 1ula(arman .//8 . "etika akuntansi tidak bebas nilai! tetapi sarat nilai! otomatis akuntansi konvensional yang saat ini masih didominasi oleh sudut pandang Barat! maka karakter akuntansi pasti kapitalistik! sekuler! egois! anti&altruistik. "etika akuntansi memiliki kepentingan ekonomi&politik 19%s (1ulti 9ational %ompanys untuk program neoliberalisme ekonomi! maka akuntansi yang dia#arkan dan dipraktikkan tanpa proses penyaringan! #elas berorientasi pada kepentingan neoliberalisme ekonomi pula. Pertanyaan lebih lan#ut adalah! apakah memang kita tidak memiliki sistem akuntansi sesuai realitas kita: Apakah masyarakat Indonesia tidak dapat mengakomodasi akuntansi dengan tetap melakukan penyesuaian sesuai realitas masyarakat Indonesia: +ebih #auh lagi sesuai realitas masyarakat Indonesia yang religius: ;eligiusitas Indonesia yang didominasi 4<3 masyarakat 1uslim: B. Akuntansi $yariah= Antara Aliran Pragmatis dan Idealis Perkembangan akuntansi syariah saat ini menurut 1ula(arman (.//85 .//>a5 .//>b5 .//>c masih men#adi diskursus serius di kalangan akademisi akuntansi. *iskursus terutama berhubungan dengan pendekatan dan aplikasi laporan keuangan sebagai bentukan dari konsep

dan teori akuntansinya. Perbedaan&perbedan yang ter#adi mengarah pada posisi diametral pendekatan teoritis antara aliran akuntansi syariah pragmatis dan idealis. 0. Akuntansi $yariah Aliran Pragmatis Aliran akuntansi syariah pragmatis lan#ut 1ula(arman (.//>a menganggap beberapa konsep dan teori akuntansi konvensional dapat digunakan dengan beberapa modi)ikasi (lihat #uga misalnya $yahatah .//05 Harahap .//05 "usuma(ati .//< dan banyak lagi lainnya . 1odi)ikasi dilakukan untuk kepentingan pragmatis seperti penggunaan akuntansi dalam perusahaan Islami yang memerlukan legitimasi pelaporan berdasarkan nilai&nilai Islam dan tu#uan syariah. Akomodasi akuntansi konvensional tersebut memang terpola dalam kebi#akan akuntansi seperti Accounting and Auditing $tandards )or Islamic 'inancial Institutions yang dikeluarkan AA?I'I secara internasional dan P$A" 9o. <2 atau yang terbaru P$A" 0/0&0/8 di Indonesia. Hal ini dapat dilihat misalnya dalam tu#uan akuntansi syariah aliran pragmatis yang masih berpedoman pada tu#uan akuntansi konvensional dengan perubahan modi)ikasi dan penyesuaian berdasarkan prinsip&prinsip syariah. 6u#uan akuntansi di sini lebih pada pendekatan ke(a#iban! berbasis entity theory dengan akuntabilitas terbatas. Bila kita lihat lebih #auh! regulasi mengenai bentuk laporan keuangan yang dikeluarkan AA?I'I misalnya! disamping mengeluarkan bentuk laporan keuangan yang tidak berbeda dengan akuntansi konvensional (neraca! laporan laba rugi dan laporan aliran kas #uga menetapkan beberapa laporan lain seperti analisis laporan keuangan mengenai sumber dana untuk @akat dan penggunaannya5 analisis laporan keuangan mengenai earnings atau eApenditures yang dilarang berdasarkan syariah5 laporan responsibilitas sosial bank syariah5 serta laporan pengembangan sumber daya manusia untuk bank syariah. "etentuan AA?I'I lebih diutamakan untuk kepentingan ekonomi! sedangkan ketentuan syariah! sosial dan lingkungan merupakan ketentuan tambahan. *ampak dari ketentuan AA?I'I yang longgar tersebut! membuka peluang perbankan syariah mementingkan aspek ekonomi daripada aspek syariah! sosial maupun lingkungan. $inyal ini terbukti dari beberapa penelitian empiris seperti dilakukan $ulaiman dan +ati)) (.//7 ! Hameed dan Baya (.//7b ! $ya)ei! et al. (.//C . Penelitian lain dilakukan Hameed dan Baya (.//7b yang mengu#i secara empiris praktik pelaporan keuangan perbankan syariah di 1alaysia dan Indonesia. Berdasarkan standar AA?I'I! perusahaan di samping membuat laporan keuangan! #uga diminta melakukan disclose analisis laporan keuangan berkaitan sumber dana @akat dan penggunaannya! laporan responsibilitas sosial dan lingkungan! serta laporan pengembangan sumber daya manusia. 6etapi hasil temuan Hameed dan Baya (.//7b menun#ukkan bank&bank syariah di kedua negara belum melaksanakan praktik akuntansi serta pelaporan yang sesuai standar AA?I'I. $ya)ei! et al. (.//C #uga melakukan penelitian praktik pelaporan tahunan perbankan syariah di Indonesia dan 1alaysia. Hasilnya! berkaitan produk dan operasi perbankan yang dilakukan! telah sesuai tu#uan syariah (maDasid syariah . 6etapi ketika berkaitan dengan laporan keuangan tahunan yang diungkapkan! baik bank&bank di 1alaysia maupun Indonesia tidak murni melaksanakan sistem akuntansi yang sesuai syariah. 1enurut $ya)ei! et al. (.//C terdapat lima kemungkinan mengapa laporan keuangan tidak murni di#alankan sesuai ketentuan syariah.

Pertama! hampir seluruh negara muslim adalah bekas #a#ahan Barat. Akibatnya masyarakat muslim menempuh pendidikan Barat dan mengadopsi budaya Barat. "edua! banyak praktisi perbankan syariah berpikiran pragmatis dan berbeda dengan cita&cita Islam yang mengarah pada kese#ahteraan umat. "etiga! bank syariah telah establish dalam sistem ekonomi sekularis&materialis&kapitalis. Pola yang establish ini mempengaruhi pelaksanaan bank yang kurang Islami. "eempat! orientasi *e(an Penga(as $yariah lebih menekankan )ormalitas )iDh daripada substansinya. "elima! kesen#angan kuali)ikasi antara praktisi dan ahli syariah. Praktisi lebih mengerti sistem barat tapi lemah di syariah. $ebaliknya ahli syariah memiliki sedikit pengetahuan mengenai mekanisme dan prosedur di lapangan. .. Akuntansi $yariah Aliran Idealis Aliran Akuntansi $yariah Idealis di sisi lain melihat akomodasi yang terlalu ,terbuka dan longgar- #elas&#elas tidak dapat diterima. Beberapa alasan yang dia#ukan misalnya! landasan )iloso)is akuntansi konvensional merupakan representasi pandangan dunia Barat yang kapitalistik! sekuler dan liberal serta didominasi kepentingan laba (lihat misalnya Eambling dan "arim 022>5 Baydoun dan Fillett 022C dan .///5 6riyu(ono .///a dan .//85 $ulaiman .//05 1ula(arman .//8a . +andasan )iloso)is seperti itu #elas berpengaruh terhadap konsep dasar teoritis sampai bentuk teknologinya! yaitu laporan keuangan. "eberatan aliran idealis terlihat dari pandangannya mengenai ;egulasi baik AA?I'I maupun P$A" 9o. <2! serta P$A" 0/0&0/8! yang dianggap masih menggunakan konsep akuntansi modern berbasis entity theory (seperti penya#ian laporan laba rugi dan penggunaan going concern dalam P$A" 9o. <2 dan merupakan per(u#udan pandangan dunia Barat. ;atmono (.//C bahkan melihat tu#uan laporan keuangan akuntansi syariah dalam P$A" <2 masih mengarah pada penyediaan in)ormasi. Bang membedakan P$A" <2 dengan akuntansi konvensional! adanya in)ormasi tambahan berkaitan pengambilan keputusan ekonomi dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Berbeda dengan tu#uan akuntansi syariah )iloso)is&teoritis! mengarah akuntabilitas yang lebih luas (6riyu(ono .///b5 .//05 .//.b5 Hameed .///a5 .///b5 Hameed dan Baya .//7a5 Baydoun dan Fillett 022C . "onsep dasar teoritis akuntansi yang dekat dengan nilai dan tu#uan syariah menurut akuntansi syariah aliran idealis adalah Gnterprise 6heory (Harahap 022>5 6riyu(ono .//.b ! karena menekankan akuntabilitas yang lebih luas. 1eskipun! dari sudut pandang syariah! seperti di#elaskan 6riyu(ono (.//.b konsep ini belum mengakui adanya partisipasi lain yang secara tidak langsung memberikan kontribusi ekonomi. Artinya! lan#ut 6riyu(ono (.//.b konsep ini belum bisa di#adikan #usti)ikasi bah(a enterprise theory men#adi konsep dasar teoritis! sebelum teori tersebut mengakui eksistensi dari indirect participants. Berdasarkan kekurangan&kekurangan yang ada dalam HA$! 6riyu(ono (.//0 dan $lamet (.//0 mengusulkan apa yang dinamakan dengan $hariate G6. 1enurut konsep ini stakeholders pihak yang berhak menerima pendistribusian nilai tambah diklasi)ikasikan men#adi dua golongan yaitu direct participants dan indirect participants. 1enurut 6riyu(ono (.//0 direct stakeholders adalah pihak yang terkait langsung dengan bisnis perusahaan! yang terdiri dari= pemegang saham! mana#emen! karya(an! kreditur! pemasok! pemerintah! dan lain&lainnya. Indirect stakeholders adalah pihak yang tidak terkait langsung dengan bisnis perusahaan! terdiri dari= masyarakat mustahiD (penerima @akat! in)aD dan shadaDah ! dan lingkungan alam (misalnya untuk pelestarian alam . 7. "omparasi Antara Akuntansi $yariah Aliran Idealis dan Pragmatis

"esimpulan yang dapat ditarik dari perbincangan mengenai perbedaan antara aliran akuntansi syariah pragmatis dan idealis di atas adalah! pertama! akuntansi syariah pragmatis memilih melakukan adopsi konsep dasar teoritis akuntansi berbasis entity theory. "onsekuensi teknologisnya adalah digunakannya bentuk laporan keuangan seperti neraca! laporan laba rugi dan laporan arus kas dengan modi)ikasi pragmatis. "edua! akuntansi syariah idealis memilih melakukan perubahan&perubahan konsep dasar teoritis berbasis shariate G6. "onsekuensi teknologisnya adalah penolakan terhadap bentuk laporan keuangan yang ada5 sehingga diperlukan perumusan laporan keuangan yang sesuai dengan konsep dasar teoritisnya. Untuk memudahkan pen#elasan perbedaan akuntansi syariah aliran pragmatis dan idealis! %. Proyek Implementasi $hariate Gnterprise 6heory Proses pencarian bentuk teknologis aliran idealis dimulai dari perumusan ulang konsep Halue Added (HA dan turunannya yaitu Halue Added $tatement (HA$ . HA diter#emahkan oleh $ubiyantoro dan 6riyu(ono (.//C! 024&.// sebagai nilai tambah yang berubah maknanya dari konsep HA yang konvensional. $ubstansi laba adalah nilai lebih (nilai tambah yang berangkat dari dua aspek mendasar! yaitu aspek keadilan dan hakikat manusia. 6er#emahan konsep HA agar bersi)at teknologis untuk membangun laporan keuangan syariah disebut 1ula(arman (.//8! .00&.0> sebagai shariate value added ($HA . $HA di#adikan source untuk melakukan rekonstruksi sinergis HA$ versi Baydoun dan Fillett (022C5 ./// dan GApanded Halue Added $tatement (GHA$ versi 1ook et al. (.//75 .//< men#adi $hariate Halue Added $tatement ($HA$ . $HA adalah pertambahan nilai spiritual (@akka yang ter#adi secara material (@aka dan telah disucikan secara spiritual (ta@kiyah . $HA$ adalah salah satu laporan keuangan sebagai bentuk konkrit $HA yang men#adikan @akat bukan sebagai ke(a#iban distributi) sa#a (bagian dari distribusi HA tetapi men#adi poros HA$. Iakat untuk menyucikan bagian atas $HA$ (pembentukan sources $HA dan bagian ba(ah $HA$ (distribusi $HA . $HA$ lan#ut 1ula(arman (.//8 terdiri dari dua bentuk laporan! yaitu +aporan "uantitati) dan "ualitati) yang saling terikat satu sama lain. +aporan "uantitati) mencatat aktivitas perusahaan yang bersi)at )inansial! sosial dan lingkungan yang bersi)at materi (akun kreativitas sekaligus non materi (akun ketundukan . +aporan "ualitati) berupa catatan berkaitan dengan tiga hal. Pertama! pencatatan laporan pembentukan (source HA yang tidak dapat dimasukkan dalam bentuk laporan kuantitati). "edua! penentuan 9isab Iakat yang merupakan batas dari HA yang (a#ib dikenakan @akat dan distribusi Iakat pada yang berhak. "etiga! pencatatan laporan distribusi (distribution HA yang tidak dapat dimasukkan dalam bentuk laporan kuantitati). DAFTAR PUSTAKA 1ula(arman! A#i *edi. .//8. 1enyibak Akuntansi $yariah= ;ekonstruksi 6eknologi Akuntansi $yariah *ari Facana "e Aksi. Penerbit "reasi Facana. Jog#akarta. 1ula(arman! A#i *edi. .//>a. 1enggagas +aporan Arus "as $yariah. $imposium 9asional Akuntansi K. Unhas 1akassar. .8&.4 Juli 1ula(arman! A#i *edi. .//>b. 1enggagas 9eraca $yariah Berbasis 1aal= "ontekstualisasi ,"ekayaan Altruistik Islami-. 6he 0st Accounting %on)erence. 'G&UI *epok. >&2 9opember.

1ula(arman! A#i *edi. .//>c. 1enggagas +aporan "euangan $yariah Berbasis 6rilogi 1aisyah&;i@D&1aal. $imposium 9asional Gkonomi Islam 7. Unpad. Bandung. 0C&0< 9opember. 1ula(arman. .//8. Proses rekonstruksi sinergis HA$ dan GHA$ untuk membentuk $HA$.

Anda mungkin juga menyukai