Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

Tujuan analisa core adalah untuk mengetahui kondisi bawah permukaan yang relatif dalam guna analisis posisi akuifer pada pembuatan suatu sumur pada lokasi Bengkulu. Pada, sampel yang dianalisis terdiri dari 4 box, adapun setiap box terdiri dari sampel sepanjang 2.5 meter. Jadi Sampel keseluruhan yang harus dideskripsi atau dianalisis sepanjang 10 meter. Hasil deskripsi sampel tersebut kemudian dibuat penampang Adapun hal hal yang dicatat atau dimasukkan dalam penampang adalah kedalaman sampel ( dengan skala ukuran 1:50), kolom litologi, tebal, jenis litologi, deskripsi sampel, HSU (sifat serta kemampuan suatu litologi batuan terhadap menangkap atu meloloskan air). Dari hasil pengamatan diperoleh data analisa litologi berdasar sampel yang terseda (Lokasi Bengkulu). Hasil data menujukkan bahwa pada Lokasi bengkulu diperoleh 7 lapisan litologi dengan kedalaman 20 meter, yaitu pada kedalaman 0 2 meter berupa top soil, 2 5 meter berupa lanau pasiran, 5 6 meter berupa breksi, 6 8 meter berupa batupasir, 8 10 meter berupa lempung.

PEMBAHASAN
Dari hasil pendeskripsian sampel tersebut dapat kita ketahui sifat sifat batuan ini serta dapat diketahui pula kondisi hidrogeologi yang terdapat pada batuan tersebut. Pada hasil pendeskripsian sampel dapat kita ketahui bahwa pada lokasi Bengkulu pada kedalaman 20 meter terdapat 7 litologi batuan dari top soil hingga lempung. Dari hasil tersebut, kita bisa mengetahui kondisi

hidrogeologinya guna perekomendasian pada pembuatan sumur Jika disketsa (tanpa skala), Lokasi Bengkulu memiliki kondisi: 0m Top Soil 2m Lanau Pasiran Breksi Batupasir 8m Lempung 10m
(Gambar Sketsa kondisi bawah permukaan lokasi bengkulu, gambar tanpa skala)

Vadoze Zone

Akuitar 5m 6m Akiufer Akuiklud Akuitar

Untuk pembuatan sumur yang ideal, lokasi yang akan dijadikan sumur harus memiliki litologi yang memiliki sifat akuifer. Dari gambaran sketsa tersebut diketahui bahwa posisi akuifer terdapat pada litologi batupasir yang memiliki kedalaman 6 sampai 8 meter dengan ketebalan 2 meter. Posisi atau kedudukan ini mata air bisa dieksploitasi pada sumur. Sumur pada lokasi ini hanya direkomendasikan untuk kebutuhan rumah tangga, serta tidak dianjurkan untuk kebutuhan industry terutama industry besar. Hal ini dikarenakan volume air yang bisa diambil pada sumur tersebut tidak bisa diambil dengan volume besar ( hanya bisa diambil dengan volume tertentu atau terbatas). Dikhawatirkan jika air tanah diambil secara berlebihan pada lokasi tersebut akan mengalami penurunan muka air tanah. 2

Untuk konstruksi pembuatan sumur, sebaiknya sumur dibuat dengan kedalaman lebih dari 8 meter. Untuk kasus sumur pada lokasi Bengkulu, diketahui lapisan akuifernya memiliki ketebalan yang tipis (2 meter). Untuk mengantisipasi berkurangnya pasokasn air tanah pada Lokasi Bengkulu, sumur dibuat dengan kedalaman malebihi posisi akuifernya, maka kedalaman sumur dibuat 10 m). dari kedalaman 10 meter ini, konstruksi sumur ini dibuat casing yang kuat, dengan lokasi auifer diberi filter. Diharapkan air yang masuk ke dalam sumur tersebut tersaring (menyaring partilek partikel tertentu yang larut bersama air tanah), kemudian akan tertampung di casing yang posisinya dibawah akuifer. Dengan demikian ketika pasokan air yang mengalir pada akuifer tersendat (krisis air), sumur tidak akan kekurangan air karena memiliki pasokan air yang tersimpan di casing tersebut

Arah aliran Air tanah Filter

Arah aliran Air tanah Filter

Arah aliran Air tanah

Arah aliran Air tanah


Gambar Sketsa Penampang sumur

KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah: a. Hasil kondisi bawah permukaan yang didapat dengan cara pemboran (core) pada lokasi bengkulu adalah 1. Top Soil, terdapat pada kedalaman 0 2 meter (tebal 2 meter) memiliki sifat Vadoze zone. 2. Lanau pasiran, terdapat pada kedalaman 2 5 meter (tebal 3 meter) memiliki sifat Akuitar 3. Breksi, terdapat pada kedalaman 5 6 meter (tebal 1 meter) memiliki sifat Akuitar 4. Batupasir, terdapat pada kedalaman 6 8 meter (tebal 2 meter) memiliki sifat Akuifer 5. Lempung, terdapat pada kedalaman 8 10 meter (tebal 2 meter) memiliki sifat Akuiklud b. Rekomendastentang kedudukan yang strategis untuk pembuatan sumur adalah sumur dibuat dengan kedalaman melebihi posisi akuifernya ( akuifer memiliki tebal yang tipis), dengan harapan memiliki cadangan iar yang cukup ketika sumur mengalami krisis air tanah.

DAFTAR PUSTAKA
Suharyadi, 1984. Geohidrologi. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta Ojat-geology.blogspot.com; 5 November 2012

Anda mungkin juga menyukai