Anda di halaman 1dari 38

klikharry.

com
dr. harry berbagi

SISTEM HORMONAL
Posted on May 4, 2012

5
Sistem Koordinasi pada tubuh manusia diataur oleh dua sistem yaitu sistem syaraf dan sistem endokrin (sistem hormonal). Umumnya sistem hormon mempengaruhi pengaturan fungsi metabolisme tubuh, mengatur kecepatan reaksi kimia dalam sel atau transpor zat-zat melaluimembran sel atau juga mempengaruhi aspek lain biologis, seperti tumbuh, perkembangan, reproduksi dan respons tingkah laku. Sistem hormonal atau sistem endokrin terdiri atas sejumlah kelenjar buntu yang tersebar pada letaknya tubuh. Sebagai suatu sistem maka tiap fungsi satu unit mempunyai hubungan langsung atau timbal balik dengan unit lainnya. Kelenjar ini tidak mempunyai saluran pelepasan untuk mengalirkan hasil getah (sekret) sehingga disebut kelenjar tertentu. Sekret yang diproduksi masuk ke peredaran darah secara langsung dan beredar bersama darah ke seluruh tubuh serta mempengaruhi organ sasarannya. Susunan kimia hormon bervariasi yaitu polipeptida, steroid, dan asam amino. Kelenjar-kelenjar hormon yang terdapat daiam tubuh manusia adalah : 1. Keleniar Hipofisis (pituitari) Merupakan kelenjar endokrin yang terletak di bagian dasar otak di bawah hipotalamus (sella tursika). Ukurannya kecil dengan diameter kuiang dari 1 cm. hipopisis terdiri atas: a. Hipofisis Anterior, yang menghasilkan : 1. Hormon somatotrof (growth stimulating hormane) Hormon ini berfungsi dalam menstimulasi perhrmbuhan tubuh terutama pada bagian epifisis tulang panjang. Hormon pertumbuhan ini disekresi terutama selama masa pertumbuhan, tetapi kemudian berkurang pada waktu puberitas. Setelah pubertas, sekresi berlangsung dengan kecepatan hampir sama seperti waktu anak-anak. Selanjutnya kecepatan sekresi meningkat atau menurun dalam keadaan seseorang stres, gerak badan, gelisah, dan trauma. Kekurangan hormon ini pada usia dini menyebabkan berhentinya pertumbuhan sehingga menjadi kerdil (dwarfisme), sedangkan kelebihan hormon ini akan menyebabkan pertumbuhan menjadi bertambah secara abnormal sehingga tubuh menjadi sangat tinggi (gigantisme). Jika kelebihan hormon ini terjadi setelah dewasa, yaitu ketika pertumbuhan tulang dan cakram epifi se sudah bergabung, maka keadaan ini disebut akromegali. Akromegali ditandai dengan pertumbuhan tak seimbang pada tulang rahang, jari, tangan, kaki, dan hidung. 2. Adrenokortikotropin (ACTH ) Hormon ini mengendalikan sekresi korteks adrenal (kelenjar anak ginjal). Hormon ini sangat penting untuk mengendalikan manusia dalam menghadapi stres seperti luka, kehausan, kedinginan, pendarahan, dan ketegangan mental. 3. Prolaktin (LTH) Hormon ini mempunyai fungsi menstimulasi (merangsang) produksi air susu setelah kelenjar air susu tersebut sudah siap karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron. 4. Tyroid stimulating hormone (Hormon tirotrof) Hormon ini berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar tiroid dan memelihara integritas epitel tiroid. 5. Gonadotropin Hormon ini terdiri atas : a. FSH (follicle stimulating hormone); terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita berfungsi merangsang pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pria hormon ini mempengaruhi spermatogenesis di dalam tubulus seminifer dan testis.

b. LH (luteinizing hormone) atau ICSH; terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita berfungsi merangsang pemasakan folikel ovarium dan juga ovulasi, sedangkan pada pria berfungsi merangsang sel interstitial Leydig dalam testis agar menghasilkan testosteron yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan karakter seksual sekunder. b. Hipofisis Posterior Hormon yang dihasilkan dari kelenjar ini adalah : 1) Hormon oksitosin; berfungsi merangsang uterus menjelang akhir kehamilan. 2) Hormon vasopresin (ADH); berfungsi meningkatkan permeabilitas tubulus distal dan lengkung Henle dalam reabsorpsi air. 2. Kelenjar Tiroid Kelenjar ini terletak di bawah laring sebelah kanan dan kiri depan trakhea, menghasilkan sekresi tiroksin, tryodotironin, dan kalsitonin. Fungsi kelenjar tiroksin adalah meningkatkan aktivitas metabolisme seperti pertumbuhan dan proses kedewasaan, reproduksi dan aktivitas sistem saraf, serta produksi panas dalam oksidasi sel-sel tubuh. Hipofungsi atau hiposekresi kelenjar tiroid akan menyebabkan kecepatan metabolisme sangat menurun sehingga pioduksi panas menurun. Orang yang menderita hipotiroidisme memiliki tanda berupa suhu tubuh rendah, merasa kedinginan, perkembangan mental dan fisik lamban, serta selalu mengantuk. Jika terjadi sejak awal masa anak-anak, maka akan menyebabkan kretinisme. Anak-anak penderita penyakit ini badannya kecil serta intelegensinya rendah. Hiperfungsi atau hipersekresi kelenjar tiroid akan mengakibatkan kecepatan metabolisme tinggi, suhu tubuh naik dan sistem saraf peka serta selalu berkeringat meskipun berada di dalam air. Salah satu gejala hipertiroidisme adalah mata yang tampak menonjol. Kelenjar paratiroid terletak pada bagian dorsal kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan adalah parathormon yang berperan dalam mempertahankan kadar Ca an P di dalam darah. Hiperfungsi kelenjar paratiroid mengakibatkan jumlah kalsium (Ca) darah bertambah sehingga terjadi pengendapan kalsium dalam ginjal yang dikenal dengan batu ginjal. Dalam kondisi hipofungsi, kelenjar tiroid akan mengakibatkan eksitabilitas sistem saraf dengan gejala kejang otot. Hormon kalsitonin adalah suatu hormon yang penting untuk metabolisme kalsium dalam darah. 3. Kelenjar Adrenal Kelenjar adrenal terletak di bagian atas ginjal dan masing-masing terdiri atas dua bagian, yaitu medula adrenal dan korteks adrenal. Hormon yang dihasilkan adalah hormon kortikosteroid yang terdiri atas hormon mineral kortikoid dan hormon glukokortikoid serta jenis hormon lainnya yaitu hormon androgen. Hormon mineralkortikoid memiliki fungsi mempengaruhi reabsorpsi/penyerapan natrium dan kalium pada tubulus ginjal dari darah. Hormon glukokortikoid berperan dalam peningkatan konsentrasi glukosa darah sekitar 50% serta mengubah protein menjadi glikogen di hati. Hormon androgen mempengaruhi sifat kelamin sekunder pria. 4. Kelenjar Pankreas Horrnon yang dihasilkan adalah horrnon lnsulin dan hormon glukagon. Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen pada hati dan otot lurik serta mendorong pemakaian glukosa oleh jaringan perifer. Bersama-sama adrenalin, hormon ini juga berfugas menjaga agar kadar gula darah tetap. Hiposekresi hormon insulin akan mengakibatkan kelainan yang disebut kencing manis (diabetes melitus). 5. Kelenjar Kelamin atau Gonad Kelenjar kelamin menghasilkan hormon estrogen dan progesteron pada wanita. Fungsi hormon estrogen : a. Bertanggung jawab dalam perkembangan ciri-ciri sekunder anak perempuan menjadi seorang wanita dewasa seperti bertambah lebarnya peivis (pinggul), pertumbuhan payudara, pantat dan paha serta suara yang terkesan lembut dengan nada tinggi. b. Mempengaruhi hipofisis sehingga pembentukan FSH dihentikan dan merangsang pembentukan LH, sedangkan LH mempengaruhi terjadinya ovulasi. c. Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu oleh LH dan pifuitari Fungsi hormon progesteron : a. Membersihkan rahim untuk memungkinkan kehamilan b. Memelihara perkembangan uterus c. Menghambat perkembangan folikel d. Bersama-sama esterogen mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu.

e. Bersama dengan esterogen berperan untuk penebalan dinding uterus dalam kaitannya dengan persiapan menerima telur yang sudah masuk dan siap dibuahi. f. Memperbaiki dinding uterus pada proses menstruasi. Kelenjar kelamin pria (testes) menghasilkan hormon testosteron, berfungsi dalam mempertahankan proses spermatogenesis dan penampakan ciri pria seperti pertumbuhan otot, perkembangan pita suara, dan berjanggut.

SINTESIS, FUNGSI DAN INTERPRETASI PEMERIKSAAN HORMON REPRODUKSI Pendahuluan Sintesa hormon steroid seks diproduksi terutama oleh gonad dan diatur oleh dua jenis hormon gonadotrofik yang dihasilkan oleh adenohipofise. Folliclestimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari hipofise membawa pengaruh baik pada ovarium maupun testis. FSH terutama bertanggung jawab pada pengaturan perkembangan sel germinal pada kedua jenis kelamin dan sintesis estrogen ovarium wanita. LH dan hCG merangsang sintesis steroid seks androgenik baik pada testis maupun ovarium, dan produksi progesterone oleh korpus luteum. LH, FSH, dan hCG tidak mempunyai aktifitas klinis penting diluar traktus reproduksi. Steroid seks dianggap sebagai satu-satunya pengatur produksi hormon gonadotropin. Akhir-akhir ini, peptida gonad mempunyai sifat pengatur penting sekresi FSH. Inhibin dan follistatin menekan pelepasan FSH, dan aktivin merangsang pelepasan FSH. Sintesis dan fungsi hormon reproduksi berbeda, tetapi saling berhubungan dan mempengaruhi. Berikut akan dibahas sintesis dan fungsi dari masing-masing hormon reproduksi ini. 1. Gonadotropin Releasing Ho

Pelepasan hormon seks memengaruhi perkembangan seksual serta kesuburan

Hormon seks wanita yang utama adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi terutama dalam ovarium pada masa-masa reproduksi. Dalam setiap tahapan kehidupan wanita, fungsi dan produksi hormon seks ini juga bervariasi. Masa kanak-kanak Meski hormon baru aktif pada usia pubertas, sebenarnya hormon sudah memengaruhi tubuh sejak di dalam kandungan. Apabila kita perhatikan, sering kali bayi yang baru lahir (laki-laki atau perempuan) memiliki payudara yang terlihat besar, terkadang juga diikuti dengan keluarnya sedikit susu. Hal tersebut terjadi karena mengalirnya hormon estrogen dari tubuh ibu ke janin selama kehamilan. Namun, kondisi ini hanya bersifat sementara dan menghilang dalam beberapa minggu. Meski pada beberapa bayi perempuan pembesaran payudara ini mungkin masih akan tinggal hingga anak berusia 2 tahun sebelum akhirnya benar-benar menghilang. Pubertas Pada usia ini pelepasan hormon seks akan memengaruhi perkembangan seksual, karateristik seksual, dan kesuburannya. Tonggak penting masa pubertas pada anak perempuan adalah bertumbuhnya tunas payudara, munculnya rambut di daerah pubik dan ketiak, serta haid. Proses pubertas ini berlangsung sekitar 4 tahun. Selama masa pubertas, kelenjar pituitari seorang gadis mulai meningkatkan sekresi dua hormon kunci, yaitu folicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua jenis hormon ini berperan penting terhadap terjadinya pelepasan sel telur dan menstruasi. Usia dewasa Di samping membantu mengontrol ovulasi, pembuahan, dan kehamilan, estrogen memelihara kekuatan tulang dan membantu mengatur kolesterol. Progesteron bekerja sama dengan estrogen untuk mempersiapkan tubuh wanita menghadapi pembuahan, kehamilan, dan membantu mengatur siklus haid. Hormon ini juga memegang peran penting dalam pertumbuhan dan mengatur distribusi lemak dalam tubuh perempuan sehingga lebih banyak deposit lemak di bagian paha, bokong, dan pinggul. Sementara itu, testosteron membantu pembentukan otot dan tulang. Kehamilan Jika sel telur dapat dibuahi dan terjadi kehamilan, terjadi perubahan hormon secara dramatis dalam tubuh seorang perempuan. Biasanya penurunan kadar estrogen dan progesteron yang lazim terjadi pada akhir siklus haid tidak terjadi. Sebagai gantinya, hormon baru, human chorionic gonadotrohin (HCG), diproduksi untuk perkembangan plasenta, merangsang ovarium menghasilkan lebih banyak estrogen dan progesteron yang diperlukan selama kehamilan. Pada usia kehamilan 4 bulan, plasenta mengambil alih tugas ovarium sebagai penghasil utama estrogen dan progesteron. Hormon ini membuat dinding rahim lebih tebal, meningkatkan volume sirkulasi darah, dan melemaskan otot di rahim sehingga tersedia lebih banyak ruang untuk bayi. Menjelang kelahiran, hormon lain mengambil alih peran untuk membantu rahim berkontraksi selama dan setelah persalinan. Hormon ini juga merangsang produksi air susu ibu. Setelah melahirkan Setelah persalinan, kadar estrogen, progesteron, dan hormon lainnya menurun drastis sehingga terjadi perubahan fisik. Rahim akan kembali ke ukuran semula sebelum kehamilan, otot panggul meningkat, dan volume sirkulasi darah kembali normal. Perubahan hormon yang dramatis ini sering kali menyebabkan depresi pasca-melahirkan. Menopause Perubahan hormon yang signifikan lainnya terjadi saat perempuan memasuki usia menopause. Pada 3-5 tahun sebelum akhir siklus menstruasi, fungsi normal ovarium mulai menurun. Hal ini membuat siklus menstruasi lebih pendek atau lebih lama. Terkadang ovarium

menghasilkan estrogen sedikit sehingga dinding rahim tidak menebal hingga akhirnya tidak terjadi menstruasi. Dalam keseluruhan hidup perempuan, estrogen membantu melindungi jantung dan tulang, selain juga menjaga agar payudara, rahim, dan vagina dalam kondisi sehat. Itu sebabnya, penurunan kadar estrogen selama dan setelah menopause bisa memengaruhi kesehatannya, selain juga memicu gejala yang tidak nyaman. Kehilangan sejumlah besar estrogen menyebabkan perempuan lebih berisiko terkena penyakit jantung dan osteoporosis. Masalah lainnya adalah vagina menjadi kering dan tidak nyaman ketika berhubungan seksual.
Sumber :

netdoctor

Top Article
Lakukan Ini Sebelum Seks di Pagi... Kenapa Orang Sehat Bisa Kena... Efek Psikologis Jarang Olahraga 6 Minuman Berkhasiat Bantu... Kikis Lemak Perut, Tidur pun Pulas

Terpopuler KOMPAS.com Terkomentari Terekomendasi Kabar Palmerah

CARI RUMAH SAKIT OBAT & VITAMIN PENYAKIT

Jenis Rumah Sak Kota

CARI

IDEALKAH
BODY MASS INDEX ANDA?

Berat Badan Tinggi Badan Usia Jenis Kelamin Level Aktivitas

Isi Dengan An

Kg Cm Tahun Laki-laki

Isi Dengan An

Isi Dengan An

Perempuan

KIRIM

RESET

*Ukuran ini tidak bisa diterapkan pada ibu hamil dan menyusui

HOME NEWS & FEATURES OBAT & VITAMIN LIFESTYLE ALTERNATIF PSIKOLOGI KONSULTASI LAKTASI BLOG EXPERT
Copyright 2010 - KOMPAS.com - All Rights rese

Bagaimana Prolaktin Tinggi Mempengaruhi Ovulasi?


Obat Penambah Jumlah Sperma Suplemen khusus untuk menambah jumlah dan kualitas sperma pria.
www.ObatCepatHamil.com

Paket Penunjang Kesuburan Wanita Dapatkan produk kesuburan khusus wanita No.#1 di Amerika dan eropa.
www.ObatCepatHamil.com

www.ObatCepatHamil.com Situs penyedia kebutuhan program hamil yang murah & terpercaya.
www.ObatCepatHamil.com

Setiap siklus wanita setiap bulan, secara normalnya akan mengalami ovulasi. Jika sel telur dibuahi oleh sel sperma pada masa ovulasi tersebut maka akan terjadi kehamilan. Sebaliknya, jika tidak terjadi pembuahan maka akan terjadi menstruasi. Masa ovulasi sangat dipengaruhi oleh hormon progesteron dan juga esterogen yang dikeluarkan oleh hipothalamus di otak dan kelenjar hipofisis. Bisa dibilang hipothalamus, kelenjar hipofisis, dan indung telur adalah sebuah poros yang saling berhubungan. GnRH kemudian merangsang kelenjar hipofisis untuk memproduksi hormon FSH-LH, setelah itu FSH maupun LH memberi rangsangan pada ovurium untuk memproduksi hormon progesteron dan esterogen. Jika poros ini bekerja dengan baik maka akan terjadi ovulasi, di mana sel telur siap untuk dibuahi. Lalu apa hubungan prolaktin dengan proses terjadinya ovulasi? Hormon prolaktin memiliki kaitan dengan proses ovulasi secara tidak langsung. Hormon prolaktin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar hipofisis pada otak. Apabila kadar prolaktin terlalu tinggi maka bisa menyebabkan reaksi negatif, sehingga akan membatasi produksi hormon GnRH dan FSH di mana

kedua hormon ini memiliki peran penting bagi proses ovulasi. Hormon GnRH dan FSH bertanggung jawab bagi pertumbuhan ovum (sel telur) di dalam ovarium. Jika kadar prolaktin di dalam tubuh tinggi, maka ovulasi tidak terjadi sehingga untuk hamil. Kenapa begitu? Prolaktin akan memberikan umpan balik yang negatif kepada otak untuk merangsang proses ovulasi. Dengan kata lain, ia memberikan sinyal negatif menuju kelenjar hipothalamus di otak sehingga proses ovulasi menjadi sulit terjadi. Inilah yang menyebabkan wanita menjadi susah hamil. Prolaktin tinggi juga dapat menyebabkan terganggunya siklus menstruasi. Jika anda mengalami masalah susah hamil di saat yang bersamaan masalah siklus haid yang juga tidak teratur, kemungkinan anda memiliki kadar prolaktin yang terlalu tinggi di dalam darah atau istilah medisnya hyperprolactinaemia.

Gejala Prolaktin Tinggi (hyperprolactinaemia)


Untuk mengetahui ciri-ciri prolaktin yang tinggi biasanya akan muncul gejalagejala berikut ini: Gangguan penglihatan. Sakit kepala yang amat sangat Keluarnya air susu dari payudara (galaktore) Siklus haid yang tidak teratur dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan Susah hamil. Prolatin tinggi bisa disebabkan oleh banyak faktor, bisa karena tidak mengalami menstruasi sejak usia reproduksi sampai sekarang (amenorrhea primer). Ataupun pernah mengalami menstruasi yang kemudian terhenti dalam waktu yang lama (amenorrhea sekunder).

Ternyata 20% prolaktin tinggi ini disebabkan oleh amenorrhea sekunder. Faktor lainnya bisa karena stres yang berlebih atau faktor psikis, wanita yang mengalami anoreksi atau gangguan makan dan bullimia. Serta pengaruh obat-

obatan fenotiazinyang sering dikonsumsi oleh orang yang ingin mengatasi stres yang mereka alami. Wanita yang memiliki kadar prolaktin tinggi ternyata sangat rentan terkena stres. Selain itu, prolaktin tinggi juga bisa mengakibatkan osteoporosis ketika kadar hormon progesteron dan esterogen menjadi rendah maka mengakibatkan pengeroposan pada tulang. Normalnya, kadar prolaktin adalah 5-25 nanogram/ml. Jika kadar prolaktin lebih dari 50 nanogram, maka harus diwaspadai. Kemungkinan anda mengalami prolaktin yang berlebih disebabkan oleh tumor hopofisis (prolaktinoma).

Mendiagnosa Prolaktin Tinggi


Mengetahui apakah anda mengalami prolaktin tinggi selain gejala-gejal di atas, bisa dilakukan tes darah. Kemungkinan dokter juga akan menyarankan beberapa tes lain seperti: Uji penglihatan, ini untuk memastikan apakah anda menglami komplikasi penglihatan. CT / MRI otak, pemeriksaan apakah terdapat tumor di kelenjar hipofisis. Bila terjadi pembesaran pada tumor tersebut, akan menyebabkan saraf tertekan shingga mengakibatkan pusing, sampai gangguan penglihatan. Atau sering disertai dengan tidak terjadinya menstruasi (amenorrhea). Artikel terkait: 15 Faktor Penyebab Infertilitas Pada Wanita 5 Tanda-Tanda Masa Subur Wanita Susah punya keturunan? Deteksi 20 Penyebabnya! Cara Cepat Subur Setelah KB 3 Alasan Kenapa Tidak Boleh Stres Saat Program Hamil
Update Artikel Gratis Via Email?
Situs ini diupdate dengan informasi dan tips-tips bermanfaat seputar kehamilan. Daftarkan diri anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel terbaru kami via email + 7 Tips Jitu cepat hamil!, dan Ebook menghitung masa subur! Langsung ke alamat email anda GRATIS...! Caranya,

cukup dengan memasukkan nama depan dan alamat email anda di bawah ini lalu klik tombol "Daftar!".
*Nama Depan *Alamat Email

DAFTAR!

{ 1 comment read it below or add one }


Rhyzaavoa Rhyzuu Phettenck January 3, 2013 at 21:41
kenapa saya shsah hamil.
REPLY

Leave a Comment
Name * E-mail * Website

Menstruasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Siklus menstruasi pada wanita. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSHEstrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusuilainnya mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi ratarata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar bokong dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah

agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti-bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.

Daftar isi

1 Siklus menstruasi o 1.1 Fase menstruasi o 1.2 Fase praovulasi o 1.3 Fase ovulasi 1.3.1 Menentukan masa subur o 1.4 Fase pascaovulasi 2 Tanda dan gejala 3 Penanggulangan 4 Kelainan menstruasi 5 Osteoporosis 6 Lihat pula 7 Referensi 8 Pranala luar

[sunting] Siklus menstruasi


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Siklus menstruasi Siklus menstruasi dibagi atas empat fase. [sunting] Fase menstruasi Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7. [sunting] Fase praovulasi Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke7 sampai 13. [sunting] Fase ovulasi Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan

hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.[1]
[sunting] Menentukan masa subur

Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara: 1. Perubahan Periode Menstruasi 2. Perubahan Lendir Servik 3. Perubahan Suhu Basal Tubuh [sunting] Fase pascaovulasi Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadifertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

[sunting] Tanda dan gejala

Nyeri pada perut merupakan salah satu gejala menstruasi. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:

Perut terasa mulas, mual dan panas. Terasa nyeri saat buang air kecil. Tubuh tidak fit. Demam.

Sakit kepala dan pusing. Keputihan. Radang pada vagina. Gatal-gatal pada kulit. Emosi meningkat. Nyeri dan bengkak pada payudara. Bau badan tidak sedap.

[sunting] Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:

Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul. Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat. Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu. Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus halus. Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat. Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.

[sunting] Kelainan menstruasi

Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.

Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung

bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.[2]

Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.

Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil. [2]

Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.

Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.[2]

Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.

Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.[2]

[sunting] Osteoporosis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Osteoporosis Penyakit tulang keropos atau biasa dikenal dengan osteoporosis memang banyak dialami orang lanjut usia. Tetapi, penyakit yang tergolong "silent disease" ini

sebenarnya juga menyerang kaum muda. Dan banyak orang tak sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini, khususnya dari para kaum muda, karena sebagian besar dari mereka masih menganggap osteoporosis adalah penyakit orang tua. Osteoporosis bisa menyerang orang yang masih berusia 20-30 tahunan, meskipun jarang sekali terjadi.[3] Sekitar 90 persen perempuan yang mengalami masalah osteoporosis, penyebabnya dipengaruhi oleh hormon estrogen di dalam tubuh mereka. Hormon estrogen lebih aktif diproduksi oleh tubuh sebelum menopause. Namun setelah menopause, pembentukan hormon estrogen akan menurun dan melambat drastis sehingga mengakibatkan penghancuran tulang yang lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukannya.[3] Haid pertama dapat mempengaruhi serangan osteoporosis. Di beberapa kasus kesehatan, osteoporosis memiliki kemungkinan untuk menyerang remaja. Kemungkinan resiko penyakit osteoporosis bisa dilihat dari haid pertama, atau kista ovarium. Hormon estrogen adalah unsur penting dalam proses penentuan massa tulang, jadi memperoleh haid pada saat usia remaja menjadi sebuah pertanda yang sangat penting.[3] Seorang remaja putri yang mendapat haid pertama atau menarche pada usia 15 tahun ke atas akan mempunyai resiko terserang osteoporosis yang lebih besar. Disamping itu, haid yang tidak teratur menjadi salah satu tanda kemungkinan resiko terjadi pengeroposan tulang.[3]

[sunting] Lihat pula


Birahi Sindrom pramenstruasi Keputihan Pembalut wanita Menopause

[sunting] Referensi
1. ^ Menghitung masa subur, Penjelasan menghitung masa subur dengan beberapa metode . 2. ^ a b c d 4 macam problem menstruasi 3. ^ a b c d Terlambat haid pertama dapat memicu osteoporosis

[sunting] Pranala luar

(Inggris) Harry Finley: Museum daring tentang menstruasi dan kesehatan wanita
Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menstruasi&oldid=6262783" Kategori:


Ginekologi Reproduksi Wanita

Kategori tersembunyi:

Rintisan bertopik medis

Menu navigasi
Peralatan pribadi

Buat akun baru Masuk log

Ruang nama

Halaman Pembicaraan

Varian Tampilan

Baca Perubahan tertunda Sunting Versi terdahulu

Tindakan Pencarian

Navigasi

Halaman Utama Perubahan terbaru Peristiwa terkini Halaman baru Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi Portal komunitas Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia Pancapilar Kebijakan Menyumbang

Cetak/ekspor

Buat buku Unduh versi PDF Versi cetak

Peralatan

Pranala balik Perubahan terkait Halaman istimewa Pranala permanen Informasi halaman Kutip halaman ini

Bahasa lain

Afrikaans Aragons

Catal esky Cymraeg Dansk Deutsch English Esperanto Espaol Eesti Euskara Suomi Franais Galego Hrvatski slenska Italiano Basa Jawa Latina Lietuvi Latvieu

Plattdtsch Nederlands orsk nynorsk orsk bokm l

Occitan Polski Portugus Romn Srpskohrvatski / Simple English Slovenina Slovenina / srpski Basa Sunda Svenska Tagalog Trke Ting Vit Winaray Halaman ini terakhir diubah pada 12.04, 14 Desember 2012. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. Kebijakan privasi Tentang Wikipedia Penyangkalan Tampilan seluler

Siklus Menstruasi & Kontrasepsi


Posted on June 20, 2012 in anakku, ibu | 0 Comments dan 0 Reactions

Pada saat seorang bayi perempuan dilahirkan, ia telah membawa sekitar 450 ribu sel telur dalam indung telurnya. Namun baru berfungsi ketika memasuki usia pubertas. Karena pada saat itulah, hormon-hormon perempuan diaktivasi.

aat seorang perempuan menginjak usia pubertas, dalam tubuhnya akan beredar hormon-hormon yang

mematangkan sel telur dan membuat perubahan pada dinding rahim; peristiwa ini dikenal dengan menstruasi pertama (menarche). Normalnya menstruasi akan terjadi terus-menerus dengan interval waktu sekitar 1 bulan sampai masa menopause. Siklus bulanan inilah yang disebut siklus menstruasi. Umumnya siklus berlangsung 28 hari, namun dapat bervariasi normal dari 21 35 hari. Siklus menstruasi terbagi menjadi 3 fase 1. Fase praovulasi (folikular) Fase ini bermula sejak hari pertama menstruasi. Sebuah struktur kecil di otak yang bernama hipofisis mengeluarkan hormon yang menstimulasi pertumbuhan folikel (follicle-stimulating hormone FSH). Setiap folikel mengandung satu sel telur di dalamnya. Akibat kerja FSH, 3-30 folikel di ovarium mengalami pertumbuhan, namun hanya satu yang akhirnya matang. Folikel kemudian menghasilkan hormon lain yaitu estrogen. Semakin matang folikel, semakin banyak estrogen yang dihasilkan. Estrogen menyebabkan dinding rahim menebal dan memberi sinyal ke hipofisis agar menghasilkan hormon luteinisasi (luteinizing hormone LH) yang berperan dalam ovulasi. 2. Fase ovulasi Semakin lama jumlah hormon LH semakin meningkat, dan pada suatu saat ia akan melonjak tajam. LH berperan dalam mendorong sel telur keluar dari folikelnya. Sekitar 30 jam setelah lonjakan hormon LH, ovum dilepaskan dari folikel dan meninggalkan ovarium. Peristiwa ini yang disebut ovulasi. Sesaat sebelum ovulasi, leher rahim (serviks) menghasilkan lendir yang jernih dan elastis. Lendir ini dapat dijadikan tanda terjadinya ovulasi. 3. Fase pascaovulasi (luteal) Fase ini biasanya berlangsung selama 14 hari dan berakhir pada saat awal menstruasi. Pada fase ini, sisa folikel di ovarium (korpus luteum) akan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang mempersiapkan rahim untuk menerima hasil pembuahan. Dinding rahim menjadi tebal dan dilapisi lendir yang kental. Lendir ini bertujuan memudahkan hasil pembuahan untuk menempel ke dinding rahim.

image : wisdomsofhealth.com

Jika terjadi pembuahan, maka korpus luteum akan dipertahankan. Namun jika tidak, maka korpus luteum akan semakin menyusut dan akhirnya menghilang setelah 14 hari. Akibatnya, hormon estrogen dan progesteron akan berkurang drastis sehingga memicu luruhnya dinding rahim. Pada saat itulah terjadilah menstruasi. Tahukah Anda ? Setiap perempuan kehilangan 20-80 cc darah selama menstruasi. Hanya 10-15% perempuan yang mengalami siklus tepat 28 hari. Panjang siklus menstruasi perempuan ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ovulasi. Fase pascaovulasi setiap perempuan relatif sama, yaitu 14 hari. Oleh karena itu, ovulasi bukan terjadi 14 hari setelah menstruasi, melainkan 14 hari sebelumnya. Hubungan seksual yang dilakukan sebelum ovulasi pun dapat menyebabkan kehamilan. Sel telur dapat bertahan hidup sekitar 24 jam setelah terlepas dari ovarium. Sedangkan sperma dapat bertahan hidup dalam tubuh perempuan selama 3-4 hari, bahkan bisa sampai 6-7 hari. Sperma yang masih hidup saat ovulasi terjadi ternyata tetap dapat membuahi sel telur. Siklus tidak teratur Normalnya siklus menstruasi berlangsung teratur dalam interval 21-35 hari. Namun ada kalanya tidak demikian. Banyak hal yang dapat menyebabkan siklus tidak teratur, antara lain stres, kafein, merokok, alkohol, olahraga yang berlebihan, endometriosis, ataupun penyakit-penyakit yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon seperti sindrom ovarium polikistik, kerusakan ovarium akibat radiasi atau kemoterapi, dan endometriosis.

Jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, Anda perlu memeriksakan diri pada dokter untuk menyingkirkan berbagai penyakit berbahaya yang dapat menjadi penyebab. Dokter kerapkali memberikan pil KB yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron untuk mengatasi siklus yang tidak teratur. Pil KB kombinasi memberikan banyak keuntungan, selain pencegahan kehamilan 1. Memberikan siklus menstruasi yang teratur Biasanya pil dikemas dalam bentuk blister berisi 28 pil. Dua puluh satu pil di antaranya berisi hormon yang bekerja dengan menghambat ovulasi, membuat dinding rahim lebih tipis agar hasil pembuahan sulit menempel pada rahim, dan menjaga lendir serviks kental agar sperma sulit naik ke rahim. Sedangkan 7 di antaranya merupakan pil tanpa hormon (plasebo). Pada saat Anda meminum pil plasebo inilah, kadar hormon dalam tubuh akan berkurang dan Anda akan mengalami menstruasi. 2. Mengurangi nyeri saat menstruasi Perempuan yang mengalami nyeri hebat saat menstruasi dan tidak dapat menggunakan pil antinyeri yang dijual bebas kerap mendapat pil KB oleh dokter. Pil KB bekerja mencegah ovulasi sehingga juga menghilangkan nyeri perut yang timbul saat ovulasi. 3. Mengurangi timbulnya jerawat Hormon dalam pil KB dapat menekan pertumbuhan jerawat. Namun, proses ini biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan. 4. Mengurangi pengeroposan tulang Mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium Selain keuntungan di atas, pil KB tentu memiliki efek samping, antara lain: Mual. Hal ini dapat dikurangi dengan meminum pil saat makan. Pil dengan kadar estrogen rendah biasanya lebih jarang menyebabkan mual. Nyeri kepala. Biasanya terjadi pada saat Anda mulai meminum pil. Namun pil dengan kadar estrogen rendah biasanya tidak menyebabkan nyeri kepala hebat. Peningkatan nafsu makan. Spotting. Timbulnya flek biasanya terjadi pada tiga minggu pertama. Hal ini wajar terjadi.

1. 2. 3. 4.

Efek samping biasanya menghilang setelah 3 siklus menstruasi. Namun jika efek samping terasa berat, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Referensi : Srikanthan P et al. Polycystic Ovarian Syndrome: the next cardiovascular dilemma in women. Endocrinol Metab Clin North Am 2006; 35(3): 611-31.
Dr. Boy Abidin, SpOG - RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta

Dr. Boy Abidin, SpOG


View all posts by Dr. Boy Abidin, SpOG
s website

PROSES OVULASI, FERTILISASI, IMPLANTASI dan EMBRIOGENESIS 1. OVULASI Ovulasi adalah Ovulasi adalah interaksi dari hipotalamus hipofise ovarium dan endometrium. Ovarium memiliki 2 peran utama : 1. Fungsi endokrin untuk menghasilkan estrogen dan progesteron dalam rangka mempersiapkan uterus untuk menerima hasil konsepsi 2. Gametogenesis dan ovulasi Proses Ovulasi Perkembangan folikel ovarium terjadi sebagai akibat dari stimulasi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise Hipotalamus dan hipofise merupakan organ yang saling terkait. Secara bersama-sama keduanya mengatur struktur dan fungsi ovarium melalui siklus menstruasi. Hipotalamus menghasilkan GnRH - Gonadotropin Releasing Hormone yang selanjutnya akan merangsang produksi FSH follicle stimulating hormone dan LH Luteinizing Hormone

Proses Ovulasi di Pengaruhi Oleh Kendali Hipofisis

Perubahan dalam ovarium terutama dikendalikan oleh hipofise anterior yang menghasilkan produksi 3 hormon utama : 1. FSH follicle stimulating hormone, yang merangsang pertumbuhan folikel ovarium 2. LH Luteinizing Hormone, yang menyebabkan ovulasi dan menyebabkan luteinisasi sel granulosa setelah ovulasi 3. Prolactine Pada akhir siklus menstruasi kadar estrogen rendah. Rendahnya kadar estrogen ini merangsang produksi FSH oleh hipofise. Selanjutnya FSH menstimulasi pertumbuhan sejumlah folikel ovarium. Folikel yang terstimulasi akan meningkatkan kadar kadar estrogen dan kenaikan kadar estrogen dapat mempengaruhi hipofisis sehingga menyebabkan penurunan kadar FSH ( proses umpan balik negatif ).

Pada sebagian besar kasus, dari 10 20 folikel tumbuh dibawah pengaruh FSH namun hanya satu diantaranya (folikel dominan) yang dapat tumbuh cukup besar dan memiliki densitas reseptor FSH yang cukup memadai sehingga dapat memberikan respon dengan rendahnya kadar FSH sehingga dapat terus berkembang sampai tahapan ovulasi. Kadar estrogen terus meningkat. Pada pertengahan siklus menstruasi situasi ovarium mengendalikan adanya perubahan fungsi hipofise. Peningkatan kadar estrogen yang terjadi akan menyebabkan terjadinya surge kadar FSH dan LH proses umpan balik positif ). Peristiwa ini akan memicu terjadinya ovulasi. Peranan LH dalam hal ini adalah untuk : o Menyebabkan adanya produksi prostaglandin dan ensim proteolitik lokal sehingga dapat terjadi ekstrusi sel telur dari folikel yang telah matang o Pertumbuhan corpus luteum sehingga menghasilkan progesteron. 2. FERTILISASI Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses dari fertilisasi.

3. IMPLANTASI Implantasi adalah suatu proses melekatnya blastosis ke endometrium uterus diawali dengan menempelnya embrio pada permukaan epitel endometrium, menembus lapisan epitelium selanjutnya membuat hubungan dengan sistem sirukulasi ibu. implantasi pada manusia terjadi 23 hari setelah telur yang telah dibuahi memasuki uterus atau 6-7 hari setelah terjadinya fertilasi dimana ditandai dengan menempelnya blastosis pada epitel uterus. Dalam sistem reproduksi manusia, implantasi merupakan proses yang harus dilalui, dan keberhasilan proses ini membutuhkan kesiapan, koodinasi dan interaksi yang terus-menerus antara embrio dan ibu. Endometrium banyak mengandung selama darah kaya akan gilikogen. sel-sel stroma terutama disekitar pembuluh darah mengalami hipertrofi keadaan ini sangat baik untuk implantasi dan pertumbuhan dari hasil konsepsi Implantasi didahului dengan bertambahnya permiabilitas kapiler stroma uterus pada tempat blastosis akan menempel, ini menumbulkan hypotesa bahwa isyarat dari embrio mungkin merupakan faktor pencetus yang penting. Pengetahuan dasar tentang implantasi pada manusia masih banyak yang belum diketahui dengan jelas, ada beberapa informasi berdasarkan pada percobaan binatang dengan spesies yang lebih rendah. Penelitian mengenai hal tersebut telah banyak dilakukan namun belum dapat menjelaskan secara menyeluruh mengenai proses implantasi tersebut. Pada endometrium manusia semua komponen sistem interleukin dapat dideteksi dengan pemeriksaan secara immunohistokimia baik pada embrio praimplantasi maupun pada endometrium di semua fase siklus menstruasi, dimana konsentrasinya menigkat pada fase luteal pada saat sekitar impantasia. IL-1 dan interleukin-1

reseptor tipe I (IL-IRtl) secara signifikan meningkat pada fase luteal. Hal inilah yang mendorong para sarjana untuk melakukan penelitian untuk mengungkap lebih jauh tentang fungsi. sistem IL1 pada proses implantasi. Tingginya kosentrasi ini dihubungkan dengan keberhasilan proses implantasi embrio. Saat ini telah banyak penelitian yang membuktikan peran IL-1 pada proses implantasi melalui beberapa mekanisme antara lain aktivasi dari molekul adhesi, aktivasi Cyclooxygenase-2 (COX-2), induksi matrix metalloproteinase (MMP), induksi urokinasi plasminogen aktivator (u-PA).(3) Dalam refrat ini kami akan membahas tentang penanan IL-1 sebagai salah satu faktor yang ikut berperan dalam proses terjadinya implantasi .

Induk Serum

PROSES IMPLANTASI Blastosol Prot., Glukosa, P & Cl Implantasi K+ & Bikarbonat


mempermudah tropoblas melekat pada SLR

karbonik anhidrase

as.karb.

CO2 & O2

4. embryogenesis proses perkembangan sigot sehingga terbentuk individu primitif (belum memiliki bentuk dan rupa yang spesifik) fase-fase : cleavage blastula gastrula neurulasi

proses pembelahan yang berlangsung setelah terjadi fertilisasi cepat sel anak tak sempat tumbuh kecil

late cleavage sekelompok sel anak (morula) blastomer besar morula = sigot (zona pelusida utuh) tigmotaksis sel blastomer saling terikat pembelahan tuba fallopii proses pembelahan dapat dihitung berdasarkan jumlah waktu (jam / hari)

cleavage sigot tuba fallopii blastosis tanduk / badan rahim komposisi cairan tf rahim embrio 2 sel rahim blastosis tuba fallopii komposisi cair harus sesuai perlu medium khusus untuk tumbuh delayed implantation histotrof

PERAN BIDAN PADA PERSALIANAN: a. Kala I o Anamnesis Bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan; kehamilan; dan persalinan o Pemeriksaan fisik Bertujuan untuk menilai kondisi kesehatanibu dan bayinya serta tingkat kenyaman fisik ibui bersalin o Pemeriksaan abdomen Digunakan untuk :

- Memantau kontraksi usus - Menentukan tinggi fundu - Memantau denyut jantung janin; - Menentukan presentasi - Menentukan bagian terbawah janin o Pemeriksaan dalam Tentramkan hatsi dan anjurkan ibu untuk rileks b. Kala II o Persiapan ibu dan keluarga - Anjurkan ibu untuk selalu di dampingi oleh keluarganya - Anjurkan keluaga untuk terlibat dalam asuhan - Tentramkan hati ibu dalam menghadapi dan menjalani kala II persalinan - Anjurkan ibu untuk minumselama persalinan kala II - Berikan rasa aman dan semangat serta tentramkan hatinyaselama proses persalinan o Membersihkan perineum ibu o Mengosongkaan kandung kemih - Anjurkan ibu dapat berkemih 2 jam atau lebih jika kandung kemih terasa selalu penuh o Amniotomi - Apabila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap maka perlu di lakukan tindakan amniotomi o Membimbing ibu untuk meneran - Bila tanda pasti kala II telah di peroleh, tunggu sampai ibu merasakan adanya dorongan spontanuntuk meneran c. Kala III o Manajemen aktif kala II Tujuan untuk menghasilakan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah. Manajemen aktif terdiri dari: - Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir - Melakukan penegangan tali pusat terkendali - Masase fundus uteri o Atonia uteri d. kala IV o Lakukan rangsangan taktil untuk merangsang uterus berkontraksi baik dan kuat o Evaluasi tinggi fundus dengan meletakan jari tangan secara melintang dengan pusat patokan o Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan o Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan ( laserasi ) perineum o Evaluasi keadaan umum Ibu o Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama persalinan kala IV di bagian belakang partograf, segera setelah asuhan di berikan/ setelah penilaiana di lakukan

KELUHAN-KELUHAN IBU HAMIL saat hamil kondisi fisik berubah. Banyak keluhan yang muncul. Tak semuanya berat tapi ada juga yang ringan dan tak perlu penanganan lebih lanjut. Apa sajakah dan bagaimana mengatasinya? Pusing Keluhan ini merupakan keluhan awal dan umum terjadi. Pengaruh hormon saat kehamilan yang menjadi penyebabnya. Hormon progesteron memicu dinding pembuluh darah melebar. Sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah dan membuat calon ibu merasa pusing. Keluhan ini akan hilang dengan sendirinya. Solusinya: Penanganan yang tepat tentu harus dengan mengetahui lebih dulu penyebabnya. Bila akibat pengaruh hormonal, penanganannya cukup dengan tidur dan menghindari stres. Sementara bila karena anemia dan hipertensi, mau tidak mau harus diatasi dulu faktor penyebabnya. Sedangkan jika karena tekanan darah rendah, kurangi aktivitas dan hemat pengeluaran energi. Juga hindari gerakan mendadak seperti dari posisi duduk atau jongkok langsung ke posisi berdiri. Kalaupun merasa perlu menelan obat antisakit kepala lantaran tak kuat lagi menahannya, pilihlah yang paling aman. Salah satunya parasetamol yang masih bisa ditoleransi untuk dikonsumsi ibu hamil sekalipun tanpa resep dokter. Mual dan Muntah Menurut Dr. HM. Bayu Wahyudi, MOH, SPOG, sekitar 50 hingga 70 persen wanita hamil akan mengalami rasa mual dan terkadang disertai pegal, pusing hingga meriang. Hal ini merupakan gejala normal yang muncul pada trimester pertama kehamilan di usia 6-14 minggu. Keluhan ini kerap dikenal dengan istilah Morning Sickness. Morning sickness terjadi karena plasenta yang berkembang dan menghasilkan sejenis hormon HCG. Hormon ini prosentasenya meninggi sesuai dengan pertumbuhan plasenta. Diperkirakan, hormon inilah yang mengakibatkan muntah melalui rangsangan terhadap otot dari poros lambung. Makin tinggi hormon ini makin cepat merangsang muntah. Sebenarnya hormon HCG sangat dibutuhkan pada awal kehamilan. Selain membentuk plasenta, HCG juga akan menjaga janin tumbuh dengan baik. Solusinya : Sediakan snack atau makanan ringan seperti, crackers, kue beras atau sebatang coklat di samping tempat tidur Anda. Makanlah bahan makanan tersebut ketika Anda bangun atau setelah mual hilang. Makanan-makanan tersebut dapat menghilangkan rasa mual. Selain itu, jagalah pola makan dan makanlah sesering mungkin walaupun dalam porsi kecil. Tujuannya untuk menjaga agar perut tidak berada dalam keadaan kosong dan tetap menjaga gula darah yang stabil. Perbanyaklah mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat, perbanyak minum, mengkonsumsi vitamin B6, istirahat cukup, menjauhi makanan pedas serta bersikap positif terhadap kehamilan dapat mengurangi gejala mual-mual. Buang air kecil Inilah keluhan yang paling sering dialami. Adanya janin membuat tekanan pada kandung kemih. Kadangkala penyebabnya kecenderungan ibu hamil yang minum lebih banyak. Akibatnya, ginjal lebih banyak pula memproduksi air seni. Selain itu letak kandung kemih yang bersebelahan dengan rahim membuat kapasitasnya berkurang. Itulah salah satu sebab ibu hamil sering buang air kecil. Solusinya : Yang perlu diwaspadai, saat ini sering terjadi infeksi pada saluran atau kandung kemih pada ibu hamil. Sayangnya, sulit membedakan buang air kecil yang disebabkan oleh infeksi atau tidak. Yang mungkin bisa dijadikan pedoman yakni rasa nyeri yang menyertai. Jika keluarnya air seni diiringi oleh rasa nyeri dan warnanya merah atau keruh mungkin itu pertanda infeksi. Untuk mengatasinya, jangan menunda keinginan buang air kecil.

Pegal-pegal Penyebabnya bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau karena ketegangan otot. Sepanjang kehamilan, boleh dibilang ibu membawa beban berlebih. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga mudah merasa lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam beraktivitas apa pun jadi terasa serba salah. Penyebab lainnya, yaitu ibu hamil kurang banyak bergerak atau olahraga. Solusinya : Amat disarankan untuk senantiasa menyempatkan waktu berolahraga atau setidaknya beraktivitas ringan. Ibu hamil pun sebaiknya menjaga sikap tubuh. Ibu diwajibkan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya kalsium. Menggunakan koyo? Boleh-boleh saja. Kram dan sakit pada kaki Menjelang akhir kehamilan tangan dan kaki sering mengalami kekakuan. Bagian tubuh tersebut agak membengkak sedikit karena menyimpan cairan. Akibatnya syaraf jadi tertekan. Tekanan ini terasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum. Sehingga tangan dan kaki tidak merasakan apa-apa dan ototnya jadi lemah. Gejala ini terasa waktu bangun tidur di pagi hari dan membaik di siang hari. Penyebabnya diperkirakan karena hormon kehamilan, kekurangan kalsium, kelelahan, tekanan rahim pada otot, kurang bergerak sehingga sirkulasi darah tidak lancar. Solusinya : Saat kram terjadi, yang harus dilakukan adalah melemaskan seluruh tubuh terutama bagian tubuh yang kram. Dengan menggerak-gerakkan pergelangan tangan dan mengurut bagian kaki yang terasa kaku bisa membantu menghilangkan kekakuan. Selain itu, pada saat bangun tidur jari kaki ditegakkan sejajar dgn tumit utk mencegah kram mendadak. Agar kram tidak sampai mengganggu, atasi dengan mengkonsumsi banyak kalsium, minum air putih yang banyak, melakukan senam ringan, dan cukup istirahat. Kaki bengkak (Edema) Sekitar 75% wanita hamil pasti mengalami pembengkakan pada kaki (edema), yang umumnya terjadi pada trimester akhir. Penyebabnya bisa karena ibu terlalu banyak diam. Secara fisiologis, ibu hamil memang menanggung beban tambahan yang akan semakin memperlambat aliran darah pada pembuluh darah vena. Kaki bengkak selanjutnya bisa memicu tekanan darah tinggi atau malah preeklamsi. Sebenarnya, kaki bengkak bukan disebakan karena banyaknya mengkonsumsi garam. Ibu hamil boleh-boleh saja mengonsumsi makanan yang mengandung garam seperti sebelum hamil. Solusinya : Lakukan cukup olahraga dan sebisa mungkin tidak bersikap statis atau berdiam diri dalam posisi yang sama berlama-lama. Saat Anda duduk, sebisa mungkin selalu luruskan kaki. Sempatkan untuk beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas dan tidur dengan posisi berbaring pada sisi kiri tubuh. Anda sebaiknya mulai mewaspadai pembengkakan pada kaki bila diikuti juga dengan berat badan yang meningkat drastis, naiknya tekanan darah serta kadar protein dalam urin. Bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda bahwa Anda mengidap pre-eclampsia. Sakit punggung Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai melunak dan lepas. Ini persiapan untuk mempermudah bayi lahir. Rahim bertambah berat, akibatnya, pusat gravitasi tubuh berubah. Secara bertahap, ibu hamil mulai menyesuaikan postur dengan cara berjalan. Hal ini menyebabkan sakit punggung dan pegal. Solusinya : Mengatasinya tak perlu obat cobalah perbaiki cara berdiri, duduk, dan bergerak. Jika harus duduk atau berdiri lebih lama jangan lupa istirahat setiap 30 menit. Gatal-gatal Keluhan ini pun lazimnya disebabkan pengaruh faktor hormonal. Solusinya : Cukup dengan menggunakan obat luar. Sedapat mungkin hindari obatobatan oral atau yang diminum. Obat-obatan jenis ini umumnya tidak baik bagi tumbuh kembang janin. Nyeri ulu hati Jika mengalami keluhan ini jangan panik. Hal ini disebabkan adanya sejumlah kecil isi lambung yang lewat di pangkal saluran kerongkongan (penghubung mulut dengan lambung). Solusinya: Tak perlu ke dokter untuk mengatasinya. Malah pencegahannya tergolong mudah. Selama kehamilan, jangan membungkuk atau berbaring datar. Kalaupun ingin berbaring cobalah gunakan bantal yang tinggi. Sediakan pula segelas susu di samping tempat tidur dan minumlah sedikit-dikit setiap kali terasa nyeri. Sembelit Hormon progesteron saat

hamil menyebabkan relaksasi usus. Akibatnya daya dorong usus terhadap sisa makanan berkurang. Sisa makanan yang menumpuk mengakibatkan sembelit. Sebab lainnya bisa juga kandungan zat besi pada tablet khusus ibu hamil. Selain itu, kebiasaan menahan buang air besar seringkali menjadi penyebab. Solusinya : Perbanyaklah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan berserat. Satu lagi, lebih teraturlah ke belakang dan minum air putih minimal delapan liter setiap hari.

SIKLUS MENSTRUASI Menstruasi atau haid adalah peristiwa alamiah yang dialami setiap perempuan. Seorang perempuan yang pertama kali mendapat haid adalah pertanda bahwa ia siap bereproduksi atau menghasilkan keturunan. Umumnya datangnya haid pertama kali sekitar umur 10-12 tahun. Haid ini kemudian akan berhenti sama sekali, biasanya sekitar umur 40-50 tahun atau yang disebut menopause. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, terkadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar bokong dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya.

PROSES MENSTRUASI Saat seorang bayi perempuan dilahirkan ovariumnya mengandung ratusan ribu sel telur tetapi belum berfungsi, tetapi ketika menginjak usia pubertas maka ovariumnya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi. Dalam satu siklus (sekitar satu bulan) terjadi perubahan pada dinding rahim sebagai akibat dari produksi hormon-hormon oleh ovarium, yaitu makin menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan. Maka ketika ada sel telur yang matang akan mempunyai potensi untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi akan luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi. Waktu terjadinya menstruasi pada seorang anak perempuan bervariasi. Umur anak antara 9 tahun sampai 15 tahun. Hal ini berbeda karena proses pertumbuhan setiap orang orang berbeda dan banyak faktor lain seperti nutrisi, stres, pergaulan dll. Menstruasi biasanya terjadi setelah terjadi perubahan pada fisik pada masa pubertas yang ditandai dengan buah dada mulai

membesar, rambut tumbuh di seputar alat vital dan di ketiak, dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan. Lama waktu terjadinya menstruasi berbeda-beda biasanya ada yang empat sampai 5 hari, tetapi ada yang 3 hari bahkan satu minggu. Menstruasi ini merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ reproduksi perempuan. Perubahan terjadi karena sel telur menjadi matang, dan karena tidak dibuahi, dilepaskan oleh indung telur (disebut juga ovulasi). Perubahan juga mencakup penebalan dinding rahim (uterus), kemudian menipis dan rontok, keluar melalui saluran rahim. Pelepasan telur oleh indung telur ini terjadi secara periodik. Menstruasi akan berulang atau disebut siklus haid berkisar antara 28 sampai 29 hari. Ada beberapa perempuan yang masa siklusnya berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal. Menstruasi biasanya akan teratur setelah satu tahun sejak menstruasi pertama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional atau oleh perubahan kebiasaan. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres dan usia. Pada masa remaja biasanya mempunyai siklus yang belum teratur, bisa maju atau mundur beberapa hari karena hormonhormon seksualnya belum stabil. Semakin dewasa biasanya siklus menstruasi menjadi lebih teratur, walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor stress atau kelelahan.

PROSES PEMATANGAN SERVIKS

Serviks uteri merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang dapat mengalami perubahan yang sangat bermakna selama kehamilan dan persalinan. Serviks layaknya sebagai suatu katup yang unik yang bertanggung jawab untuk menjaga janin tetap dalam uterus sampai akhir kehamilan dan berfungsi pula sebagai jalan lahir yang aman menuju dunia luar selama persalinan. Serviks didominasi oleh jaringan ikat fibrosa, tersusun atas matriks ekstraseluler yang didominasi oleh kolagen dengan elastin dan proteoglikan, dan bagian seluler terdiri atas otot

polos dan fibroblas, terutama kolagen glikosaminoglikan dan glikoperotein, epitel, dan pembuluh darah. Rasio relatif jaringan ikat dengan otot polos distribusinya tidak sama di sepanjang serviks. Bagian distal memiliki rasio jaringan ikat dengan otot polos yang lebih besar daripada serviks bagian atas yang lebih dekat dengan miometrium. Perubahan serviks t erjadi sejak awal kehamilan sampai periode postpartum.

Pada serviks yang tidak hamil, kumparan kolagen padat dan tersusun ireguler. Selama hamil, kolagen secara aktif disintesis dan secara kontinyu mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh kolagenase, yang disekresikan dari sel-sel serviks dan neutrofil. Kolagen dipecah oleh kolagenase secara intraseluler, untuk melepaskan prokolagen yang rusak untuk mencegah pembentukan struktur kolagen yang lemah, dan secara ekstraseluler, untuk melemahkan matriks kolagen secara perlahan (disebut juga perlunakan atau pematangan) untuk mengawali persalinan. Sel-sel otot polos dan fibroblas juga mempengaruhi peningkatan enzim pemecah kolagen, yang selanjutnya distimulasi oleh asam hialuronat. Pada awal persalinan, terjadi perubahan kadar asam hialuronat, sitokin (interleukin 1 dan interleukin 8) dan kolagenase yang selanjutnya memecah kolagen serviks. Interaksi yang kompleks ini menyebabkan serviks.mengalami perlunakan dan mulai dilatasi. Proses yang menyebabkan terjadinya pembukaan serviks masih belum sepenuhnya dipahami. Proses pasti yang terjadi saat pematangan serviks dapat menyebabkan pendataran dan pembukaan masih belum jelas. Ada berbagai elemen penting yang terlibat termasuk dekorin, asam hialuronat, hormon, sitokin, dan protease. Faktor-faktor ini tampaknya mengalami interaksi yang kompleks. Waktu dan mekanisme yang pasti mengenai permulaan dan pencetus proses perubahan serviks ini masih belum dapat diungkap. Secara keseluruhan, faktor-faktor ini bertanggung jawab dalam peningkatan kadar air serviks, menurunkan konsentrasi kolagen, dan restrukturisasi kolagen. Konsep lama bahwa pematangan serviks disebabkan karena kontraksi uterus tidak tepat. Saat ini jelas bahwa mekanisme pematangan serviks melibatkan rangkaian peristiwa biokimia yang berbeda dengan peristiwa yang bertanggung jawab terhadap aktivasi miometrium dan serupa dengan yang terjadi pada inflamasi jaringan. Pada fase akhir kehamilan kandungan air dalam serviks meningkat dan serviks diinvasi oleh neutrofil, makrofag, sel mast, dan zat lain yang berpotensi melepaskan sitokin inflamasi, seperti interleukin 1 dan interleukin 8. Sitokin ini menstimulasi produksi metalloproteinase yang menyebabkan disosiasi dan pecahnya

kumparan kolagen degradasi kolagen dan penurunan kandungan kolagen. Ada juga perubahan aktivitas fibroblas yang meningkatkan produksi glikosaminoglikan khususnya asam hialuronat dan menurunkan sekresi kolagen. Dekorin merupakan proteoglikan dermatan sulfat kecil yang berikatan dengan permukaan fibril kolagen. Dekorin menyebabkan susunan fibril kolagen menjadi lebih erat dan rasio dekorin dengan kolagen berhubungan terbalik dengan perlunakan serviks. Saat sel-sel serviks mengalami kematian sel secara fisiologis, rasio dekorin dan kolagen meningkat, dan peningkatannya menyebabkan gangguan pembentukan kolagen. Diyakini bahwa pemberian induksi persalinan dengan prostaglandin juga meningkatkan rasio dekorin terhadap kolagen. Mekanisme berikutnya melibatkan degradasi enzimatis dari matriks ekstraseluler. Kolagenase, matriks metalloproteinase, dan elastase merupakan enzim yang terlibat dalam restrukturisasi serviks tahap akhir. Metalloproteinase dihambat oleh tissue inhibitor dari metalloproteinase dan 2-makroglobulin yang ditemukan pada serviks selama kehamilan. Saat aterm dan selama persalinan, rasio metalloproteinase terhadap inhibitornya meningkat sehingga terjadi keseimbangan untuk membantu degradasi kolagen. Sitokin, seperti interleukin-1 dan interleukin 8 meningkatkan aktivitas kolagenase. Hal ini tampak seperti proses inflamasi dimana interleukin-1 dapat menginduksi ekspresi MMP, mengatur ekspresi inhibitor MMP, dan menghambat sintesis matriks. Pada serviks, kadar interleukin-1 dan interleukin 8 meningkat selama aterm sampai pembukaan serviks 6 cm. Tampaknya sel-sel otot polos serviks juga distimulasi oleh sitokin inflamasi untuk melepaskan protease. Metabolit bakteri merupakan sumber stimulasi eksogen dari interleukin-1 pada serviks, diduga ini merupakan penyebab hubungan antara infeksi intraamnion dengan persalinan preterm. Asam hialuronat berperan penting dalam meningkatkan kandungan air pada serviks saat aterm, yang mengarah kepada pelonggaran dan pemecahan serabut fibroblas. Zat ini juga menstimulasi sintesis enzim proteolitik melalui fibroblas serviks. Selama hamil, kadar asam hialuronat pada serviks rendah dan secara berangsur-angsur meningkat seiring dengan pematangan serviks dan onset persalinan. Segera setelah persalinan, kadarnya menurun sampai ke kadar normal. Asam hialuronat dihasilkan oleh fibroblas dan distimulasi oleh beberapa agen, termasuk interleukin-1 dan prostaglandin. Manipulasi hormonal, meskipun mekanismenya masih belum jelas, juga berperan dalam pematangan serviks uteri. Jaringan ikat serviks mengandung reseptor estrogen dan progesteron. Estrogen dan prekursornya dapat menstimulasi degradasi kolagen in vitro pada serviks wanita hamil. Efek ini diblok oleh progesteron dan wanita dengan defisiensi plasental sulfatase yang memiliki kadar estrogen dalam sirkulasi yang rendah tidak mengalami pematangan serviks saat aterm. Progesteron dapat memelihara kadar enzim perusak asam hialuronat agar tetap tinggi sehingga dapat menjaga kadar asam hialuronat rendah sampai aterm ketika kadar progesteron dan reseptor progesteron mulai menurun. Progesteron juga menghambat jaringan serviks menghasilkan interleukin-8. Sehingga, sebagai efek terbatasnya progesteron pada akhir kehamilan, kadar interleukin-8 meningkat bersama dengan asam hialuronat. Selanjutnya, serviks yang diterapi dengan antiprogestin menunjukkan peningkatan asam hialuronat dan kadar dekorin pada serviks.

Anda mungkin juga menyukai