Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
nasofaring. Beberapa Tumor ini jinak (nonkanker), tetapi yang lain ganas (kanker). Tumor jinak nasofaring angiofibromas dan hemangioma, dan tumor jinak dari kelenjar ludah minor dalam nasofaring. Tumor ganas (kanker) juga dapat terjadi pada nasofaring, seperti limfoma, adenokarsinoma, kista adenoid dan karsinoma nasofaring.
Anatomi Nasofaring
Nasofaring merupakan suatu rongga yang
berbentuk mirip kubus, terletak dibelakang rongga hidung, diatas tepi bebas palatum molle dengan diameter anterior-posterior 2-4 cm, lebar 4 cm yang berhubungan dengan rongga hidung dan telinga tengah melalui koana dan tuba eustachius. Atap nasofaring dibentuk oleh dasar tengkokrak, tempat keluar dan masuknya saraf otak dan pembuluh darah.
Batas-batas Nasofaring
Superior : basis kranii, diliputi oleh mukosa dan fascia Inferior : bidang horizontal yang ditarik dari palatum
durum ke posterior, bersifat subjektif karena tergantung dari palatum durum. Anterior : choane, oleh os vomer dibagi atas choane kanan dan kiri. Posterior : - vertebra cervicalis I dan II Fascia space = rongga yang berisi jaringan longgar Mukosa lanjutan dari mukosa atas Lateral : - mukosa lanjutan dari mukosa atas dan belakang Muara tuba eustachii Fossa rosenmulleri
Limfoma kadang-kadang dapat dimulai pada nasofaring, yang merupakan kanker dari sistem kekebalan sel yang disebut limfosit, yang ditemukan di seluruh tubuh, termasuk di nasofaring. Limpoma dibagi menjadi Hodgkin Limfoma dan Non-Hodgkin Limfoma
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma dan adenoid kistik karsinoma adalah kanker yang dapat berkembang di bawah umur kelenjar ludah di nasofaring, tetapi kanker ini lebih umum ditemukan di hidung (rongga hidung) atau mulut (rongga mulut).
Karsinoma Nasofaring
Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas
yang berasal dari sel epitel nasofaring. Tumor ini bermula dari dinding lateral nasofaring (fossa Rosenmuller) dan dapat menyebar kedalam atau keluar nasofaring menuju dinding lateral, posterosuperior, dasar tengkorak, palatum, kavum nasi, dan orofaring serta metastasis ke kelenjar limfe leher
lingkungan Virus Epstein-Barr Zat Nitrosamin Keadaan sosial ekonomi yang rendah Sering kontak dengan zat yang dianggap bersifat Karsinogen Ras dan keturunan Jenis Kelamin. Laki-laki beresiko dua kali lebih sering terkena KNF daripada wanita
Manifestasi Klinis
Gejala Hidung/Nasofaring Mimisan Sumbatan hidung Gejala telinga Kataralis/sumbatan tuba eutachius Radang telinga tengah sampai pecahnya
gendang telinga Gejala Neurologi Diplopia, kelumpuhan lidah, bahu, leher dan gangguan pendengaran serta gangguan penciuman. Gejala leher, benjolan leher 3-5 sentimeter
Diagnosa
CT Scan
VCA Biopsi
Penatalaksanaan
Radioterapi
Kemoterapi
Pembedahan
Pencegahan
Pemberian vaksinasi dengan vaksin spesifik
membran glikoprotein virus Epstein Barr Penyuluhan mengenai lingkungan hidup yang tidak sehat Melakukan tes serologik IgA anti VCA dan IgA anti EA