Anda di halaman 1dari 8

BIOPSI Biopsi adalah pengambilan dan pemeriksaan jaringan dari pasien hidup untuk menentukan diagnosis.

Biopsi perlu dikerjakan bila dibutuhkan diagnosis histologik yang tepat dari suatu lesi. Teknik ini bermanfaat untuk mendapatkan contoh jaringan, untuk hal tersebut teknik yang digunakan tergantung pada macam dan lokasi lesinya. Peralatan yang digunakan untuk biopsi adalah antiseptic, kassa, lidokain 2%, pisau skalpel, pinset, gunting, jaringan, klem, needle holder, jarum dan benang. Macam-macam teknik biopsi : 1. Biopsi Eksisi Bila lesinya kecil dan diangkat seluruhnya. Harus dipertimbangkan bila lesi tersebut adalah lesi yang maligna. Cara eksisi : Tentukan dan bersihkan daerah yang akan dibiopsi Rancang garis insisi dengan memperhatikan segi kosmetik dan arah kolagen kulit Sebaiknya panjang elips 4x panjang lebarnya Anastesi pasien dengan lidokain 2% Eksisi dengan skalpel sampai mendapatkan sampel Inspeksi luka dengan perdarahan Lakukan jahitan subkutan dengan benang yang dapat diserap untuk menjahit lapisan lemak dan menghentikan perdarahan Tutup dengan jaringan sederhana

Banyaknya jaringan sehat yang ikut dibuang tergantung pada sifat lesi : 1. Lesi jinak : seluruh tebal kulit diangkat +1-2 mm kulit sehat di tepi lesi 2. Karsinoma sel basal : angkat seluruh tumor + minimal 3 mm kulit sehat 3. Karsinoma sel skuamosa : angkat seluruh tumor + minimal % mm kulit sehat Kedalaman eksisi tergantung pada ekstensivitas lesi, tapi paling tidak harus menyertakan lapisan lemak superfisial.

HINDARI DOG EARS


Penonjolan keluar pada ujung jahitan Long axis dari eksisi terlalu pendek Lebih sering pada jahitan berbentuk konveks 2. Biopsi Insisi Bila lesinya besar dan diangkat daerah lesi dan sedikit yang normal. Risikonya lebih besar karena sel-sel tumor akan tersebar ke sekelilingnya. Pada tumor besar (diameternya > 2cm) atau pada tumor yang karena lokasinya tidak mungkin dijalankan biopsi eksisi . Cara insisi : Tentukan dan bersihkan daerah yang akan dibiopsi Rancang garis insisi dengan memperhatikan segi kosmetik dan arah kolagen kulit Anastesi pasien dengan lidokain 2% Buat insisi bentuk elips dengan skalpel Angkat tepi kulit normal dengan pinset tidak bergigi Teruskan insisi sampai diperoleh contoh jaringan

Tutup dengan jaringan sederhana Prinsip insisi : Insisi harus cukup panjang sehingga operasi dapat leluasa dilakukan Usahakan dibuat dalam satu sayatan Sayatan tambahan akan menimbulkan bekas yang lebih buruk Arah insisi : Insisi harus sejajar dengan arah kolagen kulit Arah kolagen kulit diidentifikasi dengan Relaxed Skin Tension Lines (RSTL) RSTL diketahui dengan mencubit kulit dan melihat arah kerutan dan penonjolan yang terbentuk Di tengah tungkai, insisi tidak boleh memotong lipatan sendi secara tegak lurus, dengan cara: a. Sayatan memotong lipatan sendi ke arah miring b. Memasukkan lipatan sendi sebagai bagian dari insisi c. Menjauhi lipatan sendi Sebisa mungkin hindari membuat insisi di daerah: a. Bahu dan prasternal (sering menjadi koloid) b. Di atas tulang yang terletak subkutis (penyembuhannya lambat) Teknik insisi : Kulit ditegangkan dengan ibu jari dan telunjuk kemudian disayat menggunakan mata skalpel yang tajam Jika membuat insisi yang panjang dan lurus, skalpel dipegang dengan seperti menggenggam pisau denga jari telunjuk memfiksasi atas gagang pisau

Jika membuat insisi yang kecil dan rumit, skalpel dipegang seperti memegang pena Insisi harus tegak lurus dengan kulit sehingga penyembuhannya lebih baik 3. Shave Biopsi Proses di mana sejumlah kecil lapisan atas dari kelainan kulit diambil untuk pengujian kemungkinan terdapatnya sel kanker Teknik ini sangat tergantung kemampuan pengguna Sudut memulai biopsi akan menentukan kedalaman biopsi. 4. Punch Biopsi Teknik Punch Biopsy: a. Planning: Alat punch biopsy 1-8 mm Perkirakan anatomi di bawahnya Pigmented lesions b. usahakan untuk mendapatkan margin di sekitarnya c. Identifikasi RSTL d. Regangkan perpendikular kulit untuk merelaksasikan garis regangan. e. Putar punch kulit ke dalam dermis, pastikan untuk mendapatkan spesimen cukup mendalam. f. Lepaskan pukulan ketika memasuki lemak subkutan g. Angkat spesimen di atas insisi. 5. Biopsi Otot Pengambilan jaringan otot untuk mendapatkan potongan melintang pembuluh darah yang representatif

6. Biopsi Kelenjar limfe Untuk menegakkan diagnosis keganasan atau penyakit granulomatosa. Kelenjar limfe yang paling sering dibiopsi di daerah servikalis, aksila dan inguinal 7. Biopsi Jarum/Needle Biopsy Pengambilan jaringan representatif dari dalam tubuh yang berlubang sehingga didapatkan sepotong jaringan (seperti pita) yang terletak di subkutan, selama operasi atau tumor di pankreas. Dapat dikerjakan dengan anastesi lokal, tidak ada luka operasi. Digunakan pertama unutuk tumor kulit dan selaput lendir, kemudian untuk tumor laring atau tumor leher dan traktus digestivus. Biopsi jarum kecil = biopsi aspirasi yaitu fungsi sitologik dengan mengisap sedikit dari isi tumor. Biopsi ini mempunyai sensitivitas dan spesifikasi yang tinggi. Biopsi jarum besar = untuk mengambil sepotong jaringan tumor. Kekurangan dari metode ini adalah sel-sel tumor dapat menyebar dari rute jarum dan keluar lokasi yang asli. Disamping itu, dapat merusak struktur penting disekitarnya (arteri, trakeadsb) jadi tidak dianjurkan untuk daerah kepalaleher SIRKUMSISI Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian / seluruh prepucium penis Indikasi medis : phimosis, praphimosis, kondiloma akuminata, pencegahan kanker penis Kontraindikasi : a. Absolut : hipospadia, epispadia

b. Relatif : gangguan pembekuan darah, infeksi lokal / umum, DM Persiapan sirkumsisi a. Persiapan pasien Anamnesis o Riwayat gangguan homeostasis dan kelainan darah o Riwayat alergi obat o Past & present history Pemeriksaan Fisik o Status general : demam, kelainan jantung atau paru o Status lokal : hipospadia, epispadia atau kelainan kongenital, lainnya Informed Concern b. Persiapan peralatan Peralatan Perlengkapan Obat2an Gunting jaringan Kapas & kassa steril Lidokain 2% Klem arteri lurus Plester Larutan antiseptik Klem arteri Kain penutup steril Salep antibiotik bengkok yang berlubang ditengah (duk) Pinset anatomis Spuit 3 atau 5 cc Analgetik oral Needle holder Benang cat gut Antibiotik oral waskom Jarum cutting Adrenalin 1:1000 ukuran kecil Sarung tangan steril

Antisepsis Pasien telah mandi dan membersihkan alat kelamin dengan sabun Bersihkan daerah genitalia dengan alkohol 70% Bersihkan daerah genitalia dengan providon iodin 10% dengan kapas steril dari sentral ke perifer membentuk lingkaran ke arah luar dengan batas atas tepi pusar dan batas bawah meliputi seluruh skrotum Letakkan duk steril berlubang Anastesi blok Pemblokiran nervus dorsalis penis dengan cara memasukkan jarum tegak lurus sedikit diatas pangkal penis, diatas simfisis osis pubis sampai menembus fascia Buch (seperti menembus kertas) Jarum miringkan ke lateral, aspiral darah, bila tak masuk ke pembuluh darah, injeksikan 1-3ml obat anastesi Anastesi infiltrasi Lokasi penyuntikkan adalah sekitar - 2/3 peoksimal batang penis secara subkutis agak kedalam sedikit agar obat masuk ke tunika albuginea. Jarum disuntikkan didaerah dorsum penis proksimal secara subkutan. Jarum dimiringkan ke lateral, aspirasi darah, bila takmasuk ke pembuluh darah, injeksikan 0,5-0,75ml obat anastesi

Anda mungkin juga menyukai