Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH IPA

MENGAMATI TENTANG PENGARUH JUS CACING TERHADAP PENYAKIT TIFUS


Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Disusun oleh :
KELAS : X AP 2
1.MARIFATUL INGKANA

(16)

2.NADIA INTAN SARI

(25)

3.NINDIA NUR SANTI

(30)

4.NINIK LISTIYANINGSIH

(31)

5.NUR ATIFA BS

(33)

6.NUR DIANA PUTRI

(34)

DINAS PENDIDIKAN KABUPANTEN PONOROGO


SMK PGRI 1 PONOROGO
JL. IRAWAN NO 13 PONOROGO TELP. (0352) 466117
November, 2013

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
Oleh :
Kelas : X APK 2
1 MARIFATUL INGKANA
2 NADIA INTAN SARI
3 NINDIA NUR SANTI
4 NINIK LISTYANINGSIH
5 NUR ATIFA BS
6 NUR DIANA PUTRI
Telah dipresentasikan dan dipertahankan pada tanggal
Dan memenuhi syarat sebagai tugas karya ilmiah IPA

Wali Kelas

Guru Pembimbing

Sri Hastutik s,pd

Bahari Pujianto, S.Si


Kepala Sekolah

Drs. JEMITO

ii

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

ABSTRAK

Penelitian ini mencoba membuat inovasi baru dalam bidang pengobatan.Telah dilakukan suatu
penelitian tentang pembuatan jus cacing dimana cacing tersebut dibuat jus untuk membantu pengobatan
penyakit tifus.
Untuk mencapai hasil yang maksimal,cacing tersebut dibuat jus supaya cacing yang awalnya
merupakan hewan yang dipandang menjijikkan bisa dikonsumsi untuk dimanfaatkan untuk pengobatan
penyakit tifus.

iii

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, nikmat, taufiq serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas karya ilmiah Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) ini. Dalam kesempatan ini kami dapat memahami berbagai pengertian, pengetahuan maupun
manfaat terhadap jenis cacing tanah. Kami juga dapat menambah wawasan bagaimana caranya
melakukan penelitian dan menyusun laporan. Dengan berbagai manfaat yang ada, makalah ini diharapkan
mampu memberikan berbagai informasi tentang manfaat yang dimiliki cacing.
Dalam menyusun tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Kepala SMK PGRI 1 PONOROGO atas dukungan dari Drs JEMITO


2. Wali Kelas atas bantuan dari Ibu Sri Hastutik, S,Pd
3. Guru Pembimbing atas bimbingan Bapak Bahari Pujianto, S.Si
4. Teman-teman kelas APK 2.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Kami hanya dapat memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam menyusun karya ilmiah ini.

Ponorogo ,November 2013

Penulis

IV

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. IV
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ V
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................
1.1. Latar belakang ...................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ............................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................................................. 1
1.4. Manfaat penelitian ................................................................................................................ 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................
2.1.Cacing ................................................................................................................................... 2
2.1.Cacing ................................................................................................................................... 3
2.2pengaruh dan manfaat cacing terhadap penyakit tifus ........................................................ 4
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................................
3.1.Waktu dan Tempat................................................................................................................ 5
3.2.Alat dan Bahan...................................................................................................................... 5
3.3.Tata laksana penelitian ......................................................................................................... 6
3.4.Analisa data........................................................................................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................................................
4.1Hasil penelitian ....................................................................................................................... 8
4.2Analisa hasil ........................................................................................................................... 8
4.3Pembahasan .......................................................................................................................... 8
BAB V PENUTUP .......................................................................................................................
5.1.Kesimpulan............................................................................................................................ 9
5.2.Saran ..................................................................................................................................... 9
5.3.Kata mutiara .......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................................................

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

V
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kami membuat makalah tentang jus cacing karena salah satu dari keluarga teman kami ada yang
menderita penyakit tifus. Selain itu kami juga ingin mengetahui manfaat dan kandungan apa saja yang ada
di cacing. Kami melakukan penelitian tentang cacing, dalam penelitian ini kami membuat dalam bentuk
yang berbeda dari jenis obat yang lain. Biasanya cacing tersebut dibuat dalam bentuk kapsul,bubuk atau
sebagainya, namun dalam hal ini kami menemukan inovasi baru yaitu membuat cacing dalam bentuk jus.
Jus ini tidak menampakkan seperti hancuran cacing tetapi kelihatan jernih seperti air tidak berkeruh.
Sehingga dengan cara ini memungkinkan orang-orang yang mempunyai penyakit tifus yang ingin
mengkonsumsi tidak akan jijik untuk meminum jus cacing, karena dalam sisi lain jus cacing ini dapat di
lengkapi dengan sirup rasa. Itupun juga tidak akan mempengaruhi manfaat dari jus cacing dalam
pengobatanya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Variabel Manipulasi
Variabel respon

: Jus cacing
: Penyakit Tifus

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

2. Rumusan Masalah

3. Hipotesis

: a) Apakah jus cacing dapat dimanfaatkan sebagai penyembuhan


Penyakit tifus?
b) Apakah jus cacing berpengaruh terhadap penyakit tifus?
: Ha = 1. Jus cacing dapat dimanfaatkan sebagai penyembuhan penyakit
tifus.
2. Ada pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus.
Ho = 1. Jus cacing tidak dapat dimanfaatkan sebagai penyembuhan
penyakit tifus.
2.Tidak ada pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1.
2.
3.
4.

Untuk mengetahui manfaat dari cacing terhadap pengobatan penyakit tifus.


Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh cacing terhadap penyakit tifus.
Menambah wawasan untuk melakukan penelitian.
Untuk mengetahui kandungan di dalam tubuh cacing.

1.3 MANFAAT PENELITIAN


1. Bisa mengetahui khasiat dari cacing.
2. Bisa mengetahui pengaruh cacing terhadap penyakit tifus.
3. Bisa menambah pengetahuan tentang berbagai hal dalam penelitian.

Cacing tanah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cacing tanah adalah nama yang umum digunakan untuk kelompok Oligochaeta, yang kelas dan
subkelasnya tergantung dari penemunya dalam filum Annelida.

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih Jumlah segmen tubuhnya bisa
menyamai atau melebihi jenis lain.yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada
segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih
kecil.Tetapi bila diternakkan besar
Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen.Klitelumnya terletak pada
segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan.
Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing
kalung.
Cacing tanah merupakan makhluk yang telah hidup dengan bantuan sistem pertahanan mereka
sejak fase awal evolusi, oleh sebab itu mereka selalu dapat menghadapi invasi mikroorganisme
patogen di lingkungan mereka.[rujukan?] Penelitian yang telah berlangsung selama sekitar 50 tahun
menunjukkan bahwa cacing tanah memiliki kekebalan humoral dan selular mekanisme.[rujukan?]
Selain itu telah ditemukan bahwa cairan selom cacing tanah mengandung lebih dari 40 protein
dan pameran beberapa aktivitas biologis sebagai berikut: cytolytic, proteolitik, antimikroba,
hemolitik, hemagglutinating, tumorolytic, dan kegiatan mitogenic.[rujukan?]
Cairan dari selom foetida Eisenia Andrei telah diteliti memiliki sebuah aktivitas antimikroba
terhadap Aeromonas hydrophila dan Bacillus megaterium yang dikenal sebagai patogen cacing
tanah.[rujukan?] Setelah itu diperoleh dua protein, bernama Fetidins, dari cairan selom cacing tanah
dan menegaskan bahwa aktivitas antibakteri ini disebabkan karena fetidins.[rujukan?] Lumbricus
rubellus juga memiliki dua agen antibakteri bernama Lumbricin 1 dan Lumbricin 2. Baru-baru
ini, dua jenis faktor antibakteri yang mempunyai aktivitas seperti lisozim dengan aktivitas
hemolitik serta pengenalan pola protein bernama selom cytolytic faktor (CCF) telah
diidentifikasi dalam foetida Eisenia cacing tanah.[rujukan?] Lysenin protein yang berbeda dan
Eisenia foetida lysenin-seperti protein memiliki beberapa kegiatan yang diberikan cytolytic
hemolitik, antibakteri dan membran-permeabilizing properti.[1]

Protein yang dimiliki oleh cacing tanah memiliki mekanisme antimikroba yang berbeda dengan
mekanisme antibiotik.[rujukan?] Antibiotik membunuh mikrorganisme tanpa merusak jaringan
tubuh.[rujukan?] Antibiotik membunuh mikroganisme biasanya dengan dua cara, yaitu dengan
menghentikan jalur metabolik yang dapat menghasilkan nutrient yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme atau menghambat enzim spesifik yang dibutuhkan untuk mmbantu menyusun
dinding sel bakteri.[rujukan?] Sedangkan, mekanisme yang dilakukan oleh protein yang dimiliki
oleh cacing tanah adalah dengan membuat pori di dinding sel bakteri. [rujukan?] Hal ini menyebakan
sitoplasma sel bakteri menjadi terpapar dengan lingkungan luar yang dapat mengganggu
aktivitas dalam sel bakteri dan menyebabkan kematian.[rujukan?] Dengan cara ini, bakteri menjadi
lebih susah untuk menjadi resisten karena yang dirusak adalah struktur sel milik bakteri itu
sendiri.[2]

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

Pengaruh jus cacing terhadap penyakit tifus_kelas apk2

Page 2

Anda mungkin juga menyukai