Anda di halaman 1dari 22

Anamnesa

Suatu kegiatan wawancara antara pasien dengan dokter yang berwenang untuk memperoleh keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien. Anamnesa dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu auto anamnesa dan allo anamnesa. Auto anamnesa adalah anamnesa dilakukan langsung kepada pasien, sedangkan allo anamnesa dilakukan secara tidak langsung karena pasien tidak mampu melakukan tanya jawab. Pada anamanesa ada beberapa pertanyaan yang dapat kita tanyakan, anatara lain : Identitas Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit terdahulu Riwayat penyakit orang tua Riwayat penyakit terdahulu

Diagnosis
ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder )
Merupakan gangguan yang terlihat sejak masa kanak kanak, dan dapat dianalisa langsung oleh ahli perkembangan anak ! psikolog ". #angguan ini berdampak pada cara anak berpikir, bertindak dan merasa. #angguan perkembangan yang ditandai oleh kekurangmampuan untuk memusatkan perhatian pada tingkat mal adapti$, akti%itas yang berlebihan, dan impulsi%itas. A&'& merupakan suatu gangguan yang memunculkan gejala inatensi, hiperakti$ dan impulsi$ yang tidak pada tempatnya dan menyebabkan hambatan hambatan dalam melakukan akiti%itas sehari hari. Anak anak
(

dengan A&'& tidak memiliki gejala $isik yang dapat dilihat melalui ) anak pada umumnya.

Ray

atau laboratorium tes, sehingga secara $isik mereka sama seperti anak

Secara umum, anak dengan A&'& menunjukkan perilaku yang tidak terarah dan ceroboh, dan hal ini seringkali membuat orang orang disekitarnya kewalahan. Mereka susah untuk duduk diam, pekerjaan tidak pernah selesai, melakukan hal hal yang ceroboh, dll. *eberapa orang menganggap bahwa pada dasarnya anak anak ini mampu menjadi lebih baik asalkan berusaha lebih keras dan disiplin. *iasanya bertindak tegas atau bahkan meningkatkan aturan aturan yang berlaku justru tidak membantu anak anak ini menjadi lebih baik. Mereka sebenarnya sudah berusaha keras untuk menjadi lebih baik hanya saja mereka memiliki keterbatasan dalam hal kontrol diri. Pada akhirnya mereka akan merasa berbeda, bingung, sedih dan bersalah karena melakukan apa yang menurut orang lain tidak boleh. Parahnya adalah kebanyakan dari mereka pun tidak mengerti apa yang salah dan mengapa mereka bisa seperti itu. +arakteristik utama anak dengan A&'& adalah: (. Inatenti$ Anak yang memiliki inatenti$ akan kesulitan selama bermain dan belajar. +eluhan yang paling sering terjadi adalah tidak menyimak, tidak mengikuti instruksi dan tidak menyelesaikan tugas. ,. 'iperakti$ Anak yang hiperakti$ merupakan anak anak yang kurang mampu mengontrol akti%itas motoriknya. Akti$itas yang dilakukannya akan selalu energik, terus menerus, inappropriate dan tidak bertujuan. -. Impulsi$ Anak yang impulsi$ akan mengalami kesulitan untuk menunda reaksi spontan dan akan langsung bertindak tanpa berpikir terlebih

dahulu. Akan sangat berat untuk mereka mengontrol perilaku sesuai kebutuhan dan tuntutan dari lingkungan sekitar. Manifestasi Klinis dan Diagnosis *eradasarkan kriteria DSM IV Text Revised, seorang anak dapat dikatakan A&'& jika : A. Salah satu dari !(" atau !," !(" .nam atau lebih dari gejala gejala inattentive yang berlangsung selama minimal / bulan pada tingkat maladapti$ dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan : Sering gagal dalam memberikan perhatian penuh terhadap detil detil atau membuat kesalahan yang ceroboh dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan, atau akti%itas lainnya. Sering mempunyai kesulitan untuk terus berkonsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan ataupun dalam akti%itas bermain. Sering tidak mendengar ketika berbicara langsung. Sering tidak dapat mengikuti suatu instruksi dan gagal dalam menyelesaikan pekerjaan sekolah, tugas tugas, atau kewajiban di tempat kerja ! bukan berupa tindakan perlawanan ataupun karena tidak adanya pemahaman terhadap instruksi ". Sering mempunyai kesulitan dalam mengatur tugas tugas dan akti%itas. Seringkali menghindar, dengan tidak suka, atau menolak untuk usaha

berhubungan

tugas tugas

yang

memerlukan

mental yang berkelanjutan. Seringkali kehilangan barang barang yang digunakan dalam tugas tugas atau akti%itas akti%itas. Seringkali terganggu oleh stimulus dari luar.
-

Seringkali lupa dalam akti%itas harian atau lebih dari gejala gejala hiperakti$ impulsi$ yang

!," .nam

berlangsung selama minimal / bulan pada tingkat maladapti%e dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan : Seringkali merasa gelisah dengan tangan atau kaki atau

menggeliat di bangku. Seringkali meninggalkan tempat duduk di dalam kelas ataupun situasi lainnya di saat tetap duduk itu diharuskan. Seringkali lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak cocok atau tidak pantas ! dalam remaja atau dewasa, dibatasi oleh perasaan subjekti$ pada kegelisahan ". Sering mengalami kesulitan untuk bermain atau berhubungan dengan akti%itas luang dengan diam. Sering 0on the go1 atau sering berperilaku 0as if driven by a motor1. Seringkali berbicara dengan berlebihan Sering mengeluarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai

dibacakan. Sering mempunyai kesulitan dalam menunggu giliran. Sering mengganggu atau memaksa terhadap orang lain ! misal: menyelak dalam percakapan ataupun permainan ". *. #ejala hiperakti$ tahun. 3. *eberapa rumah ".
4

impulsi$ yang disebabkan gangguan sebelum usia 2

gangguan yang menimbulkan

gejala

tampak dalam

sedikitnya , atau lebih situasi ! misalnya di kelas, di permainan atau di

&. 'arus

terdapat

pengalaman

mani$estasi

bermakna

secara

jelas

mengganggu kehidupan sosial, akademik, atau pekerjaan " . .. #ejala tidak terjadi sendiri selama perjalanan penyakit dari Per%asi%e &e%elopmental &isorder, Schi5ophrenia, atau gangguan psikotik kecemasan, #angguan &isosiati$ atau gangguan kepribadian". Etiologi 'ingga saat ini penyebab A&'& belum dapat dipastikan. 6erdapat berbagai teori tentang penyebab A&'&, sebuah teori mengasumsikan konsumsi gula atau 5at aditi$ yang berlebihan dalam makanan sebagai penyebabnya. Sedangkan teori yang lain menyatakan bahwa $aktor genetis adalah penyebab utama. Para ahli masih meneliti bagian otak tertentu dan 5at 5at yang mempengaruhinya. Sampai saat ini sebagian besar perhatian lebih di$okuskan pada gen gen yang berhubungan dengan unsur kimiawi syara$ ! neurochemical " dopamine, meskipun nore$ine$rin, serotonin, dan #A*A juga terindikasi dalam penyebab A&'&. Penelitian lain menganggap kerusakan otak sebagai penyebab A&'&. 6emuan umum dari studi brain imaging terhadap mereka yang memiliki dan tidak memiliki A&'&, ada perbedaa perbeedaan subtil diantara mereka. Selama bertahun tahun beberapa macam toksin, seperti allergen dan 5at aditi$ makanan dianggap sebagai penyebab A&'&, meskipun hanya ada sedikit bukti yang mendukung hubungannya. 6eori yang mengatakan bahwa aditi$ makanan, seperti 5at pewarna, pengawet makanan bertanggungjawab atas timbulnya gejala gejala A&'&. Respon negati%e orangtua !dimensi psikologis", guru dan teman sebaya terhadap impulsi%itas dan hiperakti$ anak anak A&'& dapat memberikan kotribusi terhadap rendahnya sel$ esteem mereka. Penerimaan dan
7

dan

dari gangguan mental lainnya ! #angguian Perasaan, #angguan

dukungan terapi, sangat mempengaruhi perkembangan psikologis anak kedepan. Faktor yang Mempengar hi !erkembangan "nak dengan "D#D .dukasi +ompetensi guru yang siap untuk $okus terhadap keterbatasan anak A&'& dan bersedia untuk sepenuhnya mengembangkan per$ormance dan tugas tugas, terlebih lagi perkembangan anak. 8ingkungan pendidikan lingkungan sekitar. Situasi kelas yang jauh dari stimulus stimulus yang justru yang bisa membebaskan anak untuk

berbicara, bertanya, bergerak dan secara akti$ berinteraksi dengan

menantang anak untuk mengeluarkan respon di luar proses belajar mengajar. +eluarga +on$lik di dalam keluarga akan semakin membuat anak tertekan secara emosional dan hal ini dapat semakin menghambat perkembangan anak. 6idak dapat dipungkiri bahwa memiliki anak dengan A&'& akan sangat menyita waktu, pikiran, emosi dan tenaga. 9leh karena itu kondisi orang tua pun harus sehat secara jasmani dan rohani. 9rang tua yang stress justru akan memperburuk kondisi anak karena tingkat stress akan berpengaruh terhadap intensitas dan kualitas perhatian yang dibutuhkan anak terhadap orang tua. :isik Anak dengan A&'& memiliki si$at yang ceroboh, cuek dan tidak peduli akan dirinya sendiri. 'al ini akan sangat mungkin menggangggu rutinitas dan jam makannya. 9leh karena itu orang
/

tua hendaknya mampu secara konsisten memperhatikan pola makan dan gi5i anak. Perilaku perilaku impulsi$ pada anak akan membuat mereka tidak berpikir panjang dalam melakukan suatu hal, dan hal ini dapat membahayakan keselamatan mereka. 3ontoh : menyebrang jalan, menggunakan benda benda tajam, dll Sosial Secara sosial, anak A&'& tidak mau mendengarkan dan melawan. Selain itu, mereka miliki kekurangan dalam mengenali emosi orang lain, meregulasi emosi dan tingkah laku, dan agresi$itas. 'al ini dapat menyebabkan kon$lik dengan orang lain, contoh : mengantri, peraturan permainan sekolah atau rumah. Pada akhirnya anak cenderung untuk dikucilkan dan tidak memiliki banyak teman. .mosional Anak dengan A&'& pada dasarnya tidak memiliki kekurangan dalam pemahaman sosial. Mereka memiliki niat baik terhadap orang lain dan lingkungannya. ;amun, niat baik yang dilakukan ternyata menjadi suatu bentuk kecerobohan. Akhirnya, muncul beberapa labeling negati$ yang kebanyakan berasal dari peer group nya. &engan adanya labeling ini, anak akan merasa tertolak dan minder. !enatalaksanaan 6ujuan utama daro tatalaksana anak dengan A&'& adalah dengan memperbaiki pola perilaku dan sikap anak dalam menjalankan $ungsinya sehari < hari dengan memperbaiki $ungsi kontrol diri, sehingga anak mampu untuk memenuhi tugas tanggung jawabnya secara optimal sebagaimana anak seusianya. 6ujuan lainnya adalah memperbaiki pola adaptasi dan penyesuaian soaial anak sehingga terbentuk suatu kemampuan adaptasi yang lebih baik dan matur sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
2

a. Pendekatan Psiko$armakologi Pada penanganan anak dengan A&'&, pemberian obat yang merupakan pilihan utama adalah obat golongan psikostimulan. &ikenal ada - jenis obat golongan psikostimulan, yaitu : #olongan meti$enidat #olongan &eksam$etamin #olongan Pamolin

b. Pendekatan Psikososial Adanya pelatihan keterampilan sosial. Anak dengan A&'& seringkali disertai perilaku agresi%itas dan impulsi%itas=. +ondisi ini mengakibatkan mereka tidak mampu menjalin relasi yang optimal dengan teman < teman sebayanya. 'al yang paling sering terlihat adalah mereka disingkirkan = dijauhi dari kelompok seusinya dan kesulitan mencari teman yang baru. 'al lain yang sering terlihat adalah mereka menjadi 0 kambing hitam 0, karena tanpa sadar teman, #uru, atau lingkungan cendurung memberi cap negati$ terhadap perilaku sehari < hari mereka. *ahkan mereka juga seringkali diperdaya oleh teman < teman mereka. 9leh karena itu, pelatihan keterampilan sosial diperlukan dengan harapan mereka akan lebih mengerti norma < norma sosial yang berlaku dan berperilaku serta beraksi sesuai dengan norma yang ada. .dukasi bagi 9rang 6ua dan #uru Modi$ikasi Perilaku

>

Merupakan suatu teknik terapi perilaku dengan menggunakan prinsip A*3 ! Antecedents *eha%iour dan 3onse?uences ". Antecedents yaitu semua bentuk sikap, perilaku, dan juga kondisi yang terjadi sebelum anak menampilkan perilaku tertentu, misalnya cara orang tua = guru memberikan perintah = instruksi pada anak. *eha%iour yaitu perilaku yang ditampilkan oleh anak ! yang sebenarnya ingin diubah ". 3onse?unces yaitu reaksi orang tua = guru yang terjadi setelah untuk tadinya anak menunjukkan perilaku dan juga lebih tertentu. &alam modi$ikasi perilaku maka orang tua dan guru diharapkan merubah antecedents kurang adapti$ conse?uencesnya adapti$ dengan sehingga diharapkan anak juga dapat merubah perilaku yang menjadi lingkungan sekitarnya. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah

masalah akademis, maka edukasi dan pelatihan pada gur sangat penting. Pelatihan da edukasi ini juga berperan untuk menghindari stigmatisasi pada anak dengan A&'&. Pendekatan sekolah merupakan salah satu hal yang penting, karena hampir sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah. pemahaman guru tentang A&'& ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan guru dalam sikap empati, perilaku, dan reaksi emosi anak didik mereka yang mengalami A&'&. @ntuk itu dipertimbangkan untuk mengembangkan upaya kesehatan mental di sekolah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. +elompok dukungan keluarga

&engan adanya kelompok dukungan keluarga atau 9rang 6ua yang memiliki permasalahan yang sama akan meningkatkan daya penyesuaian serta reaksi yang lebih positi$ terhadap anak mereka. Para orang tua juga akan mendapatkan dukungan emosional dari sesama orang tua lainnya, serta mengurangi penderitaan yang dialami dan dapat juga belajar dari para orang tua lainnya.

Autisme
Autisme Masa Kanak Merupakan suatu gangguan per%asi$, yang ditandai oleh adanya kelainan dan = atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia - tahun, dan dengan ciri kelainan $ungsi dalam tiga bidang, yaitu : Interaksi sosial +omunikasi Perilaku yang terbatas dan berulang

Selalu ada hendaya kualitati$ dalam interaksi sosial yang timbal balik. Ini berbentuk apresiasi yang tidak adekuat terhadap isyarat sosio<emosional, yang tampak sebagai kurangnya respon terhadap emosi orang lain dan = atau kurangnya modulasi terhadap perilaku dalam konteks sosialB buruk dalam menggunakan isyarat sosial dan integrasi yang lemah dalam perilaku sosial, emosional, dan komunikati$B dan khususnya, kurang respons timbal balik sosio<emosional. &emikian juga terdapat hendaya kualitati$ dalam komunikasi. Ini

berbentuk kurangnya penggunaan keterampilan bahasa yang di miliki di dalam hubungan sosialB hendaya dalam permainan imaginati$ dan imitasi sosialB keserasian yang buruk dan kurangnya interaksi timbal balik dalam percakapanB buruknya keluwesan dalam bahasa ekspresi$ dan kreati%itas
(C

dan $antasi dalam proses pikir yang relati$ kurangB kurangnya respon emosional terhadap ungkapan %erbal dan non < %erbal orang lain, hendaya dalam menggunakan %ariasi irama atau penekanan sebagai modulasi komunikati$, dan kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau memberi arti tambahan dalam komunikasi lisan. +ondisi ini njuga ditandai dengan pola perilaku, minat dan kegiatan yang terbatas, berulang dan stereotipik. Ii berbentuk kecenderungan untuk bersikap kaku dan rutin dalam berbagai aspek kehidupan sehari < hari. Ini biasanya berlaku untuk kegiatan baru dan juga kebiasaan sehari < hari serta pola bermain. 6erutama sekali dalam masa kanak yang dini, dapat terjadi kelekatan yang khas terhadap benda<benda yang aneh, khusunya benda yang tidak lunak. Anak dapat memaksakan suatu kegiatan rutin dalam ritual yang seharusnya tidak perluB dapat terjadi preokupasi stereotipik terhadap suatu minat seperti tanggal, rute atau jadwalB sering terdapat stereotipik motorikB sering menunjukkan minta khsus terhadap segi < segi non $ungsional dari benda < benda ! misalnya bau "B dan terdapat penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau dalam detail dari lingkungan hisup pribadi. Semua tingkatan ID dapat ditemukan dalam hubungannya dengan autisme, tetapi pada tiga perempat kasus secara signi$ikan terdapat retardasi mental. #angguan autisme pada masa kanak mempunyai ciri khas : Adanya ganggua yang menetap pada interaksi sosial, komukinasi yang menyimpang, dan pola tingkah laku yang terbatas dan stereotipik. :ungsi yang abnormal ini biasanya muncul sebelum usia - tahun. 8ebih dari dua per tiga mempunyai $ungsi di bawah rata rata.

Epidemiologi

((

Autisme sering ditemukan pada anak laki laki dibandingkan dengan anak perempuan, ,,/ 4:(.pada anak laki laki lebih mudah mendapatkan gangguan $ungsi otak. ;amun anak perempuan penyandang autisme biasanya mempunyai gejala yang lebih berat dan pada test intelegensi mempunyai hasil yang lebih rendah dibandingkan pada anak laki laki. Penatalaksanaan Gangguan Autisme 6ujuan dari terapi ini adalah Mengurangi masalah perilaku. Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangannya,

terutama dalam penguasaan bahasa. Mampu bersosialisasi dan beradaptasi di lingkungan sosialnya.

6ujuan ini dapat tercapai dengan baik melalui suatu program terapi yang menyeluruh dan bersi$at indi%idual. ;amun tidak semua metode pada satu anak anak berhasil juga terhadap anak yang lain. Eadi prinsip utama nya adalah bahwa metode nya yang disesuaikan dengan anak, bukan anak yang menyesuaikan diri untuk metode terapi tersebut. a. Pendekatan edukati$ Pada prinsipnya, pendekatan ini bergantung pada kondisi berat atau ringannya gangguan yang ada. pada yang memiliki tingkat intelegensi normal<tinggi, sebaiknya tetap dimasukkan ke sekolah $ormal umum, sedangkan yang memiliki tingkat intelegensi dibawah rata < rata normal, sebaiklnya bersekolah di S8* 3 dengan syarat catatan perilaku dan emosinya telah terkendali. *ila belum dlam dikendalikan, sebaiknya diberikan pendidikan khusus. @mumnya anak lebih mudah mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi bila $okus pada pembicaraan tentang hal<hal yang ada dalam kehidupan sehari hari. b. 6erapi Perilaku
(,

&imaksudkan untuk membuang perilaku yang bermasalah, dengan melakukan modi$ikasi perilaku spesi$ik yang disesuaikan dngan kebutuhan anak. c. 6erapi +husus 6ermasuk terapi wicara, terapi okupasi, sensori integrasi, dan $isioterapi. d. 6erapi obat Pada sekelompok anak autistik dengan gejal < gejala seperti temper tantrums, agresi%itas, melukai diri sendiri, hiperakti%itas, dan stereotipi, pemberia obat <obatan yang sesuai dapat merupakan salah satu bagian dari terapi. Euga dapat diapakai untuk mengobati kondisi seperti depresi, cemas, perilaku dan obsesi$ kompulsi$, lain yang membantu mencegah sel$ injury perilaku

menimbulkan masalah. 9bat obatan yang dapat digunakan, yaitu : Antipsikotik ! memblok reseptor dopamin " Risperidon, e$ekti$ untuk terapi anak autistik yang disertai tantrum, agresi%itas, dan perilaku yang mebahayakan diri sendiri, iritabel, stereotipik, hiperakti$, dan gangguan komunikasi. *eberapa antipsikotik lain juga mempunyai e$ek positi$, akan tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Antara lain : 9lan5apin Penelitian pada anak dengan usia / < (/ tahun, menunjukkan perbaikkan dalam iritabilitas, hiperakti%itas, bicara yang berlebihan, dan komunikasi. .$ek samping yang sering timbul adalah peningkatan berat badan dan mengantuk. Aripipra5ole
(-

Mempunyai e$ek terapi yang hampir sama, dengan e$ek samping peningkatan berat badan yang lebih kecil dibandingkan obat dari kelompok yang sama. SSRI 6ermasuk $luoFetine, sertralin, $lu%oFamine, sangat e$ekti$ untuk depresi, cemas dan obsesi$, perilaku stereotipik, juga meningkatkan perilaku secara umum menjadi lebih terkendali, minat yang terbatas, inatensi, hiperakti$,labilitas mood, proses belajar, bahasa, dan sosialisasi. Methylphenidate 'iperakti%itas dan inatensi merupakan gejala yang sering ditemukan pada anak dengan gangguan autistik atau AS&. &ari penelitian di Amerika, didapatkan 7C G anak dengan ASd memberikan respon positi$ terhadap methylphenidate. ;altreFone 3lomipramine +lonidin

Aspergers Syndrome
AspergerHs syndrome merupakan salah satu tipe pervasive development disorder ! P&& ". P&& merupakan sekelompok dasar kondisi termasuk keterlambatan perkembangan keahlian seperti keterampilan

bersosialisasi , berkomunikasi dan menggunakan imajinasi. Meskipun AspergerHs syndrome mempunyai kesamaan dengan autisme, gangguan ini juga memiliki perbedaan di beberapa bidang. Anak anak dengan AspergerHs syndrome pada umumnya mempunyai $ungsi lebih baik dibandingkan anak anak autisme.

(4

Selain

itu,

anak

anak

dengan

AspergerHs

syndrome

umumnya

mempunyai kecerdasan normal. &an meskipun mereka kemungkinan mengalami gangguan berkomunikasi setelah dewasa, anak dengan AspergerHs syndrome cenderung mempunyai perkembangan bahasa yang mendekati normal. Penyebab pasti gangguan ini masih belum diketahui. Akan tetapi, $akta menunjukkan adanya kecenderungan bahwa gangguan ini diturunkan dalam keluarga. Eumlah pasti orang yang mengalami gangguan ini belum diketahui. 6api, gangguan ini dinyatakan lebih umum dibandingkan autisme. #angguan ini lebih umum dialami laki laki dibandingkan perempuan dan biasanya terdiagnosis saat anak berusia antara dua dan enam tahun. AspergerHs syndrome dibedakan dengan gejala autisme lainnya dilihat dari kemampuan linguistik dan kogniti$ para penderitanya yang relati$ tidak mengalami penurunan, bahkan dengan ID yang relati$ tinggi atau rata rata. AspergerHs syndrome juga bukanlah sebuah penyakit mental. +etika orang berbicara, umumnya mereka menggunakan bahasa tubuh seperti senyuman dan komunikasi non %erbal lainnya, dan juga kata kata yang dikeluarkan oleh mereka cenderung memiliki lebih dari satu buah makna. Seorang penderita AspergerHs syndrome memiliki kesulitan untuk memahami bentuk bentuk komunikasi non %erbal serta kata kata yang memiliki banyak arti, dan mereka hanya memahami apa arti kata tersebut, seperti yang dia pahami di dalam kamus. Para penderita AspergerHs syndrome tidak mengetahui bagaimana memahami ironi, sarkasme, dan penggunaan bahasa silang, apalagi memahami mimik muka = eskpersi orang lain. Mereka juga tidak tahu bagaimana caranya untuk bersosialisasi dengan orang lain dan cenderung menjadi pemalu. Mani$estasi +linis #ejala AspergerHs syndrome ber%ariasi dan mempunyai rentang dari ringan hingga berat.
(7

#ejala gejala umum termasuk: #angguan keterampilan sosial Anak anak dengan AspergerHs syndrome pada umumnya kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan seringkali kaku dalam situasi sosial. Pada umumnya mereka sulit berteman. Perilahu eksentrik atau kebiasaan yang berulang ulang Anak anak dengan kondisi ini kemungkinan melakukan gerakan yang berulang ulang, seperti meremas remas atau memutar jari tangan. Ritual yang tidak biasa. Anak dengan AspergerHs syndrome kemungkinan mengembangkan ritual yang selalu diikuti, seperti mengenakan pakaian dengan urutan tertentu. +esulitan komunikasi 9rang orang dengan AspergerHs syndrome kemungkinan tidak

melakukan kontak mata saat berbicara dengan seseorang. Mereka mungkin bermasalah menggunakan ekspresi dan gerak tubuh serta kesulitan memahami bahasa tubuh. Selain itu, mereka cenderung bermasalah memahami bahasa dalam konteks. +eterbatasan ketertarikan Anak dengan AspergerHs syndrome kemungkinan memiliki

ketertarikan yang intens bahkan terobsesi terhadap beberapa bidang, seperti jadwal olahraga, cuaca atau peta. Masalah koordinasi #erakan anak dengan AspergerHs syndrome kelihatan ceroboh dan kaku. *erbakat *anyak anak dengan AspergerHs syndrome sangat berbakat di bidang tertentu, seperti musik atau matematika.
(/

Retardasi Mental
Merupakan suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkatan kecerdasan secra menyeluruh, misalnya kemapuan kogniti$, bahasa, motorik, dan sosial. Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan $isik lainnya. hendaya perilaku adapti$ selalu ada, tetapi dalam lingkungan sosial terlindungi dimana saran pendukung cukup tersedia, hendaya ini mungkin tidak tampak sama sekali pada penyandang retardasi mental ringan. Diagnostik 6ingkat kecerdasan ! intelegensia " bukan satu < satunya karakteristik, melainkan harus dinilai berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesi$ik yang berbeda. Meskipun ada kecenderungan umum bahwa semua keterampila ini akan berkembang ke tingkat yang sama pada setiap indi%idu, namun dapat terjadi suatu ketimpangan yang besar, khusunya pada penyandang retardasi mental. 9rang tersebut mungkin memperlihatkan hendaya berat dalam suatu bidang tertentu ! misalnya bahasa ", atau mungkin mempunyai suatu area keterampilan tertentu yang lebih tinggi ! misalnya tugas %asio < spasial sederhana " yang berlawanan dengan latar belakang adanya retardasi mental berat. +eadaan ini menimbulkan kesulitan pada saat menetukan kategori diagnosis. Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua in$ormasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku adapti$ ! yang dinilai dalam kaitan dengan latar belakang budanyanya " dan hasil tes psikometrik. @ntuk diagnosis yang pasti, harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari < hari.
(2

#angguan jiwa dan $isik yang menyerta retardasi mental, mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan penggunaan dari semua keterampilannya. Penilaian diagnostik adalah terhadap kemampuan umum bukan terhadap suatu area tertentu yang spesi$ik dari hendaya atau keterampilan. Retardasi mental di bagi dalam beberapa kelompok, yaitu : a. Retardasi Mental Ringan *ila menggunakan tes ID yang tepat, maka ID berkisar antara 7C sampai /A menunjukkan retardasi mental ringan. Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai tingkat, dan masalah kemamapuan berbicara yang mempengaruhi perkembangan kemandirian dapat menetap sampai dewasa. Ialaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan

bahasa, tetapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari < hari. +ebanyakan juga dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri dan mencapai keterampilan praktis dan keterampilan rumah tangga, walaupun tingkat perkembangannya agak melambat daripada normal. +esulitan utama biasanya tampak pada pekerjaan sekolah yang bersi$at akademik, dan banyak masalah khusus dalam membaca dan menulis. .tiologi organik hanya dapat diidenti$ikasi pada sebagian kecil penderita. +eadaan lain yang menyertai seperti autisme, gangguan perkembangan lain, epilepsi, gangguan tingkah laku, atau disabilitas $isik dapat ditemukan dalam berbagai proporsi. *ila
(>

terdapat

gangguan

demikian,

maka

harus

diberi

kode

diagnosis tersendiri. b. Retardasi Mental Sedang ID biasanya berada dalam rentang -7 sampai 4A. @munya ada pro$il kesenjangan dari kemampuan, beberapa dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam keterampilan %isuo spasial dari pada tugas < tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya sangat canggung namun dapat mengadakan interaksi sosial dan percakapan sederhana. 6ingkat perkembangan bahasa ber%ariasiB ada yang dapat mengikuti percakapn sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat berkomunikasi seadanya untuk kebutuhan dasar mereka. Suatu etiologi organik dapat diidenti$ikasikan pada kebanyakn penyandang retardasi mental sedang. Autisme masa kanak atau gangguan perkembangan per%asi$ laiinya terdapat pada sebagian kecil kasus, dan mempunyai npengaruh besar pada gambaran klinis dan tipe penatalaksanaan yang dibutuhkan. .pilepsi, disabilitas neurologik dan $isik juga la5im ditemukan meskupun kebanyakn penyandang retrdasi mental sedang mampu berjalan tanpa bantuan. +adang < kadang didapatkan gangguan jiwa lain, tetapi karena tingkat perkembangan bahasanya yang terbatas sehingga sulit menegakkan diagnosis dan harus tergantung dari in$ormasi yang diperoleh dari orang lain yang mengenalnya. Setiap gangguan penyerta harus diberi kode diagnosis tersendiri. c. Retardasi Mental *erat
(A

ID biasanya berada dalam rentang ,C sampai -4. Pada umumnya mirip dengan retardasi mental sedang dalam hal : o #ambaran klinis. o 6erdapatnye etiologi organik. o +ondisi yang menyertainya. o 6ingkat prestasi yang rendah.

+ebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita gangguan motorik yang mencolok atau de$isit lain yang menyertainya, menunjukkan adanya kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang bermakna secara klinis dari susunan sara$ pusat.

d. Retardasi Mental Sangat *erat ID bianya dibawah ,C. Pemahaman dan pengunaan bahasa terbatas, paling banter mengerti sederhana. +eterampilan %isuo spasial yang paling dasar dan sederhana tentang memilih dan mencocokan mungkin dapat dicapainya, dan dengan pengwasan dan petunjuk yang tepat penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah tangga. Suatu etiologi organik dapat diidenti$ikasikan pada sebgain besar kasus. *iasanya ada disabilitas neurologik dan $isik lain yang berat yang mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi da hendaya
,C

perintah

dasar

dan

mengajukan

permohonan

daya

lihat

dan

daya

dengar.

Sering

ada

gangguan

perkembangan per%asi$ dalam bentuk sangat berat khususnya autisme yang tidak khas, terutama pada penderita yang tidak dapat bergerak. e. Retardasi Mental 8ainnya dan Retardasi Mental J66 Retardai mental lainnya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan karena adanya gangguan sensorik atau $isik, misalnya buta, bisu, tuli, dan penderita yang perilakunya terganggu berat atau $isiknya tidak mampu. Retardasi mental J66 itu jelas atau nyata terdapat retardasi mental, akan tetapi tidak ada in$ormasi yang cukup untuk menggolongkannya dalam salah satu kategori diatas. Epidemiologi &engan pendekatan menggunakan ID dan perilaku adapti$ sebagai parameter dan populasi yang tidak diseleksi maka pre%alensi retardasi mental adal ( G pada populasi umum. Pre%alensi untuk retardasi mental ringan C,-2 C,7A G, sedangkan untuk retardasi mental sedang, berat, dan sangat berat C,- C,4 G. Pre%alensi yang tertinggi dengan sendirinya terdapat pada anak sekolah karena mereka diperhadapkan dengan tugas belajar akdemik yang perlu kemampuan kogniti$. Pada usia dewasa pre%alensi menurun karena khususnya untuk bekerja diperlukan keterampilan adapti$ yang baik. Retardasi perempuan. Penatalaksanaan Ada beberapa pendapat yang mengatakan terapai pada retardasi mental kurang memuaskan karena berhubungan dengan gangguan ini tidak dapat disembuhkan.
,(

mental

banyak

terdapat

pada

laki laki

dibandingkan

Penatalaksanaan retardasi mental dibagi menjadi - aspek, yaitu : Pendekatan yang berhubungan dengan etiologi. Misalnya menetapkan diet secar dini untuk pasien yang

penyebabnya adalah $enil ketoinuria arau substansi hormon tiroid untuk de$isiensi hormon ini. 6erapi untuk gangguan $isik dan mental yang menyertai retardasi mental. Pendidikan yang sesuai dan rehabilitasi.

,,

Anda mungkin juga menyukai