(Referat)
kronis dan kekakuan yang disebabkan oleh infeksi pada sendi tulang belakang. Infeksi pada tulang belakang yang sering di temukan adalah infeksi bakterial TB. Tuberkulosis merupakan masalah besar bagi negara-negara berkembang karena insidensnya cukup tinggi dengan morbiditas yang serius. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang menyebabkan spondilisis tuberkulosa. Spondilitis tuberkulosa merupakan 50% dari seluruh tuberkulosis tulang dan sendi. Pada negara yang sedang berkembang, sekitar 60% kasus terjadi pada usia dibawah usia 20 tahun sedangkan pada negara maju, lebih sering mengenai pada usia yang lebih tua.
berupa infeksi granulomatosis disebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycobacterium tuberculosa yang mengenai tulang vertebra. Spondilitis ini paling sering ditemukan pada vertebra Th 8- L3 dan paling jarang pada vertebra C2. Spondilitis TB biasanya mengenai korpus vertebra, sehingga jarang menyerang arkus vertebra (Mansjoer, 2000).
Mycrobacterium tuberculosis Dapat juga: Mycobacterium africanum Bovine tubercle baccilus Non-tuberculous mycobacteria (banyak ditemukan pada penderita HIV).
Tuberkulosa pada tulang belakang Penyebaran hematogen Penyebaran langsung nodus limfatikus para aorta atau
melalui jalur limfatik ke tulang dari fokus tuberkulosa yang sudah ada sebelumnya di luar tulang belakang. Sumber infeksi yang paling sering adalah berasal dari sistem pulmoner dan genitourinarius Anak-anak (penyebaran dari fokus primer di paru) Dewasa (penyebaran fokus primer ekstrapulmoner: ginjal, usus, tonsil).
dan pada saat yang bersamaan menyebabkan tulang menjadi avascular tuberculous sequestra Suplai darah terganggu tulang nekrosis Destruksi progresif tulang di bagian anterior hilangnya kekuatan mekanis tulang untuk menahan berat badan kolaps vertebra timbul deformitas berbentuk kifosis Bila sudah timbul deformitas ini, maka hal tersebut merupakan tanda bahwa penyakit ini sudah meluas
Peridiskal / paradiskal
Infeksi pada daerah yang bersebelahan dengan diskus (di area
metafise di bawah ligamentum longitudinal anterior / area subkondral) Banyak pada dewasa kompresi, iskemia dan nekrosis diskus Terbanyak regio lumbal
Anterior
Infeksi yang terjadi karena perjalanan perkontinuitatum dari
vertebra di atas dan dibawahnya Radiologis : adanya scalloped karena erosi bag anterior sejulah vertebra (berbentuk baji)
Atipikal
terlalu tersebar luas dan fokus primernya tidak dapat
diidentifikasikan Termasuk TB spinal dengan keterlibatan lengkung saraf saja dan granuloma yg terjadi di canalis spinalis tanpa keterlibatan tulang. lesi di pedikel, lamina, prosesus transversus dan spinosus, serta lesi artikuler yang berada di sendi intervertebral posterior
tulang (kifosis) atau dalam canalis spinalis (karena perluasan langsung dari infeksi granulomatosa) tanpa keterlibatan dari tulang (seperti epidural granuloma, intradural granuloma, tuberculous arachnoiditis).
menjadi:
Early onset paresis : Terjadi kurang dari dua tahun sejak
onset penyakit Late onset paresis : Terjadi setelah lebih dari dua tahun sejak onset penyakit
Gambaran adanya penyakit sistemik Adanya riwayat batuk lama (lebih dari 3 minggu) berdahak atau berdarah
disertai nyeri dada. Nyeri terlokalisir pada satu regio tulang belakang atau berupa nyeri yang menjalar. Pola jalan merefleksikan rigiditas protektif dari tulang belakang. Bila infeksi melibatkan area servikal maka pasien tidak dapat menolehkan kepalanya, mempertahankan kepala dalam posisi ekstensi dan duduk dalam posisi dagu disangga oleh satu tangannya, sementara tangan lainnya di oksipital. Infeksi di regio torakal akan menyebabkan punggung tampak menjadi kaku. Di regio lumbar : abses akan tampak sebagai suatu pembengkakan lunak yang terjadi di atas atau di bawah lipat paha.
terkena
Laboratorium :
LED meningkat (tidak spesifik), dari 20 sampai lebih dari
100mm/jam. Tuberculin skin test / Mantoux test / Tuberculine Purified Protein Derivative (PPD) positif Kultur urin pagi (bila terdapat keterlibatan ginjal), sputum, dan bilas lambung (positif) Apus darah tepi menunjukkan leukositosis dengan limfositosis yang bersifat relatif Cairan serebrospinal dapat abnormal (pada kasus dengan meningitis tuberkulosa)
Radiologis
Tanda radiologis di tulang belakang baru dapat terlihat setelah 3-8 minggu onset
penyakit. Jarang melibatkan pedikel, lamina, prosesus transversus atau prosesus spinosus Foto rontgen dada dilakukan pada seluruh pasien untuk mencari bukti adanya tuberkulosa di paru Foto polos seluruh tulang belakang juga diperlukan untuk mencari bukti adanya tuberkulosa di tulang belakang. Jika mungkin lakukan rontgen dari arah antero-posterior dan lateral. Keterlibatan bagian lateral corpus vertebra akan menyebabkan timbulnya deformita scoliosis (jarang) Pada pasien dengan deformitas gibbus karena infeksi sekunder tuberkulosa yang sudah lama akan tampak tulang vertebra yang mempunyai rasio tinggi lebih besar dari lebarnya (vertebra yang normal mempunyai rasio lebar lebih besar terhadap tingginya). Dapat terlihat keterlibatan jaringan lunak, seperti abses paravertebral dan psoas.
kalsifikasi di abses.
Neddle biopsi
Aspirasi pus paravertebral
Cedera corda spinalis (spinal cord injury) Empyema tuberkulosa karena rupturnya abses
Tujuan terapi
Mengeradikasi infeksi atau setidaknya menahan progresifitas
Pemberian nutrisi yang bergizi Pemberian kemoterapi atau terapi anti tuberkulosa Tirah baring (resting)
defisit neurologis deformitas spinal dengan ketidakstabilan atau sakit Tidak ada respon terhadap terapi medis abses paraspinal Besar Nondiagnostic jarum biopsi percutaneous sampel
Kontraindikasi:
Vertebral collapse tidak dipertimbangkan sebagai indikasi untuk operasi karena, dengan perawatan yang tepat dan kepatuhan terapi, sangat kecil kemungkinan untuk maju sampai terjadinya deformitas berat
Terima kasih