PENGANTAR
puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah swt karena atas berkat dan rahmatNya kita diberiNya kesempatan untuk menikmati karuniaNya belajar dari alam mengamati apa yang terjadi memahami apa yang Dia ciptakan puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah swt karena atas berkat dan rahmatNya kita diberiNya kesempatan untuk bekerja sama dengan mahluk ciptaanNya rekan kerja dan anak didik menggali keindahan ciptaanNya untuk kebaikan umat manusia demi kehidupan yang lebih baik puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah swt karena hanya atas berkat dan rahmatNya semua kesempatan dapat menjadi kenyataan
pengelola modul Muskuloskeletal
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
The Teacher
Hilarie Jones
I was twenty-six the first time I held a human heart in my hand. It was sixty-four and heavier than I expected, its chambers slack; and I was stupidly surprised at how cold it was. It was the middle of the third week before I could look at her face, before I could spend more than an hour learning the secrets of cirrhosis, the dark truth of diabetes, the black lungs of the Marlboro woman, the exquisite painful shape of kidney stones, without eating an entire box of Altoids to smother the smell of formaldehyde. After seeing her face, I could not help but wonder if she had a favorite color; if she hated beets, or loved country music before her hearing faded, or learned to read before cataracts placed her in perpetual twilight. I wondered if her mother had once been happy when she'd come home from school or if she'd ever had a valentine from a secret admirer. In the weeks that followed, I would drive the highways, scanning billboards. I would see her face, her eyes squinting away the cigarette smoke, or she would turn up at the bus stop pushing a grocery cart of empty beer cans and soda bottles. I wondered if that was how she'd paid for all those smokes or if the scars of repeated infections in her womb spoke to a more universal currency. Did she die, I wondered, in a cardboard box under the Burnside Bridge, nursing a bottle of strawberry wine, telling herself she felt a little warmer now, or in the Good Faith Shelter, her few belongings safe under the sheet held to her faltering heart? Or in the emergency room, lying on a wheeled gurney, the pitiless lights above, the gauzy curtains around? Did she ever wonder what it all was for? I wish I could have told her in those days what I've now come to know: that it was for this--the baring of her body on the stainless steel table-that I might come to know its secrets and, knowing them, might listen to the machine-shop hum of aortic stenosis in an old woman's chest, smile a little to myself and, in gratitude to her who taught me, put away my stethoscope, turn to my patient and say Let's talk about your heart.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Masalah muskuloskeletal di mana pun di dunia merupakan masalah yang banyak dikeluhkan pasien di tingkat pelayanan primer, mulai dari keluhan paling ringan seperti kejat otot ( strain) atau keseleo ringan sampai ke osteoartritis yang menyebabkan deformitas sendi dan kecacatan. Laporan WHO menyatakan bahwa 1 dari 4 konsultasi ke pelayanan primer adalah karena kelainan muskuloskeletal, dan 60% kecacatan pada kalangan usia lanjut adalah karena masalah muskuloskeletal. Sementara itu, seperempat dari biaya yang langsung dikeluarkan untuk kesehatan ternyata tersedot ke masalah muskuloskeletal. 1 Data pasti untuk Indonesia yang menggambarkan besarnya masalah ini tidak ada, tetapi tampaknya keadaannya tidak berbeda. Dalam laporan Departemen Kesehatan RI keluhan muskuloskeletal menduduki tempat ke lima dalam 10 penyakit terbanyak dalam rawat jalan RSU, dan di peringkat ke 7 pada pasien rawat inap.2 Dalam laporan yang sama juga terlihat bahwa kecelakaan menduduki peringkat ke enam sebagai penyebab kematian, dan peringkat ini lebih tinggi dari laporan sebelumnya. 2 Keluhan utama kelainan muskuloskeletal adalah nyeri, dan bukan hanya mempengaruhi kenyamanan seseorang tetapi juga berdampak pada daya gerak seseorang yang pada gilirannya akan menurunkan produktivitas bangsa. Pengaruh terhadap produktivitas dicerminkan oleh angka mangkir kerja sampai ke angka kecacatan yang ditimbulkan oleh kelainan muskuloskeletal. Dengan kemajuan teknologi kedokteran yang telah dicapai sekarang sebenarnya dampak ini dapat diperkecil. Selain tersedia obat penghilang nyeri yang ampuh dan aman, tersedia juga berbagai pilihan pengobatan lain, yang konvensional maupun nonkonvensional, yang harus digunakan secara tepat. Modul muskuloskeletal merupakan modul kelima pada semester 3 dalam tahap II Kurikulum FKUI 2005 3, yang akan berlangsung selama 6 minggu dengan beban 5 SKS. Dengan tujuan menghasilkan dokter keluarga, modul ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja dokter di pelayanan primer sehingga masalah muskuloskeletal di masyarakat dapat ditekan sampai pada tingkat yang tidak mengancam produktivitas. Sebagai ujung tombak upaya kesehatan perorangan, peran seorang dokter keluarga sangat diharapkan mulai dari memberikan penerangan tentang kesehatan muskuloskeletal sampai ke koordinasi dengan berbagai disiplin kedokteran dalam menangani pasien muskuloskeletal. Oleh karena itu melalui berbagai bentuk kegiatan pembelajaran diharapkan dicapai kompetensi dokter yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tersebut. Selain itu, kegiatan pembelajaran mendorong mahasiswa untuk belajar aktif dan mandiri sehingga keterampilan belajar yang diperoleh melalui sistem modul ini, ditambah dengan pengalaman klinik di tahap III, kelak dapat digunakan untuk mengikuti perkembangan ilmu di bidang penanganan masalah muskuloskeletal.
1 2
Bulletin of World Health Organization 2003; 81: 677-683 DepKes RI. 2002. Profil Kesehatan Indonesia 2001 3 Kurikulum FKUI 2005
Tujuan modul Melalui modul muskuloskeletal dan modul lain yang telah dijalani mahasiswa, ingin dicapai 7 kompetensi derajat 1 yang harus dimiliki oleh seorang dokter setelah selesai menjalani pendidikannya. Ketujuh kompetensi tersebut adalah: 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar 3. Ilmu dasar untuk praktek dokter 4. Pengelolaan masalah kedokteran dan kesehatan 5. Teknologi informasi 6. Mawas diri dan belajar sepanjang hayat 7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik Tujuan khusus: Setelah menyelesaikan modul muskuloskeletal mahasiswa diharapkan mampu: 1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola klien dan pasien muskuloskeletal dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, teman sejawat, dan tenaga profesional lain yang terlibat dalam penanganan masalah muskuloskeletal. 2. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan muskuloskeletal dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik 3. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya. 4. menegakkan diagnosis dari data sekunder dan menyusun rencana tata laksana masalah muskuloskeletal yang meliputi tata laksana farmakologi dan nonfarmakologi pada individu, keluarga, dan komunitas dengan menerapkan pendekatan kedokteran berbasis bukti (EBM). 5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah muskuloskeletal dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya. 6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah muskuloskeletal dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien. 7. mampu mengenali isu dan dilema etik serta masalah medikolegal dalam situasi klinik yang berkaitan dengan masalah muskuloskeletal dan mengetahui saat dan cara yang tepat untuk mendapatkan bantuan pakar atau sumber lain dalam menyelesaikan masalah etik dan medikolegal tersebut. 8. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan gangguan muskuloskeletal.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui tahap I, sehingga telah mencapai berbagai keterampilan belajar sesuai dengan tujuan tahap I General Education yang dilatihkan dalam Modul Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (PDPT). Mahasiswa ini telah mencapai keterampilan dan sikap dasar, yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, keterampilan-keterampilan generik dan sikap peduli terhadap lingkungan/masyarakat.
SASARAN PEMBELAJARAN
Sasaran pembelajaran terminal Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit muskuloskeletal, mahasiswa tahap 2 yang telah menjalani modul muskuloskeletal mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan terhadap kasus muskuloskeletal, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik. Sasaran pembelajaran penunjang Setelah menyelesaikan modul Muskuloskeletal, maka : 1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem muskuloskeletal, mahasiswa mampu a. merumuskan masalah kesehatan pasien. b. menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem muskuloskeletal. c. menjelaskan hubungan fungsi muskuloskeletal dengan kinerja fisik. d. menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam sistem muskuloskeletal. e. menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit muskuloskeletal. f. menjelaskan dampak latihan fisik terhadap kinerja sistem muskuloskeletal. g. menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem muskuloskeletal (farmakodinamik dan farmakokinetik) h. menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem muskuloskeletal. i. menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem muskuloskeletal beserta alasan yang mendasarinya. j. mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem muskuloskeletal melalui sistem teknologi informasi (IT system). k. melakukan penilaian kritis (critical appraisal) tulisan dan makalah tentang sistem muskuloskeletal. l. Melakukan analisis etik tentang prosedur, tindakan dan sikap perilaku terhadap pasien, keluarga, sejawat dan masyarakat dalam lingkup gangguan sistem muskuloskeletal. m. menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem muskuloskeletal serta rencana penanggulangannya. n. menjelaskan kegawat daruratan dalam penyakit muskuloskeletal serta rencana penanggulangannya. 2. Apabila diberi kasus dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal, mahasiswa mampu a. menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan sistem muskuloskeletal. b. melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem muskuloskeletal. c. menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
3.
d. menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit muskuloskeletal secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan). Bila diberi data masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam suatu komunitas, mahasiswa mampu a. menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam masyarakat. b. menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit muskuloskeletal dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal yang didapat. c. membuat rencana pencegahan primer dan sekunder (5 tingkat pencegahan), dan rencana rehabilitasi kelainan/penyakit muskuloskeletal.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan Sistem rangka/skelet, sendi, otot rangka serta mekanisme kerja normal sistem muskuloskeletal Pokok bahasan Mekanisme gerak sistem muskuloskeletal Subpokok bahasan
Tulang panjang Persendian Otot rangka Mekanisme kontraksi otot rangka Perubahan otot pada kematian Adaptasi muskuloskeletal terhadap latihan
Subpokok bahasan
Patologi sendi
Patologi
Infeksi
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
Subpokok bahasan
Kelainan sistem muskuloskeletal terbanyak di Indonesia: Coxitis tbc Fibromyalgia Gout Osteoartritis Osteoporosis Reumatoid arthritis Soft tissue rheumatism Spondiloartropati Sprain & strain Tumor musculoskeletal Kedaruratan dalam sistem muskuloskeletal: Dislokasi Fraktur
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
10
RUJUKAN
Buku Teks:
JUDUL BUKU BIOLOGI 1. Molecular Cell Biology 2. Molecular Biology of the Cell ANATOMI 1. Kinetic Anatomy 2. Human Anatomy 3. Biomechanical basis of human movement 4. Buku Penuntun Praktikum Anatomi untuk Mahasiswa 5. Interactive Functional Anatomy 6. Priciples of anatomy and physiology HISTOLOGI 1. Bloom and Fawcett a Textbook of Histology 2. Color Textbook of Histology PENULIS Lodish, et al Albert et al PENERBIT WH Freeman & Co Garland Science TAHUN/EDISI 2000/4th ed. 2002/4th ed. HALAMAN 75187 92965
Robert S Benke Elaine N Marieb Jon Mallat Joseph Hamill Kathleen N Knutzen Staf Departemen Anatomi Susan K Hillman Tortora, JG & Derricson BH
Human Kinetics Benjamin Cummings Lippincott Williams & Wilkins Balai penerbit FKUI Primal Pictures Ltd. John Wiley
2006, 2nd ed 2001, 3rd ed 2003, 2nd ed 2009, ed 2 2006, 3nd ed 2009 (DVD)
3. Wheathers Functional Histology, a text and colour atlas 4. Penuntun praktikum Histologi
Chapman & Hall, New York W.B. Saunders Company. A harcourt Health Sciences Company. Toronto Churchill Livingstone PT Dian Rakyat
1997/12th ed 2007
2000
97116; 172193
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
11
JUDUL BUKU ILMU FAAL 1. Human Physiology an Integrated Approach 2. Human Physiology From Cell to Systems BIOKIMIA 1. Biochemistry 2. Concepts in Biochemistry 3. Basic Medical Biochemistry 4. Textbook of Biochemistry with clinical correlation ILMU GIZI 1. Present Knowledge in Nutrition 2. Krauses Food Nutrition 3. Cilinical Sport Nutrition
Wm. C. Brown (WCB) Publishers Brooks/Cole Publ. Comp Williams & Wilkins, A Waverly Comp. Wiley-Liss, A John Wiley & Sons Inc. Publ.
2010/8th ed 2009/5rd ed
* Muscles **
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
12
JUDUL BUKU PATOLOGI KLINIK 1. Pemeriksaan hematologi sederhana 2. Penuntun Laboratorium Klinik. 3. Synovial Fluid. In : Body Fluids. 4. Laboratory Methods. In : Body Fluids 5. Clinical Symposia: Osteoporosis: pathology and prevention. 6. Immunology and serology in Laboratory Medicine. ORTOPEDI 1. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2. Apley's Concise System of Orthopaedics & Fractures
PENULIS
PENERBIT
TAHUN/EDISI
HALAMAN
Riadi W. Gandasoebrata R. Carl of RK, Joseph AK. Carl of RK, Joseph AK Kaplan FS Dian Rakyat American Society Clinical Pathologists Press, American Society Clinical Pathologists Press, Chicago 2004/edisi 11 1986 12952
1986
15365
1987; 39
132
Turgeon ML.
2008
Robert B Salter
1999
2005/3rd ed
The Cells and Cellular Activites of the Immune System. Granulocytes and Mononuclear Cells The Cells and Cellular Activities of the Immune System. Lymphocytes and Plasma Cells * Rheumatoid Athritis
#
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
13
PENULIS Sjahriar Rasad, Sukonto, Kartoleksono, Iwan Ekayuda (ed) R.G.Grainger, D.J Allison (ed) David Sutton (ed) John H Juhl, M.D, Andrew B.Crummy,M.D (ed) Katzung BG (ed) De Fries TPGM et al
PENERBIT Balai Penerbit FKUI Churchill Livingstone Churchill Livingstone JB Lippincott Company, Philadelphia McGrawHill Action Program on Essential Drugs, WHO Mc GrawHill
TAHUN/EDISI 2010/2nd ed
HALAMAN 3174
2. Diagnostic Radiology, A textbook of Medical Imaging 3. Textbook of Radiology and Medical Imaging 4. Essentials of Radiologic Imaging (p.) FARMAKOLOGI 1. Basic & Clinical Pharmacology 2. Guide to good prescribing
2001/4 4th ed
rd
ed
1998/5th ed
2007/10th ed 1994
2005/ 16th ed
John H Kippel, John H. Stone Leslie J.Crofford Patience H.White Gary S. Firestein Ralph C. Budd Edward D. Harris Iain B. McInnes Shaun Ruddy John S. Sergent
Barbara M. Ansell, Sue Rudge, Jane G.Schaller. James T.Cassidy, MD., Ross E.Petty,M.D., Ph.D. John H Kippel, Paul A Dieppe
2008/13th ed
2009/8th ed
PEDIATRI Color Atlas of Pediatric Rheumatology TextBook of Pediatric Rheumatology Practical Rheumatology
Mosby Year Book, St.Louis Churchill Livingstone, New York Mosby, London
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
14
JUDUL BUKU ILMU KEDOKTERAN FORENSIK 1. Ilmu Kedokteran Forensik 2. Forensic Pathology 3. Forensic Pathology ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS 1. Medical Epidemiology 2. Fitting the Task to The Human ILMU KEDOKTERAN OLAHRAGA 1. Physoplogy of sport and exercise
PENULIS
PENERBIT
TAHUN/EDISI
HALAMAN
1999 2001/2nd ed
Raymond S. Greenberg et al Kroemer & Grandjean Wilmore JH, Costill DL, Kenney WL
2005/4th ed 2000/5th ed
2008/4th ed
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
15
METODE PENGAJARAN
Metode Pengajaran Metoda pengajaran yang digunakan pada Modul muskuloskeletal ialah pengajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi, menggunakan pendekatan metoda Pembelajaran Berdasarkan Masalah (BDM). Metoda pengajaran dalam modul ini, juga berdasarkan konsep pentahapan pembelajaran, yang terdiri dari tahap Orientasi, tahap Latihan dan tahap Umpan Balik. 1. Tahap Orientasi, bertujuan memberikan wawasan mengenai luasnya lingkup muskuloskeletal serta dampak masalah muskuloskeletal terhadap produktivitas dan kualitas hidup, terdiri dari : Kuliah materi muskuloskeletal (28 jam) Kuliah Pengantar : Penjelasan tata tertib modul dan umpan balik modul Alat gerak sistim muskuloskeletal (K 01) Histologi sistim muskuloskeletal (K 02) Nyeri pada sistim muskuloskeletal (K 03) Metabolisme kalsium dan tulang (K 04) Mekanisme kontraksi otot rangka (K 05) Mekanisme gerak sistem muskuloskeletal (K 06) Patologi penyakit muskuloskleletal (K 07) Cedera pada sistem muskuloskeletal (K 08) Pencitraan pada sistem muskuloskeletal (K 09) Artritis (K-10) Nyeri pinggang (Low back pain) (K 11) Aspek medikolegal trauma, traumatologi forensik (K 12) Gizi untuk kesehatan tulang (K 13) Osteoporosis (K 14) Kuliah pengantar Keterampilan Klinik Dasar (K-15) TOTAL 1 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 Jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 1 jam 2 jam 2 jam 1 jam 1 jam 2 jam 28 jam
Team Based Learning AINS 2 jam Kegiatan team based learning diselenggarakan berdasarkan lembar tugas yang diberikan 1 minggu sebelum diskusi melalui PJ modul. Diskusi berlangsung dalam kelompok besar, dipimpin oleh staf pengajar yang bertindak sebagai narasumber. Kuliah/diskusi riset Kuliah/diskusi professional development masalah etik 1 jam 1 jam
2. Tahap Latihan, bertujuan untuk mengembangkan serta mempertajam dan meningkatkan kemampuan melalui berbagai pengalaman belajar : BDM menggunakan 4 pemicu, masing-masing pemicu diselesaikan melalui 2 kali diskusi kelompok @ 2 3 jam (total 4 x 4 jam = 16 jam) Pemicu 1 (DK1 P1) 2 jam Pemicu 1 (DK2 P1) 2 jam
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
16
2 2 3 3 4 4
2 2 2 2 2 2
Praktikum laboratorium kali @ 2 jam Praktikum Anatomi 3 kali Praktikum Anatomi 1 (Osteologi) Praktikum Anatomi 2 (Miologi) Review Praktikum Anatomi Praktikum Histologi & Patologi Anatomik @1 x 2 jam Praktikum Histologi Praktikum Patologi Anatomik Praktikum Faal 1 kali @ 2 jam Praktikum Faal 1 (Faktor yang mempengaruhi kontraksi otot)
Presentasi hasil diskusi dalam BDM 4 kali @ 2 jam Pleno pemicu 1 Pleno pemicu 2 Pleno pemicu 3 Pleno pemicu 4 Presentasi hasil Team Based Learning 1 x 2 jam
1) 2) 3) 4)
3. Tahap Umpan Balik, bertujuan untuk memberikan input kepada mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa: Proses diskusi/praktikum observasi partisipasi mahasiswa dalam diskusi/praktikum yang bersifat formatif pada setiap sesi kegiatan dan pada akhir modul bersifat sumatif
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
17
SUMBER DAYA
1. MATRIKS KEGIATAN JADWAL MODUL MUSKULOSKELETAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNTAN
Semester 3 Tahun Ajaran 2013 - 2014 Koordinator Modul : Mitra Handini, dr; Delima Fajar Liana, dr
Minggu ke-1 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 13.00-13.50 13.50-14.40 A M B Pr.An-1 C M A Pr.An-1 B Pr.H C M K. Mekanisme Gerak Sistem Muskuloskeletal A M B M C Pr.H M K. Histologi + Pengantar Praktikum DK1P1 A Pr.F B Pr.F C M A Pr.H B M C M K. Riset M M
Rabu, 4/12/2013
M
Sabtu, 7/12/2013
K. Fisiologi
Minggu ke-2 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 13.00-13.50 13.50-14.40
Rabu, 11/12/2013 M M
Jum'at, 13/12/2013 M
DK2P2
Sabtu, 14/12/2013
A M
B Pr.PA
C M DTK M
DK1P2
A Pr.An2
B M
C Pr.PA
A Pr.PA
C M
K-KKD 1
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
18
Minggu ke-3 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 13.00-13.50 13.50-14.40 M Pleno 2 PLENO Visum et Repertum K.Arthritis K.Osteoporosis M DK1P3 Pleno DTK K. Forensik M
M
Jum'at, 20/12/2013 M
DK1P3
Sabtu, 21/12/2013
Minggu ke-4 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 13.00-13.50 13.50-14.40 M A M B M C M Pleno 3 M DK1P4 LIBUR NASIONAL CUTI BERSAMA M M Senin, 23/12/2013 M Ujian Sumatif 1 Selasa, 24/12/2013 M K. Metabolisme Kalsium dan tulang Rabu, 25/12/2013 Kamis, 26/12/2013 Jum'at, 27/12/2013 M M Sabtu, 28/12/2013
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
19
Minggu ke-5 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 13.00-13.50 13.50-14.40
Senin, 30/12/2013
Rabu, 1/1/2014
Kamis, 2/1/2014 M
Jum'at, 3/1/2014 M
Sabtu, 4/1/2014
DK2P4
Rev Pr.An
UJIAN Pr.Mikros
A Rev KKD
B Rev KKD
C Rev Mikros
A Rev Mikros
B Rev Pr.An
C Rev KKD
LIBUR NASIONAL
A Pleno Pemicu 4 M
B M
C Rev Pr.An M M
Minggu ke-6 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 13.00-13.50 13.50-14.40
Senin, 6/1/2014 M
Selasa, 7/1/2014 M
Rabu, 8/1/2014
Kamis, 9/1/2014
Jum'at, 10/1/2014
Sabtu, 11/1/2014
Pr.An: Pr.Anatomi
Pr.H: Pr.Histologi
Pr.F: Pr.Fisiologi
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
20
2. SUMBER DAYA MANUSIA: Narasumber kuliah JUDUL KULIAH Pengantar Modul Histologi sistem muskuloskeletal Alat gerak sistem muskuloskeletal Nyeri pada sistem muskuloskeletal Metabolisme kalsium dan tulang Mekanisme kontraksi otot rangka Mekanisme gerak sistem muskuloskeletal Patologi penyakit muskuloskeletal Cedera pada sistem muskuloskeletal Pencitraan pada sistem muskuloskeletal Aspek Medikolegal Trauma Artritis Diskusi Topik Khusus AINS Nyeri Pinggang/LPB Osteoporosis Gizi Untuk kesehatan Tulang dan Otot Riset Etik Keterampilan Pemeriksaan Muskulskeletal Tutor praktikum: Praktikum Anatomi: 1. dr. Arif Wicaksono, M.Biomed 2. dr. Syf. Nurul Yanti R.S.A 3. dr. Sari Eka P Praktikum Histologi : dr. Nawangsari, M.Biomed Narasumber kuliah Reguler dr. Mitra Handini, M.Biomed dr. Nawangsari, M.Biomed dr. Arif Wicaksono, M.Biomed dr. An An, Sp.S, M.Sc dr. Andriani dr. Mitra Handini, M.Biomed dr. Oktavianus, Sp.OT dr. Inam Ilmiawan, M.Biomed Dr. Harry Fadjar, Sp.OT dr. Nurprasetyo, Sp.Rad dr. Edi, Sp.F dr. Ivan Lumban T, Sp.PD dr. Ita Armyanti dr. Gina Zahara, SpKFR dr. Ivan Lumban T, Sp.PD Agustina Arundina, S.Gz, MPH dr. Eka Ardiani P, MARS dr. Mardhia Dr. Harry Fadjar, Sp.OT DEPARTEMEN Fisiologi Histologi Anatomi Neurologi Biokimia & Biologi Molekuler Fisiologi Bedah/Orthopedi Patologi Anatomik Bedah/Orthopedi Radiologi Forensik Ilmu Penyakit Dalam Farmakologi Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Ilmu Penyakit Dalam Ilmu Gizi Riset Mikrobiologi Bedah/Orthopedi
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
21
Praktikum Faal 1. dr. Didiek Pangestu Hadi 2. dr. Mitra Handini, M.Biomed 3. dr. Willy Handoko, M.Biomed Praktikum Patologi Anatomi : dr. Inam Ilmiawan, M.Biomed
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
22
LAMPIRAN 1
PEMICU 1: KRAM BETIS Bambang adalah seorang mahasiswa UI berusia 19 tahun yang sedang mempersiapkan diri mengikuti olimpiade UI untuk nomor lari 100m. Sebelum menjadi mahasiswa, ia berlatih lari di klub atletik secara rutin sejak SMP. Setelah menjadi mahasiswa ia kurang punya waktu untuk berlatih secara rutin. Menjelang olimpiade UI ini, ia berlatih keras demi Fakultas Kedokteran. Pada suatu sesi latihan di siang hari yang panas, ia berlatih start bersama teman teman sprinternya. Pada saat ia melakukan start untuk kesekian kalinya, ia mengalami kram di betis kanan. Ia merasa kesakitan di betis kanan tersebut, dan tidak dapat melanjutkan latihan. Dengan berjalan tertatih dengan tumpuan utama pada tungkai kiri, Bambang pergi ke klinik yang ada di dekat tempat latihan. Pada pemeriksaan di klinik memperlihatkan hasil pemeriksaan sbb: Tinggi badan 180 cm dan berat badan 70 kg. Pada pemeriksaan regio cruris dextra didapatkan posisi kaki cenderung plantar fleksi, kontur otot gastrocnemius tegas, membesar, tidak terlihat tanda radang. Terdapat nyeri spontan yang menetap dan nyeri tekan pada otot tersebut. Cruris sinistra tidak menunjukkan adanya kelainan. Suhu pasien 37,5C, suhu lokal otot sama dengan suhu kulit di sekitarnya. Dokter menawarkan Bambang segelas air minum dan membahas rencana pengobatan kramnya. PEMICU 2: NYERI DAN BENGKAK PADA SENDI NY. WATI Ny Wati, adalah seorang wanita 34 tahun dengan 2 anak usia 1 dan 4 tahun. Suatu hari, ia datang ke poliklinik umum dengan keluhan bengkak, kemerahan, dan nyeri pada sendi pergelangan tangan dan jari-jari ke dua tangan yang dirasakannya sejak 8 bulan. Setiap pagi hari ia mengeluh jari tangannya kaku dan sulit digerakkan yang akan membaik setelah beraktifitas lebih kurang dua jam. Sejak sebulan yang lalu, kedua pergelangan kaki dan lutut juga sakit sehingga ia sulit berjalan. Ia juga mengeluh nafsu makan turun sehingga badannya semakin kurus. Selama delapan bulan ini, ia minum puyer bintang tujuh untuk menghilangkan nyerinya. PEMICU 3: KECELAKAAN MOTOR Hamdan, seorang laki-laki berusia 18 tahun bekerja sebagai karyawan di sebuah toko elektronik di kawasan Glodok. Ia selalu menggunakan sepeda motor dari rumah ke tempat dia bekerja maupun untuk mengantar barang. Pada suatu hari, ketika sedang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 70km/jam, tiba-tiba melintas seekor kucing. Hamdan berusaha menghindari kucing tersebut. Ia membanting stir ke arah kiri, tetapi sepeda motornya oleng dan membentur trotoar. Hamdan terlempar dari sepeda motor dan lengan bawah kirinya membentur trotoar. Terdengar suara krek dari lengan bawah kirinya. Sambil menahan nyeri, ia meminta tolong. Orang di sekitar Hamdan berusaha membantu, sebagian dari mereka menelepon RS meminta dikirim ambulans. Hamdan mengatakan kepada petugas kesehatan yang membawanya ke rumah sakit, bahwa telapak tangan kirinya baal dan sulit untuk digunakan menggenggam. Di rumah sakit, Hamdan yang dibaringkan di tempat tidur beroda dengan lengan kiri dalam posisi ekstensi, diperiksa oleh dokter jaga. Pada pemeriksaan, dokter menemukan siku Hamdan bengkak, gangguan sensibilitas pada telapak tangan, dan gangguan motorik jari. Kemudian lengan bawah kirinya dipasangi bidai dan kateter vena, dan dokter memberinya obat pengurang rasa nyeri. Kemudian ia dibawa menuju ruang pemeriksaan radiologi. Setelah keluar dari ruang radiologi, Hamdan meminta tolong perawat untuk menyerahkan kartu asuransinya kepada petugas admininstrasi.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
23
PEMICU 4: NY.WIWI NYERI PUNGGUNG Ny. Wiwi berusia 73 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri punggung yang sangat mengganggu aktivitasnya sehari-hari, sejak dua minggu yang lalu. Nyeri dirasakan bertambah dengan perubahan posisi, bergerak bahkan ketika tidur. Ny.Wiwi dibawa oleh anaknya ke klinik 24 jam dan diberi obat penahan nyeri dan kalsium oleh dokter, tetapi nyeri punggungnya tidak juga hilang. Ny.Wiwi juga mengatakan sebenarnya sudah merasakan ngilu ngilu sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu dan untuk mengurangi rasa ngilunya ia sering minum obat warung. Dokter melihat ny. Wiwi agak bongkok punggungnya. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dengan teliti, dan kemudian menganjurkan pemeriksaan darah, radiologi tulang belakang dan pelvis, bone densitometry.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
24
OUTLINE KULIAH
K 01: Histologi sistem muskuloskeletal (2 jam)
Outline: I. TULANG RAWAN, TULANG, DAN SENDI a. Tulang rawan i. Origin, lokasi, jenis ii. Struktur histologik dan ultrastruktur iii. Pertumbuhan dan potensi regenerasi b. Tulang i. Tulang dalam perspektif organ ii. Tulang dalam perspektif jaringan iii. Arsitektur-mikro tulang iv. Bone repair c. Sendi i. Jenis-jenis sendi ii. Struktur sendi II. OTOT a. Lokasi dan jenis otot b. Perkembangan otot c. Struktur histologik d. Ultrastruktur e. Muscle repair/regeneration Referensi: No 1. 2. 3. 4. Title A textbook of Histology Functional Histology Wheaters Functional Histology Basic Medical Histology. The biology of cells, tissue, and organ Author Fawcett DW TelfordBridgman C.Young, J.S Lowe et.al, Kessel, RG Publisher Chapman & Hall, New York HarperCollins Churchill Livingstone Oxford University Press, Oxford New York Edition XII, 1997 2006 1st, 2006 1998
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
25
Referensi: 1. Marieb, EN & J Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin Cummings, San Fransisco. 2001: p.129 332 (Chapter 6 11) 2. Tortora, JG & Derricson BH. Priciples of anatomy and physiology. John Wiley. 2009. 3. Benke, RS. Kinetic Anatomy. 2nd ed. Human Kinetics. 2006 4. Hilman, SK. Interactive functional Anatomy. 2nd ed. Primal Pictures Ltd. (DVD)
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
26
Siri Leknes and Irene Tracey. A common neurobiology for pain and pleasure. Nature Rev. Neurosci. 9, 314320. 2008. 8. A. May. Neuroimaging: visualising the brain in pain. Neurol Sci. 28:S101S107. 2007 9. Aryeh M. Abeles, MD; The Pathophysiology of Fibromyalgia. Ann Intern Med.;146:726-734. 2007 10. W Paul Farquhar-Smith, Anatomy, physiology and pharmacology of pain, ANAESTHESIA AND INTENSIVE CARE MEDICINE 9:1; 3-7. 2007 11. Tom Foulkes,et al. Pain Genes, PLoS Genet vol. 4(7); 1-9. 2008 7.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
27
Outline: 1. Fungsi utama otot sebagai penggerak tubuh melalui kontraksi serat otot yang menghasilkan kekuatan/tegangan otot (muscle tension) 2. Dasar molekuler kontraksi otot: proses sliding of myofilaments secara berulang pada keadaan cukup tersedia ATP dan ion Ca 3. Metabolisme kontraksi otot. 4. Jenis serat otot serta perannya dalam gerakan tubuh. 5. Pengendalian gerakan tubuh. Referensi: 1. Sherwood L. Human physiology from cell to systems. Brooks/Cole. 2004/5th ed: 256301 2. Silverthorn DU. Human Physiology an integrated approach. Pearson International. San Fransisco. 2007/4th ed: 396434*; 435455**
Outline: 1. Kinesiologi/biomekanika gerak. a. Istilah: statika, dinamika, kinematika, degrees of freedom, kinematic chain, Newtons law, vector, momen gaya sendi tubuh, equilibrium b. Kinematika & kinetika persendian (analisis gerak sendi) c. Kinematika & kinetika kerja fisik tertentu (kasus) d. Kinetimatika & kinetika fenomena berjalan (analisis gait) e. Kinematika & kinetika fenomena berlari (analisis gait) 2. Mekanisme dasar kerja otot rangka a. Kontrol persarafan Referensi: 1. Benke, RS. Kinetic Anatomy. 2nd ed. Human Kinetics. 2006 2. Hamill,J & KN Knutzen. Biomechanical basis of human movement. 2nd ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2003 3. Hillman, SK. Interactive Functional Anatomy. 2nd ed. Primal Pictures Ltd. 2006 (DVD)
1. Robbins and Contran. Pathologic basis of disease. Saunders. 8th ed. 2010.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
28
2. JCE Underwood. General and Systemic Pathology. Churchill Livingstone. 5th ed. 2009.
K 09: Cedera pada sistem muskuloskeletal (2 jam)
Outline: 1. Jenis cedera a. Fraktur i. Definisi fraktur ii. Konfigurasi fraktur : 1. lokasi 2. fraktur pattern 3. posisi fragmen fraktur iii. Biomekanik iv. Klasifikasi v. Komplikasi 1. fraktur dengan syndroma kompartmen 2. fraktur dengan gangguan vascular 3. fraktur vertebra dan instability disertai defisit neurologis memburuk atau inkomplit 4. fraktur dengan major blood loss (fraktur pelvis, fraktur femur) vi.Prinsip penanganan fraktur vii.Fraktur pada anak b. Cedera sendi i. sprain ii. dislokasi iii. subluksasi c. Strain 2. Penanganan cedera pada sistem muskuloskeletal - non operatif - operatif 3. Komplikasi cedera pada sistem muskuloskeletal Referensi: 1. Robert B Salter. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. Lippincott Williams & Wilkins 1999 2. Louis Solomon, David J. Warwick, Selvadurai Nayagam. Apley's Concise System of Orthopaedics & Fractures. Arnold Publishers 2005/3rd ed 3. Bagian Bedah FKUI. Ilmu Bedah
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
29
Outline: 1. Mengetahui anatomi radiologi 2. Mengetahui indikasi, kontraindikasi serta keuntungan dan kerugian setiap modalitas radiologi dan tata cara penggunaannya pada kasus-kasus kelainan kongenital trauma infeksi tumor proses degeneratif kelainan metabolik sistem muskuloskeletal Referensi: 1. Sjahriar Rasad, Sukonto, Kartoleksono, Iwan Ekayuda (ed). Radiologi diagnostik. Balai Penerbit FKUI. edisi 2. 2010: p. 31 74 2. R.G.Grainger, D.J Allison (ed). Diagnostic Radiology, A textbook of Medical Imaging. Churchill Livingstone 4th 3ed2001: p 1571 1776 3. David Sutton (ed). Textbook of Radiology and Medical Imaging. Churchill Livingstone 4 th ed: p. 3 259 4. John H Juhl, M.D, Andrew B.Crummy,M.D (ed). Essentials of Radiologic Imaging. JB Lippincott Company, Philadelphia 5 th ed 1998: p.19 406
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
30
Outline: 1. Reaksi radang dan respon imun spesifik. 2. Otoimunitas dan penyakit otoimun. 3. Osteoartritis, artritis reumatoid, gout, lupus eritematosus sistemik: patogenesis, patofisiologi, dan diagnosis/kriteria diagnosis. 4. Soft tissue rheumatism dan berbagai penyakit reumatik lain. 5. Penanganan penyakit reumatik: a. penanganan multidisiplin, b. terapi non-farmakologik, c. terapi farmakologik Zat yang menekan reaksi radang dan peranannya dalam pengobatan berbagai radang sendi (NSAIDs, glukokortikoid, siklosporin, azatioprin, metotreksat, hidroksiklorokuin, penisilamin, kolkisin, alopurinol): mekanisme kerja, sifat farmakologi d. terapi operatif. Referensi: 1. Primer on the Rheumatic Diseases. Klippel JH (Ed). 12 th ed., Atlanta, GA:Arthritis Foundation;2001. 2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV, 2006.
Outline: 1. Diagnosis nyeri pinggang a. Mekanika punggung (back mechanics) b. Penyebab LBP c. Pencegahan dan tatalaksana LBP d. Anamnesis dan pemeriksaan nyeri pinggang Riwayat penyakit, faktor pemberat, stresor psikososial Pemeriksaan fisik (fisiatrik dan neurologik), radiologik serta pemeriksaan khusus e. Praktek: Pemeriksaan fisik Khusus LBP (Fisiatrik dan Neurologik) 2. Nyeri pinggang sederhana a. Angka kejadian b. Tipe dan distribusi nyeri c. Spasme jaringan lokal dan regional; Spasme otot d. Latihan untuk LBP sederhana e. Praktikum : Latihan untuk LBP sederhana Referensi: 1. Borenstein DG. Spinal Diseases: Low Back Pain. In: Klippel JH, Dieppe PA, Brooks PM, et al, eds. London, Mosby, 1994:5.4.15.4.24. 2. Finneson BE. Low Back Pain, 2nd Ed,.JB.Lippincott, 1981 3. Cailliet R. Understand Your Backache. A Guide to Prevention, Treatment, and Relief, 5th Ed., FA Davis Co., 1991 4. Cailliet R. Pain Series: Soft Tissue Pain and Disability, 2nd Ed., FA Davis Co.,1992
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
31
Patogenesis Tipe osteoporosis Insiden Diagnosis a. Gambaran klinis b. Fraktur osteoporosis dan penanganannya 7. Dampak fraktur osteoporosis 8. Manajemen: a. Identifikasi faktor resiko b. Non farmakologik c. Farmakokogik Referensi: 1. Kaplan FS. Osteoporosis: pathology and prevention. In: Clinical Symposia 1987; 39 : 1-32 2. Robert B Salter. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. Lippincott Williams & Wilkins 1999 3. John J Cush, Kenneth D Brand, Antonio J Reginato, et al. Harrisons Principles of Internal Medicine. Mc GrawHill 2005/ 16th ed
2. 3. 4. 5. 6.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
32
LAMPIRAN 2
PROBLEM BASED LEARNING : PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM) A. FALSAFAH DASAR Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu. Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya. B. LANGKAH BDM 1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi. 2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai. 4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan. 5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki. 6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran yang sesuai. 7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan. 8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama dan baru). 9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan. 10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari. 11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari. 12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah lain.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
33
C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12. Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)
1. 2. 3. 4.
Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca sendiri. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada, atau kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah. 5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui. 6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana dan seterusnya. 7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan. 8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang Saudara miliki. 9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa. 10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9). Belajar mandiri (BM) Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan. Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)
1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok. 2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber 3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam 4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam 5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan
hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing. pemicu. pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya. bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014
34